danny-official
danny-official
DANIAL SYAHREZA
22 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
danny-official · 4 years ago
Audio
Tumblr media
Halo teman-teman! Nggak terasa ya tiba-tiba kita udah ada di pertengahan 2021 aja, padahal kayaknya baru kemarin kita ngerayain tahun baru. Ngomong-ngomong, pandemi kenapa awet banget ya sudah satu tahun lebih aja dia muter-muter. Tapi yang pasti kita semua sama-sama berharap ya guys supaya pandemi ini cepat berlalu, jadi kita bisa kembali melakukan kegiatan-kegiatan kita di luar rumah. Sembari menunggu usainya pandemi, kalian semua pasti udah akrab banget kan sama yang namanya WFH? Setelah satu tahun lebih ini, kalian lebih pilih WFH atau WFO? Kalau temen-temen yang sudah terbiasa WFH kayaknya jadi agak mager ya kalau harus balik ke kantor/kampus lagi? Karena kalau WFH kan kita jadi ga perlu kemana-mana. Semua kerjaan bisa kita selesaikan di rumah, kadang-kadang malah sambil rebahan kan ngerjainnya hehe.
Apalagi sekarang lagi PPKM darurat guys, jadi memang sebaiknya kita tetap di rumah saja kalau tidak ada keperluan mendesak. Kalau dipikir-pikir sebenarnya bosan juga ya harus di rumah terus. Lama-lama beneran jadi kaum rebahan nih kalau cuman di rumah. Eitsss, tunggu dulu! Kata siapa kita gabisa produktif walaupun cuman di rumah? Sebenarnya ada banyak loh hal-hal yang kita bisa lakukan selama di rumah aja. Kebetulan kita abis ngobrol-ngobrol secara daring nih sama beberapa teman kita yang selama PPKM ini harus di rumah aja. Mereka adalah Siska dan Nella, mahasiswa yang selama pandemi ini harus kuliah daring. Kita sempat ngobrolin seputar tips-tips untuk tetap bisa produktif selama kita di rumah. Contohnya adalah mencari aktivitas atau hobi baru yang bisa kita lakukan di rumah seperti home work-out, berkebun, browsing hal-hal yang kita suka, dan sebagainya.
Manajemen waktu ternyata penting juga loh guys untuk menjaga produktifitas kita. Kalau kata Nella, kita harus bisa membagi waktu kapan harus bekerja dan istirahat, biar kerjaannya ga kecampur-aduk. Dengan kita bisa membagi waktu, pastinya temen-temen ga akan cuman rebahan selama di rumah aja. Menjaga produktifitas juga berguna banget loh untuk menghindari rasa bosan karena cuman di rumah. Jadi, gimana menurut kalian? Kalian mau mulai produktif atau tetap join kaum rebahan selama di rumah aja?
6 notes · View notes
danny-official · 7 years ago
Text
ATL REFLECTION
Tumblr media Tumblr media
0 notes
danny-official · 7 years ago
Text
PORTFOLIOS (Academic Progress)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
Kuis bagian ketiga untuk Novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati
Bab 12: Tertipu Apa tujuan Midun meninggalkan Bogor menuju Betawi? Jawaban: Karena Midun ingin mencari pekerjaan. Dia merasa tidak merepotkan ayahnya Halimah.
b. Bagaimana awal mula Midun berkenalan dengan Syekh Abdullah al-Hadramaut? Jawaban: Dia bertemu Syekh Abdullah di Stasiun Kereta Api, dia juga sedang dalam perjalanan menuju ke Betawi dari Bogor. Dia menawarkan Midun pekerjaan. 
c. Apa yang menyebabkan Midun berhutang dan begitu percaya kepada Syekh Abdullah?
“...Tidakkah Tuan tahu, bahwa menurut agama Islam terlarang memperbungakan uang? Bukankah memakan riba dengan cara demikian itu? Sungguh tidak saya sangka hal ini terjadi pada orang Arab…." Jawaban: Midun hutang kepada Syekh Abdullah karena dia meminjam uang dari-nya untuk berniaga. Dia sangat percaya dengan Syekh karena dia orang Arab.
d. Di dalam Al Qur’an, disebutkan dalam surat apa, ayat berapa tentang riba? Jawaban: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.”(Qs. Ali Imron [3]: 130)
Bab 13: Memperebutkan Pusaka a. Jelaskan kutipan peribahasa di atas! 'adat bersendi syara', syara' bersendi adat. Jawaban: Adalah Setiap aktivitas hidup kita harus berdasarkan atas tuntunan dan syariat agama kita. - sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna." Jawaban: Adalah setiap tindakan atau perbuatan itu hendaknya dipikirkan dahulu baik-baik sebelum dikerjakan agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari.
b. Siapakah Sutan Menindih? Ada hubungan apa dengan Pak Midun? Apa yang dia mau dari harta Pak Midun? Jawaban: Sutan Menindih adalah salah satu anggota keluarga Pak Midun. Dia ingin mengambil hak waris Pak Midun.
c. Mengapa bila Pak Midun menolak ajakan Sutan Menindih, beliau akan membuat malu kaum Tanjung? Jawaban: Jika Pak Midun tidak mewariskan harta kaum Tanjung ke kemenakanya, dia akan membuat malu kaum Tanjung karena itu adalah tradisinya.
