cause when I look back on my ordinary life, I see so much magic though I missed it at the time.(Photograph by Jamie Cullum)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
a day between 14 and 15
(alias ingin menulis di Tumblr tapi bukan termasuk bagian dari 30 days writing challenge)
hari ini, di luar suara-suara yang dari kemarin masih betah bergema di kepalaku sampai rasanya mau kujedotin aja tapi masih sayang jadi enggak jadi, adalah hari pertama aku uninstall Instagram dan Twitter sejak pertama kali aku unduh.
sementara aja, sih, karena rasanya aku butuh bebas dari keduanya buat sementara waktu.
jadi ya untuk perayaan kecil-kecilan ini (sekalian ngabisin stok susu. bingung, kenapa beginian perlu dirayain sih) aku bikin carbonara as usual hahahaha!

(sebenarnya banget ya, aku unduh Instagram lagi demi bisa foto ini carbonara pakai filter HAHAHA. tapi sekarang udah dihapus lagi, kok.)
oke, jadi ya... semoga kita semua tetap bisa menemukan hal-hal kecil, capaian-capaian kecil, target-target kecil yang bisa dirayakan dalam hidup.
good night peeps.
5 notes
·
View notes
Text
socializing is exhausting.
sometimes I just wanna cry waking up in the morning and realize I have to chat or talk to some people due to some duties; communicate with people from the morning until the end of the night.
sometimes I’m just tired and then realize how I enjoy being alone so much; not talking to others, just busy with my own mind.
1 note
·
View note
Text
akhir-akhir ini aku kebanyakan menangis dalam hati. bisa enggak sih, ini air mata tinggal keluar aja biar lega? capek tau nangisnya dalam hati doang...
0 notes
Photo
I’ve just opened Tumblr today and saw this on the top of dashboard. Today, I feel so sad very suddenly. I just want to cry a lot and scream as loud as I can. I just want to ride my motorcycle and wander around city (plus, today has been gloomy since this morning), aimless, just me and myself, but I have class at 3 pm.
I know why I feel sad. I just can’t say it to anyone. For my feeling right now, I know human shouldn’t feel this way, but I just want to admit this today.
And hope I can be relieved.

