it was dark. dark enough for her to see her other self.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kotsuri-to, the Moments Within.
selama 21 hari tinggal di Kota ini, banyak memori-memori baik yang terekam, terutama karena ramahnya teman-teman dan keunikan tingkah laku mereka yang selalu mengundang gelak tawa di dalam komunitas ini. Tentunya di dalam memori baik ini, ada beberapa yang paling meninggalkan kesan di tiap-tiap orang. Kalau bagi aku, yang paling aku ingat adalah,
⠀⠀⠀1. Kanzoku HDC
⠀⠀⠀Istilah Kanzoku HDC ini muncul karena saat awal calon Shōkken berkumpul dalam permainan bingo, ada oknum Kanzoku yang bernama Miu terpantau kurang 'akrab' dengan budaya Jepang. Padahal, gadis yang bernama lengkap Aihara Miu ini adalah gadis berkelahiran Jepang dan dalam riwayat hidupnya pernah meninggali 2 kota di Jepang. Kaegan yang saat itu menjadi salah satu pemain nyeletuk, "ini Kanzoku-nya Jepang HDC ya?" sebagai guyonan malam itu. Image HDC ini pun jadi sangat melekat pada diri Miu.
⠀⠀⠀2. Announcement dan Grand Opening Kotsuri.
⠀⠀⠀Tentu, kedua moment ini wajib masuk list karena dalam kedua hari ini berhasil jadi salah satu hari bahagia aku dalam bulan Desember. Karena pengalaman sebelumnya sempat tertolak satu tempat, aku mengisi dan submit form aku tanpa berharap untuk diterima. Saat hari announcement tiba pun, aku udah ikhlas kalau semisal aku nggak diterima jadi salah satu The Shōkken. Tapi Puji Tuhan, ternyata namaku ada di deretan papan pengumuman dan aku seneng banget! Saat Grand Opening juga berkesan karena itu menjadi awal mula perjalananku di Jepang bersama The Shōkken yang lain.
⠀⠀⠀3. Selfie Keithara.
⠀⠀⠀Semua yang tinggal di Kotsuri pasti nggak pernah nggak lihat foto selfie iconic milik kak Keithara. Foto selfie ini selalu ada di tiap obrolan kak Keith, dengan siapapun obrolan itu dibangun. Jangankan sedang ngobrol berdua, dalam kegiatan mingguan berkelompok pun pasti nggak lengkap kalau dia nggak ngirim foto selfienya itu. Semuanya pasti nggak asing, kan, sama foto selfie Buto Ijo dan kumisan-nya kak Keith? Saking iconic-nya foto selfie ini, diduga jadi photocard terlaris dalam permainan jual beli PC yang diselenggarakan oleh Dirga. Termasuk saya, yang berhasil mengumpulkan 4 PC Keithroatus dan 3 PC Keith bondol version tersebut. #tidak_bangga
⠀⠀⠀4. Allen Ciput.
⠀⠀⠀Lagi-lagi, keunikan yang iconic muncul dari salah satu The Kanzoku. Julukan Allen Ciput muncul karena yang bersangkutan tiba-tiba mengupload foto dirinya menggunakan yang entah disebut apa namun terlihat seperti ciput berwarna biru. Senyum lagi. Entah apa tujuannya, tapi julukan ini jadi melekat pada diri Kak Allen karena foto ciputnya lumayan bikin kepikiran 3 hari 3 malam. #horror
⠀⠀⠀5. Kalana affiliate.
⠀⠀⠀Moment ini jadi besar dan berkesan karena kejahilan salah satu The Shōkken yang bernama Kalana Gita, yang terus-terusan mereply tweet seperti anak affiliate sedang berjualan di tweet orang. Hingga akhirnya ada satu moment dimana kak Davi memblock anak itu, karena dikira tweetnya direply oleh orang affiliate beneran. Bahkan, dalam talk session kemarin ada sender retrospring yang sepertinya tertarik dengan Kalana, namun dia takut menghampiri cewek itu karena takut dijual. Emang susah jadi cewek jenaka yang mempesona.
