saradeurim
saradeurim
sara
4 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
saradeurim · 1 year ago
Text
Recap: Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ - Part 4/4
Ditulis oleh Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, diterjemahkan oleh Abu Ihsan, dan dimuraja'ah oleh Tim Darul Haq, Jakarta
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Membela Kehormatan Orang Lain
Majelis yang paling utama adalah majelis dzikir dan ilmu.
Dalam pembicaraan, Rasulullah ﷺ selalu mengoreksi orang yang keliru, keluruskan kesalahan orang yang jahil, dan tidak ada dalam majelis beliau kecuali kebaikan-kebaikan. => bukti kesucian majelis dan ketulusan hati beliau.
Beliau selalu menyimak dengan baik dan mendengarkan fengan seksama orang yang berbicara padanya. Tapi beliau tidak mau mendengarkan ghibah (gunjingan), tidak rela mendengarkan namimah (hasutan), dan buhtan (tuduhan palsu dan ucapan bohong). Beliau selalu membela kehormatan orang lain.
Dosa-dosa yang paling besar: Mempersekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua, dan persaksian palsu.
Bagi orang yang membela perkataan saudaranya dari perkataan ghibah => terbebas dari api neraka.
Dzikir
Beliau selalu menghubungkan hatinya dengan Allah Ta'ala. Beliau senantiasa melalui waktunya dengan dzikrullah, tahmid, syukur, istighfar, dan taubat. Padahal dosa-dosa beliau yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni.
Nikmat => bersyukur dengan mensyukuri karunia Allah dan memuji keagunganNya. Mengenal kebesaran Allah => memujiNya, memohon kepadaNya, dan kembali menuju ampunanNya. Mengetahui waktu itu berharga => mengisi sebaik-baiknya, dengan ketaatan dan ibadah.
Berdzikir sepanjang waktu, beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari 70x dalam sehari, ...
Tetangga
Tetangga memiliki kedudukan yang agung.
Beliau ﷺ mewasiatkan Abu Dzar untuk memperbanyak kuah saat memasak dan membaginya pada para tetangga.
Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.
Persahabatan yang Tulus
Saat disampaikan sesuatu yang kurang berkenan dari seseorang, beliau ﷺ tidak berkata "Apa mau si fulan berkata demikian!" Namun "Apa mau mereka berkata demikian!"
Beliau ﷺ jarang menegur sesuatu yang dibencinya pada seseorang di hadapannya langsung.
Orang yang diharamkan dari api neraka atau api neraka diharamkan atasnya => setiap orang yang ramah, lemah lembut, dan murah hati.
Menunaikan Hak
Hak Allah Ta'ala, hak keluarga, hak pribadi, hak orang lain.
Rasulullah ﷺ berpuasa dan berbuka, shalat malam dan juga tidur, menikahi wanita.
keberanian dan ketabahan
Keberanian dalam membela agama dan menegakkan kalimatullah.
Gigih dalam berdakwah seorang diri menghadapi kaum kafir Quraisy, tidak mengeluh, tetapi bersandar dan bertawakkal kepada Allah Ta'ala dan tetap melanjutkan dakwahnya.
Pemberanu dan teguh pendirian, disaat yang kain bercerai-cerai.
Di sebelah utara rumah beliau ﷺ Gunung Uhud, lokasi perang yang membuat wajah beliau terluka, beberapa gigi patah, dan kepala terkoyak lebar.
Dalam perang, saat kedua kubu sudah slaing bertemu dan peperangan semakin sengit, semua berlindung di belakang Rasulullah ﷺ. Kesabaran beliah dalam berjuang menyebarkan dakwah patut diteladani.
Pernah Rasulullah ﷺ dan Bilal tidak mendapati makanan yang layak selama 30 hari kecuali sedikit makanan yang bisa ditutupi ketiak Bilal.
Meski harta rampasan perang itu banyak, Rasulullah ﷺ tidak mewariskan dinar, dirham, hewan ternak, tetapi ilmu. Itulah warisan nubuwwah, barangsiapa yang ingin mengambilnya, maka silakan maju untuk mengambilnya dan selamat berbahagia menerima warisan yang agung itu.
