kafabillahisyahida
kafabillahisyahida
Kafabillahisyahida
741 posts
Lecture Summary "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."(QS 3:104)
Don't wanna be here? Send us removal request.
kafabillahisyahida · 22 days ago
Text
Menurut Hafidz Ibnu Rajab
Allah memberikan rezeki kepada seorang hamba sesuai kadar tawakalnya bukan kadar ikhtiarnya
Seperti kita tahu ada yang ikhtiarnya berat namun rezekinya tidak lebih besar daripada yang ikhtiarnya sepele.
Makanya ayat-ayat tentang rezeki selalu berkaitan dengan tawakal seperti yang masyur kita kenal QS. Ath-Thalaq ayat 2-3 yang menjelaskan
"bahwa orang yang bertaqwa dan bertawakal kepada Allah akan mendapatkan kemudahan dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. "
Ayat ini juga menegaskan bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan orang yang bertawakal kepada-Nya.
Atau hadist "Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada burung. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang"
Apa itu tawakkal?
Ibnul Qayim Al Jauziyah berkata
" tawakal adalah menghilangkan penglihatan/melupakan sebab setelah melakukan semua sebab (ikhtiar)"
63 notes · View notes
kafabillahisyahida · 22 days ago
Text
Terkadang Allah menimpakan penyakit fisik untuk menghilangkan penyakit hatinya.
Karena ada orang sombong seperti Firaun yang tak pernah sakit sehingga mengaku tuhan, namun ada juga orang yang sombong begitu dia sakit hilanglah kesombongannya .
23 notes · View notes
kafabillahisyahida · 22 days ago
Text
UJIAN
Diantara yang meredakan pahitnya ujian adalah keyakinan
"boleh jadi ujian itu menyelamatkan saya dari musibah lain yang lebih besar."
Diantara yang menguatkan ketika ditimpa ujian adalah ucapan
"Alhamdulillah, berarti ini bukti perhatian Allah kepada saya, dan melaluinya telah semakin berkurang jatah ujian dalam kehidupan saya yang telah ditetapkan dalam Lauh Mahfudz."
Ibnul Qayim Al Jauziyah berkata
"sesungguhnya ketika Allah menguji seorang hamba bukanlah untuk menghancurkannya tapi untuk melihat dan menguji seberapa sabar dia melaluinya seberapa ridho ia melaluinya bagaimana responnya jujur atau tidak keimanannya"
Yang dengannya Dia memvalidasi karena hendak menaikan derajatnya, memberinya pahala dan mengabukan doanya"
Bukankah kita sudah tau dan sering mendengar HR. Ibnu Majah
, "Jika Allah mencintai suatu kaum, maka mereka akan diuji. Barangsiapa ridho, maka ia akan mendapatkan ridho Allah. Barangsiapa marah, maka ia akan mendapatkan murka Allah."
Maka jika ingin tau apakah kita termasuk hamba yang diridhoi kita bisa menilai respon kita saat menghadapi ujian.
43 notes · View notes
kafabillahisyahida · 3 months ago
Text
Dia yang kaya hati memang sangat berani tidak kaya materi.
Dia memiliki kemantapan keyakinan bahwa ada bahkan banyak sekali sesuatu selain materi yang lebih mahal nilainya, lebih penting dan lebih perlu dibanding semata-mata onggokan harta tanpa fungsi selain kebanggaan semu 'memiliki'.
17 notes · View notes
kafabillahisyahida · 3 months ago
Text
Curahkan perhatian untuk orang yang peduli padamu, dan belajarlah melupakan orang yang menjauhimu,namun jgn mmbencinya. Karena engkau tak mungkin bisa memaksakan cinta kepada seorangpun di dunia ini.
2 notes · View notes
kafabillahisyahida · 4 months ago
Text
PILIHAN TERBAIK
Ketika punya uang dan membutuhkan suatu barang. Tidak memilih yang terbaik kadang merupakan sebuah pilihan yang baik, memilih membeli yang menengah, dari segi model, brand, harga tidak mengapa.
