nindayera

[nindayera]

Diam dulu, ada yang sedang aku pikirkan.

Terimakasih tidak mengganggu😋

[nindayera]

"Haloo... akuuu, apa aku baik-baik saja?"

Tiba-tiba di pagi hari bertanya tentang keadaan sendiri. Setelah kemarin seharian di luar, maka esok biarlah badan rehat.

Tak ada yang ku saingi, aku berjuang untuk diriku. Baik2 aku.

[nindayera]

Memang, pada saatnya akan ada rasa sendiri. Walaupun ada teman yang menemani, kekasih memberi suport keluarga yang selalu ada. Hanya ada diri yang bisa menguatkan. Hanya ada Allah.

[nindayera]

Hidup itu memang misteri. Kita tak pernah tau akan dipertemukan dengan siapa, kapan dan dimana serta akan berhubungannya sampai kapan. Yang bisa kita usahakan adalah tetaplah berbuat baik kepada orang lain kapanpun.

[nindayera]

Dan aku merasakan yang dinamakan semakin yakin. Hanya ada Tuhan yang meyakinkanku.

[nindayera]

Hanya satu tempat yang bisa kupercaya untuk menitipkan sebuah kepercayaanku. Sekali lagi kutitipkan percayaku, hingga pada saatnya apa yang aku titipkan aku minta. Tuhan tolong beri aku mampu.

[nindayera]

Mau selelah apapun kalau sudah diniatkan pasti dikuatkan oleh sudut manapun. Tenang, masih punya Allah bukan?

[nindayera]

Akan ada masanya yang dekat akan digoncang dengan hal remeh. Lalu? Disitu adalah pintunya.

Menjadikan semakin eratkah atau semakin renggangkah. Aku percaya, sesabarnya manusia akan ada titik digoncang sabarnya pula.

[nindayera]

Mulai terbiasa bukan?

Yang sering orang lihat "wah enak ya jadi aku...". Iya begitulah, enak jadi diriku. Diberi badan sehat untuk bergelut dengan kenyataan yang ternyata semenyenangkan yang terlihat. Lalu susahnya? Lalu lelahnya? Lalu sakitnya? Lalu tak punya uangnya?

Tak usah kuperlihatkan ke yang terlalu jauh disana. Yang dekat saja yang tau. Sudah tau bukan yang tak dekat berarti tak tau?

[nindayera]

Rentan dan renta...

Semakin hari semakin mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi. Tetapi begitulah manusia dan itulah sifat yang ada didiriku khawatir tentang apa-apa yang belum terjadi seperti renta yang rentan.

[nindayera]

Pernah sekali waktu rasanya aku adalah orang yang sabar. Lebih bukan sabar, tetapi meredam untuk tak menimbulkan perpecahan. Tetapi denganmu aku berbeda. Entah aku ingin dimengerti atau memang cara mengatasimu bukan dengan meredam emosiku. Bisa jd aku harus marah. Bisa jadi seperti itu.

[nindayera]

Rasanya begini, merdam. Meredam sampai sakit. Pernah sekali waktu, mencoba untuk terbiasa meredam tetapi dengan org satu ini rasanya sakit. Mungkin ini penyesuaian baru, sehingga rasanya seperti ini.

[nindayera]

sabarlah dan terus meminta kepada-Nya. Dan aku percaya aku sedanh menabung kepercayaan kepada Allah. Semoga ketika aku butuhkan akan dipermudah dan dilancarkan aamiin...

[nindayera]

Mantap, langkahku semakin kuat.

Walau ku tahu pasti akan ada banyak kerikil yang entah akan menggelincirkanku atau malah menguatkanku.

Diriku semakin tegak, walau kutahu akan ada badai yang tak kusangka yang datangnya seperti apa dan dan berapa lama. Tapi semoga aku akan semakin tegak bila dibersamai Penciptanya-Nya. Aamiin.

[nindayera]

Melewatkannya jalur langit, biarkan hanya aku dan pencipta-Nya yang aku rayu.

Melangitkan doa, baru tau rasanya bagaimana meminta sesuatu walau ku tahu pasti akan ada kerikil.

Melangitkan doa, semoga dan semoga yang terbaik.

[nindayera]

Apakah semuanya baik-baik saja?

Aku merasa saat ini baik-baik saja.

Kerikil? Sudah pasti akan ada kerikil untuk sampai tujuan dan semoga aku dan kamu bisa melewati kerikil itu.

Apakah yakin? Aku merasa yakin, dan ingin terus yakin dengan pilihanku sekarang.

Apakah tidak takut? Aku merasa apa yang Allah dekatkan sekarang dan semoga itu yang terbaik.

Semoga Allah lancarkan, semoga kerikil ini bisa aku lalui.

[nindayera]

Allah sedang mendekatkan dan semoga Allah tetapkan dia. Tidak muluk hanya menemani saja jalannya, karna aku tau aku punya jalann kehidupan yang banyak kerikil dan tak semua orang bisa menemani.