⠀⠀⠀6. Tetris.
⠀⠀⠀Enggak tau si Adellyn nemu dimana game kayak gini. Tapi mini game Tetris berhasil bikin kegaduhan di timeline selama beberapa hari. Ini game beneran susahnya mancing emosi banyak orang. Tapi heran banget, nama Jeanice dan Oyin sangat terekam di otak aku sebagai jagonya Tetris. Mana bisa highest scoreku yang cuma 7ribu an itu melawan highest score mereka yang ratusan?
⠀⠀⠀7. Puisi (atau pantun?) Dani.
⠀⠀⠀Moment ini sangat terekam di pikiran aku karena lagi-lagi, ada aja tingkah Shōkken yang 11 12 uniknya dengan Kanzoku. Baru-baru ini seorang Dani (bukan Ahmad) yang ngetweet, mengajak semuanya untuk reply tweet dia dengan foto pilihan mereka. Termasuk saya, yang akhirnya milih foto yaa yang tercantik lah. Nggak ada harapan apa-apa memang, karena pasti buat seru-seruan aja. Tapi benar-benar di luar prediksi BMKG, si Dani ngetweet foto saya + attachment tambahan yang terlihat seperti puisi yang berbunyi, "Tampangnya kuat. Takuti hewan ternak. Wanita alpha". /garuk kepala/ Nggak tau. Nggak jelas. Tapi lucu banget! Baca-baca punya yang lain juga, attachmentnya enggak kalah lucu lagi.
⠀⠀⠀8. Drama Izam.
⠀⠀⠀Cowok yang kita sebut saja NI ini, terkenal sama tingkahnya yang nemplok sana sini. Udah banyak orang single di Kotsuri yang jadi target nemploknya dia. Mulai dari yang cantik dan ganteng kayak kak Sve dan kak Zenon sampai yang demek kayak Kalana, semua dibabat sama dia untuk dijadikan selirnya. Awal mula drama ini tercipta dari permainan chemistry yang diselenggarakan Joya, dan pasangan Arianna NI jadi target bulan-bulanan malam itu. Dramanya jadi diperpanjang sampai hari ini, denger-denger lumayan bikin seret jodoh nama-nama yang masuk ke dalam list selirnya NI.
⠀⠀⠀9. #KOTSUPATCH & Kotsunews.
⠀⠀⠀Tagar ini muncul karena kejahilan oknum seukuran botol yakult alias Oyin, yang bikin rumor seakan-akan adanya hubungan antara Shōkken A dan Shōkken B. Tapi, forum #KOTSUPATCH rupanya memiliki saingan yaitu Kotsunews yang diberitakan oleh kak Hez. Menurut aku kedua forum ini sangat membantu bagi The Shōkken yang enggak mau ketinggalan berita soal percintaan anak-anak Kotsuri!
0 notes
Text
my real self.
aku, giastara ivy, bisa menerima diri aku yang sekarang ini secara apa adanya karena aku telah melewati masa-masa dimana aku pernah menjalani hidup tidak sesuai dengan kemauanku. memiliki orang tua yang abusive dan cheater membuat aku muak dan segera ingin menjalani hidupku yang baru. dan disini lah aku sekarang. 8 tahun yang lalu aku berhasil lepas dari masa laluku yang kelam itu dan memulai kehidupan yang lebih layak untuk aku jalani. awalnya sulit memang, namun dengan kepercayaan yang aku miliki kepada diriku sendiri ini membuatku sanggup melewati semuanya dan bisa hidup hingga sekarang.
aku, giastara ivy, bisa menerima diriku yang sekarang karena aku berhasil mencintai diriku sendiri sebagaimana aku harusnya dicintai. kekurangan yang aku terima di masa lalu perlahan bisa aku penuhi saat ini dengan kerja kerasku sendiri. tentunya dengan dukungan dari beberapa orang yang menyayangiku dan menguatkanku untuk bisa hidup sampai saat ini. memiliki perasaan ingin menyudahi hidupku di masa lalu membuatku merasa sangat bersalah. karena tidak sedikit yang menginginkanku hidup, terutama aku dari lubuk hati yang paling dalam.
aku, giastara ivy, aku bangga bisa menerima diri aku yang sekarang dan berjanji akan membanggakan diriku sendiri sebagaimana mestinya aku dibanggakan.
