Text
Ujian Akhir Semester Marketing Hotel (Adhitya Harits Caesaro)
UJIAN AKHIR SEMESTER
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL
SEMESTER 7, PEMASARAN HOTEL
TANGGAL : Desember 2017
INSTRUKSI :
1. Jawaban dikerjakan di blog masing-masing dan akan dicek pada tanggal 22
Desember 2017
Hotel Truno adalah hotel baru yang berlokasi di Dr Setiabudhi 186, Bandung. Merupakan
hotel independen yang didirikan oleh PT Truno Adi Maskara dan menjadi bisnis pertama
perusahaan ini di industri perhotelan. Berikut datanya :
Nama Hotel : Hotel Truno
Jumlah Kamar : 210 kamar
Kategori : Bintang 4
Investasi : 75 Milyar
Fasilitas :
- 2 meeting room kapasitas 100 pax
- 4 meeting room kapasitas 50 pax
- 2 meeting room kapasitas 20 pax
- 1 ballroom kapasitas 2000 pax
- Swimming pool + Fitness Centre + Spa
- 1 Coffee Shop
- 1 Italian Restaurant
Untuk dapat Break Even Point dalam waktu 5 tahun, maka owner menetapkan sasaran tahun
pertama hotel ini adalah : %Occ sebesar 65% dan ARR sebesar Rp. 640.000,-
Pertanyaan :
1. Buatlah strategi bauran pemasaran untuk hotel Truno selama 1 tahun ke depan, termasuk strategi untuk promosinya mengacu kepada bauran promosi.
2. Susunlah target berdasarkan segmentasi pasar yang anda pilih, tentukan harga masing-masing segmen dan jelaskan bagaimana cara mencapai target tersebut.
3. Buatlah analisa competitor secara sederhana sehingga bisa menjelaskan posisi Hotel
Truno diantara pesaingnya.
4. Buatlah strategi pull dan push yang bisa membantu GM mencapai target di tahun
pertama hotel ini berdiri.
Terima kasih/win/2017
Jawab :
1. Strategi bauran pemasaran Hotel Truno
a. Product
Dalam sebuah usaha yang core product-nya adalah jasa kami akan memasang strategi untuk meningkatkan guest experience, karena produk utama sebuah Hotel adalah sesuatu yang tidak berwujud dan hanya dapat dirasakan. Untuk menciptakan itu semua kami akan melakukan training secara berkala untuk meningkatkan kualitas service yang Hotel kami sediakan. Lalu menciptakan atmosphere yang membuat tamu nyaman dengan menambah fasilitas yang dapat menunjang kepuasan pelanggan ditambah keadaan daerah Setiabudhi dengan cuaca yang sejuk. Semua itu dilakukan untuk membangun citra baik Hotel Truno di mata masyarakat khususnya para target pasar. Kita juga akan menaruh perhatian bukan hanya pada core product ( kamar dan meeting room) namun juga facilitating product, supporting product, augmented product.
b. Price
Untuk strategi menentukan harga kita akan melihat pesaing sekitar daerah Setiabudhi, salah satu competitor utamanya yaitu Hotel Grand Mercure yang merupakan sebuah Mice Hotel yang tiada lain adalah Hotel yang memiliki jenis yang sama dengan Hotel Truno. Kita juga akan menggunakan discount dalam pembayaran tertentu, juga mengeluarkan system member yang tentu saja memberi keuntungan pada member khususnya dalam segi harga.
c. Promotion
Dalam melakukan promosi Hotel Truno akan melakukan advertising baik itu menggunakan media internet maupun non-internet (memasang banner pada akses utama Kota Bandung), Sales Promotion (kupon potongan harga, diskon member, dll), Public Relation, Personal Selling, dan Direct Marketing. Hal tersebut akan dilakukan kepada target pasar yang Hotel Truno telah tentukan.
d. Place
Untuk tempat, tidak bisa dipungkiri daerah Setiabudhi adalah daerah yang sejuk dan memiliki akses yang mudah untuk menuju pusat Perbelanjaan, kuliner, Bandara, dll.
