thedewofdawn
thedewofdawn
The Dew Of Dawn
471 posts
Jadilah Akar yang Menguatkan namun Tak Menampakkan ~dewofdawn
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Ini tulisan lamaku, dan aku kembali merasakannya..
“Bagaimana ? Sudah puas main-mainnya ? Jika belum bermainlah sepuasnya. Aku akan pergi melanjutkan perjalananku.. Tak mau waktu terbuang hanya utk menungguimu bermain. Dan jangan menyesal, jika telah selesai bermain kau dapati aku telah jauh pergi meninggalkanmu.”
— Langit-Langit Fajar Hamura
4 notes · View notes
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Untuk kamu yang pernah memberikan harap semu itu..
Datang ke kotaku, tergopoh membawa harapan yang sialnya palsu.
Aku yang masih ingin memperjuangkanmu tersebab kebaikanmu dulu.
Bukan karena rupa ataupun kekayaanmu.
Aku yang dulu selalu memperjuangkanmu, bukan karena dunia. Tapi tersebab denganmu ku berharap dapat menginjakkan kaki ke surga. Sebab denganmu, ku berharap dapat memasuki pintu surga mana saja, juga merenda keluarga surga sebelum surga.
Tapi harapan itu hancur...
Bqrangkali benar, lelaki selalu diuji dengan wanita. Kesungguhan lelaki dilihat dari tindakannya.
Aku lelah berjuang sendirian. Aku lelah kembali di kecewakan.
Mengenaimu, biarkan Tuhan yang membalaskan.
Dalam semogaku, semoga kau segera sadar.
Aku (pernah) ingin (di inginkan)
Teruntuk kamu yang pernah datang, pernah hilang, pernah kembali, lalu lenyap lagi lalu kemudian datang lagi dan kembali, entah akan pergi (lagi) ataukah menetap disini ?!!
kamu yang pernah datang dalam hidupku (dulu) lantas hilang, datang, lenyap, kemudian muncul lagi. Untuk kamu, yang dulu ku perjuangkan, yang dulu ku (percaya) bahwa denganmu aku (akan) berjuang, aku telah memperjuangkanmu di depan ibuku, orang yang telah melahirkanku di dunia. dan aku mengemis padanya untuk sebuah kata ‘iya’, Namun ternyata apa ? 
kau datang datang pun pergi begitu saja, bahkan tanpa pamit. kau pergi sesukamu. seakan-akan..
kau datang bertamu di rumahku, lantas aku ingin mempersiapkn rumahku sebelum kau masuk, untukmu kemudian ku suruh menunggu di teras, tapi ternyata setalah rumahku siap, kau pergi begitu saja. bahkan tanpa pamit sekalipun.
Aku tahu bahwa kau datang mengetuk pintu (hati) ku saat kau merasa lelah, merasa sepi, ketika kau memerlukan tempat persinggahan sementara utnuk kemudian kau tinggal pergi (lagi).
saat itu aku terlalu bahagia, sat kamu singgah sebentar di pelataran rumahku, bahkan kau sempat masuk meski hanya sekedar ‘mampir’
untuk nama yang ku sebut ‘kamu’… kau belum tahu rasanya menjadi tempat persinggahan, bukan ???
hhem… sepertinyakau datang hanya menghaturkan sebuah ‘luka’ yang kau balut dengan bahagia..
kau datang memberi harap, lalu kau pergi dengan meninggalkan luka.
Teruntuk kamu yang sedang di ‘sana’. Biar kutebak, kamu sedang membelai lembut punggung tangan kekasihmu itu, bukan?? ah iya,, maaf aku hanya menerka, tapi apakah benar ??? Aku tidak memiliki cukup kekuatan, lantaran pada akhirnya air mataku menganak sungai di cekungan pipiku. (maafkan aku yang pernah menginginkanmu)
Menyakitkan menjadi seseorang yang tidak pernah kamu toleh sedikitpun, meski sekedar untuk kamu tahu bagaimana keadaannya. Menyakitkan menjadi seseorang yang diinginkan hanya ketika kamu sedang ingin bersembunyi dari perih. ingin sembunyi dari sepi. Menyakitkan memang menjadi ‘persinggahan;
Padahal yang aku tahu. Cinta akan selalu kamu sambangi dalam sakitmu, atau bahagiamu. Dan yang aku tahu. Aku bukan cintamu.  
