Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tumbuhlah 馃尦
Aku senang melihatmu bertumbuh, meski tanpa menoleh sebentar saja untuk melihatku.
Kehidupan pasti sudah mengajarimu untuk bisa berpijak pada kakimu sendiri. Meski pahit, bukankah itu yang menyalakan daya juangmu?
Aku senang melihatmu mulai banyak bergerak, mempelajari banyak hal, mencari cara untuk bisa menuju apa yang menjadi tujuanmu. Meski aku tidak tahu secara detailnya, turut serta mendoakanmu adalah hal yang paling aku suka.
Langkah-langkahmu yang pelan, mungkin beberapa kali terasa tanpa arah, tidak tahu apakah ini akan membuatmu sampai pada tujuanmu atau tidak, semoga semua hal itu tidak membuatmu berhenti berusaha. Meski tidak dekat, semoga apa yang diuntaikan ini bisa menguatkanmu tanpa mengganggu.
Aku senang mengetahui bahwa kepahitan serta kehilangan tidak membuatmu turut menyalahkan keadaan. Kamu menerimanya, kamu mempelajarinya, kamu mengambil langkah, kamu menjadi lebih bertanggung jawab.
Memahami dan menyadari peranmu yang kini berbeda tentu bukanlah hal yang mudah. Tapi dengan itu, sedikit demi sedikit kamu bertumbuh menjadi seseorang yang lebih kuat dan bisa dipercaya. itu sangat mengagumkan sekali. kali ini, aku mengakuinya:)
Aku senang melihatmu lebih bersemangat untuk meluaskan wawasanmu dan meningkatkan kemampuanmu. Semoga itu turut menambah kebijaksanaanmu dalam menjalani kehidupan.
Meski terasa melelahkan, bukankah menyenangkan saat dirimu bisa melakukan apapun yang akan membuatmu banyak belajar dan bertumbuh? Dunia ini dipenuhi kelelahan, tapi kamu memilih kelelahan yang baik鈥攜ang tidak akan sia-sia.
Pada intinya, aku senang ketika kamu memilih untuk tetap bertumbuh. menanggapi ketidaknyamanan itu dengan bijak. Seperti biasa, semoga lelahmu mengantarkanmu pada tujuanmu. Meski bukan aku.
Tangerang, 1 Mei 2025. bolehkah kali ini aku berharap kamu membacanya?
74 notes
路
View notes
Text

Lalu, ribuan memori itu muncul kepermukaan.
Tokoh antagonis itu, tokoh protagonis itu, orang ketiga itu, dan kamu.
2 notes
路
View notes
Text
Sandwich Gen
Orang-orang yang mengalami bagaimana struggle-nya menjadi sandwich gen, tentu bukan hal yang mudah. Sudah berapa kali derai air mata jatuh, merasa lelah, drowned dan lain sebagainya. Semua itu wajar, rasa manusiawi yang hadir dan dikontrol oleh perasaannya.
Manusia dikaruniai akal dan perasaan. Sebuah rasa itu akan hadir secara fitrah di hati kita. Sedangkan akal bisa kita bentuk dengan ilmu (atas izin Allah). Allah mampu menenangkan perasaan gundah kita, ketika kita berusaha untuk mengisi akal pikiran dengan ilmu.
Itulah kenapa, pentingnya kita belajar. Seberapapun ilmu yang kita punya, kita tetap harus terus belajar, datang ke kajian, mendengarkan nasihat-nasihat yang memang seharusnya menjadi makanan sehari-hari kita.
Menuntut ilmu itu tidak berhenti ketika kita lulus dari pesantren. Tidak pula berhenti ketika sudah belajar dan mengenal ilmu agama.
Teringat pekan kemarin, saat aku menjelaskan materi tentang Allah Al-Muhyi, Allah Al-Mumit ke anak-anak, tak kuasa menahan air mata yang terbendung. Allah mampu menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya. Namun tidak hanya jasad, melainkan juga hati.
Hati manusia itu bisa mati, apabila tidak diisi dengan ibadah dan amal shalih. Hati itu bisa mati, apabila dibiarkan lalai begitu saja. Sungguh, nasihat terasa begitu indah ketika kita mau menerimanya dengan lapang.
