chidasaurus

[chidasaurus]

Ya Allah ya Allah kangen UK 😭😭😭

[chidasaurus]

Kita usahakan UK itu~

24 Juni 2025

[chidasaurus]

Yeyyy Mbak-Mbak ini namanya ada di Google Scholar 😆

24 Juni 2025

[chidasaurus]

Kok orang orang punya duit buat nikah ya? 😔

[chidasaurus]

Ya Allah akutu cuma mau nikah, mau hidup sama suamiii, mau jadi Ibuuuu 😔

Ini kok orang lain nikah gampang banget ya. Ketemu orangnya. Ngerasa cocok. Duitnya ada. Nikah. Aku? 😔

Mau nyerah tapi gimana wkkw ah mbuh

Apakah nikah tidak untukku? Kalau emang tidak ada untukku, bilang aja ya Allah gapapa. Biar aku ga ngarep maksudnya 😅

22 Juni 2025

[chidasaurus]

 يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا

18 Juni 2025

[chidasaurus]

Berkali-kali pertolongan justru datang saat kita sudah mentok ga lagi kepikir cara lain untuk menyelesaikan.

Help will come at your most surrender state :')

18 Juni 2025

[chidasaurus]

Dunia jahat banget ya sama Umikku?

Umik lahir hanya bertaut 6 tahun lebih muda dari salah satu dosen yang paling aku kagumi, salah satu orang yang lumayan banyak membantu keluarga kami sejak aku kecil, Bu Selfi namanya. Yes, hanya berjarak 6 tahun umurnya. Tapi, hidup mereka berbanding terbalik.

Dunia jahat banget ya sama umik :(

Aku sayang sekali sama Umik, tapi kadang mendekat justru menimbulkan banyak masalah. Sepertinya menjaga jarak adalah keputusan tepat.

Semoga Umik punya kesadaran untuk sembuh.

16 Juni 2025

[chidasaurus]

Aku kadang iri sama orang-orang yang kalau punya niat baik untuk menikah ada orang tua yang bisa memback-upnya.

Gausah nikah aja apa ya?

15 Juni 2025

[chidasaurus]

Ya Allah, katanya Engkau yang akan cukupkan? Aku gapunya siapa-siapa untuk membackupku ya Allah. Aku cuma punya aku sendiri. Tolong cukupkan ya Allah cukupkan.

15 Juni 2025

[chidasaurus]

Perjalanan Sembuh [Part 1]

Hi! Aku kembali lagi di Tumblr. Sepertinya bercerita ke banyak orang tidak membuatku semakin sembuh, yang ada otakku semakin runyam.

Aku mengetahui istilah NPD baru-baru saja, setahun atau dua tahun yang lalu dan sama sekali aku tidak menyangka bahwa ibuku merupakan salah satu pengidapnya.

Akhir-akhir ini banyak sekali pattern sama yang berulang yang mau tidak mau mengingatkanku pada potongan potongan memori saat dulu aku masih kecil.

Ternyata, semua perasaanku valid.

Pernah dulu aku merasa kenapa Ibuku tidak pernah mau mengalah dariku, kenapa bahkan untuk makanan saja kadang kita berebut, kenapa ibuku selalu merasa tersaingi olehku. Kenapa setiap kali Ibuku yang salah, tapi seolah selalu aku yang salah dan beliau yang paling tersakiti.

Yes, she is an NPD. Aku tau beliau juga sakit dan harus sembuh, tapi, aku juga harus sembuh sendiri dari battle tanpa akhirku ini kan?

Sedih sekali rasanya jika mengingat bahwa aku kecil hidup dalam lingkungan yang seperti itu. Aku capek sekali sering disalahkan atas apa yang seharusnya bukan aku yang salah.

Yang paling aku ingat, ibuku luar biasa sekali "mengadu" domba bahkan dengan pakdhe budheku sendiri. Bilang a ke aku, lalu bilang b ke budhe.

Aku benci ibuku yang selalu pamer ke orang lain atas pencapaianku. Pamer ke pakdhe budheku. Padahal aku ga suka pamer.

Aku benci ibuku kadang melebihlebihkan apa yang aku dapatkan padahal nyatanya tidak begitu.

Aku benci ibuku sering disalahkan atas banyak kejadian yang menimpa ibuku, atau kejadian yang menimpaku

aku benci ibuku sering memutarbalikkan fakta.

Yang paling menyakitkan bagiku adalah saat ibuku memutuskan untuk menikah lagi tanpa seijinku. Lalu, karena aku "marah" aku dibilang anak durhaka. beliau terang terangan menulis di story whatsapp katanya "percuma berpendidikan tinggi tapi tidak beradab"

Aku sedih. Dan benci, tapi aku tidak bisa sepenuhnya membenci.