Sebab apa? sebab yang terbaik kadang bukanlah jaminan kebaikan.
Seringkali ketika kita punya dan pakai yang indah, bagus dan mahal. Ada rasa bangga dalam diri, atau rasa ujub terselubung. Meski tidak secara terang terangan riya. Tapi bahkan kata seorang ulama ketika kita merasa bangga sedikit saja memakainya maka itu seburuk - buruk barang yang kita punya. Di sumber lain pernah kubaca "Ketika kita merasa pakaian yang kita pakai lebih baik dari orang lain maka itulah pakaian terburuk kita. "
Itu juga berarti berlaku pada benda - benda lain, rumah bagus, mobil bagus, pekerjaan bagus bahkan pasangan rupawan. Memang tidak ada yang salah dengan semua itu, Allah pun menyukai keindahan, Tapi selain kebaikan itu berarti ujian bagi hati, karena Allah juga tak mengizinkan seorang masuk surga yang ada kesombongan sekecil apapun dihatinya.
Demikianlah eksklusifitas merupakan kondisi rawan dan berlawanan dari sifat ketawdhuan. Sadarilah seringkali saat pakai sepatu dan pakaian bagus langkah kaki kita jadi berbeda, jam tangan dan Handphone bagus gerak tangan kita berbeda, bahkan ketika pakai kendaraan bagus, perasaan kita berbeda. Ketika pergi ke tempat yang bagus ada rasa ingin memposting dan menunjukannya pada semua orang. Walaupun terselubung dengan kata - kata hikmah misalnya tapi Allah tau apa yang tersembunyi dalam hati kita.
Aku contohkan kisah nabi Sulaiman yang menyukai kuda - kudanya yang bagus dan gagah sampai tanpa sadar terlalaikan dari tuhannya. Sehingga dia jatuh sakit dan lemah, setelah tersadarkan akhirnya Nabi Sulaiman memutuskan untuk menyembelih semua kudanya tersebut. Kisahnya termaktub dalam Alquran
"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Rabbku sampai kuda itu hilang dari pandangan. Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku.’ Lalu, ia potong kaki dan leher (kuda-kuda itu),” (QS. Shad: 30-33).
Maka kalau kamu lihat ada orang orang yang mampu secara financial, tapi memutuskan hidup sederhana, tidak membeli mobil mahal, rumahnya biasa saja, tidak menaikan skala bisnisnya. Belum tentu dia pelit, bisa jadi itu adalah sebuah pilihan dan kesengajaan. Sebab mereka takut pada mobil yang mahal, pada rumah yang bagus, pada bisnis yang sukses mungkin itu akan menyibukannya, menyita waktu dari tuhannya, menghilangkan kekhusyuan hatinya, mengurangi hangat keluarganya. Melenyapkan nikmat yang lebih besar... ya betul ada konsekwensi dan harga yang harus dibayar dari sebuah nikmat yang besar serta tentunya hisab yang lebih berat juga. Belum tentu saat lebih sukses, keluarga akan lebih bahagia misalnya, atau mengingat Allah akan lebih banyak selalu ada pertanyaan2 seperti itu pada mereka yang telah /pernah merasakan nikmat yang lebih mahal dan berharga dari sekedar dunia dan harta. Pada dasarnya nikmat terbesar itu, tidak bisa dibeli dengan uang dan diperoleh dengan harta semahal apapun. Dia punya sifat terbalik, akan sulit diraih ketika kita terlalu mengejar dunia. Nikmat itu adalah ketenangan dan makrifatullah.
11 notes · View notes
kafabillahisyahida · 4 months ago
Text
Ingatlah 2 nasihat Ummar Bin Khatab berikut ini saat hendak bermaksiat / berbuat dosa.
“Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan buah kebaikannya akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosanya akan kekal.” (Umar bin Khattab)
"Sunggug Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan." (Umar bin Khattab)
76 notes · View notes
kafabillahisyahida · 4 months ago
Text
Kegagalan negara itu ancaman bagi anak-anak kita. Bagaimana nanti kalau…
Danantara gagal investasi…
Bank emas gagal nyimpan aset…
IKN gagal jadi ibukota…
Food estate gagal panen….
Makan bergizi gratis gagal dilanjutkan…
Bukan kami meragukan skill, kapasitas, kehebatan, dan kecerdasan pemimpin sekarang. Bukan. Yang kami ragukan adalah KEJUJURAN dan KESERAKAHAN kalian.
Bukti kegagalan dan keburukan itu sudah ada dan banyak sekali. Tidak perlu dijabarkan lebih lanjut di sini. Ketakutan kami sebagai rakyat hanya satu:
Penanggung kegagalan-kegagalan itu adalah anak-anak kami…
(Terinspirasi dari sebuah konten yang lewat di reels IG, tetapi lupa sumbernya)
15 notes · View notes
kafabillahisyahida · 6 months ago
Text
Sebuah Renungan
Tak terasa waktu sudah beranjak pagi, malam ke malam pun serasa berlari. Rasanya baru kemarin kita masuk SD sekarang anak - anak kita sudah SD. Waktu begitu cepat berlalunya, sedangkan esok masih misteri, akankah bagi kita ada lagi
Kesempatan untuk memperbaiki diri.
Umur kita ini ada batasnya
Akan ada masanya kita mati
Perjalanan setelahnya sangat panjang dan abadi
Sering kita dengar, atau baca ungkapan dan tulisan tadi
Semua orang tau itu
Tapi tidak banyak yang bijak meresponnya.
Sebagian hanya membaca dan merasa biasa saja
Sebagian merenung ada benarnya.
Sebagian lagi menangis memikirkannya.
Kalau bisa minimal renungkan
Bahwa segala sesuatu berubah, generasi silih berganti, setiap hari selalu ada yang mati, bukankah itu pelajaran bagi diri?
Coba renungkan, Tangan dan kaki kita tak selamanya kuat, ada masanya penglihatan juga mulai kabur. Dan perlahan Semua organ tubuh kita semakin berkurang fungsinya. Bukankah ini juga peringatan, tapi betapa sering kita dustakan dan lalaikan.
Seakan - akan kita akan hidup selamanya.
Kita sibuk mempersiapkan rumah baru, bisnis baru, status baru tapi apakah kita pernah benar2 mempersiapkan kematian kita sebagaimana dulu kita mempersiapkan hari pernikahan kita atau kelahiran anak2 kita?
Kita ingin kematian yang bagaimana, cara kembali yang seperti apa ? Sudah punya bekal apa? Bagaimana keadaan kita setelahnya? tidakkah pernah memikirkannya ?
Padahal mati itu niscaya, dan hal2 duniawi yang selama ini kita mati2an mempersiapkannya entah apakah kita akan sampai kepadanya.
Banyak yang berangan hidup esok hari tapi bahkan umurnya ga sampai pagi. Perhatikan saja kisah raja- raja zaman dahulu, yang berlimpah harta dan amat berkuasa. Namun apa yang tersisa darinya ketika maut telah menjemput. Lalu bagimana dengan kita yang bukan siapa - siapa?
4 notes · View notes
kafabillahisyahida · 6 months ago
Text
YANG PALING SAKIT DAN HARU
Sering kita dengar, dan pasti kita semua juga tahu bahwa nikmat terbesar, dan termahal dalam hidup ini adalah Hidayah Tauhid. Ianya jaminan keselamatan di dunia dan akhirat, yang diinginkan semua makhlukNya. Hanya saja tidak semua orang diberikan nikmat tersebut. Bahkan paman Rasulullah sendiri yang amat besar rasa sayang juga pengorbanannya bagi Nabi tidak mendapatkannya.
