meracaubebas

[meracaubebas]

please love yourself (and some other goodbyes)

1:19 AM

halo!!

jd gue sering bgt mau nulis disini tapi entah kenapa semua masuk draft wkwkw kayak sampah banget gitu. tapi mungkin buat tulisan pertama dan terakhir gw, gw akan bicara seadanya so judge me all you want. dan janji ini bakal gw pos. janji.

okay first thing first. gw sempet ngalamin krisis identitas where at some point, i want to make big difference in my life. so i did. gw ga akan mention gw mencoba belajar melakukan apa tp kayanya kalo lo berada disekitar gw lo akan tau. hehe.

disaat pertama gw mencoba hal tsb, bs dibilang hati gw lagi fragile2nya. ya namanya hal baru, gede, you dont know what to expect from society, right? at first gw seneng bgt, orgtua gw mendukung pastinya, lingkungan gw senyum liat gw — entah itu senyum apa maknanya tapi setidaknya gw membuat mereka beramal wqwq. tapi ada satu hal yg, gaktau kenapa, scr tersirat disampaikan dan gw rasakan. sebisa mgkn gw berusaha mengabaikan perasaan itu, mungkin overthinking aja. yaiyalah saat itu support gw jauh lebih banyak drpd againstnya. whether they were all sincere or not, gw ttp mikirin hal yg positifnya aja.

but at some point, i realize that this one support did mean a lot to me. karna sejauh masa pembelajaraan gw yg lebih singkat dari D1 STAN, gw merasa tidak begitu diyakinkan oleh sosok yg cukup penting dlm hidup gw.

oke lo bs berargumen bilang “cara nyampein orang kan beda2”. setuju. but keep it to yourself yah the stage is mine right now HEHE.

jadi ditengah kebingungan gw, i started questioning things. kayak “menurut lo gw salah gak?” “kok kayanya gw gayakin ya?” “gw masih pengen gini tapi gimana ya?”. jawaban2 dari seluruh pertanyaan itu gak bisa gue salahin semua sih, malah ada bbrp yg gw setujui. dan makin gayakin sm diri gw sendiri. tapi disitu jg ada satu hal yg gw akuin bikin semuanya blunder dan pembahasannya malah jd kemana2.

dan gw sadar kalo emg itu semua udah gak sejalan & gak sepandangan. my insecurities started crippling like no other. “yah udah deh makin salah gw begini” itu yg ada dipikiran gw saat itu.

tapi dititik itu, entah kenapa ego gw tuh pengen bgt dimanja. pgn bgt rasanya dicomfort dan blg

“i’m so sorry, gue ttp support lo no matter how. gak usah khawatir, we will worth for each other in the end”.

but.. not even comforting voice comes in.

kok ini ngga seperti saat gue nyupport orang ya? i’d call. make sure they were okay. i’d make them hear my joyous tone hoping it’d be contagious.

all i did was reading those typing in my head, which probably in real life didn’t sound like that at all. i dont know. my interpretation is so messed up atm.

tp balik lg, momen hidup gw saat itu bnr2 kaya lagunya the fray - you found me. bedanya kalo doi keknya nanya ama tuhan, gw nanya ama org.

Where were you

When everything was falling apart?

All my days

Were spent by the telephone

That never rang

And all I needed was a call

That never came

yasudah. kalo bisa dibilang, i was fucking miserable. semua yang ada di kepala gw mulai berseteru. sebimbang2nya gw, segalau2nya gw. gw bener2 gak tau arah dan gak tau harus gimana. this is for the first time in my whole life that gw selemah itu i cant even make another decision for myself. akhirnya gw coba konsul ke seorang kerabat. tapi entah kenapa, kalo dichat tuh emg semua jadi kadang lebih bego, kadang lebih pinter. nah kebetulan disini jd lebih bego. gue gabisa menjelaskan situasi gue. bnr2 bingung. dipikiran gue ya takut berlebihan lah, ya takut ini terlalu personal lah, dsb jd ceritanya blunder. pengen ketemu, lagi jauh posisinya. dan emg udah lama banget gak ketemu yg buat cerita2 malah jd tkb banget gaksih? wkwkwk. so this person keeps asking me “are you okay? do i need to call you?” instead; and i said no about zillion times. “i’m still expecting this from someone else.” jd yaa dengan penjelasan chat alakadar yg bisa disaranin cuma “give it another shot dude. its worth the try.”

akhirnya, gw mikir. bener. maybe i should fix things and give it another shot to seek up for comfort that will at least help me clear up whats inside my head. so i did. tapi, karna terlalu diselimuti rasa tenang, masalah gw sampe kayak ketutup gitu. yaudah at least i feel a little better.

tapi gak lama, hati gw yg masih agak fragile belum sepenuhnya tegak berdiri lah istilahnya, digoncang lg. yup. tiba2 gw mendapati hal yg membuat the back of my head whispered “your old self is much more interesting, but i think that person found it in someone else. so goodluck finding those comfort :-)”.

duar.

ini antara semesta baik banget ngasih peringatan di awal kalo langkah gue keliru, atau jahat banget karena bener2 mainin emosi gue.

belom sempet ngobrol dgn tenang, mau minta tolong diarahkan baiknya gmn, udah terguncang lg. swear to god i was shaking that moment, my heart beats faster, my head hurts so bad i cant even swallow my food.

at that moment, i cant think of anything.

all i can say to myself was

“its okay.

no dont worry.

its all okay.

i know its just a post and it doesnt mean anything.

i’m okay.”

dan itu tercerminkan dalam ucapan gw selama momen itu. gak ada lg yg comforting. udah gw cuma bisa ngandelin diri gw sendiri (well, i always have).

....

....

no. it’s not freaking okay. i’m not okay. when was the last time that you take a shortcut to have some pleasure in yourself whenever someone you care about is on their lowest point of life?

sampai akhirnya, suara yg lain bilang “udah, lo belum siap. balik aja ke yang dulu. lebih menarik. gausah sok2an pengen membuat perubahan besar. sekarang belajar mulai dari hal kecil, oke? start over but try with your old self first.

dan tanemin mulai sekarang, jangan mengandalkan support org lain. belajar utk siap berdiri sendiri.”

gue jawab

“oke, hehe.”

WKWK btw ini beneran percakapan yg ada di kepala gue. asli ga gue buat2.

akhirnya gue membuat keputusan2 besar yg lain. i decided to took a detour dan mengikuti apa yg ada di kepala gue. sedih ya pembelajaran gue skrg cuma bisa gue taro sbg reminder aja. tapi setidaknya gue sadar that i should love myself first before i expect love to come from anything/anywhere else.

lesson learned. sekarang yg bisa pembaca lakuin adalah doakan hidup gue kedepannya semakin baik dengan cara gue sendiri. akan gue coba perlahan2. sisanya biar semesta yg menentukan.

thats all from me. maaf kalo gakjelas, tapi dapet kan poinnya? gak juga ya? yaudah yang penting ada pesan moralnya wkwk.

goodbye & goodnight :-)

2:23 AM.

[meracaubebas]

Menjalani Hari dengan Perry Como with The Fontane Sisters.

Tulisan ini ditujukan untuk kalian yang butuh lagu untuk memberi efek rileks pada otot kalian yang telah tegang seharian akibatnya tuntutan hidup.

Dimulai pada 2017 ketika saya sedang  asal cari kaset di Blok M, tanpa ada tujuan rilisan apa yang harus dibeli. Singkatnya, saya mendatangi sebuah toko, sayangnya saya lupa di blok berapa toko nya, pokonya ujung baris, dekat escalator, sebelah tempat service pemutar, kalau kalian tau sampaikan terimakasih dari saya. Kembali lagi, ketika sampai saya langsung mencari-cari saja berharap menemukan harta karun, saya sibuk mencari di baris tradisional/classic pop atau bigband. Sontak, sang penjual yang saya prediksi berumur sekitar 50, langsung bertanya saya sedang mencari artist siapa? Saya yang awalnya menanggapi dingin malah menjadi sasaran empuknya, langsung lah di bom nama nama artis sambil ia memberikan kaset kasetnya. Mulai dari Frank Sinatra sampai Dinah Shore ia tawarkan.

Ringkasnya, saya yang di awal hanya iseng mampir, pulang membawa 6 buah kaset, yaitu : THE Very Best of Dean Martin, The Very Best of Jim Reeves, Andy William – Reflections, Frank Sinatra With Quincy Jones and Orchestra – L.A. is My Lady, dan yang terakhir, yang akan gue bahas, adalah Perry Como With The Fontane Sisters – Perry Como.

Album ini di rilis oleh salah satu Record Label tertua di Amerika yaitu, Radio Corporation of America atau lebih dikenal dengan singkatan RCA pada 10 Juli 2001 sebagai album kompilasi memperingati 100 tahun nya RCA itu sendiri. Isi dari album ini merupakan lagu-lagu terbaik dari penyanyi Perry Como yang berkolaborasi dengan Vokal grup The Fontane Sisters. Album – album best of memang sangat massive tersebar di Indonesia, pula menjadi pilihan paling bijak apabila kamu mau “cap-cip-cup” rilisan dari artis yang belum kamu tau sepenuhnya.