Inilah kenapa alasannya, sampai sekarang, aku begitu nyaman menjadi guru. Bukan hanya tentang mengajar, justru disanalah aku turut serta menasihati diriku sendiri. Rasa tawakkal, percaya, bahwa apa-apa yang kita usahakan, yaitu untuk meraih ridha Allah, insyaaAllah akan diganti. Wallahi, Allah akan ganti dengan yang lebih baik.
Seberapa banyak narasi negatif tentang sandwich gen di luar sana, aku akan terus meyakini sebagai seorang muslim; bahwasannya apa yang sedang dijalani hari ini, merupakan jalan pahala bagi kita. Sedekah bisa menolak bala. Sedekah yang paling baik ialah kepada keluarga.
Kita memang tidak bisa memilih takdir, namun kita bisa memilih, jalan pahala mana yang ingin kita raih? Adakah hati kita bersyukur ketika diuji? Menikmati betapa nikmatnya seorang hamba, ketika dekat dengan Penciptanya.
Kalau lelah, coba diingat kembali, memangnya apa yang mau dikejar, kalau bukan ridha Allah?
Jakarta, 15 Februari 2025 | Pena Imaji
111 notes
路
View notes
Text
Kenapa udahan? -tanya beliau.
Visi dan misinya gak sejalan -jawab ku.
Emang belum pernah? -tanya beliau.
Alhamdulillah belum. -jawab ku.
Emang gak pengen? -tanya beliau.
Enggak, urgensinya apa? Dan esensinya apa? -tanya ku balik.
Ati-ati, takutnya kebanjur. -pesan beliau.
Siap, doakan yang terbaik aja. -pasrah ku.
3 notes
路
View notes
Text
BUTUH SESEORANG
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang Maha Baik-Nya. Seseorang yang juga melihat setiap kejadian dengan menggali pesan apa yang hendak Ia berikan. Menyebutkan segala baik-Nya dalam setiap ketetapan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Seseorang yang juga mempercayai kehidupan bukan hanya sebatas tentang dirinya tapi juga mengalirkan kebaikan yang Allah ajarkan.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang indahnya melabuhkan cinta dan harap pada-Nya. Yang membuat manusia semakin terpacu untuk selalu membawa keikhlasan dalam kerja dan kebaikan. Yang tidak mudah menyerah dan kecewa apabila manusia lain memandang rendah dan mengabaikan kebaikannya. Sebab Ia menyakini, bahwa setiap niat baik dan kebaikan yang sudah dilakukan tidak pernah sia-sia.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang upaya-upaya dalam meraih cinta-Nya. Berbicara tentang apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk bisa hidup dalam keridhoan-Nya. Sama-sama memaksimalkan peran yang mungkin berbeda tapi tetap sama muaranya. Langkah-langkah yang akhirnya akan membuat kita semakin cinta dan dekat dengan-Nya.
Aku butuh seseorang yang demikian, yang melihat cintaku pada-Nya tidak dianggap remeh dan lawakan. Yang upayaku dalam meraih cinta-Nya bukan dianggap sok suci lagi dihinakan. Yang pembicaraanku tentang Rabb-ku ditimpali dengan antusias bukan malah dialihkan.
Ya Rabb, aku butuh seseorang yang demikian. Seseorang yang tidak sungkan aku ajak berbicara tentang segala-Mu....
133 notes
路
View notes
Text
Orang asing itu berkata: 'Jika diumur segini kamu belum nikah? Trus mau kapan? Inget umur inget orang tua'
Beberapa saat aku berusaha mencerna kalimat ini dengan berbagai macam intonasi. Berusaha juga mempositifkan diri untuk memahami bahwa itu hanya sekedar kalimat tanya yang mengandung perhatian. Bukan judgement.
Tapi itu tetap ambigu untukku.
Awalnya, hanya ku anggap sebagai tamparan.
Akhirnya, ku anggap sebagai penghakiman.
Memangnya selama ini aku kagak inget umur?
Memangnya selama ini aku kagak inget orang tua?
