#Ruang Virtual
Explore tagged Tumblr posts
msyafiicom-blog · 13 days ago
Text
Metaverse dan Periklanan: Peluang Baru di Dunia Virtual
Metaverse dan Periklanan: Peluang Baru di Dunia Virtual #Iklans – Gelombang #InovasiTeknologi terus menerjang lanskap #digital, dan salah satu yang paling menarik perhatian adalah kemunculan #metaverse. Lebih dari sekadar #virtualReality (#VR) atau #AugmentedReality (#AR), metaverse adalah #RuangVirtual kolektif dan persisten, di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan…
1 note · View note
iklanscom · 13 days ago
Text
Metaverse dan Periklanan: Peluang Baru di Dunia Virtual
Metaverse dan Periklanan: Peluang Baru di Dunia Virtual #Iklans – Gelombang #InovasiTeknologi terus menerjang lanskap #digital, dan salah satu yang paling menarik perhatian adalah kemunculan #metaverse. Lebih dari sekadar #virtualReality (#VR) atau #AugmentedReality (#AR), metaverse adalah #RuangVirtual kolektif dan persisten, di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan…
1 note · View note
iklans · 13 days ago
Text
Metaverse dan Periklanan: Peluang Baru di Dunia Virtual
Metaverse dan Periklanan: Peluang Baru di Dunia Virtual #Iklans – Gelombang #InovasiTeknologi terus menerjang lanskap #digital, dan salah satu yang paling menarik perhatian adalah kemunculan #metaverse. Lebih dari sekadar #virtualReality (#VR) atau #AugmentedReality (#AR), metaverse adalah #RuangVirtual kolektif dan persisten, di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan…
1 note · View note
sorotbalik · 7 months ago
Text
Serial Opini—Hilangnya Figur Filosofis Dalam Manajemen Dakwah Kampus Hari Ini
Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih kurang 3 tahun telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali kehidupan kampus. Kampus yang selama ini merupakan wadah aktualisasi ilmu, sosial, politik bahkan pergerakan menjadi seolah terasa 'kering' dan yang paling utama adalah, menurunnya minat melanjutkan pada mereka, generasi penerus.
Disclaimer: Sebelum berbicara jauh dan agar tersampaikan maksud tulisan ini, saya ingin membatasi topik ini pada sekup manajemen dakwah kampus. Pun bukan bermaksud mengeralisir, karena data yang saya dapatkan hanya hasil diskursus beberapa pengelola aktif beberapa LDK, yang rata-rata mengalami fenomena serupa.
Di masa itu, aktivitas mahasiswa yang selama ini menjadi ruang pembelajaran dan aktualisasi nilai dan interaksi fisik, bergeser secara drastis ke ruang virtual, di mana segala aktivitas mau tidak mau terselenggara melalui media daring. Teknologi memang berhasil menjaga roda organisasi tetap berjalan, tetapi ada trade-off yang sulit dihindari: proses internalisasi nilai tidak terakomodasi secara optimal. Hemat saya.
What : Hilangnya Figur Filosofis Pergerakan
Salah satu dampak signifikan dari pergeseran ini adalah berkurangnya figur filosofis dalam dakwah kampus. Figur filosofis bukan sekadar pemikir atau teoritikus, melainkan mereka yang mampu merumuskan narasi besar serta mengelaborasikan nilai-nilai perjuangan menjadi strategi jangka panjang. Mereka menjaga arah gerakan dan memastikan setiap langkah dakwah memiliki pondasi nilai yang kuat.
Sebelum pandemi, dakwah kampus bukan hanya sekadar kegiatan formal. Ia adalah laboratorium nilai yang memungkinkan kader dakwah memahami dan menerapkan prinsip dakwah melalui praktik dan pengalaman langsung. Aktivitas seperti syuro', diskusi struktural maupun kultural, daurah, mabit, dsb. terlaksana maupun diikuti bukan hanya sekedar sarana teknis (prokeristik), melainkan juga wahana pembelajaran dalam upaya membentuk karakter, kedalaman pemikiran, dan kekuatan ruhiyah kader.
Mari kita derivasikan, bagaimana nilai bisa diinternalisasi melalui sarana-sarana di atas:
Manajemen Syuro
Syuro' dalam dakwah kampus bukan sekadar forum keputusan, tetapi ruang pembinaan yang menginternalisasi nilai-nilai spiritual dan moral. Dimulai dengan tilawah sebagai taujih rabbaniyah-bukan sebatas 'yang penting barokah', tetapi pilih tema ayat yang sesuai topik rapat, agar Al-Qur'an betul-betul menjadi referensi pengambilan keputusan. Syuro' juga melatih kader dalam menjaga adab, berpikir kritis, dan menahan ego saat berbeda pendapat. Nilai ukhuwah, ikhlas, dan bahkan itsar tertanam dalam dinamika musyawarah yang mengutamakan maslahat, membentuk karakter kader yang bertanggung jawab, tawadhu', dan teguh menjaga prinsip dakwah.
atau dalam Daurah misalnya,
Daurah dalam dakwah kampus menjadi sarana internalisasi nilai tidak hanya ditumbuhkan melalui forum materi semata, malainkan ada sarana lain diluar daurah yang juga memiliki peranan dalam menumbuhkan hal itu. Misalnya, kegiatan seperti adanya usbu' ruhiy, yang tidak hanya untuk peserta tetapi juga untuk panitia saat pra daurah, dsb. Sehingga tidak hanya peserta saja upaya untuk mewujudkan kebarokahan, tetapi semua pihak. Dalam sarana ini, nilai mujahadah, ikhlas, ukhuwah, dan tadhiyyah terinternalisasi strategis ke dalam setiap sesi demi sesi daurah sebaga sarana mewujudkannya. Diskusi reflektif dan muhasabah, dsb. di luar kurikulum membantu kader memperdalam pemahaman tentang visi dakwah, menjadikan daurah sebagai ruang untuk penguatan ruhiyah, mental, dan kepemimpinan.
dan lain hal. Kali lain kita bahas, udah kepanjangan hehe.
