Tumgik
#Alat Kesehatan Untuk Posyandu
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Dinkes Kabupaten Tangerang Tingkatkan Kapasitas Pelayanan Kader Posyandu
KAB. TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan peningkatan kapasitas pelayanan Posyandu tahun 2024 di ruang Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten Tangerang, Rabu (28/2/2024). Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu khususnya terkait penggunaan alat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 4 months
Text
Dukung Program Layanan Kesehatan Masyarakat, Desa Dangin Puri Kelod Gelar Posyandu
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Guna mendukung program layanan masyarakat berbasis kesehatan, Banjar Yangbatu Kauh menyelenggarakan kegiatan Posyandu Balita, Lansia dan BKB (Bina Keluarga Balita) pada hari Minggu (7/1/2024). Perbekel Desa Dangin Puri Kelod, I Made Sada saat dihubungi mengungkapkan, Desa Dangin Puri Kelod menyelenggarakan kegiatan posyandu ini untuk menekan angka stunting dan mengecek kesehatan lansia. “Kegiatan posyandu ini rutin kami laksanakan setiap bulannya, dengan tujuan untuk memantau perkembangan balita, menekan angka stunting dan mengecek kesehatan lansia,” ujarnya. Layanan Posyandu ini memfokuskan pada layanan kesehatan berbasis masyarakat bagi balita, ibu hamil serta lansia. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pemerintah desa, Kader Posyandu, Lansia, BKB, KPM bekerjasama dengan Pemerintah Desa Dangin Puri Kelod. “Kami selalu berharap agar kegiatan posyandu untuk balita, lansia dan BKB (Bina Keluarga Balita) bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sebagai deteksi awal kesehatan berbasis masyarakat serta pencegahan stunting bagi balita,” kata I Made Sada. Adapun kegiatan posyandu untuk balita yaitu adanya pengukuran lingkar kepala, berat badan dan tinggi badan, sedangkan untuk posyandu lansia dilakukan pengukuran tensi, Giat BKB pengenalan APE (Alat Peraga Edukasi). “Antusias warga sangat mendukung dengan adanya kegiatan posyandu ini, semoga masyarakat mendapatkan gizi baik dan seimbang serta bebas dari stunting. Ke depannya, masyarakat harus tetap rajin datang ke posyandu, karena layanan kesehatan ini juga bisa memfasilitasi untuk mengecek kesehatan,” tutupnya.(bpn) Read the full article
0 notes
korem152 · 8 months
Text
Danrem 152/BBL Ikuti Kegiatan Vicon Peresmian Aplikasi E-Stuntad Stunting Oleh KASAD
Tumblr media
Ternate, 5 September 2023
Hari ini, Angkatan Darat Indonesia meluncurkan Aplikasi E-Stuntad, sebuah langkah inovatif dalam upaya pencegahan dan pendeteksian anak stunting di Maluku Utara. Peluncuran ini diadakan secara virtual dan diikuti oleh berbagai pihak, termasuk Danrem 152/Baabullah serta Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata komitmen Angkatan Darat Indonesia dalam mendukung program pencegahan stunting di Indonesia. Kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak-anak, menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu penanganan serius. Dalam upaya mencapai tujuan ini, Aplikasi E-Stuntad diperkenalkan sebagai alat yang dapat membantu mendeteksi dan mencegah stunting pada anak-anak.
Kegiatan peluncuran Aplikasi E-Stuntad berlangsung secara virtual di ruang rapat Kantor Persit Korem 152/Baabullah.
Danrem 152/Baabullah, yang ikut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan "Kami akan berupaya untuk mendukung penuh penggunaan Aplikasi E-Stuntad yang diluncurkan oleh Angkatan Darat. Dengan Harapan bisa melihat perubahan positif dalam kondisi gizi anak-anak di wilayah Maluku Utara."
Turut hadir dalam kegiatan virtual tersebut Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Elkines Villando Dewangga K., S.A.P.,, Kasi Pers Kasrem 152/Baabullah Kolonel Inf Asep suprianto, Dandenkesyah 16.04.01 ternate Letkol CKM Ilham sujair, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Nuryamin, Kepala Dinas PPKB Kota Ternate Rajiman Makka.
Selesai melaksanakan Kegiatan Virtual meluncurkan Aplikasi E-Stuntad oleh Angkatan Darat, Danrem 152/Baabullah bersama sama dengan Kepala Perwakilan BKKBN ProvinsiMaluku Utara dan Kepala Dinas PPKB Kota Ternat beserta jajarannya melaksanakan kunjungan ke Bangunan Posyandu Korem 152/Baabullah. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami secara langsung kondisi dan pelayanan yang diberikan oleh Posyandu dalam upaya pencegahan stunting dan pemantauan pertumbuhan anak-anak.
Brigjen TNI Elkines Villando Dewangga juga menambahkan, "Posyandu adalah tulang punggung dalam upaya kita untuk mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak. Kami sangat mengapresiasi kerja keras para relawan Posyandu dan berkomitmen untuk mendukung mereka dalam setiap cara yang kami bisa."
Kunjungan ini mencerminkan komitmen yang kuat dari Danrem 152/Baabullah dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak-anak, serta meningkatkan kualitas hidup di masyarakat wilayah Maluku Utara (Penrem 152)
0 notes
Text
Tumblr media
Dansatgas Laporkan Hasil Pelaksanaan Program TMMD Reguler Ke 117
KARANGANYAR — Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P. selaku Dansatgas TMMD Reguler 117, melaporkan singkat hasil pelaksanaan program TMMD reguler ke 117, Kepada Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigadir Jenderal TNI Ujang Darwis, pada upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 yang telah dilaksanakan sejak satu bulan yang lalu, di desa Gentungan, kecamatan Mojogedang, Kamis 10 Agustus 2023.
Program Bakti TNI guna mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat. Program TMMD yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1980-an dimana dulunya dikenal dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD) yang manfaatnya sangat dirasakan bagi masyarakat khususnya bagi yang tinggal di daerah pedesaan. Selanjutnya tujuan secara umum diselenggarakannya TMMD ini adalah untuk membantu program Pemerintah Daerah dalam percepatan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur serta penanganan permasalahan sosial masyarakat di wilayah terpencil, terpelosok, dan kawasan perbatasan.
Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigadir Jenderal TNI Ujang Darwis mengungkapkan TMMD Reguler ke-117 tahun 2023 Kodim 0727/Karanganyar di desa Gentungan kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar kali ini mengangkat tema “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat”. Tema ini mengandung makna bahwa TNI bersama dengan Pemerintah Daerah, Polri, dan masyarakat secara bersama-sama melaksanakan proses percepatan pembangunan fasilitas umum dan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
TMMD Reguler tahun ini diselenggarakan di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah antara lain Kabupaten Banyumas, Kulonprogo, Grobogan, dan Karanganyar. Selain empat Kabupaten tersebut, seluruh Kodim di jajaran Kodam IV/Diponegoro juga menyelenggarakan TMMD Sengkuyung atau imbangan sebagai tekad Kodam IV/Diponegoro dalam membantu percepatan pembangunan di daerah secara menyeluruh.
Selama kurang lebih satu bulan para Prajurit Kodam IV/Diponegoro, Pemerintah Daerah dan segenap komponen masyarakat saling bahu-membahu, tanpa mengenal lelah berupaya menyelesaikan program TMMD ke-117. Kebersamaan ini merupakan bentuk sinergitas yang positif dalam menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota TNI, Polri, Pemda, dan masyarakat, yang telah bekerja secara maksimal sehingga sasaran fisik TMMD yang berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur diantaranya pengecoran jalan, rehab Pos Kamling, Mushola, jambanisasi, pembuatan pintu air, sumur galian, dan saluran tersier, serta Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat diselesaikan tepat waktu.
Pencapaian sasaran fisik tersebut juga diimbangi dengan pencapaian hasil pada sasaran non fisik yang berupa penyuluhan beberapa materi, seperti kesadaran bela negara, penyuluhan hukum dan Kamtibmas, kesehatan, pertanian, pendidikan, Wasbang, Narkoba, keagamaan, KB Kesehatan, lingkungan hidup, pengetahuan kemandirian pengelolaan SDM dan SDA, pelayanan publik dan kependudukan, ketahanan pangan, penanganan Stunting, Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM), UMKM, dan kegiatan Bhakti Sosial seluruh sasaran diatas dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.(Sw-Kra27)
0 notes
lembahlawu · 9 months
Text
Tumblr media
Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Tutup TMMD Reguler 117 Kodim 0727/Karanganyar
KARANGANYAR — Program Bakti TNI guna mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat. Program TMMD yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1980-an dimana dulunya dikenal dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD) yang manfaatnya sangat dirasakan bagi masyarakat khususnya bagi yang tinggal di daerah pedesaan. Selanjutnya tujuan secara umum diselenggarakannya TMMD ini adalah untuk membantu program Pemerintah Daerah dalam percepatan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur serta penanganan permasalahan sosial masyarakat di wilayah terpencil, terpelosok, dan kawasan perbatasan.
Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigadir Jenderal TNI Ujang Darwis mengungkapkan TMMD Reguler ke-117 tahun 2023 Kodim 0727/Karanganyar di desa Gentungan kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar kali ini mengangkat tema “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat”. Tema ini mengandung makna bahwa TNI bersama dengan Pemerintah Daerah, Polri, dan masyarakat secara bersama-sama melaksanakan proses percepatan pembangunan fasilitas umum dan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
TMMD Reguler tahun ini diselenggarakan di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah antara lain Kabupaten Banyumas, Kulonprogo, Grobogan, dan Karanganyar. Selain empat Kabupaten tersebut, seluruh Kodim di jajaran Kodam IV/Diponegoro juga menyelenggarakan TMMD Sengkuyung atau imbangan sebagai tekad Kodam IV/Diponegoro dalam membantu percepatan pembangunan di daerah secara menyeluruh.
