wafimubarrok-blog

[wafimubarrok-blog]

Di jakarta hanya hitungan hari, pengalamannya seumur hidup. Tau sendiri lah jakarta, tidak menerima orang yang ingin hidup tenang. Heuheu

[wafimubarrok-blog]

Mahasiswa (terlebih tingkat akhir) memang harus tetap idealis, menghadapi dosen yang susah ditemui, ibu kos yang menaikkan tarif sewa kos seenaknya, atau bahkan diskon produk deuter di waktu yang tidak tepat.

Itu basa-basi saja di tengah keadaan hidup mahasiswa yang (katanya) berjuang untuk rakyat banyak. Jangan terlalu tidak diseriusi.

Petuah Tan Malaka nampaknya masih dirawat dengan baik oleh rekan-rekan mahasiswa yang (salah satunya) melakukan demostrasi terkait UKT di universitas masing-masing. Paling baru adalah mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang melakukannya. Namun sayang seribu sayang, tindakan represif aparat keamanan seperti tak ada habisnya. Belum lama dan yang paling dekat adalah pihak keamanan kampus UMY dengan membabi-buta menendang dan memukuli demonstran yang menyuarakan aksi. Alhasil, pasca kejadian itu aparat yang melakukan pemukulan masih bisa bebas memamerkan sok kegagahannya. Hebat bukan.

Tak lama setelah itu dan yang paling terbaru adalah di Unsri dengan percaya diri dan sok paling hebat seorang aparat keamanan (sebut merk-polisi) memukuli seorang mahasiswa. Diduga kuat alasan aparat tersebut karena pecahnya salah satu kaca di ruangan saat demonstrasi berlangsung. Sekilas, jika membayangkan keberadaan kita semua pada waktu itu mungkin yang terjadi adalah mahasiswa tersebut memecahkan kaca. Namun dari berbagai klarifikasi di lapangan, hal tersebut dibantah, justru salah seorang satpam-lah yang memecahkan kaca. Klarifikasi tersebut juga didukung dengan cctv yang mengarah ke tempat kejadian.

*bersambung

[wafimubarrok-blog]

Belajar dan berterimakasih kepada parfum karena mampu menjadikan segala ingat kembali seperti semula. Seorang teman saya berkata, parfum tak mengenal waktu, ia bisa menjadi masa lalu saat berada di masa sekarang. Substansi parfum terletak pada aroma. Satu aroma parfum dapat berbeda dengan yang lain jika yang memakainya pun berbeda. Ia bisa bercampur dengan aroma tubuh yang khas. Namun substansi aroma parfum tidak berubah sama sekali, ia memiliki substansinya sendiri. Intinya, aroma parfum adalah mesin waktu yang mungkin saja seperti gambaran Hawking (yang dianggap fantasi) itu. Mesin waktu ada banyak, aroma parfum salah satunya.

29 Juli 2017

[wafimubarrok-blog]

“Jumat berkah”. Slogan yang tidak banyak atau bahkan tidak ada yang tahu siapa yang mengawalinya. Tidak terlalu penting pula karena memang sepatutnya manusia selalu bersyukur dengan segala hal yang diberikan Tuhan tanpa memilah dan memilih hari apa ia akan bersyukur.

Jumat kali ini, saya pun turut bersyukur karena diberikan kepercayaan menjadi tim seleksi calon mahasiswa. Hal itu memang biasa bagi setiap orang. Tapi yang berbeda adalah status saya sebagai anak baru yang langsung diberikan kepercayaan ini. Bersanding dengan banyak dosen yang bergelar doktor adalah sebuah kebanggaan. Seperti kata Cak Nun tidak semua hal harus kita tahu supaya kita belajar. Dengan bergabung bersama doktor-doktor tadi saya akan menjadi pencuri ilmu yang baik, semoga.

Jumat kali ini, adalah kali kedua membersamai para senior yang jauh diatas saya menjadi tim seleksi setelah sebelumnya masuk dalam tim ugm. Mungkin biasa saja bagi orang lain, tapi ini spesial bagi saya karena menjalani kesempatan kedua dengan status saya yang biasa-biasa saja adalah kebanggaan luar biasa. Selebihnya semoga saya bertanggung jawab karena tidak semua yang statusnya sama dengan saya diberikan kepercayaan ini.