Namun, di masa pasca-pandemi ini, sarana-sarana tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya hilang, tetapi tampaknya belum sepenuhnya pulih. Banyak aktivitas yang berjalan sebatas pemenuhan program kerja (prokeristik) tanpa diiringi semangat riayah (pemeliharaan) sebagai wujud dari nilai istimror (keberlanjutan). Akibatnya, ruh nilai yang dahulu begitu ditekankan dalam setiap aktivitas dakwah mulai memudar.
Refleksi dan Tantangan Dakwah Hari Ini
Apakah ini akhir dari tradisi kaderisasi yang mendalam? Tentu tidak. Hilangnya figur filosofis ini bukanlah sebuah keputusasaan, melainkan alarm bagi kita untuk melakukan refleksi dan adaptasi pada pengelolaan kekinian (dari aspek rentang zaman) dan kedisinian (dari aspek rentang geografis). Dakwah kampus pasca-pandemi memang menghadapi tantangan baru, tetapi bukan berarti ruang untuk menumbuhkan pemikir-pemikir konseptual telah tertutup.
-----------------------------------------------------------------------
Lalu bagaimana sebenarnya dampak dari hilangnya figur filosofis ini terhadap gerakan dakwah kampus? Dan yang lebih penting, bagaimana kita bisa menumbuhkan kembali pemikir-pemikir konseptual yang dibutuhkan?
Nantikan jawabannya di tulisan selanjutnya.
30 notes · View notes
gr8brandz · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Shinecon 6.0 VR Box Virtual Reality Glasses dengan Headphone
https://tokopedia.link/B44LuyxtPEb - https://shope.ee/2fkcS86SLk
====================================================
Spesifikasi: Material: ABS Plastik Dimensi: 21 x 18 x 9 cm Kompatibilitas Smartphone: 4.7 - 6.53" Bidang Pandang: 90-100 derajat
Informasi Saatnya menikmati sensasi 3D Virtual Reality (VR) lewat smartphone menggunakan VR box dari Shinecon. Terbuat dari material ABS berkualitas yang awet dan tahan lama, serta dilengkapi tali elastis yang mudah dikaitkan di kepala Anda dengan nyaman dan mudah. Nikmati sensasi 3D VR di rumah dan di mana saja dengan VR box dari Shinecon.
Fitur Cara Kerja Anda dapat menikmati 3D Virtual Reality dengan gampang, cukup mendownload aplikasi cardboard disini dan masukkan smartphone kedalam VR Box, rasakan sensasinya.
Bidang Pandang Lebih Luas VR Box ini memiliki lensa berbentuk bulat yang memberi ruang pengelihatan lebih luas. Posisi Lensa juga memungkinkan untuk diubah sesuai dengan posisi mata Anda dan ukuran smartphone.
Headphone Nikmati sensasi dunia virtual yang lebih nyata dengan paduan headphone yang langsung terhubung dengan virtual reality box Anda. dengan suara yang dihasilkan suasana menonton dengan virtual reality Anda menjadi lebih nyata. Anda bisa menghubungkan smartphone dengan jack 3.5mm male yang tersedia di tempat menaruh smartphone pada VR Box ini.
Desain Ergonomis VR Box ini memiliki tingkat kenyaman yang luar biasa. Dengan desain headband baru membuat VR ini sangat nyaman dan tidak membuat kepala Anda terasa berat terutama dalam jangka waktu lama.
Kesesuaian Dapat digunakan untuk semua jenis smartphone dengan ukuran 4.7 inch sampai 6.53 inch.
Dukungan Kacamata Untuk Anda pengguna kaca mata tetap dapat menggunakan VR Box dengan nyaman karena tidak perlu repot melepas kaca mata dan pengelihatan Anda tetap jelas.
Isi Kemasan 1 x Shinecon 6.0 VR Box Virtual Reality Glasses dengan Headphone 1 x Kain Pembersih 1 x Panduan Penggunaan ==================================================== https://shope.ee/A9lt8Dkz3M https://tokopedia.link/vfg3UqLVZzb
26 notes · View notes
yupihepi · 8 months ago
Text
FREEDOM - Chapter 1: Virtual dan Ideal (1)
Tumblr media
Eichi:  …tapi yah, karena udah kena ceramah ringan mah seperti agenda tahun baru kegiatan, saatnya masuk ke topik utamanya.
Mao: (bisik-bisik) Ceramah yang tadi itu ringan?
Makoto: (bisik-bisik) Ahaha, menurutku cukup berat sih.
Eichi: Pengennya sih masih lanjutin ngobrol santai kayak gini, tapi kita lakuin di lain waktu aja…
(Produser)-chan, dokumen yang tadi aku kasih bisa nggak dibagiin ke mereka juga??
Hokuto: “Perencanaan Pembangunan Kota <FREEDOM>”?
Eichi: Hooh, di suatu tempat nanti, rencananya sih bakalan ada pembangunan kota baru dari nol. Nah aku ingin kalian meminjamkan kekuatan kalian.
Subaru: Membangun kota? Kayak ikut meratakan tanah dan membangun bangunan gitu ‘kah?
Eichi:  Ya, terkadang juga butuh tahapan seperti itu juga sih.
Makoto: Ughh, kedengerannya sulit banget buat anak gamer dengan tubuh letoy kayak aku.
Eichi: Nggak juga loh. Malahan aku rasa di antara kalian malahan Makoto-kun yang paling cocok.
Ya bisa begitu karena ini cuma simulasi di dunia virtual sih. Kalian berempat akan diminta untuk membuat kota virtual di dalam sebuah game.
Makoto: Simulasi virtual? Jadi di suatu tempat itu maksudnya…?
