#Polda Kalbar
Explore tagged Tumblr posts
Text
Robot Humanoid hingga Robot Dog Beratribut Polisi Ramaikan Monas dalam Persiapan Hari Bhayangkara ke-79
Jakarta, 27 Juni 2025 – Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat ramai dikunjungi puluhan robot berbagai jenis yang mengenakan atribut kepolisian. Kehadiran mereka menjadi bagian dari gladi kotor dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 yang akan digelar pada 1 Juli 2025. Sebanyak 25 unit robot dikerahkan dalam kegiatan ini, terdiri dari dua unit Robot Tank, dua unit Robot Ropi, satu…
0 notes
Text
Doa Bersama Lintas Agama Warnai Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polda Kalbar
Doa Bersama Lintas Agama Warnai Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polda Kalbar Kantor-Berita.Com, Pontianak|| Suasana haru dan khidmat menyelimuti Graha Khatulistiwa Polda Kalimantan Barat Pada Kamis, (26/6/25), saat ratusan peserta mengikuti Doa Bersama Lintas Agama dalam rangka menyambut peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025. Kegiatan ini dimulai dengan lagu…
#Doa bersama#Doa Lintas Agama#Gubernur Kalbar#Hari Bhayangkara#Irjen Pipit Rismanto#Kapolda Kalbar#ke-79#kegiatan Polri#Polda Kalbar#Ria Norsan#Toleransi antarumat
0 notes
Text
Seorang Kepala Desa di Kubu Raya Terjerat Kasus Hukum, Ditahan di Polda Kalbar
BERITABORNEO.CO.ID Kubu Raya – Informasi beredar mengenai Kepala Desa Kuala Mandor A, Kabupaten Kubu Raya, berinisial MNW, yang kini harus menjalani proses hukum. MNW diduga terlibat dalam sebuah kasus yang mengharuskannya mendekam di tahanan Polda Kalimantan Barat sejak Kamis, 19 Desember 2024. Informasi ini dikonfirmasi oleh sejumlah warga Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B,…
#Berita Borneo#Ditahan Polisi#Ditangkap Polisi#Kabupaten Kubu Raya#Kasus Tanah#Kecamatan Kuala Mandor B#Kepala Desa di Kubu Raya#Kepala Desa Kuala Mandor A#Korupsi#Polda Kalbar
0 notes
Text
Kuat Dugaan Oknum Penyidik Mabes Polri Melindungi Mafia Tanah Ucap Herman Hofi
HARIANSOLORAYA.COM, PONTIANAK KALBAR || Kasus mafia tanah yang melibatkan PT Bumi Indah Raya (BIR) dengan Lili Santi Hasan terus menjadi sorotan publik sebab tak kunjung usai. Anehnya meski telah bertahun-tahun berjalan, kasus ini belum menemui titik terang dan kini menjadi bola panas di Polda Kalbar, dengan dugaan intervensi dari Mabes Polri yang dinilai menghambat proses penyidikannya. Melalui…
#Dr Herman Hofi Munawar Law#Intervensi#Mabes Polri#Mafia tanah#Pejabat BPN Kubu Raya#Polda Kalbar#PT Bumi Indah Raya
0 notes
Text
Sambut HUT Polwan Ke-75, Polda Kalbar Gelar Olahraga Bersama
KALBAR SATU ID – Dalam rangka memperingati HUT Polwan Ke-75, Polda Kalimantan Barat menggelar kegiatan olahraga bersama di Lapangan Jananuraga Mapolda Kalbar, Jum’at (11/8). Kegiatan olahraga bersama dibuka langsung oleh Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, S.I.K., M.H., Ketua Bhayangkari Daerah Kalbar Ny. Nila Pipit Rismanto, didampingi Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Roma Hutajulu, S.I.K.,…

View On WordPress
0 notes
Text
My WHV Timeline
I got that WHV with my name on it!

This post is going to be super long! Jadi, karena aku termasuk tipe yang suka menceritakan semua hal secara detail dan memang sudah niat juga sih, aku pengen tulis ini sebagai kenang-kenangan karena aku berhasil mendapatkan WHV!
Here’s my timeline, each moment a small but sweet step toward the dream: 12-02-2024: The day I made a quiet but powerful promise to myself—to see my name on that WHV, no matter what. 02-03-2024: Took my visa photos. Just one tiny step, but it felt like a step toward something big. 23-04-2024: Got my SKCK done at Mabes Polri. A little closer, a little more real. 22-05-2024: Took the PTE test, butterflies in my stomach, but my sights set firmly on the goal. 08-10-2024: Prepared my bank reference letter, and then—out of nowhere—the SDUWHV opening was announced! My heart raced; it was really happening. 10-10-2024: Received that precious SDUWHV letter. Holding it felt surreal, like I was holding a piece of my future. 25-10-2024: Lodged my visa application, sending off all my hopes and dreams along with it. 27-10-2024: Completed my Medical Check-Up (MCU), feeling both excitement and calm; the finish line was in sight. 12-11-2024: The day that made everything worth it—Visa granted! I felt pure joy, knowing the adventure of a lifetime was now just around the corner.
