lutfianurnas-blog
lutfianurnas-blog
🧕🏻
48 posts
a wife - a mom - a moslem - a learner
Don't wanna be here? Send us removal request.
lutfianurnas-blog · 5 years ago
Text
Aqia's Birth Story
27/06/20
Hari ini terhitung minggu ke-37 kehamilan Ibu. Dan sungguh di luar dugaan. Gelombang cinta mulai menyapa di Sabtu dini hari. Subuhnya bloody show goes on.
Ini sangat mengejutkan. Karena pagi harinya Ibu dan Bapak masih harus boyongan pindahan ke kontrakan baru. Tapi ternyata Aqia sudah gak sabar ketemu kita semua ya..
Ternyata begini rasanya disapa gelombang cinta. Amboiii sedapnyaaa :D haha
Uti sudah mewanti-wanti Ibu untuk bersiap-siap. Tarik napas dalam-dalam. Serius, Ibu mau lahiran bentar lagi !!
---
Sorenya Ibu diantar Bapak Ruly kontrol kandungan terakhir. Everything was checked. Dan semuanya oke, katanya.
Maghrib, Aqia udah makin sering ngebornya XD love wave-nya udah makin kerasa sampe ke ubun-ubun, halah love wave :D
Ingat harus atur napas adalah koentji.
Uti Akung dan onti-ontinya Aqia sangat supportif, lebih-lebih Bapak Ruly. Masyaallah, I couldn't ask for more. Semakin tumpah-tumpah cinta dan perhatian dari orang terdekat.
Kita akan ketemu sebentar lagi, Nak. Sebentar lagiii~ Bismillah.
---
Menjelang malam, gelombang cinta makin dahsyat. Rasanya sudah gak bisa digambarkan pake kata-kata, xixi.
Afirmasi positif jalan terus. Main gymbal, jalan kaki ke sana ke mari. Ibu bisa, Aqia bisa, ayo semangat!!
Melahirkan di tengah pandemi itu gak mudah. Apalagi ternyata Aqia pengen keluar cepet-cepet.
Bapak dan Ibu cuma kepikiran untuk lahiran di puskesmas aja, yang dekat dari rumah Akung Uti. Upaya Ibu cuma mengontrol emosi supaya tensi stabil dan kuasai napas biar bisa lahiran normal. Tidak lupa berdo'a mohon kekuatan sama Allah, wajib.
---
21.00 | Kontraksi makin intens. Setiap kontraksi datang Ibu langsung nge-freeze (duh bahasanya, wkwk). Iya linunya dari ujung kepala sampe kaki, Nak. Aduhai sekali hihi
21.30 | Kami memutuskan untuk berangkat ke puskesmas. Akung Utinya Aqia ikut antar juga. Sampai di sana, di cek vt, ternyata sudah bukaan 3. Bidan suruh Ibu jalan-jalan. Iya jalan muter puskesmas dgn sesekali nge-freeze pegangan tembok, wkwk.
Trus ada drama dikit . .
23.15 | Ternyata, salah satu persyaratan melahirkan adalah melampirkan hasil rapid test, dan kami belum rapid. Jadilah, di tengah fase aktif, pergi ke lab, hanya untuk rapid. Uwuw sesuatuuuu :)))
---
28/06/20
01.00 | Ibu semakin ga kuat nahan kontraksi, badan gemeter kelaparan, subhanallah saking hecticnya ngurus rapid test, sampe lupa isi perut tambah tenaga, heuuu~
01.30 | Sinyal tubuh bilang dah lah ngejan aja, tapi bu bidan bilang belum waktunya. Yaa, karena Ibu ni kepala beton, jadi ya ngejan adalah jalan ninja. Sekali dua kali ngejan, eh ada cairan anget keluar. Teriak hebohlah Ibu manggil bu bidan. Ibu kira ketuban pecah, eh bukan, Nak. Ibu cuma kelepasan pipis, kepalang malu sama bu bidan wkwk :((((
01.45 | Bu bidan keluar lagi, kayaknya ngambek sama Ibu karena Ibu susah dikasih tau (sempet²nya baper, wkwk). Tp trus Ibu dah bodo amat lah, tiap kontraksi datang Ibu pengen ngejan ya ngejan. Trus ada cairan anget lagi keluar. Kali ini ga salah lagi.
