nandasmuseum
nandasmuseum
Nanda's Museum
79 posts
A little bit chaos & poem.
Don't wanna be here? Send us removal request.
nandasmuseum · 2 years ago
Text
First things first.
Hi! How are you?
I'm finally back after going on a hiatus for 2 years. So happy!!
Greetings everyone. I'm Jihan Nanda. You can call me Jihan or Nanda.
I wrote several stories or poems on this Tumblr account based on personal experience and the experiences of other people they told me about.
Hopefully whatever is written in this account can make your heart a little relieved after reading it.
And then, feel free to message me if you really want to just tell a story, praise my writing or criticize my writing.
3 notes · View notes
nandasmuseum · 3 years ago
Text
It's you.
Because no one else make sense.
—nandasmuseum
0 notes
nandasmuseum · 3 years ago
Text
My friend asked, “Why do you love him so much? You haven't even met him.”
I smile.
“You know, his name is written on Lauhul Mahfudz before the creation of the sky and the sea. That means he has been in my soul and my heart for centuries. And, every time I pray for him, I love him more, more, and more.”
—JPN
0 notes
nandasmuseum · 3 years ago
Text
Do you remember that night?
You end up alone after everything you do.
You said, you loved me.
But your eyes didn't say that.
You don't wanna belong to me.
You said, your way back home to me.
But the truth is your way back home is not to me.
I give you all my heart, but you want someone else.
How can I love a heartless person like you.
—JPN
0 notes
nandasmuseum · 3 years ago
Text
Me as the weather,
pouring rain with a handful of thunders.
—JPN
0 notes
nandasmuseum · 6 years ago
Text
Kota
Dari ketinggian aku menatap kota yang begitu ramai.
Orang-orang yang lalu lalang dengan isi kepalanya yang begitu ramai.
Rasanya berkali-kali aku ingin pergi ke kota lain.
Sudah sering aku bilang ingin pergi dari kota ini.
Dan membiarkan semua asa dan rasa terkubur seperti sepi yang sering tak terlihat dikeramaian Kota ini.
—JPN
1 note · View note
nandasmuseum · 6 years ago
Text
Selamat!
Selamat bertumbuh dan mendewasa kepada kamu.
Seperti biasanya, aku langitkan doa-doa untukmu karena jarak tidak berarti untuk doa.
Maka sekalipun aku tak bisa lagi berjumpa dengan kamu, Aamiin-ku selalu terbang ke langit untukmu.
Selamat ulang tahun. Semoga bahagia. Selalu.
—JPN
3 notes · View notes
nandasmuseum · 8 years ago
Quote
Langkah ini semakin tertatih, Mengharap keajaiban-Mu sang Maha Pengasih. (jpn)
Don’t lost hope, nor be sad [QS. Ali Imran : 139]
0 notes
nandasmuseum · 8 years ago
Quote
Untuk kamu yang tertinggal disukma. Kini sukmaku penuh dengan goresan luka yang kamu tinggalkan Aku tidak bisa janji kalau kamu akan selalu aku ingat dikepalaku yang semakin pelupa ini. Namun, sukmaku tak akan pernah lupa bukan?
Sukma kan selalu ingat. (jpn)
0 notes
nandasmuseum · 8 years ago
Text
Cakrawala Di Ufuk Sana
Aku mengenalnya, ya dia Cakrawala--
Kemari dan mendekatlah, maka akan aku ceritakan bagaimana pertemuanku dengannya.
Cakrawala artinya garis-batas. Ya, persis seperti pertama kali aku bertemu dengannya. Dia memang garis yang terbentang lurus menarik batas antara langit dan bumi.
Kala itu, aku sedang duduk di bibir pantai sambil menikmati deburan ombak yang sedang menari-nari. Lalu, aku menatap langit yang saat itu berubah menjadi senja. Matahari sudah berada dibawah Cakrawala yang mengguratkan garis halus yang indah.
Mataku terbelalak! Bagaimana bisa garis-batas menjadikan pemandangan langit dan bumi menjadi indah merona.
Ah! Cakrawala memang pandai membuat garis-batas. Bahkan pada dirinya sendiri ataupun hatinya. Mungkin itu karena dia terlalu takut untuk membuka dirinya dan takut hatinya tersakiti.
Tapi aku tidak ingin menyebut Cakrawala sebagai garis-batas. Aku menyebut Cakrawala sebagai sebuah pertemuan. Pertemuan yang hanya terjadi saat senja antara langit yang berwarna biru kejinggaan dan hamparan alam raya yang luas.
Lalu, Cakrawala lembut hilang perlahan menyisakan gelap.
Begitulah pertemuanku dengan dia. Menurutku, pertemuan kami unik. Bahkan, kami belum sempat mengucapkan kata perpisahan satu sama lain. Mungkin karena pertemuan kami berjarak-menyekat seperti langit dan bumi.
Untuk kamu, Cakrawala di ufuk sana. Semoga kamu tidak gelisah dengan hal apapun yang membuat kamu menyekati dirimu atau bahkan cintamu.
