kevinsetyawan
kevinsetyawan
Semesta Kelabu
594 posts
Mampirlah sejenak siapa tahu kisahmu berada di sini,karena menulis adalah caraku mengungkapkan setiap rasa. ketika sebagian dari rasa tak bisa lagi terucap oleh kata.
Don't wanna be here? Send us removal request.
kevinsetyawan · 9 days ago
Text
Sunset Goodbye
Tumblr media Tumblr media
Senja mengingatkanku pada perpisahan yang tak pernah kusangka.
Senyum hangat itu tak lagi menyapa, dan tangis tersembunyi di bawah atap berwarnakan merah jingga.
Senja dan langit yang meredupkan cahayanya.
Berpikir kebersamaan itu akan lestari selamanya, nyatanya seringkali harus merelakan kepergian ketika waktunya tiba.
Senja dan duka tanpa suara.
Tawa merdu yang tak terdengar lagi senandungnya, helaan nafas yang menyisip pada desiran angin menyampaikan keresahan yang merintih di dalam dada.
Senja dan langkah sunyi bersama dewasa.
Jalan yang terbentang di depan berkabut sepi mengaburkan pandangan mata. Namun apa daya, hal-hal yang terlepas tak lagi bersedia, tak lagi dapat didekap kehangatannya.
Kini sendirian, menepi bersama kenangan.
Langkah kaki berhenti di akhir petang, namun hati tetap melangkah ke masa lalu yang melekat dalam ingatan.
Jejak-jejak indah itu seakan enggan ikut tenggelam, ia seakan tak sudi membersamai sang matahari yang perlahan terbenam, menyembunyikan diri di balik tingginya bukit bebatuan.
—@melodirinai
31 notes · View notes
kevinsetyawan · 9 days ago
Text
Kehadirannya mungkin digariskan hanya sementara, namun dia telah berhasil menjaga sumbu kehidupan yang pernah hampir mati ini tetap menyala sampai detik ini.
@hardkryptoniteheart || 21/06/2025 || 20:38 ||
10 notes · View notes
kevinsetyawan · 13 days ago
Text
Tumblr media
Aku mengagumi laut, tapi sekarang aku juga menyukai hujan. Tidak ada alasan di balik itu.
Dan aku baru sadar, ternyata aku menyukai airnya. Tenang, dingin, mengagumkan dengan caranya masing-masing, sama dengan kamu, far.
Kamu seperti air itu; aku bisa menyetuh, merasakan, mengagumi dengan keindahan kamu. Namun, tak memiliki bentuk lebih dari itu.
23 notes · View notes
kevinsetyawan · 15 days ago
Text
Aku, Hujan dan Diriku
Hujan turun tanpa aba-aba, seperti kata-kata yang belum sempat kupikirkan. Aku berdiri di bawah langit yang tak menanyakan izin, tapi selalu tahu kapan harus tiba.
Aku, hujan, dan diriku sendiri tiga hal yang saling diam, tapi saling mengerti.
Hujan tak pernah bertanya kenapa aku diam. Ia hanya jatuh, seperti aku jatuh pada pikiran-pikiranku sendiri.
Ia menetes, seperti air mata yang tak perlu alasan. Ia reda, saat aku mulai bisa merangkul diriku yang sedang lelah.
Kadang aku ingin bertanya, siapa aku saat tidak ada yang menonton?
Apa aku masih aku, atau hanya bayangan dari versi yang kutunjukkan pada dunia?
Hujan menjawab tanpa suara:
“Kau adalah kau, bahkan saat tak ada yang menyapa.”
Lalu aku mendengar hatiku sendiri bergema:
“Aku masih di sini, bahkan saat kau lupa mencariku.”
Dan di antara kami bertiga, aku yang nyata, hujan yang setia, dan diriku yang tersembunyi.
Akhirnya saling memahami, bahwa pulang tidak selalu tentang tempat, kadang hanya tentang menerima siapa dirimu, di hari yang basah, tanpa perlu kata-kata.
15 notes · View notes
kevinsetyawan · 15 days ago
Text
Kadang, kita merasa kehilangan… padahal nggak selalu ada yang benar-benar hilang.