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah memberi petunjuk kepadasiapapun yang dikehendaki oleh-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Sebab turunnya ayat ini berkaitan dengan meninggalnya Abu Thalib dalam keadaan tetap memeluk agama Abdul Muththalib (musyrik, mengimani Allah sebagai Tuhan namun menyekutukannya dengan mengadakan tandingan berupa berhala dan ruh - ruh orang soleh sebagai perantara Allah). Adapun mengenai Abu Thalib, Allah SWT kembali berfirman:
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki“. [Al Qashash/28 : 56].
Dia-lah yang memiliki hikmah yang mendalam dan hujjah yang mengalahkan. Yang lebih tau mengenai kecenderungan dan kelayakan hambanya dalam memperoleh hidayah. Hal ini sesuai dengan kandungan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
‘Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat hidayah, akan tetapi Allah-lah yang memberi hidayah (memberi taufiq) kepada siapa yang Dia kehendaki. [Al Baqarah/2 : 272]
Begitu juga firmanNya:
Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya. [Yusuf/12 :103].”
Ini ayat - ayat yang masih terasa menyakitkan bagiku sekaligus haru yang paling haru. Semakin aku hijrah kepada Al- Quran dan Sunnah, itu seperti menginstal ulang keislaman yang sedari kecil aku yakini, karena tenyata begitu banyak keyakinan bahkan ibadah2 yang bertentangan dengan apa yang Allah dan Rasulnya wayukan/ syariatkan. Awalnya berat memang dibenturkan pada kondisi seperti " ternyata ini salah " ternyata ini ga boleh, ternyata dalil ini palsu, ternyata rasul melarangnya" tapi kewajiban kita bila Allah dan Rasullnya sudah menetapkan adalah "samina waatho na" meskipun begitu banyak menyelisihi hati kita, budaya, dan kebiasaan nenek moyang kita. Untuk diri kita sendiri saja terkadang amat sulit menerimanya. Maka apatah untuk orang - orang lainnya yang tidak menalar sebagaimana Rasulullah menalar, dan menafsir sebagaimana para salaf (para sahabat, tabiit, tabiin generasi terdahulu khususnya yang sezaman dengan rasul dan para sahabat) menafsir, sebagai generasi terbaik.
Dan yang masih terasa menyakitkan diantara orang - orang itu adalah orang - orang terdekat kita terutama keluarga kita sendiri, bahkan diantaranya ada yang sudah meninggal dunia sebelum mereka mendapat hidayah tauhid dan sunnah itu, bahkan disaat keyakinan mereka masih bencampur dengan kepercayaan nenek moyang, bahkan dalam keadaan mereka masih membenarkan syariat2 yang bertentangan dengan ajaran tauhid yang diajarkan Rasul. Semoga Allah mengampuni mereka.
Menyampaikan kebenaran kepada orang - orang yang kita sayangi, itu sangat sulit dan berat, terutama ketika kita tidak tahu caranya, dan terlalu khawatir bahwa hubungan bisa rusak karenanya, terlalu takut ditolak, dibenci, dboikot, bahkan dilaknat sebagai anak durhaka.
Maka benar2 melakukannya dengan halus, sabar dan susah payah, dengan selalu meminta pertolongan dari Allah.
Itulah mengapa setelah berhijrah , setiap moment kebersamaan dengan keluarga selalu menjadi kebahagiaan yang semu, karena ada kesedihan dan kekhawatiran tidak bisa langgeng sampai ke surga jika semua tidak bisa beriringan bersama di jalan yang Lurus. Semua itu apa lagi kalau bukan karena terlalu sayang hingga kita bukan hanya peduli kepada mereka di dunia ini tapi pada kehidupan setelahnya juga di akhirat.
