#MPASI

[rumelihisari]

Bu, jadi kamu lelah ya? Effort kamu dalam memberi nutrisi terbaik untuk anak, berusaha untuk tidak memberi makanan Upf seringkali justru cibiran itu datang dari mereka yang bergelar sepertimu juga yaitu 'ibu'. Padahal makanan yang kamu berikan pada anak adalah hasil dari konsep yang kamu rancang dengan suami dalam kurikulum keluargamu.

Bosan, ya, bu, negur bapak-bapak atau mas-mas yang suka merokok sembarangan? Nggak peduli ada anak kecil atau enggak, ada ibu hamil, dan tentunya ada kamu yang berhak menghirup udara segar pemberian Allah tanpa paparan asap rokok.

Nggak mudah, ya, Bu mempertahankan rasa percaya diri menjadi 'ibu' disaat mereka bahkan dari kalanganmu sendiri menganggap peran ibu adalah 'cuma'

Kadang kesel, ya, Bu, kalau orang lain anggap kamu lebay berlebihan hanya karena kamu melarang beberapa hal untuk anakmu, kamu merasa anakmu nggak baik-baik aja dan butuh penanganan lebih dalam, padahal yang tahu kondisinya emang, ya, kamu. Yang membersamai adalah kamu dan yang merasakan lelah dari ketertinggalan perkembangan dan pertumbuhan anak, ya, juga dirimu.

Selama apa yang kamu lakukan tidak menyalahi syariat dan kesehatan, tetap lanjutkan, ya, bu. Sebab bab mengasuh dan mendidk tak cukup hanya berdasar pengalaman dan perasaan, ia juga butuh ilmu pengetahuan. 

Semangat bu kamu berharga✨

[nhadiyati]

Cerita MPASI

Dari ketika aku merasakan bahwa menyusui bukan hal yang mudah, selalu coba ku sempatkan menyelipkan doa untuk Dea "Ya Allah semoga dea dilancarkan minum susunya, makan mpasi hingga menu keluarga, seluruh fase tumbuh kembangnya dea". Alhamdulillah sejauh ini selama 19 Hari Dea mulai makan sangat-amat-teramat dibantu oleh Allah dan makan dengan baik.

Dea seharusnya mpasi sesuai tanggal lahir tapi karena mamak gak mau kehilangan moment suapan pertama soalnya Dea akan masuk daycare saat itu, jadilah dipercepat beberapa hari. si @sitirizkyramdhana sebagai suhu dengan anak dua selalu wanti-wanti lower your expectations, anak mau makan syukur, kalau gak coba lagi. Aku sangat mencoba memahami itu, pasti sulit jadi Dea dari yang biasa minum cair menjadi semi padat, yang biasanya gleg gleg harus belajar menelan.

dan aku coba menerapakn feeding rules yang kisi-kisinya udah dikasih dari @indrisukmawati, feeding rulesnya si Indri kece banget menurutku (sekarang pokoknya semua ibuk yang punya anak terlihat sangat kece dan aku masih sangat-sangat tertatih) dan sepertinya rules ini banyak dianut ibu-ibu lain :

makan di kursi makan/dipangku. Tidak sambil digendong berdiri, tidak sambil jalan, dan tidak di depan TV yang sedang menyala

Tidak ada distraksi tontonan TV, gadget, atau mainan di atas kursi makan, supaya fokus ke makanan

Durasi makan maksimal 30 menit, boleh dikasih jeda 10-15 menit, nanti coba lagi. Tapi masih dalam rentang waktu 30 menit sejak awal makan

Suapan pertama sampai kelima dikasih setengah sendok saja, sambil dilihat reaksinya

Tidak me-lap sisa makanan di sekitar mulut saat makan, bersihkan di akhir sesi makan saja sebagai tanda makannya sudah selesai.

