Photo

adidas OBYO ZX 8000 x David Beckham by James Bond (UNDFTD) - White/Gold, merupakan salah satu ZX 8000 paling mewah yang pernah dibuat. Material kulit premium serba putih, motif tiga garis yang terbentuk dari deretan lubang yang dilaser, serta logo trefoil pada lidah & sisi tumit samping dari kertas timah berwarna emas metalik membuat sepatu ini terlihat begitu simpel, bersih, dan berkelas. Tamplian ini diperkuat dengan Torsion Bar berwarna emas metalik pada bagian tengah outsole juga penghilangan heelcage & kartu lubang tali tengah berbahan plastik. Torsion Bar berwarna emas metalik bisa ditemukan di ZX 8000 seri kolaborasi dengan Juun J dan aZX Final, sedangkan penghilangan heelcage dan kartu lubang tali berbahan plastik (diganti dengan pengait tali berbahan kain dengan motif benang emas) hanya bisa ditemukan pada sepatu ini. Dirilis untuk seri Originals by Originals Musim Gugur/Dingin 2009, sepatu ini adalah penutup rangkaian ZX 8000 seri kolaborasi David Beckham yang terdiri dari 3 sepatu ZX 8000 dengan rangkaian warna berbeda (Biru, Kuning Neon, & Putih Emas).
0 notes
Photo


adidas Fire & Rising Star (rilis pertama tahun 1984, meskipun sebagian dokumen menyatakan tahun 1986), adalah sepatu lari dengan teknologi bantalan berbentuk cartridge yang bisa diganti untuk menyesuaikan tingkat keras atau empuknya bagian midsole sepatu di pijakan tumit & telapak kaki bagian tengah. Ada tiga pasang cartridge yang menyertai tiap pasang sepatu: empuk, sedang, & keras.
Teknologi bantalan cartridge ini berbeda dari teknologi bantalan lain seperti Peg Cushioning (LA Trainer, Grand Slam, dll) & APS yang hanya mencakup midsole bagian pijakan tumit saja. Teknologi bantalan cartridge ini juga yang menjadi inspirasi utama bagian bantalan midsole adidas Nomad atau NMD.
Meskipun memiliki midsole & outsole yang serupa, Fire dan Rising Star memiliki karakter upper yang berbeda. Dari segi material, Fire menggunakan nylon & suede dengan panel minimalis sedangkan Rising Star full leather serta memiliki lebih banyak panel. Fire lebih fleksibel & nyaman saat digunakan karena material yang lebih fleksibel dan panel yang lebih minimalis tetapi untuk fit Rising Star lebih unggul karena menggunakan kombinasi Ghilly & Vario lacing (Fire hanya menggunakan Vario lacing saja).
Terlepas dari perbedaan di atas, Fire dan Rising Star diciptakan sebagai sepatu training & jogging, sama seperti saudara dekat mereka, Micropacer.
0 notes
Photo









ZX 8000 "Aqua" vs ZX 8000 C
Ketika saya mendapatkan sebuah ZX 8000 “Aqua” di eBay Jerman (dengan harga steal deal tentunya), saya agak kebingungan karena ZX 8000 “Aqua” yang satu ini agak terlihat berbeda dari dari ZX 8000 “Aqua” yang saya miliki sebelumnya (produksi 2004 & 2009).
Setelah sepatu tiba saya baru tahu bahwa ZX 8000 “Aqua” tersebut ternyata ZX 8000 C (produksi 2003), dimana jika merunut dari sejarahnya, ZX 8000 C sebenarnya adalah “The Real OG” dari seri ZX 8000.
Dan ternyata memang terdapat beberapa perbedaan antara ZX 8000 “Aqua” dengan ZX 8000 C. Jika melihat foto-foto di atas perbedaan yang paling jelas terlihat adalah dari segi warna. Hal tersebut karena memang ternyata colorway kedua model ini berbeda. Colorway ZX 8000 “Aqua” adalah LAQUA/LEMPEL/VIOLET (dengan art no.553383) sedangkan colorway ZX 8000 C adalah ICE/YELLOW/PURPLE (dengan art no.087852).
Perbedaan warna ini juga terletak pada label merk di lidah (ungu pada ZX 8000 “Aqua” dan biru muda pada ZX 800 C) serta insole sepatu (biru muda pada ZX 8000 “Aqua” dan kuning pada ZX 8000 C).
Selain warna, perbedaan juga terletak pada ketinggian/ketebalan kedua model ini. ZX 8000 C sedikit lebih tebal midsolenya dan lebih tinggi bagian panel-panel uppernya. Perbedaan lain yang cukup signifikan adalah pada bagian heel cage dimana heel cage pada ZX 8000 C dijahit sedangkan heel cage ZX 8000 “Aqua” hanya dilem.
Dari segi shape memang tidak terlihat perbedaan signifikan. Hanya saja mungkin jika ZX 8000 C produksi 2003 ini dibandingkan dengan ZX 8000 “Aqua” produksi 2004 yang lebih lancip, bisa terlihat sedikit perbedaan pada shape (ZX 8000 “Aqua” yang digunakan pada foto adalah produksi 2009).
Demikian adanya. Semoga kebarutahuan saya ini menjadi pengetahuan baru bagi para pembaca yang budiman.
0 notes
Text
ZX Terbaik Yang Ingin Saya Miliki
Dengan anggapan semua orang mahfum jika saya mengoleksi adidas Originals ZX Series, artikel ini diberi judul sebagaimana adanya.
Dengan anggapan yang sama jualah saya merasa tak peru menjelaskan panjang lebar kenapa seri ZX dan segala macam tetek bengeknya.
Oleh kerananya marilah kita langsung sahaja memulai daftarnya yang tidak berdasar hitung mundur maupun hitung maju, namun sekadar bilangan tanpa urutan.
1. ZX 8000 Atmos G-SNK1

