ranah-upaya
ranah-upaya
Menuju Akhir Hayat
135 posts
Tidak pernah ada karya terbaik. Karya terbaik, adalah karya selanjutnya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Kecocokan Jiwa
Fitrah manusia adalah selalu mencari sesuatu yang cocok dengan jiwanya. Mencari tempat yang tepat, suasana yang damai serta keadaan yang tentram. Yang mana hal itu mampu membuat jiwanya bertumbuh. Sebagian orang mengatakan bahwa kita sebagai manusia sejatinya sedang dan selalu merawat jiwa. Karena apa yang nampak pada jasad adalah pantulan dari dalam jiwa. Semakin ia terpelihara dengan baik, maka ia akan semakin sehat dan memberikan energi yang positif kepada lingkungannya.
Hidup dengan dinamikanya membawa kita pada suatu fase untuk hidup bersama dengan jiwa yang lain. Entah hidup bermasyarakat ataupun berkeluarga. Suatu saat saya berdiskusi dengan kakak tentang bagaimana kita bisa menemukan jiwa yang cocok untuk kita. Karena dari setiap orang pastinya lahir dan tumbuh dari latar belakang dan pembentukan yang berbeda. Bagaimana bisa jiwa yang berbeda itu bersatu?
Kemudian kakak menganalogikan dengan keadaan orangtua. Bagaimana beliau berdua bisa mengarungi kehidupan bersama, mencapai suatu sakinah yang membuat anak-anak dan keluarganya merasakan sebuah kasih sayang. Ternyata hal itu berawal dari sebuah kecocokan jiwa.
18 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Orang yang mencari sesuatu karena Allah, pasti dimudahkan.
- Najmuddin Al Ayubi
37 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Tapi Diterima
Terima kasih yaAllah.
Ada yang mau menerimaku, dengan kondisi apapun diriku. Saat semua orang memandang fisik dan paras indah. Kau pertemukanku dengan orang yang tak memandang itu. Saat orang memandang dengan kapasitas dunia, kau pertemukanku dengan orang yang tak meminta itu. Aku bersyukur. Bisa diterima apa adanya aku.
Terima Kasih yaAllah.
Entah apa yang kurasakan hari ini memang tak pernah kuminta. Tapi, Kau turunkan rasa tenang dalam hati. Aku sama sekali tak takut dalam keimananku. Aku tak takut kehilangan, juga tak serakah bahwa ia benar milikku. Semua, tetaplah kukembalikan kepada-Mu. Sesuailah dengan petunjuk-Mu.
Terima Kasih yaAllah.
Aku merasa diterima, aku merasa dicintai, merasa dilindungi, merasa dibimbing. Hanya Engkau yang memberikan ketenangan itu. Terima kasih. Bimbinglah dan tuntunlah aku ke jalan yang penuh keridhoan yaAllah.
3 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Note
Aku minder pada crush-mu. Dia sempurna dan namanya ada dalam setiap do'amu.
Aah, tidak selalu. Siapapun itu, pemberani adalah pemenangnya. Walau kusebut dalam doa, tapi belum tentu tertulis di Lauhul Mahfudz.
0 notes
ranah-upaya · 2 years ago
Note
Ga aktif di sini ya?
Halo, aku aktif disini. Jarang buka timeline, tapi aku sering baca kok. Hai, salam kenal Anon.
0 notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Krisisnya Nalar Kritis
Pergolakan dalam hal kurikulum pendidikan di negeri kita, menjadi hal lazim bagi seluruh lintas generasi. Bukan hanya bagi pendidik dan peserta didik, tetapi keresahan dan permasalahan ini juga sangat mendominasi para orang tua, yang sangat berharap akan keberhasilan anaknya di masa depan. Terhitung, hampir 11 kali mengalami pergantian kurikulum pendidikan sejak tahun 1947 hingga kini. Adapun kurikulum yang sedang diterapkan saat ini adalah Kurikulum Merdeka Belajar yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.
Tumblr media
Banyak kritik dan saran, kesan dan pesan terkait kebijakan mendikbud ini. Belum lagi, permasalahan yang menjamur di setiap lini lapisan masyarakat. Kompleksitas permasalahan ini tidak merata, saling tumpang tindih, ketimpangan. Belum selesai memahami, memaknai, mengimplementasi, dan mengaplikasikan kurikulum pendidikan yang diusung sebelumnya, lalu dipaksa untuk menerima dengan legowo kebijakan selanjutnya. Baiklah, mungkin terbilang mudah bagi sekolah yang notabene sesuai dengan kualifikasi yang diperkirakan Mas Menteri; fasilitas tercukupi, SDM yang memadai, lingkungan yang mendukung, para orang tua yang mampu dan suportif dan masih banyak lainnya. Lalu, bagaimana dengan kami yang harus beradaptasi dengan hal tidak serupa? Tentu jomplang, berat sebelah dan tidak seimbang.