d. Apa pesan Pak Midun kepada istrinya, sesaat sebelum beliau meninggal? Jawaban: Dia meminta Juriah untuk menikah dengan Maun. Ibu Maun pun memberitahu Juriah, Maun dengan senang hati menerima permintaan tersebut.
Bab 14: Bahagia a. Apa akibat yang harus Midun tanggung karena menolak membayar bunga hutangnya? Apa syarat dari Syekh Abdullah, bila Midun ingin hutangnya dianggap lunas? Jawaban: Untuk melunaskan hutangnya, dia harus memberi Halimah kepada Syekh Abdullah untuk menjadi istrinya.
b. Apa yang Midun pelajari di penjara? Jawaban: Midun belajar menulis dan membaca.
c. Bagaimana Midun kemudian bisa keluar dari penjara? Jawaban: Dia menjalani 2 bulan waktunya.
d. Jelaskan kronologi Midun bisa menjadi menteri polisi di Tanjung Priok! Jawaban: Midun menyelamatkan seorang Sinyo, yaitu anaknya Hoofdcommissaris. Midun berusaha untuk melawan penjahat ini, dan berhasilah Midun melawanya, hingga ditangkap. Hoofdcommissaris meihat kejadian tersebut, lalu Midun dipanggil oleh Hoofdcommissaris tersebut dimana ia ditawari pekerjaan menjadi menteri polisi.
e. Uraikan pertemuan Midun dengan Manjau, adiknya! Jawaban: Midun sedang memesan minum bersama temannya di sebuah Hotel di Medan, lalu dia melihat seseorang yang mirip sekali dengan adeknya, Manjau.
f. Kira-kira, apa yang dimaksud dengan “penyakit perempuan”, yang bisa membuat penderitanya meninggal dunia? Jawaban: Menurut saya ini adalah penyakit STD (sexually transmitted disease), seperti AIDS, Gonorea, atau herpes.
g. Tuliskan 5 pelajaran berharga dari bab ini! Jawaban: Jangan langsung percaya sama orang hanya karena dia orang Arab.
Bab 15: Pertemuan a.Apa isi telegram yang ditujukan kepada Midun? Jawaban: Berita bahwa Midun diangkat Asissten Demang di negeri Padang.
b. Siapa nama anaknya Midun? Jawaban: Basri.
c. Apa nama pelabuhan di kota Padang? Jawaban: Teluk Bayur.
d. Apa yang diucapkan Midun saat bertemu kembali dengan Kacak? Jawaban: “Senang benar hati saya melihat Engku sudah menjadi penghulu kepala. Karena Engku sahabat saya yang sangat akrab masa dahulu, tentu saja kita akan dapat bekerja bersamasama memajukan negeri kita. Sebab itu saya harap, moga-moga pergaulan kita sekarang mendatangkan kebaikan kepada negeri ini.”
e. Gelar adat apa yang disandang Midun setelah ia kembali ke kampungnya? Jawaban: Ada sebuah perayaan besar ketika Midun menjadi Penghulu bergelar Datuk Paduka Raja. Perayaan tersebut diisi dengan menyembelih sawi dan kerbau. Perayaan tersebut dipenuhi dengan tari, pencak, gung, telempong dan lain-lain. 
f. Bagaimana akhirnya nasib Kacak, seperti yang diceritakan pada akhir bab 15? Jawaban: Kacak ditangkap karena terbukti bahwa dia telah menggelapkan uang kas Negara yang ada di desa mereka dan dia pun dimasukkan ke penjara atas perbuatannya.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 15 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 15 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 15 adalah “Kehidupan Yang Tenang”. Di bab ini menceritakan tentang kehidupan Midun dan Halimah beberapa tahun kemudian dimana dia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Basri dan ingin pulang ke kampung halamannya karena dia rindu.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Manjau: Baik (Adiknya Midun). Sayangnya dia terjurumus dalam pergaulan bebas.
Halimah: Seorang wanita muda yang cantik. Baik Hati. Sekarang sudah menjadi istri Midun.
Kacak: Orang yang dengki, sombong, jahat.
3) Latar/Setting: Tempat: -Rumah Midun -Kampung
Suasana: -Senang (Saat Midun bertemu dengan Ibu Midun, Maun dan Juriah.) -Takut (Saat Kacak bertemu dengan Midun).
4) Alur
Alur di bab 15 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah jika kita tidak boleh putus asa walaupun sering terkena musibah atau bala. Kita harus percaya bahwa kita bisa lebih baik dari sebelum dan kita pada akhirnya akan menemukan kebahagiaan dalam hidup.
UNSUR EKSTRINSIK
Budaya Bab ini menunjukkan dimana budaya Minang mempunyai seorang Datuk Paduka Raja.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 14 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 14 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 14 adalah “Jatuh tetapi bangkit lagi”. Di bab ini menceritakan tentang Midun dimana dia masuk penjara lagi karena ditipu oleh Syekh Abdullah. Tetapi dia tidak putus asa dan tetap melanjutkan hidupnya.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Manjau: Baik (Adiknya Midun). Sayangnya dia terjurumus dalam pergaulan bebas.
Halimah: Seorang wanita muda yang cantik. Baik Hati. Sekarang sudah menjadi istri Midun.
