Tumgik
#bumi dan bulan
the-lotus-adventure · 9 months
Text
Bumi Series Books X BMS songs
Bumi: Bad Elixir - xi
Bulan: Halcyon - xi
Matahari: 3rd Avenue - Sound Souler
Bintang: Option - Frums
Ceros dan Batozar: Opaque Couche - Siqlo
Komet: Vallista - Sakuzyo
Komet Minor: Kreuz - Sky Delta
Selena: POISON AND÷OR AFFECTION - LeaF
Nebula: Conflict - Siromaru
Si Putih: The Formula - Junk
Lumpu: Black Lotus - wa.
Bibi Gill: pars/ey - Siqlo
SagaraS: Aragami - xi
Matahari Minor: Chronostasis - 黑皇帝
Ily: Is This Real? - Sotui
Aldebaran: (Maybe...) Cryonix - sky_delta
2 notes · View notes
yunusaziz · 6 months
Text
Ngaji Kehidupan Bersama Abi
Setelah hampir 2 bulan berlalu, tibalah momentum untuk pulang ke rumah. Satu hal yang bikin makin spesial adalah hampir semua anggota keluarga kumpul. Seperti biasa, setiap kami, anak-anak Abi pulang, beliau meminta kami untuk sekeluarga berkumpul selepas Isya.
Seluruh anggota keluarga sudah berkumpul, membentuk sebuah lingkaran besar, lalu Abi akan membuka forum dan mulai menyampaikan sedikit 'wejangan' soal kehidupan. Selepas itu satu per satu anggota diminta menyampaikan kabar yang dialami selama di perantauan.
Saat Abi mulai berbicara, tidak lupa rekaman suara saya nyalakan. Ingin rasanya saya lampirkan di tulisan ini, tapi belum bisa.
Beliau membuka dengan taujih Rabbani, mengutip QS. At-Tur : 21, tentang gambaran keluarga yang semasa di Bumi beriman kemudian Allah kumpulkan kelak di Surga.
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Pesan beliau selepas itu adalah menekankan kepada kami untuk terus menjaga keimanan. Sebab hanya hati orang-orang yang beriman yang senantiasa dihadiahkan Allah ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi dinamika kehidupan Dunia.
Beliau menekankan betul untuk jangan pernah sedih, gusar dengan urusan dunia. Perihal rezeki yang Allah janjikan, pun pesan-pesan beliau yang tidak pernah memaksakan kehendak apapun kepada anaknya dalam mengambil keputusan.
Misalnya dalam urusan kerja, beliau sampaikan, "Abi nggak mengharuskan kalian untuk jadi orang besar. Harus ini atau itu. Abi hanya pesan, dimanapun dan apapun keputusan kalian, jadikan pekerjaan kalian sebagai bekal ibadah, semakin bersyukur sama Allah dan selalu andil dalam pembangunan umat."
Demikian pesan beliau. Sungguh meneduhkan gemuruh hati yang belakangan ini mulai goyah perihal menjalani kehendak yang Allah telah berikan.
Semoga Allah selalu menjaga keluarga kami, dan mengumpulkan kelak juga di Surga-Nya🤲🏻
125 notes · View notes
standbymeee · 3 months
Text
Sebuah catatan dan Doa untuk pasangan ku nanti
Aku menulis ini pada momen dimana aku mungkin belum mengenalmu, lebih tepatnya aku tidak pernah mengira mungkin bahwa kamu orangnya. Tapi semoga tulisan ini kelak akan dibaca olehmu pada saat kita sudah sama-sama selesai dengan urusan diri kita sendiri, pada saat kita sudah sama-sama bukan lagi orang yang menuntut untuk dibahagiakan, tapi justru menjadi orang yang saling berusaha membahagiakan.
Sebelum akad selesai diucapkan, aku akan berusaha sekeras tenaga untuk tidak memberikan hatiku padamu. Bukan karena kamu tidak pantas untuk kucintai, tapi justru itu adalah sebaik-baiknya penjagaan diriku pada dirimu agar kelak ketika kita bersama Ridho Allah sudah kita genggam bersama. Semoga kelak cinta yang kita tumbuhkan bersama adalah cinta untuk mencari Ridho dan berkah-Nya, bukan cinta yang membawa kita pada hal-hal yang dibenci oleh-Nya (Semoga).
Aku tidak tahu apa yang lebih dulu menimpaku, apakah kematian atau pernikahan, tapi semoga apapun itu aku selalu berusaha menjadi orang yang mengutamakan mencari Ridho dan Cinta-Nya diatas segalanya.
Melalui tulisan ini, izinkan lah aku menyampaikan pesan untukmu yang mungkin akan membersamai ku nanti dalam proses beribadah dan mencari Cinta-Nya, serta sebuah catatan pengingat bagi diriku sendiri di masa depan nanti.
1. Pertama, aku berterima kasih, dari sekian juta bahkan milyar-milyar manusia di dunia ini, kamu telah memilihku seseorang yang banyak kurang, takut, dan ragunya ini.
Aku berharap, semoga kita sama-sama menjadi orang yang saling beruntung karena telah saling menemukan dan memiliki. Semoga 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, atau berapapun usia pernikahan kita nanti rasa tentram, kehangatan, dan syukur saling memiliki ini akan terus hadir dalam rumah tangga kita ke depannya. Tidak peduli betapa besar cobaan atau ujian yang Allah berikan dalam proses perjalanan hidup kita, kita akan menjadi orang yang sama-sama percaya bahwa itu adalah kejadian yang Allah berikan untuk kita sebagai bukti tanda Cinta-Nya kepada kita.
Semoga kita menjadi orang yang mampu saling menguatkan dan melembutkan bagaimanapun kondisi atau fase hidup apapun yang kita jalani. Aku percaya, selama Allah menjadi tujuan hidup kita, selama itu juga kita akan mampu menghadapi apapun.
2. Kedua, sebelum aku bertemu denganmu aku adalah individu yang punya banyak mimpi dan keinginan, begitupun juga denganmu. Sehingga aku berharap semoga kita tidak hanya bertindak sebagai pasangan, tetapi juga teman, orang tua, adik ataupun kaka yang akan selalu berusaha sama-sama mendukung proses perkembangan setiap individu yang ada dalam pernikahan ini.
