#nagoyacity
Explore tagged Tumblr posts
Photo

MARINA | BS GIRLS♡ #marinashimoyama #bsgirls #bstribecrew #bsjapantribe #fitnesspresenter #dancer #creater #NagoyaCity #japan🇯🇵 #bs #btrswt #bittersweet #bsg #bittersweetgirls #fitness #fitnesswear #fitnessfashion #fitnessandstreetclothing #streetfashion #dancewear #ftp #stancematters #oneworld #doityourself #whph #wtwakg #wearebstribe (Nagoya-shi, Aichi, Japan) https://www.instagram.com/p/CO2vhUdhv2DA8RnGdRMf_dfjemthHWsj481mrM0/?igshid=16x7ahaftvl4w
#marinashimoyama#bsgirls#bstribecrew#bsjapantribe#fitnesspresenter#dancer#creater#nagoyacity#japan����🇵#bs#btrswt#bittersweet#bsg#bittersweetgirls#fitness#fitnesswear#fitnessfashion#fitnessandstreetclothing#streetfashion#dancewear#ftp#stancematters#oneworld#doityourself#whph#wtwakg#wearebstribe
1 note
·
View note
Photo

今年も #森道市場2019 で会いましょう! #sneaksburger #kakuozanlarder #earlybirdsbreakfast #nagoyacity (ラグーナビーチ蒲郡) https://www.instagram.com/p/ByJGMtvF-3M/?igshid=1k0hlj2zxcmzs
1 note
·
View note
Photo

今日はちょっと寒いんだね。 半ズボンなんだけど。 #nagoyacity (at 名古屋駅) https://www.instagram.com/p/CegJQWJP8Py/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo

I only visited my parents’ house. 所用で少しだけ実家に。 #nagoya #nagoyatower #nagoyacity #tower #jump #jumpman #nagoyatvtower (at Nagoya TV Tower) https://www.instagram.com/p/CRiBbv1NUBR/?utm_medium=tumblr
0 notes
Photo

sundown #sundown #eveningglow #Nagoyacity #copen #fav_pastels #bns_japan #vscogoodshot #icu_japan #bella_pastels #s_shot #photooftheday #夕焼け #定光寺 #Goodnight (定光寺)
#fav_pastels#bns_japan#icu_japan#s_shot#eveningglow#goodnight#photooftheday#vscogoodshot#nagoyacity#sundown#copen#定光寺#夕焼け#bella_pastels
1 note
·
View note
Photo

納めてきました #LIVE #ZAZENBOYS #生き急がせる人々 #NAGOYACITY #YouMakeMeFeelSoBad のアレンジに今年いちの高揚感をおぼえる冬 #まねきねこ#サンタクロース #大須 また歩いてるってことは、またさいこうだったってこと (NAGOYA CLUB QUATTRO) https://www.instagram.com/p/B5nEsWrgYb_/?igshid=1p3jlyhmdknvn
0 notes
Photo

#nagoya #nagoyajapan #nagoyacity #japan #🇯🇵 (at Nagoya-shi, Aichi, Japan) https://www.instagram.com/p/B5UPBsPA404/?igshid=2h6v2te8kq4x
0 notes
Photo

MARINA | BS GIRLS♡ #marinashimoyama #bsgirls #bstribecrew #bsjapantribe #fitnesspresenter #dancer #creater #NagoyaCity #japan🇯🇵 #bs #btrswt #bittersweet #bsg #bittersweetgirls #fitness #fitnesswear #fitnessfashion #fitnessandstreetclothing #streetfashion #dancewear #ftp #stancematters #oneworld #doityourself #enjoymylife #whph #wtwakg #wearebstribe #iaminstructor (Nagoya, Japan) https://www.instagram.com/p/CJF4z8VBNgp/?igshid=1h5rlco1a2199
#marinashimoyama#bsgirls#bstribecrew#bsjapantribe#fitnesspresenter#dancer#creater#nagoyacity#japan🇯🇵#bs#btrswt#bittersweet#bsg#bittersweetgirls#fitness#fitnesswear#fitnessfashion#fitnessandstreetclothing#streetfashion#dancewear#ftp#stancematters#oneworld#doityourself#enjoymylife#whph#wtwakg#wearebstribe#iaminstructor
0 notes
Photo