Jadi, aku sudah mengincar program WHV ini dari tahun lalu, gara-gara orang-orang di sekitarku tiba-tiba banyak yang berangkat ke Australia. Honestly, back in 2021, aku juga sempat berandai-andai, "Asyik juga ya kalau bisa ke Melbourne," waktu itu mikirnya pengen lanjut kuliah lagi, sih. Plus, one of my bucket list items is to work abroad, dan rasanya negara yang paling potensial buat goal itu adalah Australia. Banyak orang Pontianak juga yang hijrah ke sana, jadi makin kebayang, deh. Impian itu aku pendam, sambil terus cari kesempatan dan peluang, supaya bisa mewujudkan one of my ultimate dreams.
Ternyata, di tahun 2024, aku merasakan dorongan yang kuat untuk mengejar visa ini. Aku mulai mencari tahu semua persyaratannya, dan langkah pertama yang harus diambil adalah mendapatkan surat sakti SDUWHV. Nah, untuk bisa mendapatkan SDUWHV, ternyata ada beberapa persyaratan lagi yang harus dipenuhi. Waktu itu, aku masih berpatokan pada persyaratan tahun 2023, yaitu: foto, KTP, paspor, sertifikat bahasa Inggris, SKCK, ijazah, surat keterangan bank, dan surat keabsahan dokumen. Jadi, pelan-pelan aku mulai melengkapi semua dokumen yang bisa dicicil dulu sebelum pembukaan SDUWHV.
02 Maret 2024 Sore ini, aku pergi ke studio foto untuk ambil pas foto visa. Sempat bingung karena belum pernah foto visa sebelumnya, tapi untungnya studio tersebut sudah paham ketentuannya. Mereka mengarahkan dan membantu pengambilan foto serta pencetakan sesuai kebutuhan. Aku juga sekalian print ekstra untuk bikin SKCK.
28 Maret 2024 Setelah mendaftar antre online lewat aplikasi, pagi ini aku melakukan rekam sidik jari di Polda Kalbar. Aku datang pagi-pagi sekali agar bisa mendapat antrean pertama. Staff di sana dengan cekatan membantu dan sempat bertanya, "Apa tujuannya?" Aku jawab, "Untuk ke Australia, Pak." Mereka sangat mendukung dan turut mendoakan semoga prosesku lancar hingga mendapatkan visanya.
Perekaman sidik jari ini adalah salah satu syarat untuk membuat SKCK. Awalnya, aku pikir masih bisa membuat SKCK dengan tujuan WHV di Polda Kalbar, tapi ternyata sekarang ketentuannya sudah berubah dan harus diurus di Mabes Polri. Sempat bingung juga kalau harus ke Jakarta untuk mengurus SKCK. Beruntungnya, temanku bisa pergi ke Jakarta dan mewakilkan aku untuk membuat SKCK, dan pada 23 April 2024, SKCK-ku akhirnya terbit.
22 Mei 2024 Lanjut, dokumen-dokumen yang mudah sudah berhasil aku kumpulkan. Sekarang tantangan berikutnya adalah lolos tes Bahasa Inggris. Ada beberapa pilihan tes yang bisa diambil, dan dua yang paling populer adalah IELTS dan PTE. Kebetulan di Pontianak tersedia tes PTE, jadi aku memilih PTE saja. Jadwal tesnya juga lebih fleksibel. Sebenarnya, aku sudah mulai persiapan IELTS dari awal tahun, tapi H-2 bulan ini aku mulai intens belajar untuk PTE setiap malam dari YouTube dan website PTE Study, agar skorku tidak hanya lolos, tapi juga memuaskan. Sudah lama aku tidak merasakan sensasi belajar sambil menunggu-nunggu hari ujian.

Hari itu akhirnya tiba: hari tes PTE-ku. Lokasi tes di gedung PTE Academic, Universitas Tanjungpura, persis di depan fakultas kampusku dulu—nostalgia, hehe. Jadwal tesku jam 11. Pagi itu aku terbangun dengan deg-degan, rasanya seperti menghadapi ujian akhir semester lagi. Ada skor minimal yang harus aku capai (minimal 30), dan kalau tidak lolos, berarti harus mengulang tes—yang berarti keluar biaya lagi.
Jam 8.30, aku pergi ke kafe sendirian untuk sarapan sambil mengulas tips dan trik dari setiap bagian tes. Setelah itu, aku pasrahkan semuanya pada usahaku sejauh ini. Jam 10.00 aku berangkat ke gedung ujian. Setibanya di sana, aku melakukan registrasi. Ujiannya terasa cukup formal, mungkin karena ini tes internasional. Setiap sesi hanya bisa diikuti oleh 6 orang, jadi jadwalnya memang terbatas. Aku duduk di komputer nomor 1, dan semua tes dilakukan secara komputerisasi. Jawaban kita direkam dan disimpan dalam sistem. Menurutku, bagian yang paling sulit adalah writing, haha, karena temanya tidak diketahui sebelumnya dan mendadak aku merasa blank harus menyusun kata-kata seperti apa.