Di sisi lain nikmat tauhid dan sunnah yang merupakan hidayah termahal itu menjadi haru yang paling haru, mengapa kepada orang sepertiku Allah melembutkan hatinya dengan terus memberi ilmu hingga pada akhirnya mau dan perlahan mampu menerimanya. Sementara diluar sana bahkan diantara keluargaku sendiri aku melihat dari sudut pandangku banyak orang yang lebih pantas karena lebih giat beribadah, lebih dermawan, lebih baik akhlaknya, namun hidayah itu belumlah sampai kepadanya. Diantara mereka masih ada yang percaya dengan khurafat, takhayul, memiliki jimat, ghuluw dan taqlid, berdoa dan ngalap berkah di kuburan misalnya atau hal - hal lain yang jelas jelas Allah dan Rasul melarangnya. Yang diantaranya dikategorikan sebagai dosa Syirik yang karenanya bisa menggugurkan keislaman dan amalan-amalan seseorang.
Menyesal karena sekalipun aku mengetahuinya aku belum berani frontal meluruskannya, karena Sungguh dulu akupun adalah bagiannya, bahkan setelah ada orang - orang yang memberitahku kebenaran itu dulu aku menolaknya dengan berbagai dalih dan alasan yang penting baik atau karena adanya kitab2 dan rujukan ulama meskipun itu tidak sampai kepada Rasulullah. Bahkan karenanya aku menjadi orang yang paling depan menentangnya. Hingga hidayah itu datang dengan sendirinya dan dijadikannya aku sadar sesadar - sadarnya, bahwa Islam itu agama yang satu teladannya, satu rujukannya, sudah sempurna tuntunannya, jelas benar dan salahnya halal dan haramnya tidak terpecah kecuali karena hawa nafsu manusia itu sendiri. Sehingga menurutku menyampaikan kebenaran itu harus sangat penuh strategi dan perhitungan. Itupun tanpa jaminan akan diterima. Bagaimana akan diterima, sementara orang sesempurna Rasulullah saja dakwahnya banyak yang menolaknya.
Dan telah sampailah diri ini pada fase tersulit, terberat, terpayah untuk dirinya sendiri yaitu istiqomah dan bertahan diatas hidayah tauhid dan sunnah. Apalagi di jalan ini masih sangat sunyi dan kadangkala merasa sendirian juga kesepian. Hanya Kabar rasul yang menguatkan bahwa kita jangan tertipu dengan jumlah, bahkan sunnah di zaman ini akan kembali asing, dakwah kebenaran akan dituduh pemecah belah. Dakwah benar akan dianggap salah dan dakwah salah akan dianggap benar itu sudah dikabarkan nabi jauh jauh abad sebelumnya.
Semoga kelak kesedihan ini akan kembali berubah menjadi haru yang terharu untuk semua orang, karena pada akhirnya Allah kabulkan semua doa doaku, Allah wujudkan semua ikhtiar dan mimpiku agar semua orang yang aku sayangi mendapat hidayah kepada satusatunya dan sebenar2nya tauhid dan sunnah yang Allah Ridhoi sejak zaman azali hingga selamanya. Semoga Allah selalu merahmati menjaga dan memberi pertolongan kepada kita semua Aamiin
19 notes · View notes
kafabillahisyahida · 6 months ago
Text
Aku menyukai segala kebaikan pada siapapun dalam bentuk apapun. Amal saleh yang tidak bisa aku lakukan, dan bisa orang lain lakukan.
Cita2 mulia yang tidak mampu aku wujudkan semoga ada yang mampu mewujudkan. Para ulama, wali, kekasih Allah, orang2 dermawan yang tersembunyi. orang2 tawadhu yang sabar. Siapapun itu aku berharap masih banyak orang seperti mereka.
Karena kebaikan orang2 seperti merekalah hujan turun sama rata. Azab ditahan selama masih ada orang baik didunia. Pertolongan datang tanpa penundaan. Doa2 masih dikabulkan. Yang efeknya kitapun memerlukan
Maka terhadap mereka mengapa harus iri? mengapa ada rasa ingin kebaikan2 itu pergi?