e. People
Karyawan yang dimiliki Hotel Truno adalah salah satu asset yang berharga, untuk menciptakan produk yang berkualitas yaitu sebuah jasa. Untuk itu kami akan melakukan training secara berkala untuk meningkatkan produktivitas kerja, tidak lupa kita akan memberikan reward yang memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik. Hotel Truno akan menciptakan prisnsip bahwa karyawan adalah sebagai tamu kedua juga setiap karyawan adalah marketing bagi Hotel.
f. Process
Saat proses operasional berlangsung, Hotel Truno akan selalu memberikan pelayanan yang konsisten dalam menjaga kepuasan tamu dan juga menciptakan rasa nyaman saat tamu berkunjung dan menggunakan fasilitas Hotel Truno. Karena itu selain menciptakan atmosphere yang menambah guest experience, baik dengan segi arsitektur yang membuat tamu merasa nyaman, Hotel Truno akan menyiapkan Sumber Daya manusia untuk menunjang itu semua.
g. Physical Evidence
Untuk menarik pelanggan dan menciptakan rasa nyaman saat tamu menggunakan jasa Hotel Truno, kami akan menggunakan konsep :
· An attention-creating Medium. Perusahaan jasa melakukan diferensisansi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.
· As a message-creating medium. Menggunakan simbol atau syarat untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.
· An effect-creating medium baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang di tawarkan.
3. Disini saya menggunakan SWOT analysis untuk mengetahui posisi Hotel Truno di antara para competitor
- Strength :
a. Hotel Truno memiliki letak yang strategis dengan akses yang memudahkan para pelanggan untuk menuju Hotel Truno, didukung dengan kondisi daerah setiabudhi yang sejuk, memberikan suasana nyaman bagi para tamu yang ingin menginap, meeting, wedding, dll.
b. Hotel Truno lebih mudah di capai dari pusat kota dibandingkan competitor utama yaitu Hotel Grand Mercure. Memiliki kapasitas ballroom dan meeting room yang cukup besar jika dibandingkan dengan competitor lainnya. Hotel Truno
c. Dengan training secara berkala untuk para karyawan, Hotel Truno dapat memberikan pelayanan yang dapat membuat konsumen merasa nyaman dan puas terhadap produk yang kami tawarkan.
d. Hotel Truno memiliki Facilitating product, supporting product, dan augmented product yang dapat menambah guest experience selama menggunakan pelayanan yang kami berikan.
- Weakness
a. Daerah Setiabudhi adalah daerah yang banyak dilalui wisatawan dari kota Bandung maupun luar kota Bandung juga daerah yang memiliki banyak perguruan tinggi sehingga sering terjadi kemacetan
b. Karena Hotel Truno masih baru berdiri dan sebagai Hotel local maka belum dikenal masyarakat luas dan perlu effort yang lumayan tinggi untuk melakukan pemasaran.
- Opportunity
a. Kawasan Bandung akan lebih banyak pengunjung seiring pesatnya pembangunan yang terjadi di Kota Bandung
b. Banyaknya infrastruktur baru yang memudahkan masyarakat diluar kota Bandung untuk mengunjungi kota Bandung
c. Perusahaan OTA yang semakin banyak sehingga menambah opsi hotel dalam melakukan pemasaran
- Treats
a. Bermunculannya para competitor baru baik itu Hotel maupun Apartemen
b. Kebijakan pemerintah yang sering berubah-ubah
c. Harga komoditas yang terus meningkat
d. Ekonomi Indonesia yang sedikit melemah
4. Strategi pull and push
a. Push strategy
Hotel Truno menerapkan push strategy melalui kegiatan yang turun langsung atau penggunaan media sebagai sarana pembawa pesan ke konsumen. Salah satu kegiatan adalah turun langsung ke konsumen ialah melalui aktif dan bergabungnya Hotel Truno dalam organisasi dan komunitas yang relevan dengan nilai-nilai perusahaan. Lalu dilakukan penunjukan karyawan dalam departemen sales & marketing untuk secara aktif dan tetapi update tentang aktivitas di dalam organisasi tersebut. Pemberian dorongan tentang adanya Hotel Truno dilakukan melaui penggunaan media sarana publisitas perusahaan. Dalam jangka waktu tertentu Hotel Truno memanfaatkan media massa sebagai sarana pemberian dorongan informasi kepada masyarakat mengenai nilai perusahaan. Pengaplikasian push strategy dalam kegiatan marketing public relations melaksanakan program-program yang memanajemen komunikasi antara perusahaan dan public konsumen dengan tujuan lain untuk merangsang tingkat penjualan. Pelaksanaan program tersebut didasari pendekatan employee as company ambassador dan experiental values dan menjadi dasar penyusunan program-program dari marketing public relations Hotel truno kepada public konsumennya.
