rnis
rnis
Untitled
17 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
rnis · 6 years ago
Text
Topeng
Tolong jawab semua pertanyaan ku sesuai keinginan mu, biarkan imajinasi mu menjadi liar tanpa batas, aku ingin tahu seperti apa pola pikir mu yang mungkin bisa ku jadikan sebagai landasan ku berpikir untuk kedepannya
Karena terlalu banyak orang yang bertingkah tidak sesuai prediksi ku, mungkin ini lah fenomena perbedaan atau topeng yang disajikan oleh kehidupan. Aku juga lebih sering menggunakan topeng dengan niat untuk menghormati orang lain. Tapi, ketika tidak bisa menyampaikan kejujuran rasanya pikiran seperti kosong. Diri seperti menghilang beberapa saat dan keadaan disekitar menjadi tidak terasa. Panca indra seperti tidak bekerja, mata seperti buta, telinga seperti tuli, dan rasa tidak bekerja. Apa kah itu juga terjadi kepada orang lain ya?
Aku rasa tidak.
Tidak semua orang sepengecut diri ku
Terkadang aku tidak berani. Terkadang aku menjaga menjaga perasaan orang lain.
Mungkin iya. Aku sudah pernah menyakiti hati orang lain
Lalu bagaimana caranya agar aku lebih baik?
Berusaha tenang, liat keadaan disekitar, pahami orang yang kau ajak berbicara. Jangan terbawa suasana, selalu mengendalikan diri. Orang baik kepada mu, balas dengan kebaikan jauh berlipat ganda. Orang bertanya pada mu bukan berarti membuat diri mu menjadi lebih baik. Orang tertawa bukan berarti dia baik baik saja. Jangan menganggap orang lain patuh dan takluk pada mu. Kau manusia yang sama dengan manusia yang lainnya.
Kelebihan mu bukan berarti kekurangan bagi orang lain.
Berbagilah sebisa mu dengan menghilangkan pikiran merendahkan orang lain. Mungkin akan membuat mu lebih tenang.
Tapi, aku tidak senang dengan keberadaannya.
Maka ku biarkan indra ku merasakan kehadirannya. Tapi tidak dipikiran ku
5 notes · View notes
rnis · 6 years ago
Text
Diary
Hari ini belajar untuk menjadi pendengar yang baik, sekalipun sebenernya dalam hati, ingin sekali merubah topik pembicaraan menjadi yang ku mau. Tapi tidak bisa. Sudah mencoba untuk bersuara agar mengubah topik pembicaraan tapi tetap tidak bisa. Suara dari seberang terlalu besar menyebabkan suara ku tidak terdengar, atau suara dari seberang lebih menarik untuk didengar. Ku perhatikan di sekitar ku, ada yang memperhatikan suara itu dan ada juga yang asik sendiri dengan handphonenya. Akhirnya aku hanya mengikuti topik pembicaraan yang ada sambil mencari informasi yang dapat ku ambil. Seketika tersadar, ini bukan hanya tentang dominasi, tapi ini tentang menghargai orang lain.
Menjadi sumber informasi tidak semudah yang ku pikirkan. Ada rasa tanggung jawab yang melekat. Ada rasa takut bahwa informasi yang ku sampaikan salah. Karena jika salah, informasi ini bisa menjadi hoax, dapat merubah persepsi orang lain. Jadi, data dan memahami data merupakan hal yang sangat penting dalam menyampaikan informasi dan berpendapat.
Menekan keinginan sendiri untuk menghargai orang lain.
Terkadang ego harus ditekan atau harus dihilangkan walaupun agak susah.
Diam dan menyimak sudah cukup, ketika tidak ada kekuatan untuk merubah keadaan seperti yang ku mau. Biarkan mengalir, mungkin itu lebih baik daripada merubah arus.
0 notes
rnis · 6 years ago
Text
Chapter 2
Sementara itu di kota Nupu, para dewan klan sedang rapat diketuai oleh ketua klan mengenai pemilihan ketua klan baru yang akan diadakan empat puluh hari lagi. "Bagaimana persiapan untuk pemilihan nanti? Tanya ketua klan dengan suara seraknya. Ketua klan saat ini sudah berumur tujuh puluh tahun. "Semua persiapan sudah siap ketua" jawab seorang peserta rapat. "Hmm, bagaimana dengan pelaporan kasus oleh si Mu'an di kota gunpa?". Tanya nya lagi mengenai kejadian penyusup di rumah si salah satu calon, Mu'an adalah ayahnya si un. "Sesuai dengan laporannya, bahwa orang yang membuat kegaduhan di rumahnya, dinyatakan benar sesuai dengan hasil penyelidikan, tapi laporan mengenai si penyusup diperintah oleh salah satu calon ketua klan tidak bisa dibuktikan." Jawab salah satu peserta rapat. "Kurung dia sampai selesai pemilihan! Jangan sampai dia menggangu keamanan saat kampanye dan pemilihan!". Perintah ketua. "Srek srek, salah satu penjaga pintu ruang rapat seperti mendengar suara langkah kaki yang diseret. Si penjaga pintu mencari sumber suara. "Buk" suara pukulan menghantam leher bagian belakang si penjaga pintu, si penjaga pintu terkapar oleh serangan itu.Serentak semua peserta rapat beranjak dari tempat duduknya. Lalu ada seorang yang tiba tiba muncul menggunakan topeng berwarna putih berlari ke arah jendela memecahkan kacanya dengan menggunakan perisai di tangannya dan keluar dari gedung itu. Orang itu melompat dari lantai tiga gedung itu dan perisai di tangannya berubah menjadi sayap dengan mesin jet lalu terbang meninggalkan gedung itu. Serentak beberapa peserta yang berada di dekat jendela itu merubah gelang kuningnya menjadi senjata api menembaki orang tersebut, dan beberapa orang lagi mengaktifkan gelang kuningnya menjadi sayap yang serupa dengan si penyusup untuk mengejarnya.
