#mural kantor
Explore tagged Tumblr posts
Text
Artists Unite to Speak for Palestine Through Vibrant Murals in Barcelona
In a powerful display of solidarity and advocacy organized by B-Murals, a group of diverse artists came together on February 3rd to transform four blank walls in Barcelona (Spain) into a vivid representation of the Palestinian flag. Each wall, dedicated to one of the four colors of the flag, served as a canvas for artists to express their opinions on the relentless Israeli attacks on Palestine.…

View On WordPress
#Ali Jadallah#B-Murals#Belal Khaled#Edmundo Garcia#Fer Alcala#Jaume Montserrat#Juan Kantor#Laura Colome#Mahmoud Bassam#Majdi Fathi#Nadia Jaber#Sigrid Amores#UNMUTE Gaza
0 notes
Text
18 ke 18
18 Mei menjadi tanggal baru yang masuk ke dalam daftar pengingat. Konon katanya angka 1 dan 8 pada angka 18 memiliki makna menjadi satu selamanya, sehingga dipilih sebagai tanggal sakral dimana ijab dan kabul diucapkan dalam hari pernikahan. Sebut saja pemaknaan barusan berasal dari si ahli cocoklogi, tiga detik yang lalu sambil membuat tulisan ini.
Dalam waktu 31 hari, 18 Mei ke 18 Juni tahun ini berjalan dengan mode ultra cepat. Saking cepatnya, cukup sulit untuk menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran hingga menyelami rasa dan emosi yang muncul. Sampai ke tanggal 18 Mei saja rasanya surreal, apalagi sampai ke 18 Juni yang tiba-tiba sudah berbeda 11 jam lamanya dengan rumah sehari-hari.
Kalau ditanya apa rasanya, cuma bisa bilang alhamdulillah kayak mimpi. Nggak pernah terbayang ternyata pengalaman merantau pertamaku langsung mode ekstrem ke belahan dunia yang jarang sekali tersebut dalam daftar melancong impianku, apalagi menetap walau sementara.

Rasanya kemarin masih duduk bernafas sejenak sambil memandang lapangan timur Masjid Salman, jajan baso tahu bersama teman-teman di seberang kantor, mencoba gerakan pose pilates ala-ala bersama guru pilates yang empat tahun lebih muda, jalan kaki bersama ibu di kompleks sebelah, ketiduran di mobil ketika dijemput bapak malam-malam, membantu enin troubleshooting HP yang katanya error padahal kepencet, menyapa kucing kuning (menolak memanggil dengan kucing oren) di jalanan rumah yang awalnya dikira hanya satu ternyata ada empat, dan momen tak terhingga lainnya bersama familiar faces yang sekarang sedang berjauhan.
Kota tempat aku tinggal saat ini terbilang sepi, katanya karena penduduknya banyak mahasiswa dan sekarang sedang libur musim panas. Menurut suami, kota ini less entertaining jika dibandingkan Bandung atau Jakarta, domisili asal kami. Menurut temannya yang dulu berkuliah di ITB Jatinangor, kota ini seperti Jatinangor, tapi masih lebih ramai Jatinangor. Tentu saja lebih ramai Jatinangor, di area yang sangat padat terdapat tiga (atau lebih?) perguruan tinggi. Pusat perbelanjaan dulu hanya ada satu (Jatos), sekarang sudah ada waralaba-waralaba ibukota yang jumlahnya satu-satu, kebayang kan kemana-mana sepertinya ketemu orang yang kenal. Ini semi-semi hiperbola, sebenarnya kotanya ramai-ramai saja lho.
Dibekali dengan diri yang masih minim riset namun bermental letsgo dulu weh, ternyata Ann Arbor (yak ini dia namanya) memiliki daya tarik tersendiri untuk orang yang tidak suka ramai-ramai sepertiku. Meskipun datang bukan sebagai mahasiswa, setiap kali diajak eksplor kampus rasanya ingin ikut membaca, menulis, belajar hal-hal yang sudah lama tertunda, laptopan, drafting ide-ide yang muncul di kepala.
Perpustakaan kampus ada berbagai macam dengan arsitekturnya yang menarik mata dan boleh dimasuki oleh siapa saja, belum lagi district library yang jumlahnya ada lima dalam satu kota. Di area downtown, terdapat toko buku bernama Literati yang sangat bikin betah dan berbagai toko buku bekas yang belum aku jelajahi semuanya. Dulu sering ngebatin pengen deh di kota tempat tinggal ada lebih banyak tempat umum buat baca atau ber-produktif-ria, dengan fasilitas yang nyaman dan bisa diakses seluruh warga kota. Alhamdulillah di sini diberikan rezeki itu, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Ayo gunakan kesempatannya buat banyak baca dan dalami ilmu-ilmu yang ingin dipelajari, Shab!
Masih banyak aspek kota yang belum dieksplor, tapi insya Allah akan menyenangkan untuk disinggahi satu per satu. Sekilas cari-cari di Instagram dan juga pamflet yang ditempel di sudut-sudut kota, ada banyak komunitas dan kegiatan kerelawanan yang bisa diikuti, salah satu yang menarik adalah relawan taman kota. Bagi yang suka blusukan, banyak sudut kecil di jalanan tempat para seniman mural berkarya. Selain itu banyak sekali event lokal yang dibangun dengan semangat komunal, yang tidak harus ramai-ramai dan tetap disyukuri berapapun peserta yang akan hadir.
Jalan dua minggu di sini aku masih harus bekerja ngalong, alias bekerja dengan jam kebalik karena mengikuti WIB. Alhasil jalan-jalan di waktu "normal" dengan tenang baru bisa dilakukan Mulai dari Jumat sampai Minggu. Berhubung judul tulisan ini adalah review perubahan secepat kilat dari tanggal 18 ke 18 lainnya, adaptasi adalah hal yang sedang diupayakan sebaik-baiknya. Bukan hanya pindah domisili, tapi juga pindah kartu keluarga yang mana sekarang ada peran baru sebagai istri dalam rumah tangga.
Buat seseorang yang selama 28 tahun hidupnya tinggal bersama keluarga di rumah, mengurus rumah tangga sendiri rasanya seruuu sekali (dalam arti yang sebenar-benarnya). Rasanya tiap hal kecil, tiap aktivitas, tiap hari ada aja hal baru yang perlu dipelajari dan dievaluasi. Sangat rawan jadi overwhelming, tapi bismillah tarik napas ayo ingat jalani semuanya satu per satu. Gapapa kalau masih melakukan kecerobohan-kecerobohan lucu, yang penting tahu berikutnya agar lebih hati-hati lagi.
---
Dengan ini mari kita akhiri dulu tulisan pertama dari Ann Arbor! Satu bulan lebih sembilan hari sudah dilewati, semoga hari-hari yang akan datang bisa dijalani dengan lebih berkesadaran, juga diisi dengan mencari berkah dan menemukan makna.
Have a good day!