Yang berubah mungkin cuma caranya hadir. Yang dulunya dekat, sekarang cukup dalam doa. Yang dulunya ramai, sekarang cukup jadi kenangan yang baik.
Hidup memang nggak ngajarin kita untuk menggenggam erat.
Tapi untuk belajar merelakan—dengan damai.
Bukan karena kita lemah, tapi karena kita tahu… semua yang datang adalah titipan, dan semua yang pergi adalah bagian dari rencana.
Kalau rasanya sesak, mungkin bukan karena dunia sempit.
Tapi karena hati kita penuh dengan yang belum kita lepaskan.
Dan kadang, rasa itu muncul bukan tanpa sebab…
Mungkin ada luka yang belum sembuh, atau dosa yang belum kita tangisi cukup dalam.
Tapi jangan takut. Allaah nggak pernah jauh...
Yang penting kita mau terus pulang. Sekali pun jalannya lambat.
Karena yang paling penting dalam hidup ini bukan siapa yang tinggal,
tapi siapa yang tetap menggenggam kita… bahkan saat kita lagi jatuh-jatuhnya:
Allaah..
32 notes · View notes
kevinsetyawan · 15 days ago
Text
Reminder✍️🏻
Kamu tau rasanya, kan? Menjadi tempat pulang yang hanya di ingat saat semua pintu lain tertutup. Menjadi hangat yang hanya dicari saat dingin datang mendadak. Tapi tak pernah benar benar dipilih untuk tinggal. Kamu bukan api kecil yang dinyalakan sesekali. Kamu adalah nyala yang pantas dijaga dengan sungguh sungguh.
100 notes · View notes
kevinsetyawan · 25 days ago
Text
Tumblr media
langit sudah mulai larut, semesta mulai hening,
orang" mungkin sedang bahagia di dalam mimpinya
namun sesuatu yang berisik ini terus saja mengusik.
11 notes · View notes
kevinsetyawan · 1 month ago
Text
Sudut Hati
Oleh : Kevin Setyawan
Tumblr media
Rasanya malam ini aku sangat merindukanmu bagaimana hati hati ini tengah bergejolak untuk ingin menemukan cinta dalam hatimu.
Ingin rasanya kembali memeluk segala rasa yang bagaimana cinta tengah menggebu gebu diantara kita.
Andai saja aku bisa mengundur waktu untuk lebih lama bertemu denganmu. Dengan sebatas kata yang tak selalu terucap namun dengan segenap rasa untuk selalu ingin disampingmu.
Aku tahu aku tak akan pernah bisa menjadi seseorang yang paham akan dirimu bagaimana orang yang selalu dirindukan olehmu selalu di khawatirkan olehmu.
Saat kenangan tiba kembali padaku ingin rasanya aku bersandar padamu kala mimpi mimpiku tidak membuatkan tenang aku ingin engkau yang bersenandung untung mengantarkan pulasku kembali.
Jangan berpikir berat tentang perpisahan karena ragaku memang tak selalu bersamamu tapi di sudut hatiku engkau selalu hidup abadi didalamnya dengan ribuan cerita yang tak pernah usai dan dengan kebersamaan yang tak pernah lekang oleh waktu.
12 notes · View notes
kevinsetyawan · 2 months ago
Text
ada kalanya suatu hal yang jauh darimu terlihat tetap indah jika kau tahu itu adalah jarak terbaikmu 'menikmatinya'. dan mungkin menjadi lebih dekat tidak akan pernah membuatnya semakin menakjubkan.
19 notes · View notes
kevinsetyawan · 2 months ago
Text
Abadi dalam "Duniamu"
Aku ingin hidup abadi dalam puisi-puisimu. Disanjung dengan kalimat bunga yang selalu beraroma rindu itu. Aku suka membayangkan jari-jarimu berdansa dengan pena di atas hamparan putih, sembari meramu tentangku dengan seribu kata ambigu yang hanya aku dan kamu pahami.
Aku ingin, Seperti seseorang istimewa itu Yang kini telah merajahi hatimu Yang selamanya akan mengisi kitab penuh majas dan rima Tempat favoritmu—memulangkan segala rasa
Aku ingin bertanya padanya, bagaimana rasanya abadi di dalamnya? Sebab singgah sesaat saja rasa bahagia itu bercampur dengan teduh dan candu.