3) Latar/Setting: Tempat: -Penjara (Karena ditipu Syekh Abdullah.) -Kantor Polisi (Tempat kerja Midun.) -Hotel di Medan (Dimana dia bertemu dengan Manjau.)
Suasana: -Sedih (Saat Midun masuk penjara LAGI.)
4) Alur Alur di bab 14 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah jika kita tidak boleh putus asa walaupun sering terkena musibah atau bala. Kita harus selalu bangkit lebih kuat.
UNSUR EKSTRINSIK
Sosial Bab ini menunjukkan dampak pergaulan bebas.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 13 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 13 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 13 adalah “Kesedihan dan Warisan”. Di bab ini menceritakan tentang meninggal ayahnya Midun dan anak-anaknya datang untuk mengambil warisannya.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Pak Midun: Seorang ayah yang baik. Selalu sayang kepada anaknya Midun. (Dia jatuh sakit setelah mendapatkan surat dari Midun yang mengabarkan bahwa dia sudah keluar dari penjara.)
Ibu Midun: Ibu yang baik. Sangat menyayangi anak-anaknya.
Manjau: Baik (Adiknya Midun.)
Juriah: Baik. (Adiknya Midun.)
3) Latar/Setting: Tempat: -Rumah Pak Midun (DImana mereka berunding tentang warisan.)
Suasana: -Sedih (Saat Pak Midun meninggal.)
4) Alur Alur di bab 13 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah jika kita tidak boleh pelit dan serakah dalam membagi warisan.
UNSUR EKSTRINSIK
Budaya Adat Bab ini menunjukkan bagaimana budaya Minang menyelesaikan masalah seperti hak waris.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 12 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 12 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 12 adalah “Tertipu”. Di bab ini menceritakan tentang sampainya Halimah dan Midun di Jawa. Midun harus cari pekerjaan, dan dalam perjalan itu dia ditipu oleh Syekh Abdullah.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Halimah: Seorang wanita muda yang cantik. Baik Hati.
Syekh Abdullah: Seorang yang licik. (Karena dia menipu Midun dengan memberi perjanjian tanpa memberitahu Midun bahwa dia ada maunya.)
3) Latar/Setting: Tempat: -Rumah Bapak Halimah (Dimana Halimah dan Midun tinggal.) -Pasar (Tempat Midun berniaga.)
Suasana: -Sedih & Marah (Karena Midun ditipu oleh Syekh Abdullah yang licik dan jahat.)
Waktu: -Siang/Pagi. (Saat Midun berniaga dan bertemu dengan Syekh Abdullah.)
4) Alur Alur di bab 12 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah jika kita harus waspada apalagi dengan orang yang kita baru kenal, jangan sampai kita ditipu.
UNSUR EKSTRINSIK
Budaya Adat Bab ini menunjukkan bahwa Midun harus belajar berniaga.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 11 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 11 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 11 adalah “Kebaikan”. Di bab ini menceritakan tentang perjalanan Halimah dan Midun ke Bogor, dimana Halimah menceritakan tentang kehidupannya di Jawa sampai ibunya meninggal. Disitulah Midun mulai mempunyai perasaan lebih dalam kepada Halimah.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Halimah: Seorang wanita muda yang cantik. Baik Hati.
3) Latar/Setting: Tempat: -Diatas Kapal (Saat perjalanan mereka ke Bogor.)
Suasana: -Sedih (Karena Halimah menceritakan tentang masa lalunya, termasuk tentang kematian ibunya.)
Waktu: -Siang/Pagi. (Saat perjalanan mereka menuju ke Bogor.)
4) Alur Alur di bab 11 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah jika kita melakukan kebaikan, kita juga akan dibalas dengan kebaikan. Midun menjadi seorang teman yang baik saat dia mendengarkan cerita/curhat Halimah yang sangat gelap dan sedih itu.
UNSUR EKSTRINSIK
1) Budaya Adat Bab ini menunjukkan bahwa di zaman dahulu jika seorang Raden menikah dengan orang biasa, dia harus menikah kembali dengan seorang bangsawan yang lain.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
BHINEKA TUNGGAL IKA: BULLYING
ORASI BAHASA INDONESIA
DANIAL SYAH REZA
XII
 BHINEKA TUNGGAL IKA: BULLYING
 Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Negara Indonesia, adalah negara yang sangat kaya dengan budaya dan suku-suku. Kita semua tahu itu, tapi sayangnya belum semua orang bisa menerapkan konsep tersebut. Buktinya sampai sekarang masih banyak orang yang saling mengejek karena mempunyai ras yang berbeda. Seperti orang Arab yang menghina orang Cina, dan orang Cina yang menghina orang Arab. Ada juga yang menghina dan mengejek berdasarakan warna kulit. Contoh, kulit gelap diejek gosong, kulit putih diejek pucat sakit. Semua ini membuat masyarakat Indonesia terbelah, dan banyak golongan yang saling bermusuhan, ini menyebabkan masyarakat tidak bersatu.
