malichious
malichious
Jurnal Malik
163 posts
famous in the sky wannabe
Don't wanna be here? Send us removal request.
malichious · 1 month ago
Text
Seluruh alam semesta hidup dalam damai, tak ada yang tergesa-gesa.
Tak ada yang memaksa, tak ada yang khawatir tentang hasil.
Matahari terbit pelan-pelan, pohon tumbuh perlahan, laut tak pernah terburu-buru sampai ke pantai.
Semua menikmati prosesnya, tanpa panik, tanpa banding bandingin diri.
Kecuali Manusia, kita sering merasa tertinggal, merasa harus cepat berhasil, harus tau jawabannya sekarang juga.
Padahal apa apa yang ditanam dengan tenang, akan tumbuh dengan kuat.
168 notes · View notes
malichious · 4 months ago
Text
Jangan pernah lupakan "kesederhanaan",..
jangan pernah tinggalkan itu, dan jangan keliru memahami "kesederhanaan",
dan jangan jadikan "kesederhanaan" hanya tameng/ kulit luaran gaya hidup tanpa meresap kedalam
6 notes · View notes
malichious · 4 months ago
Text
Pola kebaikan dari kedua orangtua kita, harus dipastikan kita tau dan pegang betul, untuk kemudian kita alirkan dalam kehidupan
sebab itulah diantara bentuk Bakti terbaik kita untuk mereka, meski mereka sudah tak lagi menjadi pelakon dari kebaikan kebaikan itu
Bukan tidak mungkin, anak keturunan kita kelak, akan mengalirkan hal yang sama kita lakukan, meski kita sudah tiada
18 notes · View notes
malichious · 7 months ago
Text
Tatkala Allah berfirman menyatakan dalam 2 ayat berbeda "Sesungguhnya Harta² kalian dan Anak² kalian adalah Fitnah/Ujian, dan Hanya disisi Allah lah pahala yang agung itu ada"
Dimana letak substansi yang menjadikan 2 hal itu fitnah/ujian?
Tidak lain adalah ketika terjadinya "tersibukkan dengannya" sehingga terkesan menjadi "budak" bagi kedua hal tersebut, atau bahayanya ada yang sampai pada tingakatan "Bucin Harta", "Bucin Keluarga"
Kalau kita mau renungkan, hampir seluruh kehidupan Manusia dari dulu sampai sekarang, semua kesibukannya bermuara untuk Harta.. harta.. harta, dan keluarga.. keluarga.. keluarga..
Tidak ada yang salah secara mutlak, namun yang perlu kita sadari untuk kemudian kita pahami betul adalah;
"Kita harus mampu memperlebar kebermuaraan semua kesibukan kita yang tadinya untuk Harta.. harta.. dan Keluarga, adalah untuk kembali mengingat Allah, kemudian berharap Balasan Agung dari Allah, itulah yang kita amat butuhkan, sebab Balasan Agung dari Allah tidak melulu hal² yang kita inginkan, bahkan seringnya adalah hal² yang kita amat butuhkan
15 notes · View notes
malichious · 8 months ago
Text
2024 🔚
Setiap tahun yang berlalu, hakikatnya seseorang semakin menjauh dari dunia dan tempat tinggalnya, dan ia semakin dekat dengan akhirat dan kubur. la semakin jauh dari kenikmatan bersama keluarga, anak-anak, dan harta, dan ia semakin dekat pada kesendirian bersama amalnya.
Maka 'perayaan' yang semestinya dilakukan adalah نحسن ما بقي (melakukan kebaikan² dari apa yang tersisa) dan tidak ada yang tau sejauh atau sedekat apa Usia kita yang tersisa saat ini
Semoga, kedepannya kita semua tersadar bahwa kita sedang menempuh sebuah perjalanan penghambaan kepada Nya
Perjalanan yang entah kapan waktu sampainya, perjalanan yang menuntut kita untuk berusaha konsisten dari awal sampai akhir, jika memang benar kebahagiaan abadi yang kita kehendaki
38 notes · View notes
malichious · 1 year ago
Text
Lucu yaa dewasa ini..
