Tumgik
#nyekar
madurapost · 11 days
Text
Taufadi Nyekar ke Guru Pesantren Minta Restu untuk Pilkada Pamekasan
PAMEKASAN, MaduraPost – Calon Wakil Bupati Pamekasan, dari Pasangan Berbakti, Taufadi, bersilaturahmi sekaligus nyekar kepada gurunya di Pondok Pesantren Darul Hikmah di Jalan H. Gazali, Kelurahan Jungcangcang, pada Sabtu (14/09/2024). Kunjungan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan perjalanan spiritual bagi Taufadi, yang merupakan alumni pondok pesantren tersebut. Ia datang untuk nyekar…
0 notes
qiftiyaa · 6 months
Text
alibi
permintaan maaf paling sulit itu saat teman dekat merayakan hari bahagianya tapi saya gak bisa datang. sebenarnya mudah saja, tinggal bilang "maaf ya, aku gak bisa datang. ada acara naninu." beres. iya, saya udah begitu. tapi, dampaknya kepikiran terus wkwkw.
bukan yang teman dekat banget, tapi secara emosi pernah bertaut wkwk. adalah rival saat sekolah dasar. dulu, karena sistem sekolah masih ranking, kami berdua kejar-kejaran nilai. seperti di Doctor Slump gitu, lah. bedanya, di drama mereka ketemu gede & happy ending. di realita saya, kita happy dengan jalan hidup masing-masing.
saya pernah minta bantuan dia untuk akses email domain kampus sebagai persyaratan skripsi. kalo mahasiswa lain mungkin akan menunggu hitungan hari, atau harus effort datang ke kantor bagian akademik. saya langsung bimsalabim dalam hitungan jam, karena mengetahui teman saya itu, sudah bekerja di sana.
saat saya diundang ke mantenannya, jujur, ada waswas banget haha. saya punya kenangan 'lucu' malu sekali kalo diingat. sehingga, kalo saya datang, saya gak berani lihat wajahnya 😂. akhirnya, saya menggunakan alibi ayah saya sakit. jadi menemani di rumah. dan minta maaf lewat aplikasi pesan sejuta umat.
I ended up sending a gift to his office after his wedding day. and ask apologize didn't attend. random sekali waktu itu. padahal, rumahnya bisa banget saya jangkau karena tetangga desa.
sejujurnya lagi, kalo dia tahu atau entah baca ini, akan malu sekali 😭. for the sake of make it clear, jadi gapapa. to my friend, if you read this, yang sebetulnya terjadi adalah:
selain "maaf, gabisa datang" adalah saya takut dan waswas ketemu langsung. keinget memori lama huhu. jadi sakitnya ayah adalah alibi saat itu. sekalian izin juga ya, naruh bunga nyekar di kuburan bapakmu. karena letaknya percis di samping keluargaku (cicit mbah buyut). tenang, gak ada maksud lain. semoga tulisan ini menjadikanmu tahu bahwa I'm not as bad friend as that.
@prawitamutia
2 notes · View notes
ajiekarno · 2 months
Text
Rabu, 31 Juli 2024
Awalnya aku berharap WA ku ini terkirim. Tapi setelah itu, aku bersyukur nomerku diblok jadi WA ku ga terkirim. Karena mengingat track record orang ini yg doyan tantrum bisa membahayakan anakku.
Jadi lebih baik aku cerita disini saja.
Jujur aja aku sakit hati waktu org ini ngungkit2 mamaku. Aku tau dan aku sadar kalau aku banyak dosa, tapi seenggaknya aku masih doain ibuku tiap habis sholat. Aku juga selalu nyekar ibuku tiap aku pulang ke rumah. Dan satu lagi, aku ga pernah ngungkit2 kelakuan dia yg gamau nganggep orang tua aslinya yg di Tuban. Aku ga pernah bahas sedikitpun. Padahal terakhir ketemu bapaknya di Bogor pengen ketemu anaknya tapi ga bisa. Bapaknya cerita sambil nangis pengen ketemu sementara anaknya gamau hubungan sama orang tua aslinya. Nomernya katanya diblok. Inget kmaren cerita kalo aku sempet ketemu bapaknya di bogor tapi responnya udah ga santai. Padahal aku cuma spill dikit doang.