Do'a-Do'a
0 notes
saradeurim · 1 year ago
Text
Recap: Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ - Part 3/4
Ditulis oleh Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, diterjemahkan oleh Abu Ihsan, dan dimuraja'ah oleh Tim Darul Haq, Jakarta
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Tawadhu'
Rasulullah ﷺ adalah orang yang sangat elok akhlaknya dan agung wibawanya. Akhlak beliau adalah al-Qur'an. Beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan, beliau pun menyatakan bahwa ia hanyalah seorang hamba Allah dan meminta kepada Umar untuk memanggilnya dengan sebutan hamba Allah dan RasulNya. Beliau ﷺ tidak bisa mendatangkan manfaat dan menurunkan mudharat.
Beliau tidak menyukai kesombongan, beliau pun bersikap tawadhu' kepada wanita miskin dengan meluangkan waktu untuk melayani kebutuhannya meski waktu beliau penuh dengan amal ibadah.
Kesombongan (meski sebesar biji dzarrah) merupakan jalan menuju neraka. Allah Ta'ala murka dan marah kepada orang yang sombong dan angkuh.
Pelayan
Ada seorang pelayan yang miskin papa lagi lemah, namun ditempatkan oleh Rasulullah ﷺ pada kedudukan yang layak. Beliau mengukurnya dari sisi agama dan ketakwaannya, bukan dari sisi status sosial dan kedudukannya yang lemah.
Beliau ﷺ mengarahkan kepada pada tuannya untuk melakukan pekerja dan pelayan dengan baik, memberikan mereka makanan seperti yang dimakan tuannya, memberikan pakaian seperti yang dipakai tuannya, tidak memberikan tugas diluar kemampuannya, dan membantunya jika ada kesulitan dalam menjalankan tugasnya.
Anas bin Malik merupakan mantan pelayan Rasulullah ﷺ selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah membentaknya. Beliau memberikan balasan yang setimpal untuk pelayannya, membahagian perasaan mereka, menutupi kebutuhan merek dan keluarganya, serta mendoakan mereka.
Belia ﷺ adalah seorang pemberani yang hanya digunakan untuk membela kebenaran saja dan beliau tidak pernah mengebiri hak orang-orang di bawah tanggung jawabnya.
Beliau tidak pernah membalas aniaya yang beliau terima, kecuali orang tersebut melanggar kehormatan Allah Ta'ala, maka beliau akan marah. Beliau ﷺ menyeru umatnya untuk berlaku lemah lembut dan sabar.
Tamu
Bingkisan hadiah adalah sarana merekatkan hati dan meluluhkan dendam dan amarah. Rasulullah ﷺ biasa menerima bingkisan hadiah dan membalas bingkisan tersebut. Pemberian hadiah dan ucapan terima kasih sebagai ungkapan rasa syukurhanya muncul dari jiwa yang mulia dan hati yang tulus.
Bagi orang beriman, hendaklah memuliakan tamu. Hak tamu ialah sehari semalam, kewajiban melayani tamu adalah tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah. Dan seorang tamu tidaklah boleh berlama-lama sehingga memberatkan tuan rumah.
Rasulullah ﷺ tidak pernah menolak setiap kali diminta. (beberapa paragraf menjelaskan ssaat ada yang meminta barang kepada Rasulullah ﷺ beliau memberikan barang tersebut). Kedermawanan dan kemurahan hati beliau sulit untuk dicari tandingannya.
Beliau ﷺ adalah orang yang murah senyum. "Senyumanmu di hadapan saudaramu (seiman) adalah sedekah."
Beliau ﷺ sangat penyantun terhadap umatnya, sehingga beliau tidak rela melihat kemungkaran bahkan beliau pasti segera membasminya, seperti saat ada lelaki yang menggunakan cincin emas.