Perry como memang banyak mengeluarkan lagu dengan The Fontane sebagai penyanyi latarnya. Title best of the best yang disematkan untuk album ini sangatlah dapat dipertanggun jawab kan. Lagu easy listening sangat apik dibawakan oleh mereka. seakan mendongengkan kita yang rindu akan istirahat. Namun, dibeberapa lagu kalian akan menjadi sukarela untuk sedikit berdansa karena tempo yang cepat dengan komposisi nada yang jenaka terdengarnya.

Side A, di lagu pertama yaitu A Dreamer’s Holiday, dengan balutan swing jazz, lirik yang disajikan begitu pas untuk kamu yang penat akan tugas kantor ataupun kuliah. Seakan Kim Gannon dan Mabel Wayne sebagai penulis lirik ini menyuruh kita untuk Ambil the hangat mu, luruskan kaki mu, senderkan badan mu, lalu pejamkan mata mu, lalu biarkan Perry Como bernyanyi lembut untuk mu.

It’s A Lovely Day Today yang merupakan Track 3 dalam Side A adalah track favorite yang saya rekomendasikan ke kalian, Mitchell Ayres sebagai Orchestra Leader dan komposer yang bekerja di album ini membawa mood optimistic dalam bunyi nada yang dihasilkannya. Sehingga lirik yang sebenarnya sederhana ini sangat “kawin” dengan double bass dan akan menggebu perasaan kalian.

Masuk ke Side B, di side ini kalian sudah cukup ber istirahatnya, mari sedikit berdansa! Lagu lagu bertempo cepat nan jenaka lebih banyak dibandingkan Side A yang didominasi jazz/swing walau memiliki rasa doo-wop pula. Track 2 dalam Side B dengan judul Play Me a Hurtin Tune menjadi “gacoan” saya di keseluruhan album ini. Menurut saya lirik di lagu ini benar benar terasa EMO. Walaupun ada pendapat yang dimuat triblezine.com menyatakan bahwa album Pet Sounds dari The Beach Boys merupakan “The First Emo Album”, tapi menurut saya yang mana sebagai penggemar The Beach Boys garis keras, apabila dilihat dari tahunnya, jelas lagu Perry Como inilah lagu emo pertama! Kurang emo apalagi kalau dari judulnya saja sudah jelas seperti itu. Namun, bedanya dari kebanyakan emo lainya, termasuk Pet Sounds, lagu ini dimainkan dengan komposisi dan intonasi yang bahagia, liriknya pun tidak berat sebenarnya, hanya sebuah pengakuan kalau “Pls, puterin lagu sedih. Pls, Bikin aku sedih. Aku Suka Itu!!!”. Kurang Emo apalagi?!

Diawal saya bilang album ini apik, alasannya bukan dari detail lagunya saja, melainkan dari susunan lagu, track per track sangat pas sekali. Dimulai pelan dengan unsur hayalan di liriknya, di tengah kalian akan diajak bertualang dengan ketukan Doo-wip yang semakin kental, sampai akhirnya ditutup dengan 2 lagu yang benar benar akan membuat anda tidur dengan pulas, kalian akan di “nina bobo”-kan oleh Perry Como. Oh! Saya belum menyebutkan kalau The Fontane Sister sangat luar biasa ya?! Maaf atas kelalaian tersebut. Para gadis-gadis ini bukan hanya sebagai latar pemanis saja, walau aktor utama nya adalah Perry, namun The Fontane Sisters menjadi kandungan penting dalam setiap lagunya. Karena, kita tidak bisa membayangkan lagu ini apabila gadis gadis ini tidak andil dalam suara. Harmonisasinya jangan diragukan! Renyah. Sangat nyampur dengan suara Perry yang “cowo banget”.

Sisanya yang tidak disebutkan bukan berarti tidak bagus, saya ingin kalian merasakan sendiri sensasi mendengarkan album ini. Hehe padahal pegel ngetik hehe. Jangan skip lagu Hoop-Dee-Doo Ya! Itu anthem saya dan teman-teman dan pacar kalau sedang jalan jalan dan terjebak macet dalam mobil. It Works!

Sampai jumpa di review selanjutnya. Kalo gam ager heheh. Bye!

Song List :

 SIDE A

1. A Dreamer's Holiday

2. 'A' - You're Adorable

3. It's A Lovely Day Today

4. You're Just In Love (I Wonder Why)

5. I Wanna Go Home (With You)

6. If Wishes Were Kisses

7. To Know You (Is To Love You)

SIDE B

8. There's No Boat Like A Rowboat

9. Play Me A Hurtin' Tune

10. Noodlin' Rag

11. Hoop-Dee-Doo

12. Rollin' Stone

13. Hush Little Darlin'

14. N'Yot N'Yow (The Pussycat Song) (A  Cappella)

[meracaubebas]

Aku takut mati kesepian

Kali kali gak ngomongin suatu fenomena. Sekarang ayok bicara tentang diri sendiri.

Hidup gue lagi masuk tahap baru. Akhirnya. Mendorong gue buat nulis deui.

Singkatnya, 3 pilar hidup gue semuanya lagi melangkah dari checkpoint satu ke checkpoint dua.

Sebelumnya, tulisan ini didukung kuat oleh rasa gundah dan akibat percakapan singkat dengan salah satu teman. Nyesel sebenernya. Tapi terasa benar. Satu sisi juga lega banget. Karena memang ternyata rasa gundah ini akhirnya punya penjelasan kenapa ia bisa muncul.

Dari mana kita mulai? Tujuan? Boleh. Apa tujuan hidup kalian? Kalo kalian bisa jawab, selamat. Dan gue sangat iri dengan kemampuan kalian untuk mnentukan. Gue sampe tulisan ini di publish, belum bisa menjawab. Tujuan hidup pasti akan di proyeksikan se indah-indahnya sama kita. Menciptakan delusi yang akan memacu kita untuk terus jalan. Tapi apa iya? Bukannya kalaubkita ber delusi ketika gagal kita akan kecewa? Jadi, ya, hidup untuk sekarang aja. Sementara ini. Mungkin. Semoga.

Terus, apa yang gue butuhkan dalam hidup? Kalian gimana? Kongkritnya.

Setelah gue berbincang kesana kemari, gue menemukan satu jawaban kongkrit, setidaknya untuk gue sendiri, yang gue butuhkan adalah sebuah interaksi, personal. Bukan hanya obrolan singkat basa basi. Kenapa gue bisa menentukan hal itu? Karena hal itu simple bgt, Cuma sangat susah dilakukan, bagi gue.

Mungkin kalian yang seumur gue merasakan kurang lebih sama. Singkatnya, kalian mulai kehilangan teman ngobrol kalian. Mungkin kalian punya sahabat, tapi apakah kalian sesering itu ngobrol secara personal? Dengan kesibukan masing-masing, I don’t think so. Hal ini sangat memukul telak gue sebenernya. Dan menjadi bom waktu.

Kenapa? Awalnya gue pun gak pernah sadar ataupun bisa menjelaskan perasaan itu. Tapi, sehabis gue melakukan percakapan mendalam bersama teman dekat yang satu ini. Akhirnya gue tau sebuah alasan dan penjelasan atas perasaan gue selama ini.

Gue gak pernah merasa kesepian awalnya. Hidup gue pun lagi indah-indahnya. Setidaknya dari mulainya 2018 ini. Sampai pada satu waktu, gue ada masalah dengan seseorang, yang ternyata kunci semua ini. Mungkin ini seperti tulisan dedek dedek dilan, namun, percaya, ini gue berusaha se jujurnya.

Balik lagi. Ya semua ini gue rasakan ketika berselisih paham sampai fase harus meng-akhiri. Gue selalu berusaha agar jangan berakhir. Tolong. Tapi gue gak menemukan bahasa yang bisa mengekspresikan perasaan gue untuk menjawab hal itu. Sampai akhirnya hanya ego yang terlihat. Selalu seperti itu. Berulang kali. Dan tetep gak ketemu jawabanya.

Gue selalu berfikir, akan seperti apa nantinya ketika usai? Apa semua bakal baik-baik aja? Apa gue tetep diri gue? Dan lainnya dan lainya. Terlihat bodoh bukan? Mungkin kalian akan menganggap begitu. Gausah sungkan. Gue pun berfikir gitu. Sampai akhirnya, teman dekat gue ini berbicara akan ketakutannya selama ini juga. Ya, ternyata hanya hal simple. “aing takut mati sendiri” begitu kurang lebih. Boom!

Ternyata itu, seorang yang gue kagumi pemikirannya dan independent nya dalam berfikir aja bisa mikir sampe situ. Dia butuh wanita. Sebutlah pacar agar lebih sederhana. Gak kebayang. Pikiran dia terlalu carut marut sampe gabisa disampaikan ke semua orang, tidak seperti kita yang nungkin lebih mudah menyampaikan. Dia kesepian. Seorang yang dari dulu gak ada pikiran untuk berpasangan kini meras kesepian. Ada apa sama dunia ini. Atau, ada apa dengan umur segini?!