Hadirnya teknologi, memang tidak bisa terus disalahkan. Teknologi memang hadir untuk memudahkan segala pekerjaan manusia. Mereka menciptakan, mereka yang mengatur, mereka yang memfungsikan. Hadirnya teknologi, memang sudah tidak asing seharusnya. Apalagi semenjak pandemi merebak, teknologi dan kecerdasan buatan sudah menjadi sahabat. Sayangnya, tidak semua memahami dan kemudian memfungsikan dengan bijak. Misal, hadirnya Chat GPT sebagai alat untuk mempermudah diskusi dan menuangkan ide untuk ranah kehidupan. Faktanya, kita semua sudah terlalu percaya bahwa AI (Artificial Intelligent) bisa menggantikan tugas guru di sekolah. Anak-anak sudah tidak perlu membaca dan sibuk mencari referensi sumber, sibuk mendengarkan penjelasan guru yang membosankan, tidak menarik. Belum lagi harus berhadapan dengan karakter dan pribadi guru pengajar yang menakutkan, menyeramkan, pemarah, suka mem-bully para siswa yang tidak mengerjakan tugas atau melanggar. Ini bukan hanya sekali dua kali saja. Sejujurnya, para siswa tidak pernah berfikir dan merindukan gurunya saat mengajar di sekolah. Mereka hanya ingin bertemu sahabatnya di sekolah, karena juga malas dan tidak betah di rumah.
Problematika seperti ini, memang tidak pernah disadari oleh individu pendidik sendiri. Padahal, komponen utama dalam kegiatan mendidik itu sendiri adalah kesamaan resonansi antara pendidik dan peserta didik. Tetapi, pada realitanya. Pendidik hanya berfokus pada tujuan utama dirinya sendiri; hanya mengajar dan menyampaikan ilmu di buku. Urusan pembentukan karakter, kematangan mental, nalar yang kritis untuk bisa menghadapi permasalahan yang lebih kompleks, menjadi nomor sekian. Ya, pada akhirnya mengajar yang juga sebagai kegiatan mulia seorang guru, dimonetisasi dan hanya dijadikan ladang penghidupan bukan menjadi ladang amal.
Nalar kritis yang selalu digaungkan sebagai harapan pelajar pancasila itu, hanya berwujud sebagai jawaban hitam putih saat ujian. Walau tugas-tugas dalam lembar kerja siswa tertanda sebagai soal HOTS. Apakah kualitas nalar berfikir kritis juga serupa? Rasanya tidak. Mengapa? Karena penyampaian materi di kelas, jarang bahkan tidak pernah sama sekali mengajak para siswa berfikir kritis, menggunakan kemampuan berfikir yang luar biasa, memfungsikan logika yang sudah Allah karuniai pada setiap hamba. Ketakutan para siswa dengan jawaban yang salah, sangat mempengaruhi kemampuan berfikir mereka yang bebas. Mereka memikirkan jawaban yang umum, jawaban yang tertulis di bukunya, dan juga jawaban tepat pada pilihan ganda.
Belum lama ini, Maudy Ayunda sempat ditanya oleh konten kreator, tentang kebijakannya bila dinobatkan sebagai menteri pendidikan. Maudy menjawab, bahwa ia akan menghapuskan asesmen pilihan ganda, dan menggantinya dengan soal esai berbasis critical thinking, ia juga menyampaikan bahwa ingin mengajak anak bangsa untuk punya hobi belajar dan mencintai ilmu seperti dirinya. Lalu, apa kabar hari ini? Bila memang hal itu terjadi setelah kebijakan Mas Menteri yang telah lama menghapuskan UN, meniadakan skripsi bagi mahasiswa dengan mengganti tugas yang sepadan, kemudian disusul dengan kebijakan-kebijakan yang hampir serupa di masa yang akan datang. Bagaimana dengan kondisi lapangan hari ini yang masih sangat lemah dalam hal bernalar kritis? Semoga pendidikan anak bangsa, kebijakan pemerintah dan urusan mengenai masa depan sebuah peradaban semakin membaik dan juga bermanfaat untuk agama, nusa dan bangsa.
19 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Aforisme Hidup
Terkadang aku berfikir tentang kesaksian orang yang menjalankan suatu kehidupan. Aku kerap berfikir. Sebenarnya, apa makna dari hidup itu sendiri. Untuk apa kita hidup?
Tumblr media
Dengan apa kita bisa bertahan hidup? Jawaban itu, kiranya kita bisa menyimpulkan. Bahwa hidup sendiri adalah tentang maknanya hidup orang lain untuk kita. Karena hidup, tentu bukan untuk hidup kita sendiri.
Lalu, aku menafsirkan tentang kehidupan orang, yang kita sangka bahwa hidup kita lebih beruntung darinya. Apa sebab ketidakberuntungannya ia hari ini? Apakah tentang sebab akibat yang menjadikan dirinya tak beruntung? Sehingga susah payah harus menanggung kehidupannya? Apakah lantas karena ia tak sesibuk kita dan berjuang penuh dengan doa-doa yang khusyuk? Juga bukan tentang itu.
Mungkin hidup bukan tentang perolehan keuntungan untuk kembali menyambung hidup kita hari ini. Tentang kesyukuran dan usaha, orang bisa memaknai bahwa hidup bukan tentang keegoisan memaknai hadirnya orang lain untuk kita.
Untuk apa, bila kita tidak tahu dan tak sadar tentang hadirnya kita untuk orang lain. Juga tentang kita kepada Sang Pencipta.
Hidup, tidaklah mati.
Mati, tidaklah hidup.
Taman Sritanjung, 2 Juli 2023
8 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Doa terbaik untukmu adalah doa terbaik yang kamu berikan untuk saudaramu, tanpa ia tahu. Latihlah untuk mendoakan orang lain dulu sebelum dirimu. Doa itu layaknya cermin, ia memantul dan memberikan apa yang kamu tampilkan. Saling mendoakan, ya.