Kasih Sayang pada Anak-anak
Orang-orang yang keras hati tidak akan mengenal kasih sayang. Todak ada sedikit pun kelembutan pada hati mereka. Hati mereka keras bagaikan karang. Kaku tabiat, baik ketika memberi maupun menerima. Kurang peka perasaan, lagi tipis peri kemanusiaannya. Berbeda halnya dengan orang yang dikaruniai Allah Ta'ala hati yang lembut, penuh kasih sayang lagi penuh kemurahan. Doalah yang layak disebut pemilik hati yang agung nan penuh cinta. Hati yang diliputi dengan kasih sayang dan digerakkan oleh perasaan yang halus.
Rasulullah ﷺ mengecup dan mencium putranya, Ibrahim. Mencium putra-putri Ja'far, bahkan hingga air mata beliau menetes karena beliau mengetahui ayah mereka telah gugur. Hati yang bersedih, dengan tetesan mata sebagai ungkapan kasih sayang. Kasih sayang yang Allah letakkan di hari hamba-hambaNya. Allah menyayangi hamba-hambaNya yang memiliki kasih sayang.
Anas bin Malik mengucapkan salam setiap kali melewati sekumpulan anak-anak, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah ﷺ.
Rasulullah ﷺ tidak marah, memukul, membentak, dan menghardik anak-anak dengan segala tingkah dan rengekannya. Beliau tetap bersikap tenang dan berlaku lemah lembut.
Rasulullah ﷺ senantiasa bermain dan bercanda ria dengan anak-anak, seperti dengan menjulurkan lidah, memanggil dengan sebutan Ya Zuwainab (Zainab kecil) berulang kali kepada Zainab, memercikkan air ke Mahmud bin ar-Rabi'.
Beliau pernah shalat sambil menggendong Umamah putri Zainab. Saat berdiri menggendongnya dan meletakannya saat sujud.
Tidak hanya itu, Rasulullah ﷺ pun senantiasa memberikan pengajaran kepada anak-anak, seperti "Wahai anak, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah (perintah dan larangan) Allah, pasti Allah akan menjagamu. Jagalah (perintah dan larangan) Allah, pasti kamu selalu mendapatkanNya dihadapanmu. Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah."
Kehalusan, Kelembutan, dan Kesabaran
Rasulullah ﷺ telah memancangkan pondasi-pondasi keadilan dan pembelaan bagi hak setiap orang agar mendapatkan dan mengambil haknya yang dirampas.
Rasulullah ﷺ tidak pernah memukul sesuatu pun dengan tangannya, kecuali untuk berjihad di jalan Allah. Tidak pernah membalas mudharat yang dilakukan orang lain kepadanya, kecuali jika kehormatan Allah Ta'ala yang dilanggar, beliau membalasnya semata-mata karena Allah.
Beliau tidak marah, tapi tersenyum, bersabar, dan tetap berlaku lemah lembut. Mengarahkan pada solusi, bukan beradu mulut ataupun tenaga. Tidak mendoakan pada keburukan, justru sebaliknya.
Kecemburuan sahabat mendorong mereka menyanggah setiap melihat orang yang kaliru dan berbuat kesalahan. Mereka berhak melakukan itu, tapi Rasulullah ﷺ melarang mereka berlaku demikian, karena pelaku kesalahan jahil atau karena mudharat yang timbul di balik itu lebih besar. Dan perilaku Rasulullah ﷺ lebih utama untuk diteladani.
Atas kehendak Allah, kemudian dengan kesabaran dan kemurahan hati Rasulullah ﷺ, Zaid seorang Yahudi yang kasar itu menyatakan kalimat syahadat.
Makanan
Sederhana dan memprihatinkan. Rasulullah ﷺ tidak pernah makan siang makan siang dan makan malam dengan daging beserta roti kecuali bila menjamu para tamu.
Sedikitnya jamuan dan banyaknya peserta hidangan, membuat beliau tidak dapat makan kenyang kecuali dengan susah payah. Beliau makan kenyang saat menjamu tamu.
Beliau ﷺ tidak pernah makan roti gandum sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga beliau wafat.
Pernah saat tidak mendapatkan sesuatu untuk dimakan, Rasulullah ﷺ tidur dalam keadaan lapar selama beberapa malam berturut-turut. Ini bukan karena kekurangan harta, justru melimpah ruah. Akan tetapi, Allah Ta'ala memilihkan keadaan yang paling benar dan sempurna bagi NabiNya ﷺ.