---
02.10 | Horee ketuban pecah. Bu bidan dateng lagi, ngajari Ibu cara ngejan yang bener. Ngejanlah Ibu. Rambut Aqia dah keliatan, hebohlah Bapak Ruly. Tapi tu Ibu sempet berhenti ngejannya, krn ngos-ngosan wkwk. Trus ngejan lagi, makin keliatan kepala Aqia, makin heboh lagi suasana.
02.28 | Menghimpun segenap tenaga, ngejan terakhir. Mak bruuul, badan Aqia keluar dari tubuh Ibu. Sedikit lega rasanya. Ada tangisan, Allah Maha Besar. Anak kami dah lahiiir~
I never imagined that giving a birth is so emotional and magical :'(
Tapi . . . Belum sempat Ibu merasakan keharuan pertama kali bersentuhan sama Aqia. Ada drama lagi :3
---
Qadarullah wa masya'a fa'al
Retensio Plasenta.
Ya. Hal yg sebelumnya tidak pernah Ibu bayangkan akan terjadi pada Ibu.
Karena mikirnya cuma mungkin nanti ketuban pecah dini gitu, like mostly. Ternyata malah alhamdulillah ketuban pecah di fase transisi.
Jadi kan, setelah Aqia lahir, giliran kakang ari-ari yang keluar. Bu bidan bantu ambil, tapi ambyar, gak utuh, sisanya kecantol di kantong rahim. Terkejoedlah kami :D
Bila tidak segera dilakukan tindakan, akan terjadi pendarahan hebat.
Sempat mikir, mungkin ini gantinya karena sepanjang hamil perjalanan Ibu mulus-mulus aja yaa. Tapi Sampai skrg masih wondering juga apa penyebabnya, huhu masyaallah.
---
Perjuangan berlanjut.
Lalu gimana? Tindakan cepat, kuretase manual. Iya, manual :')
Rasanya gimana? Lebih aduhay daripada ngejan ngeluarin bayi, xoxo. Kalau boleh minta bius total, Ibu pasti minta bius total wis, ehehh.
Jadi, pas ngejan ngelahirin Aqia, Ibu ndak nangis kesakitan. Nangisnya malah pas kuretase plasenta. Saestu, uhuuuw rasanya, Nak.
La hawa wala quwwata illa billah. Cuma bisa minta kekuatan sama Allah. Beruntung bidan yg nangani sabar pol. Ibu sampe terharu. Apalagi Bapak Ruly yg nemeni sampe ikut ngga tidur semalaman dan mewek karena melihat Ibu ngaduh ngaduh :p
Alhamdulillaah.. finally drama berakhir. Selesai kuretase plasenta Aqia dibersihkan, diadzani. :')
---
Dan itulah . . .
Kisah 26 jam yang luar biasa dalam hidup Ibu, juga Bapak Ruly.
26 jam yang menghantarkan kami menyandang status baru sebagai orang tua.
26 jam yang membuat kami kembali sadar akan kebesaran Allah.
26 jam yang mengajarkan kami arti sebuah kesabaran dan ketulusan.
26 jam yang mengharukan juga membahagiakan.
Selamat datang di dunia, anak kami :
Aqia Ayu Ismaya. Gadis cantik yang bijaksana. Tumbuhlah seperti arti namamu, Nak. ❤️
Jadilah mengagumkan karena fitrah baik yang telah Allah sematkan itu harus diwujudkan.