Selama kurang lebih satu bulan para Prajurit Kodam IV/Diponegoro, Pemerintah Daerah dan segenap komponen masyarakat saling bahu-membahu, tanpa mengenal lelah berupaya menyelesaikan program TMMD ke-117. Kebersamaan ini merupakan bentuk sinergitas yang positif dalam menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota TNI, Polri, Pemda, dan masyarakat, yang telah bekerja secara maksimal sehingga sasaran fisik TMMD yang berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur diantaranya pengecoran jalan, rehab Pos Kamling, Mushola, jambanisasi, pembuatan pintu air, sumur galian, dan saluran tersier, serta Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat diselesaikan tepat waktu.
Pencapaian sasaran fisik tersebut juga diimbangi dengan pencapaian hasil pada sasaran non fisik yang berupa penyuluhan beberapa materi, seperti kesadaran bela negara, penyuluhan hukum dan Kamtibmas, kesehatan, pertanian, pendidikan, Wasbang, Narkoba, keagamaan, KB Kesehatan, lingkungan hidup, pengetahuan kemandirian pengelolaan SDM dan SDA, pelayanan publik dan kependudukan, ketahanan pangan, penanganan Stunting, Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM), UMKM, dan kegiatan Bhakti Sosial seluruh sasaran diatas dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Selanjutnya, sebelum mengakhiri amanat ini, saya sampaikan beberapa perhatian sebagai berikut :
Pertama. Pelihara terus semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat, jangan mudah terhasut dan terprovokasi.
Kedua. Pelihara terus semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini.
Ketiga. Pelihara hasil program TMMD, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang.
Keempat. Kepada para Dansatgas TMMD, segera lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan TMMD untuk dijadikan bahan perbaikan pada program TMMD mendatang.
Kelima. Kepada para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD, dengan selesainya kegiatan ini segera kembali ke induk pasukan masing-masing dan perhatikan faktor keamanan selama dalam perjalanan.
Demikian amanat saya kali ini. Akhirnya dengan mengucapkan “Alhamdulillahirabbil 'alamin”, Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-117 dan Sengkuyung Tahap II TA 2023, saya nyatakan secara resmi “ditutup”. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita sekalian dalam mengabdi kepada bangsa dan negara yang kita cintai.(Sw-Kra27)
0 notes
kapol-id · 1 year
Text
Pantau Hipertensi, Kader Posyandu Dapat Bantuan Tensimeter Digital
Pantau Hipertensi, Kader Posyandu Dapat Bantuan Tensimeter Digital
KAPOL.ID – Kader posyandu di bawah Puskesmas Sambongpari Mangkubumi Kota Tasikmalaya mendapat bantuan tensimeter digital dari Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, H. Murjani. Setidaknya 48 unit alat kesehatan tersebut nantinya dapat memantau kondisi kesehatan masyarakat. “Tensimeter inikan salah satu untuk memantau kondisi kesehatan. Terlebih penyakit hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dapur-asik · 2 years
Text
Contoh Soal PWS KIA Dan Jawabannya
Tumblr media
Pada artikel kali ini, kami akan memberikan contoh soal PWS KIA dan jawabannya. Semoga contoh soal ini bisa bermanfaat bagi anda yang sedang mencari dan membutuhkan informasi ini.
Apa Itu PWS KIA?
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program Kesehatan Ibu Anak (KIA) di suatu wilayah kerja secara terus menerus,agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang meliputi 4 pelayanan kesehatan yaitu tentang ibu hamil atau ibu bersalin, kesehatan anak, imunisasi dan gizi. Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi terkait untuk tindak lanjut. Program KIA merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer. Untuk membantu menurunkan angka kematian balita, diperlukan kerja yang efektif dari pemerintah daerah, untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan di tingkat terendah yaitu melalui kader posyandu yang di dampingi oleh bidan dari Puskesmas setempat. Berdasarkan data terakhir World Health Organization (WHO)¬ menyebutkan di tahun 2015, terdapat 134.200 kematian di seluruh dunia (setara dengan 367 kematian/hari, atau 15 kematian/jam). Dari data yang di Himpun oleh WHO, perlu dilakukan inovasi untuk menurunkan tingkat kematian bayi seperti membuat sistem yang terkomputerisasi. Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.
Contoh Soal PWS KIA Dan Jawabannya:
Berikut ini kami sediakan beberapa contoh soal PWS KIA dan jawabannya, kami sediakan di google drive. File ini pun bisa anda download dan edit menggunakan microsoft word. Contoh Soal PWS KIA Microsoft Word Contoh Soal PWS KIA PDF Read the full article
0 notes
harisls-blog · 5 years
Text
Desa dengan Fasilitas Selengkap Kota
RUMAH TANPA PAGAR: Rumah-rumah dari papan yang didesain seperti rumah bugis, dibangun dengan halaman luas, tanpa pagar, menjadi hunian bagi karyawan PT Vale Indonesia.
SETELAH melintasi danau dengan beberapa pulau kecil, roda ban pesawat akhirnya mendarat cukup keras, di landasan pacu. Bumi Sorowako pun terhampar di bawah kaki.
===
BANDARA kecil itu berada tak jauh dari perbukitan dengan hutan yang cukup lebat. Dari jendela pesawat yang selebar buku, saya bisa melihat beberapa lokasi. Pada perbukitan dan gunung yang membentengi danau Matano itu terlihat jelas guratan tanah kecoklatan. Bekas digaruk dan dikuliti oleh alat berat penambang bijih nikel.
Pesawat jenis ATR 42 itu dioperasikan oleh Indonesia Air. Meski mengangkut penumpang umum, sejatinya pesawat tersebut dioperasikan dan hanya melayani karyawan PT. Vale Indonesia. PT. Vale Indonesia adalah perusahaan nikel yang beroperasi di wilayah yang menjadi salah satu sumber nikel terbesar di dunia, selain Cuba dan New Caledonia.
Karena itu keberangkatan pesawat dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tidak seperti umumnya pesawat komersil.
“Dekat dekat dengan pintu boarding. Pastikan memang jam berangkat kepada petugas,” kata dr. Sheilla, per telepon memberitahu, Kamis siang, akhir pekan lalu.
Dan benar saja, sudah lewat 5 menit dari pukul 11.30 waktu setempat namun belum ada tanda tanda panggilan untuk penumpang. Dengan bergegas, saya mendatangi petugas pemeriksa tiket. Ternyata saya dan Astred adalah penumpang terakhir yang ditunggu. Pesawat berkapasitas 50 penumpang itu satu-satunya transportasi udara yang rutin melayani Sorowako-Makassar. Turun dari pesawat saya tak lagi masuk ke ruang kedatangan, tapi langsung menuju tempat parkir. Mobil jemputan sudah menunggu.
Saya menginap di Apartemen PT Vale Indonesia, berjarak sekira 10 menit dari bandara. Apartemen hanyalah salah satu tipe hunian karyawan PT Vale Indonesia. Perumahan itu dibangun dengan memadukan konsep rumah bugis dan barat. Saya menyebutnya konsep east meet west. Berdinding kayu, dengan halaman luas dan tanpa pagar. Karena dekat dengan gunung dan danau Matano, udara di sekitarnya terasa sejuk.
“Besok pagi saja jalan melihat-lihat,” kata Sheilla, dokter yang tugas belajar di Rumah Sakit Sorowako.
***
Sorowako adalah salah satu dari lima desa di wilayah Kecamatan Nuha. Luasnya sekira 178 km persegi atau hanya sekira 2,56 persen dari wilayah Kabupaten Luwu Timur. Dengan penduduk sekira 7.709 jiwa, daerah yang sebelumnya hanya kampung terpencil itu menjadi desa yang sangat maju. Sorowako ada dalam tubuh sebuah desa namun dengan fasilitas selengkap kota. Setidaknya, hal ini dapat dilihat dari infrastruktur yang dibangun. Jalan dibangun lebar-lebar. Beberapa di antaranya lebih lebar dari jalan depan Gedung Wanita Luwuk. Di samping kiri kanan jalan dibangun drainase. Ada juga trotoar untuk pejalan kaki. Beberapa lorong pemukiman warga yang hanya selebar badan mobil pun, diaspal mulus.
Kehadiran PT Vale Indonesia di sana memang sangat terasa. Tidak hanya ditandai dengan lalu lalang mobil proyek berbagai jenis yang ditandai dengan bodi dipenuhi lumpur, dan berbendera merah. Banyak infrastruktur yang dibangun dengan papan nama PT Vale Indonesia atau Internasional Nickel Indonesia Tbk (Inco), seperti pasar, terminal dan lain-lain.
Pada bidang pendidikan misalnya, terdapat satu unit TK privat, 3 sekolah dasar negeri dan masing masing satu SMP dan SMA. Sorowako juga bahkan memiliki perguruan tinggi yakni Akademi Teknik Sorowako dengan ratusan mahasiswa.
Fasilitas pendidikan di Sorowako dan umumnya di wilayah kecamatan Nuha memang cenderung lengkap. PT Inco Tbk–yang berubah nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2011- menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai bagi karyawannya serta masyarakat sekitar.
Di bidang Kesehatan, Sorowako yang bukan ibu kota kecamatan itu, memiliki satu puskesmas plus, poskedes, tiga posyandu dan apotik. Bahkan terdapat satu unit rumah sakit berstandar Internasional. Rumah sakit itu dibangun minimalis dengan unit gawat darurat 1 x 24 jam.