Tumblr media
0 notes
kabarbanyuwangi · 3 months
Text
Tradisi Seblang Bakungan Ritual masyarakat Bakungan untuk Keselamatan dan Keberkahan Desa
Banyuwangi, Jurnalnews – Minggu malam Senin, 23 Juni 2024 sejak sore hari di Kelurahan Bakungan Kecamatan Glagah Banyuwangi dilaksanakan Ider bumi melakukan ritual nyekar ke makam Mbah Witri untuk sekedar membasuh muka ataupun mandi di mata air yang dikeramatkan oleh warga Bakungan yaitu ‘ Sumber Penawar ‘ di selatan ujung desa Bakungan khususnya bagi pelaku Seblang malam harinya Mak Isni, wanita…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
duamusim · 5 months
Text
Hari Raya
Demi Zul. Ayo kita simpan kenangannya disini.
Hari Raya Pertama. 10 April 2024
Sholat ied bersama bunda dan bapak. Lantas meluncur ke kota. Ke rumah mbahti. Nyekar ibuk dan mbahkung
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Siang hari videocall bersama Daddy Zul
Tumblr media
Hari Raya Kedua. 11 April 2024
Dirumah bude susi. Pergi ke rumah bapak magetan dan bermain catur. Menginap di rumah om malik dan dikeloni. Haha
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
dianamind · 6 months
Text
Selamat ulang tahun ke 70 abah, di hari ini memilih gak puasa. Hati sedang pedih-pedihnyaaaa, sakit sedalam-dalamnya, dan kecewa teramat sangat.
Dan selamat berpulang tahun ke-2 mah. InsyaAllah nnt sore nyekar.
Hidupku berjalan dengan baik, dan ku menjalaninya dengan baik. Walaupun mungkin tidak membanggakan.
Ternyata aku tdk bisa menemui diriku dengan kepedihan. Ternyata aku masih denial, dan belum menemukan cara untuk mengendalikan perasaaan ini. Aku harus terus menahan sedih, kecewa sakitnya ini, karena aku sudah punya ànak.
Hari ini, ternyata yang merusak pikiranku, jiwaku adalah perlakuan suami. Apa tidak bisa bersikap yg baik ketika menemui istri..? akhirnya aku memilih menyerah, dan menyimpannya sendiri semuanya.
Semoga aku mampu menjalani sisa hidupku dengan versi terbaik.
0 notes
nichidiary · 6 months
Text
Sekali Lagi—Pada Akhirnya Kita Tidak Bisa Menghalangi Perpisahan (Bagian 1)
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْ��َا تُرْجَعُوْنَ
"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan." QS. Al-'Ankabut[29]:57
Februari kemarin, kami sekeluarga nyekar ke makam Yangkung. Sepulang dari sana, kami mengambil telur asin pesanan karena Yangti akan ke Jakarta.
Yangti memulai percakapan, “Yangkung sudah tidur di sana, ya, Nis.”
Aku menyahut, “Sudah waktunya, kan?”
“Iya,” kata Yangti, “Tapi mungkin jika Yangkung masih hidup, beliau akan lebih kasihan lagi.”
Benar juga, pikirku.
Semua makhluk yang bernyawa pasti akan pulang, dan setiap dari kita sudah memiliki tiketnya. Tidak selayaknya tiket kereta atau pesawat yang bisa kita pesan jauh-jauh hari kapan kita ingin pulang atau ke mana kita akan pulang. Tuhan Maha Baik, tiketnya hanya tertera nama saja di sana, waktu dan tempatnya menjadi misteri.
Sebenarnya, dengan tangan ajaib-Nya, semua sudah diperhitungkan sedemikian sehingga dengan cantiknya. Sampai-sampai kita tidak sadar kalau atas kuasa-Nya, sebenarnya perpisahan yang nyata adalah berpisah karena kematian.
Maka kita selalu diingatkan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Masih teringat jelas di benakku.
Kebetulan pondok pesantren sedang libur, dan aku menghabiskan waktu liburku di rumahku di. Dua minggu cukup untuk mengistirahatkan diri dari hiruk pikuk kesibukan belajar di kampus dan pondok.