---
Dan tepat hari ini, menjelang 3 bulan usia Aqia. Ibu ingin kembali bersyukur atas hadirnya anak Ibu di muka bumi. Titipan Allah, si pembawa bahagia, si ceria nan shaliha, duhai anak kami, Aqia. ❤️
Gresik, 26 September 2020
8 notes · View notes
lutfianurnas-blog · 5 years ago
Text
AYAT KURSI; ayat yang diambil dari gudangnya Arsy.
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 255)
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَـيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ 
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya),
Bahwa pembeda Allah dengan segala sesembahan lain yang disembah itu hanyalah KEHIDUPAN. Allah maha hidup, tidak dihidupkan. Allah maha berdiri sendiri, tidak diangkat menjadi Tuhan, tidak bergantung pada siapapun, tidak pula dijadikan objek, karena Allah adalah satu-satunya subjek.
Allah terus menerus mengurus makhluk-Nya. Coba kalau Allah mati, bagaimana dengan matahari, dengan seluruh galaksi di tata surya, bgmn dengan kita. Jadilah, Allah itu Maha Hidup.. Berdiri sendiri.. Terus menerus stay awake...
لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌ ۗ 
tidak mengantuk dan tidak tidur.
Ditekankan lagi, karena benar-benar terus-menerus mengurus makhluk-makhluk-Nya, sampai-sampai disifati tidak mengantuk dan tidak tidur; NONSTOP ngurus the whole universe.
Sehingga, manusia itu nyaman. Punya Tuhan yang Maha hidup, berdiri sendiri (tidak bergantung ke siapapun), tidak pernah ngantuk, apalagi tidur. Tenteraam kita semuaaa.
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ 
Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Keren.. kita ini butuh air butuh udara butuh banyak hal. Lalu, oksigen diberi gratis, gak perlu bayar. Air melimpah, ikan di laut bisa kita makan, hewan tumbuhan semua tersedia untuk menunjang hidup kita. Bagaimana bisa kita hidup kalau semua yang kita butuhkan harus didapat dengan uang?
Beruntung manusia ini punya Tuhan pemilik alam semesta yang tidak butuh alam semesta-Nya, sehingga apapun yang ada di sini itu semata-mata untuk kelangsungan hidup manusia.
Allah membuat padi, Allah gak butuh makan. Allah membuat air, Allah gak butuh minum. Allah membuat semuanya untuk kita. Loman (dermawan) sekali Allah itu, nyah-nyoh ke makhluk-Nya, tidak pamrih.
مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗۤ اِلَّا بِاِ ذْنِهٖ ۗ 
Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Allah itu pemegang otoritas tertinggi, apapun yang terjadi di dunia ini, kepada kita, itu harus nunggu izin-Nya Allah.
Nopo-nopo nggeh kersane Gusti Allah.
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ 
Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka
Lagi-lagi manusia nyaman, dapat pengawasan dari Allah dari segala arah; depan dan belakang.
Ibaratnya anak kecil yang main di taman bermain, dia akan merasa lebih tenteram kalau diawasi oleh orang tuanya. Jadi, kalau ada apa-apa sudah pasti ada yang membantu.
Sama seperti kita, manusia. Kita ini diawasi nonstop sama Allah, tidak luput dari perhatian Allah. Wes, yakin nyaman tenteram. Kepleset-kepleset o, panggah ditulungi, tetap ditolong sama Allah, dgn cara apapun.
وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ 
dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki.
Manusia itu objek, ilmu itu dikasih sama Allah. Apa-apa dikasih. Sehingga kadarnya ya jelas cuma Allah yang tahu. Jadi, jangan jumawa.
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ  وَلَا يَــئُوْدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ 
Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya,
Allah memelihara matahari, memelihara tata surya, memelihara bumi seisinya, semuanya tidak pernah diservis. Semua berotasi di orbitnya, aman-aman saja. Tidak pernah masuk bengkel. Semua itu hal yang mudah bagi Allah, tidak berat sama sekali.