ah… aku lupa.. bukankah seorang laki-laki itu hakikatnya adalah ‘pengembara?’ pengembarayang selalu berjalan kesana-kemari. Singgah sebentar untuk sekedar menikmati suasana, mencari minum, atau beristirahat menyeka peluh. dan selebihnya akan melanjutkan perjalanan, bukan begitu ? kamu tahu apa pemutus perjalanan itu ?
pemutus perjalanan itu bernama PERNIKAHAN. selama belum mendapatkannya, kau akan tetap menjadi pengembara bukan ??
dan bodohnya aku… hanya menjadi tempat persinggahan. Kamu tahu ?? bahwa di dunia ini tiada yang kekal. bagaimana jika Tuhan menukar posisi kita ?? menjadi ‘kamu’ yang beradadalam rasa kecerwa, merintih, menngis, marah, sedih saat dikecewakan ?
apa mungkin perlu kamu diperlakukan sebagai ‘persinggahan’ (juga) ??? agar kau tahu bagaimana sakitnya hanya menjadi tempat persinggahan (saja) tanpa mau menetap dan sang empunya [un hanya menerka sembari berharap sebuah penetapan darimu ???
Teruntuk kamu yang masih hilang. Aku pernah mencintaimu dengan tulus. Aku pernah merasa dibahagiakan olehmu walau sebenarnya bukan itu maksud kedatanganmu. Aku pernah ingin diinginkan olehmu. Saat ini, aku berhenti.
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Dan ternyata aku belum sepenuhnya sembuh sempurna.
Aku kembali mengulang sakit yang sama, bahkan lebih sekarat tepatnya
Lihatlah
Lihatlah, leher ini sudah tidak sakit untuk kembali menoleh ke belakang.
Lihatlah, kaki ini tak takut lagi untuk kembali melangkah..
Lihatlah, mata ini pun tak takut untuk kembali menatap
Lihatlah, Tangan ini tak kaku lagi untuk kembali berkarya
Lihatlah, hati ini sudah kembali kuat, bahkan lebih tegar daripada sebelumnya
****
Berbilang detik, menit, jam terus berganti hingga tahun pun berganti. Aku menyapa.. pada masa depan yang masih saja menjadi misteri tanpa kutahu bagaimana kedepannya.
Secara implisit semua telah tertanda, bahwasannya kita hanya perlu berjalan saja, biar Tuhan yang menuntun kemana arah kita. Sesekali lihatlah ke belakang agar kau bisa lebih jauh berlari kedepan. Loh.. kok gitu ?? tengoklah ke belakang saat lehermu sudah sembuh, lantas kembalilah fokus kedepan. Setidaknya, kamu perlu tahu bahwa segala sesuatu yang ada di belakang tak kan mungkin lagi bisa kembali kedepan. ehmmm kenangan misalnya ???
2 notes · View notes
thedewofdawn · 5 years ago
Text
KKN hahah.. pada mulanya kita dekat lalu hingga tersekat dan akhirnya berjarak hingga lenyap tanpa pamit
Yey udah setengah (?)
KKN, kata orang singkatan dari “Kana-Kene Nyepik” “Kisah Kasih Nyata” “Kuliah Kerja Nikah” “Kuliah Kerja Nyata” nah ini nih yang beneran… Udah hari ke -21 alhamdulillah.. KKN hari ke 21 apa yang udah kita lakuin ? KKN untuk mengabdi !!! Gitu sih katanya.. Ya semoga kita selalu meluruskan niat bener utk mengabdi.
Ok, now I want to tell you as a reader about my daily activity on KKN 😍😍 ….