Aku berharap semoga kamu mampu menjadi temanku dalam memperjuangkan impian-impian yang aku miliki, dan semoga aku juga mampu menjadi teman yang akan selalu mendukung mimpi-mimpi baikmu.
Aku percaya bahwa pernikahan seharusnya menjadi tempat yang paling aman untuk mendukung mimpi-mimpi tiap individu yang ada di dalamnya. Pernikahan seharusnya tidak membatasi ruang gerak diri kita untuk berkembang dan bermimpi.
Tapi aku juga percaya, bahwa ketika kita memutuskan menjadi satu dalam sebuah ikatan pernikahan, mimpi-mimpi yang kita punya bukan hanya milik kita sendiri. Sehingga sebesar apapun keinginan atau impian yang kita miliki, semoga kita mampu mengambil keputusan-keputusan yang tidak hanya mementingkan ego pribadi tetapi juga keputusan yang baik dan tidak memberatkan salah satu pihak.
Semoga kelak kamu mampu menjadi temanku dan aku juga menjadi temanmu dalam bertumbuh dan belajar untuk bisa menjadi sebaik-baiknya Hamba yang Allah hadirkan di bumi ini.
3. Ketiga, sebesar apapun masalah yang kita hadapi, semoga kita bisa sama-sama menjadi orang yang saling menutupi aib pasangannya sendiri. (Sebuah nasehat untuk aku sendiri)
Beberapa bulan ke belakang, banyak sekali aib pernikahan orang lain yang tersebar di internet, dibaca oleh banyak orang, dan diaminkan atau bahkan dihujat ramai-ramai oleh netizen, yang mungkin kebenarannya pun masih dipertanyakan.
Sehingga salah satu doa yang aku punya untuk aku pribadi adalah semoga aku mampu menjadi orang yang menahan diri untuk tidak bercerita ke banyak pihak apalagi sosial media ketika sebuah ujian menimpa pernikahan kita. Semoga kita sama-sama mampu berpikir dengan baik dan menyelesaikannya berdua ketika suatu masalah menimpa hidup kita.
Kalaupun pada akhirnya kita membutuhkan pertolongan orang lain, semoga cerita-cerita kita cukup diketahui oleh orang terdekat yang kita percaya ataupun oleh profesional jika hal tersebut memang dibutuhkan.
4. Keempat, aku tahu bahwa di dunia ini tidak ada orang yang sempurna. Aku tumbuh dengan beragam kegagalan, kekurangan, dan luka-luka yang aku miliki. Begitupun juga denganmu.
Sehingga mungkin dalam beberapa waktu atau perjalanan kita terkadang aku marah, menggerutu, ataupun menyesal telah memilihmu hahaha (Mungkin juga kamu begitu wkwkw).Tapi aku berharap, semoga kita berdua adalah dua orang yang sama-sama mau mendengarkan dan memperbaiki.
Aku berharap kamu akan jadi orang yang pertama yang menasehatiku ketika aku sudah salah jalan, ketika aku sudah kehilangan arah dan tidak lagi fokus mencari Ridho-Nya, dan aku juga berharap aku juga orang pertama yang akan selalu mengingatkanmu.
Aku tidak mencari seseorang yang sempurna, karena sungguh manusia itu sejatinya penuh kekurangan. Aku hanya mencari orang yang mau saling mendengar dan belajar, seseorang yang tidak selalu merasa benar sendiri, seseorang yang mau mengakui kesalahan dan kekurangannya. Karena aku percaya, bahwa proses mengakui ketidaksempurnaan adalah jalan menuju kesempurnaan itu sendiri. Sehingga semoga kita menjadi orang yang mau saling mendengar, memperbaiki, dan saling melengkapi satu sama lain.
5. Kelima, aku berharap kita sudah sama-sama menjadi orang yang selesai dengan masa lalu kita masing-masing, dan mensyukuri untuk setiap hal yang kita miliki pada hari ini.
Aku tumbuh dan berkembang dengan ragam pengalaman dan pertemuan dengan banyak orang yang membentuk aku saat ini, begitupun juga denganmu. Sehingga, semoga ketika kita sudah memutuskan untuk saling bersama, kita sudah selesai dengan urusan masa lalu kita masing-masing.
Semoga aku selalu bersyukur karena telah memilihmu yang menjadi titik akhir dari perjalanan ini, dan semoga kamu juga bersyukur karena telah memilihku yang menjadi akhir dari titik perjalananmu. Semoga rasa syukur itu terus kita hadirkan dan upayakan sebesar apapun kekurangan dan kesalahan yang kita miliki.
Selama kamu tidak membawa ku pada hal-hal yang menjauhi ku dari proses mencari Ridho-Nya, selama itu juga aku akan terus membersamaimu dan mensyukuri kehadiranmu.
6. Keenam, dan terakhir, semoga aku dipertemukan dengan seseorang yang Allah lah menjadi tujuan akhirnya. Semoga tujuan pernikahan yang kita upayakan adalah tujuan untuk mencari Ridho-Nya. Semoga kamu adalah orang yang mampu mendekatkanku pada-Nya, semoga Ridho Allah selalu menjadi tujuanmu dan tujuanku.
Kita pasti punya banyak mimpi duniawi, kita punya banyak hal yang ingin kita capai sebagai individu ataupun keluarga. Tapi semoga apapun mimpi dan tujuan hidup yang kita miliki, tidak sebesar mimpi dan tujuan kita untuk menjadi sebaik-baiknya Hamba di dunia.
Semoga keluarga yang kita bangun, mampu menjadi wasilah kebaikan bagi banyak orang, semoga kita tidak hanya memikirkan perut atau ego pribadi, tetapi juga mampu bersama-sama membangun keluarga yang mampu bermanfaat bagi umat. Semoga kamu mampu menjadi temanku dalam mewujudkan kebaikan-kebaikan di dunia baik bagi diri sendiri, keluarga kita, maupun alam semesta hahaha. Wkwkwk berat bgt amanahnya bund 🤣
Tentunya masih banyak catatan dan doa-doa yang akan aku panjatkan nanti, tapi kayanya udah kepanjangan hahaha. Mari kita cukupkan sampai disini, semoga doa-doa dan catatan ini mampu menjadi pengingat untuk aku pribadi ketika sudah kehilangan arah. Semoga ini adalah doa yang di dengar oleh Allah sehingga aku mampu dibersamai dengan orang yang tepat, yang denganya segala keresahan dan ketakutan dunia akan mampu ku hadapi. Sekarang juga mampu si wkwkwk tapi semoga lebih mampu lagi wkwk.
