introvertswritingworld
introvertswritingworld
Introvert's writing
249 posts
Live★History★Quotes
Don't wanna be here? Send us removal request.
introvertswritingworld · 24 days ago
Text
Diam diam dia mulai berubah
Langkahnya perlahan, kasihnya memudar
Apa kerana hatinya,
Tiada lagi menyebut namaku dalam doa?
atau
Dia tak pernah benar benar cinta?
Pergilah jika ingin
Takkan kuhalang walau pedih
Walau kecewa menusuk sunyi
Pergilah temui bahagiamu
Aku kan tetap tersenyum di sini
Karna
Bahagiamu adalah bahagiaku
1431;03062025
RHB Bangi
0 notes
introvertswritingworld · 2 months ago
Text
"Aku hanya takut"
Kenapa aku kemari?
Kalimat yang sering dilontarkan padaku.
selama ini aku tidak pernah jujur menjawabnya.
aku bilang bahwa aku akan melakukan ini dan itu, tapi tidak,
bukan itu alasan sebenarnya.
aku hanya takut.
aku takut untuk menerima,
dan juga diterima
oleh kehadiran seseorang.
Aku takut untuk mempercayai siapapun,
teman, bahkan keluargaku sendiri
Mungkin sendiri lebih baik, pikirku.
menjadi egois tidak akan menyakitiku.
sendiri tidak akan merugikan siapapun,
dan tidak digantungkan oleh siapapun.
tak akan ada yang kecewa,
juga tidak akan mengecewakanku.
sebab, selalu seperti itu.
ujung dari sebuah kedekatan hanyalah rasa sakit.
sedang aku tidak pernah bermaksud menyakiti siapapun.
tapi.. di sisi lain..
sepi juga menyakitkan
sedang hatiku masihlah berfungsi seperti manusia.
aku juga masih bisa menyukai dan membenci sesuatu.
meski kalau boleh jujur,
kebencian itu lebih banyak terselip di hati.
ada beberapa rasa yang tak bisa aku bohongi
bahwa, aku masihlah peduli
kamu, mereka, keluarga.
aku pikir,
aku hanya takut untuk meminta sebuah tolong
aku mengerti meminta tolong merupakan hal sederhana.
tapi, itu terlalu rumit untukku.
bagiku, "saling mengerti" masihlah omong kosong.
bagiku, jika kau tidak berguna, kau bukanlah orang baik.
bagiku, dunia ini transaksional,
dan bagiku, demi kebahagiaan seseorang, kau harus menanggung beban.
aku ragu bahwa akan ada manusia di dekatku yang mengerti.
toh aku juga tak berharap banyak.
tak usah khawatir, aku hanya takut.
dan mungkin lebih baik aku sendiri.
agar tak ada yang terluka,
kecewa,
atau mati.
5 notes · View notes
introvertswritingworld · 3 months ago
Text
Sisa yang Tersisa
Apa yang kau cari dariku?
Dan apa yang kau titip harap pada aku?
Sedang aku
hanya sisa badai yang menggulung–
kosong, retak tak bernama
Perhatian?
Mampukah traumaku
yang bahkan takut pada bayang sendiri
memelukmu dari dinginnya dunia?
Cinta?
Masihkah kau berharap
pada setetes cinta dari hati yang telah luluh lantak
yang tak tahu lagi cara berdegup.
— NH
11042025;1721
Sungai Besi
0 notes
introvertswritingworld · 3 months ago
Text
Jangan pinta aku untuk bersamamu. Tiada apa yang mampu aku persembahkan. Kasih, sayang, dan cinta– telah habis kuberikan pada mereka yang tak tahu menghargai. Hanya jasad tanpa jiwa yang tersisa.
— NH
11042025;1641
Sungai Besi
1 note · View note
introvertswritingworld · 3 months ago
Text
Kehilangan, pengkhianatan, terbuang. Walau sudah terbiasa melaluinya, aku tetap masih belum terbiasa dengan rasa sakitnya.