Dua jam berlalu, dan tes akhirnya selesai. Kata petugasnya, hasilnya bisa keluar dalam waktu 2 jam dan akan dikirim melalui email. Setidaknya, salah satu tahapan sudah kulewati, dan aku hanya bisa berdoa semoga hasilnya sesuai harapan! Seusai ujian, aku pergi makan ramen bersama teman yang juga ikut tes. Kami sempat berandai-andai seolah-olah sudah siap berangkat ke Australia dan visa sudah di tangan—padahal waktu itu, jadwal pembukaan SDUWHV saja belum pasti.
Sore itu aku lalui dengan harap-harap cemas menunggu skor. Dan… akhirnya, malamnya, hasilnya keluar! Skorku jeng jeng jeng… 81/90! Not bad! Aku langsung merasa lega. Satu langkah lebih dekat. Salah satu dokumen penting sudah ada di tangan, dan malam itu aku bisa tidur dengan tenang.
01 Juli 2024 Jujur, di tanggal ini aku sempat deg-degan banget. Soalnya, aku pernah lihat di IG Kedubes Australia yang memposting bahwa pendaftaran program WHV tahun 2023 sudah ditutup, dan pendaftaran WHV untuk tahun 2024 akan dibuka pada 1 Juli 2024. Kupikir itu adalah hari “war” untuk SDUWHV. Ternyata, itu adalah tanggal pembukaan kembali untuk lodge visa WHV. Waktu itu aku masih belum paham, haha, jadi aku sudah ngebut mempersiapkan segalanya dari awal. Pas tanggal 1 Juli tiba, ternyata tidak ada info apa pun dari Ditjen Imigrasi.
Sebulan… dua bulan berlalu…
Tidak ada kabar dari MIDO soal pembukaan SDUWHV. Hingga akhirnya, tanggal 02 September 2024, muncul pengumuman dari MIDO yang membawa kabar gembira: pembukaan kuota SDUWHV akan segera dilaksanakan! Deg-degan makin terasa! Lalu, pada 27 September 2024, MIDO mengumumkan bahwa untuk tahun 2024 hanya akan ada satu batch SDUWHV. That means, hanya ada satu kesempatan untuk “war”—jika tidak berhasil, berarti harus coba lagi tahun depan.
Overthinking dan kalut semakin terasa. Ada ketakutan terselubung, “What if aku nggak dapat?” Pasti akan sangat kecewa, karena ini adalah impian yang sudah lama aku nantikan—satu kesempatan berharga untuk explore dunia luar, bekerja di luar negeri, dan melalang buana, melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
08 Oktober 2024 Siang itu, aku sedang santai-santai mengurus surat keterangan bank di BCA. Ini kali ketiga aku datang ke CS untuk minta surat tersebut, sampai-sampai CS-nya masih ingat dan bilang, “Lho, Cece lagi, bikin surat referensi bank lagi ya, Ce? Kapan buka kuotanya? Btw, tadi sebelum Cece juga ada yang minta surat keterangan bank, lho.” Aku cuma bisa tertawa kecil, ini sudah ketiga kalinya aku minta surat yang sama, haha.

Di saat yang hampir bersamaan, aku melihat postingan di IG Ditjen Imigrasi yang menyatakan bahwa tanggal pembukaan kuota SDUWHV adalah 10 Oktober 2024—which is lusa ini! Hatiku langsung berdetak tidak karuan! Malam itu, aku bahkan tidak bisa tidur dengan tenang, memikirkan semua persiapan untuk “war” yang harus semaksimal mungkin. Aku cek berulang-ulang file dokumen yang perlu diunggah, membaca kembali semua ketentuan agar tidak ada informasi sekecil apa pun yang terlewat.
Untungnya, aku sudah membuat akun di website-nya sebelumnya, jadi tidak perlu repot di tahap ini. Banyak pengaju lain yang mengalami error karena terlalu banyak orang yang membuat akun di waktu bersamaan.
10 Oktober 2024 Hari war dimulai! Pagi ini aku bangun lebih awal dari biasanya. Jujur, semalaman aku hampir tidak bisa tidur. Yang ada di pikiranku hanya satu: aku ingin bisa melewati hari ini dengan tenang dan lega. Banyak cerita dari tahun lalu tentang war SDUWHV yang katanya menegangkan dan “hidup-mati”—hanya ada satu kesempatan, dan kalau tidak berhasil, harus menunggu batch berikutnya yang entah kapan diadakan lagi. Jadi, hari ini, no matter what, aku harus mendapatkan surat sakti itu.
Jam 9 teng war dimulai. Laptop sudah siap, Wi-Fi aman, website sudah dibuka, dan akun sudah login. Masih menunjukkan pukul 08.45, tapi hatiku sudah dag-dig-dug, dan waktu terasa lambat. Detik demi detik berlalu sampai jam 9 tiba. Aku berpikir, Pasti bisa kok, sudah doa dan yakin. Tapi… tiba-tiba website down, dan aku ter-logout sendiri. Panik! Aku coba login lagi, hasilnya nihil, hanya muncul pesan error! Semakin panik, aku baca di grup, ternyata banyak yang mengalami hal yang sama. Temanku juga mengatakan hal yang sama, semua orang kesulitan login ke website.