Anda pikir aku hidup untuk siapa? Berjuang demi kebahagiaan siapa?
Orang Asing yang tak ku sangka akan mengatakan demikian.
Orang Asing yang membuatku tak sanggup lagi membalas perkataannya di ruang chat itu sampai sekarang.
Orang Asing yang pernah ku taruh harapan di pundaknya.
Seketika, lenyap.
Seluruhnya, hilang dalam sekejap.
Orang Asing itu Menyebalkan.
2 notes
路
View notes
Text
Ketidaksengajaan dalam keasingan itu seru.
Perjumpaan dalam keheningan juga tak kalah seru.
Apalagi, keakraban dalam kejauhan.
Kita tau dan paham semua keadaan ini.
Tapi, kita diam.
Diam entah untuk apa.
Diam entah untuk siapa.
Yang menang adalah dia yang berhasil lolos dari posisi ini.
Lolos dengan cara melarikan diri.
Atau lolos dengan cara berdamai dengan situasi.
Ku lihat dari kejauhan, kamu belum bisa melakukan keduanya.
Masih dengan formasimu yang sama, diam dengan penuh harap. Melangkah maju lalu mundur perlahan. Ada ragu disana, tapi kamu enggan untuk beranjak.
Sampai kapan?
Dan apa yang kamu tunggu?
Semua, selesai kan?
2 notes
路
View notes
Text
Dan jika cinta menemukanmu lagi, semoga alam semesta mengizinkanmu bertemu dengan seseorang yang memandang cinta sedalam mu. Seseorang yang selalu tertarik pada hal-hal yang terjadi dalam hidupmu, seseorang yang baik hati, lembut, vokal, dan berbakti. Seseorang yang akan memilih untuk tinggal, seseorang yang merasa seperti di rumah sendiri dan seseorang yang juga menemukan rumah dalam dirimu.
251 notes
路
View notes
Text
Kala itu, dalam perjalanan pulang dari Surakarta.
Didalam mobil, aku dan Bu Tari berbincang.
Lebih tepatnya, belajar tentang makna hidup dari beliau. Dengan penuh pengalaman yang sangat mengesankan, dan tanpa unsur pamer atau menghakimi.
Beliau berhasil membuat ku hanya bisa membalas kisah beliau dengan kata 'wah' saking speechless dan kagum.
Dan saat beliau akan tiba di destinasinya, beliau berkata "Semoga takdir baik tahun ini datang padamu ya Mbak, kenapa harus satu persatu jika Allah akan langsung mendatangkan semuanya. Bismillah, tahun ini semoga disegerakan apapun itu yang menjadi ingin Mbak. Kita sebagai manusia harus selalu berusaha dan berdoa. Saya doakan yang terbaik dan segera" ucap beliau sambil tersenyum. Hangat sekali senyum beliau dimalam itu. Sambil berpamitan dan saling mengucapkan terimakasih. Obrolan itu selesai.
Kalimat beliau berhasil membuatku termenung selama sisa perjalanan.
Benar, kenapa kamu tidak percaya pada takdir Allah yang sangat indah itu. Kenapa kamu terus berputar pada pikiran yang rumit itu. Bahkan saat Allah berkehendak, Ia tau kamu bisa melalui itu dan percaya padamu.
Dan beberapa minggu kemudian, hal baik terjadi dalam waktu yang bersamaan. Walau ku lalui dengan sambat dan 'Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah' serta nangis. Buktinya Oktober berlalu dengan baik kan? Kamu bisa melalui ini.
Dan, terimakasih Oktober.
Berat banget, tapi yah November ku harap akan ada hasil baik.
Demi siapa? Siapapun itu yang menaruh harap pada pundakku. Dan siapapun itu yang kelak akan berkata, 'aku bangga sama kamu' (re: diriku sendiri).
2 notes
路
View notes
Text
POV: Allah tiba-tiba ngasih takdir terbaik yang tidak disangka-sangka setelah melewati jalanan berliku penuh drama dan air mata
Me: Ya Allah.. bentar-bentar, mau dikasih apa ini?
