Tumgik
#kiriku official
naijasilver · 2 years
Text
Congratulations Roll In As child comedian Kiriku Acquires Multi-millionaire House In Lagos(Photos)
Congratulations Roll In As child comedian Kiriku Acquires Multi-millionaire House In Lagos(Photos)
Enorense Victory, popularly known as Kiriku has raised the bar for child comedians as he purchased a house for himself and his team. In his official Facebook page he captioned: “Congratulations To Us.. E Go Reach Everybody IJN ” Congratulations to the born millionaire!
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
the9jafresh · 2 years
Text
Nigerian 9-year-old Young Comedian Kiriku buys car for his father (Photos)
Nigerian 9-year-old Young Comedian Kiriku buys car for his father (Photos)
Nigerian 9-year-old Young Comedian Kiriku buys car for his father (Photos) Nigerian talented kid comedian, Enorence victor popularly known as Kiriku got Nigerians amused as he bought a car for his father. Kiriku has taken to his official Instagram page to show his fans the brand new Toyota car he bought for his Father. This got a lot of people’s attention on his Instagram account. He captioned…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
legitloadedng · 2 years
Text
(Video)Reactions As 9 Year Old Comedian, Kiriku Buys A New Car For His Father
(Video)Reactions As 9 Year Old Comedian, Kiriku Buys A New Car For His Father
(Video)Reactions As 9 Year Old Comedian, Kiriku Buys A New Car For His Father TAP HERE TO WATCH THE FULL AMAZING VIDEO OF KIRIKU GIFTS HIS FATHER A CAR(BENZ) Enorense Victor who is popularly known as Kiriku has taken to his official instagram page to show his fans the brand new Toyota car he bought for his Father. TAP HERE TO WATCH THE FULL AMAZING VIDEO OF KIRIKU GIFTS HIS FATHER A…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
amircunding · 7 years
Text
Catatan sepulang 12 besar bupati cup 2017
Catatan sepulang 12 besar bupati cup 2017
Peluit panjang babak pertama telah di tiup oleh pengadil lapangan. Tim muara jawa tertinggal 3 –  0 dari tim loakulu. Para pemain keluar lapangan di sertai grimis yang belum juga reda sejak awal babak pertama dimulai. Suasana terasa begitu senyap, ini adalah laga penting bagi tim muara jawa setelah di dua pertandingan sebelumnya juga tidak mendapatkan 1 point pun. Kalah 3-2 dari tuan rumah tenggarong1 (kamis, 4 mei 17) kemudian kalah 2-1 dari muara muntai (senin, 8 mei 17). pertandingan menghadapi loakulu ini kesempatan terakhir bagi tim muara jawa agar bisa lolos ke babak 8 besar itupun dengan predikat 3 terbaik.
Ku hela nafas panjang sembari melihat papan sekor 3 – 0 di ujung stadion rondong demang. Para pemain cadangan dengan jersey biru berlapis rompi orange mulai masuk lapangan untuk pemanasan. Ku lihat Manager muara jawa saleh sudirman memberi sedikit support kepada para pemain kemudian beranjak menjauh dari bench pemain untuk menyalakan sebatang rokok. sementara pelatih kepala bachtiar dan eka berdiskusi, official memberikan air mineral kepada para pemain yang duduk melingkar tak beraturan di pinggir lapangan. Bukan kelelahan fisik yang aku khawatirkan tapi lelah mental. Tak banyak yang bisa saya perbuat sebagi sporter maupun official tim untuk rekan – rekan yang sedang bermain, bahkan memberikan kata semangatpun atau sekedar menepuk pundak terasa sulit. Saya putuskan yang bisa saya lakukan waktu itu adalah memotret mereka lebih banyak dari pertandingan sebelumnya. Jika itu pertandingan terakhir kami, saya ingin mereka memiliki kenang – kenangan berupa foto yang mengingatkan mereka bahwa meraka telah berjuang dengan keras. dengan segala keterbatasan dan problem yang ada.