Tapi, dari situ lah gue menemukan jawaban dari kenapa gue susah bgt untuk melepaskan sebuah hubungan sekarang. Gak kaya dulu tega tegaan. Ternyata ya itu. Mungkin gue gak se chaos ppikiran teman gue ini. Cuma tetap alasannya sederhana, gue akan kehilangan teman ngobrol yang selama ini selalu ada. Gue takut kesepian. Karena balik lagi ke awal, gue sudah kehilangan waktu dengn teman akrab lainnya. Dan ya gitu. Sederhana bgt anjing. Gajelas ya? Hehe

Ya pada intinya, bagi kalian yang belom memasuki fase itu, bersiaplah. Akan datang waktunya. Kalo kalian gak merasakannya bersyukurlah. Kami kami ini kurang beruntung memang.

Jangan pernah ragu untuk cerita apa yang kalian rasain ke teman kalian. Kalian butuh membagi nya. Jangan memuntahkannya lalu menelannya sendiri. Akan menyiksa. Percaya deh. Semoga kita semua bahagia nantinya. Salam.

[meracaubebas]

Aku Ingin Merdeka, pls.

11.20 PM

Berujung disini pusing akibat keinginan untuk menambah S.P. di belakang nama. Setelah srkian lama dan hampir lupa password, akhirnya gue menyentuh si meracau ini. Lalu apa? Sempat kepikiran tulisan gue kedepannya akan lebih sopan, dengan kosakata yang lebih luas dan berpendidikan, dll. Yang intinya memiliki niatan kalau meracaubebas menjadi sebuah media yang serius. But, hell no! Bahkan gue menoyor pala gue sendiri. Karena semua itu menyalahi niatan gue dan Azizah untuk membuat blog ini. Dari namanya aja udah meracau bebas. Ya begitudeh. Hhe?

Jadi, yang akan gue (kita sih sebenernya, mungkin nanti azizah atau kalian yang baca mau diskusi atau nambahin silakan) bahas di tulisan bodoh ini adalah mengenai kebebasan. Lebih kerucutnya adalah kebebasan dalam berfikir & berpendapat. Sebuah isu yang kami junjung tinggi dengan membuat blog ini bernama meracaubebas! Lezgoo meracau sebebas-bebasnya!

Kita mulai darimana ya. Hmm. Oke gue buka dengan carita pengalaman dulu gue yang menjadi alasan kuat kenapa gue mau bahas masalah ini. Gue dibesarkan di keluarga (katakana) konservatif. Masa kecil gue ditentukan oleh orangtua gue, sekolah dipilihin yang terbaik, beres maghrib ngaji ditempat ustad kawakan komplek gue, malem gapernah boleh main keluar dan harus belajar, gaboleh pacar-pacaran, dan hal hal lainnya yang mungkin kalian pernah alami juga. Semua hal itu terjadi bahkan sampe gue SMA (ya walaupun udah rada renggang). Ketika kuliah, gue layaknya burung lepas sangkar. Semua gue coba, semua gue baca, pokoknya semua hal yang gak pernah gue lakuin atau yang gak pernah kepikiran dulu, baru muncul dan gue lakuin ketika kuliah. Bahkan ketika kuliah pun gue masih harus dibatasi dengan hal yang skalanya lebih luas lagi.

Jadi setelah gue buka prolog yang sebenernya gak penting dan gak nyambung-nyambung amat, pertanyaannya DIMANA KEBEBASAN? Atau mungkin, APA ITU KEBEBASAN?!

Kalo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bebas/be·bas/ /bébas/ : lepas, tidak terikat. kebebasan/ke·be·bas·an/ n keadaan bebas; kemerdekaan: manusia yang tertindas harus berjuang untuk -nya;- aksi politik kemerdekaan atau keleluasaan setiap warga negara untuk melibatkan diri dalam kegiatan politik (tanpa adanya berbagai paksaan dari pihak masyarakat dan pemerintah); - dasar manusia hak asasi manusia; - pers kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat melalui media massa. Begitulah hasil copas gue dari KBBI. Terus, apa kita sudah merasakannya? Kalo liat prolog gue, apa gue udah bisa dibilang bebas atau merdeka sebagai manusia? Kayknya jauh dari kata tersebut.

Kita tinggal di negara yang cukup pelan dalam bergerak namun lihai dalam membuat kata-kata. Ayo mulai dari adat dulu. Sampai detik ini, stereotype kuno masih banyak dianut oleh manusia di Indonesia. Baik tua, muda, laki, perempuan. Contoh-contoh stereotype itu sendiri adalah :

·         Laki-laki harus masuk Teknik!

·         Anak cowo jangan main masak-masakan! (dan sebaliknya)

·         Kamu harus jadi PNS ya!

·         Loh kok kamu mikirnya gitu? Kamu NonIs ya? PKI ya!

·         Anak cewe kerjaannya di dapur aja!

·         Ih Sex Education! PORNO! MESUM! DOSA!

·         Dan masih banyak celotehan stereotype yang membuat gue kesel lainnya.

Lalu dimana Merdekanya? Buat apa memiliki lebel merdeka negaranya kalo manusia di dalamnnya tidak merasakan kemerdekaan itu? Dan hal ini menjadi akar yang cukup kuat buat dicabut. Karena semua itu merupakan warisan nenek moyang, yang masuk dilingkungan keluarga, tempat tinggal, bahkan hingga di sekolah maupun kehidupan kampus.

           Bagaimana bisa merdeka, ketika kita abaca sesuatu yang cukup berbeda dibilang PKI. Bagaimana bisa merdeka, ketika ada yang berpendapat berlawanan di hakimi. Bagaimana bisa merdeka, kalo keinginan cowo menjadi desainer dan cewe menjadi montir dibilang tak lazim. Bagaimana mau merdeka, ketika hanya ingin menjadi diri sendiri dianggap tidak bermoral dan tidak mengikuti kaidah-kaidah pribumi. Fuck u.

           Lalu sebenernya apa yang harus kita lakuin? Ini sebenernya yang mau gue tanyakan ke kalian juga. APANIH JING YANG HARUS DILAKUIN?! Apa kalian ternyata sudah merasa merdeka? Pls ajarin aing gimana caranya menjadi merdeka. Menjadi ya bukan Cuma merasa. Kalo hidup gue Cuma kecil belajar ampe umur 23, kerja cari duit nikah, tua, mati. Mending bunuh aing aja. Karena kalo enggak aing hidup Cuma buat mati. Merdeka menjadi delusi.

           Kalo menurut gue apa yang mungkin bisa kita lakuin adalah, J A N G A N  K A S I  K E N D O R! maksudnya apa? Ya lo bertindak dengan apa yang lo mau. Karena hidup lo otoritas lo sendiri. Bukan buat siapa-siapa. Bahkan orangtua lo sekalipun. Dan cobalah buat pengertian sebaik mungkin kepada mereka-mereka yang gak sepemikiran dengan kalian, terutama orang tua. Kalo orang lain mah who give a shit, ryt? Jadilah manusia merdeka. Berpendapatlah ketika menurut kamu itu benar, namun hargai lah pendapat orang dan buka pemikiran kalian seluas-luasnya, hidup dan gapai apa yang kalian mau, dan yang penting ketika beranak, ajarkan lah mereka menjadi manusia bebas juga.

           Itu doang sih, gue Cuma kesel aja kenapa bahkan untuk kisaran anak muda jaman sekarang yang sudah melek teknologi, terkadang kita masih berfikiran layaknya sepuh kita yang hidup di jaman dulu, malah terkadang gue merasa mereka lebih pintar dibanding kita. Sorry kalo ngalor ngidul, namanya juga MeracauBebas! Baibai~

-       Sakti ; 12.27AM

 --------------------------

Sup? Gue cuma mau ngajak kalian buat ikutan meracau di blog ini yuk! Pls inimah bantuin kita biar blog nya tetep idup ☹ buat kalian yang punya gibahan yuk gow kirimin karya kalian dengan identitas asli atau samara sok lah yang penting tulisannya hhe kirim ke bebasmeracau@gmail.com. Ditunggu yeuh!

Oya, selain itu niatnya kita mau bikin konten video atau podcast juga nantinya. Yaa masih dalam proses perundingan keluarga hee. Tunggu aja siapatau siapatau.

Btw, 8 bulan ini, dengan tulisan yang dtidak konstan dan tidak berbobot, blog bodoh ini udah di view 333 dan visitor 181. Cuma mau bilang, makasih nih ya dan kalian gabut hhe. Luv!

[meracaubebas]

MANUSIA SETENGAH DEWA

Setelah sekian lama gak nulis hal yang bener, sekarang gue mencoba nulis dengan penuh kesungguhan. Bitzmika.

  Kali ini gue mau nulis tentang film yang baru baru ini gue tonton dan akan sedikit gue kait kaitkan dengan realita yang ada. Semoga faedah.