b. Pull strategy
Praktisi public relations melakukan pendekatan pull strategy dengan memunculkan rasa keterikan konsumen terhadap stimulus yang telah diberikan. Pull strategy merupakan sebuah bentuk usaha untuk membuat konsumen mencari tahu produk dan perusahaan, bahkan ingin mencoba dari produk yang ia diberikan. Dalam perusahaan yang menawarkan jasa sebagai core product-nya maka tidak cukup hanya dalam melakukan pemasaran dan pendekatan masyarakat, pelayanan yang diberikan juga harus dapat membuat pelanggan merasa ingin kembali lagi. Maka di butuhkan karyawan yang memiliki kualitas pelayanan yang baik dengan cara melakukan pelatihan dan juga memberi reward yang sebanding dengan kinerja mereka. Dengan begitu karyawan termotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaanya, hal tersebut dapat menghasilkan pelayanan yang maksimal terhadap pelanggan dan tentu saja pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan yang Hotel Truno berikan. Maka selain terciptanya guest loyality pelanggan juga berfungsi sebagai media pemasaran Hotel Truno (word of mouth) dan menarik pelanggan yang lain karena pelanggan sebelumnya memberikan kesan yang baik terhadap pelayanan yang kami berikan.
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dan harga ditententukan dengan melihat harga para kompetitor lalu juga mengacu kepada target yang telah di tetapkan oleh owner. Dengan target pertahun 65% occ dan ARR sebesar 640.000 IDR maka dapat di asumsikan bahwa target owner pertahun sekitar 31 Miliar dengan rata2 pendapatan perhari sekitar 87 juta. Penentuan harga berikut berdasarkan dari target yang telah di tetapkan dan juga berdasarkan analisis harga kompetitor
Untuk member Hotel Truno memberikan potongan sebesar 20% dan jika memiliki poin yang cukup besar maka potongan harga akan lebih besar.
Cara mencapai target segementasi pasar yang dituju :
a. Corporate dan Government
- Hotel Truno menyediakan meeting room dengan fasilitas yang sangat mendukung kebutuhan pihak segmen
- Memberikan paket meeting sekaligus kamar dan termasuk breakfast
- Memberikan rate harga yang sesuai dengan perjanjian dengan pihak segmen
- Memberikan penawaran pilihan paket menginap sesuai dengan kebutuhan tamu
- Mengajak pihak segmen untuk sekedar makan siang untuk memperlihatkan Hotel Truno sekaligus membangun koneksi secara tidak langsung
b. FIT melalui website Hotel atau walk-in
- Membuat desain yang menarik pada website Hotel dengan akses yang mempermudah tamu untuk mencari informasi tentang Hotel Truno dan akses untuk pemesanan kamar
- Memberikan keuntung kepada tamu seperti program member atau pun pada event-event tertentu
c. OTA
- Bekerjasama dengan berbagai OTA
- Menampilkan seluruh informasi tentang Hotel Truno
- Mengadakan berbagai promo pada pemesanan via OTA tertentu dengan metode pembayaran yang tertentu pula
- Menampilkan keuntungan kepada masyarakat yang ingin menginap di Hotel Truno
0 notes
Text
Digital Marketing di Dunia Perhotelan?