0 notes
Text
Kotsuri, here I go.
📍 Kotsuri-to, Japan, 24 December 2023.
Sebuah video terputar dalam layar laptop yang berada di pangkuan Ivy, menampilkan sebuah vlog yang baru saja selesai Ia sunting, yang menampilkan kegiatannya selama tiba di Jepang sejak 3 hari lalu. Disana terlihat lensa kameranya memperlihatkan makanan yang Ia santap, yaitu semangkuk gyudon dari Yoshinoya. Ivy yang tengah melihat hasil videonya itu kembali menelan ludah, mengingat betapa nikmatnya semangkuk nasi yang dipadukan dengan daging yang gurih manis dan penuh dengan irisan bawang bombay. 'Duh, jadi pingin lagi,' batinnya.
"Ting!"
Fokusnya terbuyar dengan notifikasi handphonenya. Diletakkannya laptop itu ke kursi lalu berdiri menuju nakas tempat dimana handphonenya berada. Terlihat ada notifikasi dari pusat tentang pembagian tempat tinggal selama berada di Kotsuri. Ivy mencari namanya, dan Ia menemukan namanya di Blok Sawara C, No. 20. Dirinya, yang selama 3 hari ini berada di hotel pun bergegas untuk mengemas barang bawaannya untuk segera pindah ke tempat tinggal barunya itu selama seminggu ke depan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ══════════════════
Tak lama setelah kedatangannya di tempat tinggal barunya itu Ivy membaca notice yang terpampang di pintu masuk, bahwasanya The Shokken diwajibkan untuk mendekor kamar mereka. Dekor dibebaskan pada si pemilik kamar masing-masing. Setelah melihat kondisi kamarnya yang sudah cukup bagus, rapih, dan perabotan yang sudah cukup lengkap, Ivy sedikit bingung ingin mendekor kamarnya seperti apa lagi. Ia pun memutuskan untuk memulai dekorasi kamarnya pada esok hari, karena saat ini pun sudah cukup larut untuk beraktivitas. Ia pun membersihkan diri dan mengeluarkan sebagian barang seperti baju, toilettries, skincare, dan make upnya ke tempatnya masing-masing. Tak lupa Ia keluar kamar untuk menyapa teman satu rumahnya itu, sebelum akhirnya berpamitan kembali ke kamarnya untuk beristirahat.
📍Kotsuri-to, Japan, 25 December 2023.
Pukul 10 pagi keesokan harinya, Ivy yang sudah rapi menggunakan pakaian musim dingin dan sepatu boots coklatnya, bergegas keluar rumah untuk mencari keperluan dekorasi kamarnya. Baginya, Jepang sangat cantik terutama pada hari ini, yang mana bertepatan dengan hari Natal. Tumpukan salju yang turun semalaman membuat jalanan dan bangunan di sekitarnya nampak seperti lukisan. Ivy berjalan cukup jauh sebelum akhirnya menemukan tempat belanja yang mirip seperti di IKEA. Ia pun masuk, dan mulai mencari kebutuhan yang sudah Ia tulis pada notes di handphonenya. Dua jam berkeliling, akhirnya kegiatan belanjanya pun selesai. Sebelum pulang, Ivy menyempatkan diri untuk menyantap ramen di sebuah kedai kecil yang terletak di ujung jalan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ══════════════════
Sesampai di kamar, Ivy bergegas untuk melepas coat yang Ia pakai beserta topi kupluknya dan menggantungkannya di gantungan pakaian. Lalu mulai mengeluarkan isi belanjaannya, mulai dari keranjang pakaian, vas bunga, tanaman gantung dan kaktus, humidifier, gelas pribadi, aromatic candle, dan bolster. Mengingat gadis itu tidak bisa tidur tanpa memeluk sesuatu, akhirnya Ia memutuskan untuk membeli 2 bolster yang saat ini sedang Ia pikirkan bagaimana caranya untuk membawa barang itu kembali ke Indonesia. Ia pun mulai menata barang-barang bawaannya beserta barang belanjaannya tersebut di tempatnya masing-masing. Tak lupa meletakkan laptopnya di meja kerjanya pula. Ia juga sempat membeli lampu-lampu kecil, yang saat ini tengah Ia gantungkan dekat jendela kamarnya. Karena ketakutannya akan gelap, dan akan menjadi repot bila Ia membeli lampu meja, akhirnya Ia membeli beberapa meter lampu LED gantung itu yang siap menemaninya untuk tidur. Sentuhan terakhir, kaca yang ada di kamarnya pun Ia geser ke samping rak meja, dekat tanaman yang sudah ada di kamar itu sejak Ia sampai. Ivy berjalan ke belakang pintu dan memandangi sudut demi sudut kamar, "Oke, udah beres", ujarnya seraya mengambil handphone dari kantung celananya dan mengambil gambar hasil dari kerja keras mendekornya siang ini.