  “Sak, coba lo nonton American History X deh!” Pacar qu berkata demikian. Gue sangat beruntung memiliki pacar se aneh dia. Dikala wanita wanita lain sibuk dengan drakornya hingga film sejenis lalaland, dia malah menonton film fight club dan sejenisnya, termasuk American history x ini. Luv. Okey lanjuts, azizah ngasih tau gue kalo film ini tentang seseorang yg di pengaruhi kkk. “Hmm menarik” pikir gue. Tanpa basa basi dan searching (karena gue percaya film yg dia rekomenin selalu bagus), langsung gue nonton tanpa pikir panjang. Mari masuk ke cerita.

  American History X pertama kali tayang pada tahun 1998. Film ini di sutradarai oleh Tony kaye, manusia di balik film keren lainnya seperti lake of fire dan detachment. Walaupun banyak penghargaan jatoh pada pemerannya yaitu si Edward Norton, tp ceritanya gakalah bersaing!

  Sebenernya ini adalah batas ke ngehean, melenceng dikit, paragraph diatas itu semua gue ketik di hape begitu juga sekarang, tp tdnya sebelom tulisan ini, gue udah nulis dengan melanjutkan paragraph diatas ke tumblrnya langsung lewat kompi. Udah cukup panjang gue cerita tentang filmnya, dan mau masuk ke inti poinnya, etapi ngehe bgt kompi gue hang tiba2 dan harus di reboot tai kucing. Daaaaannnn TUMBLR U SUCKKKKKS!!!! Gabisa auto saved anjing! Apa gue yg gak ngerti? Hhe? Tapi tetep aja, tulisan presisius gue hilang begitu aja anjing. Jadi gitu. Dan gue awalnya pundung dan berfikir gak akan lanjutin tulisan ini karena pasti isu nya juga udah basi. Eh ternyata masi berkepanjangan. Jadi ayo kita lanjutin.

  Liat gif nya? Kalo yang penasaran dan gamau ke spoiler dan pengen lebih ngeh arah tulisan gue, mending cabut sekarang, buka lk21 terus nonton dulu dah u fuckin shit.

  Kebayang lah ya ini film yg kek gimana. Jadi singkat cerita (mengingat paragraph diatas, gue males cerita film secara detilnya njing), film ini berceritakan tentang seorang kaka adik yang terkena syndrome Anti ras kulit hitam aau sebut saja KKK. Spoiler alert, intinya si kaka merupakan pentolan kkk di daerahnya, ideologi ini diceritakan pada awal kisah di dapat akibat sang ayah dibunuh saat tugas oleh seorang kulit hitam, akhirnya si kaka menjadi seorang urban legend karena ditangkap setelah menghabisi nyawa kulit hitam yg ingin mencuri van nya. Dan si adik pun begitu terobsesinya sama si kaka.

  Pada akhirnya si kaka ini berubah menjadi orang normal setelah dia melalui masa kerasnya di dalam penjara. Dan mencoba menolong sang adik yang sudah terlanjur tercebur dalam di dunia kkk tersebut. Di akhir kisah, si adik berhasil dibujuk untuk keluar KKK, tapi semesta berkata lain, si adik yang dulu sangat KKK gais keras harus menerima balasan dari seorang kulit hitam yang dendam kepadanya, si adik mati dalam keadaan sudah bertaubat. Menyedihkan. :(. Poin terakhirnya yang cukup unik, sebelum ending ditunjukin, ternyata semua itu, semua paham itu, bukan lahir dari doktrin oleh orang luar setelah kejadian ayahnya dibunuh. Melainkan si kaka beradik ini, terutama sang kaka, mendapat doktrin dari AYAHNYA sendiri. Akhirnya semua kena dampaknya. Cool.

  So, pasti lo semua udah taukan tulisan ini akan disambungkan ke hal apa? YAK! PERGULATAN SOSYEL SEKARANG!

  Anjing. Semua gara gara pilkada DKI doang. Ribut se tipi tipi. Berita penting lainya ketutup sama berita ini yang di broadcast terus terusan anjing. Oke, cukup mengumpatnya karena bukan itu poin gue.

  Pas gue nonton American History X, baru setengah cerita aja gue langsung terbesit, Anjing! Ini mirip banget sama kejadian yang lagi menimpa indonesia! Katakan lah masyarakat/ormas garis keras ke-ISLAM-an ini adalah si kaka dan si bapak yg dibunuh ini adalah sebuah agama (islam), lalu yang membunuh adalah orang cina sebagai kulit hitamnya. Lalu si kaka ini murka akan si kulit hitam dan jadi benci! Mengeneralkan semua kulit hitam bahwa mereka jahat dan tak layak hidup di negeri nya! Lalu siapa si adik ini? Si adik ini adalah KITA. Yak, KITA yang bodoh, yang kepalanya masih minta di isi, yang masi mencari cari arti dan tujuan hidup.

  Ya ketika adik melihat sang kakak “wah! Dia membela untuk sang bapak! Keren! Aku juga harus seperti kakak!”, maka endingnya pun akan sama seperti film ini akan berakar jauh, perpecahan, dan kematian.

  Oke stop analoginya gue puyeng juga wkwk mari kita terus terang. Gue benci, sangat benci, FPI. Bukan karena kasus ini aja, tapi udah dari dulu. Generalnya adalah gue benci ormas. Mengapa ia berani menggolongkan dalam aksinya itu adalah seluruh umat islam? Padahal masih ada at islam yang “cmon man”. Apa kami gak kalian anggap umat islam? Apa kami berarti kafir dan akan masuk neraka? Dan kocaknya adalah, ini karena politik! Yang demo sibuk “jangan pilih ahok!” “Kafir!” “Penjarakan!” Itu orang diluar DKI. Uwa gue, yg dianggap cukup ahli agama di lingkunganya(org jakarta) aja cuma bilang “heran, kenapa masih aja pada demo penjarain segala macem. Tinggal gausah pilih aja. Selesai. Kita gak dosa gak capek, dia kalah gajadi gubernur”. Hingga pada buktinya pemilihan sampe putaran ke 2! Orang islam di jakarta sendiri masih “cmon man”. Jadi gimana ini?

  Gue gak mengatakan Ahok gak salah ya, lo semua kalo mikir “ahok gak salah. Beda kan makan sendok sama makan pake…..” “SHUT THE FUCK UP UR FUCKIN MORON!”. Mau ada kata pake atau gak sama aja! Lo abaloginya jangan sendok lah bego. Apa bedanya, orang makan nasi, sama orang makan pake nasi? See? Maksud gue semua itu multi tafsir. Dan ahok jelas bermaksud ingin mengatakan ke orang2 disitu kalo “pilih gue aja gausah takut sama ayat itu”. Intinya kan surat al maidahnya bukan orangnya.

  Jadi stop playing victim, yang gue omongin disini adalah sikap kalian dua belah kubu yang saling menjatuhkan. Gue memang suka ahok, dan gak suka dengan aniesandi. Tapi bukan berarti gue membenci mereka dan pendukungnya. Kita nantinya akan seperti si adik kalo berlarut2 terus, akan mati tragis. Mungkin kita harus menjadi sang kakak yang harus dapet hard time/penyadaran dulu atau kalo di realitas kita sekarang, apa kita harus pecah kerusuhan antar SARA dulu biar sadar nantinya? Apa itu yang harus kejadian dulu?

  Gue sangat suka sama ending film ini sebenernya, dia menyisipkan bahwa, ideologi itu di pupuk dari keluarga/lingkungan terdekat. Ini sebenernya yg cukup bahaya. Ketika kita gatau arah dan tujuan kita, maka apa yang harus kita ikutin? Karena jujur sebenernya udah dari dulu kita jadi orang yang selalu sara baik bercanda atau serius kaya pasti di tongkrongan lo ada aja yg dipanggil atau memanggil dengan jenis rasnya, kaya “woy cina/batak/padang/jawa” atau pasti perna ada obrolan yg ujungnya “ooo pantes diakan nonis” dan masih banyak lagi. Itu gue alamin juga kok. Maka dari itu kita yg generasi penerus, stop being racist. Karena hal ini akan menjadi kanker kalo terus terusan dilestariin. Pasti hal ini gakan ilang, bahkan di negara maju pun isu ini masih cukup panas, tapi setidaknya makin banyak juga deh orang yang menahannya biar gak terus2an menjamur. Kasian apalagi ketika hal ini kejadian di kalangan anak2 kecil. Kasian buat mereka yg ngejek dan diejek. Untuk temen2 ku yg pernah merasa diejek masalah sara dulu, maafkan ya. Hhe

  Jadi apa intinya? Gue juga gatau arah ini, ngalir aja apa yang ada di pikiran gue gatau masih sejalur sama niat awal nulis dan gatau nyambung gak kalian bacanya dari awal amoe akhir hahaha shut up! Gue memang demen dark humor yg ngetawain hal hal yg gak seharusnya diketawain, tapi gak menjadikan gue memandang mereka rendah apalagi membencibya. Naiz.

  Sekian. Untuk menutup tulisan yang tidak sekeren yang gue bayang dan niatkan ini, mati kita simak kutipan dari Tan Malaka dalam bukunya yang berujudul MASSA AKSI (halaman 33);

    “Bangsa Indonesia asli (pribumi) dari dulu dan sekarang masih tetap menjadi budak belian yang penurut, bulan-bulanan dari perampok-perampok bangsa asing.”

