Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Love cannot be contained in a box! 💕
Chibird store | Positive pin club | Instagram
1K notes
·
View notes
Text
Tenang.
Akan ada hari kamu sibuk hingga taksempat mengisi perut. Tenang, Ia juga akan memberikan harimu yang lengang
1 note
·
View note
Text
Kalau selama ini selalu merasa kecewa dan ga mau kecewa terus ke depannya, yang diubah bukan tindakannya tapi kadar ekspektasi dan tingkat ridonya kita. Jangan karena takut kecewa malah jd takut melakukan beberapa hal yang sebenernya bisa kok di-gapapa-in tapi malah jadi ga melakukan apapun dan juga jangan sampai menutup pintu-pintu kebaikan yang bisa jadi Allah kirimkan lewat hal-hal yang kita takutkan itu.
Jangan lupa berdoa untuk selalu dihindari keburukan dan didatangkan kebaikan dalam keadaan jiwa raga yang siap menerimanya.
Karena seringkali kita luput untuk berdoa dan meminta agar Allah siapkan jiwa raga kita dalam menerima rahmat dan kebaikanNya
0 notes
Text
Padahal bisa mudah tapi malah diperumit. Dulu pernah merasakan hal seperti ini. Mau nanya langsung pun ga enak. Tapi ya satu2nya cara buat keluar dari keresahan ini ya dengan menanyakan ke calon pasangan tentang hal-hal yang bikin kita resah. Kalo menurutmu ga sesuai atau kamu belum yakin atas jawabannya. Ya gaada salahnya diobrolin. Kalo ga ketemu ya berarti emang ga cocok aja. Yang penting pamit dulu dengan cara baik2 sebelum memulai perkenalan dgn org baru lagi. Selanjutnya serahkan semua sama Yang Maha Kuasa. Yakin dan selalu berprasangka baik atas takdir2Nya.
Pada akhirnya kita cuma butuh diyakinin kan
mencari dan mendapatkan pasangan di usia sekarang rasanya terlalu kompleks untuk di pikirkan.
pertanyaan pertanyaan seperti, bagaimana dia ketika saat marah nanti.
bagaimana nanti ketika dia perlahan menjauh,
takdir seperti apa yang akan di lalui bersama nanti,
apakah rasaku juga dirasa olehnya, bagaimana aku tahu bahwa diapun merasakannya,
apakah dia bisa menerima segala kekuranganku atau aku yang bisa lebih menerima kekurangannya,
aku dan keluarga nya akan sedekat apa nanti, atau keluarga nya tidak bisa menerimaku.
bagaimana ketika pada akhirnya dia bukan di takdirkan pada ikatan perjodohan saat denganku.
aku mengerti pikiran seperti ini adalah kesalahan, namun patut pula di pahami aku tidak bisa menghentikan hal semacam ini. aku terlihat tegar namun panas di kepala membakar pertanyaan yang tak terjawabkan.
103 notes
·
View notes
Text
Rasanya pingin menghilang aja. Astaghfirullah.
Ya Rabb tolong mudahkan aku dalam menyelesaikan urusanku dan hal-hal yang di luar kendaliku. Kuserahkan seluruh hidup matiku padamu. La haula wala quwwata illa billah. Hasbunallah wa nimal wakil nimal maula wa nimannasir.
2 notes
·
View notes
Text
Pada tiap-tiap perjalanan,
ada mereka yang ditakdirkan langsung mencapai apa yang diupayakan; adapula yang harus berkali-kali gagal terlebih dahulu sebelum meraih apa yang diimpikan; bahkan tak sedikit yang ternyata sama sekali tidak ditakdirkan untuk mendapatkan, tetapi Allah gantikan tidak terhingga kali lipat dengan yang bahkan tidak pernah terpikirkan.
Lalu bukan berarti yang gagal tidak pantas mendapatkan dan yang berhasil adalah yang paling diunggulkan. Sebab di hadapan Allah, semua sama. Sama-sama sudah diporsikan dan tentu saja bisa dipastikan bahwa apa-apa yang datang dari-Nya adalah selalu kebaikan.
Tentang semua perjuangan itu, satu hal yang pasti, jangan pernah berhenti..