"Pasti ada pengkhianat di gedung ini! Tidak mungkin ada yang bisa masuk ke gedung ini bila tidak ku ijinkan!" Seru ketua klan. Peserta rapat yang berada di ruangan itu hanya diam sambil melirik ke kanan dan kiri mereka, seakan saling mencurigai.
"Pastikan si penyusup itu ditangkap!" Seru si ketua klan. "Rapat ini ditunda" ketua klan berjalan cepat menuju pintu keluar ruangan.
Kejar-kejaran terjadi di langit antara si penyusup dan sepuluh orang peserta rapat yang tadi. Si penyusup sangat laju. "Dia terlalu cepat". Teriak salah satu laki laki peserta rapat yang mengejar di penyusup yang bernama tun. "Aku butuh bantuan mu hin, aku akan memberikan tenaga aura ku pada mu biar kecepatan mu bertambah" teriaknya pada si hin. "Yah, setelah itu kau akan menyusahkan ku" sahut si hin. "Yang penting dia tertangkap dulu" si tun langsung menaiki badan si hin dalam posisi jongkong memegang kedua pundak si hin. Terlihat aura berwarna kuning dari kedua tangan si tun membungkus seluruh badan si hin. Seketika kecepatan si hin bertambah laju.
Seketika si hin berada di atas si penyusup itu, dipukulnya kepala bagian belakangnya. Seketika si penyusup kehilangan kesadaran dan jatuh ke bawah. Si hin berhasil menangkapnya dan mendarat ke tanah. Si penyusup pingsan, begitu juga si tun. "Sudah ku bilangkan pasti kau menyusahkan aku" disentilnya telinga si tun yang pingsan. Si hin penasaran dengan si penyusup itu, kemudian dia membuka topeng berwarna putih si penyusup itu. "Hmm pasti ketua tambah marah ni". Tidak lama kemudian delapan orang peserta rapat tadi datang. "Kalian bawa si tun ke rumah sakit klan, nanti aku yang urus untuk obatnya. Biar si penyusup ini aku yang bawa ke gedung klan." Si hin langsung terbang meninggalkan kawan kawannya.
0 notes
rnis · 6 years ago
Text
Chapter 1.4
Sesampainya di rumah si un mereka berdua duduk di ruang tamu bercerita tentang klan. "Berani sekali kau menunjukan gelang itu di tempat umum, jangan sampai kau melakukannya lagi." Seru si un dengan nada serius."Memangnya kenapa un?" Tanya si uyuy. "Kau terlalu ceroboh, masih banyak aturan yang harus kau ketahui mengenai gelang ini, aku yakin orang tua mu pasti menyuruh untuk menyamarkan gelang ini kan?" Tanya si un. "iya, aturan seperti apa yang harus ku ketahui?" Si uyuy penasaran sambil memutar-mutar gelang kuning itu dengan tangan kanannya. "Aku akan memberitahukan sedikit dan sisanya kau bisa pelajari dari buku yang akan ku pinjamkan kepada mu, tapi sebelum itu aku harus memastikan kalau kau dapat menyamarkan gelang itu." (Sambil menunjuk gelang kuning milik si uyuy). "Tenang aku sudah bisa menggunakan gelang ini, aku sudah latihan". Si uyuy mengenakan gelang itu di tangan kanannya, lalu merubah gelang itu menjadi jam tangan. "Bagaimana, bisa kan?" Si uyuy sedikit bangga. "Hahaha, hebat! tapi merubah gelang itu menjadi jam tangan akan menguras tenaga aura mu, karena tenaga jam itu menggunakan aura." Jelas si un. "Iya sih, aku pernah coba satu hari merubah gelang kuning ini menjadi jam, aku merasa sedikit lebih capek dari biasanya, walau pun aku nda melakukan apa - apa di rumah, hehe." "Lebih baik kau rubah menjadi barang yang tidak memerlukan tenaga untuk menjaga tenaga aura mu dan jangan pernah menceritakan kepada siapa pun gelang kuning itu menjadi barang apa, bahkan kepada ku sekalipun. Karena bisa saja ada orang jahat yang akan mengambilnya dan berlatih lah untuk menggunakannya, gelang itu akan sangat banyak membantu mu untuk untuk kehidupan sehari - hari dan untuk melindungi diri mu sendiri" terang si un. "Oke, kau bantu lah aku latihan menggunakan gelang ini". "Tapi aku lagi malas, hahahaha, berlatihlah sendiri, aku juga bukan guru yang tepat untuk melatih mu, hahahaha."