0 notes
Text
My Theory?
more like my notes on evidence.
Looping. Ini terjadi ketika hari pertama Bon Vivant menginjakkan kaki di hotel ini. Berjalan kesana kemarin namun mereka terus-terusan kembali ke lobby. Kekuatan hantu yang tengah menjebak manusia untuk tumbal?
Alunan musik yang terganggu. Terjadi di malam kedua. Dipercaya adanya energi yang sangat besar, sehingga menganggu jalannya frekuensi suara. Ditambah, pintu keluar hall yang tiba-tiba terkunci.
Menghilangnya Marsha. Diyakini ada entiti yang meniru rupa Ano untuk mengelabui Marsha, dan menyembunyikannya di tempat lain yang menyebabkan perempuan itu tidak dapat ditemukan sampai Ia muncul dengan sendirinya. Adanya dimensi parallel? Hantu membawa Marsha ke dunia mereka?
Menghilangnya Asher. Belum ada petunjuk. Tetapi sepertinya terhubung dengan kejadian sehari sebelumnya. Ada campur tangan Asher dengan hantu? Atau kejadian hari ini akan sama dengan kemarin?
0 notes
Text
tw // cw // blood, mention of ghosts, horror.
disclaimer: plot ini dituliskan dengan sudut pandang orang ketiga oleh 🍒 untuk keperluan agensi.
⊹˚₊‧───────────────‧₊˚⊹⊹˚₊‧───────────────‧₊˚⊹
Ivy berjalan menuju taman hotel sembari membawa kamera digitalnya. Ia baru saja selesai keliling hotel, mencari beberapa petunjuk mengenai hilangnya Pak Asher. Catatan sudah ada di handphonenya, beruntungnya Ia telah mengumpulkan kejadian-kejadian mistis yang Ia alami selama kurang lebih 10 hari menginap di hotel yang katanya bintang lima ini. Ivy pun duduk di salah satu bangku taman, yang Ia rasa aman dan nyaman untuk memulai ceritanya. Gadis itu pun mulai menyalakan kembali kameranya, dan memencet tombol rekam pada kamera itu.
"Uh..." Ivy mengecek apakah kameranya sudah merekamnya dengan baik, sembari mencari angle yang pas agar wajahnya tidak terlihat awut-awutan karena keringat. "Hi! Awkward pol, gak pernah aku bikin vlog kayak gini. But for documentary purposes I guess it's fine to make one, right?" Ia menghela nafasnya. "Jadi gini rek, for these past two days rasane setan-setan ndek hotel iki butuh tumbal ya? Masa, dua hari ini ada 2 orang staff hotel yang ilang. Untung'e kok bukan aku yang diambil mereka. Tapi ya aneh, karena kemaren waktu Mbak Marsha ilang, dia bilangnya ada di kamar. Lho padahal kita udah nyari tapi gak ketemu. Uaneh seh kataku hotel iki," ujarnya dengan bahasa Surabayanya yang medok. Ivy melihat sekelilingnya, sembari menikmati pemandangan hotel yang asri dan sejuk. Beberapa kali juga mengecek penampilannya.
