Text
Tangki cinta kita telah kembali kepada Sang Maha cinta.
Kemarin kabar duka datang dari Mesir, guru kami telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Saya ini hanya satu dari ratusan bahkan ribuan orang yang pernah bersimpuh duduk mengambil manfaat dari ilmu dan keberkahan beliau. Saya juga bukan murid yang selalu setia hadir dalam majelis ilmu atau zikir di mana beliau hadir di dalamnya. Sekali lagi, saya hanya seorang yang mengambil manfaat dari ilmu dan keberkahan beliau. Saya lihat dari akun media sosial beberapa teman saya yang juga berguru kepada beliau, mereka melantunkan doa dan menyampaikan perasaan sedihnya yang mendalam. Saya tidak mampu mendeskripsikan rasa kehilangan mereka, saya hanya ingin turut berduka cita, mendoakan, sekaligus mengenang beliau.
Tahun 2017 mungkin adalah pertama kalinya saya hadir di majelis beliau. Jujur saya merasa asing dengan suasana majelis zikir itu dan saya memang belum akrab dengan majelis zikir atau semacamnya ketika itu, tapi di majelis itulah saya pertama kali mendengar sebaris doa dalam bentuk syair/nyanyian berbunyi "إن كان ذنبي عظيما فعفو ربي أعظم, حبيبي قلبي محمد" Yang kurang lebih artinya "Jika dosaku besar, maka ampunan Tuhanku lebih besar, kekasih hatiku Muhammad" kalimat itu terngiang di kepala saya. Kalimat itu juga menjadi bait favorit saya ketika syair itu diperdengarkan. Rasanya seperti ada harapan dan asa yang tidak akan putus oleh apa pun dan bagaimanapun. Rasanya tersadarkan betapa tempat bergantung dan bersandar sesungguhnya adalah Allah. Rasanya apa pun nestapa kita semuanya dapat sirna berkat-Nya. Perasaan itulah yang kurang lebih berhasil saya rengkuh kala itu dan merengkuh saya di banyak kondisi yang saya lalui. Dengan hanya membaca tulisan saya ini, saya tidak yakin apakah pembaca dapat merasakan perasaan yang saya rasakan ketika itu. Tapi biarkan saya mencoba menyampaikan kerinduan dan perasaan saya lewat ini.
Bagi orang yang pernah mendengar istilah "tangki cinta" barangkali bisa tergambarkan apa yang saya maksudkan di sini. Saya mendengar sebuah teori yang menyampaikan bahwa setiap orang memiliki tangki cinta. Untuk memberikan cinta kepada sesama manusia, anda harus memiliki tangki cinta yang terisi bahkan penuh agar ada cinta yang dapat tersalurkan. Sedangkan orang yang tangki cintanya kosong atau tidak terpenuhi, maka dia akan kesulitan bahkan mustahil memberikan cinta yang tepat kepada sesamanya. Menurut saya teori ini cukup masuk akal, karena dalam hal lainnya pun kita mengenal istilah "الفاقد لا يعطي" yang berarti "Orang yang kehilangan (tidak memiliki) tidak memberi". Setelah sedikit memikirkannya kemarin saya menyadari satu hal penting. Tangki cinta yang selama ini saya pikir hanya berlaku untuk hubungan antar manusia kiranya juga berlaku antara Allah dan hambanya.
Saya menyadarinya ketika kembali mengingat-ingat masa saya belajar di Mesir, betapa beruntung saya sempat belajar dan bertemu guru-guru luar biasa. Saya benar-benar tertolong di masa terpuruk saya secara tidak langsung berkat ilmu yang mereka sampaikan. Di luar ilmu itu ada adab luhur yang kami saksikan secara langsung yang mengajarkan kami bagaimana seharusnya tindak tanduk seorang muslim. Jika saya menjabarkan apa yang saya pelajari dari lisan dan perbuatan mereka, sungguh semua itu mungkin hanya terlihat biasa. Tapi nyatanya lisan dan perbuatan mereka benar-benar bisa saya rasakan, pelajari dan amalkan. Walaupun pengamalan itu masih jauh dari kata sempurna, tapi yang lebih penting bagi saya ilmu dan perbuatan mereka selalu dapat menjadi pengingat saya di kala lelah dan lalai dengan dunia. Saya pun menemukan "Merekalah orang-orang yang tangki cinta nya dipenuhi oleh cinta Allah", terbukti dari cinta Allah yang bisa saya rasakan ketika belajar dari mereka dan hadir di sekitar mereka. Dan cinta Allah yang saya rasakan itulah yang berulang kali menyelamatkan saya.
Ya Allah terima kasih telah mengizinkan saya bertemu dan mengambil manfaat dari orang-orang pilihan-Mu, guru-guru kami. Segala puji dan syukur Engkau telah menyelamatkan saya melalui keberkahan ilmu dan perbuatan baik orang-orang terkasih-Mu. Janganlah Engkau haramkan kami dari manfaat keberkahan ilmu dan amal mereka yang kami saksikan dan rasakan. Pertemukanlah kami selalu dengan orang-orang yang Engkau cintai dan mencintai Engkau. Satukanlah kami di surga-Mu dalam keridaan-Mu bersama Baginda Rasulullah Saw dan para pengikutnya dan orang-orang yang mencintainya.