Eichi: Di server khusus dalam internet kok. Kalo urusan bangun kota yang beneran mah mana mungkin diserahin ke idol muda yang baru saja lulus dari SMA ‘kan?
Subaru: Yaelah, aku kira bakal bisa beneran naik ke mesin pengeruk atau buldoser gitu, sayang banget deh☆
Mao: Ngomong apaan nih anak, padahal situ aja gak punya SIM atau lisensi sama sekali ♪
Hokuto: Di berkasnya sih tertulis kalo (Produser) jadi penanggung jawabnya. Di projek pembangunan kota ini (Produser) juga terlibat juga ya?
Eichi: Nggak kok, itu kan juga jabatan di atas kertas. Aslinya (Produser) sama sekali nggak ada hubungannya kok.
Dia hanya akan jadi pendamping yang akan membantu dan menemani kalian kok. Rasanya bakalan lebih enak daripada kalo sama aku ‘kan?
Makoto: Hmmm, permintaan yang aneh ya yang cukup mainin gamenya aja? Meski bagi seorang gamer terbantu banget sih…?
Ah, perusahaan ini kan..?
Subaru: Ukki, kenapa kamu malah melototin daftar nama perusahaan mitra kerjanya? Nemuin namanya Wakame-san atau gimana?
(NB: Wakame-san itu Izumi kalo ada yang belum tau. Dipanggil gitu karena rambutnya Ijoomieh kayak wakame (=rumput laut))
Makoto: Ke-kenapa tiba-tiba malah keluar Izumi-san sih?
Ini aku cuma nemu nama perusahaan game yang aku tahu kok. Mereknya udah lama ada dan turun-termurun, sudah banyak membuat berbagai game simulasi pengelolaan kota gitu juga. Karyanya yang belakangan ini juga realitasnya tinggi banget sampai katanya sih dipuji sama orang yang kerja khusus di bidangnya. Katanya juga sampai dipake jadi alat simulasi buat pengembangan infrastruktur beneran juga.
Beberapa tahun yang lalu sih aku dengar mereka bakalan bikin karya baru yang dalamnya udah dilengkapi fitur AI juga. Jangan-jangan permintaan yang ini sekalian buat test play atau semacam kegiatan pengenalan ke publik gitu ya?
Eichi: Ya, kalau mau dianggep gitu juga gak masalah sih.
Bayarannya akan aku bayar sesuai apa yang tertulis di dokumen projeknya. Kalau ada barang lain yang diperlukan akan aku yang siapin. Jadi gimana, mau terima nggak tawaran ini?
Hokuto: ….Bener juga ya. Sini juga lagi nggak ada kerjaan yang harus dikerjain cepet-cepet, nggak ada alasan juga nolak sih.
Subaru: Aku nggak terlalu ngerti sih, tapi kalo (Produser) ikutan aku jadi tenang. Lagian kedengeran seru juga☆ Aku juga setuju~♪
Mao: Ahaha, akhirnya juga bakalan bikin keputusan dadakan di tempat lagi ini kan~?
Tapi ya, kalo dari berkas dokumennya sih rasanya kayak ada sisi simulasi kehidupan juga sih. Bakalan bagus sih kalo aku bisa memperoleh sesuatu lewat nih game.
Makoto: Ini bukan game yang cuma buat ngilangin gabut doang sih. Aku bakal berusaha ya biar bisa berguna buat kalian.
Eichi: Aku senang deh kalo kalian optimis semua gini. Kalau begitu, sekalian buat ngenalin ayo kita jalanin gamenya lewat komputer ini.
Tumblr media
Eichi: …Ini adalah ruang virtual yang disiapkan untuk kalian.
Mao: Lah, bukannya ini udah jadi semua? Terus kami harus ngapain lagi begini?
Eichi: Ini masih belum sempurna jadi semua kok. Kalian bebas sesuka kalian mau ngapain, baik mau ngerobohin bangunan dan bangun lagi yang baru.
Hokuto: Di kotanya kayaknya ada orang-orang yang tinggal ya. Meski cuma game, aku jadi nggak enak buat ngotak-atik lingkungannya.
Hm? Barusan kok kayak ada Akehoshi kecil gitu?
Subaru: Eh? Mana mana?
Makoto: Aku juga lihat kok. Kayak duduk jongkok di tengah jalan, lagi ngapain sih itu?
Mao: …kayaknya lagi memungut bola yang bersinar deh. Mana lompat-lompat kegirangan gitu, persis banget ama Subaru aslinya.
Eichi: Makasih udah sadar. Sebenarnya, game ini udah dilengkapi dengan fitur AI. Di kota ini ada avatar Trickstar yang dibuat berdasar dari pola perilaku dan profil kalian, masing-masing hidup dan tinggal dengan bebas.
Hokuto: Kalo gitu mah malah tambah bikin aku nggak pengen lagi ngotak-atik lingkungannya dong?
Eichi: Udah udah, kan ini cuma dunia virtual. Aku lebih seneng kalo kalian bisa membedakan kenyataan dengan game. Tapi meski namanya game, hal yang bisa dilakuin player nggak sebanyak itu kok.
Hal yang bisa kena campur tangan kita hanya pengaturan tata kota sama pemilihan pekerjaan si avatar, cuma bagian yang kaitan dengan sistem. Sisanya diserahkan ke avatar untuk bergerak sendiri. Player tidak bisa ikut campur apapun ke pergerakan avatar. Ya bisa dibilang seperti “Sudut Pandang Dewa”.
Karena adanya campur tangan player, di dalam game akan ada sistem yang berbayar. Meski pas main nanti hanya akan bisa bertambah fiturnya seiring berjalannya pengelolaan kota, pertama-tama untuk membiasakan diri dengan sistem, akan aku sediakan sumbangan budget yang melimpah.