Kapan terakhir kamu nangisin nikmat kebaikan-kebaikan dari Allah? :)
#cumarandom
103 notes
路
View notes
Text
Jika itu bukan sekedar pengen kenalan, biarkan itu menghilang seperti angan.
Dan...
Jikapun itu bukan sekedar menanyakan kabar, biarkan itu menghilang bagaikan debar.
Serta...
Jika memang itu bukan sekedar ingin dekat, biarkan itu menghilang layaknya muslihat.
| ma.pov: 09.24
3 notes
路
View notes
Text
S E P T E M B E R
September ke dua puluh delapan ini telah tiba, diiringi musim hujan yang mulai membasah kuyupkan jalanan, dedaunan dan apa-apa yang tidak memiliki tempat berteduh.
September ke dua puluh delapan ini telah tiba, beserta harapan-harapan yang bertunas di hati. Menjelma dalam doa-doa yang seringkali berubah menjadi keluh kesah karena hari yang lelah.
September ke dua puluh delapan ini telah tiba, ketika waktu terasa melesat cepat setiap harinya. Lintasan mimpi yang pijar kini menjadi bercahaya sederhana dengan harapan cukup menciptakan tenang di riuhnya dunia yang selalu dalam kesibukan.
Dan september ke dua puluh delapan ini pun tiba, beserta sepaket rentetan pertanyaan (masih) perihal mendewasa;
Jika umurku terus berkurang, akankah kesabaranku bertambah?
Jika umurku terus berkurang, akankah ruang keikhlasan di hatiku meluas?
Dan jika umurku terus berkurang, akankah kerinduan tentang masa kecil di dalam jiwaku ini akan terlupakan dan menghilang?
Hujan yang panjang, 9 September 2024 22.09 wita
174 notes
路
View notes
Text
Hal-hal besar, perubahan, atau cerita-cerita bermakna yang terjadi di kehidupan kita pada akhirnya selalu hanya akan berakhir menjadi cuplikan-cuplikan peristiwa kecil di benak orang lain. Seiring berjalannya waktu, ia tidak lagi menjadi penting, tidak pula mengubah apapun pada hidup yang mereka jalani.
Saat kebahagiaan datang, beberapa mengucapkan selamat, beberapa menarik diri untuk menjaga hatinya sendiri. Lalu, hidup mereka berjalan lagi sebagaimana biasanya, seperti yang seharusnya. Yang tersisa adalah kita, bertarung dengan diri sendiri untuk menjalani kebahagiaan yang ada: apakah kita mampu mensyukurinya? Apakah kita cukup siap dan cakap untuk menjalani perubahan-perubahan hidup yang menyertainya?
Saat kesedihan datang, beberapa orang berempati, beberapa seolah tidak memiliki hati. Lalu, hidup mereka pun akan kembali berjalan seoalah tidak ada apapun yang pernah terjadi. Yang tersisa adalah kita, berjuang melawan keterpurukan, sekuat hati mencoba bangkit kembali, dan berusaha menjalani hidup kita lagi meski masih banyak berantakan disana-sini.
Tapi, bukankah hidup pada akhirnya hanya tentang Allah dan diri kita sendiri? Tidak ada siapapun yang akan dapat mewakili kita untuk menjalani dan memberikan pertanggungjawaban kepada Allah atas apa yang kita jalani. Kebahagiaan, kesedihan, ujian, amal shalih, semua kitalah yang akan menjalani dan mempertanggungjawabkannya. Orang lain hanyalah penonton, kitalah pemeran utamanya.
Mungkin ini serupa kisi-kisi dari-Nya, bahwa pada akhirnya perjalanan hidup adalah tentang rahasia-rahasia di kedalaman jiwa kita yang hanya Dia saja yang mengetahuinya. Mungkin ini juga yang membuat kisah pertanggungjawaban, dimana kita akan menghadapinya sendiri-sendiri, menjadi lebih masuk akal.
Apapun, semoga Allah mengkaruniakan kejernihan bagi jiwa kita, agar bisa tepat bersikap dalam menghadapi apa saja. Wallahu 'alam bishawab.
132 notes
路
View notes
Text
Mewujudkan Mimpi Siapa?

