nclynophiles
nclynophiles
messy storyline
8 posts
semua nyata bagi mereka yang percaya
Don't wanna be here? Send us removal request.
nclynophiles · 3 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
0 notes
nclynophiles · 3 years ago
Text
Tumblr media
0 notes
nclynophiles · 3 years ago
Text
Hay aku, kamu sudah benar-benar di tolak keluarganya. Dengan gamblang kamu diminta tidak mengharapkan apapun dari keluarganya ataupun darinya. Seharusnya kamu sakit hati, bukan malah mengemis memintanya kembali.
0 notes
nclynophiles · 3 years ago
Text
Hay, ini benar-benar usai.
Manusia itu sudah menganggapku teman, tak lagi sayang.
Manusia itu takut dibenci keluarganya padahal aku akan rela di benci keluargaku demi bersamanya.
Kita memang beda, tapi aku selalu mengelak. Aku selalu memaksa untuk bilang bahwa kami sama.
Tapi kalimat terakhirnya...
"aku mau bicara sama kedua orang tuaku dulu apakah hubungan kia masih bisa di benerin atau tidak"
Ya, berakhir sudah. Ternyata hanya segitu nilai hubungan 5 tahun ini. Berakhir sudah karena kalian juga sudah tau bahwa orang tuanya akan bilang tidak. Dan ya, hubungan kami ternyata ada di tangan kedua orang tuanya, bukan dia.
Ternyata memang aku harus mengalah. Aku kalah.
Mungkin aku akan baik-baik saja suatu malam nanti tapi entah malam ke yang berapa. Mengingat 5 tahun aku habiskan dengan dan menunggunya. Dia satu-satunya orang yang aku anggap istimewa dan lebih dari orang tuaku sendiri. Dia satu-satunya orang yang menganggap aku ada di dunia ini. Dia segalanya. Bagaimana bisa aku menjalani hari-hariku berikutnya dengan mudah? Terlebih harus melihatnya menemukan orang lain nantinya.
Tuhan, tolong segera hilangkan perasaan dan ingatanku. Hanya itu yang aku butuhkan saat ini selain kematian.
0 notes
nclynophiles · 3 years ago
Text
Hey 27!
Belum genap seminggu dari hari ulang tahunku tapi sepertinya bangun untuk melanjutkan hidup semakin berat rasanya.
Masih ingat kejadian yang ku ceritakan di postinganku sebelumnya? Ya. Aku yang tidak tau apa-apa tiba-tiba aku menjadi korban. Aku merasa yang paling tersakiti kali ini, entah pantas atau tidak.
Semenjak kejadian itu, manusia itu semakin menjadi. Manusia itu semakin jauh untuk ku jamah. Tidak ada lagi panggilan sayang, tidak ada lagi 24/7, tidak ada sleep call, dan tidak ada lagi komunikasi intens. Manusia itu menjauh, padahal manusia itulah duduk perkaranya tapi kenapa aku yang terus dibuat gila mengemis karenanya?
Aku yang sudah tidak tahan karena sikapnya yang seakan membuangku secara diam-diam pun menagih hakku atas penjelasannya.
Begitulah penjelasannya.
Kalian betapa tau dibuatnya betapa bencinya keluarganya kepadaku atas alasan-alasan berikut.
Boleh ya aku cerita ke kalian, karena aku tau kalau aku cerita kepada mereka, mereka tidak mau mendengarkanku. Aku tau itu, karena sudah pernah ku coba.
Begini,
Ada beberapa hal yang mungkin hanya orang introvert yang mengerti bagaimana rasanya, bagaimana susahnya, bagaimana takutnya harus bertemu dengan orang lain, apalagi orang itu punya rekam jejak di ingatan bahwa orang itu tidak begitu suka dengan kita. Bukan berarti aku tidak berusaha, tapi aku belum siap kala itu. Bagaimanapun alasannya hanya aku yang mengerti. Aku memaklumi jika kalian setuju dengan mereka.
Bagaimanapun aku tidak terlalu ahli dalam berhubungan kekeluargaan, tapi sama sekali aku tidak ada niat memisahkan manusia itu dengan keluarganya apalagi harus memilih antara aku atau keluarganya, demi allah tidak ada pernah pikiran itu terlintas sedikitpun. Dari awal aku tahu hubungan ini tidak akan mulus, tapi aku tetap menjalaninya karena aku mau belajar masuk kedalam hubungan kekeluargaan. Tapi untuk sekarang ini aku masih menyiapkan mental, berusaha keras menghilangkan trust issue ku tentang sebuah keluarga. Tapi sepertinya mereka tidak bisa menungguku yang masih terbata-bata ini.