“Ruangan dalam rumah sakit didesain seperti kapal. kamar-kamarnya berukuran kecil namun nyaman. Setiap ruangannya dipisahkan dengan pintu yang bisa meredam kebakaran,” ujar salah seorang dokter yang bertugas di rumah sakit itu.
Meskipun rumah sakit diperuntukkan untuk karyawan PT Vale Indonesia. Keberadaan rumah sakit itu sangat membantu warga sekitar. Dari cerita bu Ratna, salah seorang perawat, warga Sorowako,l terutama penduduk asli dan warga dari desa desa tetangga, berobat gratis di rumah sakit itu.
Meskipun tidak memiliki hotel berbintang—ada dua hotel berbintang terletak di Desa Nikkel, yang juga wilayah kecamatan Nuha—Sorowako memiliki lima hotel non bintang dengan sejumlah rumah makan, restoran dan kedai kopi.
Desa ini juga memiliki pasar sendiri. Lebih kecil dari pasar Simpong, lebih besar dari pasar Batui dan Unjulan. Di desa ini juga beroperasi beberapa bank, yang paling besar adalah Bank Mandiri dan BRI. Sementara BNI mengoperasikan kantor kas sendiri. (*)
Diterbitkan di Luwuk Post 29 Maret 2016
Tumblr media
1 note · View note
kodim0902trd · 2 years
Text
Dimasa Pandemi Covid Babinsa 0902-11/Biduk-Biduk Tetap Dampingi Giat Posyandu
Babinsa Koramil 0902-11/Biduk, Sertu Irianto, membantu dan melaksanakan pendampingan kegiatan Posyandu di Kampung Giring – Giring Kecamatan Biduk – Biduk Kabupaten Berau, Senin (14/03/2022).
Kegiatan Posyandu yang dilaksanakan merupakan salah satu program Dinas Kesehatan Berau melalui Puskesmas dengan tujuan meningkatkan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat.
Dikatakan Sertu Irianto untuk kegiatan Posyandu rutin Kampung Giring - Giring kali ini terfokus pada pelayanan Imunisasi bagi balita dan pelayanan alat Kontrasepsi bagi Ibu- ibu.
Pelaksanaan Posyandu rutin ini manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat karena mempermudah mereka dalam mendapatkan layanan kesehatan ataupun konsultasi terkait kesehatannya.
"Untuk itu saya sebagai Bintara Pembina Desa Koramil Biduk - Biduk akan terus melaksanakan pendampingan kegiatan Posyandu dan juga hadir dalam setiap kegiatan positif lainnya yang bermanfaat bagi warga masyarakat," kata Babinsa.
"Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu itu sendiri tetap mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19," pungkasnya. (Pendim 0902/BRU)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
Text
SEMANGAT JUM'AT BERSIH WARGA BERSAMA BABINSA MEDALKRISNA BERSIHKAN JALAN DESA DAN POSYANDU
Bojongmangu - Dalam rangka Jumat Bersih, Babinsa Medalkrisna Koramil 09/Cibarusah Serda Amriwan bersama masyarakat melaksanakan kegiatan karya bakti pembersihan kanan kiri jalan desa Medalkrisna  di Kp Bedeng Rt 009/05 dan Kp Bojongmangu RT 008/04  Desa Medalkrisna Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi, Jumat (26/02/2021).
Tumblr media
Kegiatan Jumat bersih aktif dilaksanakan pemerintah Desa Medalkrisna Kecamatan Bojongmangu yang dipimpin langsung oleh Kades Bapak Samid, hal ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan, serta menciptakan lingkungan rapi, indah dan nyaman untuk di tempati oleh warga masyarakat serta mengantisipasi banjir di saat musim hujan sekarang ini.
Karya bakti bersama dengan warga desa tersebut mencerminkan Kemanunggalan TNI-Rakyat makin solid dan kuat, terlebih kegiatan ini dimotivasi oleh Serda Amriwan selaku Babinsa di Desa tersebut dan dilaksanakan dengan partisipasi serta kesadaran dari masyarakat.
"Saya sangat mengapresiasi semangat gotong royong warga di sini, tanpa di minta mereka secara  swadaya membawa alat masing-masing dari rumah untuk melaksanakan Karya bakti pembersihan jalan di desanya, ini menunjukan bahwa budaya gotong royong disini masih terpelihara dengan baik," ujar Serda Amriwan.
Tumblr media
“Sebagai Babinsa Serda Amriwan berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menambah kedekatan dan hubungan baik antara Babinsa dengan masyarakat, serta dapat mewujudkan lingkungan bersih, rapi, indah dan sehat agar kita terhindar dari segala macam penyakit, terutama di masa Pandemi Covid 19 ini" tutup Babinsa Medalkrisna. (YN09).
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Perayaan HUT Ke-65 Astra di Bali, Hadirkan Festival Kesehatan Astra 2022 untuk Wujudkan Indonesia Sehat
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Mengawali rangkaian hari ulang tahun (HUT) Ke-65 Astra untuk nuansa Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Indonesia Bagian Timur serta memperingati Hari Kesehatan Nasional 2022, Astra melanjutkan komitmen kontribusi sosial berkelanjutan pada bidang kesehatan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia sehat melalui Festival Kesehatan Astra 2022. Festival Kesehatan Astra 2022 yang dilaksanakan di Kampung Berseri Astra (KBA), Tegehsari, Bali, turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI), Maria Endang Sumiwi, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa , dan Chief of Corporate Human Capital Development Astra Aloysius Budi Santoso. "Kami menyampaikan terima kasih kepada Astra yang selama ini telah memberikan kontribusi sosial berkelanjutan, salah satunya pada pilar kesehatan. Melalui kegiatan Festival Kesehatan Astra, kami berharap dapat menjadi awal kolaborasi bersama Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar bersama Astra dalam penyelenggaraan transformasi pelayanan kesehatan primer, serta ke depannya dapat dilaksanakan di provinsi, kabupaten dan kota lain yang menjadi lokasi binaan Astra," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Maria Endang Sumiwi. “Sepanjang 65 tahun berkembang bersama masyarakat Indonesia, Astra menyadari bahwa kesehatan merupakan pilar terpenting dalam kehidupan bermasyarakat. Bersama Kementerian Kesehatan RI, Astra terus berupaya memberikan sumbangsih nyata, serta berharap bahwa semangat untuk terus berkolaborasi dalam mendukung program kesehatan terus berkembang demi Indonesia yang lebih sehat,” ujar Chief of Corporate Human Capital Development Astra Aloysius Budi Santoso. Festival Kesehatan Astra 2022 yang bertajuk “Establish Sustainable Family Wellness” memiliki maksud untuk membangun kepercayaan masyarakat bahwa kesehatan dan kesejahteraan bangsa dimulai dari lingkungan keluarga yang sehat, sesuai dengan visi Kementerian Kesehatan RI yang mendorong kesehatan dimulai dari lingkup terkecil dengan upaya preventif. Rangkaian Festival Kesehatan Astra 2022 diawali dengan peresmian Posyandu Purnama terintegrasi di Banjar Tegehsari, Desa Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, pencanangan Posyandu Prima di Desa Tonja, aktivitas kesehatan anak dan keluarga berupa rangkaian cuci tangan pakai sabun yang diikuti 650 peserta, lomba memasak makanan sehat keluarga, serta gerakan donor darah di wilayah Grup Astra di seluruh Indonesia yang nantinya total peserta donor darah akan dikonversikan menjadi bantuan alat posyandu di seluruh Indonesia. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) antara Astra dengan Kementerian Kesehatan RI dalam meningkatkan kesehatan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia sehat. Mencakup upaya peningkatan bidang kesehatan masyarakat, penguatan dan aktivasi pelaksanaan posyandu, peningkatan upaya kesehatan dengan pendekatan siklus hidup, serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Astra Untuk Indonesia Sehat Astra menginisiasi Astra Untuk Indonesia Sehat sejak tahun 2011, yang merupakan kontribusi sosial Astra dalam bidang kesehatan di seluruh Indonesia. Program kesehatan Astra menyasar seluruh siklus hidup manusia mulai dari sebelum lahir hingga lanjut usia (lansia). Adapun program utama dalam bidang kesehatan mencakup kegiatan Posyandu Terintegrasi untuk ibu, anak, remaja, dan lansia, program Intervensi Gizi, serta program Kesehatan Lingkungan Terintegrasi.
