sonnetofshore

[sonnetofshore]

“There is nothing on this earth more to be prized than true friendship.”

ㅡ Thomas Aquinas

[sonnetofshore]

Kim Doyeon & Kim Minjeong

The Truest Soulmates, Minky’s siblings.

Kalau berbicara mengenai dua adiknya yang lumayan nyinyil. Minky kadang dibuat menggelengkan kepala. Sebab dua jiwa yang tak kembar, namun kepribadiannya sebelas dua belas ketika mereka datang dan berbincang dengan sang kakak tertua.

Kim Doyeon, si paling artistik, sebetulnya. Namun pemikiran orang tuanya yang masih mengharapkan sang anak harus sesuai dengan kemauannya membuat ia kembaki menelan kenyataan kalau dirinya tak pernah bisa mengembangkan bakat dan mimpi menjadi seorang musisi. Anak kedua yang memiliki perangai lucu, perilakunya yang lumayan lawak dan membuat semua orang nyaman di tengah presensi Doyeon. Ia yang memahami bagaimana sang kakak selalu berusaha memberikan yang terbaik meskipun tahu kalau itu bukan yang diinginkan Minky, membuatnya selalu memperhatikan sang kakak. Minky tak pernah mengira kalau sang adik mau membeberkan fakta bahwa dirinya diam-diam ikut bandㅡdan mau tak mau, Minky ikut menutupi apa yang adiknya lakuan pada ayah dan ibu.

Minjeong, adik yang paling terakhir, sang anak yang memiliki kebebasan untuk memilihㅡtak seperti kedua kakak perempuannya. Hal tersebut tak membuat kedua kakaknya iri atau marah. Justru, keinginan Minjeong yang diiyakan ayah dan ibu membuat kedua kakaknya lega. Adik perempuan yang pemalu, namun menjadi sosok yang sangat menempel pada dua kakaknya karena ia merasa dekat. Minky cukup bersyukur, setidaknya Minjeong dapat memilih apa yang dia mau di masa depan dan memiliki sesuatu yang diinginkannya dalam genggaman.

[sonnetofshore]

Bae Jacob, the love of her life.

Minky’s muse of love.

[sonnetofshore]

Her Closest Classmates.

Roseanne Park, the gorgeous that she is.

Entah dimulai darimana kedekatan mereka. Yang jelas, semuanya mengalir seperti air. Kepribadian Rose yang cukup berbaur membuat Minky mudah dekat dengan perempuan bersurai blonde tersebut. Mereka seperti lem satu sama lain. Orang berkata, dimana ada Minky, disitu ada Rose. Minky yang sebenarnya seorang introvert cukup terbantu dengan kehadiran Rose yang mengenal banyak orang. Pun, dengan ini Minky bisa lebih terbantu mendapatkan relasi untuk bertukar informasi mengenai ujian, kan?

[sonnetofshore]

Literature Club Buddy.

1. Cha Eunwoo

Jangan tertipu wajah tampannya! Sebab, dibalik tipu daya wajah memikatnya tersimpan perilaku yang di luar nalar. Demi Tuhan. Bahkan Minky sampai geleng kepala mendengar alasan teman sebayanya ini mengikuti Literature Clubㅡia ingin tidur di perpustakaan dengan damai, katanya.

2. Mark Lee

The one that she trusted. Kalau dilihat lagi, Mark memiliki karisma yang kuatㅡdan Minky pun mengakui kalau ia memang mempunyai daya tarik. Salah satu adik kelas yang Minky percaya kalau dirinya dapat meneruskan Klub Literasi dengan baik.

3. Kim Minji

Si manis pecinta buku lainnya. Minky cukup akrab dengan Minji sebab adik tingkatnya itu selalu bertanya tentang apa saja yang ada di klubㅡmembuat Minky setidaknya merasa kalau ia dapat diandalkan oleh orang lain, termasuk oleh adik kelas sesama satu klubnya.

[sonnetofshore]

Another Relations.

1. Kim Hyunjin

Library buddies.

Minky cukup terkejut dengan kenyataan kalau dirinya berteman baik dan dekat dengan salah satu 'pawang' dari perpustakaan. Hyunjin, dikenal dengan si penggemak komik yang selalu duduk di antara bangku perpustakaanㅡdan Minky yang memang menyukai suasana damai di tempat itu membuat keduanya sering bertemu satu sama lain.