Bukan seharusnya kita maju lebih baik, malah sekarang kita mengalami kemunduruan, padahal “Persatuan Indonesia” adalah pancasila ketiga. Para pahlawan tentu akan sedih jika melihat kondisi Indonesia yang tidak bersatu. Jadi siapakah yang bisa mengubah dan memperbaiki negara kita. Tentunya pemuda-pemuda Indonesia yang berintelektual, yang tidak mengalami penyimpangan. Pemuda-pemuda yang akan membantu membangun masa depan Indonesia. Kita semua, dan anda semua, kita harus membantu keluarga dan teman-teman kita. Apalagi yang saat ini yang membutuhkan kita. Mereka melakukan kesalahan, ayo kita bersama-sama saling membantu dan saling mengingat, untuk membangunkan kembali, rasa sayang, kepedulian dan hormat kita terhadap satu sama lain.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
Kuis bagian kedua untuk Novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati
Bab 9: Pertolongan dan Kalung Berlian a. Bagaimana Turigi bisa menjadi orang tahanan? Jelaskan! 
Jawaban: Ialah karena terdakwa membunuh Kepala Negeri, ketika terjadi perusuhan di negeri Bapak dua belas tahun yang sudah. 
b. Menurutmu, mengapa Turigi mau membantu Midun? 
Jawaban: Karena Turigi tahu bahwa Midun itu beda dari tahanan yang lain. Midun tidak salah, dia anak yang baik, sabar dan alim.
c. Bagaimana pertemuan Midun dan Lenggang di penjara? Bagaimanakah sikap Midun terhadap Lenggang? Uraikan kronologinya! 
Jawaban: Midun sedang duduk bersama Turigi, tiba-tiba dia melihat Lenggang masuk ke penjara tersebut dan Midun langsung memberi tahu Turigi bahwa dialah orang yang ingin menzoliminya. Turigi bertanya kepada Midun apakah ia ingin membalas dendam kepada Lenggangm, tetapi karena Midun orangnya sangat baik dan sabar dia pun tidak ingin menambah beban Lenggang. Pada pagi berikutnya, Midun sedang menyapu dan tiba-tiba melihat Lenggang dan Ganjil berkelahi. Ganjil pun mengalahkan Lenggang, lalu Midun mengambil tangan Lenggang dan membawanya ke kamarnya. Lenggang sangat malu dan dia meminta maaf atas segala perbuatannya. Lenggang memberi nasihat kepada Midun untuk jangan kembali ke kampung karena Kacak benar-benar membencinya, dan Midun pun akhirnya insaf bahwa Kacak adalah benar-benar musuh sejatinya.
d. Kalau kamu di posisi Midun dan menemukan sebuah kalung berlian, akankah kamu bersikap sama seperti Midun atau sebaliknya? Jelaskan! 
Jawaban: Saya akan membalikkan kalungnya karena saya tahu itu hal yang harus saya lakukan. Jika saya di posisi Midun saya tahu bahwa saya sedang dihukum dipenjara, saya lebih tidak mau dihukum di neraka.
e. Uraikan perkenalan Midun dan Halimah, serta bagaimana mereka menjalin hubungan persahabatan! 
Jawaban: Midun bertemu dengan Halimah saat dia ingin membalikkan kalung yang dia temukan itu. Kemudian karena perlakuan baik oleh Midun itu, Halimah membuat dan membawa makan siang setiap kali Midun sedang bekerja di siang hari. Dari situlah pertemanan mereka mulai bermekar.
f. Apa yang menyebabkan Halimah begitu mempercayai Midun untuk menolongnya? 
Jawaban: Halimah tahu bahwa Midun itu bukan seperti tahanan yang lain. Dia orang yang jujur dan baik hatinya.
Bab 10: Lepas dari Hukuman a. Apakah setelah lepas dari hukuman, Midun langsung pulang ke kampungnya? Mengapa? 
Jawaban: Tidak, Midun tidak langsung pulang karena jika dia balik ke kampungnya dia akan selalu dizolimi oleh Kacak. Selain itu Midun juga ingin membantu Halimah.
b. Siapakah Pak Karto? Apa hubungan beliau dengan Midun 
"Bahaya apakah yang menimpa Halimah? Jika saya tidak tolong, kasihan gadis itu....” 
Jawaban: Midun bertemu dengan Pak Karto saat dia kerja dan masih di penjara. Pak Karto menawarkan pekerjaan kepada Midun jika dia sudah keluar dari penjara.
c. Jelaskan tentang bahaya yang akan menimpa Halimah, jika Midun tidak menolongnya! 
Jawaban: Bapak tiri Halimah menyukai Halimah lebih dari anak. Jika Halimah tidak diselamatkan, kemungkinan besar Halimah bisa diperkosa oleh bapaknya.
d. Apa isi surat Midun kepada kedua orangtuanya? 
Jawaban: Midun minta maaf kepada bapak dan ibunya karena dia tidak akan pulang ke kampungnya. Dia berterima kasih kepada Bapak Haji Abbas dan Bapak Pendekar Sutan. Dia juga menitip salam kepada sahabatnya Maun.
Bab 11: Meninggalkan Tanah Air 
Mendengar perkataan "nyawa dan badan" itu, hati anak muda yang alim dan saleh itu berdebar jua....” a. Menurutmu, mengapa hati Midun berdebar setelah mendengar perkataan Halimah?