Dimanapun kamu saat ini, bagaimana pun kamu sekarang, ataupun siapapun kamu. Semoga Allah selalu membersamaimu. Semoga kebaikan selalu menyertai hidupmu dan tentu juga hidupku, hingga pada saatnya Allah mempertemukan kita pada waktu terbaik menurut-Nya.
23 notes · View notes
laoderrs · 1 year
Text
Jangan kau jadikan perkataan orang lain sebagai standard hidupmu, terlebih perkataan itu hanya akan membuatmu minim bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadamu. Itu merupakan bentuk hasad mu kepada Allah.
Bukankah kamu telah mengetahui bahwa apa-apa yang telah kamu upayakan dan dapatkan merupakan bagian dari takdir-Nya?
Bukankah kamu telah mengetahui bahwa Allah sudah menulis amal, rezeki serta kematian untuk setiap hamba-Nya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, yang artinya,
"Sesungguhnya janin yang ada dalam kandungan ibunya ketika telah melewati umur empat bulan, maka Allah mengutus Malaikat kepadanya yang meniupkan roh dan menulis rezeki, ajal, amal dan apakah dia celaka atau bahagia"
(HR. Bukhari dan Muslim)
Beliau juga bersabda, yang artinya,
"… Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi"
(HR. Muslim)
Maka, terimalah dengan apa-apa yang telah kamu upayakan semaksimal mungkin. Bersyukur penuh dengannya adalah pahala.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala, yang artinya,
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya…."
(QS. Al Baqarah: 286)
Oleh sebab itu, bersandar penulah hanya kepada Allah Ta'ala, yakinkan diri bahwa apa yang telah kita dapatkan di dunia sudah merupakah ketetapan-Nya, dan ketetapan-Nya pastilah yang terbaik.
"Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah"
(HR. Muslim)
Semoga Allah mudahkan kita semua.
97 notes · View notes
dinisuciyanti · 4 months
Text
Elektoral
1 bulan terakhir aku begitu mengikuti kontestasi pilpres, dari mulai debat, desak anies, komentar twitter, youtube prof rhenald-okky madasari-abraham samad, sampai terbawa emosi di debat cawapres kemarin, yang seorang profesor diremehkan oleh nepo baby. Abis nonton debat rasanya makin pusing karna mantengin twitter. Ya Allah.
Ditambah sekarang, dimulai dari petisi bulaksumur. Jujur, aku gak liat semua durasi petisi tsb, tapi aku terenyuh di bagian prof koentjoro menyanyikan hymne ugm. Berasa sedihnya.
Terus tadi banget, lihat cuplikan prof koentjoro lagi di metro tv, soal ketersinggungan beliau terhadap respon istana yang bilang kalau para guru besar ini bagian dari partisan (pendukung paslon tertentu). Apalagi pihak istana yang ngomong itu ex-dosen ugm juga. Tentu saja beliau semakin sedih.
Aku pikir, beban ugm ini berat juga. Ya petahana, mensesneg-nya alumni ugm juga, mantan rektor dan guru besar juga, semacam apa ya, susah-susah ugm memberi ilmu ke beliau-beliau ini, kok malah mereka ngerusak negara. Wajar kalo prof koentjoro se-sedih dan emosional itu.
Dengan para akademisi dari unversitas besar bersuara, ya tentu saja tidak akan didengar petahana. Tapi enggak tau, kalo ntar ada kerusuhan part 2 mengulang 98. Aku gak ngerasain kerusuhan itu, waktu itu masih SD kelas 1, tapi kalo sampe kejadian, semoga itu jadi pelajaran hebat buat petahana biar gak serakah dan tetap memijak bumi.
Mungkin banyak teman-teman yang gak peduli dengan kondisi negara ini, tapi semoga sebagai bagian dari 50% voters generasi muda di pilpres kali ini, kita bisa menjaga negera ini di ranah yang benar, dengan terus menyuarakan, gak apatis.
Hadeh, din, din, udahlah toh negara gak memikirkan mu. HAHA.
3 Februari 2024
51 notes · View notes
pemintalkata · 11 months
Text
Bandung dan Kenangan
Stasiun Bandung hari ini dan 5 tahun yang lalu tidak banyak berubah.
Setelah 5 tahun, akhirnya aku berani menginjakkan kaki di bumi pasundan ini. Bumi yang katanya lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.
Masih pagi saat aku turun dari kereta keberangkatanku. Aku memutuskan untuk cari sarapan dulu sebelum nanti siang check in hotel.
Pilihanku jatuh pada bubur ayam. Ah 5 tahun yang lalu juga sama, sarapan bubur ayam juga saat tiba di Bandung. Bedanya ada yang jemput dan menemani. Sedangkan kali ini harus bisa sendiri.
Tidak ada agenda khusus terkait keberangkatanku ke Bandung kali ini. Hanya kangen saja. Sembari mencoba apakah aku sudah mampu kembali berjalan di Jalan Braga tanpa genggaman tangannya.
Haha, agaknya dari sini kalian sudah tahu bahwa cerita kali ini penuh dengan kepedihan.
Setelah selesai sarapan, aku memutuskan untuk pergi ke Masjid Raya Bandung. Mau menumpang mandi dan duduk-duduk sebelum pukul 12 nanti beranjak untuk ke hotel.
Tidak ada itenerary yang aku siapkan. Karena seperti kataku tadi, perjalananku ke Bandung kali ini hanya sekadar untuk mengenang. Mengenang kenangan yang entah benar-benar harus disimpan atau sebetulnya lebih baik direlakan.
Aku tiba di hotel tempatku menginap tepat pukul satu siang. Aku memutuskan untuk tidur sampai sore datang.
