Tempat pulang. Mengurai yang kusut, memintalnya menjadi rajut 😊
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Di setiap kejadian tak perlu disesali karena selalu ada pesan cinta-Nya yang perlu digali. Maka pertajam keimanan dalam hati lagi. Segalanya perlu direnungi dan diinsyafi. Adakah cinta kepada Allah kian bersemi? Sebelum khilaf dan alpa menggunung tinggi, hati perlu sering-sering dicuci dan niat perlu senantiasa diperbaharui. Semoga Allah mengampuni diri ini. Astaghfirullah wa atubu ilaih.
Matahari sepenggalah naik
1 Muharram 1444H
#refleksi #merawathati #catatan #nasihatkehidupan
6 notes
·
View notes
Photo

>>Woles aja, kan ada Allah<< . . H-7 acara . . Tiba-tiba saja mbak @ari_kurnia_windan_sari ngasih info Seminar Nasional bersama ustadz Hanan. (Seolah) tak ada penolakan. Langsung saja aku bilang, "aku mau ikut daftar, besok ya kita transfer HTM-nya" (dengan senyum mengembang). . . Alhamdulillah, Allah izinkan salah satu impian di tahun 2017 tercapai di tahun 2018. Sebenarnya tahun 2017 lalu, ustadz Hanan pernah mengisi kajian di salah satu masjid Kota Malang. Namun, karena aku berhalangan hadir jadi belum kesampaian untuk meneguk ilmu dari ustad Hanan secara langsung. Sebab biasanya, sebatas streaming video kajian-kajian beliau di youtube saja. . . Padahal agenda yang di masjid itu GRATIS ndak bayar, tapi ya ada saja kalau Allah belum mengizinkan. Nah, yang seminar ini agendanya berbayar, tempat di hotel, dan aku mau menghadirinya. Namanya impian kan memang harus diusahakan 😬 . . Aku pun teringat sebuah aforisme tentang jawaban doa. Ada 3 cara Allah menjawab doa hamba-Nya, yakni: 1) ya, 2) tidak sekarang, dan 3) ada yang lebih baik. Itu pun yang terjadi dengan impianku: menghadiri kajian ustadz Hanan, yang harus bersabar dalam mencapainya kurang lebih 1 tahun. Bersabar itu bukan berdiam diri loh ya? Tentu ada usahanya, do'anya, dan tawakal kepada-Nya. . . 24 Maret 2018 . . Hari ini aku dan mbak Ari janjian bertemu di masjid At-Taqwa sebelum bersama-sama ke tempat acara. Hari ini pula kesehatan kurang baik karena flu dan batuk melanda 😅 Jadilah aku membawa permen Woods dan Strepsils (sebanyak-banyaknya). Kasihan peserta lain jika mereka akan gagal fokus karena batukku. . . Sesampainya di Tlogomas, awan mendung mengiringi perjalanan kami. Sudah ndak bawa mantel, kalau hujan ya basah kuyup nanti. Mbak Ari menenangkan, "kalau jadi hujan kita mampir beli mantel ya nanti." Aku mengangguk. Alhamdulillah ndak jadi hujan hingga kami sampai di tempat tujuan. . . Belum juga masuk ballroom, masih check in, kami dikagetkan dengan jumlah peserta yang membludak hingga barisan terakhir dekat pintu. Kami mencoba masuk meski kesusahan cari tempat apalagi duduknya merakyat: lesehan. Nah, setelah berdesak-desakan, kami dapat barisan ketiga dari belakang.