Sebelum mempercepat Mpasi saya sempat ikut beberapa webinar sebagai bekal, dan kemudian baca-baca juga ama rekap resep yang kira-kira dapat diterapkan. Akhirnya referensi yang saya gunakan adalah sebagai berikut :

Dr. Tan terus baca resep disini dan disini

Resep Mpasi dan aku juga pemakai bumboo

Resep Mpasi dari bunaryugaaa

saya juga telemedicine dengan Dr. Shane yang diberikan beberapa wejangan sebagai berikut :

menu lengkap lgsg, gaa menu tunggal lg skrg, krn ga kekejar nanti ketertinggalan nutrisinyaa

nanti pas nyuapin sendoknya biarin didlm mulut jd dedek kyk ngisep sendok gt utk meminimalisir nyembur ngelepeh

di chiller tahan 1-2 hari, jadi boleh buat stok seharian di malam sebelumnya dan bisa dihangatkan

anak boleh makan apa saja, perhatikan reaksi alergi kalau ada riwayat keluarga (kl ada riwayat bapak ibunya, makan boleh 3 hari jenisnya sama utk mantau gejala). Jangan dikasih mentah/setengah matang, msg, pengawet, pewarna, pemanis 

mau latihan oromotor pas makan bisa pakai jagung, paha ayam, iga…biji mangga, tebu dan bonggol nanas di waktu snack

untuk keju mpasi, keju yg komposisi nya hanya : susu sapi, enzim rennet, bakteri dan garam

https://www.instagram.com/reel/C1zBzGHpTx3/?igsh=enRiMTFtOHN2bTZi resep ini boleh diaplikasikan kalau mau traveling

fortifikasi atau instan boleh tapi kalau bisa tetap dengan realfood dulu untuk memperkenalkan lebih banyak varian makanan. Kalau utk snack biskuit2 gpp tp kl bs ditmabh lemak misal keju atau selai kacang soalnya kalori biscuit rendah

Menu mpasi deana adalah bubur daging, karena saat itu dirumah si Dhana lagi masak sop jadi minta disisihkan, Saat itu memberi porsi alakadar dari sekali masa 30gr nasi dibagi untuk 3x makan dan aku hanya memberikan 1 kali buah pisang sebagai cemilan dan 1 kali bubur daging sebagai makuta. Alhamdulillah Deana lahap dan lucunya bahkan ketika besok di daycare dia kelaperan jadi makan bubur temannya, jadilah Deana yang baru hari kedua Mpasi berhasil dengan porsi menjadi 3x makuta dan 1x cemilan. Perlu diketahui bersama....saya dan dapur itu bukan teman akrab, bisa dihitung jari selama 30 tahun hidup beberapa kali saya masak selain indomie dan olahan telur. Hari minggu dibela-belain abis suamik ke Pasar melakuan food prep ala-ala dengan memotong wortel, buncis, brokoli (yang ternyata harus direndam air garam dulu), sedangankan untuk protein hewani memasrahkan pengolahannya ke suamik. Hari itu juga buat kaldu ceker, tapi ya memang bukan pakar masak alhasil hanya untuk food preparation dan masak itu dari jam 10.00-15.00 haha rasanya lelah sekali, yang awalnya idealis "harus bisa masak sendiri buat anak" menjadi menerima bantuan suami dan kakak, kalau tidak mungkin bisa kelar besok 😂

Sampai hari ini mamak masih belajar masak, Suami dan Kakak menjadi orang yang paling sabar aku tanya "ini jahee bukaan?" atau "serehnya seberapa panjaang?" atau pertanyaan paling sering "ini nasiknyaa udah pecaah belum?", walau yah sampai hari ini skill mamak masih pakai bumtik ya 1 siung bawang merah dan putih aja, kalau pakai ghee 1,2 sdm, kaldu bubuk wajib haha. Tulisan ini untuk mengenang selain menu bayi pada umumnya, mama sudah berhasil dan dea lahap makan soto lele, opor tuna, uduk udang

Sampai hari ini mamak masih belajar mengenali respon dea dengan masakan mamak dan jangan cepat panik. Alhamdulilah sejauh ini belum ada penolakan, walau ada kejadian lucu makan malam Dea nangis, melenting duduknya, dan mulutnya segaris. Kirain makannya gak enak, ternyata dia ngantuk soalnya tiba-tiba ditengah suapan dia tertidur di kursi 😂 Terimakasih Ya ALLAH untuk pendampingan yang tak pernah henti diproses mengasuh Dea baik secara langsung atau melalui perpanjangan makhluknya seperti Papa Dea, Aunti Dhana, temen-temen mama dan orang sekitar dengan berbagai wejangan (bahkan dari bapak rujak penjual buah potong mama jadi tahu kalau mangga buat bayi itu bagusnya mangga arum manis yang lebih lembut), semoga tahap MPASI hingga menuju menu keluarga ini berjalan lancar. 😄

[fatimahshinta]

"Kenapa sih ummaa, aku ngga boleh bebas "makan" semaunya!"