Menginginkan Kehidupan yang tenang, melambat, tuk bisa menikmati semuanya tanpa ada yang terlewat
Tapi sebelum bisa mendapatkan itu semua, sekarang siapapun rasanya harus bertarung, berjuang berpacu dengan semua yang serba cepat
Tapi adil sih, yaa memang begitu adanya dinamika kehidupan Dunia, selalu ada dua sisi
Karenanya.., kita harus bisa memiliki hati yang tetap selalu tenang, secepat/selambat apapun yang dihadapi
Berusaha agar tidak putus koneksi dengan Sang Pencipta adalah kuncinya.
27 notes · View notes
malichious · 1 year ago
Text
diantara karakter jiwa adalah senang ketika mendapati sesuatu yang baru, maka cobalah untuk tidak melulu tentang hal yang sekedar menyenangkan penglihatan pribadi, terlebih memuaskan penglihatan mata-mata lain
Sebab yang demikian biasanya tidak bertahan lama, dan cenderung membuat binasa dan lupa
Sederhananya;
"Bahagianya jiwa ketika dapat Ilmu yang baru di-tau-nya, jelas berbeda dengan bahagianya jiwa ketika dapat mobil baru sekalipun"
Padahal Ilmu itu barangkali sesuatu yang sifatnya seken, atau bahkan sudah "beberapa tangan", kebahagiaannya jauh berbeda ketimbang dapat mobil keluaran terbaru yang paling mewah sekalipun
Hal ini menunjukkan cukup bukti kalau sejatinya jiwa kita amat membutuhkan pengetahuan² baru, terlebih pengetahuan² yang bisa menyelamatkan, tersebab jiwa yang seringnya punya kekhawatiran² dan ketakutan² menghadapi masa depan
Ilmu Agama, Ilmu Syar'i, jiwa kita haus akan itu, ilmu/pengetahuan yang bisa dikelola jiwa untuk dieksekusi guna kebahagiaan Dunia juga Akhirat,
itulah yang disebut dengan Hikmah, Allah bilang
﴿يُؤتِي الحِكمَةَ مَن يَشاءُ وَمَن يُؤتَ الحِكمَةَ فَقَد أوتِيَ خَيرًا كَثيرًا وَما يَذَّكَّرُ إِلّا أُولُو الأَلبابِ﴾
"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat." [Al Baqarah:269]
41 notes · View notes
malichious · 1 year ago
Text
Tumblr media
44 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
Semakin kuat kesadaran kita terhadap nikmat yang Allah berikan, sampai ke celah terkecil, akan membawa kita pada tahap kenikmatan beribadah kepada Nya sebagai bentuk syukur dan terus memperbesar syukur kepada Nya
Itulah Rasulullah ketika Aisyah mendapati beliau Sholat Malam sampai bengkak kakinya, Aisyah bertanya: Ya Rasulallah bukankah Allah telah mengampuni Dosamu yang lampau dan akan datang, kenapa engkau sebegitunya beribadah
Apa jawab beliau? أفلا أكون عبدا شكورا, tidak bolehkah Aku menjadi Hamba yang selalu bersyukur?
100 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
Semua akan ada akhirnya koq,..
sedihnya kamu,..
insecurenya kamu yang seakan terus bersambung..
Kebingungan-kebingungan kamu yang seringkali membuat air mata terbuang..
Tapi sebelum itu semua berakhir, ku mau kamu harus lebih dulu merasakan dan sadar kebermuaraan semua rasa itu, menemukan tujuannya, untuk kemudian bisa kau bagikan ke lebih banyak lagi penyintas yang baru akan mengalami yang pernah atau masih saat ini kau hadapi.
35 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
Netesin air mata waktu curhat ngejelasin sesuatu sama Allah is another level of sadness
Lega, meski mata sembab udahannya
He Knows, He Understans, He Provides, He Heals🤍
329 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
Nikamti fase nya, ambil jatah pahala nya
Ngga semua sesi kehidupan sama pola nya, justru disitulah ranahnya untuk kita bisa terus belajar, terus adaptasi, kemudian menemui serpihan² makna dari penciptaan kita, kemudian terciptalah 'automatisasi' pribadi yang selalu bersyukur
89 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
Bukan kita yang hebat.