11 notes
·
View notes
Photo

Setiap kali mengunjunginya, seakan ikut seminar motivasi kilat 😀 Padahal sebenarnya hampir sama, tatkala aku menuangkan segala rasa pada bidadarinya. Ya, mereka berdua senantiasa memotivasiku untuk melakukan perbaikan-perbaikan di jalan kebaikan. . Ialah pak @ideedison dan Bu @indra.ikn. Dua makhluk yang dikirim Allah sebagai motivator dan inspirator terdekatku. Pada hari ini, aku mendapatkan ilmu yang tak asing tentang sebuah perjalanan dan rintangan hidup. Namun, karena pak @ideedison yang menyampaikan, jadilah ini kisah yang luar biasa bagiku. . . Berkisah tentang seorang ibu, anak dan badai. Dalam sebuah perjalanan panjang, seorang anak dan ibu tengah menaiki kendaraan (yang kulupa tanyakan, mereka naik mobil atau sepeda?. Intinya, kendaraan 😁 Baru sadar kenapa tadi gak tanya ke pak @ideedison 🙃). . . Nah, di tengah perjalanan, datanglah badai kecil. Si anak meminta izin kepada ibunya dan bertanya, "bu.. apa tidak sebaiknya kita berhenti terlebih dahulu?. Takutnya badai semakin besar." Si Ibu menjawab, "tidak nak. Tidak. Kita harus tetap berjalan dengan pelan-pelan. Jaga keseimbangan, jangan pernah berhenti di tengah jalan." . . Lalu, semakin lama badai semakin membesar. Si ibu dan anak tetap melakukan perjalanan. Bahkan disaat berkabut dan semakin gelap, mereka tetap pada keyakinannya, jalan terus. Padahal di belakang kendaraan mereka, ada beberapa kendaraan yang berhenti terlebih dahulu dan entah kondisinya seperti apa. Bisa jadi terkena badai dan hancur. . . Pada akhirnya, keyakinan si ibu berbuah keberkahan. Mereka terselamatkan dari rintangan dan selamat sampai tujuan. . Hikmah apa yang bisa diambil? Dalam hidup ini kita harus terus bergerak dan bergerak. Jangan pernah berhenti walaupun rintangan hidup ini semakin besar. Sebab, dalam hidup ini setiap orang pasti akan menemukan rintangan. Kita pun tak tahu kapan rintangan akan datang maka kita harus siap. Selama kita yakin bisa melalui rintangan itu, pasti Allah akan membukakan jalan dengan menurunkan pertolongan-Nya. . . Jadi teringat kata-kata pak B.J Habibie, "hidup ini seperti mengayuh sepeda, untuk menjaga keseimbangan sepeda itu maka kita harus tetap mengayuhnya." . Surabaya, 4 April 2018
0 notes
Photo

Rezekimu Sudah Ditakar, Tak usah Gusar & Cukuplah Bersyukur Sambil Berikhtiyar Sebagaimana Allah telah menetapkan kadar terbaik untuk setiap makhluk yang Allah ciptakan. Seperti yang termaktub dalam Q.S At-Talaq (65): 3 "dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." . Pun kita bisa belajar dari seekor cicak. Bagaimana dia mencari makan sedangkan makanannya adalah makhluk hidup yang bisa terbang? Secara logika, kita pasti akan berpikir bahwa cicak tentu akan kelaparan karena dirinya tidak bisa terbang untuk berburu makanan dan begitu pasrah dengan takdir yang telah Allah gariskan. Namun, apa kata Allah? "Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)" (QS. Hud (11): 6). . Nah, dari sini bisa diuraikan lagi terlepas dari Allah telah menjamin rezekinya, cicak memang berpasrah dengan takdir Allah tentang kondisi fisiknya. Namun dalam proses menjemput rezeki, cicak melakukan usaha sesuai dengan kemampuannya. Masih ingatkan dengan lagu di masa kecil, syairnya seperti ini "cicak-cicak di dinding, diam diam merayap, datang seekor nyamuk, hap.. lalu ditangkap." . Sungguh jika kita pahami, seekor cicak memiliki strategi dalam menangkap nyamuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ikhtiyar yang dilakukannya pun sesuai dengan kemampuannya sehingga ia tak gampang gusar apalagi mengeluh kepada Allah. Ia penuh dengan rasa syukur sehingga berapapun yang Allah kasih tak ada masalah baginya. Disinilah keberkahan berlapis-lapis. . Sedangkan kita? Introspeksi sendiri y? 😔 . Ada banyak hal yang mungkin kita lupakan bahwa bagi seseorang yang beriman, kita perlu yakin rezeki adalah jaminan Allah. Dikejar sehebat apapun kalau bukan rezekinya ya gak akan bisa. Diusahakan sedikit jika rezekinya ya akan menemui kita. Nasihat Embun @ideedison @indra.ikn Surabaya, 7 Februari 2018 Pict: harakatuna.com
1 note
·
View note
Photo

Jujur saja, dari kalian lah saya belajar memaknai keikhlasan, kesederhanaan, kegigihan, pengorbanan dan perjuangan. . . Bersyukur, Allah menempatkan diri ini di tengah-tengah orang-orang baik seperti kalian. Siapalah saya yang baru merangkak di @pcnabumiaji. Kadang terpeleset, kadang terbentur, kadang terkilir dan kadang-kadang yang lain, termasuk ketidak jelasan saya saat ngobrol-ngobrol bersama kalian 😆😁 . . Kini tak terasa, 20 bulan saya ikut berjuang di @pcnabumiaji bersama kalian. Waktu yang bisa dibilang cepat ataupun lama tergantung ini masalah yang mana? Kalau tentang bertamasya bersama kalian mah saya bilang cepat ya.. Paling tidak ingin bareng-bareng lagi. Namun kalau tentang menebar kebaikan, saya merasanya lama sekali. Seperti cepat-cepat ingin berganti. Ah dasar saya-nya kurang belajar bersabar dari kalian 😫 . . Diluar itu, saya senantiasa merindukan perjalanan suka-duka yang pernah kita ukir bersama. Setidaknya hati ini masih ingin tetap membersamai dan memaknai. Namun waktu cepat sekali berputar, berganti hari demi hari. Tak terasa juga, MUSYCAB PCNA Bumiaji sudah tinggal menghitung hari. . . Tepat pada tanggal 14 Januari 2018 nanti, semuanya akan berganti dan saya do'akan kedepannya akan lebih baik lagi. Semoga dan semoga.. . . Thanks for all @indra.ikn @triasistina @cendana.aisy @zenith_antares @ari_kurnia_windan_sari 😘😘😘😘🌷🌷🌷🌷
