Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

Panton Labu, 04 Desember 2017 Jabatan baru, unit kerja baru, rekan kerja baru. Pusing !!!! Tapi itu tandanya otak masih berfikir, semoga selalu dimudahkan langkah ini dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
9 notes
·
View notes
Photo

Alhamdulillah, dititip oleh Allah Subhannahuwata’ala jabatan baru. Semoga dengan dimudahkan langkah ini, bertambah pula kebaikan yang tumbuh di dalam diri ini. Amin
0 notes
Video
tumblr
Trying to tell something what i see. I think this is good for my self hahaha 😎😭😂
0 notes
Text
Pante Bidari, 09 November 2017
Terus berprasangka baik
Terus berdoa
Terus melakukan hal baik
Jangan panik, ada Allah.
Perbaiki Shalat
Kita mulai semuanya dari awal lagi
Kita mulai semua hal baik lagi
Walaupun selama ini uda sangat jauh dari Allah.
Ikhtiar dalam hati
Baca sesuatu yang bermanfaat
Insya Allah di berikan hasil yang terbaik
Amin
0 notes
Text
Rasanya kosong sekali hati ini . . . Bukan, bukan tentang cinta.
1 note
·
View note
Text
Asinglah
Kamu bilang, aku bukanlah aku yang dulu kamu kenal. Tentu saja. Siapa yang sanggup untuk tetap sama, semenjak sengaja dibuat menjadi pihak yang paling terluka? Aku tahu, kamu menyadari tingkahmu sendiri. Aku hanya tak bisa memahami, betapa kamu tak mampu bahagia selain menjadi sekejam ini.
Kata-kataku tajam, katamu? Kejujuran dan kebenaran terkadang menyakiti. Tapi tidak mematikan, seperti berjumpa dengan kebohongan yang tersulit dimaklumi. Karena, demi segala yang telah tiada dan masih tersisa dariku, sungguh tak ada yang sebening dan setinggi kasih sayang dan kepercayaanku kepada kamu.
Maka, kembalilah kamu menjadi seorang asing. Sepadani satu bagian dariku yang denyutnya telah kamu buat tak berdenting. Selanjutnya, aku berharap, kita tidak akan pernah bertemu lagi. Sebab, entah kapan dan bagaimana, aku sanggup memaafkan diriku sendiri, yang telah menyayangi dan mempercayai pengkhianat seperti kamu.
155 notes
·
View notes
Text
Much true !!!
Masih Soal LDR
Jomblo sama LDR itu beda tipis, bedanya kalo jomblo bisa nyari pacar, tapi kalau LDR harus setia sama yang namanya handphone (Raditya Dika, dalam Kambing Jantan).
Entah kenapa tiba-tiba inget sama quote itu. LDR atau dalam Bahasa Indonesia-nya dikenal dengan hubungan jarak jauh udah bukan hal asing lagi dalam jagat percintaan kawula muda masa kini. Rasa-rasanya nggak sedikit pasangan yang “terjebak” dalam hubungan tipe ini.
Banyak orang yang kontra dengan LDR. Mulai dari rawan bosen, rawan curiga, rawan selingkuh, sampai yang paling ekstrim rawan ditinggal nikah adalah alasan-alasan paling favorit yang digunakan tim kontra LDR untuk mengatakan bahwa LDR adalah hubungan yang amat sangat tidak disarankan.
Saya sendiri adalah salah satu pelaku LDR. Berarti saya tim pro LDR? Bukan. Saya sangat setuju dengan tim kontra LDR yang sejak awal sudah menjelaskan kepada saya apa saja resiko yang akan saya hadapi ketika saya memilih untuk LDR dengan pasangan saya. Mereka benar-benar benar. Namun selayaknya informed consent yang digunakan oleh tenaga medis untuk meminta persetujuan tindakan kedokteran, saya pun telah menyetujui segala resiko yang akan saya hadapi ketika saya memutuskan untuk tetap bertahan pada hubungan ini. Apakah resiko-resiko itu benar-benar terjadi? Jawabannya, ada yang iya, dan ada yang tidak.
Jadi, ketika kamu akan menjalani LDR, coba pikirkan kembali. Seberapa siap kamu menanggung segala resikonya. Seberapa kuat kamu menahan ajakan makan atau jalan berdua dengan teman lawan jenismu. Seberapa tangguh kamu untuk melakukan hal-hal di luar batas kemampuanmu tanpa meminta pertolongan teman lawan jenismu. Seberapa setia kamu melawan kata bosan. Dan seberapa sanggup kamu untuk bertahan di hubungan kamu.