      -sakti

[meracaubebas]

Rindu sebuah makna maaf dan terimakasih

Hell yea madafaka, udah lama juga gak nulis ye dan gue yakin lu pada gak peduli juga kenapa gue udah lama gak ngeluarin tulisan, jadi langsung skip aja ke topik ya!

sebenernya tulisan ini udah mendep di kompi gue dari beberapa minggu yang lalu, dan mengenai hal yang mau gue bahas pun udah gendek dari lama sebenrnya, sebelum tumblr bodoh ini rilis. tapi karena satu dan lain hal gue lupa kadang mager buat lanjutin tulisan ini. berhubung sekarang lagi segabut gabutnya dan lagi mood, marilah kita lanjutkan.

P.s : TULISAN INI TIDAK BERMAKSUD MENYERANG SESEORANG SECARA PRIBADI.

cuma gue yang merasakan atau kalian juga mulai merasakan bahwa orang sudah jarang banget ber terimakasih dan meminta maaf secara tulus? dan mungkin kita punkadang suka melakukan hal ini ke manusia manusia lainnya. untuk gue pribadi yang sedikit sentimentil, gue sangat terganggu sama keadaan ini. apa kalian juga merasa terganggu? iya? hi five!

“makasih ya cui” terlihat sederhana, tapi entah kenapa orang terkadang susah banget berucap seperti itu. “ah anjing lo mah Pamrih, menolong mengharapkan imbalan!”, NO BITCH! sekarang gini, ketika lo memang berniat menolong seseorang dalam masalahnya, walaupun lo tidak “sempurna” dalam membantu setidaknya lo telah berusaha semampu lo. terus manusia yang lo tolong cuma cengos menjalani hidup dan berbahagia halnya sudah terbantu, tp gak terlontar makasih sedikit pun. gatau sih kalo lo ye, tapi kalo gue dalam posisi itu, gue sangat gondok. mungkin ini yang di namakan pamrih ya? gatau deh. toh gue cuma butuh terimakasih lo doang, gak bayar gak rugi lo mengeluarkan kata kata, dan memang niat gue membantu lo.

“ah kan udah deket kita! ngerti lah gausah gue ucapin makasih juga”, godamn u shit, kalo teori nya begitu, gue lebih memilih tidak memiliki seorang yang dekat biar kalo gue nolong orang diucapin makasih mulu. emak babe gue aja yang sedeket itu sama gue, kalo gue bantuin bawain barang atau cucian dll mereka selalu bilang makasih. siapa lo berani beraninya gabilang makasih dengan alasan sudah dekat. seharusnya kalo lo merasa sedekat itu dengan seseorang, lo harus lebih menghargai dia. 

dulu, gue masih banyak menemukan orang yang benar benar berkata terimakasih atas bantuannya. dan persoalan gue juga entah kenapa gue merasa beda ketika orang bilang “thanks ya” dengan “makasih ya”. gatau deh, mungkin ini buruknya sentimentil gue. tapi ya gitu, gue berasa makasih itu lebih dalem dan niat bilangnya. “tapi lo juga sering gitu sak!”, HAHAHAHAHAHAHA sekarang tau dong kapan gue benar benar berterimakasih ke lo atau gue cuma sekedar formalitas. gak konsisten ya gue? shut the fuck up.

beranjak ke kata MAAF. shit, ini lebih krusial menurut gue. kalo mengharapkan terimakasih dianggap pamrih gue masih nerima dah. tapi kalo orang sudah susah untuk mengucapkan kata maaf, gue gatau deh harus gimana menyikapinya. but, i’ll try to tell how i feel.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! men, ketika lo salah minta maaf lah! turunkan ego lo! jangan pernah berharap “ah entar juga biasa lagi, da udah deket!” !!! tai, alasan udah akrab ini membuat gue muak. darimana teori bahwa semakin lo akrab semakin lo bebas berterimaksih atau minta maaf ke orang?!! justru semakin lo akrab dengan orang, ketika salah lo yang harus benar benar meminta maaf sama orang tersebut! walau ujung-ujungnya juga gue yakin orang itu akan memaafkan tapi biarlah orang tersebut tau kalo lo “seseorang” yang layak untuk akrab dengannya!

terkadang orang juga suka gak sadar kalo apa yang dilakukan itu salah, kembali alasan ke “AKRAB”-an itu selalu menjadi alasan. kemana makna maaf yang dulu waktu jaman tk guru guru kita ajarkan kepada kita? apa susahnya lo meminta maaf kepada seseorang? apalagi ketika lo memang merasa lo salah..... *menghela nafas dengan berat*

dan mungkin keresahan gue bersangkutan dengan bahasa juga kali ya. gue melihat jepang memiliki ungkapan “maaf” yang berbeda beda tergantung pada kesalahannya dan kepada siapanya dia minta maaf. menurut gue mungkin gue lebih cocok seperti itu, biar gue tau “maaf” seperti apa yang lo maksud.

gue cukup merindukan beberapa tahun lalu ketika manusia manusia saling berterimakasih dan meminta maaf secara tulus. ketika lo di beri hadiah ucapan terimakasih tanpa lo sadari itu, maupun ketika seseorang meminta maaf walaupun menurut lu halnya sepele, itu perasaan indah yang udah jarang gue rasain.....

sudah, tulisan ini meman lebih mencurahkan kekesalan gue doang sih. makanya gak akan gue upload di feed gue yang berantakan itu juga. sebenernya, gue pun kadang masih suka seperti itu, tapi gue benci ketika orang berbuat seperti itu ke gue. jadi, ketika lo baca ini, dan sewaktu waktu gue seperti itu ke lo pada, tegor gue aje. gue akan dengan senang mendengarnya, karena gue gamau menjadi orang yang gue benci sendiri.

peace out.

-sakti

[meracaubebas]

jodoh di tangan duit

hari ini gue baca kabar soal cewe yang mutusin pacarnya karena ada cowo lain yang melamar dengan alasan meberikan "kepastian" (you can found it here and also that comment section is really "hot" i guess). jadi apa yang mau gue sampein di sini? yak! jodoh lu ada di tangan duit lu!

but, here is the thing you need to know about us girls. every man (i said man, not a boy) has a plan! sebrengsek apapun laki-laki punya rencana buat hidupnya.

ini dia komentar yang palilng gue suka:

Belum tentu laki2 yang di Malang ga punya tujuan buat nikahin kamu mbak.. sapa tau dia di Malang lagi berjuang dgn susah payah mbak.. tp nyatanya, laku2 yang sudah mapan dr sana nya mengalahkan perjuangan seorang pria biasa :) - Esther (line today)

Kemudian ada si Cham (from line today) yang memberikan opini luar biasa:

Coba yg ngelamar dan mau nikahin, cowok miskin dr kalangan biasa. Pakah niat yg sama tp dgn cowok yg "beda kelas" jawabannya bakal sama? Pasti mikir lg haha.

bukan karena gue cowok membenarkan komentar-komentar di atas, we are human too, punya perasaan.

the point is, kalo lu sekarang lagi punya pacar ketahuilah bahwa cowok lu juga lagi berjuang buat hidupnya dan hidup lu. mungkin terdengar lebay, tapi itulah kenyatannya. terus gimana kalo lu di posisi kayak gitu? apa lu harus pertahanin pacar lu atau terima lamaran? saran gue, berkomunikasi dengan baik dengan pacar lu, kalo lu udah siap nikah ya ajak nikah segera cowok lu. kalo cowok lu gak siap? ya udah berarti emang kalian punya rencana beda dalam hidup. banyak pilihan, seengganya ada dua pilihan. lu mau putusin terus nikah atau lu mau nunggu cowok lu? (jika memang hidup itu adalah sebuah pilihan).

INTINYA DUIT! MEMILIH DENGAN LOGIKA DAN MASA DEPAN?KETIKA WANITA BERFIKIR BEGITU BERARTI YANG DICARI CUMA DUIT. .  KENAPA?JELAS DIA BILANG SENDIRI KALO CINTA BISA DATANG SENDIRI NANTI. . .JADI APA YANG DICARI KALO BUKAN DUIT? KALO MEMANG MAU PASTI KENAPA GA NGOMONG LANGSUNG KE PACARNYA BUAT NIKAH?? APA KALO TIBA2 ADA COWOK KERE NGAJAK NIKAH DIA JUGA LANGSUNG MAU? ANE YAKIN DIA GA MAU COWOK KERE,SEKALIPUN NGASIH KEPASTIAN 

ini bullshit buat cewek matre - smartfren4g (kaskus)

daaaaaan ini lah komen yang paling bikin gua puas:

Lonte 

 ga setia! Yang lo posting di Instagram isinya cuma pembenaran doang. Oportunis Paham yang semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu. "Meski belum benar-benar cinta tapi Selma percaya cinta bisa datang karena terbiasa." 1. Ga cinta kok mau dinikahi? 2. Apa karna anaknya Amin Rais ya? May your soul rot in hell, bitch! 