Kalau dibilang tanpa tujuan sama sekali, mungkin kelihatannya aku sedikit berbohong. Karena ada satu tempat yang ingin aku kunjungi meski hanya sebentar. Braga adalah satu-satunya tempat yang ingin aku kunjungi kali ini. Kopi Toko Djawa lebih tepatnya. Tempat yang terlalu mainstream tapi aku selalu kangen tempat yang satu itu.
Siapa lagi yang mengajakku ke sana kalau bukan dia yang sempat hidup di masa lalu? Haha, selalu begitu. Selalu ada satu kenangan yang paling dominan saat selesai dengan suatu hubungan.
Sayangnya, Kopi Toko Djawa memang memiliki tempat tersendiri di hidupku. Bagaimana tidak, dulu di salah satu tempat duduknya, ada aku dan dia yang saling bertukar cerita dengan raut wajah berbinar setelah berbulan-bulan terpisahkan ratusan kilometer jauhnya. Selalu seperti itu setiap bertemu. Lalu bagaimana aku bisa lupa?
Setelah puas menikmati suasana dan kudapannya, aku pun beranjak dari tempat dudukku. Aku keluar dari Kopi Toko Djawa tepat saat gerimis turun. Untunglah aku belum memesan taksi online. Jadi kuputuskan untuk masuk kembali ke dalam sembari menikmati hujan yang membasahi jalanan Braga.
Tidak ada harapan aku akan bertemu dengan laki-laki yang pernah aku panggil "Mas", karena saat ini aku tahu sudah ada perempuan yang ia panggil "Neng" dengan begitu mesranya.
Setelah hujan berhenti, aku segera memesan taksi online. Seharusnya bisa sejak tadi, toh naik taksi, tidak akan kehujanan. Tapi aku masih mau berlama-lama di toko ini, sebelum esok aku kembali ke kotaku.
Aku sampai di kamar hotel dan membantingkan tubuhku ke atas kasur. Bandung mulai dingin. Aku meraih handphone-ku dan melihat deretan instragram story yang silih berganti. Hingga akhirnya aku tiba pada story miliknya. Iya, milik laki-laki pertama dan mungkin terakhir yang mengajakku ke Kopi Toko Djawa.
Aku dan dia memang sama-sama memilih untuk tidak saling unfollow ataupun block. Kami mengakhiri hubungan kami secara benar, jadi tidak ada yang perlu saling menyingkirkan.
Mataku terbelalak saat aku tahu dia menampilkan potret berdua dengan kekasihnya di Kopi Toko Djawa. Haha, semesta tidak merestui aku dan dia berjumpa rupanya.
Tapi setidaknya malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak. Selain bisa menginjakkan kaki lagi ke Bandung, selain karena sudah ke Kopi Toko Djawa, dan selain karena Bandung dingin malam ini, aku tahu satu hal lagi. Iya, ternyata tempat favoritnya masih sama. Masih Kopi Toko Djawa, meski yang ia gandeng berbeda. Semoga perempuan itu tidak pernah tahu bahwa kekasihnya pernah sesering itu mengajak perempuan di masa lalunya ke kedai kopi yang sama.
Dan doaku, semoga perempuan itu tidak bernasib sama dengan aku. Yang pernah diajak ke Kopi Toko Djawa dan dilepaskan di stasiun Bandung dengan derai air mata.
51 notes · View notes
ann7am · 4 months
Text
(1) Sedikit tentang Si Single dan Pernikahan
Beberapa orang yang seneng banget bahas perkara nikah selama bertahun-tahun, ternyata ujiannya malah dipersulit ketemu jodoh. Iya, gak semua orang begitu. Tapi saya jadi belajar dari mereka, kalau mau dapat apa-apa sewajarnya aja, mesti banyak tawakal sama Allah, dan gak perlu merasa paling jago ilmu tentang pernikahan, karena kalau bukan Allah yang tolong, kita bukan siapa-siapa.
Satu hal yang penting lainnya, kalaupun mau bahas-bahas tentang pernikahan, jangan hanya diskusi bagian seneng-senengnya aja, coba berpikir logis juga tentang kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi setelah menikah, karena kita menikah sama manusia yang sama-sama punya dosa. Gak mungkin seseorang akan selalu kasih kamu hal-hal yang berbau surgawi, sedangkan dia sendiri hanya penduduk bumi.
Harus realistis. Itu kuncinya.
Juga perkara menunggu. Perempuan rentan banget kena janji-janji palsu suruh nunggu sekian tahun kemudian nanti dia akan datang lagi untuk melamar. Bagi saya, suruh nunggu setahun aja udah red flag banget. Bukan masalah ‘aku sanggup kok nunggu selama itu’ atau ‘aku udah terlanjur suka sama ikhwannya’ (ini yang bahaya), hanya di rentang waktu itu, pasti akan ada banyak setan yang berisik di benak kamu untuk menyelundupkan pikiran-pikiran setengah gak waras ala-ala orang yang dimabuk cinta. Minta pertolongan sama Allah banyak-banyak adalah koentji. Jadi, kalau menurut saya, lebih cepat ya lebih selamat, insyaa Allah.
Tapi, tapi nih, gak berarti cepet-cepet itu jadinya bikin kita teledor. Banyak hal yang bisa ditanyakan ketika masa ta’aruf itu entah yang sebulan, dua bulan, tiga bulan, atau mungkin kalau ada yang yakinnya setelah enam bulan ya kenapa enggak.
Sewajarnya.
Secukupnya.
Pertolongan Allah itu dekat.
To be continued…
17 notes · View notes
wedangrondehangat · 7 days
Text
Tumblr media
Cinta-cinta yang Merekah di Bumi
Dear Sabian,
Beberapa hari yang lalu akhirnya tiba kabar haru itu, Nyala telah lahir setelah tiga bulan sebelumnya kamu lahir serta setelah enam bulan sebelumnya Bassam lahir.
Mungkin mulai kini grup kami akan dipenuhi oleh cerita dan gambar-gambar tentang kalian—tentang tiga anak laki-laki yang lahir ke bumi membuat rekah banyak cinta di hati. Tak henti-henti doa-doa baik menghujani setiap hela nafas dan mata yang menatapmu.
Menuju bulan ke empat sejak kamu lahir, kini ada banyak hal yang ingin Bubu tuliskan. Tentang senyum yang merekah memenuhi seluruh ruang di rumah maupun di hati.