8 notes
·
View notes
Text

Streetart by Edmundo Garcia @ Barcelona, Spain, for Unmute Gaza, organized by B-Murals Centre d’Art Urbà Reference photo by MahmouD Bassam
“On February 3th, different artists got together to paint 4 walls – one for each color of the Palestinian flag – in which we used images taken by different photojournalists from Gaza as reference; thus trying to show our opinion on the incessant and ruthless Israeli attack on Palestine and giving visibility to the work of these journalists and the Unmute Gaza collective.
Green: Nadia Jaber + Juan Kantor with a photograph by Majdi Fathi White: Jaume Montserrat with a photograph by Belal Khaled Red: Sigrid Amores with a photograph by Ali Jadallah Black: Edmundo Garcia with a photograph by MahmouD Bassam”
More info at: https://barbarapicci.com/2024/02/21/streetart-edmundo-garcia-barcelona-spain/
4 notes
·
View notes
Text
Streetart – Nadia Jaber + Juan Kantor @ Barcelona, Spain
Location: Barcelona, Spain Artists: Nadia Jaber + Juan Kantor Reference photo: Majdi Fathi At: Nau Bostik For: Unmute Gaza Organized by: B-Murals …Streetart – Nadia Jaber + Juan Kantor @ Barcelona, Spain

View On WordPress
0 notes
Text
Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Siap Menyulut Api Kreativitas di Tengah Kota Denpasar

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Kota Denpasar menyambut dengan bangga Rumah Tanjung Bungkak (RTB), sebuah creative hub terbaru yang menandai kehadiran tempat berukuran hampir 60 are ini sebagai salah satu yang terbesar di Denpasar. RTB yang terletak di di tengah kota Denpasar, tepatnya di jalan Hayam Wuruk No. 171, Tanjung Bungkak, kini menjadi tuan rumah bagi beragam fasilitas dan kegiatan seni, dari konser hingga pertunjukan mural. RTB telah menjalani tahap soft launch, dimana komunitas berbasis kreatif di Bali merayakan kehadiran ruang kreatif ini dengan segala dan pengharapan-pengharapan yang baik ke depannya, Minggu (15/10/2023). RTB hadir dengan fasilitas yang cukup mencengangkan, mencakup gedung pertunjukan yang dapat menampung hingga 400 orang (indoor) dan lebih dari 500 orang (outdoor), serta taman (amphitree) yang dapat menampung lebih dari 50 orang. Berbagai fasilitas yang telah beroperasi termasuk toko album (vinyl) rekaman (records store & merchandise), bar, dan restoran, studio tari, serta butik eksklusif rockabilly. Dan yang lebih menarik lagi, sejumlah restoran nasional dan kedai makan lokal dari umkm-umkm akan segera bergabung, disusul dengan toko buku, studio musik, showroom motor gede (moge), dan banyak lagi yang akan datang. Dion Panlima Reza, salah satu shareholder RTB, membagikan ceritanya tentang bagaimana RTB berawal. Dion, seorang teman lama dari Rudolf Dethu dan rekan dalam skena musik, memiliki latar belakang sebagai pengusaha di bidang properti. "Pertama kali berkunjung ke rumah sanur dan terpesona oleh semangat skena musik Bali. Dalam pengalaman itu, saya merasa bersyukur telah menemukan tempat seperti Rumah Tanjung Bungkak," ungkapnya. Dari tahun 2018, kepemilikan tanah telah berubah menjadi PT Utama Karya, setelah kantor tidak aktif sejak tahun 2015. Dion menggandeng Dethu yang mendukung penuh RTB sejak tahun 2018, dan bahkan selama masa ketidakaktifan rumah sanur yang membuatnya mendekati proyek RTB dengan semangat. Rudolf Dethu selaku Direktur RTB, juga berbicara tentang awal mula perjalanan RTB. Ketika gedung pertama kali ditemukan, kondisinya agak terbengkalai dan butuh cukup banyak perbaikan. Mereka kemudian mengupayakan investasi dan menjalankannya sebagai creative hub yang mampu menjanjikan. Dethu, yang selalu memelihara mimpi untuk masa depan yang lebih cerah, menghadapi tantangan untuk meyakinkan orang bahwa creative hub adalah konsep yang brilian. Meskipun masih mencari pola bisnis yang tepat, setiap langkah yang mereka ambil membuktikan bahwa socio-commercial enterprise adalah jalan yang tepat untuk hadir di era kini. "Dengan dukungan teman-teman, RTB pun terwujud, dan keyakinan mereka semakin kuat," tambahnya.(aar/bpn) Read the full article
1 note
·
View note
Link
Inilah Contoh Desain Kantor Industri Kreatif dan untuk Desain Kantor Bidang Lainnya yang Bisa di Sesuaikan Dengan HARGA Lebih Ekonomis, Hasil Terbukti Memuaskan.
#jasa desain kantor#desain kantor#jasa mural kantor#mural kantor#startup#event organizer#wedding organizer#office design#interior designer#wall murals
0 notes
Text
Boringarding School Life!
Setelah serangkaian tes dilalui dan packing-packing segala printilan barang yang harus dibawa, tibalah saatnya menjejaki sekolah berasrama atau boarding school dan siapa sangka akan jadi salah satu pengalaman yang berkesan dalam hidup
_
Yap, tema nulis hari ini adalah tentang boarding school semasa SMA dan jujur lumayan bingung mau mulai dari mana karena banyak yang pengen aku ceritain, kayanya kalau saat-saat itu boleh untuk bawa handphone highlights instagram-ku bakal penuh deh! Hal tersebut juga jadi salah satu alasan saat menentukan isi dari buku tahunan angkatan kami dengan tema seluruh rangkaian kegiatan saat di asrama dan sekolah juga segala hal yang berkaitan (saat itu aku diamanahi untuk menjadi bagian dari tim penyusun buku tahunan).