"Oh iya un, aku ada informasi bapak mu ikut pemilihan klan kan? Apa ada hubungannya dengan kejadian dua minggu lalu di rumah mu? Kau pasti tahu mengenai kejadian itu, tapi kau menutupinya kan?". "Maaf ya yuy, sebenarnya aku mau cerita sama kau, malam itu sebenarnya di rumah ku lagi mengadakan pertemuan antara tim sukses dan bapak ku sebagai calon. Namun salah satu dari mereka ternyata pengkhianat, dia membocorkan pembicaraan malam itu, dia ternyata menelpon orang lain sehingga pembicaraan malam itu terdengar oleh lawan telponnya, bahkan sempat adu fisik, begitu selesai kau datang, jadi mereka mengira kau adalah teman dari orang itu jadi kau di lumpuhkan dulu hehehe". "Jadi, orang itu menelpon siapa? Apa dia tim sukses dari calon lain?". Tanya si uyuy. "Untuk itu belum diketahui yuy, karena dia sempat menghancurkan gawainya sampai tidak bisa diperbaiki lagi, kalau untuk pendukung calon tertentu sampai saat ini belum diketahui juga yuy, dia mengaku sebagai pendukung salah satu calon sih, Uja Man tapi ketua tim suksesnya tidak mengakui dia sebagai anak buahnya, tapi orang itu sudah diproses di dewan klan. Itu makanya orang tua ku pergi ke kota Nupu, mencari informasi tentang orang itu, karena ternyata dia itu tempat tinggalnya di Kota Nupu. Sekalian kampanye, hehehe". Terang si un.
"Kenapa kau sampai tertidur malam itu di lantai?". "Yah karena aku ngantuk lah, hahahaha, kau tau darimana kalau bapak ku ikut pemilihan klan?". "Dari si miawi, ini aku dikirimkan biografinya" jawab si uyuy. "Yahh, anak itu muncul lagi". Gumam si un
2 notes · View notes
rnis · 6 years ago
Text
Chapter 1.3
Sudah dua minggu sejak pertemuan terakhir si uyuy dengan miawi. Tidak ada kabar lagi sejak miawi mengirimkan biografi para calon ketua klan kepada si uyuy. Si uyuy juga telah diperbolehkan oleh ibunya untuk bertemu dengan si un. Kata ibunya polisi klan telah berhasil menangkap si pelaku, tapi demi keamanan si uyuy disuruh untuk tetap waspada.
"Uuunnnnn"teriak si uyuy di depan pintu rumah si un. "Iya sebentar" sahut si un dari dalam rumah. Si un membuka pintu dalam keadaan belum mandi. "Kenapa yuy?" Tanya si un. "Pergi sarapan nasi kuning yok, aku yang traktir" ajak si yuy. "Sebentar, aku mandi dulu ya kan, biar tampan hahahaha". "Hmm yalah tu, mandi sudah" . "Oke tggu sebentar ya". Si un menuju kamar mandi. Si uyuy lalu duduk santai di ruang tamu dan menyadari bahwa rumah si un lagi sepi. Hanya mereka berdua yang ada di rumah. "Kok sepi ya, orang tua dan adeknya si un kayanya nda ada di rmh"batin si uyuy.
Sekitar dua puluh menit kemudian si un telah siap. "Ayok kita pergi" ajak si un. "Lamanya kau un, ini sudah jam 8 loh, nanti kita kehabisan" balas si un yang tidak suka menunggu. "Kalau mau tampan ya lama lah siap siapnya haha". Sepeda motor bebek si un melaju pesat di kendarai oleh si un. Si uyuy duduk dengan gelisah di belakangnya. "Semoga nda kehabisan, sudah lapar betul ni"batin si uyuy.
Sekitar 10 menit mereka telah sampai di warung penjual nasi kuning. "Acil, pesan dua nasi kuning makan di sini pakai ayam ya, teh hangat dua sama air putih juga dua" pesan si uyuy. "Iya" jawab penjualnya. "Untung masih ada" batin si uyuy.Mereka pun duduk di meja menunggu pesanannya datang.
"Un, rumah mu tadi kok sepi?" Tanya si uyuy penasaran. "Iya, adek ku kan sekolah, kalau bapak sama mama ku sudah dua hari berangkat ke kota nupu, ada urusan katanya." "Urusan apa?". "Urusan penting" dijawab singkat oleh si un. "Apa ada hubungannya sama ini?" Tanya si uyuy sambil menunjukan gelang kuning yang disimpan di kantong celananya. "Eitsss" si un dengan gesit mengambil gelang kuning dari tangan si uyuy lalu ditaruhnya diatas meja dan menutupnya dengan tangan kanannya. "Simpan kembali, sekarang !"setengah berbisik menyuruh si uyuy. Si uyuy kaget, karena si un tiba tiba menjadi serius. Diambilnya gelang itu dari balik tangan si un, lalu menaruhnya kembali ke kantongnya. "Kalau mau bercerita mengenai hal itu, nanti saja di rumah ku". "Iya" jawab si uyuy.
Pesanan mereka sudah datang. Mereka berbincang sambil makan. "Oh iya yuy, waktu itu kenapa kau datang ke rumah ku?" Tanya si un. "Itu aku mau minta saran, baiknya aku lanjut kuliah atau nda ya?" Jawabnya. Kalau menurut ku sih lanjut kuliah aja yuy, kalau lanjut kuliah kau mau masuk jurusan apa?". "Belum tau ni". "Hahahaha" si un tertawa lepas mendengar jawaban si uyuy. "Jangan diketawain lah, temannya lagi bingung malah diketawain, kau bagaimana? Lanjut kuliah kah?". "Aku nda lanjut, mau kerja aja bantuin orang tua untuk biaya sekolah adek ku". Jawab si un. Seketika hening, si uyuy merasa nda enak sama si un.