Nah, sudah waktunya untuk mulai gamenya….♪
< Sebelumnya Setelahnya>
4 notes · View notes
puspadwin · 1 year ago
Text
Di-doa-kan Ustadz
Beberapa waktu terakhir selama mengikuti kelas atau pun kajian, salah satu bagian yang sangat aku nanti-nanti ialah sesi tanya jawab. Selalu dan selalu menyempatkan dan memberanikan diri untuk bertanya pada pemateri, mulai dari keluh kesah, beberapa butir pertanyaan, juga mohon untuk didoakan.
Alhamdulillaah, alhamdulillaah, alhamdulillaahiladzi bini'matihi tattimusholihaat. Dari beberapa pertanyaan, hampir seluruhnya Allaah izinkan untuk mendapat jawaban dari para asatidz. Namun malam itu berbeda.. Kelas kala itu merupakan kelas yang sudah kunanti sejak lama, materi yang mengundang mata dan ustadz favorit sesuai bidangnya. Walaupun terlambat, aku pastikan lembarku tak kosong begitu saja. Apapun ilmu kucoba ikat seadanya, walau tak banyak, aku tetap menyediakan ruang kosong. "Masih ada sesi tanya jawab", gumamku dalam hati.
Dan benar saja, cerita terakhir yang beliau sampaikan, menjadi cerita penutup penuh air mata. Walau sebetulnya sudah pernah menyimak dan menangis tersedu, tetap saja, cerita favorit beliau itu juga menjadi cerita favorit diri ini.
Dan sesi tanya jawab pun dibuka. Dengan cepat, jemariku kukerahkan untuk mengetik pertanyaan yang sesuai dengan cerita beliau. Kemudiab diikuti beberapa pertanyaan dari peserta lain yang mengekor. "Bismillaah, semoga dibacakan."
Dan yaak, "Baik, pertanyaan pertama dari mba Puspa yaa ustadz, …" Lega sekali rasanya, terharu malah :") Dan saat jemariku berkutat sekuat tenaga, mencatat kata demi kata yang ustadz jadikan jawaban, air mataku membuncah. Ustadz tak hanya menjawab pertanyaanku, namun juga mendoakan.
Yaa Rabbii… Allaahu akbar, hingga saat menulis ini pun, rasanya masih sama getarnya. Air mata selalu memenuhi kelopak, berontak hendak menitik-nitik ke pipi. Yaa Rabb, Alhamdulillaah. Sungguh karunia tak terduga, walau virtual melalui layar dioda, namun benar-benar tepat menyentuh hati juga jiwa.
Tumblr media
Bismillaah, Allaah karuniakan nikmat yang berlipat
Ustadz, jazakallaah khayran katsiiran atas doanya, tak tercatat utuh sempurna semuanya, namun yang tertulis sudah cukup buatku menangis. Barakallaah, barakallaah ustadz Hidayat Arifianto :")
2 notes · View notes
kulaccino · 10 months ago
Text
Malam Jovian
Malam merayap ke dalam kamar Jovian, menyelimuti ruang sempit itu dalam ketenangan yang menyesakkan. Dinding-dinding lembab berbisik pelan, seolah mencurahkan rahasia yang tak mampu ia dengar. Di sudut ruangan, ranjang kayu tua berdiri tegak, berderit setiap kali ia bergerak. Di bawah cahaya lampu yang remang, Jovian terbaring, menatap langit-langit dengan pikiran yang berkelana, seolah langit itu bisa memberinya jawaban atas pertanyaan yang menggelayuti benaknya.
Sejak tubuhnya memasuki fase transformasi, malam-malam Jovian tak lagi sama. Dulu, ia adalah anak laki-laki biasa yang tertidur tanpa beban; kini, setiap malam menjadi arena pertarungan antara keinginan dan rasa bersalah. Di siang hari, ia berbaur dengan teman-teman, tertawa dan bermain, berusaha menutupi kekosongan yang semakin menganga dalam diri. Namun, malam datang seperti bayangan, mengingatkan apa yang ia sembunyikan.
Tubuhnya kini menggemakan perubahan. Perubahan fisik yang dialaminya tidak hanya mencolok; namun terasa seperti kutukan yang mengubah segalanya. Rambut halus tumbuh di dada, garis-garis otot mulai terlihat, dan suaranya kini lebih berat. Tetapi yang paling mengganggu adalah ketidakpastian yang membelit alat vitalnya—sebuah pengingat bahwa ia tak lagi kanak-kanak. Setiap kali dorongan itu muncul, panggilan tubuhnya tak bisa ia abaikan. Kecanduan akan kenikmatan sesaat menjadi bayang-bayang yang menghantui langkahnya.
Setiap malam, Jovian berperang melawan godaan dalam dirinya. Ia tahu tindakan yang dilakukannya tak benar. Suara kecil dalam dirinya berulang kali menasihati, tetapi setiap kali ia bersumpah untuk melawan, godaan itu datang lebih kuat. Ketika kesunyian menjadi teman, ia tak dapat lagi menahan hasrat yang membakar, menggerogoti logika yang berusaha ia pegang. Dengan tangan yang bergetar dan napas yang tersekat, ia terperangkap dalam ritual yang selalu sama. Saat kepuasan itu surut, ia terbaring kembali, menatap langit-langit dengan keputusasaan, mempertanyakan kapan semua ini akan berakhir.
Dalam kepingan pikirannya, gadis yang paling sering melintas adalah Amara, teman sekelasnya. Wajahnya menawan, dengan mata yang berkilau dan senyumnya yang manis seolah bisa membuat jantung Jovian berdegup lebih cepat. Jovian seringkali terjebak dalam imajinasi liar, membayangkan tubuh Amara, bagaimana lekuk-lekuk tubuhnya bergetar, seolah menari di hadapannya.
Jovian membayangkan tangannya menyentuh pipi Amara, merasakan kehangatan dari kulitnya yang mulus. Setiap kali pikirannya melayang kepada Amara, ia merasakan dorongan yang semakin kuat, seperti magnet yang tak bisa ditolak. Namun, bayangan indah itu sering kali diselingi oleh rasa bersalah—apakah ia hanya mempermainkan perasaannya sendiri? Apakah perasaannya ini hanya fantasi yang tak akan pernah terwujud?