Karena ummaa ingin kakak faham.. tidak cukup kita makan makanan yang halal aja, tapi juga makanan thayyib

Agar kakak di masa depan nanti bisa memilah dan mementingkan "apa manfaat gizinya", bukan sekedar keinginan dan rasa,

Karena nak, setiap suplai makanan ke tubuh kita menjadi support amal - amal shalih kita,

Menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat sehatnya badan kita,

Dan yaaa, ummaa ingin kakak menghargai proses ikhtiar, bukan serba instan apa mau kita,

Sesederhana kakak ingin yogurt, maka bukan hanya bermudah - mudah membeli meski mampu, tapi "besok kita coba belajar bikinnya sama - sama ya!"

Kakak sholihah..

Karena dunyaa ini tempat kita beramal, tempat kita bisa memaksimalkan ikhtiar..

Tapi di JannahNya..

Semuanya akan sangat berbeda !

Yogyakarta, 3 Safar 1446 H; 01.05 a.m

Overthinking random emak - emak setelah bapak berangkat safar ke luar kota 😁

[ceritamaryam]

Praktikum tanpa jas lab?😂

Waktu maryam baru lahir, bunda sempat melakukan observasi kecil kecilan. Observasi dilakukan untuk mengetahui perkiraan jam tidur maryam, lama tidurnya, berapa kali maryam minum ASI, dsb.

Saat ini, maryam sedang di fase belajar baru: makan! in syaa Allah observasinya dimulai lagi. Kali ini untuk mengetahui tentang respon terhadap makanan; tekstur, jam makan, menu, kondisi saat makan, dan kalau qadarullah maryam ada alergi tertentu. Tapi yg ini semoga tidak ada

Bismilaah.. Semoga maryam tumbuh menjadi muslimah yang kuat yaa. Kuat jasmani juga rohaninya 🤲🏻✨

[digitalpole1]

How to Turn Satisfied Customers into Vocal Advocates: Encouraging Google Reviews for Your Business

In today's digital landscape, your online reputation is everything. And when it comes to building trust and attracting new customers, Google Reviews reign supreme. Those star ratings and heartfelt testimonials hold immense power, swaying potential patrons and influencing purchasing decisions. So, how do you get your happy customers to sing your praises through Google Reviews? Here are some effective strategies to keep those positive vibes flowing:

1. Make the Ask (Politely!): Don't be shy! Simply asking your customers to share their experience on Google goes a long way. Train your staff to casually mention review requests at opportune moments, like after completing a successful transaction or resolving a customer's issue. Remember, keep it polite and non-pressuring – a genuine "We'd love to hear your feedback on Google" can work wonders.

2. Timing is Everything: Strike while the iron is hot! Send automated review requests shortly after a positive interaction, when the experience is still fresh in their minds. Consider triggering emails upon purchase completions, successful service appointments, or even after resolving a complaint (showing you value feedback even for less-than-stellar moments).

3. Simplify the Process: Eliminate friction by making leaving a review easy as pie. Include direct Google Review links in your email or text message campaigns. Display QR codes on receipts or in visible locations around your store. Embed Review buttons on your website or social media pages, leading them straight to the review form. The simpler the path, the higher the review-completion rate.

4. Personalization Goes a Long Way: Generic requests lack impact. Take the time to personalize your appeal. Address customers by name, mention their specific purchase or service, and remind them of the positive aspect of their experience. This shows you appreciate their business and genuinely value their feedback.