Kemudian
Manusia itu tahu betul betapa aku sangat tidak suka ketika dia berniat menguruskan badan, aku selalu protes ketika manusia itu menunda makan.
Manusia itu tahu juga betapa seringnya aku menyuruhnya membersihkan dan merapihkan kamar kostnya.
Manusia itu paham juga bahwa memang aku kadang ngambek ketika manusia itu mau pergi keluar terus tapi mana pernah aku melarangnya eprgi hanya untuk telponan denganku? Katakan kapan aku seperti itu? Bahkan saat aku marahpun manusia itu tetap pergi. Dan aku tidak memakinya.
Apa manusia itu saja yang nabung untuk sekedar memberiku hadiah dan merencanakan pertemuan kami? Aku tidak ya? Hehehe padahal bahkan aku rela resign kerja demi menyenangkan manusia itu dan sampai sekarang aku belum dapat pekerjaan lagi
Aku gatau ya sikap manusia itu yang mana yang membuat mereka merasa manusia itu berubah, karena dari awal aku kenal manusia itu ya seperti itu. Hubungan kami 5 tahun ini full ldr, bertemu setahun 1 sampai 2 kali saja, bagaimana bisa perilaku setiap harinya adalah tanggung jawabku sehingga apabila ada kelalaian aku lah orang yang patut disalahkan sepenuhnya.
Cukup. Tidak ada lagi yang ingin ku jelaskan perihal apa yang sudah kulakukan untuk manusia itu selama ini, tidak akan dilihat juga oleh mereka.
Aku tidak marah, hanya kecewa. Bagaimana bisa ada kesempatan untuk menjelaskan tapi manusia itu tidak memakainya dengan baik. Aku hanya ingin dia meluruskan semuanya karena dialah yang paling berhak. Tapi seakan dia tidak mau namaku membaik, dia melewatkan itu semua.
Aku kecewa, bagaimana bisa beberapa orang dengan mudahnya menuduh semua kejelekan orang lain adalah aku penyebabnya tanpa mereka mengikuti ceritanya.
Sudah tidak ada yang bisa di harapkan dari hubungan ini, bagaimana bisa berharap semua akan baik kedepannya jika untuk komunikasi saja manusia itu tidak mempertahankannya. Manusia itu bersikeras untuk merubah typingan chatnya, waktu chatnya yang bisa dibilang cukup seperti minum obat saja, seadanya. Lalu tidak mau menelponku ketika berada di kost padahal kalau tidak di kost manusia itu pasti sibuk dengan kegiatannya heheeh, kemudian menghapus profil picture whatsapp yang semula memakai gambar minion cake pemberianku. Kemudian tidak lagi aktif mengirim video-video lucu dari tiktok, dan mention aku di video-video perjalanan.
Saat manusia itu bilang bahwa semua orang menyuruhnya untuk meninggalkanku aku langsung tau keingannya sebenernya seperti apa. Dari awal banyak yang menyuruhku meninggalkannya tapi tanpa aku beritahunya, aku menang melawan mereka, karena apa? Karena aku mau. Jadi kalian bisa tebak sendiri sebenernya apa yang manusia itu inginkan.
Bahkan ketika manusia itu bilang bahwa ingin merubah dirinya menjadi baik, aku hanya menghela nafas. Kenapa sekarang? Ketika semua orang tau bahwa kami sedang tidak baik-baik saja? Bukankah itu malah menggiring opini yang semakin menegaskan bahwa memang manusia itu tidak baik ketika bersamaku.
Aku tidak memikirkan diriku sendiri, tapi orang tuaku juga. Bagaimana perasaan mereka ketika tahu anaknya di cap jelek, di anggap masalah oleh keluarga lain, padahal selama ini aku selalu membela mati-matian manusia itu beserta keluarganya di depan keluargaku.
Lihat? Aku tidak ahli dalam hal kekeluargaan sampai aku rela tidak dalam pelukan keluargaku sendiri demi nama baik manusia itu dan berharap bisa bersamanya diwaktu depan.
Tapi baru sampai sini malah begini hehe
Terus aku harus kemana?
Disini sudah tidak dipeluk hangat, disana pun tidak diterima.
Juli tahun ini sangat buruk ya, bernafas saja aku sesak. Berhari-hari susah makan dan malas mandi. Dari awal takbir sampai akhir salam aku nangis sampai semua orang rumah ngiranya aku pilek, padahal nangis dari pagi ke pagi. Dan tau juga ga sih kalau harus nangis tanpa suara itu sakitnya bukan main, bahkan bodrex tiga butir aja ga mempan.