waktu istirahat telah usai babak kedua segera di mulai. Beberapa pemain baru di masukkan coach untuk mengejar ketertinggalan yang cukup jauh. Para pemain muara jawa bersiap memasuki lapangan terlihat begitu tegang kemudian teriakan “muara jawa BISA BISA BISA” memecah keheningan sebelum memasuki lapangan. Hari tak lagi grimis siang itu tapi awan mendung masih ada di atas lapangan dan hati para sporter maja mania yang menyaksikan dari atas tribun. Pemain loakulu dengan jersey kuning putih memasuki lapangan dengan lebih santai, sembari bercanda antar pemain.
Priiit babak kedua dimulai. Muara jawa membagi bola, tangan kiriku memutar maju mundur lensa 70 mm – 300 mm sementara tangan kananku terus di shuter kamera, aku menyaksikan pertandingan melalui view finder / jendela bidik Nikon D3100. Muara jawa menguasai pertandingan meski belum ada peluang berarti. Tiba – tiba pada menit ke 11 babak kedua, suasana kembali hening. Kuturunkan kameraku untuk melihat langsung apa yang terjadi. Pemain loakulu berlari ke bench mereka para pemain cadangan, pelatih, manager dan official merayakan gool ke 4 mereka. Muara jawa kebobolan lagi. Seperti Guntur menyambar rasanya kami tertinggal 4 – 0. Pertandingan terasa semakin berat, beberapa pemain kami menundukkan kepala lesu sembari melap keringat atau mungkin air mata. semua terasa hampa, Biasanya setelah kebobolan selalu ada tepuk tangan penyemangat antar pemain atau teriakan dari luar lapangan “ayo fukos lagi !!!” hari itu aku tak meneriakkan itu,  bahkan sorak gembira penonton dan pendukung loakulu tak terdengar lagi.
Mulyawan bahruddin (wawan) striker kami membagi bola bersama aris nur rahmad (pak le’). semangat kami belum padam, “Selama peluit panjang belum berbunyi kita belum kalah” kira – kira itu kata yang ada di benak kami semua saat itu. Muara jawa bermain semakin Spartan kami terus menekan, para pemain belakang mulai meninggalkan posnya sontak hanya meninggalkan acco dan udin di garis pertahanan. Para pemain tengah dan trisula striker muara jawa juga terus bergerak merebut bola dan membuka ruang. Setelah tertinggal 4 – 0 muara jawa justru semakin menguasai pertandingan sementara loakulu hanya bertahan, sesekali melakukan serangan balik. tempo permainan semakin meningkat dan sedikit keras.
Goool…..!!!  akhirnya gol pembuka kami hadir pada Menit 23 babak kedua, melalui tendangan bebas, setelah pak le’ aris di langgar, aris adalah pemain yang paling banyak di jatuhkan pada laga hari itu. dari jarak kurang lebih 28 M asyhadi kapten pada hari itu dan wawan menghadapi bola. Aku bersiap dengan lensa kameraku yang ku seting burst shot mode . sesaat kemudian tendangan kaki kiri wawan meluncur deras menembus gawang loakulu. 4-1 kedudukan sementara. Gol pertama yang membakar semangat kami semua. “Pertandingan belum selesai, kami belum kalah”, rasanya itulah pesan yang di teriakkan seluruh pemain di dalam dan luar lapangan untuk semua penonton, pendukung muara jawa yang hadir di stadion setelah menempuh perjalan sejauh 82,2 KM selama 2 jam 32 menit, juru masak kami di mes yang berpuasa hajat, para sponsor yang mendukung kami, seluruh masyarakat muara jawa yang terus mendoakan kami sejak awal pembentukan tim muara jawa.