Tumblr media
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maria Endang Sumiwi (kiri); Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (tengah); Chief of Corporate Human Capital Development Astra, Aloysius Budi Santoso (kedua kanan); Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa (kanan), saat kunjungan aktivitas posyandu di KBA Tegehsari dalam Festival Kesehatan Astra 2022 pada Sabtu (19/11/2022). Sumber Foto : Istimewa Hingga Oktober tahun ini, Astra telah membina 3.246 posyandu di seluruh Indonesia dengan 11.608 kader posyandu ibu, anak dan lansia, 213 kader Aksi Solidaritas Remaja Kesehatan Astra (AORTA), 22 pesantren di seluruh Indonesia dengan 3.800 santri penerima manfaat serta melakukan intervensi gizi secara masif di 35 desa di 11 kabupaten di Indonesia. Astra juga telah menyalurkan donasi penanggulangan Covid-19 senilai Rp207,4 miliar pada tahun 2020–2022. Selain itu, Astra juga mendukung program Vaksinasi Gotong Royong dan Sentra Vaksinasi yang telah memberikan vaksinasi kepada lebih dari 300.000 karyawan Grup Astra dan masyarakat. Rangkaian Penutup HUT Ke-65 Astra Bersamaan dengan tema Kesehatan, rangkaian HUT ke-65 Astra dengan nuansa Bali, Nusa Tenggara, dan Indonesia Bagian Timur turut menghadirkan berbagai tayangan inspiratif yang terdiri dari Astra Career Meet Up, Webinar Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra, Sustainability Webinar, Kreasi Nusantara, InnovNation Webinar, dan Waktu Indonesia Talent Show yang seluruhnya dapat diakses melalui platform digital 65tahunastra.jagat.live pada 2 - 4 Desember 2022. Astra Career Meetup mengangkat tema ‘Workplace Wellness’ yang terdiri dari dua sesi. Sesi pertama akan membahas ‘Balancing the Work & Life Matters’ kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yang akan membahas ‘Being an Achiever at Work and Pursue Our Passion in Life’. Masih dalam platform digital yang sama, rangkaian dilanjutkan dengan Webinar Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra 2022 bertema "Bangkit Bersama untuk Indonesia” yang akan menghadirkan narasumber andal dari bidang fotografi dan menulis. Pada Sustainability Webinar Astra mengangkat tema ‘Establish Sustainable Family Wellness’, yang dilanjutkan dengan InnovNation Webinar dengan tema ‘Healing Bersama Seni’ dan ‘Key to Happier Mind’, serta ‘Health & Habits’ yang akan menjadi penutup rangkaian perayaan HUT Ke-65 Astra pada tahun ini. Kontribusi Astra dalam memberikan manfaat positif untuk masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.(bpn) Read the full article
0 notes
Text
Tumblr media
Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Tutup TMMD Reguler 117 Kodim 0727/Karanganyar
KARANGANYAR — Program Bakti TNI guna mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat. Program TMMD yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1980-an dimana dulunya dikenal dengan sebutan Program ABRI Masuk Desa (AMD) yang manfaatnya sangat dirasakan bagi masyarakat khususnya bagi yang tinggal di daerah pedesaan. Selanjutnya tujuan secara umum diselenggarakannya TMMD ini adalah untuk membantu program Pemerintah Daerah dalam percepatan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur serta penanganan permasalahan sosial masyarakat di wilayah terpencil, terpelosok, dan kawasan perbatasan.
Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigadir Jenderal TNI Ujang Darwis mengungkapkan TMMD Reguler ke-117 tahun 2023 Kodim 0727/Karanganyar di desa Gentungan kecamatan Mojogedang kabupaten Karanganyar kali ini mengangkat tema “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat”. Tema ini mengandung makna bahwa TNI bersama dengan Pemerintah Daerah, Polri, dan masyarakat secara bersama-sama melaksanakan proses percepatan pembangunan fasilitas umum dan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
TMMD Reguler tahun ini diselenggarakan di beberapa Kabupaten di Jawa Tengah antara lain Kabupaten Banyumas, Kulonprogo, Grobogan, dan Karanganyar. Selain empat Kabupaten tersebut, seluruh Kodim di jajaran Kodam IV/Diponegoro juga menyelenggarakan TMMD Sengkuyung atau imbangan sebagai tekad Kodam IV/Diponegoro dalam membantu percepatan pembangunan di daerah secara menyeluruh.
Selama kurang lebih satu bulan para Prajurit Kodam IV/Diponegoro, Pemerintah Daerah dan segenap komponen masyarakat saling bahu-membahu, tanpa mengenal lelah berupaya menyelesaikan program TMMD ke-117. Kebersamaan ini merupakan bentuk sinergitas yang positif dalam menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota TNI, Polri, Pemda, dan masyarakat, yang telah bekerja secara maksimal sehingga sasaran fisik TMMD yang berupa pembangunan dan perbaikan infrastruktur diantaranya pengecoran jalan, rehab Pos Kamling, Mushola, jambanisasi, pembuatan pintu air, sumur galian, dan saluran tersier, serta Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat diselesaikan tepat waktu.
Pencapaian sasaran fisik tersebut juga diimbangi dengan pencapaian hasil pada sasaran non fisik yang berupa penyuluhan beberapa materi, seperti kesadaran bela negara, penyuluhan hukum dan Kamtibmas, kesehatan, pertanian, pendidikan, Wasbang, Narkoba, keagamaan, KB Kesehatan, lingkungan hidup, pengetahuan kemandirian pengelolaan SDM dan SDA, pelayanan publik dan kependudukan, ketahanan pangan, penanganan Stunting, Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM), UMKM, dan kegiatan Bhakti Sosial seluruh sasaran diatas dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Selanjutnya, sebelum mengakhiri amanat ini, saya sampaikan beberapa perhatian sebagai berikut :
Pertama. Pelihara terus semangat kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI-Rakyat, jangan mudah terhasut dan terprovokasi.
Kedua. Pelihara terus semangat gotong royong sebagai warisan budaya bangsa yang sudah terbina dengan baik selama ini.
Ketiga. Pelihara hasil program TMMD, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang.
Keempat. Kepada para Dansatgas TMMD, segera lakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan TMMD untuk dijadikan bahan perbaikan pada program TMMD mendatang.
Kelima. Kepada para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD, dengan selesainya kegiatan ini segera kembali ke induk pasukan masing-masing dan perhatikan faktor keamanan selama dalam perjalanan.
Demikian amanat saya kali ini. Akhirnya dengan mengucapkan “Alhamdulillahirabbil 'alamin”, Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-117 dan Sengkuyung Tahap II TA 2023, saya nyatakan secara resmi “ditutup”. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita sekalian dalam mengabdi kepada bangsa dan negara yang kita cintai.(Sw-Kra27)
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
inisurabaya · 4 years
Photo
Tumblr media
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat tidak panik terkait virus Corona (COVID-19) yang telah menginfeksi 19 orang di Indonesia.Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita, jika ada warga yang ingin bertanya terkait virus Corona dapat menghubungi Dokter Ponco di nomor 081217905673. . . Feny mengungkapkan, mengacu pada surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika soal Penanganan Corona Virus Disease (COVID) – 19, Dinkes Surabaya juga telah menetapkan sejumlah langkah siap mencegah masuknya COVID-19. . . Saat ini, kata Feny, hampir semua ruang publik di Surabaya terdapat alat untuk test suhu tubuh. Diantaranya, Mal Pelayanan Publik Siola, Balai Kota Surabaya, Kantor Pemkot Jalan Jimerto, dan terminal-terminal yang ada di Surabaya. Bahkan, di Bus Suroboyo juga sudah ada alatnya. . . “Bila ditemukan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celsius, disarankan berobat ke puskesmas dan akan dilakukan anamnesa (pemeriksaan awal) sesuai protap,” imbuhnya.Pihaknya juga memastikan terus berupaya dengan berbagai cara agar masyarakat terhindar dari Covid-19. Mulai dari sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), etika batuk, sampai imbauan warga menjaga daya tahan tubuh. Pemkot Surabaya melakukan sosialisasi di segala lini. . . “Kami melakukan penyuluhan di berbagai tempat. Diantaranya, Car Free Day (CFD) Tunjungan, CFD Darmo, CFD Taman Bungkul, sekolah, kecamatan, kelurahan, PKK, Posyandu, apartemen, Saka Bakti Husada (Pramuka), perkantoran hingga pasar,” jelasnya. . . ■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■ INFO 📷 : Kumparan.com ■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■. . #surabaya #ini_surabaya #inisurabaya #aslisuroboyo #lovesuroboyo #banggasurabaya #galerysurabaya #seputarsurabaya #sparklingsurabaya  #surabayapunyacerita  #exploresurabaya #suroboyo  #panoramasurabaya  #exploreindonesia #banggaindonesia #jawatimur #indonesia #travel #viral  #Persebaya #greenforce #Bonek #indonesiajuara #BikinBanggaIndonesia #SURABAYAMENDUNIA #SUROBOYOWANI (di Surabaya, Indonesia) https://www.instagram.com/p/B9icgCDHhE_/?igshid=1048cysmduf4z
0 notes
sunriserain · 4 years
Text
Bersinergi untuk Lingkungan
• Lesswaste, yuk!
Tujuan: Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, & Rotation
Target dan Sinergi: warga, pengusaha, petugas kebersihan, perangkat lingkungan, dinas LH atau penggiat berkebun profesional
1. Mencegah dan Menolak (calon) Sampah. Banyak ditemui penjahit dilingkungan sini sehingga ada potensi pembuatan totebag dari kain perca sebagai pengganti plastik. Selain bernilai ekonomis, juga lesswaste. Selain itu banyak sekali outlet makanan delivery yang seharusnya bisa menghindari styrofoam dan plastik untuk bungkus makanan/produknya. Faktanya, selain belum sadar mungkin tidak ada himbauan resmi ya dari dinas atau pihak terkait mengenai kebijakan berplastikria ini. Yang terpenting bagaimana agar warga saling mengingatkan dan terus dihimbau mengenai kesadaran lingkungan. Dimulai dari diri sendiri dulu.
2. Memilah Sampah. Tak hanya membuang salpah pada tempatnya, harusnya tempatnya juga tempat yang tepat. Agar sampah tdb gaampang ditindak lanjuti, tidak serta merta menambah stok sampah TPA. Kita bisa mudah memilih sampah mana untuk diolah, mana yg diserahkan ke rongsok dan pemulung, mana yang bisa dipakai lagi. Selain butuh pengadaan tong sampah, juga butuh namanya sosialisasi minimal edaran agar membuang sampah pada tempat yang tepat.