Melangkah bukanlah untuk mendahului si(apa)pun,, melangkah adalah sikap untuk tetap berada dalam Syukur, sebab (bahkan) sebelum kita melangkah, ada petunjuk dan pertolongan Allah yang lebih dulu, dan sudah semestinya kita sadari itu untuk bisa berada dalam Syukur, bukan sebaliknya
30 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
Bentuk/gambaran syukur yang sesungguhnya adalah ketika ibadah² yang kita lakukan bukan lagi menjadi sarana untuk menuntut Hak kita kepada Allah, karena kita menganggap sudah menunaikan Hak Allah dengan menunaikan ibadah² ini itu
Sebab, sesempurna apapun bentuk ibadah yang kita persembahkan, ia hanyalah bentuk syukur kita dalam mensyukuri secuil daripada nikmat² Allah yang tidak terhitung pada diri kita, ibadah kita hanya sedikit jika dikuantitatifkan terlebih dikualitatifkan, jauh dari banyaknya nikmat Allah yang sudah semestinya kita syukuri
Maka sebuah kejahilan hebat ketika kita dengan pede nya menuntut Allah ini itu, hanya karena sudah melakukan ibadah ini dan itu, juga sebuah kejahilan ketika kita membatasi makna syukur sebatas berterima kasih kepada hal² yang disukai menghampiri kita
30 notes · View notes
malichious · 2 years ago
Text
"Nudaawiluha"
Setiap waktu/kejadian ada porsinya untuk setiap jiwa, sepertimana kematian yang kita pahami setiap kita memiliki porsi untuk itu.
Kerumitan hidup juga kebahagiaan nya tidak bisa berjalan masing², mereka berdua diciptakan berpasangan, hanya tentang mana yang lebih dulu, kita harus sadar keduanya akan hadir untuk kita
diantara Hadiah yang Allah berikan kepada orang² beriman dalam mengarungi kehidupan adalah mereka dengan Taufiq Nya mampu menggiring akal, perasaan maupun raga mereka untuk bersikap sebagaimana yang Allah Mau.
Kemenangan, kekalahan, kesulitan, kemudahan, kebahagiaan, kesedihan yang menjadi bumbu kehidupan, mampu mereka jalani dengan baik, tanpa panik, bingung, kwalahan, stress dsb
Surah Ali Imran: 140; adalah diantara banyak ayat dimana Allah menenangkan Orang² yang beriman atas kesedihan mereka, sebab kekalahan dalam perang Uhud, Allah dengan tegas mengatakan ".. Dan Hari² itu Kami pergilirkan diantara Manusia ..", Subhanallah .., ketenangan luarbiasa akan datang menghampiri kita, ketika kita tau Allah mengingatkan demikian, kita berusaha mengais mengumpulkan Hikmah² yang Allah ingin tunjukkan
Shodaqorrasuul, maka benarlah apa yang Rasul katakan dalam Shahih Muslim "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya."
22 notes · View notes
malichious · 3 years ago
Text
Semua hal saling berkaitan satu sama lain kalau mau kita tarik lurus. Ilmu yang begitu luas contohnya, memiliki keterkaitannya sendiri diantara disiplin ilmu masing², asas kebermanfaatan lah yang mempertemukan kaitan ini dengan itu, begitupun kita Manusia dengan Manusia lainnya, atau dengan Makhluq Allah lainnya, hanya kita yang mau aware dengan asas kebermanfaatan diberbagai skala lah yang mampu membuat saling keterkaitan itu tetap eksis, itulah mengapa Nabi kita pernah bersabda "sebaik baik kalian adalah yang bermanfaat untuk orang lain", karena memang itu substansi dari kita hidup, menjunjung tinggi kebermanfaatan sebagai bentuk rahmatan lil 'aalamin yang Allah turunkan
40 notes · View notes
malichious · 4 years ago
Text
Dengan belajar meraba raba bagaimana perjuangan orang lain sampai bisa ditahap yang kita lihat bahkan sampai yang mampu membuat kita mulai takjub, dan dengan tidak terlalu cepat memutuskan bahwa dia orang yang memiliki privilege lahiriyah yang bisa kita ambil manfaatnya, disitulah kita benar benar bisa menempatkan diri dengan tepat dan layak mendapatkan manfaat privilege tak kasat mata darinya, tanpa harus "mengemis ngemis" untuk mendapatkan privilege yang hanya mampu kita saksikan lahiriyahnya saja darinya
46 notes · View notes