Text
“I will prove myself strong when they think I am sick. I will prove myself brave when they think I am weak.” - E. Lockhart, We Were Liars
185 notes
·
View notes
Text
Don't ask me why, because I don't even know.
Don't ask me how, because that's Allah's stipulation.
Don't pity on me.
Please.
I'm simply just won't to talk about it.
0 notes
Text
Sometimes I asked to my Lord why is it so hard. Then I realized that others just didn't tell their hardships.
0 notes
Text
Josephine March, Elizabeth Bennet. The power of second daughter ✨
0 notes
Text

Michael Wibberly
Sejak membaca The Books of Beginning yang pertama, The Emerald Atlas, sosok Michael ini sudah menarik perhatian saya. Pertama, mungkin karena kami sama-sama anak tengah, dan yang kedua, dia sangat suka membaca, terutama buku 'fantasi' (menurut dunianya, ini buku non-fiksi) yang sangat dia sayangi, The Dwarf Omnibus. Awalnya hanya ini, selain juga fakta kalau dia berkacamata (😣♥).
Setelah lanjut di buku kedua, The Fire Chronicle, yang ternyata saya lebih memasuki hati dan pikiran laki-laki ini. Semakin saya membaca, semakin saya tenggelam di dalamnya, semakin saya menemukan diri saya di dalam dia. Sama seperti Kitab Api bekerja, barangkali saya tidak sengaja menuliskan nama Michael Wibberly jika dan hanya jika saya Sang Penjaga, hehe.
Banyak hal yang setiap kali dia katakan, lakukan dan rasakan, saya pikir akan berkata dan melakukan dan merasakan hal serupa.
1. Egoisme yang berakhir penyesalan
Di buku pertama, Michael pernah menjebak kakaknya, Kate dan adiknya, Emma, untuk dibawa kepada Sang Countess. Penyesalan Michael bukan main sampai akhirnya dia benar-benar rela mengorbankan dirinya untuk menebus itu semua.
Bukan dengan hal serupa, tapi iya, saya pernah melakukan hal yang sangat egois yang akhirnya membuat saya menyesal dan berujung berkorban melepas segala mimpi untuk melakukan hal-hal yang lebih realistis.
2. "Pemimpin yang hebat bukan bertindak dengan hati, tapi dengan kepala."
Ini kutipan yang paling Michael dan ayahnya suka dari buku The Dwarf Omnibus.
Michael selama ini belajar dari buku Omnibus, pemberian ayahnya saat terakhir kali mereka bertemu. Kutipan ini mereka sukai dengan cara berbeda —Michael berpikir kalau dia harus selalu bertindak dengan kepala, sedangkan ayahnya berpikir ini sebagai pengingat bahwa tidak selamanya sesuatu dilakukan dengan kepala.
Namun, untuk saya saat ini, lebih condong pada pemikiran Michael karena saya bisa dibilang baperan. Jadi saya sedang belajar untuk bertindak secara logis dan realistis, dengan kepala.
3. Kemiripan dengan Ayah.
Kate, dalam sudut pandangnya, lebih banyak menyebutkan tentang merindukan ibunya. Sedangkan Michael tentang ayahnya, karena buku Omnibus yang ayahnya berikan itu menjadi jembatan kuat bagi keduanya.
Saat akhirnya Michael bertemu dengan Dr. Algernon dan melihat foto ayahnya, dia tahu, dia sangat mirip dengan ayahnya.
Begitu juga dengan saya, kami mungkin sudah lupa suara dan rasa sentuhan ayah kami. Tapi kami tahu, kami mirip dengan ayah kami dan itu sudah cukup.
4. Menahan emosi.
Kami tipe penahan emosi, dan saat ingin mengeluarkannya, kami keluarkan dengan cara kikuk alias banyak yang ingin diungkapkan tetapi yang keluar hanya sedikit. Haha, pokoknya cara kami mengeluarkan emosi itu sangat konyol.
Kami juga tidak pernah mengungkapkan perasaan kami. Selalu berpikir perasaan apapun yang kami rasakan itu salah.
"Kami tidak boleh sedih, kami tidak boleh mengeluh. Kami harus selalu kuat untuk adik dan kakak kami. Dan kami tidak takut."
Dan mungkin inilah yang menyebabkan Kitab Api memilihnya menjadi Sang Penjaga. Berkaitan dengan emosi diri dan merasakan dan menjaga emosi orang lain.
5. Naga
Saya suka naga, dia tidak. Tapi akhirnya dia jatuh cinta pada sang Naga 😁.
6. Peralihan kepemimpinan.
Sedari kecil, Michael selalu bergantung pada kakaknya. Sampai akhirnya Kate menghilang dengan Atlas, Michael dipaksa untuk memimpin dan menjaga adiknya, Emma. Dia tiba-tiba dalam kehidupannya dipaksa untuk memilih keputusan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi untuk Emma dan orang lain. Dan kami belajar untuk memutuskan sesuatu dengan cepat.
Demikian dengan saya. Selama ini, sedari kecil, saya bergantung pada kakak saya. Sampai akhirnya dia menikah dan memilih keluarga, kehidupan memaksa saya untuk memilih, dan untuk memimpin. Bagaimana saya harus menjadi contoh yang baik untuk adik. Dan ibu yang selalu meminta untuk menjaga adik. Ya, ternyata tidak semudah kedengarannya.
7. Mencintai sesuatu yang awalnya kami tidak suka.
Michael selalu membenci peri. Dia berpikir kaum peri sangat naif dan pesolek yang konyol. Sampai akhirnya dia menolong Sang Putri Peri dan, ya, kurasa jatuh cinta padanya. Dia juga ditolong oleh koloni Peri yang akhirnya banyak yang tewas demi dia.
Bagianku, tak perlu ku ceritakan kurasa.
———
Banyak yang ingin kuungkapkan, soal perasaanku yang berhubungan dengan Michael Wibberly. Tapi entahlah, perlahan mungkin nanti akan saya tambah di sini.
Kurasa, sampai di sini dulu.
Saya hanya ingin bilang, sudah lama rasanya tidak merasakan jatuh cinta pada karakter fiksi, hehe. Sampai rasanya berharap bertemu dengan orang seperti ini di dunia nyata. Saya yang lain.
17Des21.
ini bukunya ♥