Mungkin jauh dari tema blog penulis karena Penulis sebagai manusia milenial yang kebetulan tidak purba. Kebetulan juga Penulis mempelajari dunia perhotelan dan seorang dosen ahli digital marketing khususnya di dunia perhotelan, memberikan tugas untuk merangkum materi terkait pelajaran Aplikasi Manajemen yang kali ini tefokus terhadap “Digital Marketing in Hospitality Industry”.
Dalam usaha manapun, membangun sebuah citra adalah salah satu faktor inti yang tidak bisa dilewatkan, dimana perusahaan berlomba-lomba untuk membangun nama baik, keunikan produknya, keunggulan produknya, dll. Di masa yang serba digital, khususnya dalam sebuah Bisnis online ini bukanlah hal sulit untuk melakukan semua itu, namun demi bersaing dengan kompetitor perlu konsep dan strategi marketing yang matang. Dunia perhotelan saat ini berlomba dalam lautan digital demi mendapatkan first impression dan membangun guest loyality yang baik.
Tentu saja digital dapat memenuhi hal itu, tentunya dengan konsep dan strategi marketing yang matang. Semakin matang konsep dan strategi marketing sebuah Hotel, maka customer dapat dengan baik mengenal perusahaan dan produk yang di tawarkan. Hampir semua Hotel memiliki Hotel Website yang bertujuan untuk memudahkan calon customer dalam mengetahui informasi seputar Hotel tersebut dan memudahkan tamu dalam melakukan pembelian sebuah kamar. Namun Hotel Website juga berguna sebagai “Distribusi Promosi”, mengapa? Karena dalam dunia digital semua data dapat diperoleh secara kompleks dan spesifik, dalam sebuah sistem yang salah satu contohnya adalah sistem yang disebut heat map yang dapat memudahkan kita mengetahui intensitas sebuah aktifitas yang dilakukan oleh calon customer saat mengakses Website sebuah Hotel. Kita dapat mengetahui dengan jelas area mana yang sering dijelajahi calon customer sebuah Hotel saat membuka Hotel Website.
Salah satu konsep yang disebut sebagai Digital Funneling yang bertujuan untuk mengarahkan pelanggan untuk melakukan apa yang kita mau, menjadikan brand sebuah Hotel menjadi Top of Mind di dalam masyarakat / segmen pasar sebuah Hotel yang berguna membangun Wallpapper effect di Mindset segmen pasar agar selalu mengenal dan mengingat brand sebuah Hotel. Hal ini juga berfungsi melakukan Re-Marketing dimana sebuah situs yang pernah kita kunjungi selalu mengikuti jejak calon customer saat mengakses internet dan bertujuan untuk mengingatkan calon customer terhadap brand sebuah Hotel hal ini berlangsung dalam rentang waktu tertentu.
Selain itu semua, dalam dunia digital dapat mengatur biaya pemasaran via internet menjadi lebih efektif dan efisien, hal ini karena dari data yang kita peroleh dari sistem-sistem sebelumnya dapat mengitung Cost per-click / Cost per-miles / Cost per-acqusition. Sehingga kita dapat dengan mengetahui pemasaran mana yang lebih sering dilihat dan mengundang customer untuk membeli produk yang kita tawarkan.
sumber : Otak Penulis, catatan Penulis dan pengalaman Penulis dari pelajaran Aplikasi Manajemen yang di ajar oleh Bapak Wientor Rahmada yang juga sebagai founder dari website www.bixbux.com
0 notes
Text
Alam Menangis, Kau Dengar?