32 notes · View notes
kevinsetyawan · 2 months ago
Text
Di Titik Aku Bukan Lagi Nama, Hanya Bekas Peran
“Beberapa kehilangan tidak datang dengan suara. Ia hanya pelan-pelan menghilang dari cara seseorang menyebut nama kita.”
—hal yang tak sempat dipelajari oleh yang terlalu setia.
Datang lebih awal bukan jaminan untuk tinggal lebih lama. Kadang yang pertama hanya ditugaskan untuk membuka jalan, agar yang datang belakangan bisa melenggang tanpa luka. Dan entah sejak kapan, segalanya mulai berubah—tanpa ledakan, tanpa perpisahan, hanya keheningan yang mendadak terasa asing.
Ada yang datang membawa senyum manis dan suara halus, memelintir cerita, mengubah kenyataan menjadi versi yang lebih enak ditelan. Dan yang pernah jadi cahaya di ruangan itu kini hanya bayangan samar di sudut ruangan yang tak lagi disebut.
Kepercayaan ternyata bukan soal waktu, tapi siapa yang paling lihai menyulam keraguan jadi keyakinan. Maka tak heran, yang setia pun bisa dilupakan, bila yang baru datang membawa janji dengan pita emas di ujungnya.
Loyalitas yang dibayar dengan pengkhianatan selalu punya bunyi yang sama: sunyi. Tak ada pintu yang dibanting, tak ada pesan terakhir—hanya jejak yang tak diikuti dan ruang yang tak lagi ditempati. Dan di luar sana, seseorang tertawa lepas, membungkus segala yang bukan miliknya dengan senyum penuh kemenangan.
Yang tersisa hanyalah diam, dan pertanyaan yang tidak perlu dijawab: apakah semua yang pernah dibangun memang ditakdirkan untuk diambil alih oleh tangan yang bahkan tak ikut menanam fondasinya?
Pada akhirnya, tak semua kehilangan adalah kutukan. Beberapa adalah musim gugur yang memaksa pohon merelakan daunnya—bukan karena pohon lemah, tapi karena waktunya memang telah tiba.
Yang direbut mungkin tampak menang di awal, tapi sejarah selalu mencatat dengan tinta yang lebih jujur dari tepuk tangan.
Dalam senyap yang tak dirayakan, semesta diam-diam merombak jalur takdir—mengalihkan langkah yang disisihkan menuju ladang yang lebih sunyi namun subur, tempat luka tak lagi menjadi beban, melainkan akar yang tumbuh dalam hening, merambat menuju kekuatan yang tak terduga
Sementara di tempat yang dulu, akan selalu ada kekosongan kecil—tak terlihat, tak diakui—namun tetap menganga. Karena tak semua yang menggantikan tahu cara menanam yang sama. Tak semua yang hadir belakangan mengerti arti kehadiran yang dibangun tanpa pamrih.
Dan ketika semua gema reda, satu hal akan tetap tinggal: bukan nama, bukan posisi—melainkan jejak.
Jejak yang tak bisa dihapus meski telah digantikan, karena yang benar-benar hadir, tak pernah benar-benar hilang.
Ia hanya menjauh, untuk akhirnya dikenang sebagai satu-satunya yang tak pernah meminta apa-apa,
namun memberi segalanya.
Kaderiyen | Yogyakarta, April 2025
30 notes · View notes
kevinsetyawan · 2 months ago
Text
Narasi harian, hari 79.
Tumblr media
Nabire, 19 April 2025.
Dalam kelam malam yang paling sunyi, aku hanya meminta satu hal padaNya.
"Lindungi tidurnya, peluk"
17 notes · View notes
kevinsetyawan · 3 months ago
Text
Ruang Sendiri
Oleh : Kevin Setyawan
Tumblr media
Terkadang aku berpikir bagaimana hidupku untuk berjalan tanpamu tidak beriringan lagi menapaki jejak tersendiri.
Tawa yang mulai pudar dibalik cerita riuh yang biasa menghangatkanku kala gemuruh menyelimuti duniaku.