Jam 9.11 aku berhasil masuk. Pengaju sudah terisi 423 dari kuota 4.796. Panik lagi! Aku coba segala cara—refresh browser, buka incognito, buka berbagai jenis browser—supaya bisa klik tab permohonan. Jika tombol “Ajukan Permohonan” berwarna biru, artinya kita bisa masuk ke halaman pendaftaran. Setelah beberapa waktu, tombol itu akhirnya berwarna biru. Aku langsung bersujud syukur, segera mengisi biodata dengan cepat karena waktu yang diberikan hanya 15 menit. Halaman 1 lancar, halaman 2 lancar, tapi di halaman 3, tersendat! Panik lagi! Setiap file yang aku coba unggah gagal. Waktu semakin habis. Aku coba ganti Wi-Fi ke tethering HP, tapi tetap gagal. Hingga waktu benar-benar habis, dan permohonanku terpental. Aku pun ter-logout sendiri.
Lemas… Rasanya mau nangis.
Usahaku seketika runtuh. Aku coba login lagi ke website tapi tidak bisa!
Aku pikir itu satu-satunya kesempatan, dan kalau sudah terpental berarti kesempatan itu hangus. Dunia rasanya runtuh. Tapi aku baca di grup lagi untuk mencari solusi. Mereka bilang coba terus masuk lagi dan ulangi dari awal. Akhirnya, meskipun panik, aku tetap mencoba. Ter-logout hingga ratusan kali kualami saat itu. Sampai akhirnya aku mendapat kesempatan kedua. Cepat-cepat aku isi lagi dan cek semuanya, tapi lagi-lagi terkendala di halaman ketiga untuk unggah file. Dan kembali lagi terpental sama seperti sebelumnya. Rasanya dunia runtuh untuk kedua kalinya. Kesempatan berharga yang kedua kali terbuang begitu saja. Kupikir semesta belum berpihak padaku.
Namun, aku tetap mencoba lagi dan lagi hingga masuk kesempatan ketiga. Kuota sudah terisi 3.000-an orang. Angka terus bertambah, mungkin karena banyak peminat dari seluruh Indonesia. Di IG MIDO, banyak yang protes dan mengeluh, hingga MIDO memberi pernyataan resmi bahwa pemohon mencapai 12.000 orang, sementara kuota hanya 4.796. Tidak heran jika website down. Tapi aku tetap berdoa. Aku yakin, surat sakti itu akan ada di tanganku hari ini! Akhirnya, aku berhasil masuk untuk ketiga kalinya, dan entah keajaiban dari mana aku bisa unggah semua file dengan bantuan tetheringHP. Aku langsung submit tanpa memikirkan sisa waktu, berserah. Yang penting aku sudah berusaha maksimal dan mengikuti semua prosedur.
Ternyata, untuk tahun ini, SDUWHV akan terbit di hari yang sama sekitar 1 jam setelah pengajuan diterima dan diverifikasi. Meski sudah lega karena berhasil submit, aku masih harus menunggu terbitnya SDUWHV. Dua jam berlalu tanpa kabar, membuatku cemas. Aku selesai submit jam 11.59, seharusnya jam 1 siang sudah terbit, tapi belum juga. Jujur, aku takut kalau ada dokumen yang terverifikasi gagal atau ada halangan lain, bahkan takut ditolak. Overthinking semakin menjadi-jadi. Aku hanya bisa duduk diam di depan laptop, menunggu status berubah ke penerbitan SDUWHV.
Tidak ada mood untuk makan sejak pagi hingga jam 14.40 sore, saat surat sakti itu akhirnya terbit!
Mau nangis bahagia! Tidak tahu lagi bagaimana mengekspresikan perasaanku. Ini adalah langkah awal untuk bisa apply WHV. Saat aku buka dan baca SDUWHV itu, rasanya seperti mimpi. Dari bulan Februari aku memimpikan ini, dan ini hari dimana aku benaar-benar mendapatkan surat berharga ini. Terima kasih banyak, Tuhan!

13 Oktober 2024 Hari Minggu yang cerah, aku memutuskan untuk fokus lodge visa. Karena ini pertama kalinya aku lodge visa, rasanya cukup deg-degan. Untungnya, aku punya banyak panduan yang bisa diikuti. Tapi tetap saja, aku sempat bingung—gimana caranya lodge visa kalau aku belum MCU? Kebingungan pertamaku: apa itu HAP ID, dan gimana caranya daftar MCU? Blank total. Untungnya, temanku mengirimkan link YouTube yang menjelaskan langkah-langkahnya. Baru deh aku paham prosesnya, termasuk cara mendapatkan HAP ID dan daftar MCU.