— NH
09042025;2128
Sungai Besi
2 notes · View notes
introvertswritingworld · 9 months ago
Text
Di Ambang Pemergian
Aku berjuang untuk bertahan di sini Hari demi hari Bulan berganti tahun Hingga diriku kehilangan segalanya Tak satu pun tersisa untukku Semua kasih aku limpahkan untuk mereka Segala perhatian aku curahkan Walau calar dan luka menghiasi hati Tak pernah aku merasa lelah Tak pernah ingin melangkah pergi Kerana aku cuma ingin mereka terus bahagia
Namun kini Untuk pertama kalinya, aku memilih untuk pergi Tinggalkan semua yang menyakitkan Mungkin aku tampak jahat Bahkan tak berperasaan Tapi ketahuilah, sebelum rasa ini memudar sebelum kasih ini sirna sebelum perhatian ini berakhir Aku pernah ada di situ Tapi tak pernah aku dianggap
Kini Aku ingin memeluk erat diriku membelai jiwa ini memanjakan perasaan ini meminta maaf kepada diri ini kerana sering menjadi yang terakhir dipedulikan Hanya untuk memperhatikan mereka yang tak pernah menghargai
— NH 0530;12/10/2024 CIMB Bangi
2 notes · View notes
introvertswritingworld · 11 months ago
Text
Pernahkah kau merasa kau sudah sembuh tapi ternyata tidak? Luka-luka di waktu kecilmu, yang kau sangka sudah pun bertukar menjadi parut, ternyata masih belum kering. Kau tahu kan seperti apa rasa sakit itu?
— NH
29072024;1507
2 notes · View notes
introvertswritingworld · 11 months ago
Text
"Most of the scars inside me will never heal"
—NH
28072024;0600
0 notes
introvertswritingworld · 1 year ago
Text
Pernah hasil analisa perwatakkan aku membuat akak naqibah aku terkejut.
Dan begitulah seterusnya dan seterusnya
membuat aku lebih mengerti,
orang lebih berminat melihat luaran cuma.
Padahal yang indah itu adalah isi di dalam,
sedikit yang ingin menikmati, menyelusuri apa yang tersimpan di dalam.
Maka tidak aneh seandainya ramai yang memilih untuk mati,
Kerana sekali lagi, orang hanya melihat luaran
bukan apa yang terisi dalam benak otak mereka.
Orang melihat kuatnya dia menceritakan segala sakitnya,
tapi tak ramai yang ingin menyelami sakit dianya itu.
Mati bukan pilihan utama mereka,
kerana mereka juga takut mati.
Tapi apa saja mereka punya selain itu?
Tiada tangan yang menghulur,
Tiada bahu yang disuguhi,
Tiada telinga yang mendengarkan,
Tiada tangan yang memeluk.
Mereka tidak mahu mati,
hanya saja ingin mnghentikan sakit yang ada,
dan jalannya cuma
ITU.
— NH
1420;13062024
Putrajaya
0 notes
introvertswritingworld · 1 year ago
Text
kiranya kita bertemu lagi, bolehkah aku mengambil kesempatan itu? bersedia kah menjadi penutup dari segala hal yang menjadi tempat pulang ternyaman untukku?
7 notes · View notes
introvertswritingworld · 1 year ago
Text
Oh begini rupanya rasa jatuh cinta. Di usia yang bukan lagi muda bagi aku, pertama kali aku merasa perasaan ini.
Rupanya ianya bukan tentang rasa yang berbunga-bunga, tapi juga kebingungan.
Bingung harus bagaimana? Bingung adakah berdosa merasai perasaan ini kepada orang yang belum halal untuk aku. Bingung apa yang perlu aku lakukan ketika rindu terlalu mencengkam jiwa.
Terima kasih Tuhanku atas perasaan ini. Dapat juga aku merasakannya, namun tak pernah aku tahu bahawa perasaan ini begitu menyeksakan bilamana hadirnya bukan pada waktu yang tepat, bukan kepada orang yang halal untuk aku.
Aku terseksa dengan perasaan ini duhai Tuhanku, tapi aku menyerahkan segalanya kepadaMu. Jauhkanlah aku dari rasa patah hati. Aku cuma ingin jatuh cinta kepada dia yang Engkau sememangnya ciptakan untuk aku. Cuma itu.
—NH
25032024;1517
Wakaf bharu
7 notes · View notes
introvertswritingworld · 1 year ago
Text
31122023~
Hari terakhir untuk tahun 2023. Penutup yang menyedihkan.
Kehilangan dan terus kehilangan.
Semoga kuat kaki melangkah walau dari penulisan ini terlihat tiada semangat untuk diteruskan lagi.
— NH
31122023;1944
Wakaf Bharu
0 notes
introvertswritingworld · 2 years ago
Text
"Satu-satunya yang dapat menerima kau apa adanya hanya Dia yang menciptakan kau"
— NH
281023;2010
Dengkil
0 notes
introvertswritingworld · 2 years ago
Text
Merasai kehilangan buat kesekian kalinya.Pertama kali aku merasai kehilangan adalah di waktu usiaku 10 tahun.
Mohd Syamil Mohd Basir. Meninggal kerana lemas. Semua memori masih terakam di mata. Memori terakhir sebelum kami berpisah buat selamanya, masih aku ingat dengan jelas.
Bahkan sehingga hari ini mutiara jernih pasti akan jatuh bilamana aku bercerita tentang kisahnya.