103 notes
·
View notes
Text
Bayangkan jika dengan bebalnya cara berpikir kita saat ini, dengan kerasnya hati kita saat ini. Kita pernah menyakiti orang lain tapi tidak merasa bersalah. Dan orang tersebut juga tidak memaafkan kita karena kita tidak meminta maaf, ya karena kita tidak merasa bersalah. Kita mencari pembenaran ke sana ke mari.
Sampai di akhir waktu, waktu yang terus beranjak, menua, dan kita baru menyadari kalau kesulitan hidup kita selama ini disebabkan oleh mudahnya kita menyakiti orang lain. Dan kita tidak punya waktu lagi untuk meminta maaf. Bagaimana jika yang demikian itu, ternyata diri kita.
599 notes
·
View notes
Text
Pentingnya kita untuk kenal siapa diri kita, agar dapat mendefinisikan arti bahagia dan kata cukup pada tiap-tiap capaian diri.
Manusia itu seringkali merasa bahwa dirinya tertinggal akan capaian milik orang lain. Padahal hidup bukan soal seberapa cepat dan siapa yang duluan sampai.
Melainkan hidup adalah perjalanan yang setiap orang lalui, akan tetapi yang membedakannya adalah nilai apa yang telah ia tanam, ia rawat dan kemudian ia tuai.
Maka dalam hal ini tidak ada kata terlambat, apalagi tertinggal. Ini hanya berbicara tentang pemaknaan hidup, pada tiap-tiap kesempatan, nilai apa yang kita beri dan kita tinggalkan nanti, yang berujung pada kebahagiaan hakiki.
Jadi tidak apa, jika kamu meyakini dan memiliki nilai yang saat ini kamu upayakan, meskipun secara dzahir mungkin terlihat tidak sementereng milik orang lain, tidak apa, pertahankan, bersabar dan selesaikan.
236 notes
·
View notes
Text
Seusai hujan reda.
Gif by @uroko
Kita berjuang habis-habisan mengejar apa yang kita inginkan, sedang dilain sisi Allah sudah membentangkan takdir terbaik untuk kita jalani saat ini.
Mengapa sukar sekali memadamkan bara ego dalam hati kita sendiri? Hanya karena yang kita impikan tak jadi kenyataan dan saat ini hati kita tidak menemukan kelegaan atas apa yang kita jalani....
Bisakah kita melihat segalanya dari sudut pandang berbeda? Sudut pandang bahwa; takdir terbaik adalah apa yang saat ini sedang kita tapaki. Meski jalannya tidak sesuai yang kita harapkan. Meski rasanya seperti ujian yang menggulung dan bertubi-tubi menghantam ketabahan kita. Tak bisakah kita bersabar dan berserah diri pada-Nya secara menyeluruh?
Jika kita terus bersabar dan meyakini bahwa Allah Maha kuasa dan lebih mengetahui hikmah apa yang masih tersembunyi untuk kita temukan atas apa yang kita jalani saat ini, mungkin hati kita lebih lapang dan kaki kita lebih ringan langkahnya dalam berjalan.
Bukankah hujan lebat pasti akan reda? Dan seusai hujan reda kesejukan dan keberkahan pasti akan selalu tiba dengan penuh haru dan syukur.
Hujan, 19 Oktober 2023 15.43 wita
169 notes
·
View notes
Text
Gapapa ya kalo masih terpaksa jd baik 😭
Nasihat Kamis
Hari ini dapat nasihat yang menurutku patut untuk dimiliki oleh siapapun yang mungkin sedang di fase yang sama.
Saat diri merasa saat ini pertimbangan-pertimbangan hidup diukur dengan hal-hal yang sangat duniawi, apapun ukuran duniawinya mulai dari harta benda, status pernikahan, anak, pekerjaan, kondisi lingkungan, kondisi negara, dan lain-lain.
Juga, saat diri merasa semua hal yang sedang dikhawatirkan adalah urusan duniawi yang kita ambil contohnya tadi. Maka, apakah saat ini dunia yang sementara ini sedang memenuhi ruang hati dan pikiran kita? Sehingga keputusan-keputusan beribadah kita pun diukur dengan pertimbangan dunia. Sehingga sebab-sebab kekhawatiran dan ketidaktenangan hidup kita, itu karena masalah dunia.