Beliau segera membagikan harta sedekah. Saat tidak ada makanan yang disimpan di rumah, beliau berpuasa. Bahkan selama satu atau dua bulan Rasulullah ﷺ dan keluarganya pernah hanya memakan Aswadan (kurma dan air).
Meski sederhana, beliau tetap mensyukuri nikmat Allah Ta'ala, berterima kasih pada yang kenghidangkan makanan, tidak mencela makanan, tidak mencari-cari apa yang tidak ada dari yang dihidangkan, dan akan membiarkan makanan jika ia tidak menyukainya. Beliau ﷺ tidak pernah menolak makanan lezat dan manis.
Source: Buku Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ terbitan Darul Haq Berilmu Sebelum Berbuat dan Berucap
0 notes
saradeurim · 1 year ago
Text
Recap: Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ - Part 2/4
Ditulis oleh Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, diterjemahkan oleh Abu Ihsan, dan dimuraja'ah oleh Tim Darul Haq, Jakarta
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Catatan
Di zaman jahiliyyah, kelahiran anak perempuan merupakan aib bagi keluarga dan kabilahnya. Hal ini mendorong masyarakat jahiliyyah untuk mengubur hidup-hidup anak perempuan itu, bahkan dengan cara yang sadis tanpa ada belas kasih.
Rasulullah ﷺ muncul di tengah masyarakat itu dan membawa agama yang menghormati hak-hak perempuan, baik sebagai ibu, istri, anak, kakak, atau bibi.
Putra-putri Rasulullah ﷺ mendapatkan kasih sayang dan cintanya beliau. Seperti saat kedatangan Fathimah, beliau segera menyambutnya, menuntunnya, menciumnya, dan mendudukkan Fathimah di tempat duduknya. Beliau pun mengunjungi putra-putrinya, menanyakan kabar dan masalah yang mereka hadapi.
Seluruh putra-putri beliau meninggal sebelum beliau wafat (kecuali Fathimah), namun beliau tidak menampar-nampapr wajah, merobek pakaian, ataupun melakukan kenduri kematian dalam mengungkapkan kesedihannya. Beliau tetap bersabar, mengharap pahala dari Allah Ta'ala, dan ridha atas ketentuan-Nya.
Istri adalah pahlawan di balik layar keharmonisan keluarga, pembawa ketenangan dan kesejukan. Beliau ﷺ memanggil Aisyah dengan nama kesayangan, berlaku baik kepada istrinya, menghormatinya, menunjukkan sikap kerendahan hati, serta mengetahui keinginan dan kecemburuan wanita. Beliau ﷺ pun seringkali menjelaskan tingginya kedudukan dan derajat wanita.
Diceritakan oleh Aisyah, beliau ﷺ pernah meminum dari sisi gelas yang sebelumnya digunakan Aisyah dan pernah memakan daging dari bagian yang sebelumnya Aisyah gigit. Beliau dan Aisyah pernah mandi berdua bersama. Rasulullah ﷺ mempersilakan Shafiyah untuk bertumpu pada lutut beliau untuk menaiki unta.
Mencintai istri bukanlah hal yang tabu bagi pria normal dan beliau ﷺ tidak melewatkan kesempatan kecuali untuk membahagiakan dan menyenangkan istri melalui hal-hal yang dibolehkan. Bersikap tawadhu kepada istri, membantu dan menyenangkan istri tidak mengurangi derajat dan kedudukan beliau ﷺ.
Rasulullah ﷺ menikahi sembilan wanita yang kemudian dikenal sebagai Ummahatul Mu'minin. Beliau adalah contoh terbaik dalam hal berlaku adil kepada istrinya. Suasana rumah Rasulullah ﷺ yang harmonnis ini hanya dapat terwujud dengan bimbingan taufik dan hidayah dari Allah Ta'ala.