Damailah disana, semoga kita bertemu kembali di syurga Allah. Rindu aku takkan pernah pudar untukmu sahabat.
Bertahun berjalan sendiri, tanpa mempunyai sahabat yang mampu untuk tertawa bersama, menangis bersama.
Waktu berlajan sehinggalah hanya di universiti (2014), Tuhan menghadirkan satu sosok yang terbaik menurut aku.
Perkenalan yang aneh, tapi alhamdulillah sehingga sekarang kami bersahabat. Cuma sekarang, semuanya berbeza bilamana dia berkahwin.
Kerana hakikat seorang isteri perlulah mendahului suami dan keluarganya. Aku mengerti dan aku akui. Aku cuba memahami keadaannya.
Persahabatan kami tak pernah menjadi asing walau berbulan tidak berhubung. Cuma aku yang merasa bersalah untuk mengganggu waktunya.
Semoga selalu begini, sahabat terbaik.
Tahun ini aku merasai kehilangan lagi. Seorang sahabat yang aku kenali di tahun kedua aku bekerja. Entah bagaimana kami boleh menjadi akrab. Kemana-mana pasti bersama. Aku rindu, tapi biarlah rindu itu tersimpan rapi di dalam hati. Dia juga telah selamat melayani bahtera rumahtangga. Maka berjalanlah aku kembali sendirian.
Sunyi? Pasti. Ada waktu-waktu tertentu, pasti merasa sunyi.
Apalagi fitrah manusia itu berpasangan, berteman. Tapi harus bagaimana? Aku bukan seorang yang mudah berkawan dan terbuka dengan orang.
Takut? Di dunia sekarang yang semakin gila, dimana ada kes perempuan merogol lelaki. Apalagi sebaliknya, bukan?
Tapi aku selalu memulai langkah aku dengan bertawakkal kepadaNya. Takut, wallahi. Tapi kalau aku membiarkan rasa takut memeluk diriku, bagaimana untuk aku menjalani kehidupan ini? Sedangkan aku memang sendiri,berseorangan!
Tidak aku nafikan, bersendirian terkadang membuat aku tenang. Tapi tak mampu juga aku berbohong tentang rasa sunyi yang terkadang hadir menyinggah.
Aku selalu meminta Tuhan memeluk aku dengan kasih sayangNya, melemparkan rasa ikhlas dan redha ke dalam hati aku untuk menerima segala yang ditentukan.
Sakit? Pasti. Menangis? Sudah tentu. Kerana aku manusia yang diciptakan dengan pelbagai rasa.
Terkadang, ada waktu aku tersungkur jatuh menyembah bumi. Kaki seolah tak mampu lagi untuk berdiri, melangkah maju ke depan. Hati mulai merintih ingin pulang.
Tapi Tuhan berkata waktu aku belum tiba. Maka pilihan apa yang aku ada selain terus melangkah, walau hati tidak lagi ghairah untuk berjalan?
Manteraku?
Mengulangi ayat la yukallifullahu nafsan illa wus'aha, mengulangi surah al insyirah, meratib selawat sambil tangan diletakkan dada, mencoba memujuk hati yang mula memberontak. Berharap agar ia luluh ketika mendengarkan janji-janji Allah.
— NH
23082023;1409
Dengkil
5 notes · View notes
introvertswritingworld · 2 years ago
Text
Betapa terkadang aku berharap aku dapat bercerita semuanya dengan ibuku.
Tentang hari-hariku
Tentang jiwaku yang semakin robek
Tentang hati yang mulai lelah
Tentang kaki yang mulai longlai
Tentang semangat yang semakin hilang
Tapi takkan pernah aku sanggup melihat wajah tua itu berkerut
Khawatir tentang satu-satu anak perempuan yang ia miliki
Maka apa yang aku punya selain memilih memaksakan diri untuk sering kuat dan selalu tersenyum didepannya?
Mana mungkin aku memilih untuk membiarkan air mataku jatuh didepannya, suaraku bergetar menahan tangis ditelinganya?
Kuatlah sehingga Allah memanggilmu untuk pulang
Tersenyumlah agar deritamu tidak terpancar diwajahmu
Walau semuanya satu kebohongan, tapi setidaknya kepuraan itu membantumu duhai NH
— NH
11072023;0119
Dengkil
6 notes · View notes
introvertswritingworld · 2 years ago
Text
"Maaf. Aku salah menukarkan rasa kagum itu kepada rasa cinta"
— NH
22062023;2144
Tasik Putrajaya
3 notes · View notes
introvertswritingworld · 2 years ago
Text
"Tetaplah bercahaya walau duniamu sendiri gulita agar mereka sejahtera sentiasa"
— NH
30052023;1108
3 notes · View notes