Dulu saat kecil aku ingat, aku diaryku pernah dibaca. Lalu ibuku saat memarahiku menjadikan diaryku itu sebagai bentuk "ancaman". Beliau memperolokku dan mengatakan "siapa yang mau sama kamu" "Pasti ini kamu yang suka sama si M, M ga mungkin suka sama kamu"

yes, yes, anak SMP digitukan. I grew up feeling insecure.

Aku benci sekali seolah ibuku hanya bahagia jika aku memberinya uang uang uang. Dulu, aku pernah kebingungan karena uangku tidak cukup, jika aku tidak memberinya uang, ibuku akan sedikit "senewen" atau marah marah. Atau, jika aku masih di rumah, ibuku akan menjadikan semua orang sebagai samsak.

Saat ini juga sama. Aku mengirim uang setiap bulan ke rumah padahal aku sendiri kesusahan kadang. Aku cuma minta Allah berikan aku kelebihan uang agar semua ini bisa aku akomodir.

Aku benci ibuku. Tapi aku tidak pernah benar benar bisa benci.

15 Juni 2025

[chidasaurus]

Katarsis (lagi) di 2025

Saat lebaran Idul Adha kemarin, aku pulang ke Jember. Long story short, di hari Sabtunya aku beberes barang-barangku yang tersisa di rumah dan ternyata aku menyadari satu hal: uang pecahan 75.000 ku hilang. Uang 20poundsku juga hilang. Kalau yang terakhir aku tidak begitu yakin, tapi sungguh aku sangat ingat aku menyimpan uang GBP20 tapi entah sekarang di mana keberadaannya.

Oke, kembali ke uang pecahan 75000 itu lagi. Aku langsung bertanya kepada umikku "di mana uang 75.000 itu?" dan seperti biasa, aku hafal betul ekspresinya, ini adalah ekspresi yang sudah sering aku temui, beliau tanpa merasa bersalah bilang "sepertinya sudah umik belikan sesuatu" aku marah. Menangis. Kecewa. Sedih. bahkan sampai detik ini. Tidak banyak pecahan 75.000 itu beredar, sedangnya yang kupunya hilang entah kemana.

Malam itu, umik mengechat di grup keluarga "nangisan"

aku bilang, mengambil yang milik orang itu tidak sopan.

lalu beliau berdalih itu kan dulu milik beliau, beliau yg mendapatkan. sekalipun sudah pernah aku ganti 75.000 sesuai dengan nominalnya tapi beliau tetep mengclaim itu punyanya, maka terserah akan diapakan.

Singkat cerita, aku menangis sejadinya sampai keesokan paginya umikku menyuruh makan tapi aku tidak bereaksi, lalu beliau dengan lantang bilang "tak ganti uang 75000 nya itu, tak ganti 10 lembar, kalau umik gak nemu mati umik besok. tega ya kamu tega"

tanpa pikir panjang, aku langsung pesen tiket pulang ke Magetan. Tidak. Ini bukan lagi rumahku.

Awalnya aku kira rumah adalah tempat aman untuk menyimpan segala sesuatu, nyatanya? tidak.

I feel betrayed. Aku sedih sekali. lalu, otakku berputar, kejadian seperti ini bukan hanya sekali dua kali. Sering sekali aku dikhianati oleh orang tuaku sendiri. banyak sekali kejadian berulang yang tidak bisa aku ceritakan.

Aku sedih.

Tapi di titik ini, aku sudah bisa menegakan. Seorang NPD memang tidak bisa dikasihani. Mereka tidak memiliki boundaries, dan yah, aku putuskan pergi dari rumah dan tidak lagi pernah menelpon sejak kejadian itu. Aku hanya muncul di CCTV untuk menyapa mbahku.

Uang pecahan 75.000 ku yang hilang itu hanya titik jenuhku dari sekian banyak perasaan perasaan dikhianati selama ini. Seperti bom waktu, kali ini bomnya meledak. Dan aku memilih pergi.

Tempat yang baru, 15 Juni 2025

[chidasaurus]

Mindful

Definisi prioritas dan rasa cukup bagi setiap orang itu berbeda. Sehingga di perjalanan hidup ini, jika kita membanding-bandingkan "apa yang sudah ada dan yang tidak ada di hidup kita" dengan orang lain—dapat berujung menyalahkan takdir-Nya yang dari kaca mata manusia yang buram dan terbatas ini di rasa tidak adil—lalu ruang syukur di dalam hati pun mengecil, sempit dan merasa serba kekurangan.

Kalau di pikir-pikir, skill untuk fokus hanya pada hidup dan keluargamu saja, adalah kekuatan untuk tetap bertahan hidup dan waras di tengah era ketika banyak orang menampilkan kesempurnaan hidupnya, yang sebenarnya semu dan tak pernah ada. Karena pada kenyataannya; kita semua di uji dan hidup dalam ujian setiap waktu.