Kata orang, KKN itu ‘gabut’ dan bisa nyicil nuat nylesein tugas akhir.. Tapi gimana dengan kkn gue ?? W.o.w nonsen banget guys… Jauh dari kata gabut. Berarti produktif donk ??? Ehhmmm… Let’s see
Oke KKN minggu pertama, kita disibukkan dengan yang namanya MUSDUS (Musyawarah Dusun) tiap malem. Well FYI, desaku ada 9 dusun dan desa yangbpaling besar sekecamatan siwalan kabupaten pekalongan jawa tengah. Dan itu melelahkan sekali. Tapi ya gitulah namanya juga KKN. All we could do on our campus, here we couldn’t do this anymore.. Pokoknya pengalaman hidup di masyarakat itu susah bro.. Tapi ya gitu, kita harus berusaha membaur dengan masyarakat.. 😊 .. Oh ya guys, mau cerita juga gimana hecticnya kita saat mau nyiapin program.. Sumpah itu mumet banget. Kebetulan aku dapet job desk ganda.. As a sekcam ak harus mondar-mandir ke kecamatan, nemenin korcam juga. Minta tanda tangan ini itu, nyiapin proker kecamatan dll. We have to fight here .. Oh ya, tepat memasuki minnggu ke 2 aku resmi tepar alias terkapar parah.. Sakit di tempat kkn cuy 😭😭😭 dan sempet jadi “uyung-uyungan” di posko kkn. Rasa-rasanya under pressure banget,, mumet ngurusin ini itu. Tapi satu yang selalu ku yakinin bahwa amanah tak salah memilih pundak.. Dan ketika aku harus memikul tanggung jawab ini, semoga aku bisa menjalankan semuanya dengan baik. Bantu aku ya ^^
Oh ya.. Banyak banget pengalaman selama 21 hari ini yang kalau aku ceritain disini bakal puanjang banget.. Mulai dari jalan-jalan ke curug dengan tracking parah, kejebak hujan, kucing-kucingan sama DPL, selisih paham antar tim kkn, ngerasain mumet ngatasin pertanyaan ini itu, pokoknya banyak lagi.
Baiklah.. Masih tersiaa 21 hari lagi dan semoga saya bisa menjadi lebih bermanfaat. Dan it sedikit celotehan ala-ala mahasiswa kkn..
Tetap semangat..
Siwalan, 31 januari 2017 23.15
#KKNUNDIP #Tim1 #KKN-PPM #2017 #Pekalongan #Siwalan
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Padamulanya (Kumenjadi Cair)
Padamulanya kita tak saling kenal, hanya diam. Lalu ada cakap, hingga ku tau kau dapat memecahkan kebekuanku.. Hai kau… Terima kasih telah membuatku cair Dari kebekuan sekian lama..
Padamulanya kita tak saling sapa, hanya senyum tanda hormat saja.. Lalu kau memanggil namaku “Hai Hamura..” itu ucapmu saat itu.. Kembali ku ucapkan terima kasih karenamu ku kembali cair dari diamku.
Padamulanya kita tak saling bekerjasama, hanya sebatas tau bagaimana kinerjamu (dulu)… Lalu kita bersatu dalam wadah untuk saling bekerjasama.. Bahu membahu meringankan beban sesama…
Kau BEDA.. Jangan biarkan kuberharap.. Itu saja Sebab berharap dalam ketidakpastiam hanya berujung menyakitkan.. Tak ingin lagi terjebak dalam euforia perasaan Aku ingin sendiri (dulu) Hingga perca-perca kenangan dapat kubuang.. Hingga bulir-bulir ingatan dapat terhapuskan..
Sekian..
Ku kembali ucapkan.. Terima kasih telah membuatku menjadi cair
Hamura.18.02.2017
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Dan aku ingin menata kembali setelah kembali di hempaskan oleh orang yang sama.