Beberapa hal yang sangat mudah membuat senyum dan tawamu terlukis adalah ketika kamu mendengar suara "ngo-ngo-ngoh.." yang entah itu artinya apa karena ayahmu hanya bersuara asal dan ternyata itu cukup selalu berhasil membuat tawamu hadir.
Kamu juga tersenyum sambil tak henti mengoceh saat Bubu melantunkan ayat-ayat suci-Nya, entah karena merasa diajak bicara atau sebenarnya kamupun ingin mengaji bersama Bubu.
Hal lain lagi ialah ketika kipas souvenir pernikahan tantemu dilayangkan ke arahmu, kamu sungguh tertawa lepas walau setiap anginnya yang berhembus ke hadapanmu membuatmu terkejut tetapi ternyata kamu suka.
Dan yang tak akan Bubu lupakan adalah setiap usai kenyang menyusu selalu kamu bayarkan dengan sebuah senyuman yang teramat manis dan hangat sampai ke hati, Nak. Terima kasih.
Bubu juga ingin meminta maaf jika sempat membandingkan kamu dengan Bassam tentang mengapa Bassam cepat sekali sudah bisa tengkurap sedangkan Sabian belum, padahal Bubu sangat paham bagaimana terlukanya hati seorang anak jika dibanding-bandingkan. Maaf ya, Nak.
Seharusnya Bubu lebih melihat tentang hal baik yang sudah bisa Sabian lakukan seperti pandai mengoceh dan menendang-nendang dengan kaki serta Sabian-lah seseorang yang selalu di sisi Bubu, menemani memasak, mencuci, dan lain sebagainya—dengan tenang menjadi anak baik yang asyik duduk di bouncernya. Bubu akan terus ajari dan menunggu sampai kamu mampu. Terima kasih sudah mau belajar anakku, Sabian. 🤍
_
Rabu, 5 Juni 2023 | 08.57
Sabian tertidur lagi setelah kenyang,
Bubu lekas sarapan dan bebenah
8 notes · View notes
esbatubulet · 2 months
Text
Malam Spesial untuk Jiwa yang Spesial
Tumblr media
Selamat ulang tahun untuk jiwa yang memiliki tempat istimewa di hatiku. Hari ini adalah hari di mana kita merayakan kehadiranmu di muka bumi sekaligus keberadaanmu yang begitu berarti dalam hidupku..🎉🎂❤️
Sungguh, ulang tahunmu kali ini spesial sekali, nona. Hari ini, di bulan Ramadhan, di hari Jum'at, dan di malam ganjil yang sangat berpotensi bersamaan dengan malam lailatul qadar, kamu berulang tahun..
Meskipun kali ini aku sudah tidak berhak untuk mendampingimu di hari spesialmu, namun aku akan selalu mendoakanmu dari jauh. Malam ini akan aku langitkan semua doa-doa terbaikku untukmu. Akan kuminta kepada Rabb-ku untuk memberikan seluruh kebahagiaan dan kebaikan yang ada di alam semesta ini hanya untukmu..
Semoga semua harapan dan impianmu dapat menjadi kenyataan. Semoga usiamu yang baru ini membawa banyak kebahagiaan, kesuksesan, dan pencapaian yang gemilang..
Terima kasih telah hadir di dalam hidupku. Terima kasih telah mewarnai setiap sudut kehidupanku dengan keceriaan, kehangatan, dan cinta yang tak terhingga. Terima kasih telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Aku bersyukur atas segala kenangan indah yang telah kita lalui bersama, dan berharap untuk dapat mengalami lebih banyak lagi waktu bersamamu di masa depan..
Selamat merayakan hari spesialmu..
Selamat ulang tahun, Muji.. 🎉🎂❤️
13 notes · View notes
amelianurhabibah · 8 months
Text
"Aku mencintaimu tanpa syarat ya Rasulullah"
Tema kajian waktu itu, tentang cinta tanpa syarat. Awalnya aku bingung, maksudnya apa ya?
Setelah kajian dimulai. Ustadzah nya memberi jawaban, "Seseorang mencintai orang lain karena sebab itu disebut syarat. Misalnya harus punya inilah, itulah..
Dan kita tidak memerlukan hal itu untuk mencintai Rasulullah".
Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan,
"Apa nikmat terbaik bagi seorang muslim?"
Beberapa orang yang duduk dibelakang menjawab, "diberi nikmat Iman,"
Benar, gak salah si. Tapi bukan itu kata ustadzah nya. Terus ada yang menjawab lagi, "Nikmat terbaik bagi seorang muslim adalah, ketika saya bisa menjadi umatnya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wassalam"
"MasyaAllah... Benar ya shalilhah.. bahkan Nabi khidir dan Nabi Ilyas pun minta dipanjangkan umurnya 1000 th agar bisa bertemu Rasulullah." Balas ustadzah.
Mencintai Rasulullah itu gak perlu pakai syarat. Karena Rasul pun mencintai kita tanpa syarat. Itu poinnya.
Aku mencatat sebuah nasehat yang ustadzah sampaikan. Dari seorang habib.
Tidak layak bagi orang yg berakal bertanya, "Kenapa kalian memperingati maulid? Seolah bertanya mengapa kalian bergembira dengan adanya Nabi". (Sayyid Muhammad Alawi al-maliki)
Jadi ingat ceritanya Abu lahab. Hanya karena ia bergembira saat Nabi dilahirkan, sampai memerdekakan budaknya. Menjadi hari diringankan azabnya oleh Allah subhanahu wata'ala.
Selain itu, ustadzah nya cerita. Tentang seorang laki-laki biasa yg bekerja menjadi seorang pemanggul dan mengambil upah darinya. Ketika masuk bulan maulid, dia senyam senyum sepanjang hari. Selain itu setiap hari diberinya nasi bungkus dan dibagi bagi gratis keorang orang.
Orang- orang tentu heran, lalu mereka bertanya, kenapa?
Ia jawab, saya sangat bergembira karena Rasulullah lahir dan ada didunia ini pada bulan ini. Gara gara Rasulullah saya bisa merasa bahagia tanpa syarat. Saya bisa mengenal iman.
MasyaAllah Tabarakallah...
Ada lagi nih sebuah nasehat yang ustadzah sampaikan..
