moccappucino
moccappucino
Moccappucino
11 posts
When the bitter and sweeter become flavors in life. A notes by an exchange students that currently living in another part of the world.
Don't wanna be here? Send us removal request.
moccappucino · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Rush through life? Race against the clock? Nonetheless, sometimes things need time to grow. (at Michigan Avenue Down Town Chicago)
1 note · View note
moccappucino · 9 years ago
Photo
Tumblr media
Dear Rani, this sketch holds a lot of meaning to me. I literally wanna cry when I noticed your post featuring your sweet captions for the first time. I really appreciate it. There's no better sentences for you, except 'thank you very much'! Thank you for always being there (others Tahugejrot's as well) when I was struggling to reach this one of my big dreams. Keep it up in your last high school journey, you'll be great! Also, keep in touch after I come back! Salam Tahugejrot!! 💕 Sending much loves from Kansas City, Missouri 💝💝💝 • • • #langkahanakbangsa (at Long distance relationships)
1 note · View note
moccappucino · 10 years ago
Photo
Tumblr media
First snow. How this is real. I take time to reflect on the last 5 months, then realize, how far I've come. Life goes by way too fast. So let's continue the journey, embrace every moments 😉. 📷 : @maggie.l.burke thanks Magg!! 😍 (at KCMO)
1 note · View note
moccappucino · 10 years ago
Text
Langkah Awal Saya, Menuju Negeri Paman Sam (Bagian dua)
8.53 pm. 2 derajat celcius, di luar. Cukup dingin, untuk saya. Tapi tidak untuk turun salju. Desember yang aneh, Desember tidak seperti biasa. Saya menunggu salju, untuk pertama kali dalam hidup saya. Basement milik Graddy (panggilan khusus untuk Nenek teman saya ini) memang sangat nyaman. Bersama teman dekat saya, adiknya, dan 2 sepupunya, ditemani tontonan film lama berlatarkan Austria dan secangkir hot chocolate buatan Granddy dan homemade cookies, sederhana namun sangat pas. Ingin rasanya menulis lagi, dan... ------------------------------------------------------------------- Social media Bina Antarbudaya, khususnya chapter Jogja menjadi new tab yang saya buka secara rutin. Saya perlu membeli PIN sebagai admission atau 'tiket' untuk mengikuti rangkaian seleksi. 1 Maret 2014, tepat dengan hari lahir saya 😆, pembelian PIN resmi dibuka. Kicauan username @binabudjog (yang saat ini berubah menjadi @binabudyky) di twitter menginformasikan berbagai hal terkait dengan #seleksiAFS1516. Di tengah kesibukan hitung uang-rapat yang tak kenal waktu karena TUC semakin dekat, dan juga sebagai juru tulis dua dalam kepengurusan Majelis Perwakilan Kelas, saya sempatkan sore itu untuk satu langkah lebih dekat ke impian saya. Mio putih AB2**2MK mengantar saya ke sebuah bangunan di Jl KY Ahmad Dahlan 29, persis di depan rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam bayangan saya, bangunan ini adalah kantor resmi dimana terdapat banner, plakat besar atau sejenisnya dengan tulisan Bina AntarBudaya chapter Jogja, ternyata saya salah. Bangunan ini adalah kantor agen travel haji dan umroh, dan bisa dibilang 'nyempil' di tengah kepadatan ruko-ruko. Hanya pada sore hari digunakan Bina AntarBudaya chapter Jogja untuk melayani pembelian PIN. Datanglah saya masih berseragam, ada beberapa siswa yang mendaftar dan mas-mas yang bertugas jaga, sebutlah mereka volunteers, pahlawan saya, pahlawan para AFSer. Ingat betul percakapan pendek saat itu, "Mau program YES atau AFS dek? Belum tahu mas. (Dalam