Ternyata dua minggu berlalu begitu cepat. Menurut kalenderku, 20 Januari 2023 merupakan Jumat terakhir yang tersisa di jatah libur pondok. Di hari Jumat, biasanya para lelaki muslim akan beribadah di masjid, melaksanakan salat jumat.
Hari itu, Yangkung memilih untuk salat jumat di Masjid Agung Tegal. Hanya sekitar 30 menit dari rumah. Dengan menaiki mobil sedan hitam kesayangannya, aku dan Yangti ikut menemani.
Di kondisinya yang sedang sakit parah, Yangkung masih sanggup untuk menyetir mobil sendiri. Saat itu, Yangkung masih dalam proses pemulihan dari pencabutan gigi yang lukanya tak kunjung sembuh karena diabetes. Juga, beliau mulai sedikit kesusahan untuk jalan. Tapi, memang dasarnya beliau memilih untuk mendem jero—memikul semua bebannya sendiri. Beliau tidak pernah mengeluh sedikitpun.
Sesampainya di Tegal, aku dan Yangti tetap berada di dalam mobil sambil menunggu Yangkung. Dalam satu jam itu, aku masih sempat membeli pempek di dekat masjid untuk dibawa pulang. Setelah Yangkung selesai salat jumat, kami makan soto daging kemudian pulang.
Tiga hari setelahnya, aku kembali ke Semarang.
Bulan Februari aku tidak pulang ke rumah karena disibukkan dengan tugas akhir dan acara haul di pondok. Seharusnya bisa, namun aku memilih untuk tidak pulang.
Aku berkesempatan untuk pulang lagi pada 12 Maret 2023, bertepatan dengan kepulangan Ibu dari trip ke Turki. Aku sampai di rumah jam 11. Waktunya hampir berbarengan dengan Ibu, namun berbeda arah. Ibu dari Jakarta, sedangkan aku dari Semarang.
Sesampainya di rumah, aku kaget dengan perubahan fisik Yangkung yang cukup drastis. Yang tadinya bisa berjalan dengan normal, saat itu hanya terbaring saja di kasur. Berjalan pun perlu dipapah atau dibantu dengan kursi roda.
Siapa yang menyangka, ternyata Jumat terakhir liburanku merupakan hari terakhir kesempatanku jalan-jalan dengan Yangkung.
Sorenya, kami mengantar Yangkung ke rumah sakit karena seminggu sebelumnya Yangkung baru saja dibiopsi. Hari itu, barulah diketahui kalau akar masalah dari sakit gigi yang diderita Yangkung bukan hanya masalah biasa.
Ya, Yangkung divonis kanker.
Seharusnya Yangkung bisa segera dioperasi di Tegal setidaknya 2-3 hari setelah divonis. Namun, dokter yang bertugas saat itu ternyata hendak melaksanakan ibadah umrah hingga awal puasa. Sehingga, operasi dijadwalkan menjadi tanggal 24 Maret 2023. Tanggal 14 Maret 2023, aku sudah kembali ke Semarang dan memang rencananya demikian; aku akan mulai bertugas jika Yangkung sudah memulai pengobatan di Semarang.
Kanker itu salah satu penyakit yang cukup jahat jika kita terlambat diketahui dan ditangani. Setelah dibiopsi, kondisi Yangkung semakin parah. Mungkin karena semakin lama ditunda tindakannya, tidak seperti penyakit lainnya. Pada hari yang telah ditentukan, ternyata kondisi Yangkung makin tidak fit. Perlu waktu untuk transfusi darah sehingga diundur lagi menjadi tanggal 27 Maret 2024.
Tiba saatnya Yangkung akan dioperasi, dokter anastesi tidak berani untuk melakukan tindakan awal karena kesadaran Yangkung yang tidak stabil dan peralatan di Tegal kurang mumpuni. Keesokan harinya, Yangkung langsung dirujuk ke Semarang. Lebih cepat dari yang diperkirakan.
Yangkung sampai di rumah sakit Semarang bersama Pade dengan ambulans pagi harinya, beriringan dengan Yangti dan Bapak dengan mobil pribadi. Aku sampai di rumah sakit siang harinya karena paginya aku bimbingan skripsi. Ibu datang sore harinya karena ada barang yang menyusul dibawakan.