0 notes
Photo

Tersebab sebuah harapan yang didasari dengan keimanan akan berbuah kebahagiaan. Semua hanyalah masalah waktu, maka berbaik sangkalah pada Allah Yang Maha Penentu. Pun Allah telah menjanjikan yang baik-baik bagi orang yang beriman. Lantas, apa yang masih kau risaukan? Bahagia, tidak di dunia.. ya di akhirat akan dapat 😊 . . . . >> "Fashbir sabran jamiila (maka bersabarlah dengan sabar yang baik)" -Q.S Al-Ma'arij:5- << 🤗🍃💕💞
0 notes
Photo

>>IMPROVISASI Biarlah diammu menjadi kebenaran. Biarlah langkahmu yang menjawab semua pertanyaan. Tak perlu ada yang harus dijelaskan. Tak perlu ada pembelaan. Karena inilah hidup. Yang dipenuhi prasangka. Baik, buruk adalah sebatas nilai. Dan penilaian paling agung adalah dari Sang Maha Pencipta. Lantas, masihkah kau menganggap penilaian manusia yang sempurna? Tidak, manusia adalah penilai yang subjektif. Yang terkadang melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi Allah senantiasa memandangmu dari milyaran sisi. Itulah sebabnya kenapa Allah menerima taubat wanita “pezina” yang memberi minum anjing dan memasukkannya ke dalam surga atas rahmat-Nya. Sungguh, Allah Maha Pemaaf lagi Maha Lembut. Sedangkan kita, terkadang bermain dengan ego dan nafsu. Itulah sebabnya manusia terkadang menilai buruk niat baik kita. Dalam kondisi seperti ini, ingatlah bahwa Allah tidak pernah tidur (Q.S Al-Baqarah:255). Dia selalu tahu isi hati kita dan Dia lebih dekat daripada urat leher kita (Q.S Qaaf:16). Jadi jangan pernah takut dengan penilaian manusia. Tak perlu menjadi baik hanya untuk dipuji. Tak perlu menjadi buruk jika tersakiti. Cukuplah menjadi dirimu sendiri dan melangkah dengan pasti. #Dibawah gerimis tinta
0 notes
Photo

dulu dan dulu sekali. saat bunga bermekaran di hati. saat tak ada lelah yang menghampiri. saat diri menyuguhkan dedikasi dan kontribusi. ah.. itu dulu sekali. berbeda dengan kini. karena aku tak lagi membersamai merajut mimpi. karena waktu telah menarikku pergi. ditempat lain, ku mulai menempa diri.
1 note
·
View note
Photo

>>Masa Keterlambatan dan Metamorphoself . Pada akhirnya memaknai masa keterlambatan itu butuh kejujuran, bukan hanya jujur dengan orang lain tapi juga dengan diri sendiri (yang paling penting). Sebab dengan begitu kita akan mudah mengevaluasi setiap langkah yang telah kita torehkan. Pun memudahkan kita untuk memperbaiki diri setiap harinya. Jika kita tak mampu jujur dengan diri sendiri, jangan harap perubahan itu terjadi. Kadang, kita terlalu banyak alasan untuk menutupi kelemahan. Padahal kelemahan adalah anak panah yang seharusnya kita mainkan untuk mencapai perbaikan-perbaikan. . Ngomong-ngomong masa keterlambatan, jadi teringat diskusi tipis-tipis bersama mbak Vina, mbak Risti dan Dilla. Saya jadi terkesan dengan kalimat mbak Vina tentang masa keterlambatan. Kurang lebih yang bisa saya uraikan seperti ini: . Setiap orang pernah menjumpai dan melewati masa keterlambatan dalam mencapai target hidupnya. Terlambat wisuda, terlambat menikah, terlambat punya anak, terlambat memenuhi kebutuhan sekunder, dan keterlambatan-keterlambatan lainnya. Namun, disinilah proses yang paling nikmat dan mengesankan. Bagaimana tidak? Alhasil kita harus belajar untuk terus bersabar dalam ketaatan sehingga usaha dan do'a tetap harus dilakukan sampai mencapai target yang diinginkan. . . Toh.. sebenarnya makna terlambat setiap orang juga berbeda-beda. Bisa jadi orang lain berpikir terlambat namun bagi diri sendiri tidak. Jelasnya, setiap keterlambatan yang dibarengi dengan introspeksi diri dan pengambilan hikmah maka semakin menegaskan bahwa keterlambatan itu menjadi lebih bermakna. . . Ya, saya adalah orang yang tergolong pernah menjumpai dan melewati masa keterlambatan itu. Terlambat menyelesaikan TA, ya itu kenyataannya. Namun, ada banyak hal di luar harapan yang telah Allah karuniakan kepada saya selama masa keterlambatan ini. Pun banyak hikmah yang bisa diambil pelajarannya. Didukung juga oleh lingkungan yang tepat, bu Indra dan pak Edi sehingga saya bisa bertumbuh seperti sekarang ini. . Dan saya sering kali menggunakan kata "METAMORPHOSELF" (yang saya adopsi dari majalah gadis, 2005) dan saya modifikasi sebagai afirmasi positif dalam memaknai lika-liku kehidupan.