Aku akan menebas jarak karena rasa cintaku untukmu tanpa batas. Lagipula, bukankah memang seharusnya begitu? Aku harus menebas jarak untuk mencintai Cakrawala.
(jpn)
Now playing;
Keenan Nasution - Cakrawala Senja
Termenung kukagumi
Cakrawala senja nan merah merekah
Berbaur warna lembayung pesona jiwa
Indah merona, merasuk sukma~~~
4 notes · View notes
nandasmuseum · 8 years ago
Text
Cinta Pertamaku
Apakah kamu tahu dimana tempat pertama kali aku bertemu dengan cinta?
----di dekap hangat dada ibu-ku.
Ibu-ku adalah bukti dari adanya cinta di dunia ini.
Dekap hangatnya penuh dengan aroma wewangian yang romantis. Belaian tangannya penuh dengan halusnya kasih sayang. Bahkan, ucapannya adalah sebuah ketulusan.
Bagaimana tidak, seringkali Ibu-ku berucap; “Ibu hanya ingin yang terbaik untukmu, nak.”
Dan beliau kesana-kemari pontang-panting demi memberi apapun yang terbaik untuk aku, anaknya.
Aku belajar dari Ibu-ku. Cinta seharusnya menginginkan hal yang selalu terbaik untuk seseorang yang dicintainya. Seperti semua hal yang diberikan Ibu kepada aku, tulus tanpa pamrih sedikitpun.
Apakah kamu mampu memberikan cinta seperti Ibu-ku?
Tidak! Bagiku cinta Ibu-ku tiada tandingannya. Ibu-ku akan tetap menjadi tempat pertama kali aku bertemu dengan cinta.
Bahkan, kamu tidak bisa menggantikan cinta pertama itu.
(jpn)
0 notes
nandasmuseum · 8 years ago
Quote
Kita memang berada dibawah langit yang sama, tapi kita tidak pernah searah tujuan.
kemana semesta membawa, pada akhirnya tujuan kita berbeda.
(jpn)
0 notes
nandasmuseum · 8 years ago
Quote
Akan ada titik dimana setiap orang terbentur antara perasaan dan kenyataan. Apa yang ia rasakan, berbeda dengan kenyataan. Seiring waktu, saat usia bertambah, kau akan semakin mengerti bahwa menuruti perasaan bukanlah hal yang selamanya tepat. Seperti perasaanmu kepadanya? Kenyataannya mungkin bertolak belakang dan upayamu untuk menuruti perasaanmu selalu membuahkan kekhawatiran
kurniawangunadi
(via kurniawangunadi)
3K notes · View notes
nandasmuseum · 8 years ago
Text
Rumah masa depan bukan soal rumah dengan gaya arsitektur minimalis yang indah, ataupun bukan rumah yang dapat dibeli dengan sistem cicilan murah, dan juga bukan rumah yang berada di kawasan perumahan elit.
Rumah masa depan setiap manusia nantinya sama, ukurannya sama, pilihan view menghadapnya sama, dan dengan material yang sama; tanah.
Itulah;
Makam.
"Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati."
Tulisan : Makam
“setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati”
Adakah keluarga muda yang sudah mulai mencicil rumah? Atau sedang berencana membeli rumah untuk keluarga kecil yang akan dibina?
Beberapa hari yang lalu ketika rapat pertemuan warga dengan pihak perwakilan dusun. Ada satu hal menarik yang saya dapatkan. Ada sesuatu yang selama ini mungkin tidak pernah saya pikirkan. Ketika saat ini mungkin di antara kita sedang sibuk membangun karir, kemudian merencanakan ingin tinggal dan memiliki rumah di suatu tempat. Pernahkah kita memikirkan, akan atau ingin dimakamkan di mana?
Ya, memikirkan pemakaman. Itu yang sama sekali tidak saya pikirkan sebelumnya bahwa sebenarnya salah satu syarat jika ada sebuah perumahan di bangun, itu termasuk ada alokasi untuk pemakaman warganya. Mungkin berbeda ceritanya ketika kita membeli di pedesaan, tapi diperkotaan, di lokasi yang luas tanahnya semakin hari semakin habis untuk pembangunan perumahan, jalan, dsb. Sempatkah kita berpikir, nanti kira-kira kita akan dimakamkan di mana? Oleh siapa? Apakah warga di sekitar kompleks kita? atau justru orang yang jauh.
Seringkali menemui, terutama di perkotaan ketika ada sebuah keluarga berduka, jarak sepelemparan batu tetangga yang memiliki warungnya tetap buka, juga berbagai hal lainnya. Sangat kontras ketika saya menyaksikannya di lingkungan desa. Dimana segala urusan terkait jenazah hingga pemakaman, semuanya di bantu oleh tetangga sekitar.