2. Kim Younghoon

CSAT buddies.

Minky bukan tipikal yang gampang berteman dengan lawan jenis. Ia lebih nyaman bercengkrama dengan sesama perempuan, membuatnya memiliki teman perempuan lebih banyak. Namun, salah satu pengecualian untuk beberapa teman lelakinya yang lain, salah satunya Younghoon. Awalnya bingung saat sapaan datang dari Younghoon sendiri pada saat di tempat les, menanyakan apakah Minky berasal dari sekolah yang sama berujung dengan keduanya yang akrab satu sama lain sebagai teman les.

3. Myung Jaehyun

Cousin.

(...)

4. Han Julie

Swifties buddies.

(...)

[sonnetofshore]

Kim Minky, they said.

“Kakak, nggak coba buat masuk jurusan olahraga?”

“Kakak, nanti masuk jurusan olahraga aja ya, kayaknya kakak cocok soalnya semua bisa.”

“Kakak, jadi contoh baik buat kedua adik kamu, ya.”

Memori-memori tentang bagaimana ia selalu dituntut untuk melakukan sesuatu oleh orang tuanya membuatnya berkutat dengan pikiran rumit. Ia tak menyangkal kalau keduanya tak ayal seorang malaikat jatuh ke bumi. Namun, bagaimanapun perangainya, sosok orang tua yang terbentuk oleh budaya di Korea Selatan membuat ia sedikitnya tersisip oleh tekanan dan harapan yang besar. Setidaknya, sang puan memahami bahwa tekanan tersebut ia jadikan sebagai sesuatu yang memicunya untuk membuktikan bahwa ia bukan hanya sekadar seseorang yang bisa dituntut, namun juga memberikan lebih banyak dari yang mereka duga.

Kim Minkyeung, atau akrab dipanggil dengan Minky, sang puan dengan sejuta harapanㅡsempat dipatahkan ketika kedua orang tua memilih untuk memasukkannya ke dalam jurusan olahraga. Tak pernah terbesit kalau dirinya harus menekuni dunia olahraga. Bahkan mungkin, dunia olahraga menjadi pilihan terakhir ketika tak ada opsi lain. Harusnya, begitu; sebelum orang tuanya memberikan hanya satu opsi pilihan untuk hidup dan karirnya.

Tipikal perempuan yang berjalan beriringan dengan banyak kegiatan menyenangkan: berjalan-jalan, hobinya. Membaca buku, ia masukkan ke dalam kewajiban untuk membuka wawasannya. Menjadi seorang model, impiannya. Belum sempat meraih, sebagai anak pertama menjadi sebuah kewajiban untuk mengikuti apa yang orang tuanya pilih: meneruskan impian sang ayah menjadi atlet renang. Setidaknya, mungkin ia dapat melakukan hal yang membuat dirinya bahagia walaupun harus menjalani sesuatu yang penuh dengan beban.

Sebuah tekanan yang besar ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Esang High School. Padahal, ia tau bahkan dirinya mumpuni dalam banyak hal. Orang bilang perempuan bertalenta. Minky itu dipujaㅡmenurut orang tuanya, dan ia mampu untuk melakukan apapun yang mereka pilih walaupun itu bukan sesuatu yang diharapkan oleh dirinya.

Tapi siapa yang tau, di dalam benaknya terdapat benang kusutㅡantara takut mematahkan harapan orang tua, dan tidak bisa menjadi contoh baik kedua adiknya yang sama-sama masuk ke sekolah disana.

Minky tidak pernah ingin dibanggakan. Karena, yang ia pahami bahwa ucapan rasa bangga itu selalu diiringi dengan harapan yang besar. Walaupun ia tahu kalau dirinya bisa, tapi inginnya hanya terucap rasa syukur dari orang di sekitar, tanpa orang tuanya perlu pamerkan apa yang ia bisa.

Ia hanya ingin menyelesaikan semuanya sesegera mungkinㅡ walaupun setelah ini, mungkin masih tetap ada keinginan-keinginan besar yang kedua orang tuanya toreh dalam diri Minky. Namun, setidaknya ia kini sudah bisa mencintai yang tak pernah ia sukai, mengarungi setiap kumpulan massa air dan menunjukkan eksistensi dirinya dengan bangga, menjadi seorang atlet renang yang dibanggakan sekolahnya.