Jawaban: Midun senang dan sedikit salah tingkah karena dia kaget saat Halimah begitu percaya dengan dia, seorang pria yang baru keluar dari penjara.
b. Deskripsikan secara ringkas kehidupan Halimah dan mendiang ibunya setelah ayahnya menikah lagi dan akhirnya ayahnya menceraikan mendiang ibunya? 
Jawaban: Sejak bapak Halimah bercerai dengan ibunya, mereka belum mendapatkan surah dari bapaknya. Halimah masih ingat kasih sayang ayahnya kepada dia, dan betapa dia selalu dimanja oleh bapaknya. 
c. Apa isi dan pesan moral dari kutipan kedua pantun berikut? Pisang emas bawa berlayar
masak sebiji di atas peti.
Utang emas boleh dibayar 
Utang budi dibawa mati.
Pulau Pandan jauh di tengah, 
di balik Pulau Angsa Dua. Hancur badan dikandung tanah budi baik terkenang jua." 
Jawaban: Hutang budi tidak bisa dibayar dengan uang dan akan dibawa sampai mati.
d. Apa pesan mendiang ibu Halimah, sebelum beliau meninggal?
Jawaban: Ibu Halimah memberi tahu kepadanya bahwa bapak tiri Halimah membohongi mereka, dia tidak mencintai ibu Halimah melainkan Halimah-lah orang yang hatinya ingin. Ibunya berpesan untuk meminta bantuan kepada orang lain, Midun adalah salah satu orang yang disarankan oleh ibunya karena menurut ibu Halimah dia orang yang baik dan dengar-dengar hukumannya akan segera selesai.
e. Apa yang diceritakan Midun kepada Halimah tentang Fatimah anak Nabi Muhammad saw? Uraikan!
Jawaban: Saidina Ali (suami Fatimah) meminta izin kepada Fatimah untuk beristri lagi, Fatimah dengan senyum manis mengizinkannya padahal hatinya panas dan sedih.
f. Tuliskan bukti profiled principled dan attitude integrity yang diterapkan Midun pada bab ini! 
Jawaban: Midun principled karena dia selalu mencoba untuk melakukan hal yang baik. Disini dia mencoba untuk menenangkan Halimah karena dia sedih dengan cerita tentang Fatimah (anaknya Nabi Muhammad).
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 10 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 10 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 10 adalah “Kebaikan”. Di bab ini menceritakan tentang Midun yang mendapatkan surat dari Halimah bahwa dia dalam bahaya dan memerlukan bantuannya.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Halimah: Seorang wanita muda yang cantik.
Pak Karto: Seorang lelaki tua yang baik dan sangat penolong. (Dia berjanji kepada Midun bahwa dia boleh bekerja dengan dia saat masa hukumannya sudah selesai. Dia juga membantu Midun dan Halimah saat mereka ingin kabur ke Jakarta.)
3) Latar/Setting: Tempat: -Rumah Pak Karto (Tempat Midun tinggal. Dan juga tempat dimana Halimah bersembunyi sementara.)
Suasana: -Bahagia (Karena Midun akhirnya bebas dari masa hukumannya.) -Sedih (Karena dia harus meninggalkan kampungnya untuk pergi ke Jakarta. Dia juga menulis surat untuk keluarganya yang di kampung.)
Waktu: -Malam (Midun dan Pak Karto menuju ke Pondok untuk menyelamatkan Halimah.)
4) Alur Alur di bab 8 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah jika kita melakukan kebaikan, kita juga akan dibalas dengan kebaikan. Midun dulu membalikkan kalung Halimah, lalu Halimah membalas kebaikannya dengan memberi dia makan siang, sekarang Midun membalas kebaikkannya dengan membantu Halimah kabur dari bapak tiri nya.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 9 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 9 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 9 adalah “Kesabaran”. Di bab ini menceritakan tentang Midun yang sedang menjalani hukumannya di penjara, dia bertemu dengan seorang tahanan yang bernama Turigi. Dia sudah lama menjadi seorang tahanan disana dan dia memilih untuk berteman dengan Midun karena menurutnya dia seorang pemuda yang baik dan sabar.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Turigi: Berpengetahuan banyak, sabar, baik dan mempunyai rasa kasih sayang. (Dia membantu Midun saat dia pingsang. Dia bingung, bagaimana seorang pemuda yang baik dan sabar ini bisa menjadi seorang tahanan.)
Halimah: Seorang wanita muda yang cantik.
3) Latar/Setting: Tempat: -Penjara (Tempat tahanan Midun.) -Sel Turigi (Tempat dimana Midun dirawat saat dia pingsan.) -Tepi Pantai (Tempat ia bekerja dan bertemu dengan Halimah.)
Suasana: -Canggung (Karena Midun bertemu dengan Lenggang di tempat tahanannya dan tidak tahu harus berbuat apa).
Waktu: -Waktu pagi (Saat Midun sedang bekerja dan dia melihat sebuah perkelahian terjadi antara Lenggang dan Ganjil.) -Waktu siang (Saat Midun sedang bekerja dan Halimah datang untuk memberi makan siang kepada Midun.)
4) Alur Alur di bab 8 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah hidup itu terlalu singkat untuk menyimpan dendam. Memaafkan kesalah orang lebih baik daripada dendam sama orang lain. Terbukti dengan Midun yang memaafkan Lenggang
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
Kuis Pertama untuk Novel Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan Sati
Bab 1: Bermain Sepak Raga