"Ku kira bakal ada cewek cantik tadi, sia sia sudah aku jadi tampan gini hahahaha". Celetuk si un. Si uyuy nyengir.
1 note · View note
rnis · 6 years ago
Text
Sambungan chapter 1.2
"Tapi menjadi lunlain tidak menjadi masalah kan?" Tanya si uyuy mencoba mencari jalan keluar karena tidak mau terlibat."Tidak masalah, untuk sekarang. Bila terjadi perang lagi, lunlain sering menjadi korban peluru nyasar. Apa kau tidak memikirkan keselamatan keluarga mu yang ada di sini? Dengan kau menjadi lunlain, apa kau rela aura mu diberikan kepada ketua klan bgitu saja? Kalau ketua klannya baik sih tidak masalah, tapi kalau jahat, sama saja kau membantunya untuk memperbesar auranya untuk menjajah klan lain" Tapi kan dia tetap tidak bisa menyakiti aku atau pun keluarga ku? Lagian apa untungnya dia menjajah klan lain? Kenapa harus dijajah dibunuh semuanya pun membuat dia menjadi orang dengan aura tekuat. Sekalipun dia menjajah kan itu klan lain bukan kita" Si uyuy mencoba mencari pembenaran atas pikirannya."Iya memang benar dia tidak akan menyakiti atau membunuh keluarga mu, tapi klan lain yang dijajah akan mencoba membunuh keluarga mu untuk mendapatkan kekuatan aura agar dapat melawan balik, dia tidak akan membunuh habis semua klan lain satu orang tidak akan mampu menampung aura sebanyak itu, tujuannya bisa jadi kekuasaan atau kekayaan".sambil menghabiskan jus mangganya."kau habiskan juga jus mangga mu, kali ini aku yang traktir.ayok kita pulang. Oh iya untuk biografi calon ketua klan kita akan ku kirim lewat pesan ya, aku buru buru ada yang harus ku kerjakan". Ucap si miawi lalu beranjak dari kursinya meninggalkan si uyuy. "Yah dia main pergi aja, kan aku belum tahu dia siapa sebenarnya" batin si uyuy
0 notes
rnis · 6 years ago
Text
Chapter 1.2
"Ada perlu apa kau sama aku?"balas si uyuy. "Ada yang ingin ku sampaikan kepada mu mengenai pemilihan ketua klan UdKal, tenang saja kita di klan yang sama, aku tidak akan menyakiti mu sekali pun aku mau, tetap tidak bisa" jawabnya. "Apa yang ingin kau sampaikan? Kenapa kau tidak bisa menyakiti ku?" Tanya si uyuy lagi. "Datang lah, maka kau akan tahu kenapa". "Oke aku datang" jawab si uyuy dengan pasti.
Sesuai janji, si uyuy datang ke taman lova jam 20.00. Di antara banyaknya orang di tempat itu, si uyuy kebingungan dimana si miawi berada. Taman lova ini memang sering dan banyak di kunjungi oleh penduduk kota gunpa. Di tempat ini tersedia jaringan internet gratis, 10 stand jualan makanan dengan berbagai macam menu makanan dan tempat duduk untuk bersantai. Si uyuy menelpon si miwai namun tidak diangkat. "Hei" ada orang di belakang si uyuy yang memanggil menepuk pundaknya. Si uyuy berbalik ke belakang. Ada seorang anak muda yang lebih tua 2 tahun dari si uyuy. Menggunakan kacamata, bertopi, menggunakan pakaian berwarna hitam dan celana biru, serta bersepatu yang terlihat mahal, tingginya badannya sekitar 170 cm lebih tinggi 5 cm dibandingkan si uyuy. "Kau datang sendiri?" Tanyanya. "Kau siapa?" Tanya si uyuy penasaran. "Aku miawi, kau datang sendiri?" Si miawi tanya sekali lagi untuk memastikan."iya aku sndiri". "Ayok ikut aku" ajak si miawi sambil berjalan menuju ke stand makanan yang berada di belakangnya.