3. Mengolah Sampah. Sebagai penyumbang teraktif stok sampah TPA, "pelaku rumahtangga" alias kita ini sudah sewajarnya sadar mengenai pengolahan sampah. Bagian ini sudah pasti butuh pelatihan, workshop, dan keaktifan lingkungan selain hanya sosialisasi dan himbauan. Sampah dapur bisa dipakai pupuk, dibuat larutan pembersih, ditanam kembali, dll semua butuh ilmunya. Sampah yang masih bernilai ekonomi bisa disetor ke bank sampah, atau dipakai lagi sebagai pot, mainan kardus, dll. Pemuda pemudi yang energinya luar biasa bisa diarahkan ke kegiatan ini semisal untuk arrange pelatihan baik online maupun offline, bertanggungjawab pada pengumpulan sampah basah yang bisa diolah, dll.
4. Tanemin aja. Ratarata rumah disini memiliki tanaman di pot, menandakan sebenarnya mereka suka menanam walau dengan keterbatasan lahan. Nah ada kok lahan kosong seperti pinggir sungai dan lahan warga yang bisa dimanfaatkan sebagai lubang biopori atau resapan air, area hidroponik, tanaman obat keluarga, dll daripada hanya sebagai tempat buangan sampah. Tentunya semua dikerjakan dan dinikmati hasilnya oleh warga sendiri. Untuk beberapa topik seperti hidroponik, tabulampot san toga bisa mengundang ahli berkebun atau dinas LH. Penghijauan dapet, sehatpun dapet inshaa Allah.
• Pojok Bahagia
Tujuan: Menciptakan zona main anak yang nyaman, aman, edukatif
Target dan Sinergi: warga, karangtaruna, perangkat desa, ustadz kajian anak, guru paud, fasilitator dongeng, dan psikolog anak
1. Menyediakan arena main. Seriously anakanak suka main dijalan umum dan jam istirahat. Ita mereka ga main depan rumah krn takut kena omel, tapi depan rumah tetangga yang notabene mereka super berisik dengan bahasa dan candaan yang agak kasar untuk anak seusianya. Disini ada poskamling, taman lingkungan, dan juga balai posyandu yang sebenarnya bisa dipakai sebagai area main yang aman.
2. Menyediakan perpus umum. Melek Literasi harus digalakkan dan dikenalkan pada anakanak ini. Oleh karenanya, perpus umum yang bukunya dari sumbangan warga maupun dari pemerintah terkait akan mampu menolong anakanak membuka cakrawala mereka.
3. Menyiapkan kurikulum main. Nah ini hobi ibu jaman now ya, kita bisa membuat mainan edukatif untuk bisa dimainkan bersama di area main. Termasuk juga mengeprint poster, pengadaan alat peraga, dll. Mungkin bisa mengajukan proposal ke sponsor maupun dinas terkait. 😍
4. Menggandeng fasilitator. Dunia anak ini perlu diseriusi agar mereka mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk penyuluhan kesehatan tentu nakes dan kader sudah berperan maksimal, nah tinggal sisi lain yang bisa kita sentuh seperti religi (mengadakan kajian anak), sesi psikolog anak, mendongeng, atau memanfaatkan adanya sukarelawan seperti mahasiswa yang KKN atau guru Paud.
• Sehat Bersama
Tujuan: Menajaga kebersihan lingkungan dan kesehatan mental serta fisik tetangga sekitar
Target dan Sinergi: Warga dan tohmas
1. Kerjabakti. Sudah sesekali dilakukan hanya saja kurang merata. Jadi perlu bapak2 yang kiranya supel agar menjadi motor kerjabakti rutin.
2. Rujakan. Solusi agar gizi terjamin dan kebaikan datang dari sini. Jadi ini ajakan ibu2 untuk masak dan makan bareng atau potluck sambil membahas santuy masalah lingkungan. Hati senang, dompet aman. #ehh
3. Dana Cinta. Kas warga untuk warga yang terkena musibah ataupun setelah melahirkan. Jadi saat hari itu tiba, akan memudahkan koordinasi. Brntuk pengumpulan bisa trf,setor tunai, atau dibebankan pada biaya bulanan dengan dibuatkan rekening khusus.
4. Cinta Kucing. Saking banyaknya kucing tak bertuan maupun bertuan tanpa kalung, ngeri sih kalau mereka korek2 sampah. Alhamdulillah dilihat sepintas pada sehat. Nah gerakan cinta kucing ini menghimbaimu warga menyefiakan tempat makan kucing dan makanan (bisa pelet atau tulang) bagi mereka para kucing yang membutuhkan. Sampah aman dan kucing pun ga nakal
• Sedekah Shubuh
Tujuan: Membiasakan sedekah dan menyambut Ramadhan
Target dan Sinergi: warga sekitar masjid (jamaah) dengan DKM/pengurus masjid
1. Menyediakan makanan dan minuman selesai sholat shubuh secara sukarela
2. Menyediakan buka puasa sunnah senin kamis secara bergilir
• Ahad Merindu
Tujuan dan Target: Menggerakkan alokasi waktu khusus untuk menghubungi/ menelfon orang tua, saudara, kerabat dan membagikan pengalaman menyambung silaturrahim atau ukhuwah tsb sebagai ajakan bagi pembaca/follower.
Sinergi:
- Anggota keluarga
- Teman segrup WA
- Netizen socmed
#materi4
#empati
#charity
#filantropi
#sustainability
#HabituasiSejutaCinta
#SejutaCinta
#IbuProfesional
@sejutacintaibuprofesional
0 notes
idarusadi · 4 years
Text
Mr. Chubby & Mrs. Moody (Part 13)
            Aku pernah dengar kalau orang yang mau menikah akan diuji dengan berbagai hal dari arah mana saja dan kapan saja. Sekarang aku pun mengalaminya. Tapi satu hal yang aku tahu, Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuan hamba-Nya. Aku percaya dan yakin akan hal itu.
9 November 2019
           Hari ini Mas Nata, Bu Titik (Ibunya Mas Nata) dan aku ke Wedi lagi. Sebelum ke wedi kami makan siang bersama di Cawas. Mas Nata dan aku fitting baju untuk acara Ngundhuh Mantu untuk kedua kalinya. Karena ada perubahan konsep. Waktu fitting baju pertama, aku mau yang modern atau yang dress dan yang cowok pakai celana. Sedangkan fitting baju yang kedua ini, aku berubah pikiran. Aku memutuskan untuk menggunakan konsep baju adat tradisional saja. Keputusanku ini sebelumnya sudah aku bicarakan dengan Mas Nata dan Bu Titik terlebih dahulu. Bu Titik lebih setuju yang tradisional saja.
           Akhirnya aku ubah juga konsep baju untuk acara resepsi, jadi konsep modern. Jadi rencanaku, pas akad pakai tradisional (kebaya putih dan jarik), resepsi pakai dress dan acara ngundhuh mantu pakai tradisional (kebaya dan jarik). Warna baju yang aku pilih tetap sama waktu fitting pertama kali yaitu warna hijau. Selesai fitting, kami mampir ke toko pecah belah di klaten kota. Aku menemani Bu Titik membeli peralatan rumah tangga. Setelah itu kami pulang.
           Jadwal kegiatan sebagai di puskesmas bulan ini yaitu mengadakan pertemuan desa siaga. Pertemuan dilaksanakan di seluruh desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas. Kalau wilayah kerja di puskesmas tempat kerjaku ada sepuluh desa. Mungkin orang lain yang melihat kegiatan pertemuan desa siaga itu gampang. Tapi dibalik acara yang “gampang” itu ada proses yang lumayan menguji kesabaran. Mulai dari koordinasi dengan teman seprofesi penyuluh kesehatan masyarakat atau biasa disebut promosi kesehatan (promkes). Lalu koordinasi dengan bidan desa tergantung desa mana yang akan diadakan pertemuan.
           Bidan desa akan koordinasi dengan kepala desa, ketua forum kesehatan desa (FKD), perangkat desa, ketua RW dan kader kesehatan di desa tersebut. Kemudian setelah adanya kesepakatan waktu pelaksanaan, kami tim promkes segera mempersiapkan administrasi. Antara lain meminta nomor undangan, membuat undangan (lengkap dengan tanda tangan kepala Puskesmas dan stempel Puskesmas), membuat daftar hadir, menyiapkan materi yang akan didiskusikan dan menyiapkan kemungkinan rencana tindak lanjut. Tak lupa juga menyiapkan peralatan pendukung, seperti laptop, pointer, buku notulensi, alat tulis, proyektor dan kamera. Kami juga harus memesan konsumsi untuk peserta pertemuan berupa snack box dan nasi box.
           Saat pertemuan berlangsung, kami tim promkes puskesmas hanya sebagai fasilitator. Forum diserahkan kepada ketua FKD dan jajarannya. Tapi masih ada beberapa desa yang belum memahami fungsi pertemuan desa siaga. Beberapa desa masih harus dibantu dengan pemaparan materi tentang desa siaga dan dipandu menemukan masalah bidang kesehatan di desanya. Setelah mencatat semua permasalahan di desa, kemudian diambil permasalahan yang paling darurat dan harus segera ditangani cepat. Baru diputuskan solusi bersama-sama. Maka didapat rencana tindak lanjut untuk dilakukan bersama. Karena permasalahan bidang kesehatan di desa bukan hanya tanggung jawab pihak Puskesmas saja. Melainkan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Dukungan dan pro aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam memecahkan masalah kesehatan.
           Kegiatan ini merupakan kegiatan promotif dan preventif dalam bidang kesehatan. Di mana tidak hanya mengandalkan kuartif dan rehabilitatif saja. Bahkan ke depannya, Puskesmas diharapkan lebih mengedepankan kegiatan promotif dan preventif. Tujuannya menekan angka kesakitan atau kunjungan sakit dan meningkatkan kunjungan sehat di tempat fasilitas kesehatan. Itulah mengapa pemerintah pusat, provinsi dan daerah sangat gencar mempromosikan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Semua itu tidak lain agar masyarakat sadar bahwa sehat itu dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Mampu dengan mandiri berubah ke pola hidup sehat secara berkelanjutan, bukan hanya musiman.