hati saya jawab, YES mas, Insya Allah, yang gratis) 😂 "Kalo lolos pengennya kemana dek?" Hmm saya belum tahu juga mas. (Tetapi lagi, dalam hati saya jawab, Amerika Mas, yang gratis) 😂 Dengan lima puluh ribu rupiah, saya bawa pulang 2 kertas kecil, 1 lembur PIN pendaftaran dan 1 lembar kwitansi. Setelah beberapa kali penundaan karena tidak pintarnya saya dalam membagi waktu, saya buka website Bina AntarBudaya untuk mengaktifkan PIN yang sudah saya beli. Masa aktif PIN ini adalah satu minggu. Apabila dalam satu minggu itu PIN tidak diaktifkan, maka PIN akan hangus dan tidak dapat dipakai untuk pendaftaran seleksi, artinya lima puluh ribu melayang. Dalam pengaktifan PIN ini, ada beberapa data yang harus saya isi. Cukup banyak, lumayan. Data-data diri. Rekomendasi tiga orang, lingkungan sekolah (guru), lingkungan rumah (tetangga) dan teman dekat. Saya meminta kesediaan wali kelas saya saat itu, Pak Didik. Tetapi teman saya yang juga mendaftar telah menghubungi beliau terlebih dulu. Sempat bingung. Saya ingat-ingat siapa guru yang memang dekat dan 'tahu' saya. Laoshi. Ya laoshi. Sebutan dalam bahasa mandarin untuk guru. Guru paling 'gaul' yang saya temui selama 14 tahun menimba ilmu, guru mandarin saya. Sayang, laoshi juga telah menjadi orang yang merekomendasikan teman saya yang lain. Akhirnya, orang-orang yang saya pilih adalah Bu Milir (ibu saya di sekolah yang menjadi ibu-ibu siswa lain karena sifat keibuannya yang kental dalam menjadi konselor siswa), Mas Sidiq (tetangga rumah), dan Novia (satu dari beberapa teman yang dekat dengan saya). Alasan saya pilih mereka karena mereka benar-benar 'tahu' saya. Menghindari adanya pencitraan. 😄 Setelah finalisasi, saya kembali ke sekretariat Binabud Yogyakarta untuk verifikasi. Dalam verifikasi, saya lampirkan surat izin orang tua yang telah menjadi ketentuan. Done . Saya buka pintu, hembusan nafas seraya mengucap bismillahirrohmanirrohim, mio putih kesayangan siap membawa saya pulang. Dengan mengantongi kartu peserta bernomorkan 172, saya berdoa dalam sepanjang perjalanan. "Ya Allah jika ini memang jalan hamba, mudahkan ya Allah." ------------------------------------------------------------------- 12.52 pm. -1 derajat celcius. Sedikit tidak percaya, hari ini salju turun pertama kali dalam hidup saya. Sudah tidak lagi di rumah Graddy. Kini tengah duduk di dekat tungku perapian mencari kehangatan. Di atas sofa depan tv. 28 December 2015. Kansas City, Missouri. Estu Dyah Pawestri
1 note · View note
moccappucino · 10 years ago
Photo
Tumblr media
Lakum dīnukum waliyadīn This travel of life teaches me how peaceful the tolerance is. "...but we are people of faith and so the only emotional response available to us is love and compassion." A speech in peace and justice rally activity in KCMO by Inas Younis, a Muslim, December 13 2015. Wallahu a'lam 😊 (at N Gladstone Blvd)
0 notes
moccappucino · 10 years ago
Text
Langkah Awal Saya, Menuju Negeri Paman Sam
11.07 pm. Sabtu malam. Layar tv memutarkan film tua 1960an. Breakfast At Tiffany's. Sedikit suntuk, saya buka salah satu social media milik saya. Dari situlah, 1 hal menginspirasi saya untuk menulis. Dia adalan peserta AFS tahun ini, dari salah satu pulau terbesar di Indonesia, yang gagal di seleksi tahap 3 chapter. Temannya bertanya, "pengalaman apa yang tidak bisa kamu lupakan?", dia menjawab, seleksi AFS, karena walaupun dia gagal, dia mendapatkan pengalaman baru, mendapatkan banyak teman dan cerita. Gadis ini hebat, ujar saya. . . . . Bercerminlah, saya. Tergerak