101 notes
·
View notes
Photo

Simone Weil, from Gravity and Grace; “To Desire Without an Object”
Text ID: If we go down into ourselves we find that we possess exactly what we desire.
448 notes
·
View notes
Text
#day9 : write about happiness
Read many things about how people define happiness. Can’t define it clearly, but happiness is indeed inside our heart. How we see something, which perspective we choose to see this life, every sequence of this life; happiness depends on that.
As I said before, happiness can be found even in a small thing, that depends on how we see this small thing. It can be found even in the worst situation, that depends on how our heart see that.
And happiness is peaceful.
0 notes
Text
For now she need not think of anybody. She could be herself, by herself. And that was what now she often felt the need of - to think; well not even to think. To be silent; to be alone. All the being and the doing, expansive, glittering, vocal, evaporated; and one shrunk, with a sense of solemnity, to being oneself, a wedge-shaped core of darkness, something invisible to others.
Virginia Woolf, To the Lighthouse.
82 notes
·
View notes
Text
#day6 : single and happy
“I am mine before I am ever somebody’s else.”
Ini pukul 21.45. Aku enggak akan lama-lama menulis ini karena mood-ku lagi turun dan enggak baik-baik saja. Biasanya menulis bikin aku merasa lega, tapi yang mau kulakukan malam ini cuma makan yang manis-manis (sayangnya lagi enggak ada yang manis-manis di rumah... masa kudu keluar dulu), main Among Us, terus tidur dan bangun besok pagi dengan harapan aku sudah baik-baik saja.
Karena bakal susah melewati sepanjang hari dengan kondisi hati yang mendung.
Yes, I’m single and I’m happy. Selama tujuh belas tahun hidup, aku enggak pernah enggak single. Menjadi single adalah kebebasan yang perlu dinikmati sepuas-puasnya selagi perasaanku lagi enggak jatuh ke mana-mana. Soalnya kalau udah jatuh hati repot gitu nggak, sih? Jadi kepikiran terus dan mendistraksi kesibukan sehari-hari.
(atau mungkin ini cuma pernyataan seseorang yang masih jomblo seumur hidup, sih? HAHAHAH)
Jadi single bukan hal yang memalukan karena di usiaku yang menurutku masih sangaaat bocah ini, punya teman hidup belum jadi sesuatu yang berstatus “butuh”. Aku merasa cukup-cukup saja dengan kehidupanku sekarang. Masih punya keluarga yang bisa jadi partner ngakak sekaligus berantem-beranteman. Masih punya teman buat tempat curcol-curcol cantik dan main-main bareng juga. Intinya, masih punya orang-orang di sekelilingku dan kalau ketambahan satu orang (re: teman hidup) pun rasanya enggak akan melengkapi apa pun karena ya... udah lengkap.
Setidaknya untuk kondisiku sekarang. Mungkin kalau nanti tambah dewasa, kondisiku berubah dan keinginanku, urutan prioritas hidupku, pun bakal berubah juga seiring berjalannya waktu.
Dan sementara ini, aku hepi aja jadi single. Enggak ada ikatan khusus sama siapa-siapa. Ya gimanaaa. Bacaanku juga ada yang novel-novel teenlit atau chicklit gitu kan, dan relationship emang enggak pernah semulus itu. Ada hal-hal kecil yang bisa diributin. Kadang perkara mesti izin dulu kalau mau ngapain. Masalah privasi juga, kayak buka hp pasangan tuh melanggar privasi atau enggak, sih? Tapi sebenernya kunci dari sebuah relationship itu komunikasi yang baik aja sih dari awal...
