Text

It's my 10 year anniversary on Tumblr 🥳
Terima kasih sudah membersamai sejauh ini
0 notes
Text
Kadang, kita merasa kehilangan… padahal nggak selalu ada yang benar-benar hilang.
Yang berubah mungkin cuma caranya hadir. Yang dulunya dekat, sekarang cukup dalam doa. Yang dulunya ramai, sekarang cukup jadi kenangan yang baik.
Hidup memang nggak ngajarin kita untuk menggenggam erat.
Tapi untuk belajar merelakan—dengan damai.
Bukan karena kita lemah, tapi karena kita tahu… semua yang datang adalah titipan, dan semua yang pergi adalah bagian dari rencana.
Kalau rasanya sesak, mungkin bukan karena dunia sempit.
Tapi karena hati kita penuh dengan yang belum kita lepaskan.
Dan kadang, rasa itu muncul bukan tanpa sebab…
Mungkin ada luka yang belum sembuh, atau dosa yang belum kita tangisi cukup dalam.
Tapi jangan takut. Allaah nggak pernah jauh...
Yang penting kita mau terus pulang. Sekali pun jalannya lambat.
Karena yang paling penting dalam hidup ini bukan siapa yang tinggal,
tapi siapa yang tetap menggenggam kita… bahkan saat kita lagi jatuh-jatuhnya:
Allaah..
31 notes
·
View notes
Text
sangat cinta
dulu saya punya prinsip bahwa mencintai pasangan (halal) itu secukupnya saja. alasannya, saya melihat bahwa mereka yang sangat menyayangi pasangannya bisa menjadi sangat hancur ketika ada hal-hal yang tidak sesuai harapan. semakin cinta artinya harus semakin siap kalau-kalau tersakiti. kalau tidak mau tersakiti, jangan terlalu cinta.
setelah saya belajar lagi, ternyata mencintai pasangan itu justru harus sangat. harus brutal. harus ugal-ugalan. harus benar-benar segenap jiwa raga hati hidup mati. harus sampai pada titik: pasangan kita pasti ada celanya, tetapi rasa sayang kita jauh lebih besar dari cela itu sehingga yang buruk itu tidak ada artinya. mawaddah.

dari titik nggak cinta ke titik kecintaan, di sana yang ada adalah nafsu. dari titik kecintaan ke titik mawaddah, barulah di sana ada cinta. memang, apa bedanya cinta dan nafsu? cinta itu mendorong kita menjadi versi terbaik, sedangkan nafsu menjerumuskan kita kepada perbuatan maksiat.
satu-satunya cara agar cinta (dan bukan nafsu) yang hadir adalah dengan melibatkan Allah. dan satu-satunya syarat Allah bisa terlibat adalah cinta itu harus halal dalam pernikahan. dalam pernikahan, mencintai dengan sangat adalah tanggung jawab yang menikah tidak hanya kepada satu sama lain, tetapi juga kepada Allah.

tentang konsep mawaddah ini, kadang ada juga yang salah paham. dikiranya, karena pasangan kita sudah "wadud" kepada kita, kita jadi bisa seenaknya. kita jadi percaya diri bahwa pasangan kita tidak mungkin sakit hati. tidak begitu ya. perlu kesalingan untuk menghadirkan pernikahan yang mawaddah.
salah paham berikutnya, karena kita "wadud", kita rela diperlakukan seenaknya. tidak begitu ya. mawaddah itu mengurangi / meniadakan dampak patah hati saat ada yang tak sesuai harapan. yang tidak ada artinya itu patah hatinya. tetapi, mawaddah tidak meniadakan hal-hal yang memang perlu diperbaiki. kebaikan yang ada di tengah keburukan itu adalah kesempatan memaafkan. intinya, setiap pihak yang menikah harus terus berupaya memperbaiki diri---agar pasangan kita tidak perlu patah hati.
cintailah pasanganmu dengan sangat. dengan brutal. dengan ugal-ugalan. boronglah semua bahasa cinta. termasuk bahasa cinta yang keenam: tak perlu meminta. termasuk bahasa cinta yang ketujuh---bahasa cinta yang paling penting: melibatkan Allah.
382 notes
·
View notes
Text