"Ketika ada yg bertanya kepadaku, "tolong carikan dalil shahih perayaan maulid nabi"
Maka saya jawab "saya tidak perlu dalil untuk mencintai Rasulullah, sebagaimana Rasulullah tidak perlu syarat untuk mencintai umatnya. Jika untuk mencintai Rasullah kita perlu mencari dalil, layakkah kita mendapatkan syafaatnya?"
(Al habib Abu bakar al aldani bin ali al masyhur)
"Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad"
Inspiring,
Harga Berlian termahal itu adalah cullinan sekitar 2 miliyar, USD 28,4 T. Tapi tau gak kalau Iman kita itu harganya tidak terhingga, gak bisa ditebus dengan harta dan berlian termahal apapun. Gak percaya? Coba buka Qs. Ali Imran 91 :
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْ اَحَدِهِمْ مِّلْءُ الْاَرْضِ ذَهَبًا وَّلَوِ افْتَدٰى بِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ وَّمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِر��يْنَ
"Sesungguhnya orang orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas separuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas yang sebanyak itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih, dan sekali kali mereka tidak memperoleh penolong." (Qs. Al imran : 91)
37 notes · View notes
yunusaziz · 5 months
Text
JANUARI
Salam, apa kabar?
Hampir satu bulan tidak menulis di laman ini. Awal tahun mencoba mengambil keputusan untuk rehat sejenak dari dunia kepenulisan, setidaknya pada micro-blogging biru ini. Mencoba lebih pasif untuk menerima; lebih banyak mendengar, melihat realitas dari sudut pandang lain dan mencoba membaca hal-hal lain di luar genre kesukaan.
Jika sebelum-sebelunya saya cenderung membaca buku atau artikel-artikel yang cenderung membahas perihal teknis (faktor background anak mene kali ya) maka awal tahun ini ada buku dengan genre-genre baru yang saya coba untuk baca. Misalnya, satu buku yang sedang saya baca berjudul "Semua Akan Pindah Pada Waktunya" milik Kang Risat.
Tidak ada alasan khusus kenapa saya membaca buku ini. Berbekal langganan sebuah aplikasi e-library, Everand. Pada pilihan genre "Self Development" buku ini muncul di deretan teratas. Yasudah saya coba perlahan baca. Sesederhana itu.
Ada beberapa hal menarik dari buku ini yang membuat saya berulang kali bergumam "Oh iya juga ya..." karena penulis berhasil menghadirkan multi perspektif dari penggalan peristiwa yang sebenarnya mainstream dan berulang kali saya dapatkan. Akan tetapi, beliau berhasil mengulik hikmah dari sudut pandang berbeda.
Misalnya pada sub-bab awal, beliau mengangkat satu topik kisah Adam dan Hawa yang Allah 'hukum' turun ke Bumi. Beliau sampaikan bahwa tidak ada satupun kisah yang menceritakan bahwa Nabi Adam as. menyalahkan Iblis atas hasutan yang menyebabkan ia diturunkan dari langit.
Nabi Adam as pun tidak menyalahkan Hawa, maupun mengutuki keputusan Allah. Apa yang Ia lakukan? Muhasabah dan bertanggungjawab. Ya, dua hal itu menjadi sorotan menarik yang perlu kita teladani.
Bahwa, hidup kadang tidak menghadirkan semua hal yang kita inginkan dan yakini baik. Seringkali justru kehendak yang terjadi bertolak belakang atas apa yang dimaui hati.
Tumblr media
Rasa tanggungjawab yang dimiliki Nabi Adam as. tentu saja berangkat pada keimanan penuh dan keikhlasan utuh, bahwa Ia yakin atas hikmah dibalik takdir yang ia dapati pasti ada kebaikan yang ingin Allah beri. Berat memang, harus berpisah sekian lama dengan Hawa. Akan tetapi, begitulah konsekuensi logis dari bentuk penerimaan atas segala takdir yang Allah berikan.
Jadi begitulah, jangan salahkan keadaan atau takdir yang Allah telah beri, tapi tuntunlah diri untuk siap menerima dan bertanggungjawab atas apa yang terjadi. Semangatt✨
Per saya off sepertinya ada beberapa DM dan ask yang masuk, insyaallah saya balas segera ya. Semoga tidak terlambat 😄
51 notes · View notes
menatakata · 5 months
Text
Ternyata sudah 4 hari 2023 berlalu. Malam ini aku mencoba untuk mengingat ulang dan menuliskan pelajaran yang Allah titipkan di tahun ini.
1. "Umur ga ada yang tahu" sering sekali terdengar, tapi memang begitu nyatanya. Adik ipar kami Allah panggil di usia muda, di masa jaya kariernya, sakit yang tak lama, dan memiliki keluarga yang mencintainya. Semoga Allah merahmatinya :')
2. Sayangi keluargamu, berikan yang bisa kamu upayakan. 17 Agustus, masih kuingat jelas. Bapak serangan jantung mendadak, padahal baru beberapa jam aku pamit setelah menemuinya. Hampir saja Allah memanggilnya kembali, tapi memang karena qadarullah Allah memberikan umur dan kesempatan. Malam itu di dalam ambulans aku meminta pada Allah sangaat dalam sampai sesak rasanya, untuk bisa berbakti padanya. Karena itulah, kini setiap bulan bisa menemaninya kontrol dokter adalah momen yang kusyukuri selalu.
3. Cintai dirimu, salah satunya dengan menjaga kesehatan. Sudah lama ibu mengidap diabetes, ini menjadi peringatan bagi kami semua, terutama diriku. Jangan asal kenyang, jaga aset terbaikmu dengan makanan yang tayib dan halal, olahraga, istirahat, dan juga kelola stress.
4. Ada Allah..ada Allah. Maha Kuasa Engkau, Rabb penggenggam langit dan bumi. Berkali-kali bahkan tak terhingga untuk bisa kuhitung. Engkau berikan rezeki dari arah tak disangka saat Bapak harus segera operasi dan perlu biaya besar pertolonganmu dekat atau tiba-tiba ada orang yang berbaik hati memberikan uang saat kami perlu membayar sewa rumah, padahal sungguh kami tidak cerita apalagi meminta.