Aku segera menghubungi rumah sakit yang khusus untuk MCU Visa Australia, yaitu RS Premier Jatinegara. Aku memilih jadwal MCU hari Minggu, 27 Oktober 2024. Awalnya, aku berencana MCU pada 20 Oktober 2024, tapi karena suatu alasan, aku mau rescheduleke RS Bintaro. Sayangnya, RS Bintaro tidak melayani MCU pada hari Minggu. Akhirnya, aku kembali ke jadwal awal di RS Jatinegara. Namun, karena aku sudah mengajukan reschedule, jadwalku tanggal 20 Oktober hangus, jadi aku harus mundur jadwal MCU-ku ke tanggal 27 Oktober 2024.
23 Oktober 2024 Karena belum MCU, aku memutuskan untuk save dulu permohonan lodgement visa-ku. Alurnya memang bisa lodge visa dulu baru MCU, tapi aku belum punya dokumen yang di-translate, jadi rasanya lebih baik MCU dulu. Aku pun mulai mencari penerjemah tersumpah untuk menerjemahkan beberapa dokumen pendukung, seperti akta lahir dan kartu keluarga. Sayangnya, jadwal penerjemah penuh! Aku jadi menyesal kenapa tidak mengurus terjemahan lebih awal. Tapi, sudahlah. Aku terus menghubungi beberapa penerjemah tersumpah yang menerima layanan express. Untungnya, aku dapat Pak Joseph yang menyediakan layanan express dengan waktu pengerjaan 2 hari kerja. Dokumenku selesai diterjemahkan pada tanggal 23 Oktober 2024.
Saat aku mengecek hasil terjemahan dokumen—FYI, aku hanya menerjemahkan akta lahir dan kartu keluarga karena dokumen lainnya sudah bilingual—aku baru sadar kalau nama orangtuaku berbeda antara akta lahir dan KK. Wah, ini bikin aku galau berat. Seharusnya, aku lebih teliti sebelumnya untuk memastikan dokumen-dokumenku tidak ada masalah kecil seperti ini yang bisa menghambat proses visaku. Sebagai tambahan kekhawatiranku, SKCK-ku juga expired tepat tanggal 23 Oktober 2024. Aku tahu, SKCK adalah dokumen opsional untuk visa ini, tapi semakin banyak dokumen pendukung yang diunggah, kemungkinan visa granted akan lebih besar. Sayangnya, aku tidak punya waktu untuk memperpanjang SKCK karena harus mengurusnya langsung di Mabes Polri.
Aku bertanya di grup, dan mereka memastikan bahwa SKCK tidak wajib diunggah. Tapi tetap saja, aku merasa was-was. Tidak ada jaminan pasti apakah visaku akan grantedtanpa SKCK. Di tengah drama ini, muncul lagi kabar kalau ada masalah di immiaccount—katanya banyak yang tidak bisa lodge visa karena website error. Bahkan, beberapa orang menyebarkan rumor bahwa pendaftaran visa akan ditutup sampai tahun depan. Wah, ini benar-benar bikin panik dan overthinking.
Benar saja, malam itu, setelah aku mendapatkan hasil terjemahan dokumen, aku mencoba lodge visa. Tapi ternyata, immiaccount benar-benar tidak bisa diakses. Memang, aku sudah menyimpan semua data sejak 13 Oktober 2024, tapi halaman tersebut tidak bisa dilanjutkan. Yang muncul hanya notifikasi maintenance, dan itu membuatku semakin galau karena tidak bisa memproses visaku. Padahal, aku hanya tinggal lodge dan membayar biaya permohonan visa. Rasanya frustrasi karena sudah begitu dekat, tapi masih terhalang masalah teknis.
Hari itu, pikiranku penuh dengan kekhawatiran: soal nama orangtua yang tidak sinkron, SKCK expired, masalah immiaccount, dan waktu yang terus berjalan.
Rasanya seperti drama tak berujung.
Tiap jam aku terus refresh immiaccount, berharap ada perubahan. Aku juga rajin cek grup, siapa tahu ada teman-teman yang berbagi info kalau maintenance sudah selesai. Tapi tetap saja, hasilnya nihil—selalu gagal. Mungkin karena terlalu banyak orang yang mencoba lodge WHV ini, jadi aksesnya dibatasi. Aku mulai merasa menyesal, kenapa aku tidak lebih cekatan dan mengamankan lodge visa lebih awal. Overthinking pun muncul. Bagaimana kalau benar-benar kuota tahunan ditutup dan baru dibuka tahun depan? Kalau itu terjadi, perjuangan war SDUWHV-ku jadi sia-sia. Pikiran-pikiran itu membuatku tidak bisa tidur, hati gelisah, benar-benar galau.
Sampai akhirnya, 25 Oktober 2024, sekitar jam 12 siang, aku coba login ke immiaccount lagi, dan ternyata BISA! Tanpa pikir panjang, aku langsung lodge visa dan melakukan pembayaran. Untungnya, semua dokumen sudah aku unggah dan simpan sebelumnya, jadi begitu maintenance selesai, aku tinggal klik submit. Syukurlah, pada 25 Oktober 2024, jam 12.29, visaku tersubmit dan status berubah menjadi received.
Lega banget rasanya!
