#SAP4
Explore tagged Tumblr posts
wisteriagoesvroom · 10 months ago
Text
please someone pat me on the top of my head... i've been so so brave... (dealing with SAP4 HANA again)
13 notes · View notes
letra-vagabunda · 9 months ago
Note
horrible eres
andaba con el pendiente, sap4 perr4 😝
0 notes
acopyofourminds-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Pilkada DKI memang jadi berita hangat yang sering banget dibicarakan beberapa bulan belakangan ini. Apalagi di masa kampanye dan sampai jelang Pilkada DKI putaran kedua ini, ada isu pidana yang menjerat salah satu calon gubernur yang ga kalah hangat juga. Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok sampai saat ini masih menjalani persidangan pada kasus dugaan penodaan agama yang menjeratnya. Kasus ini bermula dari postingan Buni Yani di Facebook berupa penggalan video pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang diduga menista agama. Nah, sebenarnya saya tidak ingin terlalu membahas kasusnya, tapi saya ingin menunjukkan bahwa berita tentang Ahok ini bisa tersebar dan diketahui bahkan seluruh warga Indonesia melalui peran media massa dan media digital.
Seperti yang kita tahu, Facebook adalah asal muasal dilaporkannya Ahok dan juga Buni Yani ke kepolisian. Media lain yang juga berperan adalah Youtube, sebagai media terunggahnya video tersebut. Kemudian, media konvensional akhirnya memberitakan pula. Sebut saja Kompas, dengan sejumlah channel yang ia punya, yaitu Kompas.com, Kompas TV, dan Harian Kompas cetak. Dengan berperannya media konvensional dalam pemberitaan kasus ini, orang-orang yang tidak menggunakan Facebook atau media sosial juga bisa mengetahui duduk perkara dalam kasus yang masih terus bergulir itu.
Gambar yang saya cantumkan ini sebagai gambaran bahwa sebenarnya konten berita yang disebarkan oleh Kompas adalah sama, namun menggunakan berbagai platforms berbeda supaya dapat menjangkau banyak orang.
sumber :
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/11/07/13594091/buni.yani.bantah.sunting.video.ahok.di.pulau.seribu
https://twitter.com/kompastv/statuses/795525211445596160?lang=ms
https://www.youtube.com/watch?v=wK5YakkNaFw
Putu Intan R.C-1506755624
2 notes · View notes
mediamuse-blog1 · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Benang Merah antara Medium is the Message dan Media Convergency
McLuhan mengatakan bahwa pesan dari konten dalam suatu media tidak sepenting pesan yang dibawa oleh media itu sendiri. Setiap media memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga dapat membawa dampak atau perubahan yang berbeda-beda meski kontennya sama. Setiap dampak atau perubahan yang ditimbulkan tersebut merupakan ‘pesan’ yang perlu kita sadari keberadaannya. Hanya dengan menyadari 'pesan’ dari tiap media tersebut kita dapat mengantisipasi dan mengontrol dampak atau perubahan yang mungkin ditimbulkan.
Nah, hal ini menjelaskan mengapa manusia berkomunikasi menggunakan lebih dari satu media. Dengan kata lain, media convergency yang dapat dimaknai sebagai beragamnya jenis media, terjadi karena adanya kesadaran bahwa medium is the message (tiap media punya dampaknya sendiri-sendiri) sehingga manusia butuh beragam alternatif cara/media untuk mengomunikasikan sesuatu. Sebaliknya pula, media convergency sekaligus menjadi tantangan bagi manusia untuk bisa memilih mana media yang paling tepat digunakan untuk mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan.
Ribet ya?! Gini gini…
Ambil contoh, dewasa ini telah berkembang beragam platform media sosial. Dua diantaranya yang cukup populer adalah Twitter dan Instagram. Twitter dan Instagram tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Tidak seperti Twitter yang menekankan efisiensi (sifatnya menyajikan informasi cepat dan sederhana karena ada batasan karakter), Instagram lebih menekankan pada pentingnya elemen visual untuk menarik orang yang melihat pesan di dalamnya. Oleh karena itu, pilihan akan menggunakan Twitter atau Instagram untuk menyampaikan suatu pesan tentu akan disesuaikan dengan dampak yang ingin ditimbulkan pada si penerima pesan. Di sisi lain, Twitter dan Instagram sendiri hadir karena adanya kesadaran bahwa manusia membutuhkan media yang berbeda untuk mencapai tujuan yang berbeda pula.