@mike.desalvo builds our dream bikes... #circlesjapan #desalvocycles #nagoyacity
13 notes
·
View notes
Photo

ただの名古屋。 #nightview #nagoya #japan #nagoyacity #名古屋 #夜景 #たくやオンライン #takuyaonline #ウーバーイーツ #ubereats #配達員 (Nagoya-shi, Aichi, Japan) https://www.instagram.com/p/B9t3crNl1WG/?igshid=g830nhwrzfhc
0 notes
Photo

#photography #panorama #nagoyacity #skytower #東山スカイタワー (東山スカイタワー Higashiyama Sky Tower) https://www.instagram.com/p/B0s2OaCBpUQ/?igshid=ems4p66zs7wf
0 notes
Photo

Not a MRT station but a bus stop. #nagoya#nagoyacity #guidewaybus #citybus (名古屋市守山区) https://www.instagram.com/p/Bw3_24iF6MH/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1h932aq2bbpx8
0 notes
Photo

Nagoya . . . . . . . . . . . #nagoyamarathon #nagoyaparco #nagoyastation #nagoyatrip #nagoyacastle🏯 #nagoyadome #nagoyastyle #nagoyahawaiifestival #supremenagoya #nagoyasushi #nagoyauniversity #btsinnagoya #nagoyahillbatam #nagoyajin #nagoyacity #nagoyahill #nagoyabatam #zeppnagoya #nagoyajapan #nagoyawomensmarathon #nagoyacastle #nagoyacitywalk #nagoya #nagoyahillmall #nagoyagrampus #prilaga #nagoyafood #nagoyatvtower #orcanagoya #nagoya_style #nagoyacafe (at Nagoya japan) https://www.instagram.com/p/BvSwv4RlwKG/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=vbtqvbo3aflj
#nagoyamarathon#nagoyaparco#nagoyastation#nagoyatrip#nagoyacastle🏯#nagoyadome#nagoyastyle#nagoyahawaiifestival#supremenagoya#nagoyasushi#nagoyauniversity#btsinnagoya#nagoyahillbatam#nagoyajin#nagoyacity#nagoyahill#nagoyabatam#zeppnagoya#nagoyajapan#nagoyawomensmarathon#nagoyacastle#nagoyacitywalk#nagoya#nagoyahillmall#nagoyagrampus#prilaga#nagoyafood#nagoyatvtower#orcanagoya#nagoya_style
0 notes
Text
Night Drive in Nagoya City
youtube
0 notes
Text
Trip 5 Hari #Day 4
Bangun pagi
Pukul 06.00. Pagi yang hangat menyambut kami. Di daerah selatan ini masih tersisa hawa musim gugur yang segar. Setelah keluar dari karaoke karena memang sudah jam tutup, kami mencari spot nyaman untuk makan. Lagi-lagi kami berputar-putar membuang waktu dan tenaga dengan menyasar. Sedikit kesal, tapi apadaya level pengetahuan kami tentang kota Nagoya ini sama saja (sama-sama rendah). Kami berjalan diantara pertokoan, semua tempat masih tutup. Ini terlalu pagi. Hanya beberapa petugas kebersihan yang terlihat mengumpulkan sampah, seorang berlari pagi, dan sepasang muda mudi yang berjalan-jalan, mungkin baru dari karaoke seperti kami, atau pesta tahun baru. Benar, hari ini sudah tanggal 2 Januari, kemarin kami melewatkan begitu saja malam tahun baru di kantor polisi, bersama bapak-bapak polisi yang baik hati, tanpa tidur sekejap pun.
Singkat cerita kami menghabiskan kebab sisa semalam dan bersiap-siap menyambut petualangan hari ini. Setidaknya cuci muka dan gosok gigi, serta ganti baju dulu di toiet terdekat.
Tujuan pertama Nagoya Castle
8.30 kami meluncur menaiki subway dengan freepass ditangan. Di Nagoya ini kita bisa membeli freepass untuk bus dan subway jalur manapun selama satu hari seharga 850 yen. Dengan selembar tiket ini kami sudah tidak harus repot mencari uang receh, belum lagi kalo harus buru-buru berkejaran dengan waktu. Kami bisa berkeliling Nagoya seharian dengan puas.