Alfatihah untuk guru kami yang telah berpulang kepada Sang Maha cinta, Syekh Abdussalam Ali Syita. Alfatihah untuk guru kami yang telah menghadap Yang Maha kuasa terlebih dahulu, Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Baits al-Kattani. Alfatihah untuk guru kami yang semoga Allah panjangkan usianya dan dalam perlindungan-Nya, Syekh 'Ala Muhammad Musthofa Na'imah.





1 note
·
View note
Text
Teacher's Diary 1
Dari dulu pun yang saya tahu adalah guru itu pekerjaan mulia. Hanya saja beberapa waktu yang lalu ada perkumpulan guru-guru di tempat saya bekerja. Saat itu pemateri melontarkan pertanyaan yang kurang lebih isinya seperti ini "Guru adalah profesi yang mulia, lantas apakah semua guru itu mulia?" kemudian beliau memaparkan bahwa guru yang baik adalah yang mendapatkan pengakuan dari siswanya berupa semacam ucapan terima kasih. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa bukanlah guru yang mulia jika suatu saat di kemudian hari guru tersebut bertemu dengan muridnya dan yang diingat muridnya adalah guru tersebut adalah sosok yang mengingatkannya dengan cara memukul. Saya bukan sepenuhnya tidak setuju tapi saya juga tidak 100% mengamini apa yang pemateri sampaikan saat itu. Timbul pertanyaan di benak saya, walaupun ketika itu saya enggan menyampaikannya "mengapa pengakuan murid dijadikan patokan bahwa guru itu mulia atau tidak, dan mengapa kenangan kurang menyenangkan dari murid dianggap sebagai bentuk kegagalan seorang guru?!" Pasalnya bagi saya hal yang lebih perlu diperhatikan dan disoroti adalah "apakah kita (guru) sudah menjadi sosok manusia yang (setidaknya selalu mencoba menjadi) mulia?. Karena sudah suatu kepastian sebelum menjadi guru saya adalah seorang manusia, dan sebelum saya terlahir sebagai manusia saya sudah menjadi hamba dari Tuhan saya (Allah), saya pikir orang-orang pun sepakat dengan ini. Oleh karena itu seharusnya yang ditekankan adalah "menjadi manusia mulia adalah kewajiban mutlak" bagi siapa saja, dengan begitu profesi apapun (asalkan halal) menjadi profesi yang mulia.
1 note
·
View note
Text
Setiap langkahmu menuju Allah pantas untuk dirayakan. Ya Allah izinkanlah aku merayakan setiap hariku, bahkan setiap hela nafasku.
Pwt, 27 dzulqo'dah 1445
0 notes
Text
Pagi ini aku gagal, aku gagal menemukan kebaikan mereka. Kegagalan ini membuatku kehilangan pagi yang seharusnya bahagia.
Tapi setidaknya aku menemukan satu hal "kebahagiaan ada karena kamu menemukan kebaikan, dan kebahagiaan alpa karena kamu gagal menemukan nya. Temukan kebaikan dalam seseorang, dalam keadaan, bahkan dalam hal kecil yang kamu abaikan, maka kamu tidak akan merana, setidaknya tidak dalam jangka waktu berkepanjangan"
Pwt, 9 Mei 24
0 notes
Text
Pernah ga sih? Tau apa yang harus dilakukan tapi ga bergerak, bukan karena malas... Tapi beneran ngerasa badan ga support, ga ada energi lagi 🥹🥲
#seperti permen yupi
#pwt, Sabtu 27/1/24
0 notes
Text
Ekspektasi?!
Siapa yang bisa memenuhi ekspektasi siapa? Lagipula kita tidak bisa menjamin untuk dapat memenuhi ekspektasi diri kita sendiri. Lalu kenapa begitu banyak manusia merasa tertuntut memenuhi ekspektasi jiwa yang lainnya?
Ekspektasi sama dengan Harapan. Sebagian ekspektasi kita penuhi, sebagian harapan kita kendalikan.
Hanya Tuhan yang bisa memenuhi ekspektasi saya, tentunya dengan kuasa dan kehendak-Nya, namun dalam hal ini saya tidak meminta ekspektasi saya dikabulkan karena memang yang saya harapkan bertentangan dengan hukum alam yang sudah ditentukan Yang Maha Kuasa.
Saya tidak menaruh ekspektasi apapun pada anda untuk melakukan sesuatu. Karena pada dasarnya dari awal pun, keberadaan anda bukan ekspektasi saya.
1 note
·
View note
Text
Rumus waras
Orang-orang yang pernah kukenal dalam hidup ini tidak semuanya harus menjadi karib. Ada yang cukup untuk kenal, cukup untuk bekerja, cukup untuk hal-hal tertentu saja. Karena memang kehadirannya untuk bersinggungan takdir, mungkin sehari, seminggu, atau beberapa saat. Maka dari itu, tidak perlu terlalu mengambil hati apa-apa yang hanya lewat itu. Apalagi jika yang hanya lewat sebentar itu, membuatmu tidak nyaman sepanjang waktu dan kamu memeliharanya dalam pikiranmu bertahun-tahun.