Namun, imajinasi Jovian tidak hanya terbatas pada Amara. Ia juga terjebak dalam dunia maya, menjelajahi situs-situs terlarang yang menawarkan gambar-gambar yang menghidupkan gairah terpendamnya. Wajah-wajah asing, tubuh-tubuh yang sempurna, seolah berteriak untuknya, mengundangnya ke dalam kegelapan yang lebih dalam. Jovian terjebak dalam gambaran-gambaran itu, seolah terhipnotis oleh daya tariknya. Dalam kegelapan malam, ia menemukan diri terjebak antara dua dunia: dunia nyata di mana ia ingin menyentuh Amara dan dunia virtual yang menyajikan segalanya dengan mudah.
Malam ini, ia duduk di ranjangnya dengan selembar tisu di tangan, seperti senjata yang menanti untuk digunakan. Setiap sobekan menjadi simbol dari keputusasaan. Jovian memejamkan mata, membiarkan gairah mengalir deras, membiarkan Amara dan gadis-gadis lainnya berkelindan dalam pikirannya. Ia kembali merasakan setiap detik berlalu dalam perpaduan antara kenikmatan dan rasa bersalah.
Saat ritual mencapai puncaknya, rasa lega sesaat melanda. Namun, segera setelah itu, seperti mendengus asap dari api yang padam, muncul rasa hampa yang menyesakkan. Kembali ia terbaring, napasnya berat, dan menatap tisu yang berserakan, seperti puing-puing dari pertempuran yang tak pernah ia menangkan.
Di balik matanya yang terpejam, Jovian bisa merasakan bayangan Amara menari di benaknya, diiringi oleh bisikan lembut yang menggoda. Namun, ketika ia membuka matanya, semua itu lenyap, meninggalkan kesunyian yang membunuh. Sekali lagi, ia menghadapi tisu-tisu itu—saksi bisu dari siklus yang terus berulang. Kecanduan ini, yang dimulai sebagai eksplorasi tubuh, kini telah menjadi penjara yang memisahkan dia dari realitas.
Dan dalam puncak kesedihan yang tak terkatakan, Jovian menatap tisu-tisu yang berserakan di lantai. Di bawah langit-langit kamar yang dingin dan tidak bersahabat, ia menyadari bahwa ia telah menghabiskan lebih dari sekadar tisu—ia telah menghabiskan masa mudanya, mimpinya, dan jiwanya. Dalam keheningan yang menyayat hati, Jovian tertunduk, menangis tanpa suara, terkurung selamanya dalam labirin malam yang tak pernah bisa ia tinggalkan.
1 note · View note
hyukiedong · 5 days ago
Text
"LUMINARY FRONTIER": MMO SANDBOX YANG MEMBERI KEBEBASAN PENUH TANPA BATASAN DI TAHUN 2025
Tumblr media
"LUMINARY FRONTIER": MMO SANDBOX YANG MEMBERI KEBEBASAN PENUH TANPA BATASAN DI TAHUN 2025
Di tahun 2025 di Bogor, saat banyak MMORPG cenderung mengarahkan pemain ke jalur tertentu, ada pengecualian yang menarik: "Luminary Frontier". Game terseru ini adalah MMO sandbox yang memberi kebebasan penuh tanpa batasan, sebuah kanvas digital di mana pemain benar-benar bisa membentuk dunianya sendiri tanpa banyak intervensi dari developer. Ini adalah impian bagi remaja yang ingin mengeksplorasi, berkreasi, dan meninggalkan jejak mereka di alam semesta virtual.
Kebebasan Penuh: Anda Adalah Arsitek Dunia
Filosofi inti "Luminary Frontier" adalah memberdayakan pemain. Ini terlihat dari fitur-fitur utamanya:
Sistem Bangunan Tanpa Batas: Pemain dapat membangun apa saja, di mana saja (dengan batasan logis tertentu). Dari kota-kota metropolitan yang menjulang tinggi, benteng pertahanan yang rumit, hingga desa-desa tersembunyi di pegunungan. Ini bukan hanya tentang pre-fab blueprint; remaja bisa merancang setiap detailnya. Ini mendorong kreativitas arsitektural dan perencanaan spasial yang ekstrem.
Ekonomi yang Digerakkan Pemain (Player-Driven Economy): Hampir semua item dan sumber daya dalam game diproduksi, diperdagangkan, dan dikonsumsi oleh pemain. Ini berarti remaja bisa menjadi petani, penambang, pengrajin, pedagang, atau bahkan penguasa pasar. Sistem ini mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi mikro, negosiasi, dan kewirausahaan.
Sistem Politik dan Sosial yang Fleksibel: Pemain bisa membentuk guild, aliansi, atau bahkan kerajaan mini dengan hukum dan struktur mereka sendiri. Konflik dan diplomasi antar-faksi sepenuhnya digerakkan oleh pemain, mengajarkan keterampilan kepemimpinan, diplomasi, dan manajemen konflik di skala besar.
Kelas dan Jalur Pengembangan Karakter yang Terbuka: Tidak ada sistem kelas kaku. Remaja bisa mengembangkan karakter mereka sesuai dengan gaya bermain yang diinginkan, menguasai berbagai skill dari pertempuran hingga crafting atau diplomacy.
Tanpa Batasan (Minimal Intervensi Developer)
Yang membedakan "Luminary Frontier" adalah komitmennya terhadap minimal intervensi developer dalam gameplay sehari-hari.
Dunia yang Hidup dan Berevolusi: Developer menyediakan tools dan kerangka dasar, tetapi evolusi dunia, narasi yang muncul, dan dinamika sosial sepenuhnya dibentuk oleh tindakan kolektif pemain. Ini berarti setiap server atau komunitas "Luminary Frontier" akan memiliki sejarah dan karakteristik yang unik.