5. Jadi ibu dan istri sungguh bukan alasan apalagi halangan untuk memperjuangkan mimpi. Kalau kamu berpikir setelah menikah kamu berhenti belajar, kamu salah dan pendek pikiranmu (ini pengingat untuk diriku sendiri). Menikah adalah booster untuk memacumu untuk terus bergerak, memanfaatkan waktu, dan tentu belajar banyak hal.
6. Banyak-banyak husnudzon sama Allah. Jangan takut untuk menghadapi dunia. Bukankah Allah sesuai prasangka hamba-Nya?
7. Jangan pelit, apalagi pada orang tua. Kami merasakan jalan kami lebih Allah permudah jika mereka ridho. Allah ganti..Allah ganti. Toh apa yang kita beri hari ini apakah sepadan dengan yang mereka upayakan saat membesarkan kita?
8. Untuk ku, kontrol cara bicara. Aku sering kali terlalu hiperbola mendeskripsikan sesuatu yang sebenarnya "tidak perlu orang lain tahu". Lebih banyak mendengar, bicara secukupnya.
9. Beranilah untuk sesuatu yang benar. Sering kali kesempatan terlewatkan karena kamu mengubur keberanianmu dengan rasa insecure.
10. Nikmati apapun peranmu. Lakukan yang terbaik, syukuri, dan teruslah bertumbuh. Sampai pada kesempatan bertemu kepantasan.
9 notes · View notes
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Pernahkah kamu memperhatikan Bagaimana alam semesta ini diciptakan Bagaimana langit ditinggikan Bagaimana gunung ditegakkan. Bagaimana bumi dihamparkan. Bulan, Matahari dan Planet selalu berputar pada garis edarnya. Manakah yang lebih sulit penciptaanmu ataukah langit dan bumi. apakah Pantas bagi Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui?Dan dia Maha halus lagi maha mengetahui.
Maka Mengapa terhadap tuhan yang menciptakan, kamu tidak mau bertakwa. Maka terhadap tuhan yang memelihara dan memberimu Rezeki mengapa kamu durhaka? sudah merasa amankan kamu bahwa Dia yang dilangit tidak akan menurunkan hujan berbatu, mengguncangkan bumi, meluapkan lautan?
Lalu siapa yang akan menolongmu jika Allah meninggalkanmu? lalu siapa yg akan memberimu rezeki jika Allah menahan rezekiNya untukmu?
62 notes · View notes
chocohazel · 4 months
Text
Ash-Shiddiq : Side Story of Isra Miraj
Sebuah peristiwa bersejarah terjadi, belum pernah terlihat sebelumnya dua pembesar Mekah berjalan beriringan diikuti oleh masing-masing pengikutnya menuju Bukit Abi Qubais — sebuah bukit tempat budak-budak menyebarkan berita kepada penjuru Mekah secara bergantian.
Abu Jahal memberikan panggung kepada Rasulullaahﷺ untuk mengisahkan kembali apa-apa yang tadi telah beliauﷺ sabdakan dengan niat mempermalukan nabiﷺ dan menggoyahkan keimanan muslimin.
Mekah menjadi gaduh dan ramai. Sebagian bertepuk tangan, sebagian sisanya meletakkan tangan di kepala sembari terheran-heran.
“agama Muhammad telah mati. Tinggal satu orang ini, apabila satu orang ini goyah, maka habis sudah seluruh ajaran Muhammad”, tutur Abu Jahal dengan penuh keyakinan.
Seseorang ini, dikisahkan sedang mengurusi kebunnya di luar Mekah. Orang-orang yang penasaran dipimpin langsung oleh Abu Jahal dari kalangan Quraisy beserta sebagian Muslimin mendatanginya dan menceritakan semua yang telah mereka dengar.
Beliau radhiyallahu anhu berkata, "Wahai Quraisy, ketauhilah, aku telah beriman atas apa yang diucapkan Muhammad dan dia mengatakan bahwa wahyu itu turun dari langit. Lalu, apa bedanya aku beriman jika dia dari bumi pergi ke langit? Sama saja. Ketahuilah, Quraisy, bila di depan mata saya ada tembok berwarna putih dan Muhammad mengatakan, 'Tidak, tembok itu berwarna hitam,' maka saya akan dustakan mata saya dan saya akan katakan iya, tembok itu berwarna hitam."
Setelah pernyataan penuh keimanan itu beliau kemukakan di hadapan Quraisy dan Muslimin yang meragu, ia radhiyallahu anhu bergegas mencari Rasulullahﷺ. Sesampainya di sekitar bukit, dengan penuh retorika ia radhiyallahu anhu berteriak lantang agar kerumunan manusia turut mendengar apa-apa yang beliau sampaikan, "Ya Rasulullah, Ya Rasulullah, benarkah engkau telah bercerita kepada manusia, bahwa pada malam ini engkau pergi ke Baitul Maqdis?” Rasulullahﷺ menjawab, “Ya, benar."
Beliau radhiyallahu anhu berkata, "Kalau begitu, tolong, ceritakan kepadaku ciri-ciri Baitul Maqdis, Karena sebelumnya aku pernah pergi kesana!"
Al-Hasan berkata, "Rasulullahﷺ bersabda, "Kemudian Baitul Maqdis diangkat kepadaku hingga aku bisa melihatnya." Lalu Rasulullahﷺ menjelaskan ciri-ciri Baitul Maqdis. Setelah mendapatkan penjelasan Rasulullahﷺ beliau radhiyallahu anhu berkata, "Engkau berkata benar. Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah". Setiap kali Rasulullaahﷺ menjelaskan ciri-ciri Baitul Maqdis, beliau radhiyallahu anhu berkata, "Engkau berkata benar. Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah." Begitulah, hingga Rasulullahﷺ selesai menjelaskan ciri-ciri Baitul Maqdis.
Muth'am ibn Adi berkata kepada Rasulullah ﷺ, "wahai anak saudaraku, kami dapat memercayai semua hal yang kausampaikan sebelum hari ini. Namun pada hari ini aku bersaksi bahwa kau benar-benar berdusta. Bahkan kami, membutuhkan waktu dua bulan untuk menempuh perjalan-an dari sini ke Baitul Maqdis dengan menunggang unta. Sementara kau mengatakan telah menempuh perjalanan pulang pergi dari sini ke sana dalam waktu yang kurang dari satu malam? Demi Lata dan Uzza, aku tidak membenarkan ceritamu. Seluruh yang kaukatakan saat ini tidak terjadi sama sekali!"
