Goerge Rewel
Don't wanna be here? Send us removal request.
senengchaos-blog · 6 years ago
Text
Tumblr media
Saya dioperasi aktivis '98. Namanya dr. Ridho Ardhi Syaiful. Kejanggalan pertama kami rasakan ketika masuk ruang operasi RS Awal Bross Kalimalang, Bekasi, Senin lalu dan bertemu dokter bedah setelah menunggu selama kurang lebih setengah jam. Di tengah keheranan dengan rambutnya yang gondrong dia bilang, "Kita operasi, Bung. Udah siap kan?"
Berhari-hari saya hanya tiduran dan nyaris tidak bisa apa-apa sambil menanggung keheranan itu, masak dokter gondrong. Dokter bedah lagi.
Kami, yang ingin tahu lebih jauh, urung. Sebab, dia ada janji seminar di Riau. Baru ketika dijadwalkan kontrol pertama, kemarin sore, kami sempat bercakap selama beberapa menit, sebelum dia-agaknya-didesak panggilan telepon rumah sakit untuk membedah lagi. "Run, kamu mahasiswa kan? Nggak ikut demo?" tanya dia.
"Pengin banget, Dok. Kalo di Jogja pasti saya paksa ibu buat turun," jawab saya cengengesan.
Dia tanya saya ikut ekskul apa. Saya bilang di lembaga pers dan karena pemberitaan kami, kami kerap dipersoalkan dan diancam.
Kemudian dia cerita, kalau dulu dia juga ikut demo '98. "Nih bekasnya," kata dia menunjukkan bekas luka robek di kening sebelah kiri yang tertutup ujung rambutnya, dilanjutkan beberapa tusukan di dada sebelah kanan . "Dulu kita sampe nangis-nangis nulis surat wasiat," katanya menahan napas, menengok ke kanan kiri seperti melihat rekaman masa lalunya, sesaat sebelum aksi yang menentukan, diputar mengikuti pandangannya. Dia mendukung aksi protes mahasiswa dan masyarakat yang berlangsung hari ini.
Saya operasi usus buntu, lebih tepatnya peritonitis karena usus buntu sudah pecah dan infeksinya menyebar. Bahkan usus besar saya terdapat robekan kecil. Keadaan itu sangat berbahaya. "Untung ketolong, kalo nggak, nggak ketemu ibu lagi, Run," kata dia sambil beralih pandang ke ibu.
Saya tidak diizinkan untuk ikut aksi. "Udah, kamu mantau aja dulu," pintanya.
Nyawa saya ditolong aktivis '98.
📷: Take by mom
0 notes