0 notes
Photo

>>Senja: Madrasahku Yang Purnama Karya: Khaaifa Yeni Pada senja jejak langkah terurai nyata Memadu bahagia, meneguk kalam cinta-Nya Hingga hilanglah gundah di dalam jiwa Sebab pada senja, semburat jingga: mempesona . . Apakah kalian juga terkesima? Pada senja yang begitu sederhana Pada senja yang memiliki cita-cita mulia Pada senja yang tengah berjuang mengajarkan Al-Qur'an dengan sukarela Pada senja yang tak mengenal eksistensi dan lebih mengedepankan kebermanfaatan diri Pada senja yang suka mengambil peran di sudut pedesaan meski tak terpublikasikan . . Ya, jujur saja.. Aku sangat terkesima dengannya Bukan karena keelokan parasnya Namun jauh sebelum mereka menjumpainya Aku lebih dulu menatap elok binar matanya Aku lebih dulu merasakan belaian kasih sayangnya Sebelum ia membagi kasih sayangnya pada mereka . . Kini dengan bangga kupernalkan... Senja yang kusebut sedari tadi Ialah madrasahku yang purnama Mulai aku dalam kandungan, sekarang dan yang akan datang . . Yang menjagaku saat belajar merangkak, berdiri hingga bisa berjalan Yang mengajariku mengeja a, b, c, d, hingga alif, ba, ta, tsa Yang mendidikku dengan nilai-nilai keislaman Yang memberi contoh kepada ku untuk bersabar dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemaksiatan Yang senantiasa menasehatiku untuk berbuat kebaikan dan menebar kebermanfaatan Lirih sajak cintaku memanggilnya, Ibu.. 😍 . . Dalam gemuruh rindu dan cinta Batu, 10 Februari 2018 @puisihelvy @bitread_id @helviers #LCPhelviers #LCPuisiHelvy
1 note
·
View note
Text
Menjadi Hebat
Kau adalah gadis yang penuh rasa ingin tahu, sekaligus sebenarnya kau memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal besar. Kau punya kesempatan untuk melihat dunia, lebih dari yang setiap hari kamu lewati. Selain, kau juga memiliki hal-hal baik yang tersimpan, sesuatu yang membuatmu terlihat menarik sebagai perempuan.
Jangan biarkan pikiranmu dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang melelahkan. Seperti temanmu yang ribut dengan riasan, sibuk bagaimana menarik hati orang lain, sibuk memikirkan memiliki pasangan di usia muda, kau jangan.
Kau adalah gadis yang haus akan ilmu juga aktivitas. Itu menjadikanmu cemerlang, bersinar karena kau menyibukan dirimu di ruang-ruang kebermanfaatan yang jarang terisi. Dan itu membuatmu amat mudah dikenali.
Kau adalah gadis yang cemerlang. Jangan biarkan tekanan sosial, kata orang, dan pandangan umum masyarakat mengalahkan keteguhan hatimu, mengerdilkan perananmu. Juga jangan takut untuk menjadi seseorang yang lebih, yang kata orang-orang nanti tidak ada laki-laki yang mau denganmu. Jangan dengarkan itu, dengarlah bahwa itu tidak ada hubungannya sama sekali.
Kau adalah gadis yang cerdas. Kau mampu membuat rumusan hidupmu sendiri, mampu menyesuaikan dirimu dengan keadaan, juga mampu mengubah keadaan disekitarmu.
Suatu hari, aku akan melihatmu berdiri tegak, menjadi perempuan, menjadi ibu peradaban yang penuh dengan hal cemerlang. Sesuatu yang menjadikanmu berbeda, itu menjadikanmu amat berharga. Kebaikan hati, kepedulian, keramahan, keluhuran budi, kecerdasan pikir, dan segala sesuatu yang membuat mampu menjadi cantik, tak peduli waktu, tak peduli penilaian.
Hingga suatu hari kudengar kau berkata padaku :
“Terima kasih Ayah, telah mengajarkanku menjadi perempuan yang demikian.”