Kebaikan itu menular maka sebisa2 kitapun berusaha mendukung lalu mengikutinya berlomba lewat karya, lewat harta, lewat doa, lewat kata lewat apa saja yang kita bisa...
Bukankah kita mendamba bumi yang lebih baik untuk anak cucu kita?
57 notes · View notes
kafabillahisyahida · 6 months ago
Text
Tanda2 suatu amal diterima Allah
1. Allah hilangkan kesedihan dan kekhawatiran sekalipun dia sedang dalam ujian
2. Allah perbaiki kehidupannya
3. Allah cegah dia melakukan perbuatan mungkar dan sia2.
4. Allah berikan nikmat beribadah
5. Dari satu amal kebaikan Allah tuntun kepada amal2 kebaikan lainnya.
Tanda2 Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba :
1. Dibukakan kesempatan beramal sebelum matinya
2. Disegerakan sanksi dosa2nya di dunia
3.Diberikan musibah/ ujian
4. Dilembutlan hatinya untuk menerima nasihat
5. Difaqihkan dalam urusan agama
6. Diluaskan sabarnya.
Tanda2 Allah berpaling dari hambanya :
1. Disibukan dengan hal2 yang tidak bermanfaat baginya
2. Dijadikan cinta dunia
3. Istidraj (dilimpahkan banyak nikmat yang melalaikan)
4. Ditunda segala hukuman atas dosa2nya hingga hari kiamat
5. Dijadikan keras hatinya untuk menerima nasihat
(Referensi Al-quran dan Hadist)
384 notes · View notes
kafabillahisyahida · 6 months ago
Text
Satu hal yg harus qt yakini utk meringankan rasa sakit ketika diuji dgn musibah yaitu "Bahwa yang menghendaki ujian ini adalah Allah, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, paling kasih dan sayang lebih dari siapapun kepada hambanya, yang tak pernah mendzhalimi hambanya, dan tidak sedikitpun menghendaki keburukan kepada hambanya, maka pada apapun yang Dia tetapkan pasti ada kebaikan dibaliknya"
Jangan sampai terjatuh lalu tertimpa tangga pula, yaitu ketika diuji kita tak rela, karena ujiannya tetap ada dan terjadi juga ,sementata kita malah berdosa. Pada fase ini jangan buru2 buruk sangka kepadaNya, prasangka buruk itu akan memutus rahmatNya, kebaikannya hilang dan bisa jadi Allah taqdirkan segala sesuatunya sesuai yang kita sangka... karena sesungguhnya Allah itu sesuai prasangka hambaNya.
Ingat hadist qudsi berikut
“Sesungguhnya aku ini Allah, tiada ilah selain Aku, Barang siapa yang tidak bersabar atas cobaan-Ku, tidak bersyukur atas segala nikmat-Ku. Serta tidak rela terhadap keputusan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit dan bumi dan carilah Tuhan selain Aku!" Naudzubillah jika kita sudah diusir Allah kemana hendak pergi,sedangkan semua tempat adalah Milik Allah, dan tiada tuhan selain Allah.
151 notes · View notes
kafabillahisyahida · 7 months ago
Text
Kunci Harmonisnya Rumahtangga
Setiap hubungan yang kita jalin dalam kehidupan saling mempengaruhi. Salahsatunya dalam berumahtangga dimana ada suami isteri dan anak - anak didalamnya, ternyata sebelum komunikasi hal yang paling penting adalah menentukan sikap dan sudut pandang yang baik.
1. Jangan berekapektasi terlalu tinggi. Ketimbang kita mengharapkan pasangan dan anak - anak kita punya kondisi - kondisi yang ideal, lebih baik mengenali kelemahan - kelemahan mereka dan belajar menerimanya. Kita akan punya toleransi yang besar dan mudah memaklumi kekurangan mereka, sebab pada kenyataannya tidak ada seorangpun yang sempurna. Adapun kelebihan - kelebihan mereka yang tidak kita jadikan tujuan akan menjadi hadiah dan sumber kebahagian yang tidak disangka - sangka dan pada kenyatannya setiap orang pasti punya kelebihan.