0 notes
Text
Belum Allah kasih karena mungkin sabarnya masih kurang, ilmunya masih kurang, syukurnya masih kurang.
Belajar lagi. Lagi. Lagi.
0 notes
Text
Pikiran mengembara.
Hati meringis.
Mata terpejam.
Napas tertahan.
Tangan menengadah.
Kaki bertumpu.
Wajah tersungkur.
Suara tercekat.
Mulut terdiam.
Doa melayang.
0 notes
Text

Beberapa hari terakhir banyak pesan untuk "mengungkap". Should I?
Tapi diri masih belum yakin.
Bukan meragukannya, hanya ragu terhadap diri sendiri.
Melulu ketakutan hal yang kemarin-kemarin kembali terjadi.
Namun, dorongannya belum hilang sampai sekarang.
Masih memastikan, petunjuk atau ujian.
0 notes
Text
Undangan yang dia kirim tadi pagi di grup, cukup bikin mood berubah saat mengawasi ujian di sekolah. Jujur, aku menjadi sedikit emosional pada anak-anak.
Walaupun kalau ditanya:
Masih ada perasaan? Engga
Sudah ikhlas? Sudah
Apakah pada dirinya ada semua hal yang kamu inginkan? Engga
Tapi bukan itu.
Ada hal yang mengganjal, tapi jujur saja aku tidak bisa menjelaskannya.
Tapi setelah dilepaskan, ya sudah, lepas saja semua.
Lalu, aku berdoa, setelah kesedihan ini aku memohon kebahagiaan.
...
Siangnya, aku bertemu dengan seseorang yang aku kenal.
Dia berkata sesuatu yang membuatku bahagia.
Sangat bahagia. Sampai mungkin, pipiku sudah memerah.
Dia, kami, tersenyum dengan percakapan kami yang mencapai kata sepakat.
Tapi sejurus kemudian aku sadar.
Aku berada di kamarku. Di bawah selimut di siang hari.
Napasku memburu, jantungku yang berdetak kencang belum hilang sejak percakapan itu berlangsung. Keringat membasahi pelipisku.
Ya, ternyata itu kisah yang hanya mimpi.