Sepulang dari aktivitasmu seharian. Selepas air mengguyur badanmu, mengalirkan rasa lelah yang terbendung seharian.
Selepas kamu berganti pakaian dan melihat dirimu di cermin. Coba kamu tanyakan dalam-dalam ke dirimu sendiri. Segala hal yang sedang kamu lakukan sekarang, sebenarnya untuk mewujudkan mimpi siapa?
Apakah benar mewujudkan impianmu? Apa benar kamu sedang berjalan menuju impianmu?
218 notes
路
View notes
Text
Tanda Seseorang Sudah Selesai dengan Dirinya Sendiri (Self Acceptance)
Apa itu self acceptance/ selesai dengan diri sendiri? Self-acceptance, atau penerimaan diri, adalah sikap menerima dan mengakui segala aspek dari diri sendiri, termasuk kekurangan, kekuatan, kelemahan, dan keunikan tanpa menghakimi atau merasa perlu mengubah diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Beberapa poin yang menjelaskan konsep self-acceptance:
Menerima Diri Apa Adanya: Self-acceptance berarti menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan. Ini termasuk menerima penampilan fisik, kepribadian, emosi, dan pengalaman hidup tanpa merasa malu atau bersalah.
Mengakui Kekurangan: Mengakui bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan itu adalah bagian dari menjadi manusia. Self-acceptance berarti tidak merasa minder atau rendah diri karena kekurangan tersebut, melainkan menerima dan berusaha memperbaikinya dengan bijak.
Tidak Menghakimi Diri Sendiri: Berhenti menghakimi diri sendiri secara negatif atau keras. Seseorang yang menerima diri sendiri akan berbicara kepada dirinya sendiri dengan cara yang penuh kasih dan pengertian, sama seperti berbicara kepada teman baik.
Menghargai Diri Sendiri: Menghargai diri sendiri atas siapa diri kita, bukan hanya atas apa yang kita capai. Ini berarti menghargai nilai-nilai, prinsip, dan keberadaan diri sendiri.
Menerima Masa Lalu: Self-acceptance juga melibatkan menerima masa lalu, termasuk kesalahan dan kegagalan, sebagai bagian dari perjalanan hidup yang membentuk siapa kita saat ini.
Memiliki Pandangan Positif Tentang Diri: Membangun pandangan positif tentang diri sendiri, di mana seseorang melihat dirinya secara seimbang, menghargai kekuatan dan berkomitmen untuk memperbaiki kelemahan.
Mengurangi Perbandingan Sosial: Tidak terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Self-acceptance berarti memahami bahwa setiap orang unik dan perjalanan hidup masing-masing berbeda.
Ketenangan Batin: Dengan menerima diri sendiri, seseorang akan merasa lebih tenang dan damai secara batin, karena tidak lagi berjuang melawan diri sendiri atau mencoba menjadi orang lain.
Self-acceptance adalah dasar dari kesehatan mental dan emosional yang baik. Dengan menerima diri sendiri, seseorang bisa hidup lebih autentik, menjalani hidup dengan lebih bahagia, dan memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Tanda Seseorang Sudah Selesai Dengan Dirinya Sendiri Tanda seseorang sudah selesai dengan dirinya sendiri (self-acceptance) dapat terlihat dari berbagai aspek, antara lain:
Penerimaan Diri: Mereka menerima diri mereka sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan tanpa merasa perlu menyembunyikan atau mengubah siapa mereka untuk menyenangkan orang lain. Meski begitu, tetap butuh untuk instropeksi dan mengembangkan diri bagi perbaikan dan kebaikan.
Ketenangan Batin: Mereka memiliki ketenangan batin dan tidak mudah terganggu oleh kritik atau pendapat negatif dari orang lain.
Mandiri Emosional: Mereka tidak bergantung pada orang lain untuk merasa bahagia atau berharga. Kebahagiaan dan rasa harga diri mereka berasal dari dalam diri.
Tujuan Hidup yang Jelas: Mereka memiliki tujuan hidup yang jelas dan bekerja menuju tujuan tersebut tanpa merasa tertekan oleh ekspektasi eksternal.