Lalu beliau radhiyallahu anhu yang tengah hadir pada saat itu berteriak kepada Muth'am, "Hai Muth'am, betapa buruk ucapanmu kepada keponakanmu! Engkau menolak dan mendustakannya! Aku bersaksi bahwa ia mengatakan kebenaran.”
Tentu pada bahasan lain tentang kisah Isra Miraj, sirah mengabadikan bagi kita bahwa selanjutnya Rasulullaahﷺ melalukan pembuktian-pembuktian yang tidak terelakkan bagi Quraisy.
Maka sejak hari itu, sebuah sisi lain peristiwa Isra Miraj turut sampai untuk menjadi inspirasi dan penguat keimanan bagi kita semua. Rasulullahﷺ dan segala apa yang beliauﷺ bawa pasti benar, terlepas dari segala keterbatasan akal kita sebagai manusia.
Rasulullah memberi julukan baru kepada sahabat sang pemeran utama dari sisi lain peristiwa Isra Miraj; Abu Bakar — Ash-Shiddiq; orang yang jujur dan membenarkan.
10 notes · View notes
nurazisramadhan · 20 days
Text
Kisah Bumi & Matahari (3)
Tumblr media
"Harusnya sih aku ga salah dengar karena pendengaranku masih bagus hehe" jawabku setengah bercanda pada Bumi. Ia masih dengan ekspresi kaget dan tak percayanya menatapku.
"Kamu mah orang serius malah dibecandain tang" balas Bumi dengan wajah yang kesal.
"Hehehe maaf maaf, tapi aku beneran denger mereka ngomong gitu kok," jawabku menenangkan. "Dah biar adem, nih pesen minum dulu, biar adem." jawabku sembari memberikan minuman dingin favoritnya yang telah kupesan sebelumnya.
Setelah meneguk minuman tersebut Bumi menjadi lebih tenang.
"Jadi, menurutmu aku harus gimana, tang?" tanya teman kecilku itu. "Perjuangkanlah, namun dengan cara yang paling baik. Kamu tahu kan matahari adalah sosok yang baik?" jawabku singkat, Bumi membalas anggukan, tanda setuju. "Terima kasih banyak ya, tang. Aku bakal berjuang sesuai ucapanmu, doakan aku juga ya, Tang." balas Bumi dengan yakin sembari menghabiskan minumannya. "Selalu" jawabku lagi singkat. Setelahnya Bumi pamit pergi duluan dari kafe tersebut dengan wajah yang yakin.
Beberapa waktu berikutnya, kami semakin jarang bertemu karena disibukkan dengan urusan skripsi masing-masing. Namun, yang kudengar Bumi telah menyelesaikan skripsinya dengan nilai baik bahkan sebelum lulus ia mendapatkan tawaran pekerjaan dari salah satu perusahaan terkemuka di Ibu kota. Hal tersebut membuat intensitas pertemuan kami semakin jarang kembali.
Hingga suatu hari di akhir pekan, 3 bulan seusai wisuda, sebuah pesan whatsapp dari kontak Bernama Bumi muncul di kotak masukku. *bersambung*
5 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Sambutlah
Akan ada masanya ikhwah, saat bertemu dengan dunia baru, kita mencari kembali tentang hakikat hidup, perihal bahagia, ketenangan, dan juga manisnya ukhuwah.
Saat itu, kita bertemu dengan mereka, orang-orang yang mengajakmu kepada takwa, mengingat kembali makna hidup, dan berjalan bersama dalam bingkai ukhuwah, di jalan dakwah.
Di fase ini, kita mengatakan dalam hati, disinilah tempatnya, sangat nyaman juga merasa menenangkan.
Bulan berganti, tahun berlalu. Akan ada masanya orang-orang yang bersamamu saat awal dulu itu ikhwah, mereka terhantam realita, berguguran satu persatu, lalu meninggalkanmu sendirian.
Bukan, bukan berarti mereka yang pergi disaat memilih tinggal, mereka lebih buruk dan disini lebih baik. Bukan seperti itu.
Namun bagiku, itu hanyalah ujian untuk kita semua, baik yang pergi atau bertahan.
Kita akhirnya sadar, bahwa kita hanyalah sekelompok manusia yang rapuh dan perlu dikuatkan.
Ikhwah, akan ada masanya, akan ada saat kita jenuh, dengan segala khilaf manusia, juga hantaman realita, yang membuat kita menepi sejenak untuk merefleksikan lagi kebelakang.
Ada satu pesan dari Rasulullah Shallalahu alaihi wassallam :
“Sesungguhnya iman boleh menjadi menjadi lusuh di dalam jiwa sebahagian dari kamu sebagaimana lusuhnya pakaian. Maka mohonlah kepada Allah agar diperbarui iman di dalam hati kamu.” (HR al-Hakim dan al-Tabrani)
Benar, kekuatan kita ini terletak pada iman yang akan berpengaruh terhadap amal.
Di luar sana ikhwah, kezaliman telah muncul secara terang-terangan, mengguncang iman dan akal sehat, menjadi momok anak cucuk kita kelak. Mereka itu didukung dengan dana yang besar serta pengaruh yang luas.
Sedangkan kita? Jumlah kita banyak, tapi layaknya buih di lautan.
Maka, setelah selesai dengan istirahat kita, mari bangun kembali, tegakan kepala lagi, rangkul kembali saudara kita, perkuat rabithahnya.
Pun saat 'masjid itu' tak menjadi tempat berkumpul lagi, bumi Allah ini masih sangatlah luas untuk menghamparkan sujud.
Sambutlah, sambutlah kemenangan itu, kemenangan yang sudah dijanjikan, sudah bukan masanya lagi untuk berpangku tangan!
"Jadilah kalian orang-orang yang paling kokoh sikapnya, paling lapang dadanya, paling dalam pemikiranya, paling luas cara pandangnya, paling rajin amal-amalnya, paling solid penataan organisasinya, paling banyak manfaatnya." (Ustadz Rahmat Abdullah)
42 notes · View notes