littleeunseo0
littleeunseo0
Eunseo Swann
21 posts
Drawing and Dancing
Don't wanna be here? Send us removal request.
littleeunseo0 · 7 months ago
Text
Gue barusan udh liat beberapa karya tugas akhir temen2 gue, gue mikir kek, karya gue ga ada bagus2 nya, kok bisa ya mereka pada bisa kreatif? Padahal gue juga udah susah payah mikir keras begimane cara nya biar unik gitu loh gais tapi, gue cuma berharap aja, kalo gue haruss bisa ngelewatin yang bener2 di akhirr ini 🥲
0 notes
littleeunseo0 · 9 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
littleeunseo0 · 9 months ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
I suddenly miss Gil Dong - Yinok
(credit as tagged)
16 notes · View notes
littleeunseo0 · 9 months ago
Photo
Tumblr media
Enok: “Gil Dong. [in English] ‘I love you.’” Gil Dong: “I know.” Enok: “You know what that means?” Gil Dong: “Dummy. I love you. I love you… I love you…”
47 notes · View notes
littleeunseo0 · 10 months ago
Text
Tumblr media
Book photography
1 note · View note
littleeunseo0 · 10 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
𝓬𝓱𝓮𝓻𝓻𝔂 𝓰𝓲𝓻𝓵
607 notes · View notes
littleeunseo0 · 10 months ago
Text
Tumblr media
10K notes · View notes
littleeunseo0 · 10 months ago
Text
Tumblr media
This Ganni ss25 bag ₊‧.°.⋆ 𓆩ꨄ︎𓆪 ⋆.°.‧₊
393 notes · View notes
littleeunseo0 · 10 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
vintage summer heels by sororitè vintage
7K notes · View notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Anna Shapran
525 notes · View notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Photo
Tumblr media
UK punk fanzines from the late 70′s
22K notes · View notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Don Honeyman - Jaeger, Vogue UK, 1951, from Swimwear in Vogue Since 1910 by Christina Probert (1981)
585 notes · View notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Tumblr media
11K notes · View notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Tumblr media
Marie Claire, April 1974, from Cacharel: Le Liberty by Jéromine Savignon (2002)
94 notes · View notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Dulu, di Pesantren ku banyak sekali orang-orang yang datang berobat karena penyakitnya. Paling banyak itu seperti kerasukan jin kafir. Sore hari, datang lah kakak cantik itu berobat ke pesantren kami. Dia datang bersama ibu dan keluarganya. Proses pengeluaran jin dari tubuh nya membutuhkan waktu 2 jam. Ustadz Pondok kami harus berhasil meng-islam kan jin kafir tersebut. Saat waktu hampir magrib.
Ustadz Pondok sedang berdebat dengan Jin yang ada pada tubuh kakak cantik itu. Jin tersebut berkata:
"Saya berjanji akan mengucapkan 2 kalimat syahadat, tapi saya ingin tubuh wanita ini lenyap dan pergi bersama saya" Jin tersebut berkata dengan lantang. Suaranya yang menggelegar di ruangan mesjid.
Ustadz pun menjawab:
"Tubuh ini adalah milik Allah begitupun engkau adalah milik allah, saya harus pastikan engkau memasuki islam, dan jangan ganggu tubuh wanita ini" Lalu, Ustadz melanjutkan ayat2 rukyah nya.
Ustadz meminta segelas air minum kepada santri. Air itu diantarkan kepada Ustadz. Air tersebut dibacakan ayat rukyah. Ustadz menyuruh jin tersebut meminum air itu. Namun, jin tersebut langsung memuntahkan air itu, dan melempar gelas kaca tersebut.
"Air apa ini!" Jin itu melemparkan gelas kaca yang hampir pecah.
"Anda mengecoh saya, air ini sangat panas, saya tidak akan memasuki islam!" Ujar Jin kafir tersebut dengan lantang dan menunjuk Ustadz.
Ustadz langsung membacakan ayat rukyah lagi sehingga, Jin Kafir tersebut sedikit melemah. Hingga terdengarlah suara Adzan Magrib.