Menurunkan ekspektasi ini bisa dimulai sejak kita memilih pasangan , selain agama yang baik hal - hal lainnya tidaklah harus sempurna, sederhanakan syaratnya.
2. Usia kita bisa habis Kapan saja
Kadang hubungan dengan keluarga buruk terjadi karena kita lupa betapa berharga dan terbatasnya waktu yang kita punya, dan seringkali kita menyia - nyiakannya. Maka laluilah setiap hari sebagai hari pertama dan terakhir. Sebagai hari pertama ... hendaknya pikirkan kita diingatkan ketika pertama kali kita memperjuangkan,menginginkan dan mendapatkan kekuarga kita. Sebagai hari terakhir seolah itu adalah kesempatan terakhir kita berbuat baik dan membahagiakan mereka yang kita sayangi. Jangan sibukan umur kita dengan hal - hal yang tidak penting tapi fokuslah untuk quality time bersama orang - orang yang berarti.
3. Peka terhadap sekecil apapun nikmat dari Allah. Meskipun sebenarnya tidak ada yang namanya nikmat kecil, semua nikmat itu besar, hanya rasa syukur kita yang kecil. Coba bayangkan, kita akan tahu nilainya ketika kehilangannya. Seringkali kita tidak bahagia sebab kita lagi - lagi lupa betapa banyak nikmat yang sudah Allah beri melalui rumah tangga, Semakin peka semakin kita bersyukur,dan semakin bersyukur semakin kita bahagia.
4. Positive Thinking, bahkan pada Setiap hal - hal yang terjadi tidak sesuai harapan. Sebab setiap keadaan pasti punya hikmah, setiap sikap dan ucap pasti punya tujuan , pasti punya alasan, pasti ada pelajaran. Tidak ada yang sia - sia dan dirugikan dalam hidup ini jika kita bijaksana dan menerimanya dengan sabar. Bahkan yang hilangpun akan tergantikan dengan yang lebih baik. Berpikir baiklah, itu akan membuat hati menjadi tenang.
5. Rumah tangga adalah ujian dan amanah. Setiap ujian, ada level yang akan dicapai bertekadlah untuk lulus karena kelak akan ada imbalannya. Setiap amanah harus dijaga , bila tidak dijaga dengan baik bisa diambil lagi kapan saja oleh yang punya. Bila amanah dari manusia saja amat kita jaga apalagi amanat dari Allah Yang Maha Pencipta.
21 notes · View notes
kafabillahisyahida · 7 months ago
Text
Dibalik Label Ujub & Riya.
Anak anak yang tumbuh dengan kurang perhatian, dengan selalu merasa kesepian dan sendirian. Ketika dewasa dia akan mengejar pengakuan, punya ambisi untuk eksis,ungul dan ingin dihargai lebih tinggi. Bagi yang bertaqwa, iman akan mengendalikannya. Namun itu bukan hal yang mudah, ia harus bergelut dengan dirinya sendiri lebih keras dari orang pada umumnya.
Adapun manusia terkadang khilap dan tergelincir janganlah kita buru buru mentafsir ujub dan riya. Karena teman kita sudah berusaha ... dan dia masih terus berusaha, mungkin apa yang ia tunjukan hanyalah hal kecil dari banyak hal yang sudah ia rahasiakan. Kadang mereka melakukannya karena ingin diperhatikan bahwa dia dulu dan kini berbeda hanya ingin dianggap ada, bukan semata untuk mendapat pujian.