Jangan sampai, sesuatu yang hanya sebentar, mengganggumu seumur hidup. Perasaan kagum, cinta, kasihan, marah, dan semua hal yang naik turun di dalam hatimu. Tidak perlu terlalu diambil hati. Lain kali, lebih hati-hati. Lain kali, lebih mawas diri.
951 notes
·
View notes
Text
Tidak ada kata lain yang bisa keluar dari mulut kecuali "cape' banget" 🥲
Semoga lelahmu lillah, tapi untuk menjadi lelah lillah ini butuh peresapan hal yang dilakukan ga sih?! Hiks...
Purwokerto,Mon,14/8/24
3 notes
·
View notes
Text
Tetaplah Hidup
Pengorbananmu begitu besar, bahkan terlalu besar. Lebih dari yang pernah kubayangkan hingga nalarku tak mampu memahami kenapa itu bisa terjadi, dan terjadinya kepadamu. Orang yang paling ku kenal sepanjang waktu.
Kamu sudah sekeras itu pada dirimu sendiri. Sampai-sampai, aku tak lagi merasakan kelembutanmu yang dulu. Kerasnya kepalamu, kerasnya hatimu, dan kerasnya tatap matamu yang tak seceria dulu. Kamu menatap sinis kehidupan ini yang seolah tak berpihak, tapi aku sangka bukan hidup yang tak berpihak, tapi kamu pun tak berpihak pada hati dan jiwamu sendiri.
Tak berani membuat keputusan untukmu sendiri.
Tak berani untuk melawan kerasnya hidup.
Tak berani untuk keluar dari masalah yang jelas-jelas kamu hadapi.
Tak berani mengambil keputusan, padahal jalan keluar di depan mata.
Tak berani mengatakan yang sebenarnya.
Tak berani untuk menjadi dirimu sendiri, yang kukenal
Tetaplah hidup, jangan kamu jiwamu sendiri. Hingga ragamu harus menjalani kehidupan hari demi hari tanpa arti. Tatap mata yang kosong. Hati yang kering dan sepi. Tetaplah hidup. Kamu begitu berarti, hanya orang-orang yang menyayangimu yang benar-benar menghargai mimpimu, tujuanmu, dan dirimu.
Mereka takkan membunuh semua itu.
Tetaplah hidup. Untuk dirimu, ©kurniawangunadi
557 notes
·
View notes
Text
Labirinnya Orang Dewasa
Menghadapi “ngambeknya” orang dewasa seringkali lebih sulit daripada menghadapi “ngambeknya” anak-anak. Saat anak-anak tantrum, ada jangka waktu yang sangat pendek sampai kemudian dia tertawa kembali, seolah tidak terjadi apa-apa. Tapi, saat menghadapi ngambeknya orang dewasa, entah itu teman, sahabat, keluarga, orang tua sendiri, itu rasanya seperti masuk ke dalam labirin.
Harus menebak-nebak sendiri masalahnya apa, dibuat bingung sama masalahnya, mau menyelesaikannya tapi pihak lain menghindarinya, mau duduk bersama tidak mau, disuruh memecahkan masalah yang tidak dijelaskan masalahnya apa, dan banyak hal lainnya yang membuat kita justru bingung. Bahkan saat mau bingung pun, bingung.
Kenapa orang dewasa seringkali suka membiarkan konflik berlarut-larut, merasa masalah akan selesai dengan berjalannya waktu, merasa orang lain bisa mengerti apa yang dipikirannya, merasa segala sesuatu harus berjalan seperti kehendaknya, merasa yang dipikirannya adalah yang paling benar, prasangkanya adalah data yang paling valid. Ini seperti labirin tanpa ujung.
Saat kita merasa menghadapi yang seperti itu, apa jangan-jangan kita sendiri juga menjadi yang seperti itu? ©kurniawangunadi
192 notes
·
View notes
Text
Akan selalu ada saat dimana kamu membuka pintu sedang orang lain akan menutup, begitu juga sebaliknya.
4 notes
·
View notes
Text
Setidaknya manusia dalam hidupnya perlu beradaptasi ribuan kali dengan lingkungan barunya.
0 notes
Text
Lelahnya hatiku mencoba pahami alasanku di sini di tempat yang sunyi dan dingin, yang tak bersahabat.
30/12/22
0 notes
Text
Jangan Seterusnya
Masalahmu takkan pernah selesai jika tidak kamu selesaikan. Hadapi. Tidak apa-apa merasa takut. Hadapi.
Biarkan masalahmu menjadi masa lalu. Jangan biarkan seterusnya menjadi saat ini, mengikuti langkah waktu dan usiamu. ©Kurniawan Gunadi
657 notes
·
View notes
Text
youtube
Huhu lagi se-suka itu sama video-video mereka, animasinya imut banget 🥹
1 note
·
View note