Btw, media convergency itu selain dapat dimaknai sebagai beragamnya jenis media juga dapat dimaknai sebagai pemusatan berbagai fungsi teknologi/media. Contoh gampangnya adalah bagaimana smartphone kita dapat digunakan untuk mengakses beragam platform media sosial, aplikasi, dan fitur-fitur yang mengadopsi media sederhana dalam kehidupan sehari-hari (mulai dari kalkulator, alarm, kamera, hingga radio).
Semoga nggak bingung lagi dengan bahan pertemuan keempat kelas PTIK yang banyak itu, ya. Ada hubungannya kok!
Referensi: David, Tabitha. 2016. How 'The Medium is The Message’ with Social Media. Diakses dari http://www.vapartners.ca/the-medium-is-the-message/ pada 1 Maret 2017 pukul 3.58 PM
Sumber Gambar: https://onsizzle.com/i/dunia-sebelum-adanya-social-media-linkedin-pinterest-youtube-foursquare-instagram-1711404
- Hasna Shabrinisa (1506736045)
1 note · View note
techloops-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Media Convergence
Seperti yang diketahui, smartphone telah menjadi proses dari konvergensi media karena terjadinya penggabungan berbagai media didalamnya sehingga segala sesuatu sudah dapat dilakukan melalui smartphone seperti menelepon dan sms, memotret, merekam video, dan yang sangat menonjol ialah internet. Setuju, bukan? Melalui internet tersebut,  platform-platform media lain yang sebelumnya belum tersedia pada handphone biasa (GSM/CDMA) kini telah dapat diakses pada smartphone seperti chatting, menonton televisi melalui streaming, dan lain sebagainya. Meme diatas menggambarkan betapa manusia sudah sangat ketergantungan dengan smartphone sehingga ingin benda tersebut “hidup” didalamnya karena segala hal sudah dapat dilakukan melalui smartphone yang tentunya disokong dengan kekuatan internet.
Dengan ketergantungan ini, dapat diinterpretasikan bahwa manusia sudah enggan kembali kepada handphone biasa, yang dimana dalam meme tersebut digambarkan manusia yang sebelumnya merasa baik-baik saja tidak terkoneksi dengan gadgetnya setiap waktu, namun setelah menggunakan smartphone mereka menjadi “butuh” untuk terkoneksi secara terus menerus. Segala penyatuan media ini pada akhirnya memudahkan masyarakat dalam mengakses konten media yang berguna bagi diri mereka masing-masing. Dengan ini, dapat terlihat bahwa telah terjadi perubahan sikap masyarakat akibat menggunakan smartphone, yang menggambarkan istilah “the medium is the message”. Message disini bukan hanya sekedar apa yang tampak dari smartphone tersebut seperti isi atau kegunaannya, melainkan pesan yang berisi sesuatu yang ada dibaliknya yaitu efek yang ditimbulkan dari teknologi tersebut berupa manusia yang hidupnya kini sangat bergantung pada smartphone yang mereka miliki.
- Dayintani Kirana (1506756431) -
Image source: https://buttonsonabrick.files.wordpress.com/2014/04/before-smartphone-meme.jpg
1 note · View note
z2v · 8 years ago
Video
youtube
When media (and technology) convergence goes way, way, too far. 
Video di atas merupakan cuplikan sebuah episode dari sebuah serial Netflix, Black Mirror. Masing - masing episode membahas hal yang berbeda, dengan dunia yang berbeda, namun semuanya berkaitan dengan pengaruh teknologi bagi kehidupan manusia.
Episode Nosedive menggambarkan kehidupan di masa depan, ketika semua teknologi dan media yang kita gunakan telah berkonvergensi ke dalam sebuah device kecil yang portable: alat pembayaran, hiburan, pencari informasi, media sosial, dan lain - lain.
Sounds harmless, huh?