“Aku ingin sendiri.. Menata perca perasaan yang sempat berhamburan. Barangkali akan ku jahit kembali hingga membentuk tudung yang sempurna. Ah.. Bukan sempurna setidaknya berharap lebih baik dari yang sebelumnya”
— Melodi Senja
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Photo
Masih 2017 yang penuh dengan haru biru
Tumblr media
Aku.. Yang ingin dibersamakan denganmu.. Menyemogakan pada sang pemilik semesta.. Terima kasih telah kembali menghidupkan pendar cahaya yang sempat padam.. Bolehkah berharap ? Bahwa aku adalah rusukmu yang hilang.. Yang kelak akan kembali pada sang empunya.. Untuk menyempurnakan, Untuk membali menguatkan..
Begini saja dulu… Kau bilang, “jangan berharap pada manusia. Serahkan semua pada-Nya” Baiklah.. Akan ku langitkan doa dan harap Menyemogakan semoga kita..
Mgl.25.05.017
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Hahahaha... tulisan 2017 lalu
Desinfektan Luka
Kamu Nyata..
Kamu juga ilusi
pun kamu adalah teman imaji
Luka lama yang masih menganga terasa perih saat tersiram air garam ‘kenangan’. Namun, semua akan terasa baik-baik saja ketika ada seorang yang datang menawarkan ‘penawar’ luka. Bukan dengan rupa kata, cukup dengan “ada” dan membagi canda. 
Jika luka adalah “virus” perusak masa depan, maka kedatanganmu seperti “desinfektan” pemusnah virus mematikan. 
Tiba-tiba aku teringat luka yang memang belum sembuh sempurna. dan aku membutuhkanmu “Ada”. Hanya sekedar canda dan tawa pun meminjamkan pundak untukku menangis sejadinya. Terima kasih telah menjadi desinfektan luka. Barangkali ku pun mulai berharap kau akan menjelma menjadi “prebiotik” penutrisi jiwa. Yang tak hanya membasmi “virus” namun juga menumbuhkan harap baru.
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Menyapamu melalui doa masih menjadi rutinitasku. Tak lagi memintamu, tapi menyerahkanmu pada pemilikmu. Meminta-Nya untuk menasihatimu dengan cara-Nya.
0 notes
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Refleksi
Dulu gw mimpi bisa lanjut kuliah di luar negeri. Dan waktu setelah lulus kuliah, 2017 gw dapat tawaran internship setahun dan ambil vokasi (kayak D1 gt) di newzeland. Udah tinggal urus paspor, Visa dan berangkat aja. Tapi semuanya RUNTUH karena terganjal restu orang tua.
Yashhh.. barangkali itu yang dinamain belum rejekinya kalo emang nggak milik kita ya udah bakal angus aja gitu.
Dan lagi, awal tahun 2018 gw coba dftr YTB (turkeys burslary) dan.. karena ada persyaratan yang saat itu lupa gw bawa, akhirnya gagal juga mandeg juga.
Kisah lain ketika gw udah mutusin nolak sebuah kerjaan tapi pada akhirnya gw kerja di tempat yang gw tolak itu. Ya mmg itu rejeki gw, udah jodoh gw kali ya.
Inti dari curcol gw adalah, gw ingin ngingetin sm diri sndri bahwa usaha boleh pol-polan, doa boleh jor-joran. Mimpi boleh setinggi-tingginya. Tapi jangan lupa satu hal yang sangat penting, yaitu ada kuasa Tuhan diatas segalanya.
Setiap kegagalan pasti ada alasan di baliknya ada hikmah yang di titipkan Tuhan buat di ambil pembelajarannya.
Setiap gw inget ke belakang perjalanan hidup gw selama 25 tahun ini, gw sadar bahwa gw memang manusia biasa. Yang cuma bisa minta ke Tuhan dan ikhtiar se mampunya sebagai manusia.
Meski ada sedih-sedihnya juga. Tapi gw yakin selama gw legowo dan nggak ngomel-ngomel ke Tuhan, Tuhan bakal nunjukin jalan indah ke gw. Akan ada bahagia di ujung kisah nanti.