Boarding School yang dikira akan boring ternyata tidak sama sekali, mulai dari menerobos jemuran mengejar waktu counting (hitungan) untuk pergi ke masjid agar tidak kena hukuman, menjadi runner di lima menit sebelum sekolah, ngobrol-ngobrol sambil nunggu antrian kamar mandi, diskusi hingga tengah malam, rapat atau menyelesaikan suatu project sambil sembunyi karena terlampau larut.
Iya kalian ga salah lihat, disini kami 24/7 bersama. Jadi mengerjakan project sampai 5 menit sebelum adzan subuh juga ga akan ditelpon dan disuruh pulang (tapi kalau ketahuan sih tentunya dimarahi dan disuruh bubar sama bunda-bunda asrama). Oiya, disini kita memang memanggil guru-guru kami yang perempuan dengan sebutan bunda :D
24/7 kami juga menghadirkan cerita-cerita baru salah satunya adalah work-life yang ga balance-balance amat tapi berkesan. Seperti rapat di tangga asrama, rapat pinjam kamar orang, rapat sambil gelap-gelapan bahkan ngerjain project mural festival sekolah pakai mode diam tapi ujung-ujungnya pasti disamperin karena sudah melewati batas waktu beraktifitas dan kayanya sih bagaimanapun kita so-so sembunyi kayaknya bakal tetep ketauan (Makasih bun kasih kesempatan beberapa menit lebih lama baru negur negur <3). Eits tapii, tegur menegur bunda yang piket inii ada pengecualian jika memang kegiatan yang lagi dijalani ga bisa ditunda lagi dan udah jelas kami dapat izin (bunda bapak guru kami sangat supportive asal jelas tujuannya hehe), contohnya kaya Laporan Pertanggung Jawaban yang akhirnya ketok palu untuk skorsing penambahan waktu di lima menit sebelum adzan subuh atau hari H pengumpulan Karya Tulis Ilmiah pada pagi hari yang jadi syarat kenaikan kelas 11, kami baru beres print bareng bunda pembimbing di kantor asrama (thank you bunda udah mau repot-repot nemenin anak-anak bimbingannya :’’).
Lagi-lagi aku katakan “boarding School yang dikira akan boring ternyata tidak sama sekali” ditambah dengan kegiatan baru ketika menjadi bagian dari badan eksekutif murid divisi IPTEK yang juga nyambi sebagai tukang jaga labkom, menjadi penyiar di radio asrama (alias toa-toa yang menghubungkan gedung asrama), masuk TV (Properti yang dibuat dari kayu) untuk menyiarkan berita terkini, tulis-tulis laporan acara kegiatan di website sekolah, desain-desain buletin dan banyak lagi.
Seru! disini aku lampirkan foto dalam scrapbook bersama keluarga IPTEK (minus bunda pembina divisi kami yang super duper baik! :D)

Oiya, Scrapbook ini insyaaAllah akan dibahas di lain waktu!
Hal menarik dan berkesan lainnya adalah sepulang liburan semester, semua kamar disesaki makanan dan buah tangan dari berbagai daerah dan negara. Ya benar, Bhinneka Tunggal Ika disini bukan hanya sebatas teori dan cuap-cuap belaka. Berbagai kawan dari sumatera, Bali, Papua, Kalimantan, Jawa bahkan Thailand hingga Qatar ada dalam satu atap asrama.

Segini dulu untuk cerita boarding school life versi aku dan cerita sekolah berasrama di masa peralihan remaja ini sepertinya akan menjadi salah satu cerita MVP di hidupku! :D
- salma wafa writing program, day 1 <3 -
10 notes
·
View notes
Text
Make Your Place Shine! With Gambar Pemandangan Aneka Gambar 3D, Extraordinary Dekorasi
Make Your Place Shine! With Gambar Pemandangan Aneka Gambar 3D, Extraordinary Dekorasi

Bersinar Dari Keaslian Estetika, Dengan Keanekaan Gambar 3D di Dinding dan Mural Lukisan Gambar Pemandangan. Merecharge Suasana Interior & Ekstrior Apapun Tempat Kita!
Seni mural, sekarang ini sudah makin layak saja menjadi pilihan terbaik dalam melengkapi apapun jenis dekorasi ruangan. Bagi beberapa orang hingga masyarakat di seluruh Dunia. Inilah sebuah Seniyang sangat unique dengan…
View On WordPress
#3d art#4d art#contoh lukisan#deka art works#Deka Mural#dekorasi cafe#dekorasi kantor#Dekorasi Rumah#Gambar 3D#Gambar Mural Dinding#Gambar Pemandangan#gambar pemandangan terindah#Jasa Lukis Dinding#Jasa Mural#Lukisan Dinding Mural#Lukisan Pemandangan#Lukisan Sketsa#Mural 3D#Seni Lukis#Wall Art Design
0 notes
Text
Ide Bisnis
Membuat Masker Art Syle dengan Standart Perlindungan dari Covid-19 dan varian virus tersebut. Pandemi Covid 19 dengan berbagai variannya tersebut maka dibutuhkan perlindungan berusa masker, masker tersebut tergolong standart WHO atau Kementrian Kesehatan. terdapat 3 (tiga) Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait SNI masker medis. Tiga SNI tersebut adalah SNI 8488:2018 Spesifikasi standar untuk kinerja material yang digunakan dalam masker medis (ASTM F2100-11, IDT); SNI 8489:2018 Metode uji standar evaluasi Efisiensi Filtrasi Bakteri (Bacterial Filtration Efficiency/BFE) dari material masker medis, menggunakan aerosol biologis Staphylococcus aureus (ASTM F2101-14, IDT); serta SNI EN 14683:2019+AC:2019 Masker medis - Persyaratan dan metode uji (EN 14683:2019+AC:2019, IDT, Eng) Selain digunakan untuk keperluan medis, masker juga digunakan untuk kebutuhan di industri tetapi berbeda spesifikasi dan fungsi dari masker medis. Misal, masker N95 dan KN95 yang digunakan di industri pengecatan, industri pertambangan, industri perminyakan. Masker N95 dan KN95 untuk kebutuhan medis dan non medis secara fisik sulit dibedakan, tetapi masker non medis tidak memiliki izin edar dari Kemenkes karena tidak memenuhi standar uji sebagai alat kesehatan. Masker tersebut tentunya telah lulus uji Bacterial Filtration Efficiency (BFE), Partie Filtration Efficiency (PFE), dan Breathing Resistence sebagai syarat untuk mencegah masuknya dan mencegah penularan virus serta bakteri. Masker medis harus mempunyai efisiensi penyaringan bakteri minimal 95%, Masker Art Syle adalah produk yang kami buat sesuai standar SNI dan WHO dengan menambah seni berupa motif gaya anak muda saat ini yang mengadung motif mural,estetik,classic,futuristik dan kearifan lokal. Sehingga pengguna dari kalangan Anak muda selalu memakai masker dari produk yang kami buat. Dengan harga ramah di kantong remaja hingga dewasa sehingga berbagai kalangan bisa membeli produk tersebut di mini market di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. Bagaimana cara membuat ide bisnis tersebut ? dengan melihat situasi terkini situasi covid 19 dan varian lanjutannya
Bisnis selanjutnya adalah dengan membuka jasa Disinfektan Covid 19 all varian
Saat pandemi virus covid seperti ini, mengurangi risiko infeksi sangat penting. Banyak sekali masyarakat membutuhkan praktik jasa disinfektan untuk menghilangkan virus, bakteri dan kuman yang berfokus pada permukaan benda mati dan juga udara didalamnya. Haracare hadir berperan membantu Anda dengan layanan yang mendalam serta mensterilkan yang bertujuan menghilangkan 99,999% mikroorganisme dengan berbagai macam metode pilihan berbahan kimia atau non kimia yang ramah lingkungan. Penyemprotan disinfektan mulai dari Rumah, Apartemen, Kantor, Resto, Bakery, Gedung, Pabrik, Rumah Sakit, Moda Transportasi dan lainnya.
Fogging Disinfektan
Layanan penyemprotan ruangan dengan cairan sterilisasi untuk membunuh kuman dan bakteri. Ruangan disterilisasi dengan cara disemprotkan cairan sterilisasi pada seluruh bagian ruangan dengan alat khusus ULV (Ultra Low Volume) yang berupa uap untuk membunuh kuman, bakteri dan virus. Ruangan setelah dilakukan sterilisasi tidak dapat digunakan selama 2 jam.
Dengan produk disinfektan kelas premium yang sudah rekomendasi oleh WHO, Bersertifikat Halal, MSDS, terdaftar di EPA, Kill Virus (Covid-19), Non – Toxic, CDC, Hospital Grade dan Food Grade, Mampu mengelimininasi virus, bakteri, pathogen dan mikroorganisme lainnya hingga 99.999% di udara dan benda mati serta ramah lingkungan.
Estimasi pengerjaan yakni 30 menit untuk setiap 50m2 ruangan.
*Mesin desinfeksi berdaya 1400 Watt.
2 notes
·
View notes
Text
Melihat Kolektif Bekerja. Pengamatan Kecil yang Dimulai dari Tenggara Street Art Festival.
Oleh Annisa Rizkiana Rahmasari (Nico)
I. Perjalanan Sampai Rumah Tamera
Ketika menulis ini, ada semacam keraguan saya tidak akan cukup bisa merangkum pengalaman saya selama residensi di Solok, Sumatera Barat. Perasaan tersebut muncul sebab, ini jadi kali pertama saya berkunjung ke sana dimana pambacaan-pembacaan yang saya lakukan akan menjadi hal yang baru juga bagi saya sebagai seniman. Meski demikian, ada kekuatan dalam hati saya yang menganggap pengalaman dan petualangan adalah bagian-bagian penting dalam sebuah pembelajaran. Dan sesungguhnya residensi ini juga menjadi agenda penutup tahun yang luar biasa.
Semuanya dimulai ketika Albert Rahman Putra, selaku penanggung jawab komunitas Gubuak Kopi menghubungi lewat Whatsapp dan bertanya akan kesediaan saya mengikuti program Tenggara Street Art Festival 2020 yang berlangsung dari tanggal 18 - 28 November yang lalu. TSAF sendiri merupkan festival seni jalanan yang bermula dari kompetisi mural se-kota yang lantas digarap lebih jauh agar dapat menghubungkan seniman seni jalanan dan seniman mural dari berbagai kota untuk melakukan respon visual terhadap dinding-dinding kota Solok. Sedari awal dilaksanakan, terbukti juga bahwa acara ini cukup menjadi pemantik kekaryaan yang baik bagi anak-anak muda di sana. Terbukti dengan banyaknya peserta yang kemudian terlibat dalam festival.