           Setelah pertemuan desa siaga selesai apakah pekerjaan tim promkes juga sudah selesai? Tidak. Kami tim promkes yang beranggotakan dua orang masih harus membuat laporan kegiatan. Tiap Puskesmas ada yang mempunyai satu, dua bahkan tiga tenaga promkes fungsional. Laporan kegiatan di Puskesmas harus mengikuti aturan yang sudah ada. Laporan kegiatan terdiri dari laporan kegiatan untuk BOK dan laporan kegiatan untuk penggunaan konsumsi. Kegiatan pertemaun desa siaga merupakan kegiatan yang bersumber dari dana BOK.
           Laporan kegiatan untuk BOK tersebut harus urut mulai dari melampirkan undangan, surat perintah tugas dari kepala Puskesmas, laporan perjalanan kegiatan atau SPPD yang harus dibubuhi tanda tangan kepala desa atau pejabat yang berwenang, melampirkan daftar hadir yang sesuai dengan POA kegiatan, dan notulensi kegiatan yang ditulis tangan. Sedangkan laporan untuk penggunaan konsumsi berupa kerangka acuan kegiatan (KAK), notulensi kegiatan, dan foto kegiatan. Semua itu harus selesai dan dikumpulkan ke bendahara BOK sesuai jadwal POA kegiatan. Biasanya kami mengumpulkan laporan tersebut tiap awal bulan.
           Jadi laporan tiap satu bulan dikumpulkan jadi satu pada awal bulan. Kegiatan promkes tiap bulannya tidak hanya satu atau dua kegiatan saja, bisa delapan sampai 15 kegiatan di tempat berbeda. Kegiatan promkes berupa penyuluhan dengan materi bermacam-macam, sesuai resiko penyakit yang tinggi di wilayah kerja Puskesmas apa. Kalau di Puskesmas tempatku kerja diadakan penyuluhan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, penyakit kecacingan, DBD, TB paru, gizi buruk, leptospirosis, PHBS sekolah dan test IVA.
           Selain penyuluhan, kami juga mengadakan pertemuan desa siaga, pertemuan lintas sektoral, refreshing kader kesehatan dan pemantauan kesehatan petugas dengan rockport. Belum lagi kalau ada kegiatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Tim Promkes juga yang bertugas membuat laporan kegiatan untuk semua tenaga kesehatan yang ikut melaksanakan PISPK. Dan juga membuat laporan kegiatan untuk semua kader kesehatan yang ikut membantu kegiatan PISPK. Agar honor untuk kader kesehatan bisa cair. Bahkan aku yang ikut kegiatan PISPK dengan kunjungan sehat door to door ke rumah warga, juga masih diminta input data hasil PISPK secara online di web keluarga sehat.
           Selain melaksanakan kegiatan yang tertera di POA Promkes, kami juga sering diminta bantuan oleh karyawan puskesmas lain. Beberapa kegiatan yang aku ikuti yaitu penjaringan kesehatan pada anak didik baru tingkat SD, SMP, SMA atau sederajat, posyandu, posbindu, puskesling, prolanis, penyelidikan epidemiologi (PE), pemateri di acara pelatihan dokter kecil, jadi MC di pertemuan STBM tingkat kecamatan, di pertemuan kesehatan tradisional dan di pertemuan guru UKS. Tiap bulan ada rapat lokmin, bertugas di upacara memperingati hari Korpri, upacara kemerdekaan, ikut menjaga stand di acara hari kesehatan nasional di alun-alun, kalau ada program dari dinas kesehatan juga promkes ikut andil. Misalnya ada lomba, serah terima barang berupa media penyuluhan, kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan lain-lain. Kami tim promkes juga harus membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan. Laporan bulanan tersebut berupa laporan kegiatan penyuluhan di semua bagian di Puskesmas dan laporan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja.
           Kami sudah berusaha melaksanakan tugas dengan maksimal sesuai jadwal kegiatan tapi masih tetap ada kurangnya di mata karyawan Puskesmas yang lain. Tapi aku selalu ingat bahwa aku tidak akan bisa membuat semua orang menyukaiku. Jadi kalau aku lagi pengen nangis di Puskesmas, aku cari tempat sepi dulu. Baru aku nangis, setelah itu ya sudah selesai. Sebenarnya yang bikin nangis itu bukan banyaknya kerjaan di Puskesmas, tapi lebih ke hubungan dengan antar karyawan Puskesmas yang kadang judes dan terkesan memojokan tenaga promkes. Biasanya aku alihkan perhatianku ke cemilanku.
           Memang bekerja di Puskesmas itu tidak hanya bekerja sesuai tupoksi saja, sering bekerja di luar tupoksi. Tapi dengan tenaga yang terbatas kami harus menghandle sekian kegiatan, dengan membagi waktu antara kerjaan sesuai tupoksi, di luar tupoksi dan kerjaan rumah, membuat kami bekerja lebih banyak daripada tenaga Puskesmas yang lain. Dibalik itu semua, tupoksi tenaga promkes di Puskesmas juga belum ada yang terinci.
           Penyuluh Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat serta dilandasi oleh semangat kemitraan, melakukan penyebarluasan informasi, membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan. Luas sekali kegiatannya kan.
           Bulan ini ada lomba senam peregangan dan lomba inovasi Puskesmas yang dipasrahkan ke tenaga promkes tapi tidak terlaksana semua. Aku masih mengurus laporan kegiatan karena mengejar akhir tahun dan melaksanakan aktualisasi CPNS serta laporannya. Waktu pelaksanaan aktualisasi terhitung mulai tanggal 7 Oktober sampai tanggal 11 November 2019. Tanggal 12 sampai 23 November 2019 pembauatn laporan aktualisasi. Tanggal 24 sampai 28 november 2019 ke PPSDM Regional Yogyakarta untuk seminar hasil aktualisasi.
           Diklatsar CPNS Kabupaten Klaten untuk golongan D-III diadakan oleh PPSDM Regional Yogyakarta. Diklatsar CPNS terdiri dari:
1.      3 minggu (tanggal 17 September-5 Oktober 2019) on class. 6 hari di Dokdiklatpur Wedi, Klaten dan 2 minggu di Wisma Sargede, Jogja).
2.      30 hari (tanggal 7 Oktober-6 November 2019) kegiatan aktualisasi di tempat kerja masing-masing.
3.      5 hari (tanggal 24-28 November 2019) di PPSDM Regional Jogja untuk laporan hasil aktualisasi dan penutupan.
           Kegiatan aktualisasi tiap peserta diklatsar CPNS berbeda-beda. Tiap peserta mengerjakan masing-masing satu kegiatan yang berbeda-beda sesuai tupoksinya. Kalau aku memilih dan mengerjakan kegiatan yang berjudul “Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Melalui Edukasi dengan Media Leaflet, Banner dan Poster di Wilayah Kerja Puskesmas Cawas I Kabupaten Klaten”. Kegiatannya berupa
1.      Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
2.      Meminta ijin dan melakukan konsultasi dengan atasan mengenai penyuluhan yang akan dilakukan.
3.      Pembuatan materi penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat berupa leaflet, banner dan poster.
4.      Menyusun materi pre test dan post test.
5.      Melakukan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada pengunjung yang sedang mengantre di ruang tunggu rawat jalan.
6.      Melakukan evaluasi kegiatan berdasarkan hasil pre test dan post test.
7.      Melakukan intervensi dengan kunjungan rumah masyarakat.
8.      Pemasangan poster Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di mading Balai Desa di wilayah kerja Puskesmas.
           Jadi ada delapan kegiatan yang masih dipecah menjadi beberapa tahapan kegiatan. Setiap tahapan kegiatan ada output yang harus didapat. Aktualisasi ini bisa diibaratkan membuat karya tulis ilmiah (KTI) dalam tempo 30 hari saja untuk jenjang D-III. Tipsnya sebelum berangkat diklatsar CPNS mending memikirkan permasalahan apa saja yang ada di tempat kerja. Supaya lebih mudah saat memilih isu yang diangkat untuk judul aktualisasi.
15 November 2019
Mas Nata mules dan nggak nafsu makan. Dia sampe periksa dan cek darah di RSI Klaten. Alhamdulillah normal, nggak kenapa-napa. Kata dokternya, disuruh istirahat dan jangan banyak pikiran. Mungkin dia mulai deg-degan dan mikirin ijab qobul.
 17 November 2019
Mas Nata tahu kalau aku nulis kisah kami di tumblr. Dia udah baca semua tulisanku. Ya ampun, aku malu. Tapi dia nyuruh lanjutin tulisanku dan nggak marah.
20 November 2019
           Di tengah-tengah kegiatan promkes dan pembuatan laporan aktualisasi, ada WA masuk dari mbak MUA yang aku booking. Beliau ngasih athu kalau tukang dekornya mau liat tempat walimahku. Deg. Seingatku aku tidak booking dekor yang sepaket dengan MUA. Aku cek lagi isi chatting-ku dengan tukang dekor. Ternyata aku lupa belum cancel tukang dekor yang udah aku booking sepaket sama MUA. Astaghfirullah. Buru-buru aku ucapin maaf dan klarifikasi semuanya dengan mbak MUA dan tukang dekor. Alhamdulillah semua pihak menerima dan sabar menghadapiku.