G untuk Glow dan SNK untuk Snake. Ular yang berpendar. ZX 8000 Atmos G-SNK1 mengambil warna terbaik ZX 8000, Aqua (OG Colowrway), dan memodifkasi material soft nubuck di bahagian atas dan belakang sepatu dengan menambahkan tekstur kulit ular serta fitur berpendar dalam gelap. Sungguh sebuah modifikasi tanpa kesukaran yang brilian.
2. ZX 6000 OG CW

Anak hilang dari seri ribu-ribu, ZX 6000 tidak pernah mendapatkan reissue yang layak dari pihak adidas. Mega Torsion RVI (ZX 6000 CW) & ZX 6000 W adalah reissue paling dekat dengan seri ini. Usaha yang kurang sempurna, jauh dari sempurna untuk menghidupkan kembali gregetnya model ini.
3. ZX 8000 Team GB

Sepatu yang dirilis dalam rangka menyambut Olimpiade London 2012 ini hanya diproduksi sebanyak 150 pasang. Sayang gegap gempitanya sangat kurang dirasakan, sehingga saat mereka dirilis pun hampir tidak ada yang mempedulikannya. Literasi mengenai sepatu ini pun sangat sulit ditemukan. Sepatu dengan banyak rincian bernuansa Olympiade London 2012 ini juga sangat jarang ditemukan ketika sedang digunakan.
4. ZX 9000 Made for Berlin

Dibuat menyambut 10 Tahun perayaan kolaborasi adidas Berlin. Dirilis terbatas 150 pasang dengan nomor individual yang terletak pada heelcage di setiap pasangnya. Menjadi cawan suci yang wajib dimiliki bagi kolektor ZX di seluruh dunia. Bernilai gengsi tinggi.
5. ZX 500 RS

Bagian atas sepatu ini terbuat ddari tracktop yang diidapat dari fela market di seluruh penjuru Eropa. Tidak ada yang identik karena diambil dari bagian atau bahkan tracktop yang berbeda. Dibuat hanya 100 pasang, sepatu ini dilengkapi seritifikat beserta foto tracktop yang digunakan untuk membuat si sepatu.Konsep yang sungguh luar biasa dari teman-teman di Herzo.
6. aZX 9000 ZX

Tidak perlu penjelasan lebih lanjut mengenai sepatu ini.harus punya entah berapa lama dan bagaimana caranya.
7. ZX 1000 C

Perhatikan baik-baik bentuk sepatu ini untuk penjelasan. Betul-betul bentuk OG retro yang mengagumkan bukan?
8. ZX 550 Brooksy

Merupakan bagian dari Collectors Project-nya adidas Originals, sepatu yang didesain oleh sepuhnya SPZL, Robert Brooks, ini hanya dirilis sebanyak 50 pasang sahaja. Um…maaf untuk daftar no.8 ini saya anulir karena saya lupa saya sudah memilikinya.
Sekian 7 ZX Terbaik Yang Ingin Saya Miliki versi Paman Bajay. Semoga memberi inspirasi kepada pembaca terutama diri saya sendiri untuk mencari uang lebih giat lagi. Sampai berjumpa kembali di artikel lain di blog ini. Selamat ZXore.
0 notes
Text
Memonten adidas Originals ZX Flux Plus


