mentally-unstable-gak-juga
mentally-unstable-gak-juga
rahasiabiru
74 posts
isinya segala hal yang gaada satupun tau
Don't wanna be here? Send us removal request.
mentally-unstable-gak-juga · 11 months ago
Text
always putting the bad things first in my life is the best way to enjoy every journey.
setelah melewati banyak ekspektasi yang tidak sesuai dengan keinginanku, aku jadi sadar satu hal yaitu selalu tidak mendahulukan hal-hal bahagia dan menyenangkan. dengan harap jika tidak sesuai dengan ekspektasiku, setidaknya tidak akan sesakit itu.
menanamkan bahwa semua orang tidak akan mengingat hari ulangtahunku, tidak ada yang hadir di acara wisudaku, tidak ada oranng yang akan peduli dengan kepergianku sejauh apapun, pasanganku akan meninggalkanku dan menikahi orang lain, mungkin orang-orang akan membuangku, menjauhiku, membenciku, aku bahkan tidak pernah merasa kopi kalibrasianku akan disukai banyak orang. kepalaku yang terlalu bising dengan "pasti kali ini ga lolos besiswa" . berpikir bahwa tidak ada hal baik akan menuju padaku hanya untuk melindungi diri dari sakitnya ekspektasi yang terlalu tinggi.
bayangkan jika aku menaruh banyak ekspektasi yang sebaliknya. pasanganku akan menikahiku, ulangtahunku diingat semua orang yang ada di liniku, manual brew yang tidak over, percaya diri aku dapat beasiswa ke jepang itu, di bali dengan segala hal baru.
untuk membayangkan dan menulis hal tersebut sudah membuatku takut.
sempat ku bertanya-tanya, apakah cara seperti baik untukku?
apa mungkin aku bisa bertahan dengan segala hal buruk yang aku ciptakan sendiri?
0 notes
Text
explosion of a star
I don't really like it when things end quitely
It giving too much room about what went wrong
But I keep telling myself that I'd rather be like this, right?
I know this is crazy, but
If the star is going to die, it's shouldn't just fade away
I'd rather let it supernova
At least, I'd feel it burn and know where to put myself when it was all over
-d.t
0 notes
Text
gimana mau tidur?
jam setengah 2 pagi di pinggir pantai dekat rumahku. aku datang tanpa diketahui bapak, semua orang rumah sudah istrirahat.
berusaha membuka kunci gembok pagar tanpa suara.
menggowes pedal sepeda dengan hati-hati agar tidak ada yang terbangun dengan suaranya.
perjalananku ditemani gelap dan lampu jalan remang. anjing jalanan yang tak sengaja ku temui dan mengelusnya sebentar, menyalakan rokok dan melanjutkan perjalanan.
sampainya malah gelap yang kutemukan. hanya suara ombak yang dapat ku rasakan. ada juga banyak bintang yang sinarnya sangat jelas karena malam itu langit sudah pekat.
aku tunjuk bintang-bintang itu, menghubungkannya membentuk rasi bintang
"Ah, itu scorpio!"
cekikikan sendiri aku bahkan tidak tahu gimana bentuk rasi scorpip
jeda yang sangat klise
suara ombaknya perlahan hilang
padahal jelas kakiku menyentuh buih ombak di bibir pantai
ternyata kepalaku masih saja belum tenang
mengingat rencana-rencana yang belum selesai
luka yang tak kunjung sembuh
amarah yang ditahan
mimpi yang ku bakar hingga menjadi abu
berpikit kemana aku bisa bersandar beberapa saat sekedar untuk melupa bahwa aku memiliki banyak tanggung jawab
pikiran ku ribut. aku kalut
sudah jam 4 pagi
dan aku kalah lagi
"terjaga sampai pagi ya?"
setidaknya kali ini aku terjaga sambil melihat langit perlahan menjadi terang.
1 note · View note
Text
Bada Benua Biru
Di siang yang mendung itu, aku duduk di sofa dibawah tangga coffee shop langgananku. ditemani laporan yang harus ku selesaikan sebelum hari senin dan secangkir teh chamomile hangat karena pada saat itu badanku terasa tidak enak.
Sekitar 30 menit kemudian, pandanganku yang fokus menghadap laptop langsung teralih ke arah pintu masuk yang terbuka. 
laki-laki berambut ikal hitam dengan kemeja biru gelapnya yang sepertinya sudah 3 kali aku temui ditempat ini secara kebetulan.
“pasti setelah memesan minuman, dia akan duduk di smoking area”
Betul saja, laki-laki itu duduk di smoking area, dan seperti biasa dia membaca sebuah buku. 
kuperhatikan dari kejauhan, buku yang dibaca kali ini berbeda dari buku yang dibaca saat pertama kali aku melihat dia.