@jndmmsyhd
713 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Tidak Ada Kata Selamat Tinggal! Selamat Berkelana Lagi Kelas Sembilan!
"Datang akan pergi, terbit kan tenggelam, pasang akan surut, bertemu akan berpisah."
Tumblr media
Tepat hari ini, adalah hari pelepasan kelas sembilan di Madrasah. Hari yang ditunggu-tunggu oleh kelas sembilan setelah tiga tahun lamanya belajar dan siap menaiki jenjang pendidikan setelahnya. Perasaan bangga, haru, sedih tapi juga bahagia. Ada pepatah yang mengatakan, perpisahan hanya bagi mereka yang bertemu dengan mata. Bagi yang mencintai, menyayangi, mengasihi, dengan jiwa. Mereka tidak akan berpisah.
- Kelas Sembilan.
Ada kesan tersendiri bagiku sebagai guru baru di Madrasah. Mereka yang memberikan kesan pertama, saat baru terjun dalam dunia pendidikan setelah aku mengenyam sekian tahun lamanya di pesantren sebelumnya.
Kukira, mengajar di luar pesantren itu buruk, menyebalkan, juga dengan rumor yang beredar bahwa generasi saat ini makin parah. Putus asa kadang, dengan cita-cita mencerdaskan generasi bangsa. Bukan begitu, jangankan mendidik. Urusan administrasi kelengkapan perangkat mengajar saja sudah muak, tidak pernah ada selesainya. Bagaimana lantas kita fokus untuk hadir bersama anak-anak?
- Kelas Sembilan.
Aku terkejut, saat awal aku masuk di Madrasah. Saat itu, aku diberi amanat sekolah untuk menggantikan seorang guru untuk mengajar. Yang kita tahu, guru baru itu mendapatkan tugas untuk mengajar peserta didik baru. Ternyata, tidak diduga akan mengajar seluruh kelas delapan (saat itu). Dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan Al Quran Hadits. Belum lagi, harus daring. Ya, masih teringat jelas, memori 2021. Pandemi. Syok berat, karena merasa kewalahan. Dengan segitu banyak kelas, belum lagi aku masih menerapkan metode pembelajaran dan pengajaran seperti layaknya aku mengajar di pesantren. Ya, jadi guru itu harus siap menjadi teladan. Innama bu'itstu Li utammima makaarimal akhlak!
- Kelas Sembilan.
Belum lagi, aku mendapat amanat sebagai pengganti wali kelas sementara. Saat itu, selama tiga bulan aku membantu dan memposisikan diri. Awal mulanya bertemu, menemani mereka saat perlombaan, mengunjungi kelas mereka di sela-sela waktu luang. Jujur, perasaan saat itu bingung. Karena banyak hal baru, yang harus siap dipelajari. Belum lagi, harus beradaptasi mengajar anak laki-laki, kalian tahu aku tidak pernah mengajar selain anak perempuan saat di pesantren. Jujur, ya bahagia dan bingung luar biasa.
- Kelas Sembilan.
Aku masih semangat, selalu semangat. Awal kesan menjadi guru, aku siap tersenyum dan mengajar di kelas. Memberikan energi positif yang baru bagi anak-anak yang kuajar. Guru, haruslah selalu menjadi teladan. Aku selalu mengoreksi secara mandiri, tugas anak-anak. Tidak pernah lupa menyelipkan kata-kata motivasi. Sengaja menuliskan, ya karena akan memberikan dampak luar biasa. Walau saat itu pandemi. Kita tidak bisa bertemu tatap muka. Kuharap, koreksi, motivasi, dan respon kita saat itu menjadikan diri kita selalu ada bagi mereka.
- Kelas Sembilan
Mereka sudah naik kelas. Aku tetap mengajar mereka. Walau tak se-membara api seperti dahulu. Aku hadir di antara mereka. Berbagai kesibukan-kesibukan melanda, tugas-tugas luar tanggung jawab kelas, dan belum lagi aku diberi amanat untuk menjadi wali kelas peserta didik baru. Hal yang mengesankan lagi, aku mendapatkan tugas kembali menjadi pembimbing Outing Class, ya karena aku mengajar seluruh kelas sembilan. Bahagia tidak terkira. Walau begitu, yang mengesankan bukan perjalanannya. Tapi, pengalaman pertama di awal perjalanan di Madrasah.
- Kelas Sembilan
Selamat menempuh perjalanan hebat selanjutnya. Perjalanan yang lebih menantang, petualangan kehidupan yang lebih menanjak, harus terus diterjang. Tidak sampai disini, anak-anak. Doa paling terbaik, semoga bisa terdengar di ujung Arsyil Karim.
Terima kasih, kesan pertama dan terkenang pada kalian yang pertama menjabat tangan di Madrasah, yang pertama menyambut dan menerima kehadiran sebagai pengajar diantara kalian. Semoga sukses dan selalu menjadi terbaik seperti harapan para orang tua kalian.