Beliau ﷺ senantiasa bersyukur kepada Allah, senantiasa menganjurkan istri-istri beliau untuk giat bribadah, dan membantu mereka dalam melaksanakan ibadah. Rasulullah ﷺ menganjurkan suami-istri untuk saling membantu dalam mengerjakan shalat malam, dan hal ini boleh dilakukan dengan memercikan air ke wajah pasangannya.
Perhatian seorang Muslim terhadap penampilan luar sebagai pelengkap bagi kemurnian dan kesucian batinnya termasuk kesempurnaan pribadi dan ketaatan dalam beragama. Beliau ﷺ menyenangi wangi-wangian dan siwak.
Canda
Rasulullah ﷺ adalah seorang pemimpin yang memiliki beragam hal yang harus diurusinya. Tapi beliau tetap memberikan tempat untuk anak-anak kecil di hatinya. Beliau sering bersenda gurau, mengambil hati, dan menyenangkan mereka. Candaan pun beliau tampakkan kepada yang lainnya, dan seluruh candaan itu tidak pernah terungkap kecuali itu adalah kebenaran.
Meski beliau luwes terhadap kaumnya, beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak dan hanya tersenyum. Saat ada peraturan Allah yang dilanggar, wajahnya memerah karena marah.
Tidur
Beliau berwudhu sebelum mendatangi tempat tidurnya.
Saat mendatangi tempat tidur, hendaknya mengibaskan ujung kain sembari membaca Asma Allah untuk membersihkan kasurnya.
Beliau berbaring menghadap ke kanan dan berdoa sebelum tidur.
Tempat ridur Rasulullah hanya terbuat dari kulit binatang yang telah disamak yang diisi dengan sabut kurma. Tidak ada tikar yang mengalasinya sehingga berbekas saat Rasulullah tidur di atasnya.
Beliau tidur di awal malam, kemudian bangun di tengah malam untuk melakukan shalat malam. Beliau biasa shalat malam hingga bengkak kakinya.
Fajar
Saat adzan Shubuh berkumandang, beliau segera mandi junub atau berwudhu lantas pergi ke masjid.
Setelah menunaikan shalat Shubuh, beliau tidak beranjak untuk berdzikir hingga matahari terbit. Kemudian beliau melaksanakan shalat dua raka'at. Amalan ini mendapatkan pahala seperti pahala orang yang menunaikan haji dan umrah dengan sempurna.
Saat matahari telah meninggi, di waktu untuk bekerja dan menunaikan kebutuhan, beliau selalu menyempatkan untuk shalat Dhuha, biasanya empat raka'at atau lebih.
Rumah idaman adalah rumah yang tegak di atas pilar-pilar keimanan, penuh dengan ibadah dan dzikir. Rasulullah memerintahkan kita untuk melaksanakan sebagian shalat-shalat sunnah di rumah.
Tangis
Beliau sering menangis sebagaimana tangisan ahli ibadah. Beliau menangis dalam shalatnya saat bermunajat kepada Rabb subhanahu wa ta'ala, saat mendengarkan tilawah al-Qur'an. Tangisan dari kelembutan hati dan ketulusan nurani serta dari ma'rifat keagungan Allah.
Rasulullah dibuat beruban oleh surat Hud, surat al-Waqi'ah, surat al-Mursalat, surat 'Amma Yatasa 'Alun (an-Naba), dan surat Idza asy-Syamsu Kuwwirat (at-Takwir).
Source: Buku Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ terbitan Darul Haq Berilmu Sebelum Berbuat dan Berucap
0 notes
saradeurim · 1 year ago
Text
Recap: Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ - Part 1/4
Ditulis oleh Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, diterjemahkan oleh Abu Ihsan, dan dimuraja'ah oleh Tim Darul Haq, Jakarta
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Membuka lembaran dimasa lampau ini bertujuan untuk menjadikannya sebagai wasilah untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Dengan membaca sirah (sejarah hidup) diharapkan agar kita mengikuti Sunnah beliau dan berjalan di atas manhaj (pedoman) beliau. Allah Ta'ala memerintahkan kita untuk mencintai Rasulullah ﷺ, dengan menaati perintah beliau, menjauhi segala yang dilarang dan dibencinya, serta menjadikan beliau sebagai teladan dan panutan.