hati, dan inilah... ------------------------------------------------------------------- 4 bulan sudah saya tinggal di negeri ini. Orang menyebutnya negara adidaya. Orang menyebutnya negari paman sam. Orang menyebutnya "Land of the Free". Mudah saja bagi para 'konglomerat' untuk datang ke sini, tinggal planning, beli tiket, sudah. Sayangnya, (oh bukan sayang), saya bukan salahsatu dari mereka. Keluarga saya, alhamdulillah tidak kurang atau tidak lebih. Hanya mimpi saya yang 'kelebihan'. Sadar atau tidak sadar, saya telah menuliskan mimpi saya untuk pergi ke sini sejak kelas 9 sekolah menengah pertama. Saya ingat benar saat itu, saya berbaring di ranjang saya pada waktu senggang setelah ujian nasional. Di kertas bekas milik kakak saya, book note TUC (Tes Uji Coba 2011) try out tahun an yang diselenggarakan oleh Teladan, SMA yang tengah saya 'tinggalkan' untuk sementara saat ini, saya tulis mimpi-mimpi saya. Randomly. Salah satunya, saya ingin pergi ke luar negeri untuk pertukaran pelajar. Entah saya dapat inspirasi dari mana, mungkin dari salahsatu talk show di salah satu stasiun tv, atau dari salah satu berita di koran lokal, saya tidak bisa mengingatnya. Yang jelas, keinginan itu ada. Salah satu teman dekat saya saat itu, kakak kelas saya di bangku SMP, gagal. Dia kecewa, tetapi saya belum mengerti. Waktu berjalan. Hingga bulan Februari 2013. Kurang lebih 7 bulan setelah saya resmi menggunakan seragam putih abu-abu. Saat itu, tengah sibuk menjelang Tes Uji Coba 2014. Uang, uang dan uang, yang menjadi rutinitas saya *selain sekolah* di kepanitiaan TUC tahun itu. Di depan X MIA 4, lantai 3, saya menghampiri partner saya, si pencari nafkah untuk TUC, dan bergabung dalam pembicaraan mereka. Bola mata saya melirik, secarik kertas, menempel di papan pengumuman persis depan kelas itu, 'owalah tentang AFS'. Sama sekali tidak ada ketertarikan. Simpel. Karena bahasa inggris saya relatif, tidak bagus sama sekali. Sore itu, di tempat menghabiskan hari-hari normal sekolah saya, Kos Andini Putri, ditemani deras hujan, saya berkutat dengan laporan keuangan TUC. Bosan, saya buka twitter. Teman saya me-retweet dari akun @binabudjog, Bina AntarBudaya chapter Jogja yang mengurusi AFS. Saya bilang pada Kakak dan sepupu saya, yang kebetulan 'numpang' berteduh, tentang seleksi ini. Kakak saya mengatakan, coba. Dia selalu mendorong saya untuk mencoba hal-hal yang belum dia pernah coba. Tidak. Jawaban saya. Kakak saya lalu menceritakan tentang pengalaman salah satu peserta AFS, seusianya. Ibunya telah meninggal, kondisi ekonomi keluarganya bisa dibilang sangat pas-pasan, orangnya pendiam dan terlihat biasa saja. Tapi siapa sangka, dia berangkat ke Amerika dengan full scholarship dari program YES-AFS. Deg. "Dia bisa, saya?" "Apa salahnya mencoba? Toh bisa menambah pengalaman hidup?" Percakapan hati saya saat itu. Hanya dalam beberapa menit pikiran saya berubah. Mulai saat itu, ketertarikan saya terhadap AFS meningkat tajam. Blog para returnee AFS atau yang sedang on program menjadi bacaan saya. Saya meminta izin orangtua saya untuk keikutsertaan saya dalam program ini, keduanya mengatakan ya. Bapak saya terlihat tidak tertarik, menurut beliau ini impossible, karena beliau tahu betapa berat dan panjangnya rangkaian seleksi. Ibuk, ya bisa dibilang mendukung. Ridho Bapak dan Ibuk adalah ridho-Nya. "Ya Allah, aku ingin. Mudahkan ya Allah." Orangtua saya adalah titik terbesar dalam lingkaran motivasi saya saat itu. Ketakutan saya berubah menjadi sosok penantang yang ingin saya taklukkan. Perjalanan saya baru dimulai... (to be continued) ------------------------------------------------------------------- 12.37am. Film belum selesai, beranjak ke kamar, dan lampu saya matikan. Siap menjemput mimpi, tidur. Di atas ranjang tidur. 27 Desember 2015. Kansas City, Missouri, United States. Estu Dyah Pawestri