Kali ini, buku berwarna biru tidak terlalu tebal. Tapi aku langsung tau buku yang dibaca sekarang adalah karya dari Adam Silvera, They Both Die At The End.
“wah dia membaca karya fiksi juga ya, kemarin baca dokumenter deh” gumamku sambil memanggut
Aku mengabaikan laki-laki itu, ada laporan yang lebih penting harus aku selesaikan
Tak ketinggalan sesekali aku melihat handphone, tidak ada notifikasi dari Khairu.
Sejak pagi tadi belum ada notifikasi, karena sedang sibuk di bengkel mengurus motornya
Tak terasa sudah jam 5 sore dan laporanku sudah selesa juga
dan tanpa kusadari tenyata di luar hujan deras.
“tunggu agak reda deh baru balik”
Aku menunggu hujan sambil membaca buku tentang kisah-kisah dewa romawi. 
Kali ini sudah sampai di kisah Icarus yang melawan matahari.
Kembali aku melihat handphone, belum ada juga notifikasi dari Khairu.
Kulihat dari dalam ruangan, sepertinya sudah menjelang magrib dan hujan mulai mereda. Aku siap-siap untuk pulang.
Aku dapatkan laki-laki tadi ternyata sedang menunggu hujan reda di area parkir.
Tatapan kita bertemu sepersekian detik, namun aku bergegas menuju kendaraanku buru-buru takut hujan deras kembali.
Tak lama setelah itu aku mendengar suara yang membuatku terpanggil, membuatku menghentikan langkah.
spontan aku berbalik menghadap laki-laki itu.
“Ah, sorry, mbak. sedang buru-buru?” kata laki-laki itu
Aku hanya terdiam dengan memasang wajah bertanya ada apa?
“saya tau ini tiba-tiba. tapi biarkan saya perkenalkan diri” laki-laki itu mendekat
“Perkenalkan, saya Benua”
“Bada Benua Biru”
Ah, namanya Benua.
Hujannya deras lagi.
-dt
Jadi, kisah ini berceritakan tentang 'Benua dan Kirana' yang berada diantara kisah 'Kirana dan Kairu'
ini asli di rl sm di tumblr sy puyeng bgt tolong.
0 notes
Text
aku bukanlah perempuan yang baik.
luka dan airmata sudah biasa kubawa selayaknya menggunakan kalung dengan cincin itu.
di kepalaku kacau oleh riuhnya masalah yang tak ada hentinya datang.
dan langkahku pernah terhenti karena tak kuasa menahan nyeri dari luka yang sudah kubawa sejak kecil.
aku kacau
aku berantakan
aku tak karuan dan tak beraturan.
aku pernah dibuang mentah-mentah,
pernah dipaksa menyerah oleh keadaan
aku pernah duduk menunggu seseorang yang pada akhirnya dia memilih untuk pergi.
aku pernah digantikan paksa karena aku tidak secantik perempuan lain.
aku pernah ditinggalkan karena dia memilih masa lalunya yang katanya pernah dia cintai hingga tak punya harga diri.
jadi sebelum semua ini lebih jauh lagi,
apa kamu bersedia untuk terus mencintaiku dan menemani perempuan sepertiku?
3 notes · View notes
Text
kalau nanti pergiku mendahului kamu.
aku harap kamu tetap datang dan temui aku dengan kemauan kamu sendiri. sebab dulu hanya aku yang terus meminta untuk bertemu.
bawakan juga aku bunga yang pernah kamu berikan, mawar merah dan edelweis itu.
satu tangkai mawar saja tak apa, asal aku bisa merasakan lagi hangatnya kamu yang dulu.
dan layaknya edlweis, aku mau abadi dalam hatimu. jadi, boleh aku minta kamu menyimpan edelweis itu di nakas kamarmu?
jangan lupa beritahu aku cerita apapun seperti yang selalu kamu bagikan sebelumnya, tentang ban motormu yang pecah, tentang harimu yang melelahkan di tempat kerja, kamu yang main billiard bersama teman-temanmu, tentang kucingmu yang habis berantem, tentang perjalananmu, bagaimana mimpimu, dan sejauh apa hidupmu. berceritalah, seperti biasanya sewaktu aku mendengarkan segala cerita yang kamu bagikan.
maaf ya. hingga ajalku, ternyata aku masih menjadi orang paling egois
3 notes · View notes
Text
maaf karena selalu menyalahkanmu atas rasa sepi yang aku alami. pada akhirnya aku sadar bahwa ternyata bukan kamu tidak bisa mengerti, tapi hidupku saja yang terlalu sepi.
kamu tidak melakukan kesalahan, aku saja yang terlalu berantakan.