kau terlalu banyak berharap.
0 notes
Text
Omg this is gonna be my wtr list!
The Striped Carnation
Ehe sesuai sama janji di dua tulisan sebelumnya, kali ini aku mau nulis asal-muasal kenapa salah satu tulisan randomku ini bisa terbit di blog pribadiku hehehe. Mungkin ini vibesnya kayak closing speech yang biasa penulis-penulis lain suka tulis. So, cekidot now! Hehehe
-
Halo teman-teman pembaca setia The Striped Carnation. Terima kasih sudah dengan setia membaca karya pertama penulis di blog ini. Kali ini penulis akan menyampaikan asal muasal adanya The Striped Carnation dan berbagai alasan yang menyertainya.
Pertama, tulisan ini dibuat sangat random, judul awalnya justru bukan seperti sekarang ini. Rasanya aneh banget pokoknya, penulis gak akan ungkap apa judul awalnya ya. Soalnya penulis sendiri aja setengah lupa dan setengah malu. Hehehe. Nah, karena belum ketemu judul yang pas walaupun Part 1 dan 2 sudah terbit, ya akhirnya mau gak mau harus cari judul baru. Tapi cerita tetep sama, bahkan sampai draft Part 3 pun sudah siap publish. Tapi pusing lah pokoknya cari judul, terus akhirnya random juga nih dapat inspirasinya. Eh kepikiran sama nama bunga gitu awalnya. Intinya cari cari cari tanding dan berlari…. Akhirnya ketemu!!!!
Carnation dalam Bahasa Indonesia artinya Anyelir. Bunga Anyelir ini banyak banget kan ditemukan di Indonesia. Terus akhirnya ketemu salah satu jenisnya yaitu si Anyelir bergaris ini atau disebut juga The Striped Carnation. Pas pertama kali cek arti dan makna bunga ini langsung merasa sreg aja sama alur cerita yang dibuat. Jadi memang The Striped Carnation ini punya makna intinya adalah penolakan. Nah dalam cerita ini juga dituliskan dari POV-nya Naya. Cocokologinya memang karena Naya ini sebenarnya selalu menolak Dipta, selalu menolak keberadaan Dipta karena coping mechanism dari trauma masa lalunya.
Bisa disimpulkan kalau memang The Striped Carnation itu memang Naya sendiri.
Kedua, cerita ini tadinya mau dibuat sad ending, karena makna bunga ini kan emang sesedih itu. Tapi semua berubah ketika negara api menyerang. Hehe bukan bukan. Tapi berubah karena penulis gak kepikiran sama sekali apa yang harus bikin kedua pemeran utama pisah. Pengen ada suatu kejadian yang impact-nya gede banget, dimana kedua belah pihak memang punya andil dalam perpisahan tersebut, tapi setelah berkali-kali menulis dan berpikir. Akhirnya semua ide itu harus dihapuskan begitu saja. Ya selain emang ternyata nulis buat sad ending tuh sulit banget, padahal keadaan penulisnya suka sedih mulu wkwkwk. Gak relate ah! Tapiiii…. Cerita ini juga bisa berakhir happy ending atas usaha Dipta yang keren banget yang berusaha selalu dan selalu ada buat Naya sampai akhirnya Naya yakin sama keputusannya sendiri! Wkwkwk
Ketiga, cerita ini kemungkinan besar akan berakhir sampai disini. Walaupun tidak menutup kemungkinan juga akan ada kelanjutannya tergantung gimana penulisnya. Kalaupun gak ada kelanjutannya, penulis akan menyerahkan kelanjutan cerita ini sesuai dengan imajinasi para pembaca mau bawa kemana. Karena sejauh ini, part 8 adalah outline terakhir yang penulis punya dan kalaupun dilanjutkan sepertinya akan agak kesulitan dan butuh pendalaman cerita yang lebih matang lagi.
Terakhir, terima kasih banyak sekali lagi sudah mau menemani penulis sampai hari ini. Tunggu juga karya-karya terbaru penulis yang akan datang. ((Entah kapan datangnya wkwkwk)) Makasih yaaaa. Salam Perpisahan dari Naya dan Dipta! Kecup jauh mwah!
-
The Striped Carnation
Part [1] | [2] | [3A] | [3B] | [4] | [5] | [6] | [7] | [8]
1 note
·
View note
Text
Well, how to tell?
It isn't as easy as i wish.
Yeah i should know that every moments has been arranged perfectly by Him.
Just thinking, is it really any way to go there?
Or maybe it is just an empty imagination?
this is ridiculous.
What a surprise, even for me.
I thought i knew me well.
But i didn't.
Or maybe, my another soul has been hiding this along time ago and revealing all of this to the awaken me just by now?
Hey me, i don't mind. I accept this all along even you told me before.
Although sometimes i feel, is it to late to admit? When we had no chance to meet as usual?
I need to remind my self again and again to not forget, everything has been arranged.
0 notes
Photo

IZINKAN DIRIMU Memberi izin ke dirimu sendiri agar orang lain bisa menolongmu, mengintervensi masalahmu, saya yakin bukanlah hal yang mudah. Urusan mau minta tolong ke orang lain pun kita ragu, malu, bahkan takut.
Bahkan banyak yang memilih menenggelamkan diri, tak ingin siapapun tahu, tak ingin diketahui dan ditemukan, menghindari bertemu manusia lain.
Kalau ada masalah yang kamu sadar bahwa kamu tak bisa menyelesaikannya sendirian, kamu merasa tak ada yang bisa memahami dan mengerti. Izinkanlah dirimu agar bisa ditemukan, tak perlu bersembunyi. Izinkanlah orang lain menolongmu. Memang adalah hal yang sulit, memberikan kepercayaan kepada orang lain, mengetahui rahasia, masalah, atau sesuatu yang selama ini kita pendam.
Semoga apa yang sedang dialami saat ini, kita diberikan kekuatan dan juga teman-teman yang baik saat menghadapinya. ©kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Text
"お 話 を 伺えますか?"
"何があったか 知りたいです."
"本当のことを話してください."
"なんでここまで やるんですか?"
"罪悪感を抱えて生きていくことが どれほどつらいか分からないでしょ."
"私は1人になっても 闘い続けますから."
-The Journalists
0 notes