Refleksi, 29 Mei 2025 05.19 wita

[chidasaurus]

Wirda dan kebingungannya — sebuah tulisan random yang beneran rando aja isinya

Hari hari menjadi dosen yang sungguhan dosen sudah kujalani hampir 2 bulan, oh belum masih 1 bulan setengah. Nano nano rasanya, tapi kalau mau dibilang, rasanya "penuh" sekali dan menyenangkan.

Lelah, tapi lelah yang menyenangkan. Sesuatu yang selama ini kusebut dengan full and fulfilled. Tapi, disisi lain kadang aku merenung HAHHH??? Gajinya cuma segini?

Sebagai mantan fulltime freelancer dengan gaji yang menyenangkan sampe beli toilet kucing otomatis untuk Dobay aja rasanya "meh", aku sedikit kelimpungan menyesuaikan "ritme" keuanganku hahha. Seharian di kampus, malemnya masih harus freelance agar hidup anak saya masih tetap bisa mewaah itu ternyata CAPEK.

Belum lagi pikiran pikiran target yang belum tercapai kayak ingin beli ini itu ini itu :( Semuanya kacau akhirnya. Harus disesuaikan lagi.

But do I regret my decision? No! Gatau kenapa walau sekacau ini rasanya keuangannya, tapi aku tetap merasa full. Walau jadwalnya kayak orang gila, aku tetap merasa "happy" :')

Katanya, pertimbangkanlah pekerjaan berdasarkan dua hal: 1. Kalau pekerjaannya tidak membuatmu full and fulfilled, maka gajinya harus membuatmu "fulfilled". 2. Kalau gajinya tidak membuatmu fulfilled, maka pekerjaannya harus membuatmu fullfilled.

Dulu, saat menjadi fulltime freelancer dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, aku selalu pilih pilih kerjaan. Kalau kerjaannya ga sesuai dengan jurusannku, aku gamau. Apalagi kalau gajinya ga sebanyak tempat kerjaku yang terakhir, aku gamau.

aku cuma mau "menurunkan" angka gajiku kalau kerjaan itu adalah dosen di kampus "bagus". And here I am, menepati janjiku sendiri.

Ya Allah, tolong kasih hamba rejeki dari jalan lain ya Allah aamiin.

pokoknya aku mau punya rumah sendiri, punya mobil, bisa umroh, lalu naik haji dari Inggris, aku mau nyekolahin anak anak di sekolah terbaik, di tempat les terbaik plis ya Allah :(

Aku tau emang dari dulu impianku kayak orang gila wkw but hey, siapa sangka anak yg dulu jualan kerupuk keliling ikut mbahnya pas kecil ini sekarang bisa jadi dosen 😅 mimpi paling mimpi aja itu

so ya Allah, plis, aku mauuu segala bentuk kebaikan yang ada di dunia dan di akhirat.

aamiinnn

Manhattan-nya Indonesia, 21 Mei 2025

[chidasaurus]

semoga aku bisa kuliah S3 di Inggris sama suami, dan anak anak lalu bisa berangkat haji dari Inggris AAMIIINNNN BANGET PLIS YA ALLAH

21 Mei 2025

[chidasaurus]

Manusia dan Perasaan tidak cukupnya

Aku kira ketika sudah mencapai titik tertentu, manusia akan merasa tenang dan cukup. Aku, khususnya.

Nyatanya, setelah mencapai tangga tertentu, masih ada tangga lain yang ingin dikejar. Tangga A, Tangga B, tangga C, terus tidak ada cukupnya.

Dulu, targetku sejak S1 adalah aku mendapatkan beasiswa S2 di inggris, checked.

Lalu, aku ingin menjadi dosen tetap di kampus "besar". Checked.

kukira semuanya cukup, nyatanya saat ini muncul lagi perasaan belum cukup dan kurang. Mendengar kawanku lolos S3 dengan beasiswa, aku sungguh ingin mendapatkan beasiswa S3 juga :(

haft.

Tapi tenang saja, manusia akan berjalan sesuai garis waktunya sebagaimana semesta ini berjalan. kalau sudah waktunya, aku akan kok.

Tenang, aku akan S3 dengan suami dan anak-anak. Tujuannya: memberikan exposure Bahasa Inggris ke anak anak, dari negara di mana bahasa itu berasal. :)))

AAAAMIIINNN BESAAARRRRR!

Ruang kerja, 19 Mei 2025

[chidasaurus]

Ternyata ada ya perempuan yang bahagianya itu diusahakan sama seluruh isi semesta sedangkan aku mati matian mengusahakan bahagiaku sendiri :’)