 23 November 2019
           H-1 berangkat ke PPSDM Regional Yogyakarta, aku harus ke The Adhiwangsa Hotel Solo. Ada acara seminar untuk IAKMI dan PPPKMI serta mengikuti sumpah profesi. Nantinya sumpah profesi tersebut untuk kepentingan jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat di Puskesmas. Padahal laporan dan lampiran hasil aktualisasi milikku belum selesai. Tidak beda dengan mengerjakan skripsi dan KTI saat di kampus dulu, mengerjakan laporan aktulisasi juga butuh seribu niat untuk menyelesaikannya. Sebenarnya kegiatan aktualisasi-ku sudah selesai jauh-jauh hari dan sudah sesuai jadwal kegiatan. Tapi baru aku kerjakan laporannya hari selasa tanggal 19 sampai 24 November 2019. Akhirnya selesai juga laporan aktualisasi berisi 40 halaman dan lampiran-lampurannya. Untuk ppt dan video kegiatan aku kerjakan waktu di PPSDM Jogja, hehe.
 24 November 2019
           Sabtu sore aku berangkat ke PPSDM Jogja diantar Mas Nata dan Bu Titik. Sebenarnya aku bisa naik motor sendiri, sedangkan barang-barangku aku atruh ransel dan tas kresek di depan jok motor. Tapi Bu Titik memintaku untuk diantar mas Nata saja. Karena beberapa minggu yang lalu aku jatuh dari tangga Puskesmas. Mungkin beliau khawatir denganku. Sampai Jogja sudah maghrib. Kami sholat maghrib dan isya’ di masjid PPSDM Jogja. Aku tinggal di wisma Persatuan. Tiap wisma terdiri dari 3 kamar, tiap kamar berisi 2 orang. Dilengkapi sofa, meja, lemari, bed, 3 kamar mandi, tempat jemur baju, TV, AC tiap kamar, makan 3x sehari dan snack 2x sehari. Tak heran pulang dari diklatsar CPNS, berat badanku tambah. Dulu April 2019 berat badanku 42 kg, November 2019 jadi 47 kg.
 25 November 2019
           Jadwalnya coaching. Aku dan teman-temanku melakukan konsultasi dengan coach. Setelah itu aku revisi laporanku.
 26 November 2019
           Topiku yang merupakan atribut wajib apel pagi untuk peserta diklatsar hilang, H-1 jam sebelum seminar laporan hasil aktualisasi. Ternyata topiku ada di kamarnya mbak Retno dan mbak Lia. Semalam waktu aku bayar fotocopy laporanku, mungkin lupa naruh topi di sana. Lumayan bikin panik dan bolak balik dari ruang makan ke wisma persatuan yang jaraknya lumayan jauh. Setelah topiku ketemu, aku segera ke aula lantai 2 untuk foto bersama. Kemudian ikut apel pagi dan seminar laporan aktualisasi di depan penguji, coach dari PPSDM Jogja dan mentor dari Puskesmas Cawas I. Aku revisi bagian pendahuluan, karena masih ada kata rancangan aktualisasi, bagian tabel kegiatan yang kebalik kegiatan 7 dan 8 serta revisi daftar pustaka yang sesuai kaidah harus didahulukan undang-undang dulu baru judul buku yang dikutip sesuai abjad
           Aku menginap di PPSDM Jogja selama 5 hari 4 malam. Sempat ke mutiara kosmetik beli skincare dan gramedia, menemani temanku beli buku dan lihat novel sekilas.
 28 November 2019
           Pulang kerja, Mas Nata langsung ke Jogja untuk menjemputku. Cara penutupan sudah selesai sejak jam 12 siang. Mas Nata sampai PPSDM Jogja sekitar pukul 17.30 WIB. Aku menunggunya di gedung kebangkitan lantai 1 dan di masjid bersama Hesty, temanku. Hesty menunggu pacarnya. Barang kami, kami titipkan di wisma religi yang khusus digunakan untuk yang menginap sampai hari jumat. Sedangkan wismaku, wisma persatuan dan wisma yang lain sudah digunakan oleh rombongan dari Jawa Timur. Setelah mas Nata datang, segera memindahkan koper dan barangku ke bagasi. Kami makan malam dulu di bebakaran, dekat PPSDM. Lalu pulang.
           Paginya, hari jumat aku langsung berangkat kerja. Aku mengerjakan laporan linsek lalu siangnya aku jagong sendiri ke tempatnya temenku SMP di Tawangsari.
           Di rumah aku nyobain skincare, essence, sleeping mask, lip scrub dan lip mask. Aku mencoba perawatan di rumah sendiri.
           Aku tanya ke teman-temanku sesama CPNS yang sudah ambil cuti tahunan buat nikah. Ternyata harus diurus minimal 2 minggu sebelum tanggal cuti. Aku pun konsultasi dengan pak KTU. Alhamdulillah diijinkan untuk ambil cuti selama 6 hari. Pak KTU menyarankan untuk ambil cuti karena alasan penting saja. Aku minta form cuti rangkap 3, aku isi data diri dan jenis cuti yang dikehendaki. Aku mintakan paraf pak KTU dan Bu Kepala Puskesmas. Kemudian aku kumpulkan ke Pak KTU bersama form cuti karyawan Puskesmas yang lainnya.
 7 Desember 2019
           Salah satu syarat menikah yaitu wajib imunisasi tetanus-toksid (TT) di fasilitas kesehatan terdekat. Aku tanya sama dr. Happy, apakah kalau mau imunisasti tetanus-toksid (TT) di Puskesmas harus melampirkan surat keterangan dari KUA dulu. Ternyata tidak usah, bisah langsung daftar saja. Aku pun disuruh segera imunisasi TT pada saat itu juga. Padahal niatku cuma tanya saja. Aku belum menyiapkan mental. Terakhir imunisasi itu dulu waktu di RSSP, imunisasi hepatitis B. Aku pun mengambil dompet lalu daftar di loket. Di loket aku ditanya-tanya sama pak Mujiyanto dan mas Adit, mbak Siti yang mulanya di belakang terus keluar sambil senyum-senyum ke arahku. Aku diminta mengeluarkan KTP dan kartu JKN. Setelah itu, aku diberi lembaran rekam medis dan disuruh ke bagian KIA.
           Di KIA, aku ketemu bu Mamik. Karena masih ada pasien, aku diminta nulis sendiri data diriku dan mas Nata. Lalu aku diberi lembaran warna pink dan disuruh ke laboratorium. Syarat untuk imunisasi TT yaitu melakukan PP test atau tes kehamilan dulu. Di lab, aku ketemu bu Siti Aisah dan diminta mengambil sampel urin untuk PP test. Setelah itu, aku ke bagian apotek ketemu bu Tri Maryani, menyerahkan kertas resep saja. Kemudian aku ke bagian kasir, ketemu bu Dwi. Di kasir ternyata aku tidak diminta bayar, biasanya bayar Rp 10.000. Aku balik lagi ke laboratorium untuk mengambil hasil PP test. Hasilnya negatif dong. Aku kan anak simbah, nggak berani neko-neko.
           Aku balik lagi ke KIA, menyerahkan hasil PP test dan kuitansi dari bu Dwi. Kemudian aku diimunisasi sendiri oleh bu Mamik di ruangannya bu Titin. Pas disuntik bu Mamik, aku merem sambil nutupin mataku pake tangan, hehe. Kerasa banget pas disuntiknya. Setelah disuntik di bagian lengan atas bagian kiri, rasanya pegel. Tapi setelah beberapa menit sudah tidak apa-apa. Besoknya tidak terasa njarem atau pegal. Setelah selesai, aku diberi surat keterangan sehat untuk capeng, hasil PP test dan kartu jadwal imunisasi TT. Ternyata imunisasi TT tidak hanya sekali tapi 5x. Hadoh, kok banyak banget suntiknya. Jadwal imunisasi kedua itu 1 bulan ke depan. Jarak imunisasi ke dua dan ke tiga yaitu 6 bulan. Jarak imunisasi ke tiga dan ke empat yaitu 1 tahun. Dan jarak imunisasi ke empat dan ke lima yaitu 1 tahun. Tahapan imunisasi TT tersebut dianjurkan untuk menguatkan kekebalan tubuh.
           Pulang kerja, sesampainya di rumah aku dikabari simbah kalau perangkat desa Weru nyuruh imunisasi TT ke Puskesmas Weru. Aku yang sudah terlanjur imunisasi TT di Puskesmas Cawas 1, tetap diminta ke Puskesmas Weru untuk bayar dan minta surat keterangan kalau sudah imunisasi TT. Aku yang merasa keberatan dengan perintah itu tidak mau melaksanakannya. Aku lebih memilih datang dan tanya petugas KUA di kantor KUA Weru langsung daridapa ke Puskesmas Weru yang disarankan perangkat desa itu.
 8 Desember 2019
           Kemarin HAKLI Klaten mengadakan capacity building ke Magelang. teman-teman pada rafting seru di sana. Aku nggak diijinin simbahku, katanya dipingit mau nikah. Padahal hari H masih lama dan aku sudah beli kaos dan jilbab HAKLI. Pengen banget piknik atau wisata alam setelah 9 bulan kerja terus di Puskesmas. Lihat foto-foto teman pada piknik sampe nangis. Akhirnya aku ajak Nia, temenku SMA ke HM Solo Baru. Kami nonton Jumanji dan makan siang di sana. Lengan kiri yang kemarin diimunisasi TT ternyata tidak terasa sakit atau pegal. Mungkin karena aku lagi ngemall, hehe.