Ketika kamu merasa tidak siap untuk LDR, saya sangat tidak menyarankan untuk melanjutkannya. Tapi yang perlu diingat, ketika kamu sudah terlanjur “terjebak” di dalam tim pejuang LDR, percayalah, jarak hanya ujian dimana setia adalah indikator kelulusannya. Nggak ada ujian yang nggak bisa ditempuh, bukan?
04/08/16 Ditulis 321 kilometer dari sesuatu yang saya sebut, cinta.
48 notes
·
View notes
Quote
Seseorang pernah berkata, jika tak bisa melupakannya maka cintai dengan sangat dalam sampai kau bosan. Lalu aku memilih pilihan yang kedua, sampai aku lupa ini sudah tahun yang keberapa aku tetap cinta.
Jadi sekarang, aku harus bagaimana jika aku semakin tergila-gila? (via sabityangtakterlupakan)
😊
391 notes
·
View notes
Quote
Bagi hati yang ragu, seribu buku suci takkan pernah cukup menasihati. Namun bagi hati yang ikhlas, satu kata pun terlalu banyak.
Gede Prama via Ibu Novi
Dan menurut pengalaman saya yang sedikit, ikhlas itu adalah buah dari ‘pohon’ keimanan kepada Allah Swt. Sulit mencicipi keikhlasan jika tak pernah menumbuhkan pohonnya. Saya pun menyimpulkan bahwa percuma membuat-buat statement ikhlas dalam hati atau lisan jika keimanan masih di situ-situ saja. Note to my self..
(via urfa-qurrota-ainy)
Bukan luka yg telah sembuh, tetapi hati yg telah menerima.
150 notes
·
View notes
Text
Jangan Berhenti Dulu
aku tidak cukup tahu apa yang benar kau alami sekarang, tidak cukup paham pula sedalam apa luka yang tengah kau emban. tapi melihat beberapa orang begitu terpuruk karena urusan perasaan, aku mengkhawatirkanmu.
aku khawatir jika sekarang kau pun tengah mengalami hal serupa, tengah dililit begitu erat oleh urusan rasa.
ah, barangkali memang aku berburuk sangka, aku mengada-ngada. tapi jika kau memang sedang begitu, aku ingin mengajakmu bangkit lagi.
jangan berhenti dulu, sebab jika kau terlalu lama berhenti, barangkali tanpa kau sadari itu yang membuat kita tak kunjung bertemu.
mungkin kalimat-kalimatku ini takkan sampai ke pangkuanmu, atau justru kau tak sengaja membaca dari ponsel kawanmu. aku tidak tahu. tapi jika kau membaca ini, percayalah kau tidak berjuang seorang diri.
ada seseorang di belahan bumi entah yang tanpa ia sadari pun sedang menunggu kau berbenah. barangkali ia sedang begitu semangat menambah kapasitas diri, menyelesaikan setiap inchi tanggup jawab, bahkan mungkin ia sama sekali tidak sedang disibukan dengan urusan perasaan, tapi ia bagianmu.
ada begitu banyak kemungkinan di depan, dari yang terbaik sampai yang menakutkan. jika kau berhenti sekarang, jika kau berhenti dalam kapasitamu yang sebenarnya masih banyak kurang, aku turut sedih meski cuma membayangkan.
jangan dulu berhenti, coba bangkit lagi. jika kemarin-kemarin kau mengharap kebahagian terlalu tinggi dari urusan perasaan dan akhirnya terluka, mungkin itu teguran karena kau belum belajar lebih banyak mengenali bahagia jenis lainnya.
jangan dulu berhenti, mari berbenah lagi. masih banyak jenis bahagia yang belum kita selami. mungkin kita dipertemukan justru saat kita tengah belajar berhagia pada hal-hal baru yang bukan tentang urusan perasaan. hingga tanpa perlu berlama-lama terombang-ambing dalam perasaan, Tuhan menggiring kita ke pelaminan.
jika sekarang kau masih berkubang luka, jika sekarang kau masih begitu dalam dihimpit kekecewaan karena urusan perasaan, jika sekarang kau belum bisa tenang karena begitu banyak penolakan dunia, jangan dulu berhenti, sebab pertemuan kita belumlah benar-benar dimulai.