 - liqe (kaskus)

a girl like that is a bitch from our perspective.

- gg

[meracaubebas]

Fitur "ikut meracau yuk!" Maksudnya gimana tuu? Konten nya bakal di post?

halo, maaf baru dibalas :)fitur "ikut meracau yuk!" digunakan sbg media kontribusi di blog ini untuk orang2 selain kontributor utama. yap betul. kalau kamu berkenan akan kami post and all credit goes to you.ditunggu racauannya ya!cheers.

[meracaubebas]

Death and All His Friends

tulisan ini ditujukan untuk sesaat mengheningkan cipta, mengenang salah satu teman saya semasa ronin di BTA 2 tahun silam, Dayra Dimitra yang kemarin malam berpulang ke rahmatullah. banyak doa untuk orang sebaik kamu, Day. mati. sebenernya gw sendiri selalu bertanya-tanya, "kenapa sih makhluk hidup (terutama manusia) harus mati?". the idea of death scares the shit out of me. ngga, gw bukan takut akan siksa kubur atau tanggungan akan dosa2 gw nanti. meski mengerikan, hal yg gw lebih takutkan adalah bagaimana orang-orang disekitar gw melanjutkan hidup ketika gw mati nanti. atau bagaimana gw bisa melanjutkan hidup ketika orang-orang terdekat gw meninggal dunia. karena perasaan seperti itu tak terperi, boi. bisa dibilang empati gw cukup tinggi. ketika kakek gw meninggal, gw bisa merasakan sedih dan perihnya ditinggal seorang suami, seorang bapak, seorang kerabat. kenangan2 serasa berputar disekitar gw. rasanya baru kemarin gw menciptakan memori-memori, ngobrol-ngobrol, ketawa ketiwi bareng mereka yg mendahului gw dan sekarang sudah gakbisa. sebagai istri, gw pst akan mengingat kencan2 pertama gw dimana gw jatuh cinta thdp kakek gw. sebagai anak, gw akan mengingat2 bagaimana gw dimarahi karena kenakalan gw, tapi esoknya beliau akan ngajak gw jalan-jalan latihan naik sepeda roda dua. lalu tiba-tiba hari gw akan terasa sedikit lebih sepi karna sosok itu sudah ngga ada. sejauh itu rasa empati gw yg membuat gw nangis sejadi-jadinya. the thoughts that i created myself. mau jauh atau dekat seseorang tsb, my heart ache that much and it feels like there's a hole on my back kalo orang yg gw kenal baik meninggal dunia. jangankan orang, kemarin gw lihat kucing ketabrak, kejang-kejang bersimbah darah di tengah jalan, terus pas mau diangkut tiba-tiba dia diam, udah lembek dan gw raba perutnya udah ga kembang kempis aja gw nangis terisak-isak. gw sampe blg "kita bs nyelametin kucing tadi" dengan nada yg dramatis. but then again, death wins anyway. anyways... sblm gw menerima berita mengenai Day, gw mimpi mengenai kematian salah sepasang om dan tante gw. di mimpi itu, kerasa bgt nyatanya gw ngebayangin gimana rasanya jadi anak-anak mereka yg berubah statusnya menjadi yatim piatu. yg harus diasuh dan dinafkahi sm org yg bukan org tua mereka. dan gw sebagai keponakan aja langsung merasa ada yg hilang, kurang, kosong waktu mereka udah gak ada. padahal mimpi, loh. but still. berat bgt malem gw semalem. udah bangun jam stgh 3, mimpi kaya gt, dapet berita kaya gt pula.... tapi yang sering membuat gw sulit tidur ketika teringat akan kematian atau orang-orang yang sudah pergi mendahului gw adalah, dikutip lagi dari lagu Coldplay yang berjudul 42, "those who are dead, are not dead, they're just living in my head." bahwa sosok-sosok mereka sesungguhnya ga akan sejatinya mati. secara raga mereka mungkin udah ga ada. tapi di pikiran lo, ketika lo memejamkan mata dan sudah siap menuju dunia fantasi, tiba-tiba lo dipertemukan sama mereka. aslideh, i'd rather stay awake daripada harus menemui sosok mereka di alam bawah sadar gw. ga semenyenangkan itu.. haha. yang sedang gw rasakan sekarang; 22 Februari 2017, 12:49 AM.

[meracaubebas]

Diseret The Beach Boys

----------------------------------------------------------------------

yash, kembali menulis di akhir pekan. minggu ini sangat menyenangkan. maaf harus tulisan gue lagi yang nongol, azizah masi sibuk :( Btw, maaf lagi kalau ini benar benar meracau. ya karena gitu deh hhe hhe hhe?

-----------------------------------------------------------------------

Seperti bocoran pada gif. diatas, kali ini gue mau meracau tentang sebuah band yang mungkin baru gue denger sekitar kurleb setahun kebelakang tapi udah ngebuat gue jatuh cinta mampus dan menyesal kenapa dulu gue begitu culun sampe sampe musik se indah begini gak gue dengerin secara rutin.

The Beach Boys!!!! projek keluarga ini tentu gak kaya projekan Al, El, Dul dengan Ahmad dhani. ya walau secara peran memang percis! Brian Wilson, Carl Wilson, dan Dennis Wilson adalah adik kaka dan mereka di menejeri oleh ayahnya sendiri. mirip kan? fuck gue baru sadar juga pas nulis ini. Untuk lengkapnya the beach boys bisa google ye jan males njing.

kalo lo semua ngarep sebuah tulisan layaknya media media ternama mengenai musik, monggo di close aja ini tumblr, daripada kalian kecewa.

Pertama gue denger the beach boys ini dari coverannya PanduFuzztoni di soundcloud nya, kisaran akhir 2015 kurleb lah. bener bener langsung jatu cinta gak basa basi, langsung sayang, mau nikahin. kenapa ya kok bisa gue langsung jatu cinta gitu? padahal gue baru denger musik kaya gitu (betapa rendahnya selera musik gue). bahkan the beatles pun gue gak demen demen banget.

gue merupakan tipe tipe yang mendengarkan lagu dari unik nya dan liriknya (pengecualian post rock instrumental, the trees strip, hhe). pertama kali gue mendengarkan dari Sc nya Pandu adalah surfer girl. Gilak nih orang, gahar banget make fuzz fuzz tapi harmonisasinya bikin sange banget. Langsung lah gue penasaran sama the beach boys. Eh pas ngecek, loh tai kok gini…… gak sekenceng si pandu yang bawain tai. Tapi kok malah makin enak!! Langsung lah gue tenggelem.

Lanjut lag uke dua yang gue dengerin itu God Only Knows….. bangsat, sejujurnya gue merinding waktu denger pertama, silahkan hina gue sesuka lo, tapi gue memang sangat senang dengernya malah hampir nangis bahagia. Fuck you. Ya. Ini lyricnya (lagunya cari sendiri you stupid lazy ass) :

I may not always love you But long as there are stars above you You never need to doubt it I'll make you so sure about it God only knows what I'd be without you If you should ever leave me Though life would still go on believe me The world could show nothing to me So what good would living do me God only knows what I'd be without you God only knows what I'd be without you If you should ever leave me Well life would still go on believe me The world could show nothing to me So what good would living do me God only knows what I'd be without you God only knows what I'd be without you

 Cantik banget tai liriknya. Kalo lo dengerin sambil mejemin mata, opening lagunya bikin gemeter. Cara nyanyinya yang memelas lirih tapi menggoda, anjing abis kata kata gue. Intinya, setiap nada yang diambil, nyeret ke dalem semakin dalem. Lirik? Anjing banget. Ini lagu cinta, lagu yang mengungkapkan betapa brian Wilson jatuh cinta sama seorang wanita. Tapi di mulai dengan kata kata pesimis “I may not always love you”, what the fuck brian?!!!!! Jenius ketika lo liat bait selanjutnya. Itu cuman candaan doang “But long as there are stars above you” , ya yang artinya GUE GA PERNAH GA SAYANG SAMA LO! Tai! Ngablu banget brian ini emang. Same in the second verse. So many songs say how you can't go on without the other person, but Wilson sings "life would still go on". But again, it's a ruse. He says life would go on, but that it would not be worth living. Again, he flips it round. That's why this is one of the best love songs ever. Plus, let's not forget that the music itself is unfathomably touching. Mau mati aja, tapi ini belom selese ini bukan bedah lyric anjing.

Layaknya The beatles yang merupakan saingan (personalnya) the beach boys (atau brian Wilson doang?), the beach boys mengalami perubahan genre kesini sininya. Dari awalnya sesuai namanya “beach” mereka membawakan music surf rock. Anak pantai. Nyanyi lagu santai. Pasti kalian banyak denger lagu lagu mereka tp mungkin kalian gak sadar kalo itu mereka. Gue pun gitu. Kaya “papapapa umamamaw papa umamaw” familiar? Atau “banana babanana” nya minion. ITU SEMUA LAGU MEREKA! Tai emang, bisa bisanya gue tau lagu gatau band hebat dibelakangnya.