4 notes · View notes
moccappucino · 10 years ago
Photo
Tumblr media
11.14.2015 I admire the autumn foliage, both the leaves are changing and readying themselves for a new season cause winter is coming. Like a life. I am sure we have had some miserable memories, and we haven't forgotten them, just never forget to what those taught to us. But, let the time flows, and let's look forward to the next chapter. Good memories is what we should deserve, cz we only live once 😊😊😊 #langkahanakbangsa #ayomoveon (at Autumn Beauty)
1 note · View note
moccappucino · 10 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
CHECK IT OUT! Here is my first newsletter! I hope you enjoy it 😊 I
2 notes · View notes
moccappucino · 10 years ago
Text
Sapaan dari ❤️
Sudah terlalu lama saya meninggalkan tumblr saya ini hingga hampir berkarat. Bahhhhhh baru satu ketikan tangan yang sudah lama menggantung disini. Hati berkata kepada pikiran, pikiran berkata kepada tangan, dan jadilah tulisan ini. Alhamdulillah Saya ingin sekali menulis setiap hari Saya ingin sekali membagi cerita saya Tapi apadaya Sama halnya dengan orang lain, saya hanya memiliki waktu 24 jam dalam sehari Sama halnya dengan orang lain, saya memiliki 'kegiatan kehidupan' yang harus saya jalani setiap harinya Dan, saya sekarang berada di belahan dunia yang lain Kata orang, 'once in a lifetime experience'. So that's why, saya harus bisa membagi detikan waktu saya, agar saya bisa mendapatkan pengalaman yang tak ternilai harganya disini. Jadi sekarang saya berusaha untuk menjadikan setiap detik saya menjadi berharga disini, dan juga membagi pengalaman melalui tumblr ini. Doakan, semoga secepatnya hati saya sadar dan segera berkata kepada pikiran dan tangan saya, dan waktu yang mendukungnya! 😄 -1.11° 11.21pm Nov 21 2015 A girl stranded in the heart of the heartland
1 note · View note
moccappucino · 11 years ago
Text
Hai, 'celah' lain dunia maya :)
Hai, dunia maya. Lagi, aku akan masuk dalam duniamu melalui celah yang berbeda. Mungkin tak pernah terpikir dalam benak manusia bahwa akan semudah ini 'kita' berhubungan satu sama lain. Entah mengapa aku mengambil celah ini, dan entah mengapa baru sekarang. Hanya ingin merekam jejakku secara lebih, dan sekaranglah waktu yang tepat. Aku bukan seorang pujangga atau pengarang buku yang pandai merangkai kata, bukan juga seorang photographer yang dapat memotret gambar dengan begitu bagus, bukan juga orang yang bijaksana yang dapat menasihati orang dengan quote hebat, apalagi orang yang pandai memainkan alat musik hingga dapat menciptakan suatu karya atau bahkan seorang yang bisa melantunkan lagu dengan begitu baiknya. Bukan. Itu bukan aku. Aku hanya seorang pelajar biasa, sangat biasa. But i'm proud to be who am i. Aku hanya ingin sekedar berbagai cerita dengan kalian, kawan :) This is my first introduction to you. You will know me further through the various things that i will share with you, guys. Yogyakarta, February 17 2015 11.30pm
0 notes
moccappucino · 11 years ago
Quote
Every artist was first an amateur. Every pro was once an amateur. Every expert was once a beginner. So let's DREAM BIG. And START NOW
1 note · View note