"Mau pesan apa?" Tanya si miawi yang duduk di depan si uyuy. "Pesan jus mangga" jawabnya. "Mas pesan jus mangga dua ya" teriak si miawi kepada penjualnya. "Oke" jawabnya
"Jadi gini yuy, yang ingin ku sampaikan adalah kita harus berhati - hati dalam memilih ketua klan nti, karena akan berdampak besar pada diri kita sendiri sebagai anggota klan, kelangsungan klan dan lunlain". Terangnya. "Apa itu lunlain?" Tanya si uyuy. "Hahahaha, kayanya kau betul betul awam ya mengenai hal ini" tertawa si miawi melihat ketidaktahuan si uyuy. "Aku jelaskan secara singkat ya. Di provinsi rakal ini tiga klan yang mendudukinya yaitu udkal, aykal dan bulkal. Ketiga klan ini tersebar di lima kota, kota gunpa, kota nupu, kota iba, kota pene dan kota mungi. Nah bagi orang yang tinggal di provinsi ini yang bukan anggota dari tiga klan itu disebut lunlain. Kita sebagai anggota klan udkal setiap dua puluh tahun sekali akan mengadakan pemilihan untuk ketua klan. Setiap anggota klan yang memenuhi syarat berhak untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua dan anggota lainnya memiliki hak suara untuk memilih calon ketua. Semisal hanya satu calon tunggal, maka dia akan menjadi ketua tanpa adanya pemilihan. Ketika menjadi ketua klan dia harus tunduk pada peraturan yang mengatur hak dan kewajibannya sebagai ketua. Yah, kalau mau dibilang sih, enak lah pokoknya kalau menjadi ketua. Kita sebagai anggota klan kalau sampai salah memilih bisa bahaya bagi kita semua". (Sembari meminum jus mangga yang baru saja datang). "Dulu, tiga klan yang berada di provinsi kita ini awalnya adalah satu. Namun karena adanya sesuatu hal akhirnya terbagi menjadi tiga klan. Banyak versi mengenai terbaginya ini. Ada yang bilang mengenai kepercayaan, pendapat, mata pencaharian dan lain lain. Sejak dulu setiap anggota klan di sini mempunyai aura, kau dan aku juga memilikinya. Aura ini tumbuh berkembang sesuai dengan bertambahnya umur dan dapat dilatih. Jika salah satu anggota klan membunuh anggota klan lainnya, maka aura dari yang terbunuh tadi, akan berpindah ke orang yang membunuhnya. Jika dihitung umur, bila si pelaku berumur tujuh belas tahun dan si korban berumur sepuluh tahun maka auranya akan menjadi seimbang dengan orang yang berumur dua puluh tujuh tahun. Jika dilatih maka akan lebih kuat lagi. Berbeda dengan kita yang satu klan, kita tidak saling membunuh, karena aura tidak bisa digunakan untuk menyerang sesama klan, hanya kekuatan fisik biasa yang bisa atau pun alat yang tidak menggunakan aura. Kau mempunyai gelang kuning itu kan?" "Iya" jawab si uyuy. "Kekuatan gelang itu tergantung pada aura dan keinginan mu, meskipun kau memiliki aura yang besar dan keinginan yang baik tapi jika fisik mu tidak kuat maka hal itu akan menjadi sia -sia. Nah, terkait hal yang tadi ku ceritakan tiga ketua klan terdahulu membuat perjanjian bahwa membunuh anggota klan lain dilarang, dan ketiga ketua menggunakan haknya untuk membuat aturan yang harus ditaati setiap anggota klan yang berbeda bila menyakiti atau membunuh akan diadili sesuai dengan perjanjian yang mereka buat". Si miawi minum jus mangganya lagi. Sedangkan si uyuy belum menyentuh gelas jusnya sama sekali. "Bagaimana bila si pelaku tidak bersedia atau melarikan diri?"tanya si uyuy."Secara otomatis auranya akan berpindah ke ketua dari klan si korban, jika si korban sampai mati, maka auranya si korban juga pindah ke ketua klannya." Terang si miawi. "Lalu dimana bahayanya?" Tanya si uyuy penasaran. "Bahayanya adalah perjanjian tersebut dapat dibatalkan bila, salah satu ketua klan, membunuh ketua atau pun anggota klan yang lain. Ini dapat menyebabkan perang besar. Itu adalah hak dari ketua klan kita yang tidak bisa diganggu gugat". Penjelasan dari si miawi ini membuat si uyuy merasa sedikit takut. "Kalau gitu aku nda milih aja" ujar si uyuy sambil meneguk liurnya. "Akan lebih parah kalau kau tidak memilih, kau akan tidak menjadi anggota klan lagi, aura mu akan menjadi ketua klan terpilih dan ingatan mu mengenai klan hilang, kau menjadi lunlain". Ujar si miawi membalas pernyataan si uyuy. "Tapi menjadi lunlain tidak menjadi masalah kan?" Tanya si uyuy
0 notes
rnis · 6 years ago
Text
Chapter 1.1
Si uyuy terbangun dari tidurnya. Ingatan mengenai kejadian kemarin masih sangat dirasakannya. Masih dalam keadaan berbaring, ia mengambil handphonenya di kantong celana panjangnya yang ia kenakan dari kemarin untuk melihat jam. "Sudah jam 9, ibu pasti sudah turun kerja" pikirnya. Ada 3 pesan yang masuk ke handphonenya. Pesan pertama dari si un, "kau dimana? Ayok sarapan nasi kuning di tempat biasa" pesan itu di kirim jam 7.26. "Aku di rumah baru bangun tidur ni, kau dimn?" Balas si uyuy. Di bukanya pesan kedua, dari ibunya. "Uy, jangan ketemu si un dulu, ada yang mau ibu ceritakan dulu, tadi mau ibu bangunkan tapi sepertinya kau lelah sekali". Si uyuy kebingungan membaca pesan dari ibunya. Setelah kurang lebih 7 tahun berteman dengan si un, ibunya tidak pernah melarang si uyuy untuk bertemu dengan si un. "Iya bu" jawabnya singkat. Si uyuy tidak ingin mengganggu ibunya yang sedang bekerja dengan pertanyaan kenapa tidak boleh bertemu dengan si ung. Pesan ke tiga dari nomor tidak dikenal, "Hai" isi pesannya. "Ini siapa ya?" Balas si un. Setelah itu handphonnya berbunyi lagi tanda ada pesan masuk. Pesan dari si un "woy, lamanya kau balas pesan ku, aku sudah di rumah ini, hahaha, oh iya, semalam kau ada perlu apa sampai ke rumah?". "Aku cuma ingin tahu berapa nilai ujian nasional mu"balas si uyuy. "Ya pasti tinggi dari nilai mu lah hahaha, ayok ke rumah ku, main PS, aku mau mengalahkan mu lagi di game sepak bola hahaha". Balasan pesan dari si ung. "Besok aja ya, aku masih pengen malas - malasan di rumah". Balas si uyuy. "Okelah" jawab singkat dari si ung. "hmm belum ada balasan dari nomor yang tidak dikenal tadi" batinnya.
