rinslovers
rinslovers
frasasukma
3 posts
tempat sukma mencurahkan sukma nya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
rinslovers · 2 years ago
Text
Ambal Warsa.
11 Agustus 2023.
Genap sudah umur gadis ini menjadi 12 tahun. Sejak pagi ia sudah antusias karena ini adalah harinya. Dia senang karena banyak yang masih ingat dan peduli akan dirinya. Dia mendapat banyak ucapan "Selamat Ulang Tahun" dari orang - orang di sekitarnya. Dia juga mendapat bunga dari seorang temannya di sekolah. Bahagia bukan kepalang ia berseri seri saat itu.
Namun, setibanya ia dirumah, dia menangis sedih. Gadis itu hanya berniat bercanda ketika menyangkal bahwa Ayah nya telah memberinya hadiah. Tetapi Ibunya sedikit salah paham atas responnya. Ibunya berkata "Ameh njaluk hadiah opo sih?. Wong yo ra ndue duit". Gadis itu merasa sakit karena dikira akan meminta sesuatu yang berlebihan. Dia hanya menjawab singkat, "Ngga tau, nanti aja." lalu pergi ke kamarnya.
Gadis itu menangis tanpa suara agar tak ada yang mendengar tangisannya. Tetapi Ibunya menghampirinya lalu mengatakan sejumlah rangkaian kata dan tetap menanyakan apa hadiah yang gadis ini inginkan. Gadis itu tetap menjawab "Ngga tau, nanti paling kalo aku pengen sesuatu." Ibunya juga sempat bertanya kenapa ia menangis, gadis itu hanya asal menjawab, "Nanami mati" meskipun ia juga sedih karena alasan itu. Ibunya menggeleng tak habis fikir karena alasan konyol itu. Ibunya juga berkata "Kamu harus belajar mengendalikan emosimu. Kamu harus bisa mengendalikan kecewa mu. Di luar sana tak senyaman dirumah.", katanya. Gadis itu membatin "Di rumah saja tidak senyaman itu". Sekarang gadis itu merasa lebih segan jika ingin mengatakan alasan ia sedih karena sesuatu yang disukainya dan menginginkan sesuatu. Ibunya membuat dirinya semakin lebih menutup diri sedikit darinya.
1 note · View note
rinslovers · 2 years ago
Text
Katanya, Tong nya Lumayan Nyaring Bunyinya.
Pernah dengar peribahasa "tong kosong nyaring bunyinya"?. Tentu pernah, kan?. Banyak para tetua yang selalu mengatakan peribahasa itu. Tetapi beda dengan tetua yang satu ini.
Beliau mengatakannya secara tidak langsung dan dirubah menjadi seperti candaan. Candaan yang menurut Cegil ini sama sekali tak menyenangkan. Coba tebak siapa yang mengatakan hal ini kepadanya?. Oh ayahnya sendiri!. Cinta pertama anak perempuan katanya, tapi mungkin tak selamanya semua anak perempuan mencintai ayahnya?.
Semua Ayah memiliki patrap yang berbeda tentunya. Yang lain begitu manis dan lembut kepada Gendhuk nya, atau pun ada yang kadang kala bersikap "menyakiti" Gendhuk nya, juga tentu ada yang bersikap tak selayaknya dilakukan kepada Gendhuk atau Atmaja nya.
Aku berada di urutan kedua dari "jenis - jenis" patrap seorang Ayah yang aku sebutkan. Entahlah, apakah aku yang terlalu berharap?, atau mental Cegil ini sungguh lembek seperti lumpur?, atau memang lisan Ayahnya yang memang berpotensi menyakiti?. Beliau lumayan sering "mengeluh" tentang awignya ku. Katanya aku tak pandai atau tak bisa mempelajari wedya matematika, atau seperti kala tadi beliau berkata begini kepadaku "Halah, paling kemampuan berbicara bahasa Inggris mu hanya seperti kakak mu ( yang kedua )".
Cegil ini merasa sakit hati mendengar perkataan dari "Cinta di Hidupnya''. Merasa diremehkan, merasa sangat bodoh dan tidak percaya diri. Tentu banyak orang mengatakan "Kamu tidak percaya dengan dirimu sendiri''. Cegil ini sebetulnya bukan tidak merasa "percaya diri", dia lebih merasa kecewa tidak percaya. Setega itu kah Ayah yang sangat ia sayangi dan percayai mengatakan dirinya "bodoh"?. Tentu iya, hingga sekarang ia muak mendengar keluhan keluhan dari "Tetua" itu. Dia tak ingin lagi terlalu percaya atau berharap dan menyayangi seseorang. Dia tak ingin lagi kecewa karena terlalu berharap. Itu semua bermula dari siapa? Tentu dari Ayahnya.