Coba kalau manusia, disuruh ngurus apa sedikit saja pasti ada rusaknya, pasti butuh diservis, lalu mengeluh begini begitu, kakehan sambat.
KursiNya meliputi langit dan bumi. Langit dan bumi. Diurus sendiri, nggak ngeluh. Kurang apa Allah itu ke kita?
وَ هُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar."
Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Subhanallaah...
AYAT KURSI; ayat di dalam Al-Qur'an yang melukiskan keAgungan Allah.
Di antara banyak ayat di dalam Al-Quran yang menerangkan hak-hak dan ihwal manusia selama hidup, ayat kursi ini adalah salah satu ayat yang spesial. Karena dia menerangkan bagaimana Allah itu sendiri.
Maka dari itu, jumhur ulama selalu menyelipkan ayat kursi dalam do'a-do'a.
Karena adanya ayat ini, mampu menyirnakan kekhawatiran makhluk atas ketidaksempurnaan Tuhannya. Bahwa ternyata Tuhannya sungguh Maha Sempurna, sehingga menjadi satu-satunya Tuhan yang patut untuk disembah.
Tumblr media
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2019-08-31
https://www.instagram.com/hwantastic79vivid/
9K notes · View notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
Aku, yang resmi dipinang oleh kamu tanggal 7 Juli 2019 lalu, masih tak henti bersyukur kepada Tuhan. Semoga proses ini tetap dilancarkan hingga pelaminan. Aamiin💙💚🧡
Tumblr media
1 note · View note
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
Tumblr media
398 notes · View notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
opini soal jodoh
"Jangan mau di-PHP-in terus. Ingat, orang yang benar-benar mencintaimu akan berjuang sekuat tenaga untuk segera menjemputmu. Dia bukan hanya memikirkan bagaimana cara mengumpulkan modal untuk menikahimu, tapi juga memikirkan masa depan bersamamu. Dan, tentu saja dia mampu mengukur kemampuannya untuk membahagiakanmu."
"Orang yang benar-benar mencintai kita takkan pernah memberi harapan-harapan penuh kepalsuan, apalagi mengajak kita untuk berpacaran bertahun-tahun dengan alasan agar saling mengenal sambil mengumpulkan modal nikah."
(dikutip dari buku, Jungkir Balik Nikah Muda, karya Ferdi&Ghisti)
--
Nyatanya nih, kondisi 1;
Misal si pria A terlanjur sreg sama si wanita B, si A memupuk rasa sayang pada si B dalam diam, bertahun-tahun, lalu berjuang mengumpulkan modal untuk menyokong masa depan bersama si B hingga menumbuhkan keberanian untuk mengajak si B ke jenjang serius, EH ternyata ditolak.
Kalau ditanya sesuai prosedur atau gak, ya itu sudah sesuai, sudah syar'i. Karena bisa saja, si A memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada si B sebelum si A mengikhtiarkan hal primer yang lainnya (?) Dengan begitu si A akan lebih cepat tau apakah ikhtiarnya harus tetap dilanjut untuk si B ataukah lebih baik berubah haluan; mencari yang sama-sama mau.
Kondisi 2;
Misal si wanita C sudah cukup umur dan siap menikah, tapi malangnya, si C ini sudah berulang kali gagal dalam urusan cinta. Bertahun-tahun menaruh hati pada orang yang salah. Yang pada akhirnya membuat si C berlutut pasrah terhadap kehendak Tuhannya.
--
Kemudian, atas izin Tuhan, si A dan si C dipertemukan lewat konspirasi semesta yang tak mampu ditebak algoritmanya. Keduanya memang berada di fase yang sudah sama-sama siap, tapi tak ingin lagi untuk saling merasa kecewa.
Maka jelas, di tahap awal, tak ada rasa cinta yang membumbung tinggi di antara keduanya. Yang ada hanyalah perasaan lega; akhirnya ada yang mau juga sama saya.