Sesampainya di lokasi, masih sepi. Lagi-lagi kami terlalu pagi. Terlihat beberapa lanjut usia mengantri dengan membawa secarik tiket. Mungkin rombongan wisata. Semakin siang, antrian semakin panjang. Kami dengan sigap segera menempatkan diri sebelum antrian semakin mengular. Tiket seharga 500 yen pun berhasil terbeli. Penasaran dengan isi kastil ini meluap, tapi mungkin hanya bentengnya saja yang tersisa mengingat ketika perang dunia kedua, kastil-kastil di Jepang habis dibombardir sekutu, termasuk kota Hiroshima dan Nagasaki yang sering kita baca di buku sejarah.
Begitu melewati gerbang tiket, kami disambut taman yang luas dengan pohon-pohon yang daunnya berbentuk seperti brokoli khas negeri ini. Beberapa orang menyambut kami. Kami tak menyangka ternyata selain diberi brosur, kami juga diberi souvenir keramik lucu berbentuk ayam. Selidik punya selidik ternyata memang tahun ini adalah tahun ayam menurut penanggalan Tiongkok. Sepanjang jalan dihiasi dengan bambu-bambu berukir dan berlubang yang ditata dengan artistik. Mirip bambu runcing, agak seram sebetulnya, tapi karena diujungnya diukir membentuk lubang-lubang yang teratur, dan beberapa karakter yang cantik, ornamen ini terlihat indah. Gatal sekali kami ingin memotret tempat ini. Dari kejauhan terlihat bangunan putih dengan atap berwarna hijau telor asin. Atapnya berundak-undak dengan tepi melengkung dan ujung yang runcing, cantik. Dengan latar belakang langit yang biru dan bersih dari awan, menambah kecantikan kastil ini. Terlihat juga banyak pohon sakura tanpa daun dan bunga disekitar kastil. Mungkin kalau kami datang dimusim semi, kastil ini bisa jadi lebih semarak dengan warna lembut bunga sakura dan bunga-bunga lain di sekitarnya.
Kami mendekat ke bangunan kastil. Sebagaimana kastil-kastil di jepang, di sekelilingnya dibangun parit yang dalam sebagai salah satu komponen pertahanan dari serangan darat. Gerbang yang besar dan tinggi menyambut kami, tak disangka kami langsung disuguhi dengan bangunan kastil yang sangat cantik, berbeda dari kastil yang kami lihat dari kejauhan, bangunan ini tersusun dari kayu berwarna cokelat muda, berdinding halus, beratap keemasan. Bangunan ini tampak baru. Bangunan ini merupakan hasil rekonstruksi dari bangunan kastil yang dulu telah hancur akibat bom. Kastil cantik ini hanya salah satu bagian saja dari keseluruhan bangunan kastil, yang sebetulnya masih sangat luas, walaupun sebagian sudah tidak berbentuk, atau rata dengan tanah. Kami pun penasaran ingin tahu apa saja yang terdapat di dalamnya.
Lukisan dinding
Hommaru Palace, begitulah bangunan ini dikenal. Dibangun pertamakalinya tahun 1615 oleh Tokugawa leyasu untuk puteranya sebagai ruang pertemuan. Bangunan ini terbakar habis pada masa perang dunia kedua. Bangunan ini dipugar kembali secara profesional, mengembalikan kemegahannya 400 tahun silam. Ketika kita memasuki kastil ini, aroma khas hinoki cypress wood segera mengiringi langkah menuju dunia para samurai jaman dulu. Sebuah kemegahan yang hanya bisa dirasakan oleh raja-raja dan bangsawan, dalam kastil kayu berhiaskan lukisan dinding klasik yang menggambarkan kemewahan, kekayaan arsitektur dan seni.