Ballroom Hotel Aston Banyuwangi, 29 Mei 2023
14 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Kontroversi Perihal “Good Looking” di Ranah Masyarakat
Kita tidak asing dengan kriteria yang menyebutkan suatu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon karyawan atau pegawai. “Minimal good looking atau berpenampilan menarik.” Alih-alih, pada akhirnya orang yang tidak mencukupi kriteria itu menjadi putus asa dan mengeluh, sering kali kita temui di media sosial, tentang keluhan bahwa menyesali karena dirinya tidak mempunyai kelebihan itu. Padahal, sebenarnya perlu atau tidak kriteria ini harus dimiliki
Bukan hanya dalam ranah pekerjaan, hal ini sering kali kita temui di setiap lini kehidupan kita. Baik mereka yang memiliki penampilan yang menarik, baik itu paras wajah, kondisi fisik, gestur tubuh sangat mempengaruhi. Mereka yang memilikinya, acap kali dipandang lebih baik nasibnya, bisa dipertaruhkan, dan kehidupannya lebih menjamin, lebih didahulukan dan diutamakan. “Sekarang apa-apa mandang fisik, ya? Apalah daya wajahku pas-pasan begini?” Sering mendengar, atau bahkan kita adalah pelakunya.
Tumblr media
Padahal, menjadi good looking bukan hanya tentang paras wajah, keindahan bentuk fisik dan cerahnya warna kulit. Jangan menyerah dulu ya, Kawan!
Begini. Secara psikologi, menurut narasi yang dikutip dari jurnal Evolutionary Psychology, dikatakan bahwa ”Basically seeing something beautiful can make us happy and fresh again. This is because activities that seem to have no benefit, can improve memory and motivate yourself.” Atau pada dasarnya melihat sesuatu yang indah bisa membuat kita bahagia dan segar kembali. Ini karena aktivitas yang sepertinya tidak ada manfaatnya, dapat meningkatkan daya ingat dan memotivasi diri sendiri.” Saat seseorang melihat pemandangan atau sesuatu yang indah untuk dipandang, maka akan menambah efek bahwa seseorang bisa menyegarkan fikirannya kembali, menjernihkan fikirannya yang keruh, -walau di waktu yang singkat. Itulah sebab, mengapa mempunyai kriteria good looking sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan, karena bisa meminimalisir sesaknya fikiran dan suasana dunia pekerjaan saat itu.
Lalu, bagaimana nasib kita yang ditakdirkan tidak memiliki paras indah? Kita hanya menonton saja?
Tidak. Kita tidak patut untuk berkecil hati. Juga tidak pula putus asa atas takdir yang menjadi anugerah luar biasa. Walau good looking menjadi sebuah tuntutan, tidak berarti kita menjadi insecure dan putus asa. Good looking bukan hanya ditinjau dari indahnya wajah, kebagusan fisik, baju yang mahal, dan dandanan yang melirik mata. Salah satu bentuk manifestasi dari good looking sesungguhnya adalah good value dari seseorang tersebut. Adanya pilihan good looking sebenarnya adala suatu opsi yang ditawarkan untuk menilai seberapa sehatnya fisik seseorang. Karena dipastikan bahwa, orang yang berpenampilan baik, ia memiliki kondisi fisik yang baik, kemampuan berfikir dan nalar yang baik, akhlak dan adab yang baik. Walau, dari semua itu tidak bisa kita dapatkan saat pertama kali bertemu. Tetapi, seseorang berhak untuk punya penilaian di awal perjumpaan. Indah tutur kata, fikiran yang rasional, akhlak yang mulia memang tidak ditentukan dari penampilan. Ada banyak orang yang tampil dengan jas parlente tetapi akhlaknya di bawah rata-rata. Maka, perlu mengubah standar. Good looking bukanlah menjadi titik penting dalam penilaian seseorang. Good value lebih bisa diterima di masyarakat, di semua kalangan.
Berpenampilan menarik tidak hanya bisa dinilai dari paras wajah. Sesungguhnya keindahan terletak dari keserasian. Kesesuaian kita dalam berpakaian, dengan tempat dimana kita ada, dengan siapa yang kita temui, dengan topik apa yang akan dibahas. Seharusnya, kita bisa lebih dewasa dan mengerti tentang hal itu, dan mulai membiasakannya. Saat kita bisa  mulai membedakan dan menyesuaikan, siapapun dan dimanapun kita berada akan lebih bisa menerima dan menghargai keberadaan kita. Karena, ada banyak orang yang berpenampilan menarik, tampan dan cantik, tetapi acap kali tidak dihargai karena tidak mempunyai karakter yang baik, keserasiannya dengan pakaian yang ia kenakan.
Kalau seseorang kehilangan uang, sebenarnya ia tidak kehilangan apapun. Karena uang bisa didapatkan dengan mudah, hari ini. Kalau seseorang kehilangan kesehatan, ia bisa saja kehilangan sesuatu yang penting dalam hidup. Tapi, jika seseorang kehilangan karakter dalam dirinya. Ia kehilangan segalanya.  
5 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
14 Reason why you should love and married a woman who read books
1. She's intelligent.
The more books she reads, the more she knows about the world. Plus, she gives her mind a good workout on a daily basis which helps keep her sharp. Constant reading is also known to improve vocabulary and writing skills.
2. She's curious.
She is curious about the world and the people and things in it. Women who read will usually have a collection of books on different topics and are eager to learn new things.
3. She serves as a great trivia partner.
As she collects books, she will also collect facts, many of them completely random. A lady full of information is a great trivia partner.
4. She's low-maintenance.
She is used to snuggling up in bed with a cup of tea and a good book, so she knows how to just chill out and relax.
5. She's an expert conversationalist.
While many women who read are considered reserved, this doesnt mean that they dont have great conversations. Since she knows so much from reading books and magazines, she will probably have plenty of topics to talk about and can find ways to relate to what you are saying. And as she is used to keeping quiet and taking in information, she will probably be a great listener too.