5. Sweeten the Deal (Without Bribery): While offering direct incentives for reviews is against Google's policy, you can still show your appreciation through subtle gestures. Run a "Featured Review of the Month" contest with small prizes. Offer exclusive discounts or early access to new products for those who leave detailed reviews. Remember, it's about showing gratitude, not buying reviews.

6. Make Reviews a Conversation: Don't let the interaction end with the review submission. Respond to each review, thanking the customer for their feedback and addressing any concerns. This not only showcases your dedication to customer service but also encourages others to engage in the conversation, boosting your review visibility.

7. Champion Your Reviews: Positive reviews deserve to be showcased! Feature snippets on your website and social media pages. Include review quotes in marketing materials. Create video testimonials highlighting your amazing customers. Let the good vibes permeate every customer touchpoint.

8. Be Open to Feedback (Even the Not-So-Good): Remember, negative reviews can be just as valuable as positive ones. They offer insights into areas you can improve. Respond professionally and promptly, demonstrating your commitment to addressing concerns and improving your services. This transparency can actually turn a negative experience into a positive one, showcasing your commitment to customer satisfaction.

9. Celebrate Success, and Keep Going: Building a strong review base takes time and effort. Track your progress, celebrate milestones, and acknowledge your team's efforts. But don't become complacent. Continuously refine your review-encouraging strategies and adapt to changing customer behavior. Remember, a culture of feedback and appreciation is key to fostering loyal customers and thriving in the ever-evolving digital landscape.

By implementing these strategies, you can transform your satisfied customers into vocal advocates, amplifying your business's online presence and attracting new customers through the power of genuine Google Reviews. So, start asking, simplifying, and showing appreciation, and watch your online reputation reach new heights!

[detournementsmineurs]

"La Couleur Pourpre" de Blitz Bazawule - adapté du roman éponyme d'Alice Walker (1982), ayant déjà fait l'objet d'une première adaptation par Steven Spielberg (1985) et d'une comédie musicale à Broadway (2005) - avec Fantasia Barrino, Taraji P. Henson, Danielle Brooks, Colman Domingo, Corey Hawkins, Gabriella Wilson dite H.E.R., les jeunes Phylicia Pearl Mpasi et Halle Bailey et la participation de Ciara, janvier 2024.

[jurnalweli]

Belajar Makan

Perjalanan MPASI bayiku masih panjang. Sekarang menginjak 3 bulan bayiku belajar makan dan aku masih belajar sabar, hehe. Menginjak bulan kedua aku mulai merasakan drama MPASI seperti mulai mudah rewel, tidak tahan duduk di high chair, mengemut cukup lama, makan sedikit dan lain-lain. Lalu aku dipertemukan dengan beberapa content tentang MPASI. Mungkin ini yang dinamakan algoritma. Hingga muncullah thumbnail di youtube bertuliskan “Trauma Makan Anak Bisa Jadi Karena Orangtua”. Podcast dari ibu Nikita Willy di akun youtubenya dengan narasumbernya adalah dr. Dimple Nagrani, Sp.A. Sebenarnya dari awal MPASI aku tidak berpedoman pada 1 dokter melainkan aku memilih mana yang nyaman dan sesuai dengan konsep yang ingin aku jalankan yaitu pemberian gizi seimbang melalui real food. Dokter Tan selalu mengingatkan untuk mempelajari konsep, jangan hanya perbanyak resep.

Ini kali pertama aku mendengarkan penjelasan MPASI dari dr. Dimple. Mendengarkan sembari melakukan pekerjaan domestik lain membuat 55 menit ini terasa cepat. Banyak hal yang menjadi pengingatku. Teori satu dengan yang lainnya mungkin akan berbeda dengan yang kita tahu tapi di sini aku hanya ingin mengevaluasi diriku karena aku sedang observasi proses makan bayiku. Kita ambil baiknya, ya. Selama berhadapan dengan MPASI aku lebih menyesuaikan bagaimana anakku dan ilmu yang ada sebagai pegangan agar lebih tenang menjalankan.

Beberapa poin yang aku garis bawahi dari podcast ibu Niki dengan dr. Dimple antara lain :

Anak kita tidak mau makan itu 100% pasti ada alasannya. Alasan paling basic adalah anak belum lapar atau anak sedang mengantuk. Oleh karenanya jadwal itu nomor satu.