Kini, di generasi kita. Saat ini kita tengah menjejakkan kaki di tanah rantau, berkumpul dengan orang-orang yang mungkin baru kita kenal kemarin lusa atau beberapa pekan yang lalu. Saat kita sibuk memikirkan, ingin membangun rumah seperti apa, di kota mana, dsb. Jangan lupa untuk memikirkan ketika kita mati nanti, kita akan dikubur dimana.
Semoga kita dianugerasi tetangga yang salih dan salehah. Sebab itu adalah sebuah kenikmatan tak tertandingi dalam hidup bermasyarakat. Bukan rumah yang megah, bukan yang ditengah kota, melainkan tetangga-tetangga yang baik.
Malang, 6 Agustus 2017 | ©kurniawangunadi
604 notes · View notes
nandasmuseum · 8 years ago
Video
Maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.
tumblr
“Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang menyebut nama Allah di dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 114)
Kalau ada aparat yang main baku pukul kepada mahasiswa yang demo saja saya protes keras. Apalagi ini, orang mau shalat di masjidnya sendiri dihalang-tendangi.
Yang paling bikin saya geram, ini terjadi di tempat suci ketiga Ummat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tempat yang dulu jadi tempat bertolaknya nabi dari bumi menuju sidratul muntaha. Sudah begitu, ini dilakukan oleh aparat penjajah, dan penjajahan ini eksis di tengah-tengah dunia yang gemar sekali bicara freedom dan human rights. What the….
What is this? Ini apa namanya kalau bukan penjajahan yang biadab dan tak beradab sama sekali?
Pertama, dari sisi kemanusiaan ini sama sekali tak ada manusiawinya. Bahkan akses dari luar saja ditutup. Dulu pernah sekira tahun 2010 ada misi kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang membawa bantuan dari seluruh dunia dihadang oleh Israel. Salah satu relawan asal Indonesia gugur ditembak tentara zionis.
Kedua, dari sisi keimanan ini pantas dilaknat oleh ummat Islam sedunia. Bayangkan, ini adalah masjid yang menjadi bagian dari akidah dan memiliki nilai historikal bagi ummat Islam. Ini masjid yang jika seseorang shalat di dalamnya akan diampuni dosa-dosanya. Bagaimana bisa memasuki dan shalat di dalamnya dilarang? Bagaimana jika kemudian dialihfungsikan bukan lagi sebagai masjid tempat ibadah Ummat Islam?
“Urusin dulu negerimu, Pik. Baru urusin negeri orang.”
Iya, secara bangsa itu bukan bangsa saya.
Tapi secara kemanusiaan, yang ditindas disana itu manusia. Bukan kucing! Ada yang jahat sama kucing saja saya marah.
Tapi secara keyakinan, itu tanah suci dan masjid Ummat Islam. Nggak ada larangan dalam konstitusi negara kita untuk turut membela kemerdekaan bangsa lain. Bahkan pandangan politik luar negeri kita adalah politik bebas aktif. Bahkan preambule UUD 1945 jelas mengatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Masa kita melarang apa yang dibolehkan (diperintahkan) negara kita sendiri.
Well, jangan risaukan tulisan saya ini.
Risaukan saja kemanusiaan kita yang bergeming saat saudara kita ditindas.
Risaukan saja keimanan dan peran kita yang lagi-lagi kalah dengan Umar dan Shalahuddin yang pernah memerdekakan Palestina.
Risaukan saja apa hujjah kita di hari akhir kelak jika ditanya sudah berbuat apa untuk kebebasan Baitul Maqdis dan kemerdekaan saudara-saudara kita di sana.
— Taufik Aulia
341 notes · View notes
nandasmuseum · 8 years ago
Quote
Cintai dirimu. Agar dia sehat, berusia lebih panjang, bekerja lebih produktif, bermanfaat untuk orang banyak, selalu ada untuk keluarga, selalu bisa mempelajari hal baru untuk modal menjalani hidup dan berbagi ilmu pada yang butuh. Ajari dirimu menahan nafsunya pada yang tidak perlu. Mengajari dirimu adalah bentuk mencintai dirimu sendiri.
(via beningtirta)
Love yourself.
637 notes · View notes
nandasmuseum · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Karna yang terjaga itu jauh lebih dihargai dan istimewa.
Karna yang tersimpan rapat,
itu jauh lebih manis dan indah saat bersua.
karna cinta, bukan dinilai dari parasnya.
namun dari agama dan ahlaknya.
Karna wanita bukanlah barang dagangan yang tersebar bebas di dunia Maya.
namun, mereka ialah perhiasan dunia yang tak terbeli harga dirinya.
maka, jangan samakan wajah dan tubuhmu dengan barang dagangan.
yang wira-wiri mengisi lelaman sosial media.
ayo kita hargai diri sendiri
dengan menjaga dan menyimpan semua yang ada di diri
cukup untuk suami nanti.
.
.
Yang terlihat bebas di dunia maya,
itu biasa,
namun yang pandai menjaga dan menyembunyikan identitasnya
tentulah ia istimewa.
In shaa Allaah.
Project menulis tentang wanita (01)
235 notes · View notes