Si uyuy kemudian merapikan kamarnya yang berantakan, membuka jendela kamar hingga sinar matahari masuk ke kamarnya. Sekilas ia melihat orang berdiri di atas pagar rumahnya yang tidak terlalu tinggi. Berdiri tegak, kemudian seperti terbang ke arah kanan dengan kecepatan yang tinggi. Si uyuy kaget. Langsung segera keluar rumah untuk memastikan. Tapi tidak ada orang. "Ini pasti halusinasi gara2 kejadian kemarin" pikirnya.
Jam 4 sore, saat si uyuy sedang asik memberi makan kucing peliharannya di dalam kandangnya, ibunya telah sampai ke rumah. "Yuy, buka pintu" teriak ibunya. Si uyuy langsung menuju ke pintu dan membuka kunci pintu rumah. "Kenapa dikunci?" Tanya ibunya. "Biar aman bu, hehehe" si uyuy tidak ingin ibunya khawatir.
"Duduk dulu yuy di ruang tamu, ada yang mau ibu ceritakan" perintah sang ibu. Dengan perasaan bingung si uyuy duduk di sebelah ibunya. "Begini yuy, sebenarnya ada ryang harus ibu ceritakan, melihat umur mu yang sudah tujuh belas tahun ini. Mungkin kau akan sedikit bingung. Tapi dengarkan dulu cerita ibu sampai selesai ya nak". "Iya bu" jawabnya.
"Sebenarnya ibu tahu apa yang terjadi pada diri mu dan si un kemaren. Kejadian itu dilakukan oleh klan kita sndiri. Kita sebenarnya tergabung dalam sebuah klan yang berdasarkan keturunan kita. Si uyuy semakin bingung. Apa kah yang dilihatnya tadi pagi ada hubungannya? Pikir si uyuy. "Jadi ibu mau kau bisa jaga diri, sebagai anggota klan kau bisa menggunakan teknologi yang ditemukan oleh klan kita sendiri, ini pakai lah" kata ibunya sembari memberikan gelang berwarna kuning. "Gelang ini dapat berubah bentuk dan warna sesuai keinginan mu, samarkan gelang ini dengan merubah wujudnya agar tidak terlihat oleh klan lain". "Memangnya ada klan lain bu?" Si uyuy semakin penasaran. "Ada, bahkan orang biasa yang tidak memiliki klan juga ada" jawabnya. "Sudah dulu ya ibu mau istirahat" ibunya berdiri lalu menuju kamarnya. "Sebentar bu, ini bagaimana cara menggunakannya?". Tanya si uyuy. "Oh iya, itu berbagai macam kegunaannya, ingat gelang itu dapat berubah bentuk dan warna sesuai keinginan mu, jangan berkeingingan terlalu besar. Jangan sampai membebani fisik mu" jawab ibunya dari dalam kamar.
Si uyuy masih terdiam sambil melihat gelang berwarna kuning di tangannya. "Aku merubah gelang ini jadi apa ya untuk pertama kali?"pikirnya. Tiba-tiba gawainya berbunyi, ada pesan dari nomor yang tidak dikenal, "aku miwai, ayok bertemu ada yang ingin ku sampaikan. Ku tunggu di taman lavo jam 20.00 malam ini". Isi pesannya.
0 notes
rnis · 6 years ago
Text
Chapter 1
Bermula ketika baru saja lulus Sekolah Menengah Atas di Kota Gunpa. Si uyuy seorang anak laki - laki mulai kebingungan untuk kuliah atau tidak. Maka si uyuy pergi ke rumah sahabatnya si un untuk bercerita mengenai kebingungannya. Dengan menggunakan sepeda merek He ee boh miliknya. Rumah mereka tidak terlalu jauh. Jika menggunakan sepeda 5 menit sudah sampai. Saat itu mendung, jalan aspal berwarna hitam yang di lewati si uyuy mulus dan agak berpasir. Uyuy telah sampai di rumah si un dan berdiri di depan pintu rumah si un. "Jam 4 sore biasanya dia ada dirumah" gumamnya dalam hati. Tok tok. Si uyuy mengetok pintu rumah si un. Terdengar suara langkah dan suara dercitan lantai yang terbuat dari papan. Suara langkahnya terdengar cepat. "Siapa ya?" terdengar suara dari dalam rumah. "Ini aku uyuy" jawabnya tanpa tahu siapa yang bertanya. Terlihat ada sepasang mata yang melihat dari balik jendela di sebelah pintu. Orang itu tidak jelas terlihat karena terhalang gorden berwarna hijau yang disingkap oleh orang itu. Tiba - tiba pintu terbuka cepat dan si uyuy pingsan karena disemprotkan cairan oleh orang tersebut.
Lama kemudian si uyuy terbangun duduk di kursi rumah si un. Dengan kepala yang masih pusing si uyuy merasa ada orang di bawah kursi. Orang itu si un. Si un pingsan tergelak di lantai dengan posisi kepalanya berada di dekat kaki si uyuy. "Aku harus tenang" batin si uyuy. Setelah menghela napas, si uyuy beranjak dari kursi dan menggoyangkan badan si ung dengan tangannya. "Un, bangun" . Seketika mata si ung terbuka lalu dengan perlahan duduk di lantai. "Kau nda apa kah, un?" Tanya si uyuy. "Ya nda apa, kapan kau datang?" gumam si ung terlihat kebingungan. Si uyuy juga menjadi bingung. "Apa aku cerita ya kejadian yang tadi?,Batin si uyuy. Melihat reaksi si un ketika di bangunkan. Si uyuy menjadi ragu apa kejadian tadi benar - benar terjadi atau halusinasinya saja." Tapi terasa nyata" pikirnya.