Tapi, tidak lama kemudian muncul kekhawatiran baru. Aku sudah punya HAP ID yang aku request sendiri sebelumnya, tapi aku lodge visa-nya dulu sebelum MCU. Saat lodge, ada pertanyaan apakah sudah pernah MCU sebelumnya. Kalau sudah, aku tinggal memasukkan HAP ID-ku. Masalahnya, aku belum MCU, tapi HAP ID-ku sudah ada. Kalau aku tidak memasukkan HAP ID, nanti malah dapat HAP ID baru dari imigrasi, yang berarti bisa jadi double. Bingung banget! Akhirnya, aku tetap nekat lodge visa dengan menyertakan HAP ID-ku yang aku request di awal, meskipun aku belum MCU. Aku hanya bisa berdoa semoga tidak ada masalah besar karena keputusan ini.
27 Oktober 2024 Aku berangkat ke Jakarta malam Minggu, 26 Oktober 2024, dengan penerbangan sore jam 6. Pesawat sempat sedikit delay, tapi aku tetap tenang karena Sabtu sore setelah pulang kerja aku tidak perlu terburu-buru mengejar ke bandara. Untungnya, proses MCU tidak lama, jadi aku tidak perlu mengajukan cuti. Tapi tentu saja, muncul lagi kekhawatiran baru. Malam sebelum MCU, aku haid! Panik lagi, karena salah satu persyaratan MCU adalah tes urin. Kenapa ya rasanya selalu ada saja masalah bertubi-tubi?
Sabtu pagi, aku benar-benar galau. Aku langsung memastikan ke pihak RS apakah aku masih bisa lanjut MCU dengan kondisi haid. Kalau tidak, aku harus reschedule tiket pesawat dan jadwal MCU, yang mana saat ini MCU sedang penuh-penuhnya karena banyak pengaju visa yang daftar. Kebayang antrean panjang dan waktu tunggu yang makin lama, dan itu bikin aku khawatir proses visaku jadi semakin tertunda. Untungnya, pihak RS mengonfirmasi bahwa tes urin sudah tidak lagi menjadi bagian dari MCU untuk visa ini. Lega banget!!! Setidaknya, aku tidak perlu reschedule, dan proses MCU bisa tetap berjalan sesuai jadwal.

Pagi itu, aku sampai di RS Premier Jatinegara sekitar jam 6.30 pagi dan langsung menuju tempat MCU di lantai 7. Meskipun pelayanannya baru buka jam 8, sekitar jam 7 lebih aku sudah diperbolehkan masuk untuk pengisian administrasi oleh stafnya. Estimasi awal, aku dapat giliran jam 9.05, tapi karena aku datang pertama, aku langsung dapat antrean pertama.

Jam 8.30, aku dipanggil untuk cek fisik dan mata. Dokternya melakukan sedikit wawancara tentang riwayat kesehatan dan menanyakan beberapa hal seputar diri kita. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan fisik seperti cek nafas, detak jantung, dan refleks tubuh. Kemudian, lanjut ke tes mata seperti membaca huruf-huruf pada papan optik.
Selanjutnya, aku diarahkan ke ruangan kedua untuk timbang berat badan, cek tinggi badan, dan tensi. Di sini, aku juga diberitahu bahwa hasil MCU akan dikirimkan langsung ke imigrasi Australia dalam 3 hari kerja. Hasilnya bisa mulai ditanyakan pada H+1 setelah selesai. Setelah itu, aku diarahkan ke ruangan lain untuk pengambilan darah. Sebelum tes, aku sempat disarankan untuk banyak minum air agar hasilnya lebih baik. Oh ya, seminggu sebelum MCU, aku sampai nyetok susu Bear Brand dan minum rutin karena katanya itu bagus untuk kesehatan, terutama paru-paru. Did it work? Aku nggak tahu pasti, tapi aku tetap mengikuti saran orang-orang, siapa tahu memang ada manfaatnya.

Setelah selesai di lantai 7, aku lanjut ke kasir untuk melakukan pembayaran, kemudian diarahkan ke radiologi untuk Chest X-Ray. Proses Chest X-Ray cukup cepat ternyata. Saat tes, kita diminta mengikuti arahan staf, seperti cara bernapas yang sesuai prosedur. Di ruangan ini, kita hanya diperbolehkan memakai baju luar tanpa aksesoris seperti kalung, agar tidak mengganggu hasil foto. Seluruh proses MCU telah dipenuhi. Malamnya, aku pun langsung terbang kembali ke Pontianak.
MCU selesai! Berarti, aku tinggal menunggu hasilnya di-submit oleh pihak RS dan difinalisasi oleh imigrasi Australia.
Keesokan harinya setelah MCU, status Health Assessment di immiaccount-ku berubah menjadi finalised. Artinya, hasil MCU-ku bagus, dan pihak RS juga mengonfirmasi bahwa semua hasil normal. Lega rasanya! At least, aku tidak perlu MCU ulang, dan peluangku untuk granted semakin besar.
Tapi, apakah aku bisa menunggu dengan tenang? Oh, tentu tidak!

Masih ingat kekhawatiranku sebelumnya? Soal SKCK, aku sudah tidak terlalu cemas karena membaca banyak pengalaman orang yang tetap granted meskipun tanpa SKCK. Kalau pun nanti diminta, aku pikir aku bisa memperpanjang SKCK lagi.