Jumat kali ini, mari bersyukur lebih dari biasanya, wafi.

28 Juli 2017

[wafimubarrok-blog]

Lama-kelamaan Perppu ormas digunakan secara serampangan bukan hanya untuk menggebuk organisasi yang dinilai anti-pancasila tapi juga individu sebagai manusia.

Malah baru-baru ini organisasi Gerakan Pramuka ditangguhkan dana-nya oleh pemerintah karena Kakwarnas-nya dinilai mendukung ideologi anti-pancasila.

Ini ibarat tawuran tapi rumah dan toko-toko di pinggir jalan ikut dilempari batu bahkan dirubuhkan.

[wafimubarrok-blog]

Tidak ada kepastian di dunia ini, bahkan termasuk kiamat dan mati. Yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.

13 Juli 2017

[wafimubarrok-blog]

Saat makan di angkringan pasar gamping, ada seorang bapak yang sudah berusia lanjut sedang makan bersama seorang anak kecil (nampaknya cucu). Bapak tersebut kebingungan dan kelelahan mencari kendaraan ke magelang. Beruntunglah di angkringan ini bapak tersebut bertemu dengan seorang bapak lain yang menawarkan bantuan untuk mencarikan kendaraan. Hidup memang harus selalu tolong menolong tak perlu memandang apapun, seperti kata gusdur; jika kau berbuat baik, orang tak akan bertanya apa agamamu. Di satu sisi ada banyak orang membutuhkan dan ingin berbuat baik tanpa embel-embel agama tapi di sisi lain banyak orang yang dengan bangga memamerkan identitas keagamaannya untuk berbuat tidak baik kepada orang lain. Semoga bapak dan adik tadi selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.

Jogja, 11 Juli 2017

[wafimubarrok-blog]

Senin, 26 Juni 2017. Kali ini saya merasakan sekali kehilangan "partner diskusi" dalam keluarga. Kalau biasanya ayah yang dengan menggebu-gebu memaparkan gagasan progesifnya, kini tidak ada lagi yang seperti itu. Sekarang memang masih ada ibu, tapi ibu tak seprogesif ayah. Semoga semangat ayah tidak pernah mati.

[wafimubarrok-blog]

Minggu, 25 Juni 2017. Lebaran kali ini menjadi hari raya yang cukup penting bagi saya, karena baru kali ini sepeninggal ayah, saya bisa berkumpul dengan keluarga besar. Biasanya saya yang paling bandel karena sering tidak pernah hadir dengan berbagai macam alasan, yang paling sering adalah kegiatan selama menjadi mahasiswa. Namun yang lebih penting lagi adalah saya mencoba menelusuri perjalanan ayah selama ini mulai dari masa muda hingga akhir hayat. Saya masih mencoba mengumpulkan bahan-bahan perjalanan, dan semoga suatu saat nanti saya berhasil perlahan menyusunnya, yaa sebagai cerita pribadi saja. Semoga 🙏

[wafimubarrok-blog]

Sabtu, 24 Juni 2017, 12.41 WIB. Dalam istirahat selama perjalanan, bus yang saya tumpangi singgah di salah satu rumah makan di bandar lampung. Hari itu harusnya masih termasuk bulan ramadhan yang berarti harus berpuasa, namun karena saya sedang dalam perjalan (terkena udzur) maka saya memilih untuk menggantinya di lain hari. Sederhananya saya gak puasa lah, hehe. Kebetulan bus yang saya tumpangi menaikkan penumpang paling banyak asal Jogja. Yang hal itu juga berarti macam suku dan agama yang ada di dalam bus. Pada saat itu, saya satu meja makan dengan kawan yang berbeda agama. Namun hal itu sama sekali tak mengurangi hikmatnya berdoa sebelum makan dengan cara masing-masing. Kalau diluar sana banyak orang yang dengan mulut besarnya menuduh orang kafir dan lain sebagainya, percayalah mereka yang bermulut besar itu adalah orang-orang yang tak pernah mengerti caranya menikmati keindahan hidup.