Dalam setiap sholat, gw doa supaya gw nggak di tinggal sama Allah, Tuhan gw. Gw minta untuk selalu di bimbing dan di kuatkan. Di mampukan membaca kebaikan di setiap peristiwa yang gw alami dalam hidup ini
Regards,
Embun Fajar
0 notes
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Ahaiii bagaimana kabar ? Rumah kedua yanh suwung banyak sarang laba-laba ?
Disini masih terlihat sepi. Di rumah sebelah, sudah ramai. Boleh gw pulang sejenak disini ? Rumah keduaku ?
Bulan oktober - November menjadi bulan yanh subhanallah sekali. Banyak ujian, tantangan. Dan Ah gw cuma berharap, agar Allah menguatkan.
Resign dr tempat kerja - gagal nikah - di fitnah orang. Huhhh rasanya masya Allah.
Huwaaakk kok gw malah curhat ya.. 😅
Ohiya, kenapa gw ganti nama username akun ini ?
Iya.. gw cm ingin refresh aja.
The dew of dawn. Embun Fajar. Gw harap, gw bisa mendapatkan kesejukan embun dan hangatnya fajar d hidup gw. Entah dalam artian sebenarnya atau makna kiasan.
Dan gw yakin.. bahwa fajar akan selalu membawa harapan dan embun membawa kesejukan. :)
Segitu dulu deh ya... Gw janji gw bakal sering-sering mampir kesini :)
Regards,
Embun Fajar
0 notes
thedewofdawn · 5 years ago
Text
My Tumblr (Menulis itu bukan dramatisasi)
Mereka berkata, “Untuk apa menulis di Tumblr. Memaparkan cerita dengan beratus kata tak berguna. Padahal hidupmu, tidak sedramatis telenovela????”
Lalu, untuk apa juga kamu membacanya jika setiap kalimatnya terlihat begitu menjijikkan, yang mampu membuat perutmu mulas?
Menulis bukan tentang mendramatisir keadaan. Bukan tentang kita yang terlalu ‘lebay’. bagiku, menulis tidak melulu tentang kisah mereka atau bahkan kisahku yang sengaja ku tuangkan dalam setiap kata. Buatku,apa saja bisa ditulis, berkisah membuat mereka bahagia, bercerita membuat mereka berkarya. dan setidaknya menulis adalah caraku mengingatkan diriku sendir.. karena aku seorang pelupa.
Menulis, bagiku sudah menjadi candu.. karena dengan menulis aku bisa mengabadikan setiap peristiwa, menasihati diri. tulisan sederhana dapat menjadi pengingat mengenai perjalanan hidup, sampai cerita tentang manusia lainnya bahkan mengenai kenangan lama.
well, aku mau tanya buat kalian yang suka nyinyir..
Apa bedanya dengan para gamers? Untuk apa mereka bermain, menatap layar komputer hingga lupa makan, lupa tidur, lupa segalanya? Tidak ada gunanya juga, bukan? Tapi itulah yang mereka suka, karna dengan begitu mereka bisa mendapat kepuasan dan kebahagiaan.
Dan itulah yang aku rasakan ketika jariku menari di atas touch-taouch laptop. ada kebahagiaan ketika bisa berbagi, meski terkadang orang lain menganggap hal ini adalah “sampah”.
Setiap orang berhak memilih apa yang mereka suka. Gamers, Fashion Blogger, Traveller, Writer, etc. Setiap orang berhak memilih mau jadi apa mereka nanti.
Selagi kesenangan menulis tidak mengusik waktumu, selagi kegiatan merangkai kata tidak menghabiskan pena milikmu, selagi kalimat-kalimat yang kami rangkai tidak merusak bukumu. Apa yang salah?
Jika apa yang kami lakukan dan tuliskan pada laman Tumblr milik kami sendiri mengganggu kalian, abaikan saja. Insyaa Allah tidak akan merugikan kamu sekalian para pembaca yang muak dengan aksara
Jika tak mau kecebur dalam sumur, so jangan liat-liat sumur. Simple kan ??