Yangkung baru bisa masuk kamar perawatan pada saat magrib. Kondisi Yangkung diobservasi selama tiga hari sebelum akhirnya dijadwalkan operasi pengangkatan kankernya, yaitu 31 Maret 2023. Alhamdulillaah, operasi berjalan dengan lancar. Namun, Yangkung masih harus diobservasi pasca operasi selama dua hari di ICU karena hal-hal tertentu.
Tanggal 2 April 2023, Yangkung sudah bisa dipindah ke ruang perawatan. Aku diminta bergantian menginap selama 3-4 malam karena jatah cuti Pade sudah habis, kemudian Ibu perlu mengurus sesuatu di rumah. Hanya Aku, Yangti, dan Bapak yang masih bertahan di Semarang selama tiga hari itu, sebelum akhirnya Tante datang untuk menggantikan Bapak sementara.
bersambung ke Bagian 2...
1 note · View note
niant111 · 7 months
Text
I clearly remember 1403 beberapa tahun lalu, ke Samaan, dalam keadaan berduka. Dan setiap tahun setelahnya selalu datang untuk nyekar, sebelum kemudian pindah ke Surabaya dan nggak pernah lagi. Anehnya, tadi juga lewat sana, tanpa rencana.
Al Fatihah untuk semua keluargaku yang sudah pergi mendahuluiku ...
0 notes
molenketanhitam · 7 months
Text
Nyekar
mengunjungi makam dan berdoa bagi mereka yang telah meninggal, menaburkan bunga di atas pusara orang-orang yang pernah hidup dan dicinta. Kata Bapak, nyekar itu membawa kembang (bunga) bunga itu wangi, tapi tak dibutuhkan mereka yang telah mati. Yang mereka inginkan adalah doa mu, budi baikmu, perilaku indahmu, itulah sejatinya wewangingan yang dibutuhkan. Anak yang baik yang selalu mengingat orang tuanya di dalam doa, tidak hanya sepintas ketika ia duduk di atas pusara tapi di setiap duduk sholatnya, di setiap ucapan baiknya, di setiap perilaku terpujinya.
0 notes
neverforgetthis · 11 months
Text
18 Oktober 2023
Hari ini aku berusaha mengajak kamu ketemu, kamu bilang Insha Allah weekend. Semoga benar kita bisa ketemu. Jujur aku nggak tau apa yang aku harapkan dari pertemuan kita ini, tapi aku berharap yang terbaik.
Ini adalah percakapan imajinasiku yang semoga bisa aku sampaikan saat aku ketemu kamu.
Pertama, aku minta maaf atas kejadian hari Kamis 2 minggu yang lalu. Aku benar-benar kaget mendengar omongan dan responmu saat itu. Setelah kejadian itu, aku langsung pergi. Aku nyekar, karena aku nggak kuat sama rasanya. Kalau yang ngomong kayak gitu adalah orang lain, aku nggak akan peduli. Sama sekali nggak peduli, tapi kalau kamu yang ngomong, rasanya sakit, karena keluarnya dari kamu. Orang yang pikiran dan opininya paling aku pedulikan.
Aku benci, karena setelah kemu bicara seperti itu, perasaanku tetap tidak berubah. Aku ingin bisa merubah perasaanku menjadi benci atau minimal mengurangi rasa sayangku ke kamu. Sampai saat ini, kalau ditanya kenapa aku bisa sayang dan cinta sama kamu, aku nggak punya jawabannya. Perasaanku sudah seperti itu dan tidak pernah berubah. Pandanganku ke kamu juga tidak pernah berubah dari awal kita mulai dekat.
Kamu tetaplah sosok yang kuat dan berani di mataku. Kalau ada momen-momen di mana kamu berkeluh kesah dan merasa lemah, itu tidak membuat pikiranku berubah, yang ada aku merasa grateful kamu mau percaya sama aku untuk menemani kamu di saat-saat vulnerable itu.
Terima kasih atas pelajarannya selama ini. Terima kasih atas kebaikan yang kamu berikan selama ini.
Harapanku setelah ini, semoga kita masih dapat mengupayakan untuk tetap bersama, karena aku ingin hidup bersama kamu. I know it's gonna be a bumpy road, tapi bukankah memang seperti itu sebuah hubungan? Ada bahagianya, ada bumpy roadnya.