Jelaskan apa maksud kata “cempedak hutan”, yang diucapkan Kadirun pada saat
melihat Kacak jatuh terduduk ketika bermain sepak raga?
Jawaban: Saat mereka kecil, mereka pergi ke hutan dan takut ada harimau. Ternyata bukan harimau, tetapi cempedak hutan yang jatuh. 

Bab 2: Senjata Hidup

Syarat berguru silat itu ialah: beras sesukat, kain putih sekabung, besi sekerat (pisau sebuah), uang serupiah, penjahit (jarum) tujuh, dan sirih pinang selengkapnya. Segala barang-barang itu sebenarnya kiasan saja semuanya.
 Jelaskan makna yang tersirat dari persyaratan tersebut, berdasarkan yang dijelaskan
di Bab 2 – Senjata Hidup!
Jawaban: Beras Sesukat: Gunanya akan dimakan guru, selama mengajari anak muda yang hendak belajar itu; seolah-olah mengatakan: perlukanlah mengajarnya, janganlah dilalaikan sebab hendak mencari penghidupan lain.
Kain Putih Sekabung: Dengan segala putih hati dan tulus anak muda itu menerima pengajaran.
Besi Sekerat (Pisau Sebuah): Seperti senjata itulah tajamnya pengajaran yang diterimanuya dan lagi janganlah ia dikenai senjata, apabila telah tamat pengajarannya.
Uang Serupiah: Ialah untuk pembeli tembakau yang diisap guru waktu melepaskan lelah dalam mengajar anak muda itu, hampir searti juga dengan beras sesukat tadi.
Penjahit (jarum) tujuh: Ajarannya akan berlangsung 7 hari, dengan pengajaran yang tajam seperti jarum. Jangan ada yang menghalangi, terus saja seperti jarum penjahit.
Sirih Pinang: Akan dikunyah guru, waktu ia menghentikan lelah tiap-tiap sesudah mengajar anak muda itu, dan lagi sirih pinang itu telah menjadi adat yang biasa di tanah Minangkabau.

Bab 3: Dimusuhi

Tunjukkan bukti profile caring sebagai kearifan lokal yang diterapkan penduduk kampung, tempat Midun tinggal!
Jawaban: "Sudah umum pada orang kampung itu, manakala ada pekerjaan berat, suka bertolong-tolongan. Pekerjaan yang dilakukan dengan upah hampir tak ada. Apalagi di dalam bahaya, misalnya kebakaran, mereka itu tidak sayang kepada dirinya untuk menolong orang sekampung. Tidak di kampung itu saja, melainkan di seluruh tanah Minangkabau, boleh disebutkan sudah turun-temurun pada anak negeri, suka bertolong-tolongan itu. Misalnya di dalam hal ke sawah, mendirikan rumah, dan lain-lain pekerjaan yang berat.”
b. Apa panggilan Pak Midun kepada istrinya (ibunya Midun)? Buktikan dengan mengutip pernyataannya kepada ibu Midun!
Jawaban: "Engkau pula, Polam," kata Pak Midun sambil berpaling kepada istrinya.”