0 notes
Text
it's always one sided love.
and once in a life time, you will fall for someone who will steal your heart away from you and you will just stare at them like it's not a big deal
who will make you feel miserable but special
who will turn you into a beautiful monster
who will make you forget about all your sorrow and so yourself
who will make you totally unknown from what you were
who will give you the most beautiful heartache ever, a heartache that you crave for
once in a life time, you will fall for someone who will be so dear to you
and that someone will never be yours
even though they keep screaming "i love you more, forever"
-d.t
0 notes
Text
menghayal trs kek tlol bgt
It's sunday morning and we’ve slept in, I woke up before you and taking a moment just to watch you sleep, knowing you’d tease me by call me creepy for doing it but I can’t help it. You are so gorgeous and I love to seeing you at peace.  
I get up and make us breakfast, making some chamomile tea for you and brew myself some coffee then set it up on the tray 
When I bring it to the bedroom, you’re already sitting up, sleep in your eyes. Tousled hair 
You smile, reaching for the tea first and taking a sip then I smile when I hear you humming for getting your favorite tea. We lounge in bed and feed each other fruits and piece of warm bread, and we steal kisses in between.  
And as the sun filter into the room and bathes us in it’s warm, golden glow, and I know that I want to spend the rest of my sunday morning like this with you. 
0 notes
Photo
Tumblr media
2K notes · View notes
Text
Dan aku akan selalu punya alasan untuk diam. Tahu kenapa? Sebab aku tidak pernah berani, mengakui bahwa diri ini layak untuk seseorang. Terlebih, itu kamu orangnya.
Hujan Mimpi
700 notes · View notes
Text
“Apapun yang terjadi di masa depan nanti, kamu harus terus memilih untuk berjalan ke arah yang membuatmu bahagia. Meskipun kamu harus kehilangan aku di sepanjang perjalananmu ke sana. Meskipun aku tidak bisa lagi menemanimu untuk menemukan kebahagiaanmu. Teruslah pilih kebahagiaanmu, sayang. Meskipun di sana tidak ada aku.”
Always choose your happiness, baby. // Andira W.
Bandung, 31 Januari 2019.
745 notes · View notes
Text
Setiap kali bertengkar denganmu, aku pasti kalah –atau aku akan memilih mengalah. Kau barangkali merasa kau paling benar. Meski aku hanya sedang melatih diriku terus bersabar.  Hal yang tidak kau ketahui adalah aku mencintaimu melebihi marah-marahku. Aku selalu berusaha agar kau tetap bersamaku, bahkan di saat-saat aku sedih sebab sikapmu.
–boycandra
1K notes · View notes
Text
“Aku pikir memberikanmu jarak akan membuatmu menyadari bahwa kita ternyata sangat membutuhkan satu sama lain, tapi ternyata jarak malah membuatmu sadar kalau kamu tidak lagi membutuhkan aku.”
A. W.
2 April 2017.
3K notes · View notes
Text
Saya bahagia ketika berbincang perihal karakter (rasanya sungguh menenangkan diri sendiri). Saya sering bilang sama diri sendiri kalau lagi ngerasa lelah banget “gpp sayang, kamu gpp, semua baik baik aja, meskipun kamu terlihat aneh dan atau sulit di mengerti”.
Saya yang kalau udah lelah banget akan memilih mundur, memilih pergi, memilih menutup diri :’) bisa bisanya saya mengambil keputusan yang aneh ini. Saya ngga suka dicari, ngga suka dikenal :’) tapi saya suka ketika saya bisa berbincang dari hati ke hati, salah satunya dengan menulis. Tapi lagi lagi saya ngga suka di kenal! ini sering bikin lelah.
Saya ngga suka perihal penerimaan! ini juga melelahkan sekali. Membuat saya seringkali merasa tidak pantas, minder dan mau bersembunyi aja rasanya :’) hehe.. saya yang sulit hidup dengan banyak orang, tidak tertarik mengetahui banyak hal bila itu hanya akan menyakiti, dan saya yang sulit sekali memberikan kepercayaan. Maka, bila saya mengijinkan engkau tau banyak tentangku! percayalah, engkau istimewa untukku. Dan Menulis adalah salah satu caraku bertahan. Disaat berulang kali aku hampir kalah dan menyerah. Menulis begitu melapangkan hatiku. Bersembunyi disana tanpa takut aku akan dihakimi karena tulisanku. Bersembunyi disana tanpa khawatir orang akan mengetahui bahwa itu tulisanku.