Saya berangkat dari Yogyakarta berbekal segulung zine, sepatu ringan, koper kecil, serta jaket yang longgar. Sepanjang perjalanan saya tak henti mengamati bagaimana pandemi Covid-19 mengubah banyak kebiasaan masyarakat kini. Toko-toko ditutup dan berganti, orang-orang tak terlalu banyak bicara, petugas bandara akan memeriksa kita dengan cepat sedangkan antrian pagi itu juga tak begitu banyak. Masker saya kencangkan, dan hasil tes Rapid Antigen saya pastikan agar tak lolos dari tangan.
Total waktu yang saya tempuh untuk dapat sampai ke Solok adalah 12 jam. Perjalanan udara, waktu transit, lantas dilanjut naik mobil dari kota Padang.
Saya sampai di Bandar Udara Internasional Minangkabau dijemput oleh Volta Joneva dan Biki Wabihamdika. Keduanya adalah anggota komunitas Gubuak Kopi. Perjalanan darat itu cukup padat dan ketika mobil mulai memasuki jalur Sitinjau Lauik, Volta mewanti-wanti saya agar bersiap kalau-kalau akan merasa mual di jalan. Saya jadi ingat, perjalanan residensi saya yang sebelumnya di Bengkulu pada tahun 2018. Program yang berbeda dengan perasaan yang sama. Kami naik mobil dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno menuju Yayasan Sekolah Tenera di kawasan Bengkulu Utara yang memakan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan. Sebagai informasi dalam residensi di Bengkulu ini, saya akan membuat lokakarya zine untuk anak-anak di Yayasan Tenera dan melakukan mural bersama di sekolah. Mobil kami berkelok setiap 5 menit sembari pak supir terlihat tetap tenang membawa saya, serta kawan saya Bekti yang merupakan pengurus perpustakaan Tenera. Bekti adalah perempuan berperawakan ceria lagi rajin, yang membuat orang-orang di dekatnya merasakan keriangan yang sama. Pak supir kami yang membawa mobil tersebut lantas berceletuk pada suatu waktu di perjalanan itu, “Mbak, tahu nggak kalau salah lahan sawit yang kita lihat selama satu jam terakhir ini dimiliki oleh orang yang sama?” Saya antara kaget, lantas tertegun mencoba menjawab dengan tetap biasa, “Ah, betulkah pak!?” Sayang saya tak ingat ia menjawab apa. Pria berusia 50 tahunan itu lantas tertawa kecil dan tak lama kemudian membawa kami memasuki kawasan sekolah Tenera. Saya ingat malam itu hujan deras dan tanah yang saya pijak dipenuhi batuan-batuan kali yang halus seukuran telapak tangan. Di perkebunan sekolah, terlihat sapi-sapi Bali yang sengaja didatangkan untuk merumput di sana. Saya kemudian bertemu dengan pimpinan yayasan, mbak Agriani Novita yang lantas saya akrab panggil dengan sebutan mbak Opi. Mbak Opi berperawakan manis lagi hangat. Ia menyambut dengan ramah dan memastikan saya beristirahat dengan baik untuk mengikuti kegiatan lokakarya zine di sekolah keesokan harinya dengan anak-anak Yayasan Tenera dari yang masih kecil (SD), hingga remaja (SMP/SMA).
Ingatan perjalanan residensi di Bengkulu dua tahun yang lalu itu muncul lagi ketika mobil bang Aulia (kakak kandung Albert) yang membawa saya, Volta, dan Biki mulai berjalan menanjak usai mengakhiri waktu singgah kami di rumah makan kecil yang bernama “Mintuo”. Ah ya, di belakang rumah makan Mintuo ini terdapat gugusan pohon pinus yang megah dimana tak jauh dari tempat kami berdiri, suara gemericik air dengan di sekelilingnya dihiasai ragam vegetasi yang belum pernah saya temui di tanah Jawa, mengisi ruang pendengaran saya dengan merdunya. Memisahkan saya beberapa saat dari bisingnya derum truk berbeban berat dan mobil-mobil yang melaju cepat.
Saya ingat cuaca di luar mobil cukup dingin ketika saya mulai mengancingkan jaket sampai leher. Volta tertawa kecil, ia menyalakan rokok dan tak lama kemudian kami memasuki mobil kembali. Tanjakan Sitinjau Lauik yang tajam baru merupakan pertengahan perjalanan saya menuju Solok. Kira-kira dua jam kemudian, mendekati waktu Magrib dataran di depan mata saya merendah dan seolah membuka pemandangan rumah-rumah kecil dengan lampu berwarna bercampur kabut-kabut yang separuhnya menutup barisan bukit. Langit berubah ungu dan merah muda. Saya terpana. Kelelahan, namun merasa ada sesuatu yang hangat memenuhi hati saya. Kata Volta, “Sebentar lagi kita sampai Solok, Nisa!”