Iya, memang jodoh itu datangnya nggak drama, kok. Tapi, bisa jadi, yang berjodoh adalah yang sama-sama habis merasakan kecewa; satunya habis ditolak, satunya habis di-PHP.
Meski pada awalnya, perasaan yang timbul hanya sebatas kelegaan yang penting ada yang mau sama saya. Namun, rasa cinta dan rasa sayang itu ternyata memang benar-benar bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Yang penting, keduanya mau mengusahakan segala sesuatunya bersama-sama dengan mengharap ridha Tuhannya.
--
Duh, mbulet ae jadi intinya apasih?
Ya, bagi orang yang memang belum (diizinkan oleh Allah untuk) memasuki fase bertemu jodoh, pasti hanya membayangkan hal-hal yang manis setelah membaca dua kutipan di atas, karena belum sungguh-sungguh merasakan.
Buku-buku kisah nyata berbau islami semacam itu memang tidak bisa ditelan mentah-mentah, cukup dijadikan sebagai referensi lain untuk menyokong prinsip diri, sebab pengalaman masing-masing orang tak mungkin sama.
Katakanlah, teori boleh sama, tapi praktik jelas berbeda. Ya, meski hanya terpaut beberapa derajat saja. Yang penting, kalau nanti ketemu, wis jangan lama-lama, ndang nikah. Tapi, kalau belum ketemu, ya ayo berupaya untuk menjaga diri sendiri dulu aja.
Yasudahlah, gitu. Wkw
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
satu dari banyak hal
Satu dari banyak hal yang membuatku bersyukur atas hadirnya di hidupku adalah; karena ia mengizinkan aku membawa seluruh rasa sakitku, membawa seluruh penderitaanku di titik temu kala itu.
Ia mengizinkan aku mengupas semuanya satu demi satu, lalu, dengan hati yang terbuka ia berkata, "Baiklah, mari kita pisahkan bersama-sama, mana yang perlu untuk tetap dinikmati hingga masa senja, mana yang cukup ditinggalkan sampai di sini saja."
Dengan mata yang masih sama-sama sembab, kami berdua tertawa. Seolah ada keberanian baru yang tumbuh di dalam jiwa. Keberanian untuk tak gentar mensyukuri suka-duka yang senantiasa disuguhkan semesta.
Berat dan ringan, kurang dan lebih, sedih dan bahagia, itu semua hanya ukuran perasaan kami, sebagai manusia. Kami yakin kami mampu menjalani setiap prosesnya dan melewati apapun yang menanti di seberang sana. Selama kami bersama, selama kami saling menjaga, kami bisa.
Madiun, 2 Syawal 1440H.
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
1 vs 10
Sabar dalam menyikapi perilaku orang lain yang tidak sengaja membuat kita merasa sedih dan kecewa bisa dengan mengingat-ingat kebaikan apa saja yang pernah ia lakukan untuk kita atau untuk orang lain, yang tak sengaja terekam oleh telinga dan mata kita.
1 keburukan dilawan oleh 10 kebaikan. 1 vs 10, begitulah aku menyebutnya. Redam kekecewaan yang disebabkan oleh satu keburukan itu dengan mengingat-ingat sepuluh kebaikan yang ada pada dirinya.
Jika tak genap sepuluh, bagaimana? --yaa diingat lagi, sampai genap sepuluh. Sesepele apapun kebaikan itu, tetap ternilai.
Di dunia ini kita hidup berdampingan dengan orang-orang, yang pemikiran dan cara penyampaian perasaannya tak mungkin sama dengan kita. Perbedaan sudut pandang dan teknik penyelesaian masalah pasti akan sangat sering dijumpai.
Jika kita tak pandai mengatur emosi di dalam diri yang sifatnya seperti gunung berapi, mudah sekali bererupsi, kita akan merusak banyak sekali hubungan dengan orang lain. Di mana dampaknya jelas tidak akan baik bagi keberlangsungan hidup kita sebagai makhluk sosial.