Rumah, 26 Januari 2017 | ©kurniawangunadi
4K notes
·
View notes
Photo

>>Gerimis Tinta, Berkabut<< . . Berbicara dunia kepenulisan, saya adalah orang yang belum bisa produktif menghasilkan karya tulis. Sebab, saya bukanlah pembaca yang rakus. Lebih seringnya membaca buku di waktu luang bukan meluangkan waktu untuk membaca. Alhasil, saya sering "malas" menulis 😔 . . Saya tahu ini adalah salah satu penyakit penulis abal-abal seperti saya ini, yang tak seharusnya didiamkan berlarut-larut. Sudah semestinya diobati agar tidak menenggelamkan potensi diri. Bagaimana cara mengobatinya? Setiap orang punya cara yang berbeda dan maaf saya belum bisa berbagi karena saya masih dalam proses mengevaluasi diri dan membuat resolusi. Mohon do'anya saja agar saya berhijrah secara baik dan benar lewat aksi bukan sekadar literasi (aamiin) 😊 . . Nah, apa kaitannya dengan cover buku diatas? 🤔 . . Begini... Cover buku diatas adalah antologi bersama yang di dalamnya ada karya saya. Saya pun tengah menunggu kehadirannya di rumah setelah order bulan November 2017 lalu 🤗 . . Pendek cerita, buku antologi "Suara Alam" tersebut adalah hasil karya teman-teman se-tanah air yang ingin dan mau menjadi penulis dengan diwadahi oleh Tim Inspirator Academy dalam program #30DaysWritingChallengeJilid7. . . Alhamdulillah, setelah lulus challenge naskah saya termuat juga. Kalau kita tidak lulus challenge, konsekuensinya yaitu salah satu karya terbaik kita tidak akan dimuat dan diterbitkan. . . Bermula dari #30DWCJilid7, saya terpaksa menulis selama 30 hari non stop. Parahnya, setelah program selesai saya belum bisa meneruskan kebiasaan menulis setiap hari. Padahal teman-teman seperjuangan saya di #Empire30DWCJilid7 ada yang lanjut, ikut program #30DWCJilid8/9/10, KETIK, KECE, hingga MMO yang produk akhirnya adalah buku pribadi bukan lagi antologi. Barakallah.. 👏👏 . . Saat bercermin, saya mah apalah dibandingkan mereka. Belum lagi, teman se-squad ngajak bikin antologi #squad1. Eh, saya-nya yang tidak setoran. Akhirnya saya tidak ikut berkontribusi. Maafkan ya bunda @lenypuspadewii @ilmapratidina. Saya sudah mengecewakan kalian. . . Melalui kondisi saya sekarang di dunia kepenulisan, jadi teringat semangat yang pernah membara namun belum terjaga.
1 note
·
View note
Text
Duo Pendekatan Pembelajaran
Hadirnya kurikulum 2013 di dunia pendidikan saat ini memunculkan beberapa pendekatan yang memungkinkan sebuah proses belajar dan pembelajaran tidak sekadar "transfer knowledge" akan tetapi juga mampu menjadikan pembelajaran itu bermakna bagi peserta didik. Melalui berbagai pendekatan yang berkembang dalam kurikulum 2013, para pendidik akan lebih kreatif dalam mensinergikan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Para peserta didik pun akhirnya akan berpikir kritis dan progresif dalam mempelajari materi yang disuguhkan dalam pembelajaran. Ada dua pendekatan pembelajaran yang memiliki kesinambungan dalam menjadikan materi pembelajaran dapat bermakna yakni duo PBL (Problem Based Learning dan Project Based Learning). Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan pendekatan yang didasarkan dengan berbagai masalah di kehidupan nyata dan peserta didik akan belajar mengolah pikiran dan keterampilannya agar mampu memberikan solusi atas masalah yang ada. Aktivitas Pendekatan Problem Based Learning dilakukan dengan 1) pendidik memberikan masalah di kehidupan nyata berdasarkan materi yang ada pada silabus pembelajaran; 2) para peserta didik membentuk kelompok dan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Baik dengan menggunakan referensi buku, internet atau apapun yang pada akhirnya peserta didik mandiri menentukan solusi atas permasalahan yang dipelajari; 3) hasil diskusi dipresentasikan oleh peserta didik; dan 4) guru memberikan penguatan di akhir pembelajaran dengan adanya tanggapan dan saran atas hasil diskusi peserta didik. Sedangkan pendekatan Project Based Learning merupakan pendekatan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, membuat proyek kolaboratif dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang mampu dipresentasikan kepada orang lain. Dalam hal ini, aktivitas pendekatan Project Based Learning dilakukan dengan 1) peserta didik membuat kelompok; 2) peserta didik menentukan masalah berdasarkan materi yang dipelajari di kelas; 3) peserta didik mengajukan masalah yang sudah dibuat kepada pendidik; 4) setelah di-accept, peserta didik membuat kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah dan mendesain produk; 5) peserta didik membuat produk secara kolaboratif; 6) peserta didik mempresentasikan hasil produknya kepada