6. She's more intimate.
Reading in itself is an intimate act. A woman who reads books knows how to give her full attention to whats in front of her and push away all of the distractions. This skill can carry over to your more intimate moments where she is bound to give you all of her attention and love.
7. She has a great imagination.
It takes a lot of imagination to make a story come alive. As she reads, she is constantly imagining characters, colors, and scenarios. A woman with a strong imagination tends to be a lot more fun and good at coming up with ideas for dates.
8. She's well-spoken.
Since reading improves vocabulary and helps readers understand the flow of sentences better, reading ladies will be well spoken. She will surely impress your parents and your friends with how intelligent she sounds in everyday conversation.
9. She's incredibly ambitious.
It takes a bit of ambition to pick up a book and follow through with reading it. She pushes herself to keep reading even when the book gets difficult or has over 200 pages. She wants to learn and grow, usually in more than one aspect of her life.
10. She's okay with being alone.
She loves being alone with a good book and doesnt like to be bothered once she is in the reading zone. A woman that can be alone makes a great partner because she wont be clingy or become co-dependent on you.
11. She's a critical thinker.
Its shown that people who read have stronger analytical skills. So, she will be a great person to talk to about tough decisions and life plans.
12. She can be entertained easily.
It wont take much to entertain her. Women who read can easily spend hours just sitting under a tree with a good book. You wont have to take her on expensive dates and luxury trips in order to impress her.
13. She's an amazing listener.
She is used to focusing on her stories, which doesnt require any talking at all. This will make her a good listener since she takes in information and processes it without responding while she reads her books.
14. She will inspire you to read.
If you arent a reader, you will probably be inspired to pick up a book if you are dating her. She will look so happy and inspired while reading that it will make you want to do the same.
Thanks for reading
Hassan Sas Bangura Blog
69 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Buka Bersama, Bukan Untuk Acara Pamer Pencapaian    
Bulan Ramadhan, sudah berada di pertengahan rembulan yang semakin terang benderang. Hal-hal yang dirindukan di sebelas bulan terakhir, terbayarkan. Bulan, dimana banyak tradisi tidak ditemui di 11 bulan lainnya. Merindukan santapan khas ramadan, takjil saat berbuka, ngabuburit bersama kerabat dan rekan, lantunan shalawat tarhim dan imsak, gemuruh musik patrol yang membangunkan sahur setiap malam, tidak kita jumpai, jika kita tidak ditakdirkan menemui keindahan berkah bulan ramadhan. Maka, patut kita syukuri tiada tara atas pertemuan dan perkumpulan kita di bulan yang penuh dengan magfirah dan ampunan.
Tumblr media
Salah satu tradisi yang masih membudaya di setiap kalangan, salah satunya adalah tradisi buka bersama. Jangan salah, di setiap pojok kota, pinggir maupun tengah kerumunan jalan. Adzan Maghrib menjadi lantunan paling favorit, bagi setiap muslim yang menjalankan puasa. Ajakan BukBer (baca: buka bersama)  tidak pernah berhenti satu hari saja. Setiap hari, warung-warung baik resto bintang atau kaki lima full booked untuk acara buka bersama. Menyenangkan memang, acara buka bersama selalu menjadikan kenangan yang lama kembali tercipta. Tapi, ada salah satu budaya yang menjadikan tradisi buka bersama terasa muak dan menghilangkan nilai-nilai kebersamaan. Apa itu? Flexing!
Sedang terngiang-ngiang di telinga kita, istilah baru ini. Sebenarnya ini bukan hal baru, tapi orang-orang semakin memunculkan tren ini dengan mengikuti gaya hidup kebarat-baratan. Flexing, berasal dari bahasa Inggris, menurut urbandictiorary.com, bermakna “to show off, the act of bragging about money-related things, such as how much money do you have, or about expensive possesions.” Atau bisa juga diartikan dengan pamer, tindakan menyombongkan diri tentang hal yang berhubungan dengan uang, atau tentang harta dan benda mahal.
Akhir-akhir ini, marak juga tentang para pejabat yang terangkut karena urusan pamer dengan harta kekayaan, karena postingan sang anak, malah justru menggiring orang tua pada hal yang tidak diinginkan, membuka rahasia-rahasia yang seharusnya diketahui oleh publik, tapi disembunyikan dengan ayem-ayem saja. Jangankan pejabat, yang (barangkali) memang punya duit dan harta. Akhir-akhir ini, ramai pula jadi perbincangan. Status atau postingan anak-anak kita yang menanyakan “info sewa iphone atau vespa matic buat bukber kelas.” Saat itu, kami tak sengaja membaca tulisan yang lewat di cerita instagram. Spontan, kaget. Karena, hal seperti ini seyogyanya memang tidak wajar. Tanpa babibu, langsung kami tegur. Karena kami sadar, posisi kami adalah pendidik, peduli dengan keprihatinan anak-anak. Kemudian, si anak menjawab. Bahwa, untuk sekadar foto-foto, “biar bagus, keren”. Jawaban ini tidak terduga. Sejak kejadian itu, kami tidak dapat lagi melihat cerita instagramnya, entah disenyapkan, atau dengan tindakan apa. Mungkin, si anak jengkel karena teguran gurunya.