Jalannya pertandingan semakin kami kuasai. kamal pemain depan masuk menggantikan leo pemain belakang, ini pergantian pemain terakhir muara jawa. Serangan muara jawa semakin beringas. Aku sudah tak memperhatikan waktu yang tersisa lagi, aku terus memotret muara jawa dengan harap cemas. Kemudian ada kemelut di dalam kotak 16 loakulu, umpan tarik dari wawan berhasil di sambar oleh pemain yang baru masuk. Kamal mencetak gol kedua muara jawa. Tanpa seleberasi kamal langsung memungut bola dan berlari ketengah lapangan untuk meletakkan bola. Aku tak tahu lagi gol itu terjadi menit keberapa?. Aku menatap jauh melihat langit, awan mendung mulai bergeser cahaya matahari mulai bersinar. Aku menurunkan iso pada setingan kameraku menjadi 200.
Loakulu membagi bola, muara jawa langsung menekan. Loakulu mulai melakukan pergantian pemain untuk memperkuat pertahanan. Semangat juang muara jawa tak jua surut di sisa waktu yang ada. Serangan bertubi – tubi terus di lancarkan muara jawa. Semakin sulit memasuki kotak penalty loakulu karna mereka terus bertahan. Percobaan tendangan dari luar kotak 16 juga masih belum mengarah kegawang loakulu. Tendangan penjuru ketiga muara jawa di babak kedua ini di ambil oleh asyhadi, glandang andalan muara jawa ini memang menjadi spealis pengangkat bola. Bola angkatan asyhadi melambung melengkung menuju tiang jauh disana bersiap wawan, aris sandi, idup hampir semua pemain muara jawa ada di area bertahan loakulu. Ada lebih dari 4 pemain melompat tapi ada  satu pemain yang menjadi pembeda. Dia melompat lebih tinggi dari pemain loakulu dan muara jawa yang lain, dengan tinggi badan 175 cm di tambah lompatan dan timing yang tepat, wawan menyambar bola di udara dan Gggooooollllll….. kami semua merayakan gol itu, pemain cadangan, official, pelatih, manager melompat keluar dari bench. aku bahkan tak sempat mengabadikan moment itu karna ikut larut dalam merayakan gol ketiga kami.
Dari 4 – 0 kami berhasil mengejar ketertinggalan kami, papan skor di ujung satadion rondong demang sekarang berubah kec. loakulu 4 – 3 kec. Muara jawa. Tiga puluh menit lalu rasanya hatiku masih hancur lebur dengan skor 4 – 0. Sepak bola memang penuh drama, sekarang 15 menit waktu normal yang tersisa. Sejarah telah mencatat ”bola itu bundar apapun bisa terjadi” saya telah menyaksikan banyak “keajaiban” sepak bola dari layar kaca tv. Ingat comeback Swedia saat melawan tuan rumah Jerman di kualifikasi Piala Dunia tahun 2014 2 atau match final UCL AC Milan vs. Liverpool tahun 2005.3 Rasanya saya akan menyaksikan dan mengabadikan “keajaiban” itu langsung dengan mata dan lensa Nikon ku.
sekarang hanya  tinggal mencetak satu gol penyeimbang dan satu gol pembalik keadaan. “ayo tambah lagi” “Muara Jawa bisa” sorak sorai dukungan terus datang untuk muara jawa. Pelatih loakulu mulai berteriak di samping lapangan memberi intruksi kepada para pemainnya. Tempo permainan semakin tinggi dan keras bahkan mulai kasar. Pemain loakulu mencoba memprovokasi pemain muara jawa dengan kontak fisik yang intens. Pemain loakulu memang lebih “nakal” ketimbang pemain kami apalagi pemain muda kami. Pemain muara jawa jatuh bangun tapi pantang menyerah setiap cedara, kelelahan yang pemain alami seperti tak terlihat. Setiap menit begitu berharga buat kami, tak ada waktu untuk meladeni provokasi lawan. Satu menit sekali rasanya ada pemain loakulu yang cendra dan minta perawatan medis. Akh mengulur waktu aku mengrutu dalam hati. Setiap wasit meniup peluit pelanggaran atau memanggil tim medis pelatih selalu mengingatkan pemain untuk menghentikan waktu di jam tangan sebelah kanan wasit. “waktu sit, waktu” “liat waktunya” aku ikut berteriak. Aku sampai di tegur panitia karna aku berdiri dan memotret di area khusus pelatih. “ mas di ujung sana aja” salah satu panitia memintaku bergeser.