Allahuakbar Allahuakbar
"Panaaasss, tenggorokan ku Panass, arrghhb, SAKIITT" Jin itu berteriak sekencang-kencangnya sambil memegang kepalanya. Suaranya terdengar sampai ke asrama kami paling bawah. Lalu, Ustadz dengan cepat mengislam kan Jin tersebut hingga jin itu pergi dari tubuh kakak cantik itu.
0 notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Nostalgia Part 2
Seorang guru, ibarat sebuah pelita bagi santrinya. Masa remajaku, menjadi santri yang selalu dituntun oleh Ustadz yang kami hormati. Namun, sampai saat ini aku tidak pernah mengetahui kenapa Ustadz tersebut memilih pergi dari pondok kami. Ada sebuah nasehat yang selalu kuingat, ditulis oleh beliau pada buku diary ku. Diary yang isinya penuh dengan luapan perasaan ku kepada seorang ikhwan. Ternyata, Ustadz tersebut sangat kecewa membaca isi diary ku. Ditulislah oleh beliau, salah satu nasehat yang membuat aku tersadar bahwa diriku sangat berharga daripada, perasaan kepada manusia yang tentu tak disukai Allah. Beliau menulis:
"Wahai anandaku, engkau adalah perhiasan dunia yang setiap lelaki menyukai dan ingin mendapatkannya"
Ditulislah sebuah hadits oleh beliau:
"Addunya mata'un, wa khairi mata'iha, al mar'atus salihah."
Artinya: “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.”
Lalu dilanjutkan oleh beliau:
"Jadilah seorang wanita yang solehah, sesuai dengan nama mu "Zahra" yang berarti bunga, Jadilah setangkai bunga yang cantik tetapi tidak mudah dirusak dan ketika disentuh lelaki, akan menancapkan duri yang dimiliki bunga tersebut, dalam bahasa arab: وردة السواقة (Wardah Assawaqah)"
Lalu, diakhir kata ditulis lagi oleh beliau:
"Nasehat ini ditulis oleh seorang Ustadz yang selalu tak didengar"
Kemudian, aku membaca isi tulisan tersebut dengan teman sekamarku. Kami terharu. Sampai sekarang aku selalu ingat akan hadits tersebut.
0 notes
littleeunseo0 · 1 year ago
Text
Nostalgia Part 1
"Ayah dan Bundaku tidaklah sempurna tapi, demi allah mereka adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidupku, yang pernah Allah beri"
Ini adalah tentang kecelakaan tiang crane yang terjadi di Mekkah. Ibadah Haji pada Periode September 2015 menjadi peristiwa yang nyaris aku kehilangan kedua orangtua ku di Mekkah. Saat aku masih seorang santri, aku ditinggali oleh kedua orangtua ku pergi Haji. Ayahku bercerita, Jumat itu beliau bersama rombongan haji lainnya melakukan shalat Ashar di hotel, mereka berencana melaksanakan shalat Magrib nanti di Masjidil Haram. Waktu Magrib sudah dekat, bersiap-siaplah rombongan haji tersebut untuk pergi ke Masjidil Haram. Sesampainya diperjalanan, Ayahku mengajak rombongan haji nya untuk kembali ke Hotel. Beliau merasakan firasat yang tidak enak dirasakan.
Di perjalanan kembali ke hotel, datanglah badai pasir beserta angin dan hujan menghampiri mereka. Allah masih memberikan kesempatan untuk mereka, akhirnya mereka sampai di Hotel. Namun, ada musibah yang terjadi di Masjidil Haram. Runtuh nya tiang crane sehingga mengenai area Tawaf dan Masjidil Haram. Saat itu, ratusan jamaah haji meninggal, ada beberapa juga yang luka-luka, sedihnya lagi ada juga yang anggota badannya putus. Crane tersebut bertujuan untuk menambah perluasan Masjidil Haram.
Aku saat itu mendapatkan berita dari Ustadz Pondok ku bahwa kedua orangtua ku selamat. Ayahku menceritakannya, dengan pandangan seakan-akan beliau sangat merindukan Masjidil Haram itu.
0 notes