Music pada era surf sangat asik buat joget, gue sering memakainya untuk naikin mood. Crancky gitar fender jazzmaster/jaguar/strato ditambah gebukan gebukan yang enerjik, betotan bass yang lihai, sama gak lupa yang bikin gue jatuh cinta adalah pembagian suara dan harmonisasi yang terbentuknya, ngebawa lo ke nuansa pemuda pantai banget. Enerjik. Emang di pantai santai doang kaya si stipen kokonat. Tapi emang pada era ini liriknya menurut gue biasa aja, ya namanya juga lirik lirik buat anak muda, gausa mendalam mendalam, emang music surf nya dan harmonisasinya yang dibentuk sama si beach boys ini. Btw, paragraph ini kok sok sokan bgt gue ya. Yauda lanjut aja ya dari pada dihujat karna ke sotoian ini.

Tak lain dan tak bukan, otak dari semua ke anjingan ini adalah ya si Brian Wilson ini. Orang yang dilebeli jenius ini emang beneran jenius se bangsat bangsatnya. Dimulai dari merasa tersainginya dia dengan album the beatles yang rubber soul. Dia pikr the beatles menyontek harmoni yang ia buat. Selain itu brian ini emang rada halu, kesehatan mental dia memang kacau. Sering denger suara suara di kepalanya gitu dan ngebuat nerves setiap manggung. Makanya dia memilih untuk gak ikut manggung lagi dan lebih focus ngebuat lagu aja di studio. Inilah pilihan terbaik di hidupnya. Anjai.

But, seriously, PET SOUNDS! Tai banget. Master piece. Kalo ada yang lebih tinggi lagi gatau deh apaan. Berubah drastis, dari mereka yang Cuma format band apa adanya, di album ini brian bener bener semau maunya. Apa yang ada di otaknya di limpahin semua. Berbagai instrument. Mainin dua nada dasar yang berbeda antar instrumennya, sampe main sama anjing di dalam studio biar dapet suara “bark” nya doang. Tolol. Gak paham lagi. Gak ada yang bolong di album ini.

Thanks for LSD, yang telah membantu brian Wilson sampai ketahap ini. Ngablu banget, instrument, harmoni suaranya, liriknya yang bener bener sentimental. Kacau sekacau kacaunya. Di setiap lagunya lo bisa ngerasain semua yang dia rasain, mulai dari senengnya sampai sedihnya. Berasa nyanyi buat lo. Betapa fucked up nya di dalem kepala seorang brian Wilson yang udah halu karena penyakit, ditambah lagi sama substansi yang makin halu, gimana gak luas itu pikiran. Jeezzz.

Anjing ini gue meracau di words udah 3 halaman aja, dan gue masih mau meracau ini sebenernya masih banyak yang mau gue bahas. Tapi kepanjang capek juga bacanya. Untuk memenuhi hasrat kalian se fucked up apa the beach boys dan brian Wilson nya sendiri, kalian bisa nonton film nya yang berjudulu “Love & mercy”. Lagi lagi, gue dibuat nangis sama film ini, nangis dari berbagai emosi.

Di paragraph terakhir, gue mau ngasih tau kalo lagu I guess I just wasn't made for these times, bener bener membuat gue se sedih itu setelah lo nonton film yang gue bilang tadi. Betapa frustasinya seorang brian Wilson. Di otaknya bener bener rame, tapi kadang dia gabisa menyampaikan itu ke temen temennya yang lain. Bener bener sedih. Dan lagu ini, kalo kalian pake ketika trip or stoned, bakal nyeret kalian dalem banget. Indah tapi sedih, tapi lo tergugah. Ah anjing cobain sendiri dah, sisipin di playlist. Oke segitu aja (segitu?wtf?) meracau dari gue kali ini. Terakhir, gue sangat menyarankan kalian mendengarkan the beach boys! Salam! Berikut lyric lagunya :

 I keep looking for a place to fit Where I can speak my mind I've been trying hard to find the people That I won't leave behind They say I got brains But they ain't doing me no good I wish they could Each time things start to happen again I think I got something good goin' for myself But what goes wrong Sometimes I feel very sad Sometimes I feel very sad (Can't find nothin' I can put my heart and soul into) Sometimes I feel very sad (Can't find nothin' I can put my heart and soul into) I guess I just wasn't made for these times Every time I get the inspiration To go change things around No one wants to help me look for places Where new things might be found Where can I turn when my fair weather friends cop out What's it all about Each time things start to happen again I think I got something good goin' for myself But what goes wrong Sometimes I feel very sad Sometimes I feel very sad (Can't find nothin' I can put my heart and soul into) Sometimes I feel very sad (Can't find nothin' I can put my heart and soul into) I guess I just wasn't made for these times

[meracaubebas]

KECEPATAN SARJANA

Jadi, azizah tadi abis konsultasi mengenai krs nya dia di semester ini. Sehingga gue gatel pengen nulis tentang kampus nih. Semoga tulisan ini gak menjadikan hambatan gue untuk lulus :(((((

Owkay, gue sebenernya udah gatel banget mau komentar masalah kurikulum di unpad ini dari tahun 2015 lalu. Cuma gue selalu takut. Gak tau kenapa sekarang kaya fuck it akan pandangan orang orang atas ke sotoyan gue daaan insaoloh gada orang rektorat atau dekanat yang baca meracaubebas ehe ehe ehe

Mulai dari angkatan 2014 masuk, gue sudah sangat kesal karena mereka gak di PAM layaknya angkatan gue dan senior senior atas lainnya. Atas nama prilaku senioritas yang masih kental dulu pasti sangat kesel. Setelah kenal kenal mereka, gue mendapati kalo mata kuliah mereka ada beberapa yang berbeda dari mata kuliah senior-seniornya. wtf? imbasnya adalah kita kaka kaka senior yang bodoh ini merasa tertindas :( pertama karena ketika kami mau ngulang matkul yang terperosok nilainya, terkadang kita gabisa karena matkulnya sudah tidak ada, dan yang ke dua adalah kita merasa tersusul, sialan. Sampe pada puncak kekesalan (atau lebih ke takut kesusul) adalah ketika angkatan 2014 telah masuk penjurusan 1 semester lebih cepat! apa apan ini?!! Bahkan gue denger denger nih ada yang udah mau UP! Anjing kamo. guk guk.

Tapi itu cuma prolog aja kok, gue tidak akan meng-anjing-anjing-kan adik adik ku yang memang ingin cepat kawin. Karena sesungguhnya kalian pun adalah korban.Oke, yang gue selalu pertanyakan adalah kenapa semua dipercepat? Apakah dengan dipercepatnya masa kuliah ini kaga bakal ngurangin isi nya? dan, Apakah semua orang sanggup untuk mengikuti percepatan yang ada? Maksud gue adalah, semua orang berhak memilih jalan hidup nya bukan? Kalo lo memang ingin lulus cepet ya silahkan kejar itu. Tapi bisakah kita membiarkan teman teman kita yang memang ingin lebih lama di kampus? Karena bukan tanpa alasan, mereka memang memilih jalannya sendiri. Ada yang karena memang senang ber organisasi, ada yang menekuni bisnis terlalu dalam, bersosialisasi, atau memang ingin memperdalam pengetahuan. Semua memiliki haknya. Mengutip kata kata yang dipakai menyerang AHOK pada debat DKI "gimana mau bekerja dengan hati kalo pekerja di hantui ketakutan", gue bisa menempatkan kata kata itu kepada situasi mahasiswa sekarang. Apa bener orang itu akan SARJANA dengan hati nya yang senang? Karena, kesenangan dalam menjalankan suatu hal itu memang penting. Kalo cuma ah bodo amat kerjain, sesuai prosedur, yang penting kelar, lulus, kawin. Bisa emang, banyak yang udah (mungkin), tapi, apa bener nyantol di mereka? Jadi terlihat bahwa keistimewaan SKRIPSI sudah mulai hilang.

Memang terlalu naif kalo gue ngomongin masalah ini, karena gue pun hanya mahasiswa malas yang takut akan paksaan lulus cepat, jd terkesan ini hanya pembelaan gue semata, tp ya emang bener! ha! dan kenapa blog ini ada ya buat itu fungsinya! mampus lu.

oke lanjut lagi, sebenernya apa alasannya? gue pernah bertanya ke dosen juga kenapa sekarang semua di percepat dan alasan dosen masih belom bisa memuaskan gue. kurang nendang. karena yang gue tangkap hanyalah alasan EKONOMI. yaps, baik pertimbangan ekonomi keluarga kita, dan duit NEGARA juga. KARENA KITA DI TANGGUNG NEGARA GOD DAMN IT! Ya masuk akal sih.... Gue sendiri juga gamau lulus lama dan pengen 4 tahun kelar, ya karena itu juga alasannya ekonomi. Tp ya itu biarkan lah cuma menjadi motivasi pribadi aja. Jangan di general kan ke semua mahasiswa. Karena gini, gue melihat senior senior pertanian jaman duluuuu banget, banyak yang sukses, ternama, teruji otak dan ototnya. dan inget, mereka kuliah gak sebentar. ada yang ampe 7 tahun bahkan lebih tapi tetap tersohor sekarang. Jadi gue bisa menyimpulkan gini ya karena itu. Univ sekarang mau instan. Bukan mahasiswa nya lagi yang mau instan. Banyak remehan remehan senior yang uda kerja ke angkatan angkatan kita sekarang ini. Mulai dari gak ada sopan santun, Pengetahuan (umum dan khusus) yang kurang, sampai LEMAH FISIK DAN MENTAL. See? senior senior ini orang sukses bukan pengangguran. masa gue harus mengabaikan kata kata hinaannya. gak bisa.