Bab 4: Membalas Dendam

Apa yang menyebabkan orang-orang di pasar takut saat tokoh Pak Inuh datang ke pasar? Jelaskan dengan disertai bukti kutipan!
Jawaban: Orang-orang takut karena Pak Inuh ke pasar dengan membawa pisau.
Kutipan: Pekan sedang ramain, orang sedang sibuk berjual beli, sekonyong-konyong kedengaran teriak orang mengatakan, “Awas, Pak Inuh lepas! Pak Inuh lepas! Dia membawa pisau!”

Bab 5: Berkelahi

Bagaimana menurutmu berkaitan dengan hal yang dilakukan Midun menolong istri Kacak yang hanyut di sungai, sedangkan menyentuh perempuan yang bukan mahram diharamkan dalam Islam?
Jawaban: Menurut saya itu diperbolehkan karena situasinya darurat. Jika Midun tidak membantu istrinya Kacak, istrinya Kacak bisa terhanyut dan meninggal.

b. Uraikan dengan bahasa yang sederhana, cara membela diri yang dilakukan Pak Midun saat berhadapan dengan Ma Atang!
Jawaban: Beliau menangkis pisau, lalu mereka bergumul. Dalam perkelahian itu beliau selalu maju dan merapatkan diri, sebab ia berpisau dan hari gelap.

c. Jelaskan bagaimana tipu muslihat dalam perkelahian yang diterangkan oleh Haji Abbas kepada Midun dan Maun!
Jawaban: “Rupanya waktu Ma Atang berkelahi dengan Pendekar Sutan, nyata bahwa Ma Atang hendak membunuh lawannya benar. Jika saya tidak salah tampa, tak dapat tiada Pendekar Sutan disangkanya Midun. Orang yang dipukul Maun itu, pada hemat saya tentu Kacak. Sudah dapat pukulan dari Maun, dapat bagian pula dari saya. Tetapi Kacak sekali-kali tidak tahu, bahwa sayalah yang bertemu dengan dia. Ingatlah, hal ini harus dirahasiakan benar-benar. Cukuplah kita yang enam orang ini saja mengetahuinya. Perkara Midun ini rupanya sudah dicampuri orang tua-tua. Sebab itu jika kurang hati-hati, tentu kita celaka. Kita ini hanya orang biasa saja, tetapi Kacak kemenakan Tuanku Laras. Yang akan datang, hendaklah engkau ingat-ingat benar dalam hal apa juapun, Midun. Ingat sebelum kena, hemat sebelum habis, jerat serupa dengan jerami.”

Bab 6: Pasar Malam

Bagaimana penafsiranmu dengan kutipan yang diucapkan tokoh Maun, “"Jika pandai menjalankan perniagaan, memang lekas benar naiknya. Tapi jatuhnya mudah pula.”?
Jelaskan!
Jawaban: Menurut saya kutipan yang dikatakan Midun secara universal berarti bahwa masa-masa kesenangan atau bangkit itu bisa gampang, tetapi masa-masa sulit atau jatuh juga bisa gampang.

Bab 7: Pacuan Kuda

Apa yang diusulkan Maun bila berjalan berdua dengan Midun ke pacuan kuda, sebagai suatu sikap waspada?
Jawaban: Berhati-hati di jalan. Berwaspadalah jika ada bahaya.
Bab 8: Menjalani Hukuman