Lebih baik zaman purba
Penduduknya hanya kumpulan binatang yang belum berakal
Namun mereka masih menghargai pertiwi
Memakai sumber dayanya seperlunya
Walaupun penduduknya buas
Mereka masih memiliki tatakrama terhadap bumi
Lebih baik zaman purba
Geraman binatang buasnya lebih melengking
Namun hal itu tak pernah mengganggu
Tak sekeras geraman penduduk zaman sekarang
Yang lengkingannya di penuhi oleh nafsu
Lebih baik zaman purba
Penduduknya mencium darah untuk kebutuhan mereka
Tak seperti saat ini yang mencium darah untuk kekuasaan
Malahan mereka tega mencium dan menjilat darah rekan sendiri
Lebih baik zaman purba
Masih belum memiliki adat tetapi meraka beradab
Masih mengikuti apa kehendak Tuhan
Sekarang ini sebuah adat yang mereka delegasikan sebagai kebanggaan
Yang mereka bungkus seindah mungkin
Dengan alasan harga diri
Namun untuk tujuan yang bahkan bangkai pun lebih wangi dari niat mereka
Wahai penduduk berakal dengan otak yang kalian banggakan
Apakah syaraf pendengaran kalian rusak?
Apakah indra penglihatan kalian gelap?
Perhatikan dengan baik
Alam menangis yang marah adalah Tuhan
Dikarenakan bingung sebenarnya siapa yang binatang?
0 notes
Text
The Plains with Ocean of the Sky
27 Agustus 2012
Cerita ini berawal dari remaja yang selalu nongkrong di pinggir trotoar Jl. Sumatera 42 sekitar 5 tahun yang lalu, tepatnya di depan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bandung. 14 orang diantaranya memutuskan untuk melakukan pendakian ke Gunung Cikuray yang terletak di salah satu kabupaten di Kota Garut.
Seperti biasa meeting point yang mereka tentukan di sebuah kiosk yang biasa mereka pakai untuk sekedar berkumpul, bermain kartu, sampai ngomongin yang gak penting, kadang datang juga sekedar ingin ngutrug doang sih hehe.
Okey, perjalan dimulai pukul 14.00 WIB dengan mengendarai motor, mereka memulai perjalanan mereka. Sekedar informasi 4 orang diantaranya belum memiliki pengalaman dengan pendakian, Yak! Termasuk penulis ini.
Singkat cerita, setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, kami sampai di pedesaan yang dekat dengan kaki Gunung Cikuray, kira-kira sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka memutuskan untuk bermalam di sebuah masjid dan beristirahat di teras masjid tersebut, tak lupa mereka mengeluarkan sleeping bag masing-masing sebagai kasur dan selimut mereka.
Terbangun sebelum fajar memperlihatkan cahayanya, tak lupa membumikan kepala berharap pertolongan-Nya agar di lancarkan segala-galanya. SLEP! kita mulai perjalanan menuju kaki gunung Cikuray. Setelah perjalanan selama kira-kira 10 menit, sampailah di sebuah perkebunan teh, kami berencana untuk memarkirkan kendaraan kami di bangunan pemancar salah satu stasiun televisi Indonesia. Dan....akses menuju kesana berupa jalan seadanya dengan bebatuan besar dan tanpa penerangan sama sekali, untungnya ada salah satu rekan kami yang sudah pernah menjajaki kakinya di puncak Cikuray ini.
Dengan bermodal nekat dan do’a kami semua melibas rintangan yang ada, dan baru ingat sepeda motor yang saya pakai belum di isi bensin, Syalaaann!!! Karena sudah kepalang tanggung setengah perjalanan kami tempuh, Saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Sepertinya keberuntungan Penulis belum habis saat itu, kami sampai dengan selamat di pemancar stasiun televisi tersebut.
08.00 WIB setelah melakukan ritual sarapan (termasuk sebeteng den cekepe hedeng) kami memulai petualangan kami. Di mulai dengan memasuki perkebunan teh yang menurut saya cukup gersang, karena datarannya berupa pasir bukan tanah, unik juga ya. Baru saja sekitar 20 langkah saya mau pulang!!!!! Dasar paru-paru butut, ditambah kebul yang seperti meledek pernapasan saya, tak lupa sepasang tuur yang mulai ngadegdeg, tapi karena saya merasa lelaki memiliki sebuah gengsi yang cukup besar, saya kuatkan mental babari ceurik kebul.