Terkadang aku berfikir bagaimana rasanya bila hidupku tanpamu. Tanpa seseorang yang selalu melengkapi jutaan ceritaku.
Nyatanya apakah hanya aku yang merasakan seperti ini atau dirimu juga demikian?.
Karenamu hidupku penuh dengan warna berkat dirimu hidupku penuh dengan makna.
Ingin rasanya membawa semua tentangmu dalam sebuah ruang ter-sendiri yang dimana hanya aku dan kamu menari bersama dalam pikiran kita berdua.
20 notes · View notes
kevinsetyawan · 3 months ago
Text
Bangku berCerita
Oleh: kevin Setyawan
Tumblr media
Mungkin akan lebih banyak kisah yang terurai di balik dari bangku bangku kosong didepan indomaret
Sederhana tapi ia menyelamatkan beberapa orang yang biasanya tak pernah tahu kemana ia akan pergi bercerita.
Bangku kosong ini akan terisi kembali saat mereka datang memulangkan ribuan cerita didalamnya.
Berharap risau akan usai dan kesedihan akan sirna.
Karna tak banyak telinga bisa mendengar itulah kenapa bangku kosong di depan swalayan ini begitu bermakna bagi mereka yang mulai kehilangan arah.
19 notes · View notes
kevinsetyawan · 4 months ago
Text
Menembus Batas
Oleh : Kevin Setyawan
Tumblr media
Aku ingin membersaimu pada titik garis ruang dan waktu, pada suatu tempat dimana aku berharap kita bisa berdua tanpa ada batas diri kita menyatu bersama.
Pada suatu tempat dirimu tengah anggun dengan rona merah diwajahmu membuat aku perlahan tertegun menatap jauh kedalam jiwamu.
Senang rasanya bagaimana aku pernah merasakan dicintaimu dengan begitu hebatnya.
Dimana semua rindu kembali pada tempatnya seperti kepingan puzzle menyatu membuat gambaran indah.
Bersamamu aku ingin meluangkan sisa hidupku padamu bagaimana nantinya aku bisa bersandar padamu menceritakan jutaan cerita yang perlahan aku harap aku masih bisa memilikimu seutuhnya.
Karena rasanya aku berada di tengah hamparan padang bunga dengan kamu diantara bunga bunga tersebut yang sedang bermekaran.
Bagiku hari ini aku bisa mencintai dengan bebas dengan rasa yang perlahan tersampaikan tanpa batas tanpa tembok tanpa bisa aku merasakan degub jantung diantara ruang dan waktu
0 notes
kevinsetyawan · 4 months ago
Text
Kembali Pulang
Oleh : Kevin Setyawan
Tumblr media
Setelah sekian lama harus pertualang sendiri melewati jutaan badai yang kian gemuruh.
Aku menapaki diriku untuk kembali padamu.
Pulang pada setiap cinta dimana berasal.
Kembali kepada setiap rindu dimulai.
Senang rasanya bisa duduk dengan tenang bersama ia jiwa yang selalu meneduhkan.
Kembali berbagi cerita tentang bagaimana hidup harus berjalan dan kembali bercerita tentang bagaimana hidup harus tetap di perjuangkan.
Kepada ia sang “Rumah” telah ku curahkan semua perasaan terdalamku, pada ia yang kembali hadir dalam tergelapku dan teduh kala mentari nampak bersinar dengan terangnya.
Terima kasih sudah membuka pintu untuk aku kembali pulang, mengembalikan rindu pada pemiliknya dan menorehkan kisah pada ia yang setia untuk mendengar.
21 notes · View notes
kevinsetyawan · 4 months ago
Text
Tunai Tuntas
Oleh: Kevin Setyawan
Tumblr media
Semua tentang ceritamu sudah perlahan surut dalam hatiku.
Semua gambar bersamamu perlahan sudah mulai membeku dalam ruang imajiku, semua tampak begitu semu bagiku.
Ntah jutaan rindu tengah berpulang pada pemiliknya.
Begitupun raga ini rasanya sudah cukup memelukmu sangat erat.
Semua sudah selesai tunai dan tuntas hatiku sudah selesai dengan dirimu dimasa lalu.
Terima kasih sudah hadir menjadi bagian indah disetiap perjalanan.
27 notes · View notes