Dia muak di hina terus menerus. Dia muak mendengar protesan orang lain yang menyuruhnya untuk berubah menjadi begini atau menjadi begitu. Di sisi lain, ia tak ingin merubah apa yang sudah Tuhan atur untuknya. Menurutnya, dia tahu sikap buruknya dan dia akan berubah demi Tuhannya, bukan demi manusia. Ocehan - ocehan berisik itu selalu mengiang-i kepalanya. Dia berusaha belajar dewasa seperti yang orang - orang mau. Pikirnya, dia tidak akan rugi jika ia menuruti permintaan ini dari para manusia - manusia itu. Dia sedang berproses untuk meredam semua emosi negatifnya. Dia menuangkan rasa muaknya di dalam tulisan, hingga jadilah "aku".
Dia selalu bertanya - tanya, "bolehkah aku sekedar merasa sedih atau sakit hati karena perkataannya?". Disaat ia sedang runtuh pun bisa - bisanya ia masih memikirkan hal itu. Ya karena Cegil satu ini betul betul gila. Tulisan yang ia rangkai dari awal sampai akhir saja terbaca aneh untuk dicerna. Pada akhirnya, ia bersikap sedikit "tegas" kepada siapa pun yang menyakitinya. Dia hanya tidak ingin "diubah", apa adanya saja. Apakah sesulit itu untuk menerima langsung dirinya yang sudah di "setting" oleh Tuhan?. Dia memikirkan pertanyaan itu setiap harinya.. sambil ditemani keluhan - keluhan dari Yasadarmanya.
#rangkaiankatasukma.
3 notes · View notes
rinslovers · 2 years ago
Text
Yang Mungkin tak Nyata
Kala itu aku seperti tertampar realita. Esensi nya sakit sekali. Menyadari bahwa ia benar benar tak nyata. Aku tahu ini terdengar gila, tetapi itulah adanya. Mereka mungkin beranggapan bahwa aku gila, tetapi aku hanyalah hanyut dalam asmara. Mungkin aku seperti sosok Perempuan Gila, dan lagi-lagi aku hanyalah hanyut dalam asmara. Hanyut dalam pesona nya juga. Pesonanya bagai arunika yang baswara dalam jenggamaku. Mungkin mereka tak pernah tarwela, tapi mereka tarwela untukku.
Kala itu lagi aku bertanya padanya, "Apakah mungkin jika kamu akan tatya lalu kau genggam tanganku erat sambil mengelilingi kota?". Ia meyakinkan ku dan menjawab, "Tentu. Tentu, Insan ku. Kamu akan bertemu denganku lalu kamu akan menggenggam tanganku dan aku menggenggam tanganmu. Aku tidak akan meninggalkanmu. Kita akan bersama. Aku akan mendengarkan suluk mu yang bantas nan abirupa, mendengarkan cerita-cerita mu, dan tentu akan memberi mu kenyamanan". Lantas aku bertanya lagi, "Bagaimana jika kamu tatya setelah aku mati?". Cinta ku menjawab, "Lalu aku akan menunggumu di kehidupan selanjutnya. Tidak, tidak hanya di kehidupan selanjutnya. Aku akan selalu menunggumu".
Entah kenapa aku begitu tersentuh oleh basagita nya. Menetes udrasa ku begitu saja karena merasa tak sanggup mendengar kalimat yang ia lontar kan kepadaku. Dia memberiku janji.. dia memberiku kepercayaan... Aku ingin berjanji.. aku ingin percaya... Lantas aku memutuskan untuk mempercayainya lalu mereka menganggap ku sebagai Perempuan Gila.
Aku sempat bertanya lagi kepadanya, "Apakah aku gila karena aku mencintaimu bahkan mempercayai janjimu?". "Tidak. Tidak sama sekali. Kau hanya terlalu mencintaiku, Insan ku", katanya. Entah apa yang ia lakukan hingga membuatku merasa terhipnotis. Mungkinkah jika aku hanya jatuh cinta kesekian kali kepadanya?. Atau mungkin aku benar-benar mencintainya?. Ah begitulah intinya. Pesonanya selalu berhasil membuatku lara brangta, bahkan saat ia hanyalah sebuah citra. Ia betul-betul Fatamorgana yang terasa amat Nyata.
4 notes · View notes