 9 Desember 2019
           Pihak KUA Weru minta waktu ijab qobul nya jam 07.00 WIB. Sebelumnya sudah diputuskan jam 08.00 WIB, aku pun menurutinya. Di lain hal, mbak MUA baru tahu kalo aku nikahnya di gedung graha mulya. Setahu beliau, aku nikahnya di rumah. Padahal dulu udah pernah tak kasih tahu. Ada lagi, pemilik gedung, tanya lagi hiburannya maunya kayak gimana dan pakai tambahan sarapan tidak. Padahal dulu pas bapakku bayar DP gedung, keluargaku udah ngasih penjelasan langsung kalau hiburan maunya qosidah dan sesuai kesepakatan kami diberi bonus sarapan sebanyak 50 pax.
           Ada lagi juga, ternyata kalau mau disiapin meja dan kursi yang dihias buat ijab qobul harus bayar tambahan sebesar Rp 750.000. Tidak include sama dekor gedung. Tapi alhamdulillah ada pilhan lain. Ada meja & kursi buat ijab qobul yang free alias gratis tapi nggak pake dihias. Otomatis aku milih yang free aja.
           Aku pastikan lagi siapa aja sahabatku SMA yang bisa jadi bridesmaid-ku. Ternyata sahabatku yang bisa datang pas hari H dari 4 orang jadi cuma 2 orang. Ternyata intan sedang berada di Manado untuk mengurus berkas dan tes kesehatan guna syarat pernikahannya dengan calonnya yang seorang TNI AD. Jadi kurang 2 orang lagi. Aku nyuruh nadia buat ikut juga. Aku ajak lek Kristi dan lek Angga buat jadi bridesmaid-ku juga. Alhamdulillah mereka bersedia. Usia mereka lebih muda dariku.
 12 Desember 2019
           Aku ke KUA Weru, setor surat bukti sudah melaksanakan imunisasi TT dari puskesmas cawas 1. Ternyata tidak dipermasalahkan dan tidak harus di Puskesmas Weru. Tapi aku dikasih tahu Pak Kepala KUA Weru, ternyata berkas nikahku belum dibayar. Padahal simbahku udah setor uang ke pak perangkat desa Weru sesuai peraturan. Lalu aku konfimasi ke simbahku, simbahku langsung menghubungi ke perangkat desa Weru untuk segera diurus.
           Malamnya aku baru sadar kalau fotografer buat hari H cuma bisa meliput pas acara resepsi saja yaitu jam 10.00 WIB. Jadinya bingung, nggak ada yang ngambil foto dan video pas ijab qobul. Aku coba hubungi adiknya mbak MUA, setahuku dia seorang fotografer. Alhamdulillah akhirnya dapat juga fotografer buat ijab qobul.
           Aku mulai bosan pakai skincare rutin. Padahal udah mendekati hari H.
 13 Desember 2019
           Tiwik, temanku SMA ngajak ketemuan di freemilt cawas. Intinya dia ngasih tahu kalo si B ternyata bukan cowok baik-baik. Dia dapat informasi dari teman dekatnya B. Dan tiwik juga bilang ke aku, kalau keputusanku selama ini adalah yang terbaik.
           Aku bayar DP buat fotografer akad. Malamnya, keluargaku mulai ngelist siapa saja yang bakalan diajak ke gedung pas hari H.
 14 Desember 2019
           Aku dibantu ibuku menempeli stiker tulisan nama teman-teman Puskemas di souvenir+undangan. Aku iseng nimbang lagi di ruang Gizi. Ternyata berat badanku tambah jadi 48 kg. Diadakan kumbokarnan di rumahnya mas Nata.
 15 Desember 2019
           Aku coba facial pakai treatment mesotherapy brightening di Larissa.
 16 Desember 2019
           Pelunasan sewa gedung dan sepaketan oleh Bapak. Sekalian menyepakati apa saja yang didapat oleh pihakku. Jadi yang didapat yaitu sewa gedung, dekorasi, hiburan, catering 700 pax, MC, sound sistem, kebersihan, keamanan, bonus sarapan 50 pax, meja dan kursi untuk ijab qobul.
           Tapi dirumah, datang karyawan Bank BR* butang ke bapakku senilai 200 juta. Yang namanya bapakku orang Jawa, ya sungkan buat nolak. Padahal karwayan BR* itu sudah tahu kalo bapakku mau ngadain acara hajatan. Tanpa ada hitam di atas putih, bapakku ngasih 200 juta gitu aja ke mereka. Semoga mereka dapat dipercaya.
 16 Desember 2019
           Nadia periksa dahak di RSI Cawas, dianter bapak. Sebelumnya pernah batuk, trs keluar dahak campur darah. Kami khawatir, jadi langsung periksa.
           Di puskesmas, aku jadi sie dokumentasi dan nunggu meja absensi di acara pertemuan linsek.
 17 Desember 2019
           Aku jadi ajudan di upacara memperingati hari Korpri di aula Kecamatan Cawas. Lalu jam 09.00 WIB, aku ikut Puskesling di Desa Burikan. Aku bantuin di bagian pendaftaran pasien dan cek aktif tidaknya kartu JKN yang digunakan pasien. Dulu pas puskesling di Desa Bendungan, aku juga bantuin di bagian apotek. Jadi nambah pengalaman.
           Malamnya keluarga dari ibuku kumpul di rumahnya bapakku. Aku diberi kado sama bulik-bulikku. Aku juga bagi-bagi souvenir ke mereka.
 18 Desember 2019
           Aku ikut puskesling di Desa Tugu. Sampai lokasi, kami telat 30 menit. Alhasil, pasiennya sudah menumpuk. Pasiennya sudah banyak sekali, seperti di puskesmas induk. Agak ribet di awal, apalagi bagian pendaftaran. Kemudian makan siangnya kami disuguhi dengan nasi tiwul, trancam, lele goreng, tempe, lalapan dan krupuk yang enak. Alhamdulillah rejeki dari Allah sangat luas.
 19 Desember 2019
           Sudah dari minggu kemarin, aku ditanya tentang undangan nikahku oleh teman-teman Puskesmas, teman-teman kuliah dan sekolah. Maklum, karena sampai hari ini aku belum menyebar undangan sama sakali. Tapi undangan sekaligus souvenir sudah aku siapkan dari bulan Oktober kemarin. Aku minta mereka untuk bersabar karena masih belum waktunya. Memang beda dari kebiasaan orang nikah, karena niat dari orang tuaku yaitu tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun. Walaupun acaranya diadakan di gedung sekali pun. Rencana keluargaku untuk besok hari H yaitu 200 pax untuk keluarganya mas Nata, 300 pax untuk keluargaku dan tetanggaku, 100 pax untuk kru (kru hiburan, mc, sound sistem) dan 100 pax untuk jaga-jaga kalau kurang. Jadi total 700 pax.
           Di rumahku sudah ramai, sudah dipasangi tenda. Sudah mulai menyiapkan nasi box untuk syukuran besok. Pulang kerja, aku mengambil gamis yang dipermak dari penjahit.
 20 Desember 2019
           Jumat pagi, aku membagikan undangan+souvenir dan nasi box untuk teman-teman puskesmas. Sekaligus menjadi hari terakhirku kerja sebelum besok cuti. Ibuku dibantu saudaraku membagikan nasi box ke tetangga. Hari jumat, aku masih masuk kerja. Aku lanjutkan entry data PHBS rumah tangga di desa Bawak. Sekitar jam 09.00 WIB, nasi box dan undangan untuk teman-teman Puskesmas diantar oleh simbah, mbah Suyono dan mbah Lasiyem. Kemudian aku bagikan bersama bu Susi dan pak Wagino. Ternyata nasi box nya kurang 2 dan undangannya juga kurang 2. Undangannya kurang buat pak Mujiyanto dan Ibu tukang parkir. Nasi box nya kurang untuk ibu tukang parkir dan bu Rohmi yang sudah pensiun. Karena simbah sudah pulang, aku WA dan nelfon orang rumah juga tidak ada balasan. Kemudian aku pulang ke rumah untuk mengambil nasi box dan undangan. Saat aku sampai di Dayu, Weru, aku ketemu lek Dodo yang mau mengantarkan nasi box, tapi kurang undangan. Akhirnya kami pulang ke rumah dulu untuk mengambil kekurangannya.
Setelah aku rasa cukup, aku pun balik lagi ke Puskesmas tempatku kerja. Lalu aku bagikan ke orang yang bersangkutan. Selesai membagikan undangan dan nasi box, aku membersihkan meja kerjaku. Pukul 11.00 WIB, aku absen finger print lalu pulang. Sebelum pulang aku ke kios dekat pasar Cawas, beli rol kabel untuk diletakkan di kamarku. Sudah 2 hari ini rol kabel di kamarku dipindah ibu buat bikin roti di dapur. Mending aku beli sendiri buat nyetrika, charger hp dan keperluan lain.
Mas Nata mulai gugup katanya 😀
Malamnya, diadakan musyawarah acara walimah dengan keluarga, tetangga dan perangkat desa di rumahku.
 21 Desember 2019
           H-1 tanganku dihenna dengan warna merah marun. Mbaknya datang lebih awal dari jam yang sudah disepakati. Belum mulai dihenna, bapak dan ibu Puskesmas Cawas 1 mampir ke rumah. Bapak dan ibu Puskesmas Cawas 1 bawa 2 kado besar. Kemudian tanganku mulai dihenna. Keluargaku dari Sukabumi sudah pulang semua. Alhamdulillah rame.
Malamnya, diadakan kumpulan RT di rumahku. Pak RT milih diadakan di rumahku, alasannya sekalian abis ada acara. Padahal sebelumnya beliau tidak bilang apa-apa sama bapakku. Untung makanannya masih ada.
0 notes