Kadang sebenernya lucu, sih, baca cerita romance yang kesannya realistis. Kadang ribut mulu, kadang ada uwu-uwu gemesnya. Gimana bangun komunikasi dan mencoba pengertian satu sama lain. Aku suka banget baca buku-bukunya Kak Echa, gemes aja gitu sama tokoh-tokohnya?????
Kayaknya kalau itu terjadi di hidupku bakal geli banget HAHAHA.
Hm karena aku enggak punya banyak hal yang mau ditulis tentang tema ini, kayaknya segini aja. Lagi buntu juga dan pengen cepetan tidur. Hope everything’s gonna be okay tomorrow.
22.16. Have a nice dream.
2 notes
·
View notes
Text
paragraf yang benar-benar tepat menuliskan apa yang sedang kupikirkan akhir-akhir ini. fokus saja pada pengejaran terhadap rida Allah. benar, benar sekali.
Jadilah versi terbaik diri sendiri. Usah membandingkan dengan yang lainnya hingga munculkan kecemasan dalam jiwa. (baca: perbandingan yang bukan seharusnya). Mengejar pengakuan dari manusia takkan ada habisnya. Dunia; Semakin dikejar semakin pula menjauh. Fokus saja pada pengejaran terhadap rida Allah.
176 notes
·
View notes
Text
#day3 : a memory
hai, ini sudah jam 22.23 alias malam banget, jadi aku enggak bakal ngetik banyak-banyak juga karena udah mau tidur~
sedikit rangkuman kegiatan hari ini: kelas Kimia, dilanjut belajar Statistika karena besok kuis dan aku tiga pertemuan ini masih planga-plongo doang di depan materinya, habis itu kelas PI dan aku ketiduran (untuk kesekian kalinya, ya. bingung nggak sih kenapa dari TK ngantukan mulu pas kelas). sore-sorenya keluar rumah, belanja bahan-bahan buat masak mentai, dan pas ambil masker, aku baru sadar udah tiga minggu enggak keluar rumah.
lama banget ternyata. tapi masih pandemi juga sih, bener harusnya stay di rumah.
habis itu karena sayang jarang-jarang keluar rumah, sekalinya keluar cuma belanja bahan terus pulang, akhirnya beli cilor bursa kampus yang enaknya gaada yang nandingin, sejauh ini sih. kalo ketemu cilor yang lebih enak dari itu, tolong kabarin aku ya.
malamnya masak mentai, ya jelas enggak sendiri HAHAHA, sama kakakku dan ibuku bantu sebentar di awal. tadi pertama kalinya aku masak mentai dan enak banget dong HAHAHAHA
(menyombongkan diri)
terus, ya udah. malah main Among Us dan lupa nggak menjalankan 30 days writing challenge ini HAHAHA. untung sekarang inget.
kok lama-lama Tumblr-ku ini jadi kayak daily journal-ku ya. sebelum nulis sesuai tema cerita dulu aku hari ini gimana :(
(plis inget besok enggak usah cerita lagi. kelamaan.)
well, about memory. di temanya cuma “a memory” sih, jadi artinya aku cuma perlu tulis satu memori aja ya. karena aku orangnya juga lupaan, jadi sering enggak ingat kejadian-kejadian dulu, meski berkesan sekali pun, jadi aku bakal cuma menceritakan satu memori.
apakah ini yang paling berkesan? karena (sekali lagi) aku banyak lupa sama kejadian-kejadian yang pernah terjadi dalam hidup, aku enggak bisa jelas mengklasifikasikan ini memoriku yang paling berkesan. tapi yang jelas, ini adalah memori yang berjalan paling lama sebelum akhirnya selesai. semacam, itu adalah memori yang rasanya cuma mimpi, dan tau-tau aku ditarik kembali ke realitas.
iya, tiga bulan itu rasanya kayak cuma mimpi, dan tau-tau aku sekarang sudah di sini lagi. di realitasku lagi, dan tiga bulan itu rasanya kayak anomali dalam hidup. aku bahkan sudah lupa kejadian-kejadian apa saja yang aku alami di sana, tapi rasanya terpautnya masih ada.