Untuk sekedar info, di Gunung Cikuray terdapat 6 buah pos (tempat peristirahatan) ditambah Puncak Bayangan (di sebut puncak bayangan karena jika kita melihat dari kaki Gunung Cikuray, Puncak Bayangan lah yang terlihat seperti puncak asli, padahal terdapat puncak yang sebenarnya).
Dimulai lah kami melakukan perjalanan menuju pos pertama, sesampai disana kami beristirahat sejenak. Kami tidak bisa beristirahat lama-lama, untuk mencegah suhu tubuh agar tetap hangat dan jangan terlalu banyak minum air, selain itu membuat perut kita kembung, Gunung Cikuray adalah gunung yang tidak memiliki mata air, maka dari itu kami harus menghemat sebisa mungkin persediaan air kami.
Tidak sengaja pandangan saya melihat sekelompok pendaki yang sudah memulai camping mereka menggunakan alat masak mereka dan sepertinya mereka berencana menetap agak lama. Dasar bocah ingusan, pikiranku mulai meremehkan mereka dengan berkata “Si anjir baru ge pos satu udah kemping deui wae”. Saya akhirnya memulai percakapan dengan mereka dan mata saya yang segaris ini agak terbelalak ketika mereka mengatakan mereka jalan kaki dari jalan utama (tempat saya menginap). “Wuanjerrrrrrrrr! dari sana sampai sini kan sekitar 2km perjalanan, kami yang mengendarai motor saja butuh waktu hampir 1 jam sampai pemancar”. Akhirnya saya menarik kata-kata sembrono saya tadi.
Singkat cerita aja nih ya, setelah melalui beberapa pos kami sampai di pos 4 sekitar pukul 12.00 WIB. Disana kami beristirahat agak lama, karena pos 4 adalah satu-satu nya pos yang memiliki tanah datar terbesar dari pada pos yang lain (pos yang lain paling-paling hanya sekitar 5 x 5 meter) tapi pos 4 seperti lapangan kecil yang kami anggap surga, karena akhirnya kami bisa memanjakan otot kaki kami yang agak tegang (walaupun tak setegang lihat kecengan sih).
Setelah kami menghabiskan beberapa batang rokok dan beberapa mili liter air, saya ingin berkeliling dan menemukan sebuah jalan setapak buntu, sekitar 10 meter depan saya adalah sebuah dinding tanah dengan akar pohon yang keluar di permukaanya. Dan sialannya itu adalah akses kami menuju pos selanjutnya, akhirnya kami melakukan root climbing dengan jidat yang di cium oleh lutut masing-masing sepanjang perjalanan menuju pos 5.
Setelah jidat kami puas ciuman dengan lutut kami yang terbuka karena rata-rata kami memakai celana sobek, kami sampai di puncak bayangan sekitar pukul 14.30 WIB. Sekedar cerita, ternyata menurut urban legend puncak bayangan memiliki misteri, seorang pendaki pernah hilang di puncak bayangan dan tak pernah ditemukan. SHED! akhirnya saya mengajak teman-teman untuk bergegas menuju puncak yang sudah saya lihat dengan sepasang bola mata.
Sepanjang perjalanan kami bertemu dengan pendaki lain yang mulai “turun” dan selalu mengatakan “ayo kang semangat, tinggal sebentar lagi” ( sebenernya nya sih sebentarnya itu kira-kira sekitar 4-7 jam perjalanan) tapi kata-kata bohong yang sederhana itu dapat memacu kaki kita untuk melakukan perjalanan, ajaib.
Daaaaaaaaaaaaan.....sekitar 1 jam perjalanan dari puncak bayangan, akhirnya kami sampai di puncak utama sekitar pukul 15.50 WIB. Karena belum nampak keajaiban yang orang-orang katakan, kami bergegas mendirikan tenda dan memasak beberapa makanan untuk membayar hutang kepada depkolektor yang sedari tadi sudah menggedor dinding lambung kami.