Aturan yang Ditetapkan Komunitas: Meskipun ada aturan dasar anti-penipuan, banyak norma sosial dan bahkan "hukum" tidak tertulis yang terbentuk dan ditegakkan oleh komunitas pemain itu sendiri.
Konten yang Dihasilkan Pemain (User-Generated Content - UGC): Selain bangunan, pemain juga bisa membuat quest mereka sendiri, event komunitas, atau bahkan modifikasi gameplay tertentu (jika diizinkan oleh developer), menambahkan lapisan konten yang tak ada habisnya.
Tantangan dan Daya Tarik
Kebebasan tanpa batas ini juga datang dengan tantangannya sendiri, yang justru menjadi daya tarik bagi remaja tertentu:
Kurva Pembelajaran yang Curam: Game terseru ini tidak akan menuntun tangan pemain. Remaja harus menemukan jalan mereka sendiri, belajar melalui eksperimen, dan berinteraksi dengan komunitas.
Membutuhkan Dedikasi: Untuk benar-benar berkembang dan merasakan kedalaman "Luminary Frontier", dibutuhkan waktu dan dedikasi.
Potensi Chaos: Dengan kebebasan penuh, ada potensi chaos dan konflik yang intens antar-pemain, yang justru menjadi bagian dari daya tarik bagi mereka yang mencari pengalaman yang tidak terprediksi.
Bagi remaja di Bogor yang mendambakan kebebasan absolut, ruang untuk berekspresi tanpa batas, dan kesempatan untuk membentuk takdir virtual mereka sendiri, "Luminary Frontier" menawarkan pengalaman MMO sandbox yang paling murni dan memuaskan di tahun 2025.
Menurut Anda, apakah model MMO sandbox dengan kebebasan penuh ini lebih cocok untuk remaja yang beranjak dewasa dibandingkan dengan remaja yang lebih muda?
0 notes
Text
youtube
Dapat berkomunikasi dan memberi edukasi kepada adik-adik di MI Muhammadiyah Dermosari, Tugu, adalah pengalaman yang luar biasa dan sangat berkesan. Antusiasme mereka dalam menyerap pengetahuan tentang tertib berlalu lintas begitu tinggi, menunjukkan rasa ingin tahu yang besar terhadap keselamatan di jalan. Melalui pendekatan yang menyenangkan, mereka tidak hanya diajak memahami aturan, tetapi juga dikenalkan langsung dengan ruang lalu lintas lewat jalan-jalan virtual menggunakan Google Maps. Ini menjadi cara kreatif yang membuat pembelajaran terasa hidup dan dekat dengan keseharian mereka. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menjadi bekal mereka dalam membangun budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini.  
•• AYO MANDIRI TERTIB BERLALU LINTAS ••
@korlantaspolri.ntmc
@ntmcchannel
@ditlantaspoldajatim
#korlantaspolri.ntmc
#ntmcchannel
#ditlantaspoldajatim
#polriuntukmasyarakat
#operasipatuhsemeru2025
©2025 Satlantas Polres Trenggalek
0 notes
nusatimesid · 6 days ago
Text
Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Tinjau Kantah Virtual Kota Tangerang: Benar-benar Digital Twin
Nusatimes.id, Tangerang – Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Dwi Budi Martono, meninjau salah satu inovasi dalam pelayanan pertanahan, yaitu Kantor Pertanahan Virtual. Layanan ini dihadirkan oleh Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Tangerang dan langsung diapresiasi karena dinilai berhasil menghadirkan layanan virtual secara…
0 notes
rutanmamuju · 8 days ago
Text
Karutan Mamuju Hadiri Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Ini Yang Disampaikan
Tumblr media
Karutan Mamuju bersama Kasubsie Pengelolaan mengikuti rapat terkait Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan via Daring
Mamuju, (INFO_PAS)--Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Mamuju, Sudirman, S.E, didampingi Kepala Subseksi Pengelolaan, Ardiansyah, A. Md. Kom, mengikuti rapat serta arahan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, secara virtual. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Kerja Karutan Mamuju dan diikuti oleh seluruh jajaran Pemasyarakatan dari berbagai wilayah di Indonesia, Senin (14/07).
Direktur Jenderal Pemasyarakatan dalam arahannya untuk mengingatkan kepada seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) agar serius dan teliti dalam melaksanakan proses pengadaan Barang dan Jasa (Barjas).
"Ditekankan agar seluruh administrasi dan petunjuk teknis pengadaan, termasuk pembangunan fisik, disiapkan secara matang guna menghindari hambatan," tegasnya.
Selain itu Dirjen Pas juga mengingatkan terkait pelaksanaan Remisi dan Dasawarsa pada 17 Agustus 2025, agar dari sekarang dilakukan koordinasi dengan kepala daerah setempat agar pelaksanaan penyerahan remisi dapat dihadiri langsung oleh para kepala daerah secara serentak.
"Diimbau agar seluruh berkas remisi diperiksa secara detail guna menghindari konflik atau komplain dari warga binaan," jelasnya.
Dirjen Pas menambahkan untukengingatkan kembali program prioritas Asta Cita Presiden, khususnya terkait ketahanan pangan. "Kepala UPT diminta mengoptimalkan lahan yang ada untuk mendukung program tersebut," pungkasnya.
Karutan Mamuju, Sudirman, S.E, menyampaikan bahwa pihaknya siap menjalankan arahan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan pusat.
"Kami di Rutan Mamuju berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, menjaga integritas, dan memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan arah kebijakan dari Dirjen Pemasyarakatan," ujarnya.
0 notes
indosix-premium · 8 days ago
Text
Popularitas Roblox di Dunia Pendidikan: Inovasi Interaktif atau Tantangan Disiplin?