(benar nggak sih aku pilih kata “anomali”? nanti aku cek lagi deh di kbbi).
iya, iya, memori yang mau aku tulis di sini adalah tiga bulan ke Mesir. aku nggak tau mau mulai dengan mendeskripsikan apa dulu, sih. rasanya semua perasaan tumpah sekarang dan aku nggak bisa menuangkannya satu-satu dalam bentuk tulisan.
tiga bulan di Mesir enggak selalu menyenangkan. ada saat-saat aku down banget, bukan karena kangen Indonesia atau apa (karena funfact: aku enggak pernah homesick), cuma kayak... perasaan kosong tiba-tiba gitu. dan kalau lagi gitu, aku sering ke balkon sendirian, liatin apa aja yang bisa aku lihat dari sana. kalau lagi pegang ponsel, sambil dengerin Daylight. aku sering banget dengerin Daylight karena dulu lagu di hp-ku cuma ada itu aja sama Payphone. mau download Spotify nggak bisa. ngga suka juga dengerin lewat YouTube karena enggak bisa disambi buka aplikasi lain. dan nggak tau kenapa, terlalu mager juga buat download gratisan lagu-lagu lain. alhasil tiga bulanku di Mesir ditemani sama Daylight dan Payphone aja.
dan sekarang Daylight masih jadi lagu kebangsaan hidupku, simply because it was with me through my ups and downs, meskipun aku udah kenal lagu-lagu lain.
oke, balik lagi. tiga bulan di Mesir enggak selalu menyenangkan, tapi bukan berarti memorinya enggak membekas. aku masih ingat kebiasaan-kebiasaanku di syaqqoh. aku tinggal sama siapa aja di syaqqoh lantai enam selama tiga bulan itu. gimana hampir tiap hari pulang dari Markaz Nil selalu beli es krim mangga, atau rasa lain kalau mangga lagi ngga ada, kadang sekalian melipir ke HS yang ada di seberangnya. pesan fatiroh pas lagi jam hafalan waktu itu, malam kayaknya deh, dipesenin ustazah. jarang-jarang loh kelompok satu bersenang-senang HAHAHAH. sering banget beli Dina Farm. susu cokelat favorit keduaku tuh Almarai. suka-suka aja juga sama indominya sana, meski varian rasanya beda, tapi sama aja sih ada micinnya. Sunbite sih, jajan yang aku suka banget sampai kubawa pulang ke Indo dua bungkus. gimana enak banget rebahan seharian sambil main hp kalo lagi libur dan enggak ada acara pergi ke mana-mana.
dan waktu rihlah pertama ke Sinai. excited banget waktu itu. dari tiga kali rihlah ke luar kota, aku paling suka hotel di Sinai, sayang itu juga yang stay-nya cuma sebentar. seneng banget pas mulai ndaki. waktu itu aku kepanasan, jadi sarung tangannya kucopot. eh malah beneran jatuh satu, mau balik udah jauh. kuplukku juga kupinjemin ke temen buat wadah cokelat. saking excited-nya juga aku jadi jalan di depan, sebelah guide-nya sama Disa. enggak ngerti bapaknya ngomong apa. Disa aja yang nanggepin, akunya mah jalan sambil liat-liat langit aja.
abis dari Sinai, ke Dahab. hotelnya juga enak sih, ada rooftop-nya. tapi ngga tau kenapa tetep lebih suka hotel di Sinai. snorkeling di Blue Hole, terus jalan-jalan aja. naik ATV, aku yang di belakang, terus ngantuk. untung ngga ketiduran, terus oleng, terus jatuh :(
habis itu naik kapal kan ke laut apa sih, itu? pokoknya di situ snorkeling lagi. ada juga yang diving, tapi waktu itu aku belum berani, jadi snorkeling aja. sekarang udah berani, sayang udah telat beraninya. terus malemnya damai banget, asli. dengerin lagu yang Tuhan pertemukaan~ sambil tiduran jejeran, liat langit ataupun daratan ataupun apalah ya, anginnya semilir banget.