Urusan pekerjaan yang tidak sesuai, permasalahan lingkungan kantor, gaji yang belum mencukupi. Belum menikah. Takut sama masa depan. Dan berbagai macam hal yang ternyata, kembali lagi, duniawi.
Mari kita tarik diri dari semua itu. Coba dilepas dan diurai satu-satu. Menilai sendiri atas hal yang sedang kita kerjakan dan miliki saat ini. Apakah sudah kita optimalkan untuk beribadah.
Social media yang kita miliki, kita tulis hal-hal yang baik alih-alih mencaci orang lain atau berkata-kata buruk.
Parangkat yang kita miliki, apakah kita gunakan untuk memudahkan hidup orang lain, alih-alih tidak digunakan.
Dan semua proses penilaian terhadap diri yang berujung pada apakah kita menilai diri kita sudah berlaku baik, nggak apa-apa terpaksa baik, yang penting hal baik yang dilakukan. Lebih baik terpaksa menjadi orang baik kan daripada sukarela jadi orang buruk.
Sudahkah kita mengevaluasi diri sendiri. Apakah yang memenuhi ruang hati kita selama ini? Apakah selama ini kita menuhankan rasionalitas dan pikiran? Apakah kita selama ini ternyata tidak yakin kepada Sang Pencipta?
Jangan-jangan, selama ini kita selalai itu dan sejauh ini.
266 notes
·
View notes
Text
Kita ini nyari apa sih sebenarnya?
Setelah ini apa? setelah waktu kita selesai dan batas waktu kita berakhir, kita ini mau ke mana?
Aku termenung oleh pertanyaan-pertanyaan selalu berulang-ulang memojokan diriku sendiri.
"Iya yah, habis ini bagaimana?"
Pergi nyari senang, berlibur kesana kemari, tapi ujung-ujungnya sama juga. Saat kembali pulang, resahnya masih, cemasnya juga masih.
Lalu apa sih sebetulnya yang bikin jiwa ini tenang? Aku harus nyari ke mana?
Mengapa setiap upaya mengejar kebahagiaan hanya membuatku lelah dan menderita.
Capek, capek sekali....
Berusaha mengendalikan semua hal sesuai inginnya kita.
Mungkinkah semua ini hanyalah sebuah peristiwa singkat?
Seperti seorang bayi yang tidak pernah bisa mengingat kehidupan di kandungan ibunya. Lalu tau-tau terlahir di dunia.
Jangan-jangan waktu kita di duniapun memang sama, sesingkat itu?
Kita ini nyari apa sih sebenarnya?
Kita ini ngejar apa?
—ibnufir
243 notes
·
View notes
Text
Ujian terberat saat masih sendiri ternyata adalah penantian. Terlihat kosong, tapi sesungguhnya keyakinan itu penuh
12 notes
·
View notes
Text
Yakin dulu. Afirmasi ke dalam diri. Kalo diri kita sendiri aja ga menganggap diri kita berharga gimana org lain. Mulai dr diri sendiri dulu. Kalo memang ada seseorang yg membuatmu merasa tidak berharga, tinggalin. Optimis selama bumi masi berputar pada porosnya, masih banyak org yg mau mengenalmu dan menghargaimu.
Kalo dipikir-pikir, sepertinya aku ini tidak pernah berharga bagi siapapun. Seseorang tetap bisa asyik sendiri dengan ada atau tiadanya aku. Sedih ya.
60 notes
·
View notes
Text
Cara-cara melalui kesedihan
akar-akar melintang di sekujur tubuhmu
merayapi punggungmu
menjerat pilu hingga mengilu
segalanya terasa percuma
menyapu kenangan yang takpunya kaki
Kita hanyalah cara-cara melalui kesedihan
Yang gamang taktentu arah
Cara-cara itu kita cari-cari
Di warkop, di lampu merah, di lapangan, di taman kota, di museum, di toko buku, di perpustakaan dan di dada kita masing-masing
6 notes
·
View notes
Text
Dunia hanya boleh melihat kamu tertawa. Dunia hanya boleh melihat senyuman dibalik luka-luka. Dunia tidak boleh melihat kamu yang sedang babak belur karena keadaan. Karena Allah, tidak membiarkan kita terlihat lemah di hadapan manusia. Hanya boleh di hadapanNya.
97 notes
·
View notes