Kira-kira sekitar pukul 17.40 matahari sudah lumayan lelah dan memutuskan untuk istirahat menyinari sisi bumi yang kami tempati. Dimulailah keajaiban pertama yang membuat saya lemas dan melupakan lelah yang saya alami tadi. Sinar jingga yang diciptakan sang surya membuat bias lingkungan sekitar saya dan menjadikan pemandagan yang sulit di ungkapkan lidah saya yang sering pakai untuk mengucapkan kata-kata kotor.
Kelopak mata kami seolah-olah sulit untuk di tutup setelah melihat dan menyadari bahwa alam yang Tuhan kami ciptakan luar biasa indah, kami tak bisa bergerak dari ujung puncak tempat kami berdiri. Fenomena tersebut seakan-akan melarang kami untuk beranjak dan meminta kami untuk menikmati setiap detik momen yang di ciptakan alam pada saat itu.





Setelah mata kami di puaskan oleh fenomena yang tidak bisa kami dapat di perkotaan tersebut, kami memutuskan untuk beristirahat di tenda masing-masing. Karena saya telat masuk tenda, seperti yang saya duga, saya mendapatkan tempat tidur paling ujung, gak suka!!!!
Sekitar pukul 01.00 WIB saya terbangun karena ingin kencing, sialan diluar sana gelap sekali!!! Saya pun memutuskan untuk menahan si jack agar tidak muntah dulu. Sekitar pukul 02.10 akhirnya yang saya tunggu-tunggu terjadi, teman saya mengatakan “aya nu rek qiih moal?” tanpa sebuah delay saya menjawab pertanyaan tersebut dengan semangat, ternyata teman saya yang lain dari tadi juga menahan pipis dan menunggu orang lain bangun HAHAHAHA dasar belegug.
Akhirnya, akhirnya, akhirnya fenomena puncak pun tiba, sekitar pukul 5.00 WIB salah satu teman saya yang bernama Ibo berteriak “BARUDAK!!! NGALI KALUAR IEU JIGA DI FOTO PISAN ANJIR” sontak kami bangun dan bergegas keluar tenda, dan.....Subhanallah....percaya atau tidak saya melihat pemandagan yang jauh lebih luar biasa dari kemarin sore, pemandangan terindah yang cukup membuat saya merinding saat membayangankannya dan mengetik cerita ini.
Sang surya yang datang bertugas perlahan menyinari pemandangan yang membuat saya tak berhenti mengucapkan nama Allah. Sebuah pemandangan yang cukup untuk saya berdiri merinding bukan karena suhu 2 derajat yang saya rasakan saat itu, tapi karena melihat sebagian kecil karya lukisan Tuhan yang benar-benar menunjukan bahwa diri-Nya itu sangat sangat sangat lah besar!
Kami merasa berada di atas awan, sejauh mata memandang adalah awan yang seolah-olah berkumpul dan menunjukan bahwa lagu Stairway to Heaven itu adalah based on true story. Berkolaborasi dengan sinar jingga sang surya dengan angin yang berhembus perlahan seakan-akan menjadi perpaduan sempurna untuk kita menikmatinya dengan sebatang rokok dan kopi. Subhanallah......pohon-pohon dibawah saya pun seperti menjadi hiasan jalan awan yang terbentuk pada saat itu. Tak lupa kami mengabadikan momen tersebut dengan mengambil beberapa gambar, walaupun sebenarnya momen tersebut akan melekat abadi pada pikiran kami. Tapi kami ingin menunjukan (sebenernya sih pamer) kepada orang lain bahwa Negeri di Atas Awan itu benar adanya!
(Foto yang kami ambil no filter! Alias Alami seperti itu adanya Tubruk, seperti kopi hitam dan dji sam soe!)







0 notes