ZX Flux Plus adalah daptasi mutakhir dari ZX Flux, yang merupakan model andalan adidas Originals sepanjang 2 tahun terakhir.
Sisi fesyen benar-benar ditonjolkan ZX Flux Plus. Tampilan yang mirip Yeezy 350 Boost & Y-3 Qasa (bentuk, lidah, strap tumit, dan panel lubang tali), bagian atas yang merupakan 2 panel NEOPRENE yang disatukan, serta heel cage besar menjadikan ZX Flux Plus terlihat lebih sleek dan stylish dibandingkan dengan model ZX Flux sebelumnya.
ZX Flux Plus “Reflective” adalah varian ZX Flux Plus yang pertama masuk Indonesia. Varian ini hadir dalam 2 warna: Core Black & Solar Grey. Identitas varian ini terdapat pada bagian panel bagian atas depan yang disemati panel reflektif yang dilapisi dengan mesh dengan pola wajik juga pada bagian tali yang bersulur material reflektif.
Ketika digunakan, bagian atas ZX Flux Plus terasa lebih ringan dan lentur. Panel atas dari material NEOPRENE dan sistem temali minimalis adalah penyebabnya. Meskipun begitu, panel tali yang panjang, heel cage (meskipun terbuat dari material leather/sintetik), dan strap tumit membuat bagian atas tetap melekat dengan kaki meskipun material bagian atas sangat “elastis”. Bagian bawah masih sama dengan flux lainnya: menggunakan sol ZX 8000/9000 dengan material EVA untuk midsole dan batang Torsion dan Softcell-Softcell-an di bagian outsole.
Overall untuk harga 1,5 jutaan, ZX Flux Plus bisa memberikan level kenyaman yang lumayan serta tampilan fesyen ala Qasa dan Yeezy Boost 350. Lebih dari lumayan. Kalau kamu butuh sepatu yang mayan nyaman dan ngasi tampilan hi-fashion tapi terjangkau…sikat lah. Kalau saya sih masih nunggu ZX Flux Plus x White Mountaineering atau BW CW-nya.
0 notes
Photo



Sering dibikin bingung oleh lubang ekstra di sepatu lari (terutama sepatu lari retro)? Tenang, kamu ngga sendirian pun ngga usah bingung lagi.
Ternyata ada cara menemali tali sepatu lari yang baik dan benar. Dimana menurut Opa Jacques Chassaing & Opa Markus Thaler yang saya temui dalam mimpi, sistem temali ini membuat cengkraman sepatu di bagian pergelangan kaki jadi lebih kuat sehingga mencegah slip antara kaki dan bagian dalam sepatu. Berikut cara menemali tali sepatu yang baik dan benar dalam 3 langkah mudah:
1. Siapkan sepatu lari kamu yang mau ditemali 2. Ikuti langkah-langkah di foto kedua 3. Selesai
Jadi jangan bingung lagi dan salah lagi dalam menemali tali sepatu lari kamu. Karena kini kamu sudah tahu cara menemali tali sepatu lari yang baik dan benar. Ingat-ingat ya, meskipun manusia tempatnya salah dan lupa, tak ada salahnya kamu memulai berbuat hal yang baik dan benar di dalam keseharian kamu. Salah satunya dengan menemali tali sepatu lari dengan baik dan benar.
0 notes
Text
Cerita aZX 800 x Foot Patrol

aZX 800 x Foot Patrol, Sang Pionir yang membuka kisah aZX Project saya. Selain karena alasan di atas, alasan-alasan lain seperti basenya ZX 800 (model ZX kesukaan saya), colorwaynya Aqua (colorway kesukaan saya), seri aZX F (inisial nama lahir saya), & dapet steal deal dari orang nyebelin yang akhirnya jadi salah satu teman dekat saya, dll, membuat saya kesulitan untuk tidak sentimentil dengan sepatu ini.
Minusnya cuma dapet batangan aja. Minus minor tapi...ya, saya masih nyari seri serupa yang kumplit kali aja ada yang jual dengan harga steal. Kali aja. Karena sepatu ini emang sewajarnya saya museumkan. Khawatir rusak pun dia berhak karena cerita yang tersemat padanya. Dyap!
0 notes
Text
Memonten adidas Pure Boost

Technologically advanced…Pure Boost jelas kalah oleh Ultra Boost yang maha agung. Material wise pun. Tapi dari segi estetika, Pure Boost menang telak. Setidaknya menurut saya…dan adidas.
Jika menilik klaim resmi dari pihak adidas yang menyatakan bahwa Pure Boost adalah persilangan antara sepatu performance dan sepatu lifestyle, maka kita akan maklum mengapa sepatu ini menjadi base beberapa model sepatu fashion adidas di bawah bendera Y-3 & Stella McCartney. Estetika berbicara. Desainnya minimalis dan bold. Shape on feetnya pun dapet “nukik grail"nya.
Banyak situs review sepatu menilai bahwa Pure Boost is a pure lifestyle shoes. Karena untuk dibawa lari, banyak sekali kelemahan sepatu ini: ngga ada arch support, cage yang sama sekali tidak stabil, boost yang terlalu empuk, dll. Tapi hey…since I’m not a runner…buat saya sepatu ini terasa luar biasa nyaman. Kenyamanannya terasa sekali ketika saya menjajal sepatu ini saat saya sedang menggunakan aZX 9000 Crooked Tongues…JAUH BANGET NYAMANNYA!!!
Dari segi value, harga 1,9 juta saya rasa masih masuk akal. Apalagi jika dibandingkan dengan harga NMD. Namun untuk label sepatu performance, masih banyak kayanya sepatu yang lebih baik dari segi harga dan kualitas (Energy Boost misalnya).
Overall, untuk sepatu cross lifestyle & performance, Pure Boost bisa dibilang seteng-seteng. Tapi jika maksa masukin sepatu ini ke kategori lifestyle…Pure Boost sukses dapet estetika dan nyamannya sih. Bisa bikin nyaman dan cantik. Kurangnya cuma ngga bisa “dipake” di kasur dan ngga bisa masak aja.
0 notes