Yup, sekilas memang tidak berbahaya. Lagipula, hari ini hal - hal yang sudah disebutkan di atas juga hal yang sudah umum ada di smartphone segala umat.
Tapi, satu hal yang dieksplorasi episode ini adalah bagaimana kemudian self-worth dari masing - masing individu dinilai dari rating (seperti Zomato, Go-Jek, Uber, dan IMDB) yang didapatkan. Fitur penilaian atas orang lain yang saat ini hanya terjadi di otak kita menjadi sebuah fitur yang terintegrasi ke teknologi yang dipakai. Konvergensi yang terjadi tentu sangat merubah hidup dan interaksi sosial yang terjadi di masyarakat.
McLuhan berkata bahwa “medium is the message”. Apabila kita melihat teknologi masa depan seperti itu adalah sebuah medium, apakah pesan yang bisa kita simpulkan “our future is going to be THAT superficial"?
- Mohammad Zubair Al Kaubraa (1506756141)
1 note · View note
converge-in-media-blog · 7 years ago
Text
How Intertextuality Encourage Independent Media Producers
Produksi film seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang ekstravagan dan membutuhkan banyak sumber daya dan uang, juga teknologi yang mumouni. Namun, sekarang sudah banyak sineas yang memgembangkan produksi film secara independen. Saya mengenal dan kebetulan sedang terlibat di dalam sebuah crew yang memproduksi film horror, yaitu Creepeek Production (youtube.com/creepeek). Maulana Ibrahim, sutradara sekaligus pendiri team kami, juga mengawali karirnya sebagai sineas dengan segala keterbatasan yang ada. Mulai dari alat yang tidak memadai, hingga kesulitan dana.
Namun, media konvergensi membantu kami untuk memasarkan film kami secara independen melalui Youtube (youtube.com/creepeek). Mungkin kami memang belum mendapatkan profit secara konstan, namun kami sudah bisa membangun engagement dengan penonton. Channel kami sudah mendapatkan 1031 subscriber pada saat saya menulis tulisan ini.
Setelah mempelajari media konvergensi, saya kemudian ikut menelaah apa yang mendorong tingginya engagement penonton terhadap film yang kami produksi. Jawabannya adalah intertextuality. How come?
Film-film yang kami produksi berkisar pada kisah horror di kampus yang kami dapatkan dari lingkungan kampus sendiri. Hal ini membuat teman-teman mahasiswa bisa merasakan intertextuality dari kisah yang kami angkat di film dan kisah yang mereka alami di kampus. Salah satu contohnya, Vinka Aldavia (Ilmu Komunikasi 2016), ia pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan di lift sebuah gedung di kampus. Vinka mengaku sangat menyukai film kami di episode 2 yang membahas tentang kejadian horror di lift kampus.
Dari sini saya dapat menyimpulkan bahwa, keputusan kami untuk mempertahankan intertextuality dalam film-film kami merupakan keputusan yang baik. Ke depannya kami akan berusaha mengembangkan film-film yang tidak hanya berkualitas, tapi juga dapat membangun engagement dengan penonton setia kami.
Intertextuality does matter.
[Wanna check the intertextuality by yourself? Go to Creepeek Production’s Youtube channel (youtube.com/creepeek)]
-Agnes Alvionita, 1606825644
0 notes
budakteknologi-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
How Time Flies!
Dulu sekitar 5 sampai 10 tahun yang lalu diajak kondangan sama ibu bapak saya undangannya berupa kertas tebal berlapis plastik bening. Sekarang jauh lebih canggih. Gak perlu ditenteng, penyebarannya bisa lewat medsos, dan ada barcode buat nunjukin letak lokasi via Google Maps!
“Medium is the message.” -McLuhan
Picture: Kakaknya teman saya, Christy Farisa.
0 notes
media-master-blog1 · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Nonton Di Mana Aja?
Sekarang dengan berbagai fasilitas streaming seperti Netflix, Hulu, Hooq, Iflix, dan masih banyak lagi (yang legal maupun illegal), sudah sangat memungkinkan untuk bisa nonton film, bahkan siaran TV di Laptop atau di Smartphone! Segampang subscribe dan bayar, maka dimanapun asal ada jaringan yang kuat, bisa nonton sepuasnya.