Melangkah lebih dalam, semakin banyak ruangan dan lukisan dinding yang dapat kita nikmati. Ruangan-ruangan ini dibedakan sesuai kelas sosial, semakin mendekati ruang pertemuan utama, semakin tinggi kelasnya. Lukisan-lukisan dinding pun memiliki makna, merepresentasikan berbagai musim. Ruangan paling luar dihiasi lukisan sekelompok civet yang berkeliaran diantara azalea dan berbagai macam bunga menggambarkan keindahan musim panas. Ruangan menegah dihiasi lukisan pohon-pohon pinus dengan sentuhan warna khas musim gugur menggambarkan kekuatan dan panjang umur. Ruangan paling dalam sekaligus paling dekat dengan ruang pertemuan utama dihiasi dengan lukisan pohon sakura yang sedang berkembang dan ayam hutan yang menggambarkan kekuasaan dan kekayaan tapi juga mortalitas dan takdir. Ruang pertemuan utama di desain berbeda dengan ruangan-ruangan lain. ruangan ini khusus didesain lebih megah dan lebih mewah, tidak sesederhana ruangan-ruangan sebelumya, persegi panjang dengan dinding lukisan mengelilinginya. Ruangan ini dilengkapi dengan mimbar-mimbar yang sedikit menjorok ke dalam dinding. Bahkan ornamen juga ditambahkan pada atap dan ventilasinya. Mimbar utama dihiasi dengan latar belakang pohon pinus besar lambang kekuatan dan panjang umur, yang mengakhiri perjalanan kami di dalam kastil kayu ini. Segera menuju pintu keluar dan kembali mengambil sepatu yang kami titipkan.
Batu Tuan Tanah
Sedikit menghela nafas setelah menyelam dalam sejarah ratusan tahun silam, kami dibuat tertarik dengan sebuah ukiran di atas batu. Tidak hanya satu, mungkin belasan menghiasi dinding luar kastil. Simbolnya bermacam-macam, tapi sederhana. lingkaran, segitiga, lingkaran dengan garis di tengahnya. Untungya bukan lingkaran merah dengan huruf K ditengahnya yang kami lihat tempo hari. Usut punya usut ternyata batu-batu tersebut adalah persembahan dari tuan-tuan tanah untuk pembangunan kastil. Simbol-simbol tersebut melambangkan simbol keluarga. semakin banyak simbolnya kita temui di dinding batu, maka makin kayalah tuan tanah tersebut dahulu.
Belum sempat menemukan simbol-simbol baru, perhatian kami teralih dengan kerumunan orang dikejauhan. Tampaknya ada hal menarik yang tidak patut kami lewatkan. Tapi sayang, keramaian tepuk tangan itu justru pertanda pertunjukan sudah berakhir. Tampak samurai gagah menggengam katana panjang menyibak kerumunan, diikuti oleh asistennya yang sibuk mengemas perlengkapan pertunjukan. Mungkin tadi aksi pedang yang sudah kami lewatkan. Hei tapi kerumunan belum bubar, artinya pertunjukan masih berlangsung. Tapi kali ini bukan pertunjukan pedang melainkan atraksi sulap. Sayangnya bukan pertunjukannya yang membosankan, tapi waktu kami yang terbatas sehingga kami harus meninggalkan Nagoya Castle yang cantik, menuju pemberhentian berikutnya.
Tujuan kedua Osu Kanon
Sudah barang tentu salah satu kuil besar di Nagoya ini Ramai dan hiruk pikuk, mengingat kebiasaan masyarakat Jepang yang mengantri berdoa di hari tahun baru seperti saat ini. Walaupun sebetulnya ini sudah tanggal 2 Januari. Keramaian sudah terasa semenjak menaiki kereta bawah tanah, hingga jalan menuju kuil. Alhasil kami hanya singgah sebentar di kuil, sekedar mengambil foto bersama bangunan kuil yang sebetulnya sebagian besar tertutup manusia. Beruntung lokasi kuil dekat dengan pusat pertokoan. Bukan sembarang pertokoan, nuansa warna merah dan emas terasa sangat kental beserta huruf-huruf kanji mengiasi setiap pintunya, mirip salah satu pojok wisata di ibukota kita. Jajanan khasnya pun banyak dijual di emperan toko seperti kue bulan, kue keberuntungan, juga peralatan berdoa seperti dupa. Meski berdesakan, suasana meriah masih kami rasakan, dan sempat pula mengambil selfie bersama di depan salah satu toko.
Moslem corner