[wafimubarrok-blog]

Jumat, 23 Juni 2017, 17.15 WIB. Saya tiba di terminal purworejo dalam perjalanan mudik. Seperti terminal pada umumnya yang banyak penjaja makanan masuk kedalam bus. Tapi kali ini ada yang unik, yakni 4 orang masuk secara bergantian dan.... menjajakan makanan yang sama. Ini baru saya temui karena biasanya para penjaja hanya satu orang yang masuk ke dalam bus. Selain itu, usia para penjajanya sudah terbilang tidak muda lagi. Dilihat dari fisiknya sudah berusia 60an. Namun mereka tetap bersemangat mengumpulkan rezeki. Yaa meskipun dengan usaha menawarkan salak 1kg dengan harga 13 ribu, heuheu

[wafimubarrok-blog]

Kemajuan di bulan ramadhan

Setiap jama'ah pada bulan ramadhan di belahan planet manapun pasti selalu mengalami kemajuan. Entah itu jumlah ayat alqur'an yang dibaca, sedekah, atau bahkan hal-hal lain yang tidak terlihat.

Tapi ada satu hal yang paling bisa dilihat, yakni barisan jama'ah pada waktu shalat tarawih. Biar saya perjelas; pada malam pertama tarawih, saya ambil contoh di masjid sonopakis lor (nama masjid dimasukkan kantong doraemon) jumlah barisan jama'ah/shaf sebanyak 10 shaf.

Namun belum sampai malam ke-6, tepatnya baru saja (malam ke-5), shaf tersebut menjadi 8. Singkatnya, dari 10 ke 8 tentu itu merupakan sebuah kemajuan. Dan dapat dipastikan, shaf tersebut akan semakin mengalami kemajuan. (mungkin bisa jadi satu).

Jadi, mari kita turut wujudkan kemajuan-kemajuan setiap hal selama bulan banyak (takjil gratis) berkah ini. Mumpung ada kesempatan.

[wafimubarrok-blog]

Selamat Hari Tembakau

Saya bukan seorang perokok (aktif), tapi saya tidak menolak keberadaan rokok dan para ahlul hisap-nya. Bahkan, saya banyak berteman dengan mereka yang selalu keluar asap dari mulutnya. Dapat dibilang, salah satu faktor yang membentuk saya ya kepulan-kepulan bakaran tembakau itu.

Di masa depan, saya tidak akan melarang anak saya (kelak) untuk merokok selama ia memenuhi syarat-syarat yang saya ajukan. Syaratnya mudah saja, ia harus pintar (memilih alasan mengapa merokok). Kalau dibuat percakapan kira-kira begini :

Anak      : Pak, saya mau merokok

Bapak    : Merokok? Yakin?

Anak      : Sudah pak

Bapak    : Kamu tahu syaratnya kan? Kamu harus pintar dulu

Anak      : Nah kalau yang ini belum pak

Bapak    : Loh. Ya kamu belum boleh merokok kalau belum pintar

Anak      : Tapi pak, saya tidak bisa pintar kalau tidak merokok

Bapak    : *Sejenak berfikir (sambil mempertimbangkan argument sang anak)

Bapak    : Ya sudah kalau begitu, kamu bilang sama ibu ya

Anak      : Nah itu masalah berikutnya pak

Bapak    : kenapa?

Anak      : Bapak dulu milih ibu yang kontra sama rokok sih. Salahnya nyari ibu yang tidak menolak rokok selalu kalah

Bapak    : Eh buset ini anak

Eh ma’af ceritanya kebablasan. Sampai sekarang saya masih jomblo. Jangankan istri calon saja tidak ada. Mungkin lebih baik saya sudahi saja tulisan ini. Permisi.