Apalagi di bulan Ramadhan ini, jika kita tidak pandai mengelola perasaan-perasaan buruk yang mudah menyeruak di dalam hati, jelas kita akan kesulitan untuk kembali fokus pada diri sendiri, jua pada ibadah yang sudah ditargetkan jauh-jauh hari.
1 vs 10, selamat mencoba :)
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
Tumblr media
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ - روى البخاري و مسلم
7K notes · View notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
Milikilah kesabaran terhadap segala hal, tapi yang paling utama adalah; kesabaran terhadap diri kita sendiri.
Innallaha ma'as shobiriin.
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
menamam pemahaman baru
Mari sudahi sampai di sini, pemahaman bahwa kebahagiaan hanya bisa direguk pabila kita mencapai segala apa yang kita citakan.
Mari akhiri sampai di sini, pemahaman bahwa kesedihan itu jelas datang pabila sesuatu tak berjalan sesuai keinginan.
Mari mulai membuka mata dan hati, bahwa kebahagiaan dan kesedihan tak tertolak ukur hanya dengan segala yang bersifat material dan sentuhan perasaan.
Mari mulai menggedor-gedor jiwa dan membawanya menuju ladang penahaman baru; bahwa kebahagiaan dan kesedihan itu hanya akan tertolak ukur dari dekat atau tidaknya kita dengan rahmat dan ampunan Allah.
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
kita?
Kita adalah kita, tapi seringnya kita tidak tau siapa kita.
Kemudian kita mencari-cari jawabannya. Semakin dicari, semakin tak nampak titik temunya. Hingga akhirnya kita berjumpa dengan sebuah rahasia. Bahwa adanya diri kita, sebagai manusia, adalah untuk menjadi bagian dari roda laku yang disuguhkan semesta.
Ini sama sekali bukan tentang SIAPA kita atau tentang hebatnya jati diri yang bagaiamana yang berusaha kita cipta, melainkan tentang untuk APA kita ada.
Sudahkah kita menjalankan peran kita sesuai skenario yang dituliskan Sang Pencipta alam raya? Atau, sudahkah kita berguna bagi diri sendiri dan sesama?
Hanya kita dan Dia yang tahu jawabannya.
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
Hey, you know what?
I am happy to be in this path and I am happier to have you here, beside me, struggling to walk through together.
Tumblr media
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
1440 H
Melihat banyak postingan orang yg tengah bersiap diri untuk menyambut Ramadhān. Saya merasa sangat bahagia, masyallaah.
Ramadhān adalah momen yang indah, bulan yang penuh kedamaian dan keamanan. Bulan di mana manusia diberi kesempatan (-kesekian kali) untuk memperbaiki dirinya, untuk meralat segala kealphaan yg melekat di dalam jiwanya.
Bulan di mana manusia bak seorang prajurit yg sedang ditempa mati-matian untuk menghasilkan kualitas diri yang jauh lebih tangguh dari sebelumnya. Karena beserta hadirnya, manusia dituntun untuk membangun (kembali) kebiasaan baik dari titik awal.
Ramadhān seperti BUNGA YANG LANGKA. Yg hanya mekar sekali di sepanjang tahun. Semoga kita semua bisa mencium wangi dan menikmati indahnya sebelum ia pergi dan menghilang lagi.
Tak peduli sejauh apapun kita telah menjauh dari Allah dan segala hal baik di hari-hari sebelumnya... Ramadhān, lagi dan lagi hadir dengan tulus sebagai pintu pembuka kesempatan untuk kembali (bertaubat)
Semoga kita berhasil menjalani setiap harinya dengan segudang amal baik hingga nanti akhirnya kita merasakan tegukan kemenangan yg haqiqi di 1 Syawal.
Tak apa mengulang do'a, meski tak kunjung terkabulkan.
Tak apa mengulang niat, meski tak ada jaminan kita menjadi juara di akhir perjalanan.