teman-temannya; dan 7) guru memberikan penguatan dengan adanya tanggapan dan saran terhadap produk yang dihasilkan peserta didik. Pada duo pendekatan pembelajaran tersebut, pembelajaran bersifat student centered learning yang memusatkan pembelajaran pada peserta didik. Tentunya guru tidak pasif karena guru menilai semua proses yang dilakukan oleh peserta didik. Sehingga fungsi guru adalah sebagai fasilitator, kontrolir, dan mediator. Bahkan guru juga mampu menjadi inspirator tatkala peserta didik belum bisa menemukan ide yang dapat dicurahkan dalam pembelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan lain, duo pendekatan pembelajaran tersebut sangat berkaitan. Dimana ada masalah yang dipelajari dan ada produk yang dihasilkan. Jika Problem Based Learning hasilnya adalah solusi dalam bentuk tulisan maka Project Based Learning hasilnya adalah produk yang bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata. Seperti saat peserta didik mempelajari materi "Pencemaran Lingkungan". Pada Problem Based Learning peserta didik menuliskan solusinya dalam sebuah lembaran dengan berbagai pendapat yang mereka punya. Setelahnya Project Based Learning menjadi pendekatan lanjutan untuk peserta didik menghasilkan produk dari akar masalah yang dipelajari pada pendekatan Problem Based Learning dengan membuat Bank Sampah Sekolah atau aksi Go Green and Clean dan sebagainya. Demikian bahwa duo pendekatan pembelajaran menjadi berkesinambungan dalam menyelesaikan masalah yang dipelajari oleh siswa. Sehingga siswa pun memperoleh pembelajaran bermakna tersebab pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata yang penuh solusi dan dapat direalisasikan. . . #Squad1 #30DWCJilid7 #30DaysWritingChallenge #Day30
1 note
·
View note
Text
Kembang Kempis Filantropi Nasyi'ah
Nasyiatul ‘Aisyiyah yang juga dikenal dengan Nasyi'ah merupakan organisasi perempuan yang lahir dari induk organisasi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dalam hal ini Nasyi'ah telah menjadi organisasi otonom sejak tahun 1931. Dengan status otonominya, Nasyi'ah mulai bertumbuh mandiri namun tetap inheren dengan induknya. Sehingga Nasyi'ah bergerak dengan meneruskan perjuangan Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berfokus pada pemberdayaan perempuan-perempuan Islam yang berusia 17 - 40 tahun.
Nasyi'ah sudah lama dikenal dengan basis kesukarelaan kadernya dalam mengikutinya sehingga Nasyi'ah digolongkan sebagai organisasi filantropi. Filantropi disini bukan hanya tentang ibadah dan materi yang dikaitkan dengan teologi Al-Ma'un yakni menginfakkan harta di jalan Allah dengan memberi makan anak yatim dan fakir miskin. Pun bukan hanya persoalan spekulasi ibadah saja.
Filantropi dari sudut pandang yang lain adalah tentang aktualisasi cinta yang melibatkan pikiran, hati, waktu, dan tenaga untuk dicurahkan dalam berbagai program kegiatan yang mampu memberikan dampak positif terhadap masyarakat terutama para muslimah. Sehingga Filantropi Nasyi'ah menjadi sebuah gerakan yang mengakar dalam diri para kadernya.
Di Kota Batu sendiri, filantropi Nasyi'ah telah tertanam dalam diri para kader Nasyi'ah Kota Batu. Di awal berdirinya Nasyi'ah di tingkat ranting (desa), cabang (kecamatan) dan daerah (kota), Nasyi'ah Kota Batu telah mengepakkan sayapnya di seluruh tingkatan. Dengan begitu Nasyi'ah mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat setempat secara merata.
Namun, sesuai perkembangannya tak mudah bagi Nasyi'ah untuk bisa terus menyirami diri dengan motivasi yang kuat untuk bisa merealisasikan aktivitas filantropi dengan kreativitas para kadernya. Aktivitas filantropi tersebut meliputi koperasi BUANA milik Nasyi'ah, pelatihan-pelatihan entrepreneur, bakti sosial, pelatihan mubalighat dan kajian kemuslimahan, pembuatan buletin Nasyi'ah, hingga yang akhir-akhir ini menjadi ciri khas Nasyi'ah yaitu perlindungan anak.
Sebenarnya, aktivitas filantropi Nasyi'ah Kota Batu sudah terlaksana dengan terselenggaranya program-program departemen yang ada di Nasyi'ah. Hanya saja dilihat dari segi pengkaderannya Nasyi'ah mengalami “gejolak” yang menjadi keprihatinan para pengurus Nasyi'ah baik di tingkat ranting, cabang, dan daerah.
Jika diakumulasikan kader dari berbagai tingkatan tidak banyak. Bahkan terjadilah penumpukan amanah dimana pengurus ranting juga menjadi pengurus cabang bahkan juga menjadi pengurus daerah. Padahal dalam AD/ART Nasyi'ah yang telah ditetapkan oleh PPNA (Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah) tidak diperkenankan untuk merangkap jabatan. Akan tetapi, kondisi tidak memungkinkan sehingga hal ini pun terjadi di Kota Batu.