YAALLAH NGGA KUAT YA AKU THROWBACK GINI.
rihlah kedua ke Alexandria, asik juga. lingkungannya enak bener. main-main juga di pantai. sepedaan pagi-pagi. malem-malem naik bus tingkat keliling kota. asik sih liat-liat kota, tapi lama-lama dingin juga padahal udah pakai hoodie dan lama bener kelilingnya sampe ketiduran. ke perpustakannya juga asik, meski enggak liat-liat bukunya, malah sibuk ngerjain project.
rihlah terakhir ke Siwa. katanya waktu di jalan langitnya bagus banget, bintangnya banyak banget kayak jerawat (lupa siapa yang ngomong, kenapa analoginya jerawat banget deh HAHAHA), sayang ya bukan aku namanya kalau enggak tidur di jalan....
nyesel bangeeeet ga liat langit yang katanya bintangnya banyak banget kayak jerawat itu :(
hotelnya juga unik bentuknya. aku sekamar sama mba Tara, dan inget juga mba Tara waktu itu kekunci dan alhasil ngungsi ke kamar lain gegara aku waktu itu balik kamar duluan, kamarnya kukunci, akunya ketiduran. bangun-bangun jam empat pagi liat notif banyak banget dari Arra HAHAHAHA maap ya mba Taraa
ngapung-ngapung di danau garam juga enak banget. bisa santai rebahan di permukaan air tanpa takut tenggelam. paling seru jelas waktu offroad. aku duduk di dekat jendela, mana enggak pakai kacamata, tiap belok pasirnya masuk mulu ke mata. tapi tetap, aku suka banget offroad. main sandboarding, tadinya berdua sama Hera, dia di depan aku di belakang. eh dia meluncur duluan akunya ketinggalan, akhirnya aku nyoba lagi berdua sama siapa lupa.
setelah flashback gini, aku bisa mengklasifikasikan kalau memori di Mesir itu mengesankan banget, meski selama di sana rasanya nano-nano banget. seneng ada, sedih banyak, nangis pernah. intinya, tiga bulan di Mesir adalah hal yang enggak pernah aku lupakan. selain hal-hal yang tadi aku sebutkan di atas, pasti masih ada hal-hal mengesankan lainnya yang udah aku lupa, tapi intinya setiap perasaanku rasanya masih tertaut ke sana.
ceilah.
dan aku pengen banget balik lagi ke Mesir, tapi seangkatan gitu. kalau sendirian mah feel-nya beda nanti. aku pengen banget balik ke Mesir lagi. mau bener-bener nggak melewatkan kesempatan liat langit bagus yang bintangnya banyak banget kayak jerawat. mau foto-foto dengan benar, mengabadikan setiap kejadian sebaik-baiknya, soalnya waktu ke Mesir itu kamera hp-ku rusak jadi enggak bebas motret. mau minum Dina Farm setiap hari, karena di sini enggak ada yang seenak itu. mau pagi-pagi liatin kota sendirian di balkon. mau makan fatiroh, mau beli asob (gini nggak sih tulisannya?) yang favoritku bangeeet karena di Indo rasanya beda aja gitu. mau offroad lagi dan pakai kacamata biar enggak kemasukan pasir lagi.
dan mau banget melakukan banyak hal lagi. kira-kira bisa nggak sih seangkatan diagendakan untuk balik lagi :(
terakhir, asli sedih banget, karena tahun ini semua fotoku di Mesir ilaaaang. waktu itu lagi pindahin folder isi foto-foto Mesir ke dari ponsel ke komputer, langsung di-cut gitu kan. udah ke-copy, semua foto yang di ponsel udah hilang, eh pas buka folder-nya di komputer enggak ada isinya. enggak tau deh seribuan foto itu ke mana perginya.
jadi aku cuma bisa screenshot foto-foto Mesir yang pernah aku upload di media sosial dulu dan mau melampirkan beberapa di sini.