"Aku baru saja datang" jawab si uyuy. "Kalau bertamu liat jam uy, ini kan sudah malam, waktunya orang tidur. Untung aja bapak mama, sama adek ku nda terbangun". Si uyuy melihat jam di tangan kirinya. Jam 23.30. Si uyuy tambah bingung. Sudah sekitar 8 jam si uyuy tertidur. "Ini aneh" pikirnya. "Aku pulang aja ya ung, besok aja kita cerita. "Oke, hati-hati ya" jawab si ung.
Sesampainya di rmh, si uyuy membuka pintu dan tidak terkunci. Dilihatnya ibu sedang duduk di lantai membaca buku yang tebal di atas meja. "Darimana?" tanya ibunya. "Dari rumah si un bu" jawabnya. "Tidur sekarang, besok sebelum turun kerja, ada yang ibu mau ceritakan" perintahnya ibu sambil meneruskan membaca membuka halaman berikutnya. "Iya bu" jawabnya. Si uyuy bergegas menuju kamarnya. Si uyuy merasa lelah sekali. Hanya beberapa detik dia sudah tertidur di kasurnya yang berantakan.
0 notes
rnis · 6 years ago
Text
Topeng
Tolong jawab semua pertanyaan ku sesuai keinginan mu, biarkan imajinasi mu menjadi liar tanpa batas, aku ingin tahu seperti apa pola pikir mu yang mungkin bisa ku jadikan sebagai landasan ku berpikir untuk kedepannya
Karena terlalu banyak orang yang bertingkah tidak sesuai prediksi ku, mungkin ini lah fenomena perbedaan atau topeng yang disajikan oleh kehidupan. Aku juga lebih sering menggunakan topeng dengan niat untuk menghormati orang lain. Tapi, ketika tidak bisa menyampaikan kejujuran rasanya pikiran seperti kosong. Diri seperti menghilang beberapa saat dan keadaan disekitar menjadi tidak terasa. Panca indra seperti tidak bekerja, mata seperti buta, telinga seperti tuli, dan rasa tidak bekerja. Apa kah itu juga terjadi kepada orang lain ya?
Aku rasa tidak.
Tidak semua orang sepengecut diri ku
Terkadang aku tidak berani. Terkadang aku menjaga menjaga perasaan orang lain.
Mungkin iya. Aku sudah pernah menyakiti hati orang lain
Lalu bagaimana caranya agar aku lebih baik?
Berusaha tenang, liat keadaan disekitar, pahami orang yang kau ajak berbicara. Jangan terbawa suasana, selalu mengendalikan diri. Orang baik kepada mu, balas dengan kebaikan jauh berlipat ganda. Orang bertanya pada mu bukan berarti membuat diri mu menjadi lebih baik. Orang tertawa bukan berarti dia baik baik saja. Jangan menganggap orang lain patuh dan takluk pada mu. Kau manusia yang sama dengan manusia yang lainnya.
Kelebihan mu bukan berarti kekurangan bagi orang lain.
Berbagilah sebisa mu dengan menghilangkan pikiran merendahkan orang lain. Mungkin akan membuat mu lebih tenang.
Tapi, aku tidak senang dengan keberadaannya.
Maka ku biarkan indra ku merasakan kehadirannya. Tapi tidak dipikiran ku
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Ruangan
Ada isu yang beredar bahwa di bidang tempat ku bekerja ada orang baru yang akan ikut bergabung. Bukan orang baru yang benar - benar "baru" sebenarnya. Sebut saja si "N". Si N ini bekerja di kantor yang sama, tapi di bidang yang berbeda. Menyikapi isu tersebut, keluar pernyataan-pernyataan kontra dari rekan - rekan kerja di bidang ku. "Dia pemalas", "Dia sering menghilang di jam kerja" dll. Kemudian isu baru muncul bahwa salah satu teman di bidang ku akan dipindah ke bidang lainnya. Haha.
Yang jadi masalah sebenarnya menurut ku, ada lah ruangan kami yang kecil. Dengan ukuran badan si "N" yang besar ruangan kami tidak cukup. Sekalipun ada satu orang yang keluar. Mulai berpikir bagaimana caranya agar cukup. "Gimana kalau meja sama kursi nya dipindah?". Tetap tidak cukup. 'Gimana kalau lemari dipindahkan keluar ruangan?" "Tapi diluar juga tidak ada tempat lagi". "Jadi gimn lah?" "Yah, nanti aja dipikir kalau memang benar dia masuk, kan masih isu". Haha.
Sesuaikan isi ruangan dengan kapasitasnya. Agar nyaman.
Tanggapi isu dengan sewajarnya, karena belum terbukti. Biar santai
Tapi, kalau perintah bos beda lagi. Haha
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Semu
Semuanya harus dimiliki. Tanpa kehilangan satu pun.
Ambisi.