Catatan
Kita tidak dibolehkan melakukan perjalanan jauh ke suatu makam atau rumah beliau ﷺ atau ke tempat-tempat lainnya selain tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha.
Rumah-rumah istri Rasulullah ﷺ terletak di jalan-jalan Kota Madinah. Kamar sederhana dari pelepah kurna dan polesan tanah, sebagian agi dengan batu yang ditata, dan atap dari pelepah kurma. Langit-langit rumah itu bisa dijangkau oleh tangan al-Hasan (Sirah Nabawiyyah 2/274 oleh Ibnu Katsir).
Rasulullah ﷺ memiliki badan yang bagus, telapak tangan yang lembut, menggunakan wewangian yang harum, dan memiliki sifat pemalu.
Rasulullah ﷺ berbicara dengan lemah lembut, dengan perkataan yang jelas dan mudah dipahami, dan sabar dalam menerangkan sesuatu.
Dinding rumahnya bersih dari gambar-gambar makhluk bernyawa (malaikat tidak akan memasuki rumah yang ada gambar tersebut).
Terdapat gelas yang terbuat dari kayu tebal yang disepuh dengan besi. Rasulullah ﷺ biasa menggunakannya untuk meminum air, nabidz (infused water kurma), madu, dan susu. Beliau melarang bernapas di dalam gelas saat minum dan melarang meniup makanan.
Beliau sangat setia menjaga hubungan silaturahim, termasuk menziarahi makam ibunya. Beliau juga sangat perhatian untuk mendakwahi, membimbing, dan menyelamatkan karib kerabatnya dari api neraka. Beliau mematuhi perintah Allah Ta'ala untuk tidak lagi memanjatkan doa untuk orang-orang musyrik, sekalipun itu kerabatnya.
Di dalam rumahnya, beliau adalah manusia biasa yang juga menambal pakaian sendiri dan melayani dirinya sendiri. Beliau pun turut mengerjakan dan membantu pekerjaan rumah. Saat adzan berkumandang, beliau segera ke masjid dan meninggalkan kegiatan duniawinya. Beliau sangat marah terhadap orang yang meninggalkan shalat fardhu berjamaah di masjid tanpa adanya udzur (perasaan takut (tidak aman) atau sakit).
Beliau penuh dengan kasih sayang, senantiasa tersenyum, luhur budi pekerti lagi rendah hati, bukan seseorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, tidak suka berkata keji, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Bahkan sebaliknya, beliau suka memaafkan dan merelakan.
Beliau meninggalkan tiga perkara: riya', berbangga-bangga diri, dan hal yang tidak bermanfaat. Dan beliau menghindarkan diri dari manusia karena tiga perkara: beliau tidak suka mencela atau memaki orang lain, beliau tidak suka mencari-cari aib orang lain, dan beliau hanya berbcara untuk suatu maslahat yang bernilai pahala.
Dalam ruang obrolan, beliau ikut tertawa bila mereka tertawa, beliau takjub saat mereka takjub, dan beliau bersabar saat orang asing berkata kasar saat berbicara atau bertanya kepadanya. Beliau tidak mau menerima pujian kecuali yang selayaknya. Saat ada orang lain yang berbicara, beliau tidak memotongnya kecuali orang itu melanggar batas sehingga beliau menghentikannya atau beliau meninggalkan majelis tersebut.
Dalil atau Hadits
Barangsiapa yang mati sedangkan ia memohon kepada sekutu selain Allah, maka ia pasti masuk neraka. (HR. al-Bukhari)
Seorang Muslim adalah orang yang mana kaum Muslimin lainnya dapat terhindar dari gangguan lisan dan tangannya. Seorang Muhajir (orang yang berhijrah) adalah yang meninggalkan segala yang dilarang Allah. (Muttafaq 'alaih)
Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa, dan lisan kalian. (HR. Abu Dawud)
Source: Buku Sehari di Kediaman Rasulullah ﷺ terbitan Darul Haq Berilmu Sebelum Berbuat dan Berucap
1 note · View note