Menerapkan feeding rules yang konsisten diantaranya anak wajib puasa 2-3 jam sebelum makan kecuali minum air putih, makan hanya 30 menit, dan tidak boleh ada distraksi.

Jaga emosi kita. Coba siapkan cermin untuk melihat apakah kita terlihat senyum atau marah ketika menyuapi anak.

Jangan turunkan tekstur ketika anak sakit.

Jika anak tidak nyaman dengan tekstur grenjel bisa dibuat makanan padat yang mudah dikunyah misalnya bakso.

Jangan mengganti makanan utama dengan cemilan.

Masalah makan anak sekarang bisa berpengaruh kedepannya. Misal, anak yang tidak terbiasa dengan bubur karena jijik dengan teksturnya bisa jadi ketika dewasa juga sama.

Jangan paksa anak jika tidak mau makan. Jangan memohon-mohon untuk dimakan. Tugas kita adalah mencari tahu mengapa anak tidak mau makan.

Jangan mendorong makanan dengan air atau sup karena anak jadi kembung, dan oromotornya jadi  kurang berfungsi dengan baik.

Distraksi selalu membosankan dengan bertambahnya usia. Misalnya, anak 9 bulan lahap makan dengan keliling kompleks. Hal ini mungkin tidak berlaku ketika anak usia 10 bulan ia baru mau makan dengan naik mobil.

Masih banyak poin yang ingin aku tulis dan ternyata sebanyak itu. Semangat, bun!

"Mengubah kebiasaan anak 1 tahun jauh lebih mudah dibanding anak usia 2 tahun ke atas karena sudah tertumpuk dengan informasi-informasi sebelumnya."

[wonderwiminsblog]

Engga bisa masak karena engga ada ketertarikan dan semangat untuk masak. Tapi untuk sicantik apalagi lagi lahap makannya yang lagi belajar ngunyah.. simsalabim aja mama bikinin nak 🫶

[resep-mpasi]

Hi Mom's 🌻

Berikut kami memberikan beberapa resep MPASI untuk sang buah hati 🥰✨️

.

bunda² dapat mengakses pada link diatas yaaa, Menu akan kami update secara berkalaa, terimakasih 😉🍒

[mediamatinees]

The Melancholic Beauty of Perseverence in "The Color Purple"

Content Warning: The Color Purple (2023) contains scenes that depict domestic violence, sexual assault, verbal abuse, and racial violence. Spoilers for The Color Purple ahead! So, I was originally going to do a comparison to the Oscar-nominated 1985 film adaptation. But personally, after struggling through a book I was listening to that put me in a very upsetting place, I decided that I wasn’t…

[cieuxgris]

The Color Purple (2023)

[where-our-stories-start]

[blackinperiodfilms]

The Color Purple is now available to rent/purchase on digital platforms such as Prime Video and Apple TV!

It will be released on 4K UHD, DVD and Blu-ray on Mar. 12.

[mostunderratedawards]

Best Breakthrough Performance

Jonah Hauer-King in The Little Mermaid

Halle Bailey in The Little Mermaid

Agnes O’Casey in The Miracle Club

Xolo Maridueña in Blue Beetle

Tom Blyth in The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes

Bruna Marquezine in Blue Beetle

Phylicia Pearl Mpasi in The Color Purple

Kaimana in Next Goal Wins 

[detournementsmineurs]

"La Couleur Pourpre" de Blitz Bazawule - adapté du roman éponyme d'Alice Walker (1982), ayant déjà fait l'objet d'une première adaptation par Steven Spielberg (1985) et d'une comédie musicale à Broadway (2005) - avec Fantasia Barrino, Taraji P. Henson, Danielle Brooks, Colman Domingo, Corey Hawkins, Gabriella Wilson dite H.E.R., les jeunes Phylicia Pearl Mpasi et Halle Bailey et la participation de Ciara, janvier 2024.

[kcyars189]

HALLE BAILEY & PHYLICIA PEARL MPASI as Nettie & Celie Harris The Color Purple (2023), dir. Blitz Bazawule