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Bolehkah aku berhenti (saja)
Karena berjuang sendiri itu melelahkan, tak peduli sebuah penghargaan, tak pula peduli dengan perubahanmu yang sekarang. Tunggu dulu, ‘berubah ??’ Ah semua juga sudah tau.. Perubahanmu itu yang mendistorsi kekagumanku.. Perubahanmu itu yang melisiskan alasanku untuk memperjuangkanmu (kembali) Perubahanmu juga yang mendegradasi kepercayaanku padamu. Kemudian, bolehkah aku berhenti memperjuangkan sebuah ketidakpastian yang pernah kau janjikan ? Barang kali itu lebih baik.. Sebab kau tau berjuang sendirian itu melelahkn, apalagi ditambah dengan penghianatan. Meski tak tampak, bukankah setinggi-tingginya tupai melompat akan jatih juga ?
Kemudian aku ingin berjalan.. Sendiri dulu.. Tak perlu ada siapapun menemani langkahku, sebab saat ini percuma saja. Aku ingin berhenti (dulu) saat ini. Ingin berjalan sendiri. Kembali menata apa yang sudah terberantakkan.. Ibarat rumah, biarkan aku menata (ulang) rumahku.. Jika kau ingin masuk, mohon maaf tunggu dulu. Tunggu saja di terasku, kemudian jika terlalu lama.. Aku izinkan kau pergi (lagi) dan jangan kembali (lagi) Sudah cukup saat ini 😊
21.01.017 Mentari~Fajar Hamursa
1 note · View note
thedewofdawn · 5 years ago
Text
Semoga tidak salah
Ketika aku ingin menikah dengan tujuan melengkapkan 1/2 agama. Hingga dapat memasuki surga dari pintu mana saja. Dan itu semua bisa terjadi ketika aku menikah.
Dan semoga tulisan ini masuk dalam kategori-doa
25.01.2020
0 notes
thedewofdawn · 8 years ago
Text
Merapikan Ruang
“Kita perlu memiliki hati yang cukup berani untuk melepaskan apa-apa yang tidak perlu digenggam, lalu beranjak, dan merapikan ruang.”
Dalam setiap perjalanan berkendara, kita selalu diminta untuk hanya membawa beban seadanya: tidak perlu semua dibawa, yang penting cukup dan sesuai kebutuhan. Beban yang memberatkan karena melampaui batas kapasitas biasanya akan diminta untuk dikurangi, ditinggal, atau dikeluarkan. Sebab, jika tidak, semua hanya akan memenuhi ruang, memberatkan perjalanan, mengurangi kecepatan, atau malah membuat moda-moda yang ada tidak dapat berjalan.
Hal yang sama terjadi pula dalam setiap perjalanan kehidupan. Pergerakan dalam perjalanan kita akan banyak terhambat jika ruang di hati dan pikir kita berisi terlalu banyak beban. Beban itu, pada akhirnya bisa mewujud sebagai apa saja: keinginan yang berlebihan, ego dan ambisi yang sulit dikendalikan, luka dan rasa sakit yang dipertahankan, protes tak berkesudahan terhadap setiap ketetapan, atau bahkan perasaan-perasaan yang tidak jelas muaranya, tidak jelas bagaimana ia perlu diperlakukan.
Padahal, ibarat sedang merapikan ruang, kita perlu untuk terlebih dahulu mengeluarkan semua barang yang ada untuk kemudian memasukkannya kembali satu per satu, sesuai dengan kebutuhan. Lantas, bagaimana selebihnya dengan yang tidak dibutuhkan? Buang, tinggalkan, lalu lupakan, sebab jika dipertahankan, semua hanya akan mengaburkan jarak pandang, menghalangi sirkulasi udara, dan membuat berantakan.
Saat hati kita bergemuruh hebat, pundak kita seolah tertunggangi banyak hal berat, dan tidur-tidur malam kita terbangun karena banyak hal rumit yang berkelebat, saat itu ruang hati dan pikir kita ini boleh jadi sedang berisi terlalu banyak beban yang semestinya tidak ada dan tidak memberatkan. Maka, tak salah lagi kita perlu merapikan ruang. Bagaimana bisa? Bagaimana kita akan memulainya?