Sampai saat ini, kami merasa gumun. Bertanya-tanya. Memang alasannya apa? Kalau memakai handphone biasa? Apa salahnya. Kalau berangkat dengan kendaraan seadanya. Toh, acara bukber kan, untuk membatalkan puasa, paling tidak makan, atau minum. Lalu untuk apa? Harus memakai standar iphone? Apa keistimewaannya? Oh, setelah itu kami baru sadar. Bila gaya hidup para hedonis ini sudah meracuni anak-anak, bahkan kita sendiri tentunya. Standar yang ditetapkan saat mengunggah foto atau cerita instagram, keren dengan menggunakan aplikasi bawaan iphone. Jalan kemana-mana, menggunakan vespa matic lebih gaul, dibanding dengan kendaraanlainnya. Entah, siapa yang membuat batasan ini. Tentu salah kaprah, bila memiliki fasilitas itu semua jika tidak mempunyai tujuan yang tepat. Memiliki benda itu, tidak salah. Karena memang ada spesifikasi yang tidak dimiliki handphone lain. Menjadi salah nilainya, jika hanya untuk dibuat ikut tren atau gegayaan.
Bukber, menjadi hal yang mulai dihindari ajakannya. Karena, banyak pertanyaan, ujaran yang menyebutkan tentang pencapaian karir, nasib, jumlah minimum maksimum harta, menjadi topik perbincangan. Padahal, tujuan kita untuk berkumpul. Untuk bertemu, untuk berdiskusi, untuk mengobrol. Tapi, bisa kan? Jika bukan tentang pamer sana-sini. Untung, bila lawan bicara juga saling menghormati, bila berada di posisi yang sama. Bayangkan, bila kita menyebutkan di depan orang yang nasibnya tak selalu sama? Bukankah bagian dari kesombongan luar biasa?
Flexing akan sulit dihilangkan, bila gaya hidup hedonis menjadi sorotan, bila tontonan selebgram menjadi tuntunan, merasa ingin dihormati secara materi selalu menjadi tuntutan. Apalagi, bagi mereka yang punya gaya hidup elit, tapi ekonomi sulit. Pinjaman online berkeliaran, paylater menumpuk sampai tercekik jeratan, rentenir tertawa melihat gaya hidup dan pinjaman yang tidak bisa terbayar. Sebenarnya, apa yang membuat seseorang berniat untuk memamerkan harta kekayaan pada orang lain? Terlalu menyedihkan-kah hidupnya? Hingga kehidupannya harus diketahui banyak orang? Hingga kita harus menilai dengan pencapaian yang dimiliki? Hingga kita harus punya sesuatu yang bernilai di mata orang lain, hanya untuk mengemis penghormatan?
Baik buka bersama atau acara terdekat ketika bulan Ramadhan usai; Halal bi halal. Jadikan kegiatan ini menjadi ajang untuk berbagi, untuk menyambung silaturahim dengan saudara dan rekan-rekan kita. Menjadikannya sebagai acara untuk pamer sana-sini, tidak tepat, bahkan salah kaprah. Bagaimana bila kita memupuk rasa kasih sayang dengan saudara kita dengan amalan-amalan terbaik di hadapan-Nya? Kapan lagi, kita menjumpai waktu waktu istimewa, pahala double combo kalau bukan di bulan yang penuh berkah ini. Semoga ibadah puasa dan juga amalan terbaik kita diterima dengan cara yang baik di sisi-Nya.
6 notes · View notes
ranah-upaya · 2 years ago
Text
Pernahkah kamu memperhatikan Bagaimana alam semesta ini diciptakan Bagaimana langit ditinggikan Bagaimana gunung ditegakkan. Bagaimana bumi dihamparkan. Bulan, Matahari dan Planet selalu berputar pada garis edarnya. Manakah yang lebih sulit penciptaanmu ataukah langit dan bumi. apakah Pantas bagi Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui?Dan dia Maha halus lagi maha mengetahui.
Maka Mengapa terhadap tuhan yang menciptakan, kamu tidak mau bertakwa. Maka terhadap tuhan yang memelihara dan memberimu Rezeki mengapa kamu durhaka? sudah merasa amankan kamu bahwa Dia yang dilangit tidak akan menurunkan hujan berbatu, mengguncangkan bumi, meluapkan lautan?
Lalu siapa yang akan menolongmu jika Allah meninggalkanmu? lalu siapa yg akan memberimu rezeki jika Allah menahan rezekiNya untukmu?
66 notes · View notes
ranah-upaya · 3 years ago
Text
Mereka tidak menawarkan dunia, mereka tidak menawarkan pergi ke surga sendirian, mereka menawarkan, untuk pergi bersama, untuk menyelamatkan yang lainnya, untuk bisa terselamatkan dari dunia yang menjijikkan.
Dunia yang tidak selamanya.
9 notes · View notes
ranah-upaya · 3 years ago
Text
Kenikmatan, yang paling kita syukuri sampai hari ini, adalah nikmat keimanan.
Nikmat, saat percaya bahwa esok kita bisa menjemput rezeki yang tersebar amat luas dan banyaknya.
Nikmat, saat percaya bahwa akan ada banyak orang ditemui dan menjadi ilmu baru untuk kita.
Nikmat, saat percaya bahwa setiap apa yang kita lakukan akan bermanfaat bagi sesama.
Nikmat, saat percaya bahwa ada orang yang selalu berbahagia menunggu kita.
Nikmat, bahwa Allah selalu menyiapkan hal-hal, masa depan dan kematian terbaik untuk kita.
Tahukah?
Bahwa, segala rasa amin yang berlandaskan iman, akan selalu membuatmu aman dan nyaman.