Namun, yang benar-benar jadi sumber overthinking setiap hari adalah perbedaan nama orang tua di akta lahir dan kartu keluarga. Tiap hari aku kepikiran, apalagi setelah membaca case di Facebook tentang orang-orang yang kena random check karena masalah data ini. Ada yang harus bikin surat pernyataan kalau nama itu mengacu pada orang yang sama, ada juga yang diminta update KK, yang jelas itu semua butuh waktu dan proses yang tidak cepat, belum lagi harus di-translate lagi. Banyak juga yang bilang kalau tahu data ada perbedaan seperti ini, jangan coba-coba unggah KK karena bisa jadi malah bikin posisi kita lebih sulit kalau terkena random check. Rasanya, setiap hari aku tidak bisa tidur tenang, hanya bisa berdoa agar prosesku berjalan mulus dan visaku tidak menemui hambatan.
12 November 2024 18 hari berlalu sejak lodge visa dan selesai MCU. Setiap hari, aku rajin login ke immiaccount, berharap status visaku berubah dari received menjadi finalised dan granted. Tapi, nihil. Aku juga cek email berkali-kali, namun tidak ada notifikasi baru. Sementara itu, di grup, banyak pejuang WHV lain yang visanya sudah granted, dan aku mulai memperhatikan polanya—ternyata waktu lodge sangat berpengaruh. Semakin cepat kita lodge, semakin cepat visanya diproses. Karena aku lodge pada 25 Oktober 2024, berarti aku harus menunggu giliran teman-teman yang lodge pada 23 Oktober 2024 selesai granted terlebih dahulu sebelum giliranku. Setiap kali ada notifikasi dari Gmail, jantungku langsung berdebar kencang, tapi selalu saja bukan email granted. Rasanya mau nangis dan kecewa setiap kali harapan itu pupus.
14.46 Sore itu, aku memutuskan untuk refresh immiaccount untuk terakhir kalinya hari itu. Aku pikir, kalau tidak ada kabar, aku akan logout��dan berharap lagi keesokan harinya.
Tapi… tiba-tiba, statusnya berubah menjadi FINALISED!
Aku terdiam. Bengong. Rasanya detik itu berhenti. Tanganku gemetaran. Aku refreshlagi untuk memastikan, dan di sebelah namaku tertulis GRANTED.
Aku mengecek kembali emailku, apa ada Grant Notification-nya? Beneran ada!

Semua overthinking-ku langsung buyar. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku tidak perlu lagi memikirkan perbedaan nama dokumen atau takut terkena random check. Jantungku berdegup kencang, tapi kali ini penuh dengan kebahagiaan. Hari itu, semua impianku mulai terlihat semakin nyata.
Aku baca lagi granted letter-ku, dan akhirnya aku bisa mengatakan: Yes, I got that WHV with my name on it.
Terima kasih, Tuhan! ✨
Dan di sinilah perjalanan panjang ini akhirnya sampai pada awal yang baru. Semua perjuangan, rasa cemas, overthinking, dan doa yang tak henti-hentinya kini terbayar. Surat sakti itu bukan hanya sekadar dokumen, tapi simbol dari mimpi yang selama ini aku perjuangkan. Kini, langkah pertama sudah selesai—dan petualangan sesungguhnya baru saja dimulai.
Australia, here I come! 🌏✨
29 notes
·
View notes
Text
Tegas! Polres Ketapang Bongkar Peredaran Sabu 52 Gram dan Tangkap 2 Pelaku – Liputanaktual.id
0 notes
Text
Remaja di Bengkayang Dibunuh Usai Pergoki Pencuri, Jasadnya Diperkosa
Bengkayang - Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) ditemukan tewas di rumahnya pada Senin (19/5) pagi. Korban dibunuh oleh H (24) yang tak lain adalah warga setempat.
Tak hanya dihabisi nyawanya, jasad korban juga diperkosa. Kini, pelaku sudah diamankan Satreskrim Polres Bengkayang.
Kasat Reskrim Polres Bengkayang AKP Anuar Syarif menerangkan jasad korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga. Ayah korban kala itu langsung membuat laporan polisi di Polsek Sungai Raya Kepulauan.
Setelah mendapat laporan dugaan pembunuhan ini, kami tim gabungan Satreskrim Polres Bengkayang, Tim Resmob Polda Kalbar dan Polsek Sungai Raya Kepulauan melakukan penyelidikan secara mendalam," kata Anuar, kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
Pada Jumat (23/5) sekira pukul 17.00 WIB, tim mendapatkan petunjuk awal. Tim menemukan sinyal aktif dari ponsel milik korban yang sempat hilang. Penelusuran sinyal membawa tim gabungan ke wilayah Sungai Raya Kepulauan.
Setibanya di lokasi, kami menemukan handphone milik korban berada di tangan seseorang bernama Manto," jelas Anuar.
Setelah diinterogasi, Manto mengaku mendapat handphone dari seorang pria berinisial H, seorang nelayan setempat. Dalam waktu singkat, tim gabungan bergerak cepat dan berhasil mengamankan terduga pelaku H di rumahnya pada Sabtu (24/5).