(dari balkon syaqqoh lantai enam)

(di pyramid waktu itu)

(dari hotel di Sinai. tapi enggak original, soalnya seingatku udah pakai filter Melbourne-nya Instastory)

(pagi-pagi dari Sinai)

(naik ATV di Dahab!)

(ini pemandangan waktu malam-malam tiduran di atas kapal)
(satu foto di bawah ini foto siang-siang di Alexandria)


(waktu lagi offroad di Siwa! foto ini diambil waktu buru-buru udah disuruh masuk mobil karena mau balik)

(foto terakhir yang akan kutaruh di sini. perjalanan pulang dari Siwa, difoto dari bus waktu lagi berhenti di suatu tempat)
dan sekian, Mesir, 2018.
ternyata lama juga, udah jam 00.22. jadi, selamat malam dan selamat istirahat!
2 notes
·
View notes
Text
perihal shushu dan chatime

tanggal 28 Mei 2020 aku ngetwit seperti ini : pgn mrs. cold pake jelly
Asli, Mrs. Cold itu minuman favoritku pakai banget dan cuma satu-satunya di kotaku. Sebenarnya kalau mau beli bisa tinggal pesan aja, tapi karena aku lagi nabung, jadi buat minuman seharga kurang dari 20.000 pun aku tahan untuk nggak beli, hahaha!
Waktu itu temanku misuh-misuh karena enggak bisa nemu NISN dia di internet. Aku iseng cari punyaku dan ternyata ketemu. Aku bilang ke dia kalau ada, tapi dia tetap bilang nggak ada. Terus dia bilang, “kalo ketemu punyaku, kubeliin Chatime!”
Aku langsung cari punya dia, bukan karena mau Chatime, tapi karena mau membuktikan kalo itu tuh beneran tinggal buka Google dan gampang banget carinya. Dan ya, ketemu!
Terus dia mengumpat dong kenapa aku bisa nemu tapi dia enggak HAHAHAHA. Tapi karena janji adalah janji, dia pegang janjinya mau beliin aku Chatime. Karena aku lagi ngidamnya Shushu, jadi aku request ganti Mrs. Cold aja dan dia oke. Sebenarnya aku juga minta ganti karena nggak enak sih, soalnya Chatime lebih mahal dan jaraknya lebih jauh dari rumahku, jadi mending Shushu yang lebih murah dah lumayan dekat. Karena ya ... gue bantuinnya sesederhana itu, rasanya berlebihan banget kalau dibayarnya Chatime!
Hari demi hari aku lewati sambil nunggu kapan abang Gojek tau-tau datang ke rumah nganter Mrs. Cold. Hahaha nggak deng, lebay amat! Cuma satu-dua kali kepikiran dan kadang kayak, “Mana sih nggak dateng-dateng, kapan beliinnya...” dan mau nagih juga yaelah, nggak tau diri banget gitu HAHAHAHA. Tapi serius sih, pernah ada hari di mana aku pengen banget dan mikir apa aku beli sendiri aja ya, abis kelamaan! Tapi akhirnya nggak jadi beli karena sayang duit.
Sampai akhirnya udah nyaris sebulan dan aku udah berhenti berharap si Mrs. Cold bakalan cepat datang.
Tapi setelah nggak ditunggu, ternyata janji itu tau-tau dipenuhi di siang bolong hari Selasa, 23 Juni 2020.
Seperti di foto, yang datang Chatime, bukan Shushu. Meski bukan yang aku mau, datangnya di waktu yang pas banget! Rumahku lagi mati lampu jadi nggak bisa bebas internetan karena biasanya pakai wifi dan aku juga cuma punya kuota minim; udah gitu siang itu ada rumor jadwal UTBK diundur lagi untuk sesi 2 dan 4 dan aku sebagai sesi 4 misuh-misuh karena maunya UTBK buruan kelar. Aku sempat misuh-misuh sebentar ke orang yang janji ini dan setelah mencoba ikhlas dan akhirnya sibuk ngerjain Tryout, tau-tau abang Gojek datang.
Dan dikirimin Chatime ini naikin mood banget, serius. Besoknya aku baru cerita-cerita sama dia dan dia bilang kalau sebenarnya beberapa kali dia udah mau beliin aku, tapi tiap buka aplikasi si Mrs. Cold ini selalu habis, jadi dia batal pesan. Terus kebetulan kemarin aku lagi misuh, jadi dia kirim hari itu juga, meski Mrs. Cold ternyata tulisannya masih habis dan jadinya dibeliin Chatime, sesuai sama apa yang memang dia janjiin di awal. Dan pada akhirnya pun aku minum Chatime itu, karena rasanya memang pas banget favoritku—dan ya, meski sudah menurunkan standar akhirnya aku tetap dapat Chatime yang lebih mahal—dan aku pun tetap senang!
Habis itu aku jadi ... menyambung-nyambungkan aja sama apa yang terjadi dalam hidup.
Sama aja nggak sih kayak, apa pun yang terjadi di hidup kita itu sudah direncanakan Tuhan? Apa yang kita mau, apa yang kita rencanakan, enggak selalu datang saat itu juga. Bisa saja hal-hal yang selalu kita sebut dalam doa baru diberikan beberapa tahun kemudian. Bisa juga malah enggak dikasih sama sekali, tapi nggak dikasih bukan berarti kita enggak berhak mendapatkan itu; bisa jadi justru karena kita sudah ditakdirkan untuk dapat yang lebih baik. Kita mau banget sama A, udah doa banget, berusaha banget,tapi kalau Tuhan memang maunya kasih B, ya udah! Memang itu yang terbaik untuk kita. Kita perlu latihan lebih banyak untuk bersyukur. Kita perlu latihan lebih banyak untuk bersabar. Kita perlu latihan lebih banyak untuk lapang dan menerima.
Dan terakhir, hal-hal yang kita butuh, akan selalu datang di waktu yang tepat.
1 note
·
View note
Text
diam
diam diam menyesal diam diam
dalam sendu diam diam
menangis diam diam tersudut di ujung ruang diam diam
melangkah tak tentu diam diam
menolak diam lalu berlari namun
diam diam lelah diam diam
hela napas diam diam menjerit dalam diam
berlari di bawah rembulan purnama sempurna
yang tiga hari kemudian bertolak cembung diam diam
diam merenung mendongak melihat bintang
“Wah, langit malam cerah!” diam diam
menoleh ke sebelah diam diam
kosong diam diam terdiam hingga angin pun terdiam
diam diam b u t u h
k a m u
diam-diam.
2 notes
·
View notes