Januari, 2023
3 notes · View notes
ranah-upaya · 3 years ago
Text
No matter how much good you do or how much others value you, there will always be that one person who doesn’t like you. So be it. Such is life. Remember, you’re not everyone’s cup of tea and that’s ok. The sooner you accept it, the easier it becomes to move on with your life.
195 notes · View notes
ranah-upaya · 3 years ago
Text
Sejarah Singkat Daulah Bani Umayyah
SEJARAH BERDIRI
Pendirinya Muawiyah bin Abu Sufyan
Masuk Islam bersama saudaranya Yazid saat Fathu Makkah / Umrah Qadha, 7 H / Gubernur Damaskus - Masa Umar bin Khattab s/d Masa Utsman
Tiga Prinsip Muawiyah 1- Memperlakuakn sebaik baiknya semua tokoh sahabat senior / Bani Hasyim 2- Memperkokoh keamanan di seantero dunia Islam / menugasi beberapa tokoh / Utbah bin Abi Sufyan / Marwan bin Hakam / Said bin Al-Ash / Aamr bin Ash / Al Mughirah bin Syu'bah / Maslamah bin Mukhallad 3- Mengawasi langsung urusan negaranya dan mengetahui semua persoalan, baik kecil maupun besar
Diantara akhlaknya, mempersilahkan rakyatnya menemui 5 kali (bahkan setiap waktu)
Dinasti Umayah berkuasa hampir 1 Abad (-+ 90 tahun)
4 Orang Khalifah memegang kekuasaan sepanjang 70 tahun:
Muawiyah
Abdul Malik
Al Walid
Hisyam bin Abdul Malik
10 Khalifah lainnya - 20 tahun.
Khalifah - khalifah terbesar:
Muawiyah
Abdul Malik
Umar bin Abdul Aziz
Muawiyah : 41 H / Wafat 60 H / Damaskus / Pendiri Muawiyah
Yazid I : Membereskan huru-hara pendukung Husein / perang Karbala / Pemberontakan Mekah Madinah Ka'bah runtuh / terserang manjanik / Orang Madinah mengganti Abdullah bin Handzalah Perang antara pasukan Yazid dan Anshar (Uqbah Al Murri) / Dimenangkan Yazid I / Al Harrah Quraish membai'at Abdullah bin Muti' / Mekah membai'at Abdullah Bin Zubair Yazid I meninggal 64 H
Muawiyah II : -40 Hari / Tekanan jiwa berat / Keturunan Muawiyah habis
Marwan bin Hakam : Punya stempel Khalifah masa Utsman / Gubernur Madinah masa Muawiyah / Penasehat Yazid / Pemberontakan Syiah Khawarij / Mengalahkan Dahhak bin Qais / Menduduki Mesir / Melantik Abdul Aziz Palestine, Hijaz, Irak/ Wafat 65 H
Abdul Malik (anak) : Pendiri Kedua / Ulama Fiqh / Meredamkan pemberontakan sebelumnya / Pemakaian bahasa Arab-Bahasa Administrasi Sebelumnya Yunani dan Qibti / Mencetak uang secara teratur / Gedung, Masjid, Saluran Air / 21 Tahun Al Hajjaj Bin Yusuf - gubernur Hijaz / Raja Turki - Ratbil - serang Sijistan / Perbaikan saluran aiar sungai / Kemajuan perdagangan / perbaikan sistem ukuran timbang / takaran keuangan / penyempurnaan Mushaf Al Quran dengan titik tertentu / Wafat 86 H.
Al Walid (anak) : 10 tahun (86-96 H) / Islam di Spanyol - Thariq Bin Ziyad / Afrika Utara - Musa bin Nushair / menyempurnakan pembangunan / Masjid Al Amawi (Damaskus) / Menyantuni yatim piatu, fakir miskin, cacat, lumpuh, buta, kusta / Wafat 96 H
Sulaiman (adik) : Kurang bijaksana / suka harta / ingin Ghanimah dari Spanyol (Dibawa Musa)/memperlambat kedatangan Musa- harapannya jatuh ke tangan / Musa menolak / musa disiksa, dipecat, menyiksa keluarga pendahulu yang membantu kejayaan Umayyah
Umar bin Abdul Aziz : Lembaran putih Bani Umayyah / punya karakter yang tidak terpengaruh kebijaksanaan disesali / Khalifah yang takwa dan bersih / Gubernur Mesir / Lahir di Hilwan (Mesir) / Keturunan Umar bin Khattab dari garis ibu / Ulama Hadits / memerintahkan menulis hadits / menikah dg Fatimah binti Abdil Malik / Zahid, sederhana, kerja keras, juang tanpa henti / Khilafah -2th / 40 dinar tiap tahun / jual barang lama - uang ke baitul mal / mendamaikan Amawiyah, Syiah, Khawarij / menaikkan gaji gubernur / santunan / memperbarui dinas pos / menyamakan orang arab dan non arab / mengurangi pajak / menghentikan Jizyah bagi Islam baru/wafat 101 H.
Yazid II : Perselisihan Mudhariyah dan Yamaniyah / Kemunduran Umayyah 10 Hisyam bin Abd Malik : 20 th (105-125 H)/bersih, pemurah, gemar indah, akhlak mulia, teliti uang, takwa, adil/ terjadi gejolak dipelopori Syiah, sekutu Abbasiyah/ ada selisih putra mahkota melemahkan Umayyah.