Ternyata menuju kepala 3 juga harus terbiasa dan berdamai dengan perkataan dan pernyataan seperti ini ya
0 notes
Text
Lagu yg pas banget sekarang ini sih.
Kaya mau mengapresiasi diri sendiri sebanyak banyaknya, karena mau belajar hal hal baru hampir tiap hari, walopun sembari nangis nangis tapi tetep di kerjain sampe selesai 😬😄🍀
Ternyata aku ga secemen itu
0 notes
Text
Di kamar kos ku. Aku bisa marah meledak-ledak lalu membuat dialog amarah ku sendiri. Dialog dialog yang akan aku lontarkan ketika mereka menanggapi ku dengan hal yang tidak mengenakan hati.
Tapi kenapa ketika saling menatap nyali ku begitu ciut, tutur kataku semakin terbata-bata. Padahal kadang mereka seenaknya. Aku ingin seperti mereka melontarkan kata dengan mudah tanpa memikirkan ini akan menyakiti mereka atau tidak.
Huufttt apa hidup memang seperti ini ya
0 notes
Text
Ternyata setara lalu sefrekuensi itu beneran ada ya.
Ketika mencoba untuk membuka diri lalu memasuki circle pertemanan orang lain yg notabenenya orang itu pun teman ku tidak lantas membuat kami bisa menyatu satu sama lain entah dari cara menanggapi bercandaan atau menanggapi kedatangan seseorang.
Sampai dimana aku mencobanya untuk berbaur sampai ke tiga kalinya dan yaah tetap saja kami memang tidak bisa berbaur satu sama lain.
Entah dari aku ataupun dia. Mungkin lebih banyak ke diri sendiri sih ya, entah terlalu terbawa perasaan atau ya memang kita ga sefrekuensi dan setara aja.
Cara dia menyambut dan menatap ku seolah olah aku tidak ada apa-apanya dan yaaa bukan seseorang yang sebaiknya dia jadikan teman mungkin.
Ah sudah lah, tidak begitu penting. Hanya saja terkadang merasa tidak enak saja.
0 notes
Text
Kau baik karena memang kau baik
Aku pernah berpikir, seberapa besar seseorang harus memberi agar dianggap baik? Seberapa banyak harus berkorban agar diingat sebagai orang yang layak dikenang? Nyatanya, tidak ada ukuran pasti. Kau bisa memberi seluruh hatimu, merelakan semua yang kau punya, dan tetap, di mata mereka, kau hanyalah seseorang yang mudah dilupakan.
Manusia punya ingatan yang aneh. Mereka bisa mengingat satu kesalahan kecilmu berpuluh-puluh tahun, tapi melupakan seribu kebaikan yang pernah kau lakukan dalam hitungan detik. Kau bisa menangis di sudut kamar, bertanya-tanya di mana letak salahmu, tapi dunia tak pernah benar-benar peduli.
Aku belajar, tak ada gunanya berharap pengakuan dari mereka yang memilih untuk buta. Tak ada gunanya menyesakkan dada untuk sesuatu yang memang tak pernah dihargai. Karena pada akhirnya, kau hanya perlu menjadi cukup baik untuk dirimu sendiri. Tak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun.
Bahkan jika dunia menudingmu dengan jari penuh tuduhan, bahkan jika kau dicap buruk karena satu kesalahpahaman, ingatlah: manusia menilai dari apa yang mereka ingin lihat, bukan dari apa yang sebenarnya terjadi.
Jadi, biarkan saja. Jika mereka ingin menganggapmu jahat, biarkan. Jika mereka ingin melupakan kebaikanmu, biarkan. Karena kebaikan yang kau lakukan bukan untuk diingat orang lain, tapi untuk membuktikan pada dirimu sendiri bahwa kau tak akan pernah berubah hanya karena dunia tak mampu melihatmu dengan benar.
190 notes
·
View notes
Text