0 notes
koramilsblog · 1 year
Text
Tumblr media
Babinsa Tamantirto Koramil 03/Ksh Serda Fajrul bersama Babinkamtibmas,Paksikaton,FPRB,Hansip dan Jaga warga Kalurahan mengamankan Jalannya Tradisi Nyekar Kalurahan Tamantirto di Makam Bibis Tamantirto.
0 notes
goriaucom · 1 year
Text
Iwan Bule Terima Titipan Harapan Warga Banyumas kepada Prabowo Subianto
BANYUMAS - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindara, Mochamad Iriawan melakukan konsolidasi dengan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Se-Eks Karesidenan Banyumas. Usai konsolidari, Iwan Bule, panggilan akrabnya, menyempatkan diri nyekar ke makam RM. Margono Djodjohadikusumo di Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. http://dlvr.it/Sqfgg4
0 notes
kobongkastrol · 1 year
Text
Tradisi-Tradisi Ramadan di Priangan
Ramadan bukan bulan biasa. Ia merupakan bulan istimewa secara syariat. Didalamnya ada sejumlah ritus religiusitas seperti puasa dan ibadah-ibadah pendukung lainnya. Pahalanya tak tanggung-tanggung, tak terhingga.
Dalam sebuah hadits qudsi Allah Swt berfirman yang artinya bahwa "Berpuasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya". Secara kultural, Ramadan itu unik dan masing-masing daerah mempunyai tradisi sebelum, ketika, dan pasca Ramadan.
Muaranya adalah kegembiraan pada saat lebaran tiba nanti. Salah satu tatar yang memiliki kultur perayaan di Ramadan adalah tanah Parahyangan, yang secara geografis terletak di Jawa Barat, dengan mayoritas penduduk dari Suku Sunda. Di bawah ini adalah beberapa diantaranya.
1. Nyekar
Dua atau sehari sebelum Ramadan, pemakaman umum menjadi penuh. Saya melintas di sebuah pemakaman umum di daerah Subang, yang kebetulan dekat rumah. Motor berjejer. Beberapa mobil terparkir agak sembarang. Dari plat nomornya, ada juga yang berasal dari wilayah yang agak jauh seperti Jakarta dan Bandung. Nampak juru parkir sedang bertugas.
Di depan pintu gerbang pemakaman, penjual bunga terlihat sibuk lagi marema. Ya, nyekar adalah ritus awal menjelang Ramadan datang di Priangan. Anggota keluarga yang masih hidup mengharuskan datang ke makam orang tua dan keluarga yang sudah wafat.
Menaburkan bunga. Memanjatkan doa seraya anggota keluarga yang sudah tiada diampuni dan dirahmati oleh Allah Swt. Juga sebagai penanda atau "lapor" bahwa keluarga yang masih hidup baik-baik saja dan mesti terlihat baik-baik. Sebagian orang mungkin meyakini bahwa mereka yang sudah meninggal memonitor yang masih hidup.
Menurut Andre Moller dalam Ramadan di Jawa: Pandangan dari Luar bahwa bagaimanapun juga, pergi nyekar sebelum Ramadan berdasarkan keinginan orang Islam untuk memasuki bulan penuh berkah ini dalam keadaan bersih dan suci, dan juga (tentunya) untuk meringankan beban-beban anggota-anggota keluarga yang telah wafat dengan doa.
2. Munggahan
Inilah tradisi orang Sunda saat bulan puasa hendak mengetuk. Munggahan alias kumpul-kumpul sambil makan-makan. Biasanya satu lingkaran pertemanan. Satu server dan kesamaan chemistry sehingga munggahan bisa guyub dan akrab. Walaupun begitu, bisa saja munggahan dilakukan karena satu komunitas pekerjaan, satu grup sepeda atau mancing, grup WA, alumni sekolah dari semua tingkatan.
Munggahan boleh saja dilakukan di rumah salah-satu anggota, namun tak jarang karena alasan kepraktisan dilaksanakan di sebuah rumah makan yang telah disepakati. Tentunya dengan membayar sejumlah uang, karena hidup adalah udunan. Sebelum masuk ke acara utama yakni makan-makan, ngobrol-ngobrol ringan dahulu yang kemudian diakhiri mushafahah. Semacam maaf-maafan sebelum Ramadan agar menghadapi bulan suci bersih dari dosa kepada sesama manusia.