Sungguh terjadi ketimpangan yang luar biasa tatkala program unggulan yang sudah terlaksana seperti gerakan perlindungan anak di Kota Batu yang juga didukung oleh Wali Kota dan organisasi perempuan lain yang ada di Kota Batu tidak diimbangi dengan jumlah kader yang Nasyi'ah punya. Memang Nasyi'ah tidak begitu mengedepankan kuantitas kader namun kualitasnya. Hanya saja dengan sedikitnya kader menjadi sebuah pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk mengepakan sayap dakwah kedepannya.
Terkadang saja, muncul masalah internal dalam diri kader sehingga program pun juga tidak terlaksana. Tidak sekali, dua kali namun ya tidak bisa dibilang sering kali. Permasalah internal muncul karena kader Nasyi'ah yang sudah masuk ke dalam aktivitas berkeluarga sehingga harus “momong” anaknya belum lagi bagi kader yang sudah bekerja akan sulit mengatur waktunya. Berbeda lagi jika anaknya sudah besar dan sudah mandiri tentu kader akan bisa mengeksistensikan perannya di Nasyi'ah.
Beberapa kali “kemandeg-kan” yang terjadi membuat Nasyi'ah di Cabang Batu, Junrejo dan Bumiaji pernah vakum beberapa tahun. Di masa itulah Nasyi'ah mengalami kembang kempis yang dahulunya sudah bersinar menjadi remang-remang. Masalahnya masih sama tentang penurunan motivasi kader untuk berjuang di Nasyi'ah. Sehingga dari sini bisa digarisbawahi bahwa masalah pengkaderan adalah masalah yang tak boleh dimarginalkan karena berhubungan dengan komitmen, integritas dan kecintaan. Olehnya, Nasyi'ah harus punya solusi yang tepat agar mampu mengaktifkan kembali para kadernya sehingga aktivitas filantropi Nasyi'ah tidak berkembang kempis lagi.
. . . .
#30DaysWritingChallenge #30DWCJilid7 #Squad1 #Day29
1 note
·
View note
Text
Bola Api Tuhan
Masih ingatkah? Pada tahun 2010 silam pernah terjadi pelecehan agama Islam yang sangat brutal oleh pendeta Amerika Serikat. Pelecehan tersebut dilakukan dengan membakar Al-Qur’an yang merupakan kitab dan pedoman umat Islam. Al-Qur’an dianggap sebagai kitab palsu dari Nabi palsu serta menganggap bahwa Islam adalah agama “teroris” yang anti kedamaian. Semua yang berkaitan dengan Islam akan dilawan dan menjadi musuh utama dalam peradaban.
Ialah Terry Jones (seorang pastur Amerika Serikat) yang pertama kali mencetuskan aksi negatif dan ide miring ini dengan menamakannya International Burn a Koran Days. International Burn a Koran Days dikampanyekan secara menyeluruh oleh Terry Jones kepada kaum non-muslim di seluruh dunia. Kampanye tersebut bertujuan agar kaum non muslim di penjuru dunia melakukan pembakaran Al-Qur’an secara serentak di gereja masing-masing pada tanggal 11 September 2010. Hal ini tidak sepenuhnya didukung oleh pendeta dan kaum non muslim di dunia dan khususnya di Amerika.
Ide Terry Jones dianggap sebagai ide penyesatan yang tak sewajarnya dilakukan. Gerakan Asosiasi Nasional Evangelis juga mengelurakan pernyataan dengan mendesak gereja-gereja untuk membatalkan acara tersebut. Namun, semua tidak bisa dihentikan dengan sebuah penolakan dari beberapa pihak. Sehingga nyata pada hari itu pula yang bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 11 September 2010 seorang pendeta yang Danny Allen dan Bob Old mengawali aksi tersebut. Mereka berdua membakar Al-Qur’an di halaman belakang rumah Bob Old, Amerika Serikat.
Disobeknya beberapa lembar Al-Qur’an dan dibakarnya diatas api yang menyala-nyala. Tentunya kaum muslim di dunia yang mengetahuinya sangat marah dengan kelakuan Danny Allen dan Bob Old. Kemarahan kaum muslim seperti nyala api. Namun kemarahan Allah sebagai satu-satunya Tuhan pencipta segalanya seperti bola api yang bergulung besar. Tak meridhai makar yang dilakukan oleh dua pendeta tersebut akhirnya Allah menurunkan azabnya dengan menghadirkan peristiwa patung yesus kristus tertinggi di Amerika Serikat tersambar petir dan terbakar.
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka dengan siksa yang pedih" (QS. Ali Imran: 21).
Jadi setiap makar yang ditujukan kepada Allah dengan melecehkan agama Islam dan kaum muslim akan diganti Allah dengan bola api yang menyala-nyala dan mampu membinasakan mereka yang ingkar pada-Nya.
1 note
·
View note
Text
Rahasia Pelangi Kesuksesan Hakiki
Sukses merupakan do’a yang perlu diwujudkan dalam akumulasi amal nyata yang secara kontinyu membentuk good habits. Dalam hal ini, sukses perlu diperjuangkan dan hanya mereka yang berjuanglah yang mampu meraih kesuksesan atas izin-Nya. Tak heran jika banyak orang-orang hebat di masanya mampu meraih kesuksesan setelah darah juang bercucuran. Semua tak terlepas dari aktualisasi cinta kepada Allah swt. Karena kunci kesuksesan hakiki terletak pada niat dan tujuan yang mulia yakni lillahi ta’ala.