Matanya tiba-tiba menangkap bayangan yang lewat di belakang tubuhnya yang terpantul pada layar kamera. Buru-buru wanita itu menoleh ke belakang, tapi nihil. Tak ada siapa-siapa disana. Bulu kuduknya mulai berdiri, "Jir, merinding. Opo iku?" ujarnya sembari berbicara dengan kameranya. "Review, ya.. Menurutku, hotel ini bagus lho. I love their interior design, it gives classic vibes with a touch of traditional. Cuma ya gitu rek, saking tradisionalnya rasanya pengap pol di kamar. Kalau boleh jujur ya, aku bener-bener gak kerasan kalau harus di kamar sendirian. Karena hawanya beda buanget. Aku tiap mandi tuh, rasanya kayak ada yang ngeliatin di pojokan bath tub. Sumpah," Ivy berbicara dengan intonasi yang menggebu-gebu. "Sampai-sampai ya, aku kalau mandi gak berani nutup pintu sekarang. Terus kalau emang gak merasa kotor atau gerah banget, aku paling lek mau tidur cuma sikat gigi sama cuci muka tok wes. Serius, gak berani lama-lama aku disini."
"Untungnya ya, Jojo, pacarku, mau nemenin aku tidur tiap malem. Kadang sampai mbelani buka laptop terus aku taruh di samping kasurku biar Jojo bisa jagain aku dari jauh. Asli, hotel ini bagus tapi emang suerem pol. Kenapa ya?"
"Oh iya, kita juga baru dapat task buat ngerangkum kejadian apa-apa aja yang kita alami selama disini," Wuuuushh. Tiba-tiba angin entah dari mana datangnya menghembus tepat di leher Ivy. DEG. Ivy terdiam sejenak, matanya menatap layar kameranya seakan berpikir, apa ini barusan. Jantungnya berdetak cepat, keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya. Tangannya yang kosong pun seakan sibuk beres-beres, mulai memegangi barang bawaannya. "Eeeee.." Ivy seakan kesulitan untuk melanjutkan kata-katanya. Matanya menatap sekeliling lagi. Saat Ia menoleh ke kanan, terlihat bayangan hitam tiba-tiba lari menjauh ke arah kirinya. "IH ANAK'E PAK UCOK," teriaknya sambil menahan kata kasar yang biasa orang Surabaya ucapkan. Berlarinya gadis itu menjauhi taman dan masuk ke dalam lobby hotel menjadi akhir dari video vlog yang Ia buat.
⊹˚₊‧───────────────‧₊˚⊹⊹˚₊‧───────────────‧₊˚⊹
0 notes
Text

Nama: Giastara Ivy
Tempat, tanggal Lahir: Surabaya, 7 November 1998
Jenis Kelamin: Perempuan
Kewarganegaraan: Indonesia
Pekerjaan: Streamer
Golongan Darah: AB
Zodiak: Scorpio
MBTI: ISFP
0 notes
Text
johnathan.
tak lengkap rasanya bila menceritakan lika-liku hidup Ivy tanpa menceritakan sisi menyenangkannya. iya, satu-satunya sumber gelak tawa dan kebahagiaan yang Ia miliki rasanya tidak pernah lengkap sebelum akhirnya laki-laki dengan tinggi badan yang luar biasa ini hadir kembali ke dalam hidupnya. sebenarnya Ivy telah lama mengenal laki-laki yang sempat berpacarannya saat Ia SD. namun, apa sih arti pacaran bagi anak SD yang masih ingusan seperti Jojo (panggilan akrabnya)? Jojo dengan lagaknya yang cengengesan itu mengakhiri hubungannya dengan Ivy di kantin sekolah siang itu, yang menjadikannya bahan tertawaan di antara anak laki-laki sekelasnya. Ivy, atau Tiara kecil tidak ambil pusing dan menganggap itu menjadi masalah, 'aku punya yang lebih bermasalah di rumah,' batin kecilnya.