Oh ya, terkadang kalau ada pimpinan atau bos yang baik memberikan tunjangan munggah. Kami saat itu diberi satu kilogram daging sapi dari kantor, sebagai ganti uang munggah katanya.
3. Ngabuburit
Jika diartikan, ngabuburit bisa berarti jalan-jalan sore menjelang datang berbuka menunggu adzan magrib berkumandang. Merujuk pada Kamus Basa Sunda yang dikumpulkan oleh R.A Danadibrata, ngabuburit adalah "Ngadagoan burit dina bulan puasa bari jalan-jalan" (menunggu sore saat bulan puasa sambil berjalan-jalan). Ya mungkin semacam kegabutan namun penuh berkah dan syariah. Hahaha. Waktunya biasanya dipilih setelah ashar.
Mengitari pasar atau pusat takjil adalah yang utama. Memburu makanan yang manis-manisnya ataupun makanan berat. Keduanya sama penting. Tempat seperti alun-alun dan masjid agung kabupaten akan lebih ramai dari biasanya.
Dua ikon ini masih menjadi jujugan utama. Karena di dua tempat itulah berkumpul beragam makanan dari mamang-mamang penjual yang bisa dibeli. Masjid agung yang baik juga menyediakan takjil.
Kalau beruntung, makanan berat juga biasanya tersedia. Tak hanya dua ikon itu, namun di daerah kami jalan jembatan penyeberangan yang melintas di atas jalan tol Cipali juga menjadi destinasi utama. Sekadar duduk-duduk diatas motor sambil melihat-lihat mobil yang sedang adu cepat rasanya menyenangkan.
Karena banyaknya yang nongkrong di atas jembatan penyeberangan itu makan berlaku pula filisofi ada gula ada semut. Penjual makanan ringan dan takjil pun menyemut. Walaupun agak berbahaya juga karena mengganggu perjalanan mobil lokal yang berdesakan di jalan jembatan itu.
4. Tarawehan dan Tadarusan
Kalau tarawih dan tadarus adalah laku syariat. Maka tarawehan dan tadarusan adalah laku kultural. Di Priangan, taraweh malam pertama kemungkinan besar pasti membludak.
Semacam euforia bahwa Ramadan mesti dihadapi dengan kesungguhan. Anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, dan para pemuda datang secara antusias. Berkoko. Sarungan. Berkopiah. Bermukena. Beberapa ada yang baru.
Setelah salat Isya diselingi ceramah sebelum tarawih. Mungkin kira-kira sepuluh menitan. Isinya kontekstual berkaitan bulan Ramadan. Dilanjut dengan salat Tarawih. Sepanjang yang saya ikuti, di rata-rata wilayah Priangan, jumlah rakaat tarawih berkisar ada yang 11 dan atau 23 rakaat sudah ditambah witir.
Hal ini karena-salah satunya-pengaruh mengakarnya sejumlah organisasi seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam, dan Nahdlatul Ulama.
Jamaah silakan memilih masjid yang disukainya. 11 rakaat oke. 23 rakaat bagus. Tak ada yang harus diributkan. Karena persoalan fiqh adalah wilayah ijtihadi yang memungkinkan perbedaan pendapat sepanjang ada dalil yang bisa dihadirkan. Setelah tarawehan biasanya dijadwalkan tadarusan yakni membaca Qur'an. Bisa bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan target 30 juz Al Qur'an.
Atau bisa juga, dengan merujuk pada Clifford Geertz, yang menulis Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, agaknya tak jauh beda dengan di Jawa Barat, para peserta tadarus duduk di sepanjang bangku, masing-masing diberi satu juz untuk dibaca dan kemudian setiap orang mengaji sekaligus sehingga terdengar hiruk pikuk riuh bahasa Arab yang salah ucap dan dengan demikian menamatkan seluruh Qur'an dalam satu jam atau lebih.
5. Ngadulag dan Takbiran
Dua kegiatan inilah sebagai gong dari berakhirnya  Ramadan dan masuk ke bulan Syawal. Mau menunggu sidang isbat atau mengikuti keputusan Muhammadiyah sama saja. Tokh, lebaran sama-sama 1 Syawal. Hahaha.
