Text
Pernah sangat menyesal karena mis-treating seseorang. Not that I treat him bad, only me couldn’t express what I felt toward him. I did like him, people around me said that he liked me too. Tapi karena memang kita ga berjodoh, we’re not meant for each other. We’re friends for some times, after that we’re back to stranger again.
I saw him again after years, he change a little bit. Seeing him makes me realize that I don’t make a wrong decision. He’s happy now with his little family. I’m happy now with my own life. As much as I like him that time, I feel happy for him now.
6 notes
·
View notes
Text
Dear Muthia,
Makasih banyak yaa udah mau bertahan sejauh ini, you did a really great job. Makasih banyak udah mau berusaha terus jadi lebih baik. Kontrol emosi emang butuh tenaga yg banyak, dan sejauh ini kamu berhasil! Yeay! Kalo kesel sama orang, kamu ga ada lg bentak orang, ga lg diemin orang sampe sebulan, kamu sekarang kalo kesel cuman senyum2 aja. Gpp kok kalo mau nangis, nangis aja, pasti capek kan? Namanya juga manusia, emosi harus dikeluarin, tp tetep ga usah orang tau capeknya kamu. Nangisnya sama Allah aja. Atau sama orang yang bener bener kamu yakin bisa ngertiin kamu :) selesai nangis, semangat lagi yaa, ceria lagi yaa, yg dibagi sama orang lain seneng2nya aja. Prioritasin orang2 yang kamu sayang, ga usah peduliin yg ga penting. Be kind to yourself, ya muth 🙂
0 notes
Text
Sudah aku katakan, mengerti diriku itu sulit, bahkan aku sendiripun masih terus belajar.
Tak apa kalau mau menyerah, aku pun tak bisa memaksa.
Pesanku, jangan coba raih aku lagi di kemudian hari, setelah kau hancurkan harapku, aku butuh waktu dan usaha untuk menyatu kembali, jangan coba coba datang lagi.
1 note
·
View note
Text
My friend once asks me, “why are you trying so hard?”
“Well, you my friend know, I had way too much “what if” in my life, I just don’t wanna end up regretting and questioning again in the future.”
0 notes
Text
Yok mut, diinget lagi do'anya apa.
Minta yg mencintai Allah, yg mencintai muthia karena Allah, yg membuat muthia lebih mencintai Allah. Gitu kan do'anya?
Udah yaa, yg kemaren ga usah diinget lagi.
Udah paling bener minta sama Allah, ga usah dipikirin yg udah lewat.
0 notes
Text
Mungkin karena memang belum memaafkan sepenuhnya,
Mungkin karena memang ada air mata yang belum dikeluarkan,
Mungkin karena memang ada emosi yang masih ditahan.
0 notes
Text
The earth isn't rotating only for me that I should face the reality. Sometimes, you feel sick of everything and have none to talk to. In the end, what comes out of your mouth is only "that's okay, conceal from everyone, release when it's just you and Him bcs He understands what anyone doesn't".
0 notes
Text
trau·ma
They might see me just fine.
They might think I’ve nothing loud inside my head.
They don’t know how I struggle to be just fine when someone says his name.
Or how I desperately hold my tear when I saw his initial appears everywhere.
0 notes
Quote
Lagi-lagi disadarkan bahwa diri ini masih harus banyak belajar untuk menahan emosi, belajar lebih sabar, dan belajar untuk menjelaskan tanpa mendebat.
rainandedelweiss
0 notes
Text
Temen gue bilang.
"Kalo diibaratin -1 0 +1,
Lo dengan mudahnya menilai orang dari 0 ke +1, artinya seburuk-buruknya penilaian elo ke orang itu adalah netral.
Tapi, kalo udah menyangkut diri lo sendiri, angkanya dari -1 ke 0, lo selalu nganggep diri lo kurang, sebagus-bagusnya elo yaa tetep aja 0.
Yaa emang kita harus selalu ngerasa kurang biar ada motivasi untuk terus berkembang, tapi kalo udah terkait personal, ga semua orang itu selalu baik, adil lah sama diri lo sendiri."
0 notes
Text
When almost everynight his name pop up in your mind.
When almost everyday you wish you get a news about him.
When almost every rain you pray for his happiness.
It sucks, that you feel he's too good to be true, that you feel insecure and don't deserve him. But, never can get him out of your mind.
0 notes
Text
Merasa terbiasa dicintai bukan alasan yang tepat untuk terus-terusan menyakiti
0 notes
Text
tidak usah besar kepala, aku tidak memikirkanmu setiap saat,
hanya saja namamu selalu latah aku sebut ketika bermunajat
0 notes