Kami tiba di Rumah Tamera kira-kira pukul 20.00 malam. Saya disambut oleh Albert, Biahlil Badri, dan Veronika Kirana. Kami duduk bersama di ruang tamu kantor Tamera yang terdiri dari sebuah sofa pendek berwarna anggur, sebuah meja panjang, dan dua buah kursi berwana senada. Ruangan tersebut separuhnya terisi oleh buku-buku koleksi Gubuak Kopi. Saya mengeluarkan buku Jingga Jenaka dari tas dan memberikannya ke Albert sebagai hadiah. Kami berbincang-bincang sebentar, kata Albert saya adalah peserta residensi yang pertama datang. Akan menyusul, teman-teman seniman lainnya dari berbagai kota yaitu, Padang, Medan, dan Jakarta. Malam itu juga, saya tak sengaja berkenalan dengan kucing belang penjaga rumah Tamera yang dipanggil “Ayang Pus” oleh anak-anak di sana. Tak lama setelah itu, Vero mengantar saya ke rumah kontrakan yang telah disiapkan untuk partisipan festival ini. Rumah tersebut terletak hanya beberapa puluh meter dari rumah Tamera. Temboknya hijau terang dan di depan rumah kontrakan tumbuh pohon rambutan yang melindungi rumah dari hujan. Kadang, saya dapati beberapa anjing kecil ikut berteduh di situ sembari tertidur, dan satu, dua, anak kecil akan meletakkan sisa bakwan sebagai cemilan mereka.
II. Karya Mural
Dalam festival ini, saya membuat dua buah karya mural yang berjudul “Siasat Baru Anak-Anak Lauik” di GOR Tanjungpaku sebagai rangkaian karya TSAF dan “Starbabynico & Ayang Pus” yang sifatnya lebih spontan guna merespon kegiatan pembacaan studi seni dan media di rumah Tamera.
Sebagai tambahan, untuk alasan yang tidak saya mengerti, saya menyukai sekali kata ini - Lauik, yang berarti lautan. Impresi visual yang saya tangkap mulai ketika melintasi Sitinjau, sampai kemudian beberapa hari setelahnya saya dan teman-teman mampir untuk membuat sketsa di salah satu kawasan rekreasi yang juga perbukitan tak jauh dari Rumah Tamera, bernama Angin Berembus. Solok seperti titik tengah yang mempertemukan barisan bukit-bukit, perairan yang besar, sawah-sawah, dan langit yang lapang. Ketika sore hari tiba, anak-anak rumah Tamera akan bergiliran membeli makan malam maupun sekadar membawa pulang es kopi dari kafe “Mamanda”. Tak lain dan tak bukan adalah agar turut bisa menikmati awan cerah sejauh mata memandang. Baliho-baliho iklan nampak jarang, anjing-anjing liar akan keluar beriringan sepanjang aspal kosong di jalan baru. Muda-mudi naik motor bergantian senyum, dan salah satu anggota Gubuak Kopi entah Volta, Badri, maupun Badik (Dika Adrian) — akan menginisiasi menu makan malam untuk seluruh orang yang datang. Kami suka minum teh bersama. Layo (Riski) lantas akan mengambil gitar dan berkelakar. Anggra (Anggraeni Dwi Widhiasih) dan Bodana akan duduk bersebelahan di bangku kayu berbarengan dengan Teko (Teguh) yang baru saja datang. Sedang saya sendiri akan mencermati semua hal itu sambil merekamnya dalam hati.


Kegiatan kami sebetulnya cukup padat. Singkat kata mural pertama saya telah usai. Saya harus bercerita pada kalian bagaimana prosesnya. Siang itu di minggu-minggu mengerjakan mural cukup panas. Badri membawa saya berkeliling kota Solok menggunakan motor untuk memilih spot yang akan digambar sebelum kami akhirnya menemukan tembok kosong yang besar sekali di GOR Tanjung Paku dimana di sebelahnya nanti, akan terpasang karya dari Bujanganurban yang legendaris itu! Volta sebagai penanggung jawab art handling bersama tim Gubuak Kopi mulai menyusun lantai pertama scaffolding untuk dinding saya dari total 4 lantai agar bisa sampai ke ujung dinding setinggi 9 meter tersebut. Sebagai bocoran, saya selalu takut ketinggian. Sungguh hati ini mudah sekali mencelos ketika melihat objek yang tinggi. Namun, ada satu perasaan yang kuat sekali juga yaitu rasa penasaran akan bagaimana kalau dinding ini ternyata bisa kami taklukkan?