Tumblr media
INDOSIX PREMIUM - Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perkembangan teknologi, dunia pendidikan mengalami transformasi signifikan. Salah satu elemen yang mulai mencuri perhatian adalah platform game Roblox. Dikenal luas sebagai wadah bermain dan berkreativitas, Roblox ternyata telah merambah ruang-ruang kelas, baik sebagai alat bantu belajar interaktif maupun sebagai tantangan bagi kedisiplinan siswa.
Dalam laporan eksklusif yang dikaji oleh tim analis Indosix, salah satu platform pengamat industri digital dan gaming terbesar di Indonesia, Roblox kini tidak hanya menjadi fenomena hiburan remaja, melainkan juga bahan perdebatan serius di antara para pendidik dan orang tua.
Roblox: Antara Game dan Ekosistem Pembelajaran
Roblox bukanlah sekadar game. Ia adalah platform pengembangan game yang memungkinkan penggunanya—yang sebagian besar adalah remaja dan anak-anak—untuk membuat dunia virtual mereka sendiri, mengembangkan logika berpikir, berinteraksi secara sosial, dan bahkan memahami dasar-dasar pemrograman melalui Roblox Studio.
"Di satu sisi, kami melihat Roblox sebagai media belajar baru yang sangat kuat," jelas Indosix dalam riset terbarunya. "Ia mengajarkan logika pemrograman, kolaborasi tim, dan kreativitas tanpa batas. Dalam konteks pendidikan, itu adalah modal besar bagi generasi muda di era digital."
Beberapa sekolah di luar negeri bahkan telah mulai mengintegrasikan Roblox ke dalam kurikulum mereka, terutama dalam pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Math). Di sinilah Roblox menjelma menjadi alat pembelajaran berbasis permainan (game-based learning) yang efektif.
Munculnya Inovasi Pembelajaran Interaktif
Di tangan guru yang inovatif, Roblox menjadi jembatan antara teori dan praktik. Siswa bisa diajak untuk membuat simulasi ilmiah, eksplorasi sejarah, hingga pembangunan kota digital sebagai bagian dari pembelajaran geografi. Alih-alih hanya mendengar penjelasan di papan tulis, siswa justru aktif membangun, berdiskusi, dan bereksperimen.
Beberapa guru di Indonesia mulai melirik potensi ini. "Kami menggunakan Roblox untuk proyek akhir semester. Siswa diminta membangun ekosistem hutan tropis dalam game," ujar seorang guru SMP di Yogyakarta kepada tim Indosix. "Hasilnya luar biasa. Mereka lebih semangat dan menunjukkan kreativitas yang tidak pernah saya lihat sebelumnya."
Tantangan Disiplin dan Ketergantungan
Namun, di balik semua kelebihan itu, Roblox juga memunculkan tantangan serius, terutama dalam aspek kedisiplinan dan manajemen waktu belajar. Banyak siswa yang justru asyik bermain Roblox di luar konteks pembelajaran, bahkan hingga larut malam.
“Bukan hal asing lagi bagi kami menerima laporan dari orang tua bahwa anaknya kecanduan Roblox. Mereka jadi susah bangun pagi, kurang fokus di kelas, dan lebih tertarik bermain game daripada mengerjakan tugas,” ungkap analis sosial media dari Indosix, Dina Ramadhani.
Sifat open world dan interaksi online yang bebas di Roblox juga membuka celah terhadap risiko seperti cyberbullying, pergaulan bebas digital, bahkan potensi paparan konten tidak layak. Meski Roblox menyediakan filter dan kontrol orang tua, tidak semua pengguna menerapkannya secara maksimal.
Indosix: “Perlu Regulasi Cerdas dan Literasi Digital”
Menurut laporan tahunan Indosix, lebih dari 60% pengguna Roblox di Indonesia adalah pelajar usia 10–16 tahun. Ini artinya, Roblox telah menjadi bagian penting dalam kehidupan digital remaja. Maka, perlu pendekatan yang bijak dan cerdas dalam menyikapinya.
“Kami di Indosix percaya, bukan Roblox-nya yang salah. Tapi bagaimana kita mengelola penggunaannya di kalangan pelajar. Literasi digital, pengawasan, dan integrasi dengan dunia pendidikan adalah kunci,” ungkap CEO Indosix, Alvaro Dwi Putra.
Lebih lanjut, Indosix merekomendasikan tiga strategi utama agar popularitas Roblox dapat dimanfaatkan secara positif di dunia pendidikan:
Integrasi Kurikulum Adaptif Guru dan sekolah harus diberi pelatihan untuk memanfaatkan Roblox sebagai media pembelajaran kreatif. Hal ini bisa dilakukan melalui workshop teknologi pendidikan.
Kontrol Waktu dan Pengawasan Digital Orang tua dan pendidik perlu menggunakan fitur pengaturan waktu dan kontrol konten yang disediakan oleh platform. Jadwal bermain harus seimbang dengan kegiatan belajar dan istirahat.
Peningkatan Literasi Digital Siswa perlu diajarkan untuk memahami etika digital, risiko interaksi online, dan pentingnya tanggung jawab digital sejak dini. Hal ini penting untuk membentuk karakter pengguna internet yang sehat.
Antara Ancaman dan Peluang: Masa Depan Pendidikan Digital
Popularitas Roblox tidak bisa dibendung. Semakin hari, platform ini menjadi semakin besar dan berpengaruh, terlebih dengan adanya komunitas pengembang aktif di seluruh dunia. Bila dikelola dengan baik, Roblox bisa menjadi katalisator revolusi pendidikan digital di Indonesia.
“Kami melihat bahwa masa depan dunia pendidikan akan dipenuhi oleh pengalaman belajar yang imersif, dan Roblox bisa jadi pelopornya,” tambah Indosix dalam laporan akhir kuartal.
Namun, ancaman terhadap kedisiplinan siswa juga nyata. Maka dari itu, perlu sinergi antara dunia pendidikan, orang tua, pemerintah, dan platform teknologi seperti Roblox sendiri agar ekosistem pembelajaran digital yang sehat bisa tercipta.