31 Mei 2017

[wafimubarrok-blog]

Selepet Sarung

Pagi hari tadi dalam perjalan dari sonopakis ke ngebel, saya melihat sesuatu yang membuat ingatan saya kembali ke masa dimana duduk lama-lama dan menahan kantuk adalah syarat utama. Tepatnya di gerbang utama kampus yang muda mendunia itu, ada banyak anak-anak yang bermain dengan watados (wajah tanpa dosa). Jika sebagian besar anak zaman sekarang lebih menyukai game-online atau bermain ps di perempatan sotosewu untuk menghabiskan waktu selepas sholat subuh. Maka dalam bayangan saya sangat sulit untuk melihat kembali permainan yang zaman dahulu sangat sakral untuk dimainkan. Permainan yang ikonik karena hampir semua anak bisa punya alatnya. Kalau tidak punya bisa njambret punya bapaknya. Selain itu juga disponsori oleh gajah duduk, atlas, sarung samarinda, sutera samarinda, dan merk-merk lain yang legendaris ala warga desa (seingat saya dulu sangat jarang yang punya merk we don’t talk wadimor). Ya, permainan itu adalah “Selepet Sarung” yang dengan kemampuannya bisa membuat kulit merah atau bahkan celaka dikit bisa luka. Ternyata permainan itu sampai sekarang masih dilakukan. Panjang oemoer kalian pejoeang.

27 Mei 2017

[wafimubarrok-blog]

Untuk, yang terkunci di lift kampus

Bagaimana rasanya terjebak dalam ruangan berukuran kurang dari 2 meter? Tentu pengalaman ini patut diseminarkan. Panas, pengap, gelap, tapi tak ada kalajengking atau ular yang biasa ada di film misteri ilahi. Hanya orang kuat yang bisa bertahan lama dalam keadaan seperti itu.

*Hingga tulisan ini saya buat, listrik belum juga menyala.

24 Mei 2017

[wafimubarrok-blog]

21 Mei '17

Tuhan memberikan rezeki lewat arah yang tak pernah kita duga-duga. Nampaknya hal ini memang sering saya atau bahkan kita semua alami. Bahasa kerennya, kejutan dari Tuhan memang “tak ada tandingan”. Ya, hari ini saya juga mengalami hal seperti itu. Kebetulan pula hari ini adalah hari dimana UGM (asli, bukan Univ Gamping Mengidul) mengadakan ujian masuk tertulis. Sontak hal ini mengundang banyak tanya (kali aja) karena ujiannya dilaksanakan di kampus UMY (nah kalau ini ugm kw). Kampus sebagus UGM kok mengadakan ujian masuknya di ugm kw. Ngece po piye? Tapi yasudahlah tak usah berspekulasi, hal ini menandakan juga sebenarnya bahwa seluruh kampus di negeri ini seharusnya saling terintegrasi dari segala kebijakan dan strategi dadakan. Satu hal saja yang dapat diambil menjadi sebuah keuntungan dari kerjasama ini adalah biro admisi UMY tak usah bersusah payah menyebar brosur ke 4000 calon mahasiswa karena langsung bisa dibagi gratis tis tis di kampus sendiri. Wel kan. Ya tentunya sambil berharap mereka yang nantinya tak lolos tes masuk UGM bersedia mbribik UMY sebagai “gebetan” menyandang status mahasiswa. Itu cuma salah satunya. Hal lain yang pastinya tak diduga-duga adalah honornya lumayan besar. Ya cukuplah bua beli carrier consina terrebi hehehe. Tapi yang paling penting adalah rasa syukur kepada Tuhan karena masih diberi kesempatan menjadi orang yang dititipi rezeki. Tapi (lagi) dan satu kalimat saja ; “Jomblo Harus Produktif dan Pintar Mereproduksi Rupiah”. Sekian

[wafimubarrok-blog]

Hari ini, Sabtu 20 Mei 2017 jadi hari yang cukup sibuk selama bertugas sebagai buruh di PT Muda Mendunia. Terhitung sejak jam 04.00 sudah mendarat di masjid kampus, dilanjutkan bla bla bla dan seterusnya sampai jam 17.00 baru landing di Sonopakis Land. Besok adalah hari yang sudah dijadwalkan untuk mengunjungi Gunung Kidul dengan pantainya yang aduhai itu. Tapi benar apa kata teman saya yang tidak lulus kuliah. Uang itu bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Ya, kalimat yang tepat untuk menggambarkan bepata berharganya seorang jomblo seperti saya. Daripada tidak dapat-dapat pasangan ya afdolnya nyari pundi-pundi rupiah (kalau ada sih dolar) saja.

Tulisan kali ini sangat pribadi dan memakai bahasa yang tak biasa. Bahasa terus terang, :)