Karena iman ini butuh untuk selalu diperbaharui dan hati ini perlu untuk senantiasa dibersihkan.
Selamat berpuasa semua. Selamat berjuang. Selamat berlomba-lomba menjadi pemenang.
Gresik, 1 Ramadhān 1440H 🌻
1 note · View note
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
haruskah begitu?
Tidak jarang kita mengurungkan niat untuk mengambil langkah, yang kita pikir baik untuk hidup kita, hanya karena orang lain menganggap itu tak baik.
Tidak jarang kita membatalkan bantuan, yang hendak kita berikan pada mereka yang membutuhkan, hanya karena orang lain memberikan opini persuasif tentang pentingnya memilah-milah siapa yang harus kita bantu.
Tidak jarang, benar-benar tidak jarang kita meragukan kemampuan diri kita sendiri, hanya karena orang lain berasumsi bahwa kita terlalu lemah dan tak akan mampu.
BOOM!!!
Hidup kita berhasil disetir oleh standar orang lain yang nyatanya tak selamanya sesuai dengan batas kewajaran akan sesuatu yang telah kita pahami.
Haruskah tetap begitu? Haruskah kita selalu mendengarkan dan menyetujui pendapat pun saran dari orang lain, meski hal tersebut semakin membuat kita tak bahagia, tak nyaman, tak puas?
Haruskah kita selalu mengupayakan kebahagiaan orang lain? Haruskan kita selalu mengusahakan kepuasan orang lain?
Hentikan!
Hentikan hal bodoh ini!! Karena tak selamanya, apa yang disampaikan oleh orang lain harus kita lakukan segera. Karena tak selamanya, standar orang lain bisa kita jadikan patokan untuk mencapai kepuasan dalam hidup kita.
Iya, bolehlah sesekali. Namaun, itupun harus melalui pertimbangan yang matang.
Mengapa? Sebab, tak ada satupun dari mereka yang akan bertanggung-jawab atas ketidak-sesuaian arah dan tujuan dalam hidup kita, pun rencana dan hasil yang akan kita dapatkan.
Hormati keputusanmu, hargai standar bahagiamu. Ini adalah hidupmu...
🌻
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
what is coming is better than what is gone
Tak mudah bagi seorang perempuan, yang memiliki trauma masa lalu, untuk menerima cinta yang baru tanpa adanya hati yang baru.
Namun, hati yang baru pun, tak bisa serta merta didapat tanpa perjuangan untuk menerima dan mengikhlaskan segala pahit dan perih yang pernah dirasa.
Maka, cinta yang tulus dari seorang laki-laki baik, yang tak banyak berkata melainkan lekas bertindak nyata, yang tak banyak meminta melainkan menyayangi seluruh hal dari dirinya, yang tak merendahkan melainkan mengerti betapa berharganya ia, terbukti mampu menumbuhkan hati yang baru di relung yang tengah tandus.
--
Begitulah cara Allah memahamkan kita pada petuah;
"Satu kali saja pengganti dari Allah tiba, kau akan meluruh-rebahkan segala luka, dan bersiap menyambut kebahagiaan baru yang ada di depan mata."
--
Percayalah, cinta yang diramu dengan cara yang baik tak akan merusak namun membangun, tak akan menghancurkan namun mengokohkan, tak akan menyakiti namun menyembuhkan bahkan menyehatkan.
Dari kesemua yang telah terlewati... Semoga kita mampu menjaga dan menghargai cinta, agar kita mampu menjadi penyembuh bagi sesiapapun yang tengah terluka.
🌻
0 notes
lutfianurnas-blog · 6 years ago
Text
mengambil jeda
Sepertinya belakangan ini aku terdistraksi oleh banyak sekali hal menyenangkan, sampai-sampai lupa untuk menyediakan me-time bersama pemilikku.
Dan beruntungnya aku masih diingatkan melalui ketersadaranku ini :)))
Oh Allaah...
1 note · View note