Tau ga yang aku minta setiap doa sekarang apa? Aku cuma minta untuk hilang ingatan atau setidaknya di mudahkan untuk melupakan.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
nclynophiles · 3 years ago
Text
Hey, pernah ga diantara kalian jadi orang yang benar-benar bego, gatau apa-apa tapi di tuduh jadi penyebab suatu hal?
Hampir seminggu ini aku menghilang, ku kira akan sedikit tenang, tapi ternyata tidak. Aku yang diam-diam saja di rumah, tidak kemana-mana, tidak berkomunikasi dengan siapapun selain orang rumah tapi kok bisa di anggap menjadi penyebab seseorang membantah orang tuanya.
Begini, aku tidak tau pastinya seperti apa, tapi dari penjelasannya sepertinya orang tuanya tidak terima jika anaknya ingin pergi ke jakarta. Disebutnya anaknya bermain-main dan hanya menghabiskan uang kuliahnya untuk berpoya-poya mendatangiku.
Demi Allah, sudah hampir seminggu aku bertengkar hebat dan tak ada komunikasi dengan manusia itu, tiba-tiba pernyataan itu dijelaskan gamblang kepadaku. Bahkan manusia itupun tak ada sedikit menyapaku dari seminggu yang lalu. Lalu Siapa yang tidak kaget?
Boleh aku sedikit berbicara?
Aku adalah wanita standar, tidak ada permintaan khusus, hanya beberapa peraturan yang ku jelaskan dalam postinganku sebelumnya. Jika peraturan itu dimaniskan dan komunikasi lancar, percayalah inshaallah aku akan menjadi wanita paling kuat dan adem dalam menjalani long distance, karena pada dasarnya aku manusia paling malas bertemu dengan sesama manusia jika tidak mendesak.
Aku juga bukan yang senang meminta dalam bentuk materi. Aku senang menerima hadiah, tapi bukan berarti aku senang meminta hadiah, dan jujur Aku lebih senang jika seseorang memberiku karya.
Boleh di tanyakan kepada siapa saja yang mengenalku lebih dahulu, seberapa sering aku meminta bertemu dan meminta sesuatu materi. Kalian tidak akan menemukan angkanya. Tapi apa guna aku menjelaskan? Aku tak ingin di anggap membela diri. Jadi seharusnya manusia itulah yang membereskan semua ketidak adilan ini.
Ya, tidak adil. Aku tidak tahu menau bahwa manusia itu ingin ke jakarta karena kami sudah lama tidak berkomunikasi, dan tidak adil juga jika harus menyebutkan bahwa manusia itu berpoya poya demi aku.
Sakit hati? Pasti. Masalahnya ini bukan saja menuduhku, tapi menuduh ibuku juga. Tak perlu ku jelaskan rincinya seperti apa.
Sakit hati? Ya, jelas. Jangankan perihal kabar manusia itu ingin menghampiriku yang berjarak 587,8 km. Bahkan saat manusia itu tetap diam di tempatnya dan hanya pulang terlambat saja di sebutnya semua karena aku.
Sakit hati? Jangan di tanya lagi ya. Semua hal-hal yang menurut mereka aneh dilakukan oleh manusia itu pasti mengarahnya kepadaku. Padahal kalau boleh aku koreksi tidak semua yang manusia itu lakukan adalah hal buruk, hanya tak sejalan saja bagi mereka yang tak bisa memaklumi perbedaan cara hidup seseorang. padahal aku tahu betul manusia itu tahu batasan dan tujuannya selama ini ya cuma tak mau mengecewakan orang tuanya, hanya caranya saja yang lebih luwes dan santai, tapi sayang, mereka melihatnya itu adalah kelalaian.
Sakit hati? Iya. Semua hal buruk mengarah padaku di saat manusia itu lalai. Coba saat manusia itu berhasil? saat manusia itu bahagia?Apakah aku di ingat mereka? Kalau mau jujur-jujuran, aku ada di barisan paling depan secara support system. Mereka ga cari aku? Gapapa. Karena ku ikhlas dan tulus support manusia itu, tapi tolonglah, di saat manusia itu lalai, jangan menyalahkan aku sepenuhnya, coba tanya manusianya langsung apa yang jadi kendala. Jangan aku terus yang di kejar-kejar, karena aku gaada hak untuk menyampaikan sesuatu yang diluar batasku. Manusia itulah yang punya hak menjelaskan semuanya.
Benar kata ibuku, aku manusia yang malas berurusan jika diluar batasanku.
Aku lelah terus di salahkan. Tapi aku taakan menyalahkan siapapun. Tolong di perjelas saja ya wahai kamu manusia, jangan bikin semua orang salah paham dan saling melihat rendah seseorang.