Beberapa lama berjalan, suasana berubah menjadi agak suram, sudah tidak banyak mengobrol, jalan makin lesu, ditambah hawa terasa panas memancing emosi. Ternyata setelah melirik jam, sudah saatnya kami makan siang. kelaparan selalu bisa memicu emosi dari dalam diri. Beruntung salah satu sudut mata kami menangkap 4 huruf hijaiyyah yang sangat kami dambakan dimanapun berada. "HALAL" tertempel di salah satu pintu toko. Pun kemudian tersadar tulisan besar di atasnya "Moslem Corner". Hati yang suram mendadak gembira. Begitu memasuki toko, langsung disambut dengan berbagai macam bahan makanan halal. Daging sapi, daging ayam, nugget, sosis, dan banyak lagi. Tapi hei, siapa pula yang akan memasak disaat seperti ini. Seandainya keaadaan lebih baik, kami punya tempat bernaung yang layak dengan dapur dan kompor, mungkin kami sudah kalap membeli semuanya, tapi apa daya, akhirnya kami keluar toko dengan tangan hampa. Begitu keluar dari toko langsung tercium sebuah aroma yang sangat familiar, kebab. Di seberang berjarak beberapa toko, tampak gulungan daging ayam berputar, seakan menari menciptakan air liur yang mungkin kalau kami melongo, akan segera menetes. Sejenak kami berfikir, sepertinya kami tidak akan makan kebab lagi. Selain tampaknya porsinya tak sebesar kebab kemarin yang sudah barang tentu tidak mampu memuaskan kelaparan kami, harganya juga sedikit lebih mahal. Lagipula kami sudah makan kebab untuk makan malam kemarin dan makan tadi pagi. Otomatis kebab dengan sombong kami coret dari daftar menu makan siang hari ini.
Demi makan siang yang lebih baik, kami kembali melangkah berharap mendapatkan restoran (selain kebab) yang halal. Keberuntungan memang sedang berpihak kepada kami, sebuah restoran Turki ditengah pertokoan terlihat mengepul. Tidak besar, ada tempat duduk di dalam restoran, ada pula yang ditata apik di depan restoran. Demi tergiur dan penasaran dengan menunya, apalagi terlihat mas-mas pramusaji asal timur tengah yang tampan rupawan menyambut kami, bagai kena sihir kami sudah duduk rapi mengelilingi meja di bagian luar restoran, siap memesan segala macam menu. Harganya memang sedikit mahal, itulah yang ada di otak kami ketika melihat daftar menunya. Tapi begitu makanan keluar, porsinya yang besar segera mengusir jauh-jauh kesan harga mahal dari kepala kami. Tanpa menunggu lama, menu steak yang sudah kami pesan beserta segala pelengkapnya sudah kami sikat habis tanpa jejak. Mas-mas pramusaji yang sedaritadi kami perhatikan pun kami lupakan sejenak, demi membersihkan piring di hadapan kami. Perutpun kenyang. Seperti halnya kemarin, perut kenyang selalu membawa sesungging senyum di bibir kami, juga dorongan semangat membara untuk melanjutkan perjalanan.
Kostum Samurai
Setelah melirik kembali jadwal kereta, kami ternyata masih punya waktu untuk kembali menelusuri pusat pertokoan. Nagoya memang terkenal dengan Samurai nya, tidak heran jika banyak pertunjukan melibatkan tokoh Samurai di dalamnya. Termasuk juga banyak toko menyediakan kostum Samurai. Seorang bapak paruh baya mengenakan kostum Samurai lengkap dengan katana dan rambut kuncir, tampak sangat bersemangat menjajakan dagangannya. Beberapa orang akhirnya masuk untuk melihat-lihat, termasuk kami. Tidak cukup hanya melihat, pegawai toko yang tidak kalah semangat segera menawari kami untuk mencoba kostum dan memegang pedang mainan. Semakin memasuki toko, terlihat pengunjung lain yang asik berpose dengan katana dan rambut kuncir palsu. Rambut kuncir palsu ini bentuknya