Hujan dan panasnya matahari siang membuat rencana mural yang harusnya selesai dalam 4 hari memanjang jadi 8 hari. Beruntungnya, anak-anak sangat suportif sehingga saya merasa tidak terlalu sendirian mengerjakan mural ini. Saya ingat juga setiap sore untuk menghibur hati, anak-anak akan membawakan kami semua tuak (minuman fermentasi nira) dan air sirsak dingin untuk menghalau lelah dan cuaca malam yang tak tentu. Usai istirahat, kami akan akan senyum-senyum sambil bergantian membuat garis di sini dan di situ. Tahu-tahu, gambar itu selesai persis sebelum penutupan acara. Senang sekali rasanya!
Kami mengikuti camping bersama di taman Pramuka dan mural jamming selama 3 hari sebelum seluruh rangkaian acara selesai. Saya sangat menikmati waktu-waktu ini, sampai-sampai pipi saya tak henti tersenyum rekah setiap bertemu siapa saja yang datang. Teman-teman bersusulan dari Bukittinggi, Batusangkar, Padangpanjang, Bengkulu, membawa keriangan yang berbeda. Langit berbintang di atas pohon-pohon cemara taman Pramuka merekam memori yang gempita ini. Sembari saya tak henti bercanda, “Gue lagi dimana sih?!” Atau, “Sero banaaaa.” Saya ingat kawan-kawan akan menirukan kelakar itu sambil tertawa terbahak-bahak.
III. Bagaimana Kolektif-Kolektif di Sini Terhubung
Saya melanjutkan pengamatan kekaryaan teman-teman di Sumatera Barat paska acara TSAF sampai di kota Padang dan berkunjung ke salah satu rumah kolektif yang telah cukup lama berdiri yaitu Komunitas Seni Belanak. Di sana saya bertemu Ben (salah satu anggota kolektif Belanak), ditemani Layo, Zekal (Zekallver Muharam - Gubuak Kopi), dan Reynaldi Andrean (Ruang Bangkit). Ben menunjukkan pada saya koleksi zine yang mereka punya di ruang kecil yang juga merupakan kedai rumah kolektif yang mereka beri nama Zalero. Kami duduk-duduk berempat sambil minum es kopi yang enak sekali buatan bang Bel atau air lemon soda yang menghibur hati kala angin pantai sedang gerah-gerahnya. Saya mendengar banyak cerita dari Ben bagaimana rumah kolektif ini kemudian mengantarkan berbagai individunya memiliki bermacam karir namun tak pernah putus dari rumah berkesenian mereka. “Alumni-alumni” rumah Belanak lantas menjadi guru, dosen, peneliti, dan ada yang tetap menjadi seniman yang kemudian besar seiring waktu dan pengalaman, sembari rumah kolektif tersebut tetap melahirkan generasi-generasi baru seperti Ben dan kawan-kawan yang kelak meneruskan narasi besar seni dan kekolektifan di Sumatera Barat. Remaja ini juga bercerita bagaimana kawan-kawan dari berbagai daerah di Sumatera Barat terhubung lantas menjadi bagian dari rumah-rumah kolektif di sini. Agar lebih mudah dipahami begini caranya. Pertama, kalau Layo dan Zekal yang merupakan anggota Gubuak Kopi datang ke rumah Belanak dengan keinginan mereka sendiri, dan terlibat program yang diadakan di sana atas kemauan mereka sendiri, maka secara tak langsung Layo dan Zekal sudah menjadi anggota komunitas Belanak! Begitu pula kalau Ben pergi ke Gubuak Kopi dan terlibat aktivitas di sana atas kemauan Ben sendiri, maka Ben adalah juga anggota kolektif Gubuak Kopi!

Dan adalah hal yang lumrah untuk menempuh 3 hingga 5 jam perjalanan untuk sampai dari satu rumah ke rumah yang lainnya. Uniknya lagi , kolektif-kolektif yang saya temui cukup beragam, selain Gubuak Kopi dan komunitas seni Belanak, ada pula Rumah Ada Seni (Padang), Ladang Rupa (Bukittinggi), Menace Space (Padang), yang juga berkontribusi besar dalam perkembangan seni kontemporer di Sumatera Barat. Lanjut Ben lagi, “Nah sekarang Nico sudah ke sini sendirian kan? Maka kamu juga adalah bagian dari kita semua di sini.” — Senyum mengembang di pipi saya. Ah, menarik sekali semua pengalaman ini! Di akhir diskusi, saya dan Ben bersepakat bahwa tentu kesenian yang kita kenal sekarang memiliki banyak cara dan banyak jalan untuk menunjukkan eksistensinya, namun di luar hiruk pikuk pencarian “kedudukan” ini, sejatinya ada yang lebih besar dari itu semua yaitu persahabatan dan keterhubungan kami. Bagaimana pengetahuan dapat dibagi secara adil dan berarti, bagaimana kita duduk untuk makan dari piring yang sama, dan tentunya bagaimana kita bisa memelihara tawa, yang kaya.



Sayang sekali, perjalanan saya ternyata tak cukup lama untuk dapat mampir ke rumah-rumah kolektif yang lain. Tiket terburu dibeli setelah bersusah payah menemukan jadwal pulang yang tepat ke Yogyakarta. Pada hari terakhir saya di Solok, Albert dan Badri mengantar saya sampai ke Minangkabau International Airport dimana pesawat dan waktu transit akan menanti saya selama 10 jam kedepan.
Saya ingat melihat kota Yogyakarta yang manis dari jendela pesawat sebelum mendarat. Perasaan pulang itu mengalir di sekujur tubuh saya dengan teratur. Pipi saya menghangat, buku-buku hadiah memenuhi ransel saya yang kecil. Sandal saya yang ringan berwarna kuning menyala menandakan tlah bergantinya petualangan. Saya menghubungi orang-orang dekat dan tertidur di mobil yang mengantar saya sampai tujuan terakhir di Condong Catur, Sleman.

Ah, terima kasih, semuanya. Tunggu saya kembali ya!
7 notes
·
View notes
Text

Streetart by Sigrid Amores @ Barcelona, Spain, for Unmute Gaza, organized by B-Murals Centre d’Art Urbà Reference photo by Ali Jadallah
“On February 3th, different artists got together to paint 4 walls – one for each color of the Palestinian flag – in which we used images taken by different photojournalists from Gaza as reference; thus trying to show our opinion on the incessant and ruthless Israeli attack on Palestine and giving visibility to the work of these journalists and the Unmute Gaza collective.
Green: Nadia Jaber + Juan Kantor with a photograph by Majdi Fathi White: Jaume Montserrat with a photograph by Belal Khaled Red: Sigrid Amores with a photograph by Ali Jadallah Black: Edmundo Garcia with a photograph by MahmouD Bassam”
More info at: https://barbarapicci.com/2024/02/21/streetart-sigrid-amores-barcelona-spain/
4 notes
·
View notes
Text
ANDAL!!! Hub: 0878-8904-1911 (WA) Advisor Mural Gambar Grafiti Tulis/ Tulisan Graffiti Lukis Dinding Tembok Cafe Sekolah Kamar di Cempaka Putih Barat - Cempaka Putih, DKI Jakarta.
Gambar mural sederhana, lukis dinding cafe, lukisan mural dinding, gambar mural dinding, mural dinding simple, mural hitam putih cafe, jasa lukis dinding, mural dinding kamar, mural tembok simple, mural cafe hitam putih.
Belanja Jasa Lukis Tembok Tk Untuk Keperluan Sekolah di https://anniesham.blogspot.com Pada banyak hal, anak-anak memerlukan mural untuk mengembangkan kemampuan imajinasinya. Terutama mereka yang masih berada pada usia sekolah kanak-kanak.
Anniesham.blogspot.com Menerima Jasa Lukis Dinding Terlengkap, Jasa Mural, Wallpaper Custom, Dan Pengecatan Terlengkap. Jasa lukis dinding / jasa pembuatan mural dinding / mural cafe / mural resto / mural sekolah / mural.
Melayani jasa mural/ lukis dinding kantor, cafe, restoran, jasa lukis dinding sekolah wilayah jakarta bogor depok tangerang bekasi dan sekitarnya dengan harga murah namun dengan mutu dan kualitas hasil.
Jasa Lukis Dinding Sekolah, Jasa Mural Harga Terbaik untuk berbagai keperluan ruang interior dan exterior | SKEMA: Call: 0878-8904-1911 Beli Jasa lukis dinding sekolah di Jakarta Pusat,Indonesia. Bagi kepala sekolah & guru di Jabotabek, kami vendor di bidang painting /lukis dinding.
Jasa Gambar Mural Dinding Sekolah, Jasa Gambar Mural Dinding Kamar,. Jasa Lukis Dinding Playground, Jasa Lukis Dinding. Memiliki pengalaman yang cukup dalam berkecimpung di dunia Mural.
Hubungi Wa 0878-8904-1911, Jasa Lukis Dinding Mural Yang Cantik, tarif jasa lukis dinding, jasa lukis tembok, jasa lukis dinding kamar anak.
Biaya Jasa Mural.
Kontak: 0878-8904-1911 (WA) Bpk. Yus.
#wall murals#muralart#art mural#mural#muralproject#street mural#graffiti mural#graffiti#graffittiart#graffiti art#spray paint#painting#wall painting
0 notes
Photo