0 notes
nclynophiles · 3 years ago
Text
Hay, apa kabar?
Baru kemarin sepertinya aku bercerita soal angan-angan hari pernikahan ya hehe tapi hari ini semua angan-angan itu sepertinya hanya akan menjadi angan-angan belaka.
Entah kenapa menjelang hari ulang tahun beberapa manusia menjadi terlalu sensitif dan beberapa perkataan menjadi terlalu kasar.
Aku.
Beberapa jam yang lalu entah mengapa berubah menjadi manusia berbalut iblis, sangat kasar. Entah dari mana awalnya hingga bisa-bisanya semua situasi menjadi salah menurut pikiranku. Aku tidak suka hubungan yang sedang aku pegang. Aku memegang hubungan yang salah. Kasarnya adalah aku berpikir bahwa aku sedang memainkan peran Yoo Na-bi dalam serial nevertheless, yaitu Wanita yang telah menyerah pada cinta tetapi masih ingin berkencan. Karena pengalaman yang kejam dengan cinta sebelumnya, dia tidak lagi percaya pada takdir.
Yoo Na-bi, terpaksa menyerah pada keinginannya demi tetap berhubungan dengan seorang pria yang ia sukai. Yoo Na-bi merelakan keinginannya untuk berkencan normal seperti berbincang di siang hari, menonton film, berjalan-jalan di akhir pekan, dan hal-hal normal lainnya hanya karena pria itu tidak ingin berkencan dan sifatnya yang easy friendly kepada semua wanita.
Yoo Na-bi tahu bahwa pria itu jauh dari kata tulus mencintainya jika yang dilakukan hanyalah bersikap baik sebagai teman di siang hari, akrab di saat tak ada orang melihat, di tinggalkan ketika di hubungi temannya, berbincang dan sex di malam hari, tapi Yoo Na-bi kalah dengan semua sikap manis pria itu kepadanya sehingga ia pun rela menyingkirkan keinginannya untuk mempunyai hubungan yang jelas demi tetap bersama pria yang sangat ia sukai itu.
Ya, aku.
Aku merasa masih sedikit lebih waras dibanding Yoo Na-bi. Aku bisa marah dan aku bisa menuntut walau akhirnya aku juga yang harus mengerti dan menyesuaikan diri mengikuti aturan mainnya.
Beberapa jam yang lalu, kesadaranku membuncah. Semua hak yang harus aku dapatkan dengan lantang aku suarakan. Perihal aturan pun aku jabarkan. Tapi apa guna? Akhirnya aku yang menjadi badutnya.
Bagaimana bisa ada manusia yang bersikeras memegang hubungan tapi enggan diberi aturan. Setau ku, hidup selalu berdampingan dengan aturan.
"Berbuat baik pada orang yang tepat, jangan terlalu bergantung dan tidak enakan kepada teman, karena ga semua teman akan berlaku sama suatu saatnya tiba. Membedakan yang mana yang istimewa dan biasa."
Hanya itu yang ku suarakan selama ini, tapi satu manusia tidak bisa mengiyakan dengan alasan ketidaknyamanan. Lalu bagaimana dengan kenyamananku? Apa tidak boleh di perhitungkan? Bukankah seseorang yang istimewa akan selalu di perhitungkan? Disaat itu aku tau, bahwa aku orang biasa baginya.
"sehebat apa teman-temanmu?" Ujarnya,
Aku terheran, bagaimana bisa manusia itu mengeluarkan pertanyaan itu padahal dia tau betul bahwa temanku satu-satunya adalah dia.
"jangan pernah bawa-bawa temanku karena ini masalah antara kita berdua saja" lanjutnya,
Aku tersenyum dan berbisik dalam hati. Bukankah seharusnya dia lakukan itu juga dari awal. Selama ini yang dia kedepankan untuk setiap alasannya mengabaikanku adalah teman-temannya. Ketika kita sedang berbincang, dia bisa dengan mudahnya meninggalkanku demi temannya. Disaat aku rela mengatur sedemikian waktuku demi dia tapi dia selalu mengatur waktunya demi temannya. Lalu bagaimana teman-temannya itu tak aku bawa dalam perdebatan ini?
Aku iri? Iya! Bukankah itu hak ku untuk iri? Tapi bagaimana bisa aku menanyakan hak ku jika temannya punya hak yang lebih besar dihidupnya hanya karena mereka lebih dahulu kenal dibanding mengenalku dan temannya bisa di minta bantuannya setiap saat. Aku kalah. Tapi jika takdir mengenalkanku dengannya lebih dahulu dibanding mereka, aku pun akan melakukan yang sama. Aku akan lebih sering membantunya lebih dari siapapun. Bahkan disaat jauh dan tak terjamah seperti saat ini pun aku selalu berusaha membantunya dan menomor satu kan nya.