Pelaku kemudian dibawa ke Polres Bengkayang untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Anuar.
Dalam pemeriksaan mendalam, H akhirnya mengakui seluruh perbuatannya. H mengaku melakukan pembunuhan dengan maksud menguasai handphone milik korban.
Saat pelaku hendak mencuri, korban sempat memergoki aksinya. Untuk menutupi jejak, pelaku mencekik korban hingga tak bernyawa," jelas Anuar.
Parahnya, pelaku mengakui menyetubuhi jasad korban sebelum menyeret tubuh tak bernyawa itu ke kamar mandi. Setelahnya, pelaku melarikan diri dengan membawa barang curian.
Kapolres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho melalui AKP Anuar Syarif menyatakan bahwa proses hukum akan terus dikawal hingga tuntas.
Pelaku sudah mengakui perbuatannya. Ini kasus yang sangat memprihatinkan dan kami akan menindaklanjuti dengan serius. Proses hukum sedang berjalan dan kami akan pastikan pelaku mendapat hukuman setimpal," tegas Anuar.
0 notes
Text
Polri Peduli, Polsek Nanga Tayap Bantu Warga Yang Kehabisan Ongkos Pulang – Liputan Aktual
0 notes
Text
Permudah Petani Jual Hasil Panen Polda Kalbar dan Pemkab Bengkayang Bangun Pabrik Jagung
Permudah Petani Jual Hasil Panen, Polda Kalbar dan Pemkab Bengkayang Bangun Pabrik Jagung via Blogger https://ift.tt/Vw9a5OQ January 22, 2025 at 04:01PM
0 notes
Text
Polri Cegah 98 WNI Jadi Korban TPPO, Mayoritas Hendak Dikirim ke Negara Konflik dan Sarang Scam Online
Tangerang – Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri berhasil mencegah keberangkatan 98 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga akan menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus pengiriman sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural. Upaya ini merupakan hasil sinergi Subdit…
0 notes
Text
Pengamanan Kunjungan Wapres di Singkawang: Polda Kalbar dan Kodam XII/Tpr Gelar Apel Siaga
Pengamanan Kunjungan Wapres di Singkawang: Polda Kalbar dan Kodam XII/Tpr Gelar Apel Siaga KBRN1, SINGKAWANG|| Polda Kalimantan Barat bersama Kodam XII/Tanjungpura menggelar apel kesiapan untuk memastikan keamanan kunjungan Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, ke Kota Singkawang. Apel yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Singkawang pada Selasa (11/2/25) ini menjadi langkah…
#Apel Siaga#Cap Go Meh Singkawang 2025#Kalimantan Barat#Keamanan Cap Go Meh#Kodam XII/Tpr#kunjungan RI 2#Kunjungan Wapres#Pengamanan Wakil Presiden RI#Perayaan Cap Go Meh 2025#Polda Kalbar#Wapres Gibran#Destinasi Wisata
0 notes
Text
Gelar Dialog Publik di Malut, Divhumas Polri Gaungkan Semangat Generasi Berkarakter dan Berintegritas
Dalam upaya membangun generasi muda yang unggul, berkarakter, dan berintegritas, Divisi Humas Polri menggelar Dialog Publik Wilayah Maluku Utara dengan tema “Membangun Generasi Emas Maluku Utara yang Berkarakter, Kompeten, dan Berintegritas untuk Menyongsong Indonesia Emas” yang bertempat Hotel Bela Kota Ternate, Rabu (25/6). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolda Maluku Utara Irjen Pol. Drs.…
0 notes
Text
Kapolri Groundbreaking 24 SPPG Jateng, Dukung Penuh Program MBG
Jateng – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan Groundbreaking dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tingkat Polres jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng), Rabu (25/6/2025). Sigit menegaskan, pembangunan SPPG ini merupakan komitmen Polri yang mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta…
0 notes
Text
Asistensi dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas 2025 di Polres Sintang
Sintang – Polres Sintang menerima kunjungan Tim Asistensi dari Biro Perencanaan dan Anggaran (Rorena) Polda Kalimantan Barat dalam rangka kegiatan Asistensi dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas (ZI) Tahun 2025, yang dilaksanakan pada Jumat (23/5/2025) di Aula Polres Sintang. Kegiatan ini dipimpin Kompol Hasyani selaku Ketua Tim Asistensi dari Bagian Reformasi Birokrasi dan Pengawasan (RBP)…
0 notes
Text
Personel Polsek Ketungau Tengah Ikuti Zoom Polda Kalbar
Ketungau Tengah – Dalam rangka meningkatkan peran serta dan efektivitas pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas di lapangan, Polda Kalbar menggelar kegiatan Zoom Meeting dengan tema “Menciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif di Wilayah Kalbar Melalui Akselerasi Tugas Pokok Bhabinkamtibmas”, yang diikuti oleh jajaran kepolisian se-Kalimantan Barat, Rabu (7/5). Dari Polsek Ketungau Tengah, kegiatan…
0 notes