rekomendasi jasa mural bandung ramah di kantong
Terpaut Harga Jasa Mural Bandung Paling murah, pernahkan kamu memandang lukisan lukisan di bilik di pinggir jalur?. Bila ya seperti itu yang dinamakan mural.
Harga Jasa Mural Bandung
Mau Pasang pula buat keelokan rumah ataupun kantor? bimbang biayanya berapa? Harga jasa mural bandung paling murah terdapat disini.
Mural diaplikasikan pada tembok, tetapi tidak seluruh yang diaplikasikan pada tembok merupakan mural loh!.
Perbandingan Mural serta Graffiti
Nyatanya terdapat loh perbandingan antara mural serta graffiti, walaupun mural serta graffiti sama dilukis dengan media tembok secara permanen.
Pastinya tentu terdapat perbandingan antara keduanya, mural serta graffiti pastinya berbeda.
inilah perbandingan mural serta graffiti
Mural
Mural makna secara bahasa mural berasal dari bahasa Latin ialah murus yang maksudnya bilik.
Sedangkan, makna dari mural secara luas merupakan menggambar ataupun melukis di atas media tembok ataupun bilik, tembok ataupun media luas yang lain yang bertabiat permanen.
Sejarah singkatnya tentang mural yang terdapat di dunia ialah terhitung semenjak terhitung 31. 500 tahun yang kemudian di mana pada dikala itu dunia dalam masa prasejarah.
Pada masa tersebut pula, ada suatu lukisan yang menggambarkan dalam suatu gua di Lascaux yang ialah salah satu wilayah yang terdapat di wilayah selatan Perancis yang memakai sari buah bagaikan cat lukisnya.
Kian penasaran kan dengan harga jasa mural bandung paling murah serta terbaik.
Sedangkan itu, mural yang mulai sangat populer di abad ke 20 ialah kepunyaan Pablo Picasso muralnya dinamakan Guernica ataupun diucap pula Guernica Y Luno.
Guna memeringati perihal perisitiwa pada pengeboman oleh para tentara Jerman yang terjalin di suatu desa yang kecil dimana mayoritas korbannya merupakan masyarakat ataupun rakyat Spanyol.
Graffiti
Mirip dengan mural, graffiti pula ialah bagian dari karya seni lukis.
graffiti dimaksud bagaikan aktivitas seni rupa yang memakai komposisi corak, garis, wujud serta volume buat menuliskan kalimat tertentu di atas bilik.
Dalam Sebutan graffiti sendiri berasal dari bahasa asing ialah bahasa Latin ialah graphium yang mempunyai arti ataupun makna menulis.
Perlengkapan yang biasa buat digunakan dalam menggambar graffiti merupakan cat semprot kaleng ataupun pula diucap pilok.
Graffiti di Indonesia mulai nampak pesat perkembangannya terjalin pada tahun 2004 di mana terdapat 3 kota besar di Indonesia ialah Jakarta, mural Bandung serta Jogjakarta yang bermula serta memulainya yang setelah itu disusul oleh bermacam wilayah ataupun kota yang terdapat di Indonesia.
Kian penasaran kan dengan harga jasa mural bandung paling murah serta terbaik.
Perihal yang sangat mencolok serta pula jadi pembeda antara mural serta graffiti merupakan bahan yang digunakan dalam proses menggambar.
Mural lebih bisa digambar dengan bermacam- macam tipe cat dapat cat bilik ataupun pula tipe yang lain, sedangkan graffiti umumnya terbatas pada cat semprot kaleng maupun pilok.
Tidak hanya itu, mural dinilai lebih leluasa dalam perihal urusan ekspresi ataupun mengekspresikan sketsanya, berbeda dengan graffiti yang umumnya cuma sebatas bacaan buat kritikkan, ataupun curahan hati sampai bacaan himabauan.
Berbagai– berbagai Jasa Mural bandung
tau gak? mural itu banyak jenisnya loh, mural merupakan lukisan yang dilukis pada media bilik ataupun tembok permanen.
berbagai berbagai dari mural sangat banyak serta bermacam- macam, bersamaan dengan waktu mural berevolusi.
dilihat dari dimensinya mural terdapat foto mural 3d serta pula mural biasa semacam pada biasanya.
Mural 3 Dimensi
Saat sebelum mangulas Harga Jasa Mural Bandung, kita butuh tahu pula tipe dari mulai 3d ataupun mural 3 ukuran ini.
Mural 3D ialah foto ataupun lukisan mural, tetapi memakai metode 3d pada proses sketsanya.
Mural 3d Hendak membagikan kesan yang berbeda terhadap mural yang lain. Foto mural 3d membagikan kesan serta pula membagikan visual yang lebih nyata.
Sebab design ataupun foto mural 3d memakai metode menggambar spesial.
Design Mural 3d sangat direkomendasikan buat digambar ataupun digunakan buat kepentingan menarik atensi.
Pemakaian lukis mural bisa sangat efisian buat mendukung kepopuleran.
Tidak hanya cafe mural 3d pula bisa digunakan ataupun dipakai buat mendukung bisnis yang lain yang bertabiat dalam ruangan.
Semacam Restoran ataupun warung makan serta sejenisnya, apalagi hingga penyewaan kolam renang loh.
pemakaian design 3d mural hendak sangat bagus, menarik pehatian lebih banyak serta bisa menguntungkan dalam segi pemasaran. mengapa?
sebab pengunjungan hendak difoto serta membagikannya pada orang dekat mereka sehingga pemasaran pula menjadikan strategi yang lebih bagus serta efektif.
Lukisan Mural Cantik
Tidak hanya Lukisan Mural 3D yang banyak benefitnya bila dipasangkan di tempat yang cocok.
Tidak beda dengan lukisan mural umumnya karen lukisan mural biasa pula sangat bagus loh.
lukisan mural umumnya sangat banyak pula buat penempatan dalam pembuatannya, semacam.
Mural buat sekolah TK. ataupun PAUD, dinilai bagus karen lukisan mural yang membagikan nilai bimbingan, bisa merakibat baik pada perkembangan kanak- kanak loh!.
Pemilihan corak sangat pentingloh tidak banyak jasa mural bandung yang tau hendak perihal itu
Nyatanya Cat ataupun corak pada sekolah halaman kanak kanak membagikan guna psikologis loh,
Corak bisa memicu kegiatan serta pula bisa membagikan kesan yang pas cocok dengan yang didetetapkan, Pastinya ini bisa tingkatkan kecerdasan walaupun secara tidak langsung.
Bisa tingkatkan serta pengaruhi emosi baik cocok atmosfer, bisa tingkatkan kreativitas serta pula konsentrasi dalam aktivitas.
Itu sangat diperlukan buat anak anak karen masih dalam masa perkembangan.
Komposisi corak yang pas merupakan bagaikan berikut:
Merah
Corak merah sendiri mempunyai artu ialah ialah simbolisasi dari semangat serta pula keberanian. Sedangkan dalam dunia desain, corak merah tercantum pula dalam kalangan corak yang panas.
Corak merah yang sangat mendominasi gedung sekolahan cuma hendak membuat murid cenderung kasar serta sulit diatur.
Berbeda dengan orang yang sudah berumur lebih berusia, anak lebih hendak lebih gampang terbawa- bawa oleh area sekitarnya tercantum dalam bentuk visual suatu bangunan sekolah.
Netral
Corak netral pada gedung sekolah semacam putih, abu- abu, serta putih kream bisa menolong anak lebih fokus serta konsentrasi dikala belajar.
Tetapi corak netral yang sangat mendominasai pula bisa membagikan kesan yang kaku.
Color Block
Bila tembok dengan corak netral kurang menarik buat riasan ruang kelas di sekolahan, kamu dapat memakai metode color block.
Seleksi satu corak di luar corak netral, sebagian corak yang dianjurkan merupakan hijau, biru, serta ungu.
Motif tersebut ialah corak dingin yang bisa membagikan dampak tenang pada ruangan kelas walaupun hendak diaplikasiahn pada segala tembok kelas.
Kamu pula leluasa memilah tone yang diseleksi, waran hitam ataupun gampang bersama tidak hendak jadi permasalahan.
Gimana saatnya mengenali harga jasa mural bandung murah serta terbaik kamu dapat menghubungi no disini ataupun mendatangi ke no 0813 8035 1143
1 note
·
View note
Text
Jasa Mural Bandung|Jasa Artist Mural|089657705284
Seniman profesional, berfokus pada media seni mural. Lascaux Murale telah mewarnai banyak tembok dan ruang di kota – kota besar yang tersebar di Indonesia, mulai dari perkantoran berbasis teknologi, public spaces, tempat hang-out yang keren, sampai dengan landmark kota. Kunjungi Website resmi kami di lascauxmurale.com. Dulu, seni mural dianggap pekerjaan seniman untuk mengisi waktu luang. Tapi kini, sudah banyak pihak menggunakan jasa seniman mural. Seni lukis dinding pun menjelma menjadi bisnis kreatif. Pelanggannya mulai dari operator telekomunikasi, pengusaha properti sampai instansi pemerintah. Fungsinya yaitu untuk membuat tembok/dinding menjadi enak dan indah dipandang sehingga orang tidak akan merasa bosan dengan apa yang dilihat saat melewati tembok,dinding yang sudah di mural.
kami sertakan beberapa contoh mural yang kami buat di bawah, kebanyakan mural yang kami buat memang untuk interior sebuah bangunan atau gedung. Seperti kantor google, kantor shoope, bank mandiri, dealer honda dll. ini bukti bahwa mural saat ini menjadi komoditi kreatif untuk design interior sebuah gedung perkantoran ataupun tempat usaha (cafe). untuk menarik perhatian para pengunjung dan menjadikan gedung atau bangunan tersebut mempunyai nilai seni yang bagus