Jojo dan Ivy seperti terjebak. walaupun setelahnya Ivy pindah tinggal dengan neneknya, namun sekolahan di sekitar sana masih berada di satu area yang sama. hal itu membuatnya kembali lagi bertemu dengan orang-orang yang sama sejak Ia SD. momen dimana Jojo memutuskan hubungannya dengan Ivy pun masih menjadi candaan sampai SMA. sampai tak sedikit teman-teman yang meledeki mereka untuk kembali berpacaran. Jojo dan Ivy memang selalu bersama, terlebih mereka juga sama-sama tinggal dengan nenek mereka. senasib, bisa dibilang. namun Ivy tidak mau Jojo bernasib sama dengannya. bisa hancur hati anak itu karena sejatinya Jojo tidak lebih kuat darinya yang kecil.
September 2021, tepatnya di hari pernikahan salah satu teman SMA Ivy yang diselenggarakan di Jakarta. hari itu Ivy memutuskan untuk mengambil cuti, selain untuk merayakan hari besar temannya Ia juga mengambil kesempatan ini untuk berlibur sebentar dari kerjaan yang cukup membuatnya penat. sedikit terkejut, karena banyak yang berubah dari teman-teman SMA-nya, walau tawa dan candanya tetap sama hangatnya. namun ada satu figur yang tetap sama di mata Ivy. dari jauh sosok itu, dengan senyum lebar khasnya yang membuat matanya seakan hilang tenggelam di pipi, berlari bahkan hampir menabrak salah seorang tamu yang lain ketika menghampirinya. sosok itu memberinya pelukan yang lama Ia rindukan. hangat, nyaman, dan aman, rasanya ketika di dalam dekapan Jojo. obrolan demi obrolan seperti larut dalam waktu yang terasa berjalan lebih cepat dari biasanya ketika mereka bersama. beruntung tidak sampai melupakan si pemilik hari besar.
seminggu berada di Jakarta membuat Ivy dan Jojo memiliki cukup waktu untuk saling mengetahui kabar satu sama lain. tak jarang laki-laki itu membawa Ivy ke tempat yang ingin Ia kunjungi bersama, seakan Jojo tau cepat atau lambat Ia bisa membawa gadisnya ke destinasi tersebut. iya, dari sanalah Jojo dan Ivy saling mengetahui bahwa satu sama lain bukanlah sekadar teman, pengisi masa kecil. setahun kemudian, Jojo memutuskan untuk menyusul Ivy di tempat tinggalnya sekarang. mereka berdua pun tinggal bersama, tentunya dengan status yang sangat dia perjuangkan sejak di Jakarta.
0 notes
Text
her new chapter
7 November 1998, pukul 00.30 WIB. saat itu terdengar tangisan bayi dari ruang NICU, dengan nama yang terpampang di papan: Tiara Prameswari. tak pernah tepikirkan bahwa nasib bayi yang lahir dengan berat badan 3,5kg itu berujung sangat menyedihkan. hidup luntang-lantung baginya sudah biasa. dirinya di umur 6 tahun pasti tidak akan kaget kalau pada akhirnya dia yang dewasa akan meninggalkan masa kelamnya dan membuka lembaran baru di kota baru, Surabaya. saat mengetahui bahwa dirinya sudah bisa membuat KTP dan KK sendiri, Tiara, atau yang saat itu memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Giastara Ivy, merasa dirinya seperti terlahir kembali. Ia sudah siap sejak lama untuk membuang hidupnya yang buruk dan kacau itu. bahkan tidak terhitung seberapa sering dirinya membenci nama pemberian orang tuanya itu sendiri. 'jelek', katanya. padahal banyak orang memuji namanya yang cantik, indah, dan seakan memang nama itu ada hanya untuknya.