Jadi gimana? mata kuliah banyak yang di hilangkan ataupun di padatkan, masa kuliah di percepat, kebebasan dalam menekspresikan diri di himpunan atau perhimpunan kadang dibatasi pula. Terkadang gue merasa aeperti karakter di The Sims. Kita di gerakan tidak bergerak atas kemauan kita sendiri.

"INTINYA APAANSI ANJING?!" hehehehehe gatau, ini cuma kegelisahan gue doang. Gak ada yang penting, namanya juga meracau bebas. Salam alaidrus! love.

-Sakti-

NB : Like & Share = Sayang ibu = Masuk Surga

[meracaubebas]

Hai

its almost 5 daaaaan yg gue lakukan disini adalah menyapa hangat manusia-manusia yang (((mungkin))) akan membaca tulisan-tulisan sampah disini. hai.HAAAAAI.

setelah nonton 3 episode ANTM yang belum tayang di starworld dan berjam-jam gue sotoy dan berkutat dengan html-html guna membuat blog ini tidak lebih membosankan dari yang semestinya, masih tersisa sedikit dari energi gue untuk membuat tulisan pertama di blog ini. tulisannya gapenting, yang penting momennya. he.

and yes. youre going to expect a lot of cynicism, hate speech, sarcasm and GIFs (!!!!) from me.

yasudah, sekian dari saya. i hope y’all can keep up with this blog. or not. either way, prepare your (extra kuota orrrr wifi connection lol) self for what’s to come.

Semua berawal dari kenalan dan salam hangat. Sekarang waktunya tidur..... bareng. Go?

Azizah

[meracaubebas]

Ayo Belajar SEX!

IKAN KONTOL!!!!!!!!!!

"anjing." kata yang keluarr dari mulut gue waktu liat video bocah pemberani itu. Depan presiden loh. wtf?

Tapi terimakasih dek, karena keberanian mu itu, diriku terdorong untuk menulis. Ndak, bukan karena takut kalah berani, tapi ya karena kontol, eh ikan kontol mu itu loh dek.

kaga tau kenapa gue langsung berfikir ke masalah edukasi mengenai SEX abis nonton itu. maksud gue, jing, kalo lo tau kontol adalah senjata atau bisa dibilang peliharaan pria (emm wanita juga maybe hhe), mana mungkin ada ikan yang dengan teganya diberi nama kontol yang hina (namun bermanfaat) itu :((((( eh atau emang ada? fuck it.

Jadi itu prolog nya. Gue mau membahas tentang Sex Education yang tidak pernah ada secara formal (informal pun disangsikan) di Indonesia. Kenapa sih kita sebagai anak Indonesia gak dikasih kesempatan untuk belajar mengenai dunia SEX sejak dini? Padahal pelajaran mengenai sex, itu sangat sangat sangat sangat penting. Kenapa penting? Ijinkan gue bercerita sedikit tentang hal pribadi.

Kalo ada yang nanya, hal apa yang lo sesali sampai detik ini lo hidup? gak, gue gak akan menjawab gue menyesal gue mencontek, bukan menyesal karena pernah mabok dan hal memabukan lainnya, yups gue sangat menyesal gue pernah menonton bokep, dengan keadaan mental gue yang tidak siap. Fucks man, ketika kita sekali nonton bokep, lo sudah terperangkap. Apalagi kaya yang gue bilang tadi, mental lo sedang tidak siap buat melihat gambar atau video aduhai kaya gitu. Gue pertama kali nonton bokep gak sengaja karena memergoki kaka gue lagi nonton dan akhirnya kita nobar..... see? kurang gak siap apa lagi coba gue?!!! oiya dan umur gue 10thn kurang lebih waktu pertama kali nonton. fuck. Anak umur 10thn, tidak berharap apa apa setelah capek main dari luar, tiba tiba melihat itu, nonton sebentar, dan? JADI PENASARAN!

Cukup buka aib pribadinya, berat juga nih tulisan pertama uda buka aib aje. Anyway, itu yang gue maksud kenapa Sex Education itu sangat penting buat anak anak. Coba situasi gue waktu dulu gue telah diajari mengenai Sex Education sama sekolahan ataupun secara keluarga. Gue di beritau apa itu Penis, mana itu Vagina, bagaimana mereka bekerja, bagaimana sampai gue bisa jadi manusia, dan sebagainya dan sebaginya. Mungkin akan kaget pada awalnya, tapi secara perlahan karena itu bentuknya pelajaran bukan hiburan, hal itu gak dianggap kesenangan sama anak daaaaaan ketika gue tiba tiba mergokin kaka gue nge bokep lalu kita nobar, gue gak akan kaget dan se penasaran itu, dan paling cuma berkata "oooh ini mah yang dipelajari disekolah itu". Udah. gak penasaran, gak lanjut buka situs LalatX, Bluephoto, Youjizz, dan sebagainya dan sebagainya tuh.

Menghilangkan rasa penasaran. itusih salah satu hal penting banget menurut gue. Coba gue tanya, ketika lo pertama kali melakukan kissing, di dasari apa? rasa sayang! ha! selain itu rasa penasaran yang menggebu gebu juga! "duh gimana ya rasanya kissing?" "kaya gimana ya kissing itu?". Atau ketika lo nonton bokep pertama kali, apa yang ada di pikiran lo semua? all about "GIMANA?" kan? itu maksud gue, andaikan kita uda diberi pondasi mengenai masalah sex, pasti rasa penasaran itu gak menggebu-gebu. Tinggal gimana kita. lo sudah tau teorinya, dampak baik buruknya, fungsinya, nah abis itu tinggal lo mau melakukan nya atau gak dengan mengetahui baik buruknya itu. Jadi melakukannya dengan rasa tanggung jawab. cie gitu.

Selain hal itu, Sex Education pun berpengaruh terhadap tingkat pemerkosaan dan hamil di luar nikah. kita bicara tentang pemerkosaan dulu. Menurut gue, Pemerkosaan terjadi bisa dari dua sisi sang pejantan maupun sang betina nya. Mungkin langusung para wanita yang baca "anjing lo sak!" gak, dengerin dulu sayang, gini ya, kalo pria mah gausa dijelasin detail juga udah mutlak ya salahnya dimana, gampang nyari salah cowo mah da hhe. Nah kalo wanita itu gue katakan salah juga karena ada beberapa kasus pemerkosaan dengan cara penipuan alias karena wanita nya terlalu polos!! kaya, "coba neng buka celana dalemnya, nanti abang kasih duit 200rebu" terus si abang meraba raba mrs V si eneng. Lalu si eneng berkata "abang ngapain bang? geli ah malu ah". YA LO PIKIR AJA NENG! Ngapain lagi si abang selain mau melukai Mrs V lo! lo berharap apa? "enggak neng, abang lagi nyari upil yang jatoh tadi di selangkangan eneng" ya gak mungkin lah ya. hhe lucu ga? fuck. Nah kasus kasus seperti ini yang kenapa menurut gue wanita menjadi salah, kalian kurang menguasi tubuh kalian sendiri dan hal mengenainya. Menurut gue, andaikan sex education itu dilakukan sejak dini, gak mungkin anak anak gadis mudah ditipu keperwanannya.

Untuk berbicara hamil diluar nikah, jelas Sex Education sangatlah berpengaruh penting. Andaikan sang cowo ataupun cewenya telah hatam Sex Education maka mereka gak akan sembrono muncratin di dalam dengan tidak memakai kondom atau sang wanita meminum pil. Daaaan ada juga kasus penipuan dalam berpacaran yang menyangkut hamil diluar nikah dan sex education itu. Terkadang si cowo terlalu picik untuk membohongi pacar wanitanya sehingga si wanita yang telah mabuk kepayang jadi hooh hooh aja.

YAK! intinya itu! Sex Education itu sangat penting untuk semua umur. Sex education akan membentuk manusia yang lebih bertanggung jawab saat ingin merasakan nikmat dunia. Jadi, gue pribadi ketika nanti punya anak, akan gue cekokin masalah Sex education ini. Bentrok sama agama? ya dari pada dia penasaran dan mendosa juga, lebih baik dicekoki hal kaya gitu dan nantinya ketika ia ingin mendosa, ia tau apa yang dia lakukan, konsekuensinya apa, dan sebagainya dan sebagainya. Kata kuncinya adalah TANGGUNG JAWAB.

Sekian meracau bebas dari gue. Salam ikan kontol!

Kontributor : Sakti