Ada 4 Khalifah lain : Al Walid II, Yazid III, Ibrahim bin Al Walid, Marwan bin Muhammad / penghabisan / Terbunuh Abbasiyah 132 H/750 M
KEJAYAAN DAN KEMUNDURAN UMAYYAH
Ekspansi Wilayah 1- Melawan pasukan Romawi di Asia Kecil (Konstantinopel / Kep. Laut Tengah) 2- Afrika Utara / Samudera Atlantik / Jabal Thariq - Spanyol 3- Wilayah Timur / sebelah timur Irak / Turkistan Utara / Sindh bagian selatan
Penaklukan Tunis / Khurasan - Sungai Oxus / Afghanistan - Kabul
Masa Abdul Malik Balkh / Bukhara / Khawarizm / Fergana / Samarkand / India - Balukhistan, Sind, Punjab, Maltan
Masa Al Walid Maroko dan Aljazair / ke Eropa oleh Thariq bin Ziyad / Cordova / Seville / Elvira / Toledo
Umar bin Abd Aziz Serangan ke Prancis - Abdurrahman bin Abdullah Al Ghafiqi / Bordeau dan Poitiers / Kota Tours / Al Ghafiqi terbunuh / kembali ke Spanyol
Penaklukkan Romawi : Selalu melakukan pengintaian dan Ekspedisi / dikepung 50 H/670 M & 53-61 H/672-680 M (tidak berhasil) / 1.700 Kapal / penaklukan Pulau Jarba (Tunisia) 49 H/669 m / Rhodesia 53H/673 M, Crete 55 H/680 M / Kep. Ijih dekat Konstantin 57 H/680 H
Penaklukkan Afrika : Benzarat (41 H/661 M) / Qamuniyah (dekat Qairawan) 45 H/665 M / Susat / Uqbah bin Nafi' menaklukkan Sirt dan Mogadishu, Tharablis, Wadan / Kur / Maghrib tengah (Aljazair)
Penaklukkan Wil Timur : Asia Tengah & Sindh / Antara Sungai Sayhun dan Jayhun / Kerajaan Thakharistan (Balkh) / Shafaniyan (Syawman) Shagad (Samarkand) / Bukhara / Farghanah (Jahandah) / Khawarizm (Jurjaniyah) / Asyrusanah (Banjakat) / Syasy (Bankats) / Mayor Kaum Paganis / 41 H/661 M / Abdullah bin Ziyad di Pegunungan Bukhara 44H/664 M.
SEBAB KEMUNDURAN 1- Beberapa Khalifah, kepribadian lemah 2- Hidup mewah, berlebihan harta 3- Memberi keputusan pada Panglima karena nafsu 4- Perselisihan karena Putra Mahkota 5- Perselisihan internal, rebutan kekuasaan 6- Fanatisme kearaban 7- Perselisihan dengan Budak yang dimerdekakan 8- Gerakan-gerakan pemberontak (Syiah, Khawarij, propaganda Abbasiyah)
Sebab Umum 1- Byzantium semakin kuat 2- Problem Ekonomi
PERADABAN DINASTI UMAYYAH 1- Katib Rasail (surat menyurat) 2- Katib Kharraj (penerimaan dan pengeluaran negara) 3- Katib Jundi (Ketentaraan) 4- Katib Syurtah (Keamanaan dan Ketertiban Umum) 5- Katib Qudhat (Badan Peradilan)
Pembangunan Terbaik : Qubah Shakhra' (Dome of The Rock) / Yerussalem Tokoh Terkenal : Al Ahthal / Farazdag / dll Ilmu Pengetahuan 1- Pengembangan Bahasa Arab 2- Kota pusat kegiatan ilmu (Marbad) 3- Ilmu Qiraat / Abdullah bin Qusair & Ashim bin Abu Nujud 4- Ilmu Tafsir / Mujahid 5- Ilmu Hadits / Muhammad bin Syihab al Zuhri / Hasan Bashri / Ibnu Abu Malikah / Al Sya'bi Abu Amru 6- Ilmu Fiqh / Qasim Ubaidullah / Urwah / Kharijah 7- Ilmu Nahwu 8- Ilmu Geografi dan Tarikh 9- Usaha Penerjemahan / Khalid bin Yazid
Beberapa Peran Khalifah Dalam Peradaban 1- Muawiyah bin Abi Sufyan Membaca, menulis, berhitung, berenang, Al Quran, Ibadat / Mapel Utama "Adab" / Majelis Adab / Gurunya = Muaddib 2- Abdul Malik bin Marwan Adab - jauhkan orang jahat / berkata benar / Syair - mulia & berani / bersuci / adab minum air - dihirup pelan-pelan / menegur - tempat tertutup - tidak diketahui aib 3- Hisyam bin Abdil Malik Hendaklah bertakwa / melaksanakan apa yang dipercayakan / melatih dengan membaca Kitab Allah / riwaytakan syair yang baik / mengetahui halal dan haram / mengenalkan pidato dan cerita 4- Umar bin Abdul Aziz Hadits dibukukan - diajarkan di majlis-majlis / Dilakukan Ulama Muhammad bin Syihab al-Zauhri (guru Imam Malik) -> Ulama pertama yang membukukan hadits
Perpustakaan Daerah / 20 Januari 2023 / 13.24 Sejarah Peradaban Islam / Prakenabian Hingga Islam di Indonesia Dr. Din Muhammad Zakariya, M.Pd.I Penerbit Madani
5 notes · View notes