1 note
·
View note
Text
Jasa bikin website WOW Mural Tembok Keren Cocok Untuk Rumah Atau Kantor Anda | HUB. 081222555598
New Post has been published on https://desainkilat.biz.id/jasa-bikin-website-wow-mural-tembok-keren-cocok-untuk-rumah-atau-kantor-anda-hub-081222555598.html
Jasa bikin website WOW Mural Tembok Keren Cocok Untuk Rumah Atau Kantor Anda | HUB. 081222555598


Bila kakak sedang mencari jasa bikin website e-commerce dengan seo online di kota Medan, maka anda berada di tempat yang tepat, Kami merekomendasikan The Design Depot sebagai salah satu tempat terbaik dalam pelayanan desain grafis logo, brosur, banner, dll. Lebih dari ⭐⭐⭐⭐⭐ 6.256 ulasan positif kami temukan di pencarian google. Jika anda tertarik order, silahkan klik tombol dibawah.
↓ Order Sekarang ► Kunjungi Website
Kami merekomendasikan jasa mereka karena beberapa faktor berikut:
✅ Desain yang kreatif dan menarik: Mereka memiliki kualitas pelayanan yang sangat baik dan memuaskan. Memiliki tim yang handal dan terampil dalam merancang desain website yang unik dan menarik.
atOptions = 'key' : 'e206a99f92b3a7f6555b20246b94b46b', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : ; document.write('<scr' + 'ipt type="text/javascript" src="http' + (location.protocol === 'https:' ? 's' : '') + '://www.profitabledisplaynetwork.com/e206a99f92b3a7f6555b20246b94b46b/invoke.js">' + 'ipt>');
✅ Harga yang terjangkau: Mereka telah memiliki pengalaman yang luas dalam industri tersebut sehingga mampu menangani berbagai tantangan dengan baik. Menawarkan harga yang kompetitif untuk jasa bikin website. Mereka akan memberikan harga terbaik sesuai dengan kualitas dan kebutuhan Anda.
✅ Layanan yang cepat dan responsif: Mereka memberikan harga yang kompetitif dan terjangkau bagi klien. Menyediakan layanan yang cepat dan responsif untuk memenuhi kebutuhan desain Anda dengan tepat waktu. Mereka juga terbuka untuk diskusi dan saran untuk mencapai hasil terbaik.
✅ Hasil yang berkualitas tinggi: Mereka selalu berusaha memberikan solusi terbaik untuk klien sehingga klien merasa puas dengan hasil yang diberikan. Selalu berupaya untuk memberikan hasil yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Garansi revisi apabila diperlukan untuk mencapai hasil terbaik.
Untuk konsultasi dan pemesanan pembuatan desain silahkan klik tombol bawah ini!
↓ Order Sekarang ► Kunjungi Website
Image Source by MuralDindingSederhana
0 notes
Link
Tentukan Selera Konsep Anda dan Kamu SEKARANG JUGA, GRATIS!!! Harga Terjamin Realistis dan Hasil Memuaskan Karya Para Best Professional Muralist.
Cek langsung yuk, kesini.
#muralist#jasa mural profesional#jasa desain interior#jasa lukis#interior designer#cafe#kedai kopi#desain kantor#shopping mall#real estate#commercial building#good vibes#desain interior#desain dinding#artisticplace
0 notes