mndxrpe-blog
8 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Terimakasih untuk semua impian yang telah kamu tanamkan, yang tak berbuah kenyataan.
Batam, 28 november 2017 // 3:47
2 notes
·
View notes
Text
CITIZEN MASTURBATE "persekusi sejoli terduga mesum di Cikupa"
Video pasangan yang diarak beberapa warga di Cikupa, Tangerang menyebar di media sosial. Isi video itu membuat miris yang pria ditelanjangi dan di pukul, perempuannya dilucuti pakainnya. Perempuan itu sudah berteriak histeris menyebut nama tuhan (allah) dan meminta maaf. Warga sudah tersulut amarahnya semua tak di hiraukan. Tanpa ampun..
Pasangan R (28) dan perempuannya M (20) digerebek di kontrakanya di Cikupa, Tangerang Sabtu (11/11/2017). Warga menuduh keduanya telah berbuat mesum. Padahal semua tuduhan warga tak terbukti, tapi amarah dan libido warga sudah tak terbendung. Mereka menghakimi keduanya, memukul, menelanjangi kedua sejoli tersebut. Dan melucuti pakaian wanita dengan sangat bergairah. Hahaha fucked up! , Sebegitu sucikah mereka? Menghakimi manusia, memperlakukan manusia seperti binatang? Merendahkan martabat manusia. Padahal semua tuduhan-tuduhan mereka tak terbukti. Sebegitu terangsangkah libido mereka?
Sebelum di gerebek warga. Korban pria datang ke kontrakan pacaranya karna telah dihubungi pacarnya untuk membawa makanan. Di media elektronik yang saya baca korban pria ke kamar mandi, untuk menyikat gigi. Begitu ia keluar dari kamar mandi ia langsung di tarik warga di suruh mengaku telah berbuat mesum, kalo tidak akan ditelanjangi.
Mereka di arak sekitar 400 meter dari kontrakan sampai pinggir jalan dekat rumah pak RW. Sangat disesali perbuatan warga terhadap kedua korban. Harga diri dan martabat kedua korban direndahkan. Jeritan kesakitan dan tangisan kedua korban tidak di perdulikan, libido mereka terlanjur terangsang mereka mengarak kedua korban seolah keduanya tumbal yang akan diserahkan kepada dewa. Hahaha stupid ass fuck
Bukankah mereka umat beragama? Bukankah di agama manapun tak ada ajaran untuk merendahkan martabat dan harga diri manusia lain?. Mereka yang hobi marah dan murka mungkin kurang dibelai bagian ubun-ubunya. Padahal korban belum terbukti telah melakukan tindak asusila? Kalau pun terbukti tak perlulah adanya tindak persekusi seperti itu. Rundingkan dengan kedua pihak keluarga yang disaksikan aparat setempat atau serahkan ke pihak yang berwenang. Semoga kejadian tak terulang dan terulang, ulang, ulang, ulang dan semoga.

0 notes
Video
tumblr
Kalau kau ketemu netizen yang jadi hakim tanpa toga, jadi tukang stempel tanpa diorder, tukang cap asal mangap, dan tukang vonis yang nggak logis, bisa jadi dialah penderita sesat pikir berjenis fallacy of dramatic instance. Kasihanilah dia. Mungkin dia hanya belum punya kesempatan untuk melihat dunia yang lebih beragam. Dan tidak ada yang lebih menyedihkan dari orang yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu #occultism
1 note
·
View note
Text
SEDIKIT KALIMAT DARI GUE UNTUK ORANG TERSAYANG
Hallo salam sekut semuanya,
Balik lagi dengan gue yang udah lama gak nulis di blog, mungkin karena lagi asik dengan YouTube yang bisa bercerita secara audio dan visual. Haha maafkan, yak! Nah, itu maaf yang pertama, masih ada beberapa maaf lagi berikutnya, tapi sebelum itu, izinkan gue bercerita sedikit tentang apa yang terjadi di media sosial gue, khususnya Twitter.
Minggu lalu gue berkunjung ke salah satu kampus karena ada kerjaan, di sana gue Insta Story kalo gue sedang berada di kantin kampus tersebut, banyak DM yang masuk menanyakan “Bang, ketemu orang yang berinisial HA, gak?”, banyaknya orang yang menanyakan itu membuat gue Googling, yang ternyata HA sedang ramai dibicarakan soal video pribadi yang disebar oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab. Gue tekankan di sini, gue sama sekali gak ngejudge orang yang membuat video tersebut, bahkan gak ngejudge siapapun, tapi masalah timbul ketika gue ngetwit “Berkunjung ke kampus bla bla dan gak ketemu HA”, ya memang gak ketemu, kan udah lulus. Di sini gue salah, point salah yang gue terima adalah, gue menyebutkan jelas nama kampus dan nama orang, dimana itu sudah sangat salah. Kemudian gue melanjutkan pekerjaan dan sorenya gue buka Twitter lagi dan rame, di situ gue langsung meminta maaf karena twit yang gue tulis, tanpa ada pembelaan, karena memang gue yang salah dan twitpun gue hapus beberapa jam kemudian. Kenapa hapusnya beberapa jam kemudian? Karen biar orang tau kesalahan yang gue buat.
Setelah permintaan maaf, kecaman dan makian tak kunjung berhenti dari orang-orang yang jarinya buas. Ada yang ngatain pake nama-nama binatang, bawa-bawa keluarga, bahkan teriak bunuh dan bakar. Gue berfikir, sebegitunya kah? Awalnya gue diemin, tapi suatu ketika pas gue buka tab mention, makin banyak yang seperti itu, memaki dengan merendahkan Ibu gue. Lalu jari ini terpelatuk ngetwit, twit pertama gue bertanya, “Kalau gue bahas sextape P*ris Hil*on dan K*m Kardash*** apakah gue akan diserang juga? Lalu twit berikutnya lebih parah, gue bilang "Tau gak siapa yang lebih galak dari Kim Jong Un? Yaitu feminist kurang ngew* yang lagi dapet”
Di sini gue salah, karena menyebut feminist seperti itu, menyamakan yang menyerang gue dengan sebutan tadi, harusnya gue diam saja dan membiarkan orang-orang ini ngebacot seenaknya ya karena mereka punya hak untuk itu. Gue salah karena telah menyinggung teman-teman gue dan orang lain.
Sekali lagi tanpa ada pembelaan, gue meminta maaf buat orang-orang baik yang tersinggung atas twit gue, meminta maaf kepada temen-temen gue yang mengecap “kok, Gofar jadi cetek gini?” dan meminta maaf kepada pak Kim Jong Un karena bawa-bawa namanya. Ini murni salah gue, gak perlu bawa-bawa pekerjaan dan orang terdekat gue.
Gue mendapatkan banyak pelajaran di era judgmental ini, yang pertama harus berhati-hati dalam ngetwit, yang berikutnya kalo marah jangan pegang henpon.
Akhir kata, i love you guys!
Muach!
Gofar Hilman
49 notes
·
View notes
Photo

lebih baik kami mati terlupakan daripada selamanya dikenang orang karna menyerah
0 notes