pindah ke Surabaya awalnya memang sulit untuknya, apalagi perubahan bahasa Jawa yang cukup jauh dengan tempat Ia dilahirkan dulu membuatnya sedikit sulit berkomunikasi dengan tetangganya. iya, saat itu Ivy sudah cukup mampu mengontrak di rumah yang cukup padat penduduknya, dikarenakan saat itu Ia tidak kebagian kos-kosan di dekat kampusnya. tak jarang ketika Ivy keluar rumah, Ia mendapati tetangga sekitarnya berkumpul dan mulai bergosip tentangnya ketika Ia melewati mereka. rumah kontrakannya pun juga bisa dibilang telah menjadi basecamp bagi teman-teman kuliahnya. Ivy sendiri tidak masalah, malah berterima kasih karena mereka membawa tawa dan canda yang tidak pernah ada ketika Ia sedang sendirian di rumah itu. namun, mulut tetangga tetaplah mulut tetangga.
masa kontrakannya disana habis bertepatan dengan hari dimana Ia wisuda. karenanya, sehari setelahnya Ivy berpamitan kepada sang empunya rumah dan memutuskan untuk pindah dan tinggal di apartemen tengah kota. lebih baik, baginya. karena spacenya yang tidak terlalu besar namun nyaman ditinggali. oh, kalau ditanya darimana Ia mendapatkan uang untuk membeli apartemen ini, semua hasil dari mencari 'uang ceperan' selama Ia kuliah. mengantongi hasil mengerjakan joki dari klien-kliennya sangat cukup, bahkan masih ada kembalinya untuk membeli unit apartemen miliknya ini.
saat ini, hidupnya sudah jauh lebih baik dan stabil dibandingkan dulu. dia merasa, dewi fortuna hidup dengannya setelah Ia mengganti namanya. bahkan lingkungan kerjanya pun dikelilingi oleh orang-orang baik dan menyenangkan.
══════════════════
halo, dengan cherry (🍒) disini! kedepannya aku akan memakai emoji cherry ketika berbicara sebagai penulis cherry, dan '/' ketika sedang berbincang di luar karakter. Giastara Ivy adalah karakter yang aku buat murni dari kepala penulis sendiri. apabila ada kesamaan nama dan karakter mohon dimaafkan. Giastara Ivy sendiri tercipta menggunakan rupa dari Seo Soojin. aku membuka segala permintaan pertemanan, dan jalinan relasi dengan Ivy. silahkan ketuk DM-nya saja ya untuk berbincang! terima kasih.
0 notes
Text
chapter one.
diabaikan, dipukuli, ditelantarkan, hingga tak dianggap, semua hal itu sangat familiar bagi Ivy. terlahir dari keluarga yang berantakan, membuatnya kebal dengan rasa sakit yang orang lain berikan padanya seiring Ia beranjak dewasa. tak terhingga berapa banyak pertanyaan, "kenapa harus mereka yang menjadi orang tuaku?" muncul di dalam benaknya. rasa malu ketika harus berangkat sekolah dengan keadaan wajah yang babak belur pun harus Ia tahan setiap harinya. kondisi Ivy diperparah dengan kenyataan bahwa Ibunya memilih untuk meninggalkannya pergi bersama selingkuhannya, meninggalkan Ivy sendirian bersama ayahnya yang tukang mabuk itu. terkadang, saat malam hari Ia hanya duduk di ruang tamu sembari menatap kosong ke arah Ayahya yang sedang tidur itu, dengan harapan Ayahnya tak akan bangun dan merepotkannya lagi.
saat Ivy beranjak 12 tahun, neneknya memutuskan untuk membawa ivy dan membesarkannya seorang diri. walaupun baginya hal ini tidak ada bedanya dengan tinggal bersama pemabuk namun setidaknya Ivy masih mendapatkan kehidupan yang satu tingkat lebih layak dari sebelumnya. setelah lulus SMA, Ivy memutuskan keluar dari rumah neneknya dan tinggal sendirian, berbekal uang yang Ia kumpulkan dari hasil berjualan selama sekolah. beruntungnya, gadis itu berhasil mendapatkan beasiswa yang mampu membiayainya selama kuliah. namun tetap, Ia tidak membiarkan dirinya hidup berleha-leha tanpa berusaha untuk mengumpulkan lagi pundi-pundi rupiah yang dapat membiayai hidupnya di masa depan.
0 notes