Semua sudah jelas, memang ternyata ada manusia yang mati-matian membela dan menjaga perasaan temannya lebih dari siapapun. Lalu untuk apa ada aku? Aku bukan termasuk teman nya kan?
Maaf jika aku terlalu kasar hari ini. Apapun alasannya seharusnya aku tak menyakiti diriku sendiri terlebih hatinya. Walaupun alasannya bahwa selama ini aku tak di dengar, tidak di anggap, tidak di bela, tidak di jaga, aku hanya jadi pemuas saja, seharusnya aku tak marah dan tak kasar. Aku harusnya lebih terima dan mengertinya, iya kan?
1 note · View note
nclynophiles · 3 years ago
Text
Hay!
Gara-gara seliweran di fyp tiktok dan berulang menggema dilantunkan adikku, aku jadi ikut mendengarnya. Terdengar simpel tapi menyenangkan. Hayo ngaku, tidak sedikit pasti senyum-senyum menyanyikannya. Aku pun.
Alhamdulillah dan terimakasih untuk lagu ini. Sepertinya ini satu-satunya lagu yang tidak akan menjadi perdebatan antara aku dan bapakku untuk masuk kedalam list wedding song nantinya hehehe "yang penting ada bahasa arabnya dan nuansa islami" pasti bapakku setuju, pikirku. Urusan makna lagu yg sebenarnya seputar cinta? biarkan saja, terbalut dengan sopan kok, kurasa tidak masalah.
Di putaran ke tiga lagu ini, aku merancangnya dengan rapih. Begini kira-kira;
Acara lamaran adalah satu hari sebelum hari besar. Tidak usah lama-lama, biar serba sat set sat set heheh
Akad dengan berbalut sunda dan resepsi dengan nuansa melayu syar'i. Aku bersikeras ingin memakai gaun syar'i khas melayu yang cantik dan anggun tapi akupun sangat ingin memakai siger sunda yang sangat istimewa itu. Jadi aku putuskan untuk memakai keduanya di hari nanti.
Masjid masih menjadi pilihan pertama tempat istimewa bagiku untuk melangsungkan ijab qabul pernikahan. Tidak perlu dekor mewah, yang penting khidmat dan islami karena ini sumpah ibadah kepada tuhan.
Meskipun aku anak pertama tapi inginku resepsi sederhana yang tak banyak orang. Entahlah akan begitu atau tidak mengingat bapakku adalah orang yang sangat dikenal di penjuru lingkungan ini, tak usah ku ceritakan mengapa bisa, yang pasti siapa sih disini yang tidak kenal bapakku huhu. Diluar itu aku maunya resepsi dengan nuansa intimate wedding saja supaya setiap yang datang dan memberi doa adalah yang benar-benar mengenal keluargaku. Jangan bermimpi aku akan bilang "orang-orang yang mengenalku" hehe karena aku benar-benar tidak punya cukup teman, bahkan sepertinya tidak akan ada yang datang ke pernikahanku dengan membawa status "temannya aku". Lupakan, karena itu sudah ku pastikan dan mari kembali ke pernikahanku. Aku mau berjalan menghampiri semua tamu, menyapa dan mengamini semua doa baik. Aku mau bernyanyi, menyanyikan beberapa list wedding song yang sudah aku buat. Aku juga mau jika ada kesempatan mengundang sheila on 7 band kesukaanku atau mahalini si selalu apik menyayat hati.
Aku mau semua keluargaku ikut berbahagia di hari itu, jangan ada yang capek ngurus ini itu, pokoknya semua harus ada di depan acara bukan di belakang acara. Biarlah orang-orang yang ahli mengurusnya agar tidak ada drama ini itu.
Kalau acara sudah selesai, aku tidak mau ikut drama keluarga. Aku dan kamu langsung ke hotel saja, melepas lelah. Ingat ya, melepas lelah bukan menambah lelah. Tapi apupun yang terjadi nantinya, aku siap. Kan udah jadi istri, harus nurut dong ya kaaan.
Cukup dua hari kita habiskan, bereskan semua drama hari pernikahan, pokoknya harus selasai soalnya hari ketiganya aku mau langsung madu bulan hehehe pergi ke tempat yang lumayan jauh yaaa dan melaksanakan do list kita.
Hayoooo udah jauh banget ya hehe padahal "kamu" nya belum terlihat. Tapi tolong aamiinkan ya buat semua yang ikut ngehalu sama aku hehehe
1 note · View note