Bagaimana kisah hidup Gempa Alam? Apa kesamaannya dengan yang dialami Midun?
Jawaban: Gempa Alam menikah saat umurnya masih 16. Lalu istrinya meninggal dan dia disuruh untuk menikahi janda Tuanku Laras. Gempa Alam disuruh menjaga kantor Tuanku Laras. Tetapi keluarga Tuanku Laras tersebut sangat jahat terhadap Gempa Alam. Gempa Alam akhirnya ngamuk dan menikam salah satu kemenakan Tuanku Laras dimana pada akhirnya dia di bawa ke padang dan dihukum. Persamaannya adalah mereka dizolimi oleh Tuanku Laras mereka, dan mereka juga dihukum penjara atas perbuatan yang tidak mereka lakukan.
b. Apa yang diajarkan Gempa Alam untuk menghadapi hukuman di penjara?
Jawaban: Midun jangan khawatir, beranikan hati, tetapkan iman, insya Allah selamat.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 8 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 8 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 8 adalah “Kesabaran”. Di bab ini menceritakan tentang Midun yang sedang menjalani hukumannya di penjara, padahal dia sama sekali tidak bersalah.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Gempa Alam: Baik, punya perasaan kasihan. (Dia merasa sedih karena dulu dia pernah berada di posisi Midun. Dia pernah masuk penjara dan bekerja untuk Tuangku Laras. Dia sudah merantau dari kampungnya sekitar 15 tahun.)
3) Latar/Setting: Tempat: -Stasiun kereta api (Dimana Midun berpamitan dengan keluarganya sebelum dia dibawa oleh Gempa Alam menuju ke penjara tersebut.)
Suasana: -Sedih (Karena di bab ini kita melihat Midun dihukum masuk penjara atas kesalahan yang tidak dilakukannya.)
Waktu: -Waktu pagi (Saat Midun berpamitan dengan keluarganya dan menuju ke penjara dengan Gempa Alam.)
4) Alur Alur di bab 8 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah di dalam kehidupan itu selalu ada tantangan. Kita diberi tantangan itu karena Allah SWT tahu bahwa kita mampu untuk melewatinya dengan sabar dan usaha. Maka kita harus selalu bersabar, berusaha dan berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran dengan menghadapi segala tantangan dan masalah yang diberinya.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 7 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 7 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 7 adalah “Melewati Tantangan” dan “Persahabatan”. Di bab ini Midun dan Maun pergi ke Bukittinggi dengan harapan untuk menjauhin masalah dan bersenang-senang. Tetapi sedikit yang mereka tahu, ada saja masalah yang menimpa mereka.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Kacak: Orang yang dengki, sombong, jahat. (Dia dengki karena warga kampung lebih suka dan selalu membela Maun. Menurut dia Midun adalah alasan mengapa warga kampung tidak suka dengan nya.)
Maun: Teman yang baik dan setia. Berilmu pengetahuan tinggi. (Dia baik dan setia karena walaupun dalam masa yang sulit, dia selalu ada untuk Midun dan selalu membelanya.)
3) Latar/Setting: Tempat: -Lepau Nasi (DImana Midun dan Maun menginap saat mereka mengunjungi Bukittingi.) -Tempat Perhentian Bendi (Dimana Midun dan Maun ingin menyewa bendi untuk perjalanannya ke pacuan kuda).
Suasana: -Tegang (Saat Maun dan Midun melihat lenggang saat mereka berjalan kaki menuju pacuan kuda.)
Waktu: -Waktu pagi (Midun dan Maun berangkat ke pacuan kuda jam 7 pagi.) -Waktu siang (Saat pekerlahian Midun dan Maun terjadi.)
4) Alur Alur di bab 7 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah di dalam kehidupan itu selalu ada tantangan. Kita diberi tantangan itu karena Allah SWT tahu bahwa kita mampu untuk melewatinya dengan sabar dan usaha. Maka kita harus selalu bersabar, berusaha dan berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran dengan menghadapi segala tantangan dan masalah yang diberinya.
0 notes
danny-official · 8 years ago
Text
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 6 karya Tulis St. Sati
“SENGSARA MEBAWA NIKMAT” BAB 6 karya Tulis St. Sati Oleh: Danial Syah Reza Kelas: 12
UNSUR INTRINSIK
1) Tema Tema di bab 6 adalah “Melewati Tantangan” dan “Persahabatan”. Di bab ini Midun dan Maun pergi ke Bukittinggi untuk melihat pasar malam dan itu sangat jauh dari kampung. Sayangnya disana mereka masih menghadapi tantangan dan masalah. Di bab ini juga menunjukkan persahabatan dimana Maun adalah seorang teman yang sangat setia kepada Midun.
2) Tokoh dan Penokohan: Midun: Tokoh Protagonis. Orang yang baik, santun, gagah, berani, alim dan disukai banyak orang. Berilmu pengetahuan tinggi.
Kacak: Orang yang dengki, sombong, jahat.
Maun: Teman yang baik dan setia. Berilmu pengetahuan tinggi.
3) Latar/Setting: Tempat: -Pasar Malam (Dimana Midun dan Maun pergi untuk melihat keramaian disana.) -Lepau Nasi (DImana Midun dan Maun menginap saat mereka mengunjungi Bukittingi.)
Suasana: -Heboh (Saat orang-orang melihat Midun mengangkat batu keramat.) -Canggung (Saat Midun mulai marah karena orang-orang percaya dengan sebuah batu yang akan menakdirkan takdirnya.)
Waktu: -Waktu pagi (Dimana Midun dan Maun tiba di Bukittinggi.) -Waktu Malam (Dimana mereka mengunjungi pasar malam yang sangat ramai itu.)
4) Alur Alur di bab 6 adalah alur maju karena ceritanya diberitahu secara beraturan dari awal sampai akhir.
5) Sudut Pandang Sudut pandangnya adalah sudut pandang orang ketiga karena kita sebagai pembaca membacanya seakan-akan narator.
6) Amanat Amanat yang terdapat dalam bab ini adalah kita harus percaya sama Allah SWT, karena di dalam Islam hanya Dia tuhan kita, dan kepada Dialah kita berserah diri dengan takdir hidup kita.
UNSUR EKSTRINSIK
Budaya Ekonomi Bab ini menunjukkan bahwa di zaman dahulu orang-orang menggunakan notasi uang seperti RP 600 dan RP 100.
0 notes