Bagi anak-anak di Priangan khususnya, malam lebaran adalah malam kegembiraan. Persis setelah buka puasa di hari Ramadan terakhir segera bergegas ke masjid terdekat. Mengumandangkan takbir dan bisa bermain sepuasnya di malam itu. Terkadang sampai tidur masjid sampai subuh.
Apalagi kalau di masjid itu masih ada beduk atau dalam bahasa Sunda disebut dulag. Ngadulag berarti memukul beduk bertalu-talu sambil mengucap takbiran. Beberapa tahun belakangan, tradisi takbir keliling atau ngadulag sambil berkeliling kota masih ada. Konon, karena dianggap bisa membahayakan maka tradisi tersebut dihentikan.
Salah satu tradisi yang sudah agak lama-karena lumayan berbahaya-tidak ada saat takbiran adalah nyeungeut mercon atau membakar petasan. Macam-macam jenisnya. Ada mercon cengek.
Mercon cabe. Mercon roket, air mancur dan lain-lain. Biasanya dinyalakan dengan obat nyamuk yang ditempel pada sumbu mercon, atau rokok menyala jika yang menyundutnya orang yang sudah dewasa.
Itulah sejumlah tradisi yang ada di tatar Priangan saat Ramadan. Dan tentunya setiap daerah di Indonesia mempunya kebiasaan yang dilakukan saat Ramadan menghampiri.
*Arsip Tulisan pada Ramadan 1444 H. Diikutkan lomba dan ternyata tidak menang. Hehehe
0 notes
cerita2023putri · 1 year
Text
Mei
1 Mei 2023
Pagi-pagi nyekar ke jiddah hehe sama bardut
terus pulangnya mam sotboyy
abis itu ke makam uyut, dan uyut kakung dan jiddi om dan om kicik dan buyut buyut laiin
abis itu ke TS, sepi, aneh bgt di kamar mbah uti ngga ada yg tiduran 😔
terus beli makjay
terus ke palasari, pesan yasin
terus ke TSM hehe lanjalan
beli crepes, beli sushi
terus pulang deeeh hehe alhamdulillah
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
dzikra-yuhasyra · 1 year
Photo
Tumblr media
Nyekar ke makam Papap Ade Yuhana. Al-Fatihah.. @eli.yanuwati @soulkillaz @yesi.m.indira @desy_didoy @alanaatifa @alaric_aqila (at TPU Nagrog, Ujung Berung, Bandung) https://www.instagram.com/p/CrffTdJvGaR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
yaochis-blog · 2 years
Text
My simple wishes(with you) :*
Ziyaroh para wali, (nyekar ke mbah buyut) bareng kamu 🤲
Majelisan al khidmah, bareng kamu 🤍🤲✨
Belanja kebutuhan sehari² ke 'supermarket'(minimarket) bareng kamu :') 🛒🛍️🏪
Njajan eskrim bareng kamuu 🍦💕😍
Playing with animal, (at zoo, atau bird park), bareng kamu (taman safari laah, bns, jatimpark, ecogreenpark) 🐇🐎🦓🦌🦊🦜🦚🦉
Naik wahana² seruu, bom.bom.car.ann, bareng kamuu 🎪🎢🎠🎡
Kita nginep dvilla, trus 'renang' barengg 🤗💞
Ngandok bakso., berduaAn ajaa sama kamuu🍜🍲🥘😘
Keliling² sepeda.an, 'gowess' bareng kamuu🚲🛵
Ke kebun raya pasuruan, bareng kamuu🛴🌴🌲🥝🤗
Umroh, makkah-madinah, Tarim Yaman, bareng kamuu 🕋💚🤍😍🤲✨
Dan masih banyak lagi wisheslist akuu yang ngga akan aku catet semua, karena, seindah dan se-wow apapun rencana kita, skenario Allah swt. Lebih indah dari apapun. 💕
Minimal., Kita bisa bareng² mewujudkan itu setelah nikah ya 🥰🤗 Aamiin🤲🤍
Kita pacaran setelah nikah 😆😍💖
Bismillaah, bi idznillaHh subhaanaHh🤲✨
1 note · View note