Si Introvert yang sangat menghargai sebuah ketulusan, sangat sangat menghargai. Bahkan disaat ketulusan itu sendiri mulai memudar, aku ingin selalu mengupayakannya. Aku akan memilih menepi, menghilang dan tidak ingin dicari sampai aku membaik. Sampai aku mengerti aku harus bagaimana. Aku bahagia bisa berjalan sendirian, menikmati langit sore, menyapa mentari yang mulai meredup. Ada bahagiaku disana, pada rasa sepi meski aku berada di antara keramaian. Aku mendapat banyak energi kala aku bisa berdialog dengan diriku sendiri. Berdamai dengan rasa syukur, dengan menerima atas bagaimana manis pahitnya hidupku. Ada bahagia pada sepi yang begitu menenangkan hati.
Mungkin yang sudah mengikuti Menyapa Mentari semenjak 3 atau 4 tahun yang lalu sedikit paham ya. Bila tiba2 akun sosial media Menyapa Mentari hilang. Bila tiba2 nomor whatsapp tidak lagi bisa dihubungi :’) ini bukan keanehan. tapi memang demikianlah. Ada waktu dimana hanya ingin menepi untuk kembali menguatkan diri sendiri. Dan akhir2 ini keputusan yang saya ambil adalah meninggalkan following saya, Sedih dan berat pada awalnya. Tapi nyatanya lambat laun justru aku merasa begitu tenang. Khawatir itu berkurang. Dan lagi lagi, aku mengerti bahwa tidak tahu banyak hal adalah salah satu ketenangan hati. nyatanya ini adalah cara melindungi diri sendiri dan menjaga hati :’)
Si Introvert yang benar2 menghargai keberadaan seseorang yang di anggapnya berharga. Yang akan sangat2menjaga. Si introvert yang tidak butuh lingkaran yang luas. Melainkan lingkaran kecil namun tidak pernah pergi, namun hadir dengan ketulusan seutuhnya. Maka membiarkan diri untuk tetap bersembunyi adalah ketenangan. Biarlah setiap karya kita tetap menyapa, tapi tidak hidup kita. Biarlah mereka menyapa nama kita, tapi tidak hidup kita. Biarlah aku tetap bersembunyi namun engkau tetap merasakan kehadiranku melalui tulisanku. Tanpa perlu tahu aku seperti apa, rumahku dimana, bekerja apa, dan bagaimana hidupku lainnya. Terimakasih untuk tidak menghakimi keputusanku kali ini, Tetaplah bersinar. 🌻
244 notes · View notes
Text
Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, kamu hanyalah entah siapa yang mempengaruhi hidupku barang setitik saja tidak. Pada akhirnya, hilang kamu setitik, berantakanlah aku berdepa-depa. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, apa-apa tentangmu rasanya bukan urusanku. Pada akhirnya, mengetahui segala tentangmu bahkan dilibatkan dalam urusanmu, aku mau. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, untuk sekedar peduli aku gengsi. Pada akhirnya, mengenyampingkan gengsi aku lalui, sebab menahan peduli padamu, -aku tak tahan lagi. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, ialah aku yang sama sekali tak pernah memikirkan tentangmu. Pada akhirnya, dalam kondisi tak berpikir pun, kamu muncul dalam benakku. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, waktu yang aku lalui bersamamu tidak aku prioritaskan, sama saja laiknya aku bersama yang lain juga. Pada akhirnya, melewati banyak waktu bersamamu, rasanya aku selalu perlu. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, bertemu hanya sekedar perlu. Pada akhirnya, apa apa yang berhubungan denganmu membuatku candu. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, beberapa bagian darimu bahkan luput dari pandanganku. Pada akhirnya, bagian darimu mana yang tak aku suka? Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, kamu hilang tentu bukan perkaraku, sayang. Pada akhirnya, jika demikian,  jelas aku tak terbayang. Tanggung jawab, ya?
Pada mulanya, memintamu untuk tetap bertahan dan berjalan beriringan, -tak pernah terpikirkan. Pada akhirnya, semua itu menjadi permohonan yang semoga kamu berbaik hati mengabulkan. Tanggung jawab ya?
Pada mulanya, sudah tentu tidak akan sama dengan pada akhirnya. Awalnya begini, akhirnya begitu. Apapun itu, semoga kamu tetap bersamaku ~~~/o/
549 notes · View notes
Text
8 hours isn’t long enough when I’m with you. I wanna spend as much time with you as I can because there’s so much I want to know. In due time things will show & I’ll learn, so for now I’ll settle for what I can get
4 notes · View notes