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Pagi pun dimulai. Di saat tidak tahu harus berbuat apa. Perut pun mulai menunjukan eksistensinya. Semacam ada sinyal yang mengharuskan untuk segera diisi bersamaan dengan selera makan yang harus dipenuhi. Bubur ayam nampaknya. Pencarian bubur ayam pun dimulai. Untuk mendapatkan bubur ayam ini membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Dari rumah pakai motor, belum lagi begitu sampai warungnya belum buka. Pergi lagi ke warung yang lain. Di warung yang lain sudah buka. Tapi si penjual ngomong "baru buka mas" ku balas "oh, jadi belum ada ya?" "Iya" jawabnya. Jadi ternyata "baru buka mas" itu kode jualannya belum siap. Ku nyalakan motor lalu menuju ke warung yang pertama. Dari jauh ku lihat penjualnya sedang mendorong gerobak di depan warungnya. Hip ria. Begitu sampai di warungnya terjadi obrolan. Ku tanya "bang, sudah buka kah?" Iya, baru ni" jawabnya. Diambilkannya kursi plastik warna hijau dari dalam warungnya. "Tunggu dulu" bilangnya. "Pesan 2 bungkus ya" pinta ku. Si penjual menjawab iya. Untung aja si penjual tidak bilang "baru buka mas" di saat aku datang tadi. Kan repot kalau cari tempat lain lagi. Sekiar 10 menit 2 bungkus bubur ayam siap dibawa pulang.
Begitu sampai di rumah, ku lahap habis 2 bungkus bubur ayam tanpa bungkusnya. Akhirnya perut terisi dan selera terpenuhi.
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Rehat
Atur alarm di HP supaya besok bisa bangun tidur sesuai jam yang diinginkan Jam 05.00 pagi. Sekarang waktu sudah menunjukan 23.00. Cuci kaki, lalu menuju ke tempat tidur yang empuk walaupun berantakan oleh barang - barang yang seharusnya tidak berada di tempat tidur. Powerbank, laptop, headset dan baju. Cukup digeser sedikit, yang terpenting ada ruang untuk baring yang lega. Beberapa saat memejamkan mata tidak juga tertidur. Lalu mulai memikirkan hal hal liar yang tidak terpikirkan sebelumnya. Mulai menghayal hal yang mustahil atau juga keingingan yang belum tercapai. Tersadar berpikir seperti itu akan membuat sulit tidur, lalu konsentrasi untuk tidur. Rileks. Lihat jam sebelumnya bahwa sudah 1 jam berlalu. Tak terasa pun tertidur. Karena butuh istirahat untuk memulihkan tenaga. Tak terasa pun tertidur. Jam 05.00 alarm berbunyi. Saatnya untuk bangun. Namun masih bepikir untuk lanjut tidur.
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Bukan apa apa
Bukan tentang tulisan yang memiliki alur cerita
Bukan tentang rumah bertingkat dengan kemegahannya
Bukan tentang kekuasaan yang dengan mudahnya mengatur pikiran manusia
Bukan tentang uang yang bisa membeli barang bahkan perasaan
Bukan tentang orang orang yang berkumpul dengan kepentingan berbeda namun menertawakan hal yang sama
Bukan tentang hubungan yang rusak akibat keserakahan
Bukan tentang orang orang yang menangis akibat perbuatan orang lain
Bukan tentang orang orang yang meminta belas kasihan diantara orang orang yang sedang berjuang
Bukan tentang orang orang yang berjuang mempertahankan haknya
Bukan tentang tanah subur yang tidak ditanami tanaman
Bukan tentang air yang tidak mengalir
Bukan tentang api yang tidak membakar sumbu kompor
Bukan.
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Alasan
Ada kalanya menginginkan ini, lalu berubah
Saat pencarian dimulai, terhenti
Alasan baru selalu datang menghampiri agar tidak melangkah
Keberanian seakan tidak ikut ambil peran dalam keinginan, berada di sudut terjauh, hanya memperhatikan ditemani oleh malu
Tersadar bahwa tidak semua bisa diraih, tapi waktu terus berputar, semakin terasa bertambah cepat, kenangan pun menjadi pengingat bahwa telah banyak melakukan hal yang sia sia
Saat melangkah pun datang, tapi tidak melangkah
Saatnya untuk rehat pun tidak terlaksana
Memperhatikan yang dapat di lihat oleh mata hanya itu saja, tidak ada yang berkurang atau pun bertambah
Duduk di kursi yang nyaman tidak mau beranjak, otak sepertinya sudah cukup lelah memerintahkan agar badan beranjak "penuhi kebutuhan mu"
Masih ada esok pikir ku, tapi esok belum tentu akan menghampiri ku
Masih ada esok pikir ku, hari ini pun berlalu
Masih ada esok pikir ku, aku yang masih duduk di kursi
Masih ada esok pikir ku, aku yang melihat keluar dibalik jendela
Masih ada esok pikir ku, aku yang memiliki dua kaki
Masih ada esok pikir ku, aku yang memiliki banyak impian.
Sambil menunggu esok hari, ku ambil kopi dan rokok, bahkan kopi dan rokok tidak bisa menemani sampai esok hari.
1 note · View note
rnis · 7 years ago
Text
Nihil
Bingung pada awalnya, pusing pada akhirnya
Coba optimis, pesimis teraih
Usaha sekeras tenaga, tanpa tahu hasil akhir
Tidak dapat dihentikan.
Mungkin . . .
Jika waktu bisa menurut dengan perintah jam, maka dengan sesuka hati akan memajukan dan memundurkan waktu, untuk merubah raut wajah orang yang dikasihi selalu tersenyum.
2 notes · View notes