Text
[Review Anime] Detective Conan the Movie 21: Crimson Love Letter

Sumber: cgv.id
Halo, minna-san!
Di postingan pertama ini aku akan melakukan review salah satu film animasi yang baru saja menghiasi bioskop tanah air pada 7 Juni 2017 lalu, nih. Yeps, apalagi kalau bukan film Detective Conan the Movie 21: Crimson Love Letter. Film ke-21 dari serial manga dan anime karya Aoyama Gosho ini sebenarnya sudah serentak tayang di seluruh bioskop di Jepang sejak 15 April 2017 lalu, menyusul penayangan di negara-negara Asia lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.
Jika dalam film sebelumnya (Detective Conan the Movie 20: The Darkest Nightmare) kita disuguhi dengan cerita yang berfokus antara Kudo Shinichi (Conan) dengan Organisasi Hitam (Kuro no Soshiki), pada film ke-21 ini, penonton bukan hanya disuguhi cerita misteri berkualitas, melainkan juga terdapat bumbu-bumbu romansa (yang mungkin bisa bikin kamu baper) dan membuat film ini berbeda dari seri-seri film Detective Conan sebelumnya.
Fokus cerita dari film ini sendiri merupakan sebuah kisah cinta antara Hattori Heiji, Kazuha Toyama, dan Ooka Momiji, seorang juara karuta (permainan kartu tradisional Jepang) dari SMA Kyoto yang ber-setting di Osaka. Berikut adalah sinopsis lengkapnya.
DIRECTOR : Kobun Shizuno
ACTORS : Miami Takayama , Rikiya Koyama , Ryo Horikawa
DURATIONS : 112 Minutes
CENSOR RATING : 13+
GENRE : Police, Mystery, Action, Detective, Romance
LANGUAGE : Japanese
SUBSTITLE : English & Bahasa Indonesia
Sinopsis:
Kasus pengeboman di Nichiuri TV di musim gugur. Piala Satsuki yang merupakan mahkota pemenang Hyakunin Isshu Jepang, saat ini sedang di filimkan di dalam fasilitas tersebut. Kejadian tersebut menyebabkan keributan besar. Sementara bangunan itu terbakar menjadi abu, satu-satunya orang yang tertinggal di dalamnya adalah Hattori dan Toyama Kazuha. Mereka diselamatkan tepat pada waktunya oleh Conan yang bergegas ke tempat kejadian. Baik identitas dan tujuan pembom tidak diketahui.
Cerita dengan paket komplit
Sebagai film dengan genre utama Police-story, mystery, dan detective, jalan cerita dari film Detective Conan ke-21 ini cukup seru dan menarik untuk di tonton. Minusnya, meskipun sebagian besar film ini menceritakan tentang permainan karuta (permainan kartu tradisional Jepang), dalam film ini aku ngga melihat adanya penjelasan mengenai permainan karuta itu sendiri (misalnya penjelasan singkat yang mengenalkan apa yang dimaksud karuta itu..dsb), sehingga untuk para penonton yang tidak familiar dengan budaya Jepang (termasuk salah satunya temanku) malah bingung sendiri mengenai apa itu karuta.
Terlepas dari itu, cerita romansa antara Heiji dan Kazuha yang ada di film ini seakan menutupi kekurangan dari segi cerita yang ada di film ini. Dengan konsep yang hampir sama seperti film ke 7-nya (Crossroad in the Ancient Capital – 2003) tentang cerita cinta segitiga antara Heiji dengan teman masa kecilnya, Kazuha, dan Momiji, sang pemenang kejuaraan karuta tingkat SMA, menarik untuk kamu ikuti. Ada banyak adegan-adegan romantis dan menyentuh (yang mungkin saja bisa bikin kamu baper) disuguhkan dalam film ini. Bahkan, saking menyentuhnya, ada beberapa penonton yang menangis saat melihat salah satu scene. Tapi, tenang aja, selain bisa bikin kamu nangis baper, ada sisipan komedi diantara adegan film ini yang bisa membuat kamu tertawa terbahak-bahak juga, kok.
Visual yang memanjakan mata
Film yang di sutradarai Kobun Shizuno ini—yang juga merupakan sutradara enam film Detective Conan sebelumnya—memiliki visual yang lebih baik dari film sebelumnya (The Darkest Nightmare). Mulai dari penyajian visual adegan-adegan ledakan realistis yang bisa bikin kamu kaget, atau keindahan visual guguran daun mapple yang menghiasi sepanjang film, sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata.
Musik yang biasa saja
Musik yang mengiringi film ini tidak buruk, cukup sesuai dengan suasana filmnya akan tetapi, sangat biasa saja—tidak ada sesuatu yang unik dan khusus untuk diingat. Kecuali lagu ending-nya yang (menurutku pribadi) cukup indah untuk didengarkan sebagai lagu pengantar tidur.
Subtitle yang agak mengganggu
Subtitle. Satu hal yang menurutku agak menarik untuk disoroti karena sejauh yang aku tahu, selama nonton film di CGV Blitz (terutama film-film anime Jepang), masalah subtitle ini sudah menjadi masalah yang klasik sekali. Kualitas teks subtitle dalam Crimson Love Letter ini memang tidaklah buruk. Akan tetapi, aku melihat beberapa kesalahan penulisan di beberapa bagian dalam jumlah yang bisa dibilang tidak sedikit. Kualitas terjemahannya pun bisa dibilang lumayan meski pada versi subtitle bahasa Indonesia-nya masih ada beberapa yang missed.
Kesimpulan
Cerita yang ditawarkan Crimson Love Letter cukup seru untuk diikuti. Dimana bukan hanya berisi tentang cerita misteri saja, tema romansa yang tersaji dalam film ini juga sangat kental dan menarik—satu hal yang sudah lama tak tersaji dalam serial Detective Conan, baik itu dalam manga ataupun anime-nya. Di tambah dengan visual dalam film ini yang jauh lebih baik daripada film sebelumnya, film ini wajib kamu masukkan dalam daftar film animasi yang harus kamu tonton di bulan ini! Secara keseluruhan, aku memberi nilai 8 untuk Detective Conan the Movie 21: Crimson Love Letter.
Sekian artikel review dariku kali ini. Mohon maaf bila disini kalian kurang puas dengan review-nya, hehe, karena jujur aja, ini adalah kali pertama aku menulis review, dan bagi kalian yang sudah tidak sabar ingin menonton film ini, jangan lupa ditonton di bioskop, ya. Jangan membajak! Hehehe. Film ini bisa kalian saksikan di CGV Blitz, Cinemaxx, atau Platinum Cineplex di kotamu.
1 note
·
View note