seperti helm, dengan mudah dipasang di kepala. Kami pun tidak mau kalah, mematut-matut gaya, segera kami minta foto seperti pengunjung tersebut. Awalnya kami malu, tapi setengah ditawari setengah dipaksa kami akhirnya menurut ikut foto bersama bapak pemilik toko dan pegawai toko yang lain. Beberapa jepret berhasil kami abadikan. Bapak pemilik toko yang ramah tidak segan mengajarkan pose-pose khas Samurai kepada kami. Namun keseruan berfoto akhirnya segera kami akhiri mengingat waktu yang terbatas. Kemudian atas dasar tidak enak dengan pemilik toko yang sudah sabar menjelaskan seluk beluk barang dagangannya walaupun kami juga tidak terlalu mengerti, ikat kepala seharga 300 yen akhirnya kami beli masing-masing selembar. Kami segera melesat menuju stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Tokyo.
Airbnb
Perjalanan ke Tokyo lebih banyak kami habiskan dengan tidur. Setelah 4 hari berjalan-jalan ditambah menginap di karaoke, belum mandi, memuat kami mudah jatuh tertidur, walau tetap harus berjaga-jaga agar tidak kebablasan. Kami sekarang sudah pandai dan lebih gesit berpindah-pindah jalur kereta. Sekejap sampailah kami di kota tersibuk dan terpadat di Jepang "Tokyo". Berbekal google map segera bergerak menuju penginapan. Kami sudah memesan penginapan melalui jasa Airbnb. Tidak lupa kami berbelanja makan malam di kombini terdekat. Kali ini kami akan bertemu teman kami seuniversitas yang sudah menginap sedari kemarin. Setelah makan siang mewah, kembali kami akan menyantap soba instant dan telur rebus kombini. Tidak sulit menemukan lokasinya, setelah berjalan sedikit, tidak jauh dari kombini, kami menemukan apato sesuai deskripsi teman kami. Begitu memasuki apato, teman kami langsung menyambut kami, kebetulan kamarnya dekat pintu masuk. terdapat ruang tengah berukuran kurang lebih 2,5x3 m dengan sebuah sofa, sebuah kursi dan pemanas air, serta beberapa peralatan makan sekali pakai. Tidak ada dapur, ada 1 toilet dan 1 kamar mandi, dengan jumlah total 5 kamar masing-masing maksimal 4 orang. Tampak sesak memang. Sebuah kamar di ujung lorong kosong, 4 lainnya terisi. Tapi segera setelah kami datang, penghuni sebuah kamar check out sehingga hanya 3 kamar yang terisi. Tidak sabar memasuki kamarnya, kami beramai-ramai membuka pintu kamar. Tidak seperti yang dibayangkan, ternyata kamar itu cukup sempit, berukiran 2x3m dengan sebuah ranjang ukuran twin yang mentok 3 sisi dan sebuah meja menempel di pojok yang tersisa. Barang bawaan segera kami masukkan ke kolong tempat tidur. Salah seorang teman dengan sigap segera mengisi baterai HP nya yang sedari tadi sudah menipis. Aku menelusuri rumah mengecek kamar mandi dan toilet, kemudian segera menghempas punggung ke sofa ruang depan, sambil menunggu air panas mendidih. Seduhan soba menjadi santapan malam kami. Bersama kami menghabiskan sisa-sisa perbekalan. Teman kami dengan baik hati malam itu juga pergi ke kombini untuk mengisi persediaan untuk sarapan besok.
Badan gerah dan gatal mengingatkan kami untuk segera mandi. Walaupun banyak penghuni dengan kamar mandi hanya 1, tidak ada antrean seperti yang dibayangkan. Kamar mandi tetap lengang. Malam ini mungkin hanya kami berempat yang tertarik untuk mandi, walaupun akhirnya hanya 3 orang yang mandi. Badan nyaman, kasur hangat, berdesakan kami segera tertidur pulas. Hari ke 4 yang mudah dan menyenangkan pun berlalu dengan cepat.
0 notes