Penutup: Bukan Soal Game, Tapi Soal Cara Menggunakannya
Fenomena Roblox di dunia pendidikan memunculkan satu pertanyaan penting: apakah ini inovasi atau tantangan? Jawabannya tergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Dalam pandangan Indosix, Roblox adalah peluang emas yang tak boleh disia-siakan, selama ada kesadaran kolektif untuk mengarahkan penggunaannya secara bijak.
Dengan pendekatan yang cermat, pemanfaatan teknologi seperti Roblox bisa menjadi awal dari pendidikan yang lebih modern, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter generasi digital. Namun jika dibiarkan tanpa kontrol, ia bisa berubah menjadi bumerang yang mengganggu konsentrasi dan kedisiplinan anak didik.
“Game bukan musuh pendidikan. Yang jadi musuh adalah ketidaksiapan kita dalam beradaptasi,” tutup CEO Indosix, memberikan refleksi penting yang patut direnungkan oleh seluruh pemangku kepentingan.
0 notes
gr8brandz · 2 years ago
Text
Shinecon 6.0 VR Box Virtual Reality Glasses dengan Headphone
https://tokopedia.link/B44LuyxtPEb - https://shope.ee/2fkcS86SLk
====================================================
Spesifikasi: Material: ABS Plastik Dimensi: 21 x 18 x 9 cm Kompatibilitas Smartphone: 4.7 - 6.53" Bidang Pandang: 90-100 derajat
Informasi Saatnya menikmati sensasi 3D Virtual Reality (VR) lewat smartphone menggunakan VR box dari Shinecon. Terbuat dari material ABS berkualitas yang awet dan tahan lama, serta dilengkapi tali elastis yang mudah dikaitkan di kepala Anda dengan nyaman dan mudah. Nikmati sensasi 3D VR di rumah dan di mana saja dengan VR box dari Shinecon.
Fitur Cara Kerja Anda dapat menikmati 3D Virtual Reality dengan gampang, cukup mendownload aplikasi cardboard disini dan masukkan smartphone kedalam VR Box, rasakan sensasinya.
Bidang Pandang Lebih Luas VR Box ini memiliki lensa berbentuk bulat yang memberi ruang pengelihatan lebih luas. Posisi Lensa juga memungkinkan untuk diubah sesuai dengan posisi mata Anda dan ukuran smartphone.
Headphone Nikmati sensasi dunia virtual yang lebih nyata dengan paduan headphone yang langsung terhubung dengan virtual reality box Anda. dengan suara yang dihasilkan suasana menonton dengan virtual reality Anda menjadi lebih nyata. Anda bisa menghubungkan smartphone dengan jack 3.5mm male yang tersedia di tempat menaruh smartphone pada VR Box ini.
Desain Ergonomis VR Box ini memiliki tingkat kenyaman yang luar biasa. Dengan desain headband baru membuat VR ini sangat nyaman dan tidak membuat kepala Anda terasa berat terutama dalam jangka waktu lama.
Kesesuaian Dapat digunakan untuk semua jenis smartphone dengan ukuran 4.7 inch sampai 6.53 inch.
Dukungan Kacamata Untuk Anda pengguna kaca mata tetap dapat menggunakan VR Box dengan nyaman karena tidak perlu repot melepas kaca mata dan pengelihatan Anda tetap jelas.
Isi Kemasan 1 x Shinecon 6.0 VR Box Virtual Reality Glasses dengan Headphone 1 x Kain Pembersih 1 x Panduan Penggunaan ==================================================== https://shope.ee/A9lt8Dkz3M https://tokopedia.link/vfg3UqLVZzb
27 notes · View notes
rupaska · 8 days ago
Text
Karutan Pasangkayu beserta Jajarannya Mengikuti Apel Bersama
Jakarta, 14 Juli 2025 – Dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergitas antar lembaga, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Natalius Pigai, memimpin Apel Pagi Bersama yang dilaksanakan secara virtual. Kegiatan ini diikuti oleh Kementerian Koordinator Hukum, Ham, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kementerian Hukum, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas)
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Barat, termasuk Rutan Kelas IIB Pasangkayu, turut serta dalam kegiatan tersebut melalui sambungan virtual Zoom. Kepala Rutan Pasangkayu, Tisep Oven Harry, bersama seluruh jajaran menghadiri apel dengan penuh khidmat dari ruang rapat rutan sebagai wujud partisipasi aktif dalam memperkuat integrasi kelembagaan.
Dalam amanatnya, Menteri HAM Natalius Pigai menekankan bahwa apel pagi bersama bukan hanya sekadar rutinitas seremonial, melainkan forum strategis untuk berbagi informasi, memperkuat komunikasi, dan menumbuhkan semangat sinergi antar instansi.
Lebih lanjut, ia mendorong seluruh jajaran di kementerian dan lembaga yang hadir untuk terbuka dalam berbagi ide dan praktik terbaik demi penguatan institusi masing-masing. Menurutnya, perubahan kelembagaan yang terus berjalan saat ini memerlukan kerja sama lintas sektor yang solid dan responsif terhadap dinamika kebijakan nasional.
Menutup amanatnya, Menteri HAM menyampaikan ucapan selamat datang kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru saja mulai bertugas. Ia berharap kehadiran generasi baru tersebut dapat membawa energi segar, dedikasi tinggi, dan semangat kolaboratif untuk melanjutkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berintegritas di lingkungan Kemenkumham dan mitra kerjanya.
Tumblr media
0 notes
lampung7com · 15 days ago
Text
Sekdaprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Bahas Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Rumah
LAMPUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Command Center Lantai 2, Kantor Gubernur Lampung, Senin (7/7/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang membagi fokus pembahasan menjadi tiga topik utama: pertumbuhan ekonomi, pengendalian inflasi, dan…
0 notes