Keberanian Mengambil Keputusan: Mereka berani mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan keyakinan mereka, meskipun keputusan tersebut tidak populer atau didukung oleh orang lain.
Relasi yang Sehat: Mereka memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain, dimana mereka bisa memberi dan menerima dengan tulus tanpa merasa terbebani.
Kepercayaan Diri: Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan yakin akan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup.
Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain: Mereka tidak merasa perlu membandingkan diri mereka dengan orang lain dan fokus pada perjalanan hidup mereka sendiri.
Kemampuan Menghadapi Kegagalan: Mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh, bukan sebagai cerminan dari nilai diri mereka.
Keseimbangan Hidup: Mereka mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri, serta mengelola stres dengan baik.
Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda ini, bisa dikatakan bahwa mereka telah selesai dengan diri mereka sendiri dan mencapai tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang tinggi.
528 notes
路
View notes
Text
Cara Pandang Baru Saat Dewasa
Menuju dewasa yang kemudian melihat kehidupan ini bergeser Point of View-nya " 1. Mulai memahami kalau nggak ada yang terlambat dalam hidup, selama kita masih hidup. Itu adalah takdir terbaik yang kita miliki, kalau kita baru memulainya sekarang karena memang sekarang saatnya, bukan karena kita terlambat. Namun, itulah perjalanan hidup kita. Jadi, jangan takut kalau orang lain udah sampai mana, kitanya baru mulai
2. Belajar untuk merasa cukup. Dunia ini nggak ada ujungnya kalau dikejar. Nasihat terbaik yang kudapatkan di umur 34 ini adalah kalau kita gagal satu dua hal terkait urusan dunia, kita masih bisa ngulang. Tetapi kalau gagal di akhirat, ngak akan bisa ngulang buat memperbaikinya.
Rezeki kita itu cukup, tapi nggak akan cukup buat ambisi dan ketakutan kita akan kemiskinan. Ya Allah, kita berdoa setiap hari biar dikasih hati yang benar-benar terus bisa merasa cukup. Biar nggak hasad sama orang, nggak iri sama rezeki orang lain, dan lebih bersyukur sama apa yang kita miliki sekarang.
3. Pondasi agama sangat penting. Sebagai generasi yang tumbuh di lingkungan yang biasa-biasa aja dalam beragama, dulu di sekolah negeri juga agama tidak menjadi materi yang prioritas. Di umur sekarang dan menjadi orang tua, baru ngerasa banget kalau pondasi agama sedari kecil itu penting sekali sebagai panduan hidup. Agar melihat dunia ini lebih bijak dan prioritas hidup lebih benar dan terarah.
Mungkin itu yang bikin sebagian besar orang tua di generasiku sekarang yang milih anaknya sekolah di sekolah berbasis agama. Sebab di fase dewasa ini, sadar jika pemahaman hidup atas landasan spiritual ini yang benar-benar menyelamatkan diri dari masalah-masalah anxiety (kecemasan), feeling lonely (kesepian), depresi, dan beragam isu kejiwaan lain. Itu yang kurasain.
4. Belajar jujur sama diri. Badan itu pasti punya sinyal tertentu sebagai respon terhadap situasi/hal yang lagi jadi beban pikiran. Jangan sampai dzalim sama diri sendiri karena hal-hal yang sebenarnya bisa diputus tapi tetap dipertahankan karena rasa nggak enakan. Dan berujung pada langganan IGD, obat antidepresan, dan segala macam.
Jangan lupa menolong diri sendiri dengan kejujuran. Dan jangan takut buat minta tolong ke orang lain, ke profesional, dsb. (c)kurniawangunadi
948 notes
路
View notes
Text
Semoga kamu mencintai peran yang sedang kamu jalani saat ini. Kalaupun belum cinta, semoga kamu selalu dikelilingi hal-hal baik saat menjalani peranmu. Kalaupun belum ditemukan kebaikan itu, semoga kamu bisa mensyukurinya.
Ini doa baik sebelum tidur. Selamat istirahat semuanya. Terima kasih sudah berjuang dalam berperan hari ini dan seterusnya. :)
966 notes
路
View notes