379 notes
·
View notes
Audio
Senang pernah milikin dia. Halo tgl 8 juni 2014, banyak kenangan yg dijalanin
0 notes
Text
Heart Map.
Tidak pernah terfikirkan sebelum ini, saat-saat seperti ini akhirnya datang juga. Ketika diri sendiri merasa terlalu sepi untuk lari dari sunyi, namun terlalu enggan mencari yang mampu mendampingi. Seakan pe(rasa)an di dalam dada terlampau berharga untuk diberikan begitu saja.
Seakan kosong di dalam hati terlalu kecil untuk aku tutupi sendiri —padahal tidak. Semua bagai berpura-pura, namun bukan begitu sebenarnya. Aku hanya takut terluka, sebab segala pe(rasa)an yang aku kenal, belum ada yang berakhir bahagia.
Aduh.
Sesulit itukah pe(rasa)an yang menghampiri hati? Atau aku yang tidak berhati-hati menaruh hati?
Jika menyayangi berarti memberi hati sepenuhnya, aku tidak ingin mempertaruhkannya pada yang mahir meretakkan; kerana tidak pernah ada yang tahu telah sejauh apa aku mengutip serpihan hati satu per satu, mengumpulkannya, lalu menyatukannya lagi hingga sempurna, hingga tidak ada luka. Dan setelah hati sembuh, lalu semudah itu seseorang yang baru menghancurkan hati ini semula?
Aku tahu, tak baik terus begini.
Jika boleh memilih, aku ingin menggunting peta takdir. Agar tidak perlu melalui banyak hati, dan langsung sampai di pelabuhan terakhir. Tapi inilah perjalanan. Kaki bertugas melintasi dan hati mempelajari apapun ibrah yang diberi. -Humaira-
Inilah juga tentang menjalani, bertahan dan mendewasa dalam setiap pilihan. Allah hanya memberi sesuatu jika kita telah betul-betul bersedia memilikinya. Mungkin saja ada yang memang belum betul-betul bersedia — mungkin saja aku, mungkin saja kamu, mungkin saja entah. Meyakini hal-hal yang belum pasti memang tidak mudah, tapi lebih baik.
5 notes
·
View notes
Text
Ramadhan #19 : Hati yang Baik
Tulisan ini adalah bagian dari proyek 30 Hari menulis selama bulan Ramadhan 1437 H. Tulisan ini dibuat oleh ©kurniawangunadi dan akan dimuat pada pukul 03.25 setiap hari sepanjang bulan ramadhan. Semoga tulisan ini bisa memberi banyak pemahaman baik.

Hati yang baik tentu terbuat dari waktu, waktu yang panjang. Melintasi perjalanan hidup yang istimewa, entah dengan liku atau lurus terjaga. Ada pemahaman baik yang tumbuh dengan berbagai kejadian, ada ilmu pengetahuan yang berjatuhan bagai bulir hujan, ada keimanan yang terang benderang seperti matahari siang di langit yang tanpa awan.
Hati yang baik tentu tidak jadi begitu saja. Ada ujian yang membuatnya berhasil bertahan. Ada luka yang menyakitkan, tidak pernah hilang, tapi ia berhasil memaafkan. Ada perasaan yang penuh sesak akan kerinduan, tapi ia berhasil menahan diri.
Hati yang baik tidak dimiliki oleh sembarang orang. Hanya bisa dikenali oleh orang-orang yang melihat dunia dari kebaikan, bukan dari kecantikan dan ketampanan, apalagi popularitas dan kekayaan. Hati yang baik tidak dikenali dengan pakaian terkini, tidak juga dengan unjuk kebaikan dan kemesraan di keramaian.
Hati yang baik terbuat dari rasa syukur yang tak terhitung, dari kesederhanaan, dan dari ketulusan. Hati yang baik itu berada di jalan-jalan sunyi, jalan yang selama ini dihindari oleh banyak orang. Tidak menjanjikan ketenaran, juga tidak menjanjikan kemewahan. Hati yang baik menjanjikan kenyamanan dan ketenangan tentang hidup di dunia dan akhirat. Hati yang baik itu menentramkan kekhawatiran.
©kurniawangundi
[sumber gambar]
607 notes
·
View notes
Note
WHAT IS YOUR FAVORITE INANIMATE OBJECT?
when the lamps light on !!
0 notes