Eemm sering banget terlintas andai bapak masih ada, mungkin kami sebagai anak-anaknya akan hidup amat sangat berkecukupan bahkan lebih. Tapi nyatanya bapak sudah berpulang.
Semenjak bapak tidak didunia ini lagi kami yaitu mamah, kakak, adek benar-benar menjadi anak paling sederhana. Kami yang tadinya jarang kesawah hampir tiap hari ke sawah, yang tadinya sepeda dirumah terbengkalai jadi kendaraan nomor 1 yang kami pakai kemana-mana. Kami yang tadinya makan ayam mungkin bisa sering tapi jadi makanan paling mahal untuk kami.
Adek paling bungsu sampai kepikiran untuk tidak melanjutkan kuliahnya, saat itu perih sekali rasanya. Tapi Allah ada untuk kami. Allah bukakan jalan baik untuk ku ataupun adik ku yang pertama dan kedua.
Aku diberikan jalan pekerjaan diluar kota dengan gaji yang cukup untuk menghidupi kami berlima, adek ku yang pertama juga lulus dari kuliahnya dan tak lama mendapatkan pekerjaan. Begitu pula adek yang kedua dia bekerja di klinik dokter umum.
Sampai pada akhirnya adek paling bungsu bisa selesai kuliahnya. Mungkin kalau bapak masih ada kami tidak bisa semandiri ini.
Sejauh ini Allah benar-benar menuntun kami, bukan merasa paling bersih tentu tidak. Hanya saja Allah tidak pernah pilah pilih rezeki untuk hambanya.
Walaupun sekarang masih terus berjalan pelan untuk setiap proses yang dihadapi, setidaknya keluarga kami sudah jauh lebih baik dibanding setelah meninggalnya bapak.
Mungkin ini juga yang dijanjikan Allah jika hatimu luas menerima takdir yang aku berikan, maka aku perluas lagi rezeki yang akan engkau dapatkan.
Sekian cerita yg tiba-tiba terlintas begitu saja
0 notes
Text
Rasanya waktu cepat sekali berlalu,
Ada satu hal yang benar-benar aku sesali, kenapa aku memilih mundur padahal semua bisa dipelajari. Jika saja aku tidak memilih itu, mungkin aku bisa menatap mu lebih lama, mungkin aku bisa menetap dirumah itu lebih lama, rumah yang banyak sekali kenangan yang sekarang menjadi milik orang lain, meskipun sesekali aku bisa berteduh sejenak disana.
Mungkin saja, aku sekedar rindu sekarang
0 notes
Text
Ada waktunya nanti, percaya sama Allah aja ✨
1 note
·
View note
Text

Allah knows what your silent heart wants. Even when you can't find the words to express your deepest desires and needs, He understands. Trust in His wisdom and timing, and have faith that He is always listening and will provide what is best for you.
688 notes
·
View notes
Text
Beberapa cerita berhenti di halaman yang tak selesai, bukan karena kita kehabisan gagasan;
—tapi karena kita tahu tak semua cerita harus dilanjutkan.
347 notes
·
View notes
Text
“Sekuat apa sih doamu?”
Sekuat Allah memulihkan seluruh luka di hatiku. Sekuat Allah menunjukkan padaku balasan demi balasan yang mereka terima hingga kabar tersebut sampai kepadaku dalam keadaan jasmani diberkahi kesehatan. Sekuat Allah membawa diriku bertemu banyaknya kebaikan-kebaikan atas sedih sudah kukenyam. Sekuat Allah memberiku pertolongan dari segala besar kecil harapan yang telah aku langitkan.
69 notes
·
View notes
Text
Semoga tawa mu yang sekarang, bukan menjadi doa patah bagi orang lain,
Dan semoga lega yang kamu rasakan sekarang mungkin karena kebaikan yang kamu anggap tak seberapa
0 notes