Kita tidak tahu apa - apa tentang dirinya tentang masa lalunya. Seseorang saat ini adalah hasil perjalanan panjang seumur hidupnya. Sampaikanlah nasihat, Tunjukanlah kepedulian bantu dia sembuh dan selesai dengan dirinya, agar dia merasa memiliki dan dimiliki.. , hadapilah dengan kesabaran dan keikhlasan...
(Pernah menemukan kondisi ini pada seorang kerabat, dan setelah deeptalk ternyata penyebabnya adalah masa kecilnya.)
40 notes · View notes
kafabillahisyahida · 8 months ago
Text
PENTINGNYA BERAMAL SESUAI SUNNAH DI BULAN RAJAB
Minimal seorang muslim/ah sekali seumur hidup mencari tau tentang dari hadist2 palsu salah satunya yang masyhur tentang bulan Rajab (karena sangat banyak). Tanpanya tidak akan mengurangi kemuliaan bulan ini, justru dengannya tidak pula menambah kemuliaannya sebaliknya akan menodai kemuliaanya. Sebab untuk tujuan sebaik apapun berdusta an rasul tidak sama dengan dusta biasa pada umumnya. "Barangsiapa yang berdusta atas namaku maka hendaklah dia siapkan tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari)
Mari hidupkan bulan ini dengan amal2 sunnah dan keyakinan bahwa syariatNya telah sempurna. Karena Rasulullah bersabda "Barangsiapa tidak mengikuti sunnahku, maka ia tidak termasuk golonganku" (HR.Ibnu Majah)
Dan jika kita meragukan ulama2 makkah dan madinah, karena pemimpin2nya, maka ketahuilah jangan samakan pemimpin dengan para ulamanya, Karena sesungguhnya di disanalah Islam yang Rasulullah ajarkan pertama kali berasal, dan Allah jadikan ulama2 terbaik ada di kota itu yang senantiasa menjaga kemurnian sunnah selamanya,
Itu salah satu sebab kota ini disebut kota yang aman dan tidak bisa dimasuki dajjal. Bahkan islam (yang murni) diakhir zaman telah dikabarkan rasul akan kembali ke madinah sebagaimana ular kembali ke lubangnya (HR.Bukhari). Kita seluruh umat akhir zaman bahkan keimamannya tidak bisa melebihi Abu bakar seorang saja, jika demikian maka sebelum yang lainnya Rasulullah dan Para Sahabatlah yang mesti dijadikan rujukan utama dalam beragama(HR. Abu Dawud) karena mereka generasi pertama yang hadir menyaksikan dan Hidup bersama Rasulullah saat risalah dan syariat itu turun di wahyukan, telah dikabarkan Rasulullah bahwa Manusia terbaik adalah generasiku dan generasi setelahku dan setelahnya (HR. Muslim) dalam artian generasi setelahnya dan setelahnya tidak akan lebih baik dari sebelumnya sebelumnya. Mari kita semua sami'na wa athona dan bersungguh sungguh dalam sunnah ketimbang menyelisihinya karena "Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12 notes · View notes
kafabillahisyahida · 8 months ago
Text
Ternyata ini alasan Rasulullah memilih Abu bakar menemaninya saat hijrah, bukan umar yang kuat, utsman yang kaya, atau ali yang mulia nasabnya. Itu karena Abu Bakar adalah sahabat yang paling saleh diantara 3 sahabat saleh lainnya.
Maka untuk kita yang hari ini sedang mencari teman...
Carilah teman yang saleh
Keaesalehan itu bisa menutupi fisik yang lemah karena bersamanya ada Allah yang maha kuat
Kesalehan itu bisa menutupi harta yang kurang karena bersamanya ada Allah yang maha kaya
Kesalehan itu bs meluhurkan derajat karena bersamanya ada Allah yang maha mulia
Teman terbaik adalah :
1. Teman yang bersamanya membuat kita ingat Allah dan akhirat
2. Teman yang bersamanya membuat kita bertambah ilmu
3. Teman yang bersamanya membuat kita bersemangat beramal saleh.
85 notes · View notes