Di menit – menit akhir perjuangan muara jawa semakin sengit. Ada beberapa momen yang melekat di ingatan dan memori kamera saya tentang bagaimana semangat teman – teman dalam lapangan, seperti saat bekti nugroho pemain belakang kami habis berbenturan dengan pemain depan luakulu, meski mengerang kesakitan dan tak bisa langsung berdiri, teman – teman memilih mengangkatnya kesamping lapangan agar permainan tetap dilanjutkan. Ada juga ating pemain muda yang berbenturan keras dengan pemain loakulu. Wasit menghampirinya dan akan memanggil tim medis masuk, tapi ashadi, aris dan kamal datang menguatkan ating dan berkata kepada wasit “ masih bisa main itu sit. Ngak papa” permainan dilanjutkan.
Asisten wasit melangkah ke tepi lapangan mengangkat papan menunjukan tambahan Waktu 3 menit. Ashadi menghadapi tendangan bebas, ada satu pemain loakulu yang menghalangi bola dan mendorong bola mundur. kameraku mulai kesulitan mendapat fokus, permainan semakin cepat dan tergesa – gesa di 3 menit terakhir ini. Sudah di lakukan tapi masih berhasil diamankan oleh penjaga gawang. Pemain tenggarong kota dan muara muntai sudah mulai melakukan pemanasan di area belakang gawang. Waktu semakin menipis. Keperiksa betray kamera ku yang ternyata tersisa satu batang saja.
Akhirnya Peluit panjang babak kedua telah di tiupkan oleh wasit. Sayang cerita ini berakhir tidak dengan happy ending untuk muara jawa. hingga 3 menit waktu tambahan berakhir papan skor tak berubah 4 – 3 untuk keunggulan loakulu. Para pemain bersalaman kemudian keluar lapangan. Jajaran pengurus berbaris menyambut sebelas pemain yang telah berjuang. Aku terus memotret mereka sebelum betraiku habis, aku lihat sorot mata, ekspresi pun senyum yang patah dari para pemain lewat foto – foto yang aku zoom di layar kameraku. Ini kekalahan ketiga muara jawa di penyisihan grub G dan otomatis menghentikan muara jawa menuju perempat final. Kami gagal mengulang sukses tahun lalu yang meraih peringkat III.4
Mari pulang teman – teman, meski kepulangan tahun ini tak semeriah tahun lalu. tidak ada konfoi dengan mobil terbuka, tidak ada pembagian bonus hadiah, tanpa medali di leher, tidak ada makan bersama di alun – alun muara jawa. kita benahi kekurangan kita, kekalahan ini kita jadikan pelajran berarti. KALIAN ADALAH PAHLAWAN MUARA JAWA. KITA ADALAH MASA DEPAN MUARA JAWA.
Bersambung…. Semoga cerita berikutnya bisa di selesaikan : ) kerangkanya sudah ada cuman belum rapi. Comen kripik saran silahkan. maaf tanpa foto pemanis, belum di salin
 1          http://www.kutaikartanegara.com/news.php?id=5972
2          http://www.viva.co.id/bola/read/360178-ibracadabra-mantra-kebangkitan-swedia-imbangi-jerman
3          http://www.goal.com/id-ID/news/1364/liga-champions/2012/05/14/1890095/kilas-balik-final-liga-champions-2005-liverpool-comeback-atas-ac-
4          http://www.kutaikartanegara.com/news.php?id=5981
0 notes