Lepaskan semua yang tak layak digenggam, ikhlaskan semua yang diinginkan tapi tak berakhir di genggaman, singkirkan semua yang mengganggu dan menggoyahkan pertahanan, tinggalkan segala yang tidak mengindikasikan apa-apa tentang penjelasan yang diharapkan, lalu berserahlah atas segala ketetapan.
Dengan begitu, semoga hati dan pikir kita akan lebih leluasa dan lapang dalam menerima setiap kebaikan di depan.
Ayo kita merapikan ruang, lalu katakan, “Memergikan segala yang pernah ada di hati dan relung pikir itu berat, tapi maaf, aku sedang merapikan ruang. Silahkan beranjak, pulang, dan izinkan aku merapikan ruang.”
359 notes · View notes
thedewofdawn · 8 years ago
Text
Impian sebagai seorang perempuan
Mau tanya nih.. Apa impian terbesarmu sebagai seorang wanita ?
Jadi ibu rumah tangga (full wife, full mother)
Jadi wanita karier alias kerja kantoran
Pengusaha
.... (Isi sendiri yah) heheh
Kalau saya.. Emm apa ya.. Bingung juga di tanya gini hahah.
Tapi impian saya sebagai seorang perempuan sebenarnya sangat sangat sederhana.. Ingin menjadi partner hidup yang baik buat suami saya nantinya dan jadi best mother buat anak-anak yang saya lahirkan nantinya in syaa Allaah.
Memang nggak salah bermimpi jadi wanita karier, pengusaha atau yang lainnnya. Toh itu nggak juga di larang dalam agama kan ? Selama kita bisa membagi porsi antara rumah dan kegitan di luar rumah.
Oke let's see..
Saya sih belum ngerasain yang namanya nikah ya.. Jadi ini masih sebatas imaji saja. Mungkin suatu saat kalau sudah nikah, akan saya baca kembali. Sebagai pengingat tentunya. Apa peran seorang wanita yang sudah menikah berkolaborasi dengan impiannya.
Impian sederhana seorang wanita adalah menikah. Menggenapkan separuh agamanya.
Menjadi full mom, full wife dan masih dapat aktif di ruang publik adalah impian saya. Tentunya.. Tanpa mengesampingkan peran sebagai istri dan ibu (kewajiban utama)
Saya terinspirasi banget sama almh. Ustadzah yoyoh yusroh. Seorang ibu dari 13 anak yang hafidz qur'an.
Ingin seperti itu..
Kamu mau kan membimbingku ? Bersinergi bersama dalam berbagai kebaikan ? Membumikan manfaat. :)
Kamu ?? Ya.. Kamu yang nanti dateng ke ayahku
0 notes
thedewofdawn · 8 years ago
Text
Bila semua kekalutan ini menyita energimu. Sepertinya ada yang salah denganmu Na.
Ah iya.. Pagi ini saya habis baca sebuah artikel yang isinya gue banget dah pokoknya.
Terima kasih buat yang sudah menuliskannya.
Menyelesaikan urusan dengan diri sendiri sebelum memulai adalah sebuah keharusan. Meski sesulit apapun harus di selesaikan. Tak peduli sad ending atau happy ending. Semua harus terselesaikan dengan Tuntas !!
Setidaknya biar trnggorokanmu tak lagi tersedak dengan teka-teki yang mungkin kau buat sendri. Setidaknya biar cerita punya akhir bukan menggantung tanpa kejelasan episode yang jelas. Meski terkadang menggantungnya episide kehidupan itu adalah selesainya dari kisah itu.ya..secuil dari kisah hidupmu.
Maka, jika penulis akan menyelesaikan ending cerita dalam tulisannya. Kamu pun juga harus menyelesaikan ending dari kisahmu.
Menyelesaikan kisah tak menyoal tentang dunia percintaan. Namun lebih pada bagaimana menyelesaikan segala rusuhnya diri pada diri sendiri.
02102017
0 notes