Setelah meluruskan niat, seseorang dengan suka cita mengayunkan langkah demi langkah tanpa membasahi bibir dengan keluh kesah meski menjumpai jalanan berliku sekali pun. Ia akan terus melangkahkan kaki hingga mencapai tujuan yang diimpikannya. Untuknya, genggamlah maslahat dunia di tangan dan maslahat akhirat di hati untuk menggapai kesuksesan hakiki.
Sesungguhnya, kesuksesan hakiki adalah kondisi dimana kita mampu bertaqarrub illallah dan menebar kebermanfaatan untuk semesta. Sehingga, dunia ini dipenuhi dengan rahmat tanpa cela. Menjunjung kesejahteraan dan keadilan tanpa nista. Menghapus kedzaliman dan menyalakan obor kehangatan atas ukhuwah yang terbina. Semua teruntuk-Nya dan hanya Dia tujuan utama.
Adapun kisah pribadi hebat di zaman Rasulullah yang sukses dengan hartanya hingga dijuluki “manusia bertangan emas” yakni Abdurrahman bin ‘Auf. Kesuksesan Abdurrahman bin ‘Auf bermula dari kedermawanan dan keshalihan pribadinya. Ia senantiasa menafkahkan hartanya untuk berjihad di jalan Allah. Pernah suatu ketika saat perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan patuh Abdurrahman bin ‘Auf memenuhi seruan Rasulullah saw dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Selain itu, disaat perang Tabuk Allah memuliakan Abdurrahman bin ‘Auf untuk menjadi imam saat Rasulullah datang terlambat dalam jama’ah shalat.
Begitu taatnya Abdurahman bin ‘Auf dengan segala perintah Allah menjadikannya salah satu sahabat Rasulullah yang dikarunia harta yang melimpah. Sungguh, good habits yang dimiliki Abdurrahman bin ‘Auf yakni senantiasa menjaga sholat dan menafkahkan hartanya di jalan Allah perlu kita teladani. Menjalani semua aktifitas ini karena-Nya dan untuk-Nya sehingga Allah pun akan memantaskan setiap usaha kita dengan memberikan karunia-Nya yang tak disangka-sangka.
Dalam Q.S At-Taubah (9):111-112, Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikianlah kemenangan yang agung.Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman”.
Kisah hebat lainnya dari Muhammad Al-Fatih. Muhammad Al-Fatih pada usia mudanya yakni 23 tahun telah berhasil menakhlukan benteng Konstatinopel. Bersama pasukannya, Muhammad Al-Fatih selalu bersinambung dan sempurna dalam shalatnya dengan mengerjakan shalat tepat waktu, berjama’ah dan dikerjakan di masjid sesuai dengan syarat rukun dan sunnahnya. Menjadi ahli sujud yang terpercaya, sebagaimana para ahlul bayt nabi yang digelari as-Sajjad. Hal inilah yang menjadi sumber kekuatan dan energi positif yang mengalir sepanjang nadi Muhammad Al-Fatih. Selain itu, kekuatan Muhammad Al-Fatih tumbuh dari keberjama’ahan yang tersusun rapi seperti bangunan yang kokoh untuk bersama-sama menakhlukan konstatinopel atas izin-Nya.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (Q.S As-Saff (61):4)
Dari dua kisah tersebut, maka setiap dari kita perlu menyadari bahwa kesuksesan hakiki tak lahir dengan sendirinya. Kesuksesan itu perlu dijemput dan diperjuangkan melalui serangkaian amalan yang Allah cintai. Seperti pelangi yang muncul setelah adanya hujan. Kesuksesan yang hakiki pun muncul setelah darah juang bercucuran. Tak perduli seberapa lama, tak perduli banyaknya aral yang menghadang, dengan tekad dan niat yang mulia maka Allah akan menyempurnakan langkah kita.
“Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu”
Ini adalah sebuah kalimat yang menjadi ujung tombak untuk terus memompa semangat memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada-Nya. Hinga suatu saat kelak, saat kita memiliki mimpi besar, Allah pasti mengizinkan kita untuk meraihnya.
Untuk itu, rahasia pelangi kesuksesan hakiki terletak pada kedekatan kita pada Allah. Taat menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini tentu mebutuhkan sebuah proses. Berhijrah dari pribadi biasa menjadi pribadi yang luar biasa dengan amalan-amalan hebat yang dicintai-Nya. Yakinlah bahwa setiap dari kita memiliki peluang yang sama hanya setiap detik kitalah yang membedakannya. Jadi, bersegeralah melukis pelangi kesuksesan hakiki karena-Nya dan untuk-Nya. Keep fastabiqul khairat..!! :-)
0 notes