0 notes
earlyowls-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Di era digital ini tidak heran apabila teknologi yang ada semakin lama semakin canggih, salah satunya adalah televisi. Televisi terus-menerus mengalami kemajuan, yang mana saat ini munculnya istilah Smart TV. Smart TV sendiri merupakan sebuah kemajuan teknologi dimana pesawat TV tidak hanya dapat menerima siaran TV tetapi juga mempunyai kemampuan untuk mengakses internet. Dengan Smart TV, Kita bisa live streamming konser artis favorit kita tanpa perlu datang langsung ke konser mereka dengan biaya yang mahal. Selain itu, dengan Smart TV kita juga bisa menyaksikan sinetron atau acara tv favorit kita yang tidak bisa kita tonton. Smart TV memungkinkan kita untuk memutar ulang, menghentikan, bahkan menyimpan tayangan TV yang ingin kita tonton di waktu luang kita. Kemudahan itulah yang kita rasakan dengan adanya Smart TV ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa Smart TV bisa menjadi contoh dari “The Medium is the Message” yang dikemukakan oleh Mc Luhan. Karena hal ini menjelaskan Bagaimana Smart TV mengubah kebiasaan kita dalam mengakses pesan melalui televisi. Selain itu, Smart TV juga merupakan Konvergensi media. Hal ini terbukti bahwa selain untuk menonton acara tv, Smart tv juga bisa digunakan untuk mendengarkan musik, membuka youtube, skype dan aktifitas lainnya.
Sumber :  http://www.digitaltrends.com/home-theater/best-smart-tvs/
0 notes
keluargabeji-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Bisa Jadi Mesin Fotokopi, Bisa Juga Jadi Scanner
Secanggih-canggihnya E-Book atau file (dalam bentuk digital) lainnya menggantikan kertas. Tetep aja kan kita masih bisa melihat kertas di kehidupan kita sebagai tempat untuk menempatkan tulisan kita. Makalah, Fotokopian, dan Skripsi yang dicetak di atas kertas masih berlaku di Indonesia. Bagaimana cara kita dapat mencetak tulisan di atas kertas tersebut? Tentu dengan menggunakan Printer! Printer itu memang menjadi hal yang primer untuk mencetak tulisan, ya memang sih jaman sekarang terdapat mesin fotokopi yang bisa nge-print, tapi kan Printer tetep yang lebih simple buat mencetak (lebih sering disebut Nge-Print).
Nah, sekarang Printer ga cuma jadi media untuk Nge-Print aja nih! Tapi juga bisa jadi tempat fotokopi dan scan! Wah, bentuknya yang simple tapi bisa melakukan fungsi utama yang dimiliki oleh mesin fotokopi yang segede gaban, tentu membuat printer menjadi barang yang multifungsi! Selain itu, seperti yang saya sebutkan di atas bahwa printer juga dapat menggantikan Scanner sebagai alat untuk memindahkan file analog menjadi file digital. Printer Multifungsi ini merupakan salah satu perwujudan dari Konvergensi Media. “Semua tumbuh jadi satu” itulah istilah yang saya gunakan dalam menganalogikan Printer multifungsi ini.
Cakra Rian Ramadhan (1506756324)
Sumber Gambar: http://www.chip.co.id/news/accessories_peripheral/6208/tiga_printer_multi_fungsi_dari_pixma
0 notes
techmass-blog1 · 8 years ago
Text
A Glimpse of Negative Effects in Media Convergence (Despite All the Positive Effects It Has)
Entering the globalization era, media now becomes the high core of civilization, either to socialize, to get the information, and many more. Growing up as a millennial, I do realize that all forms of media can’t live separately as the lines between them are getting blurred day by day. 
We used to see mobile phones as a communication tool that was used to only make a phone call or to text your significant other, probably; but now, the importance of mobile phone as an example of media convergence has emerged thoroughly. Movie preview, mp3, games, video, camera, and even television remote are all those contents that are highly consumed nowadays, call it by adults, teenagers, and even children (who aren’t actually appropriate enough to consume it, anyway). 
The fast pace of this modern era keeps getting thicker each time the technology boosts up their levels. However, the mistreat of this media convergence is not a rare thing to be found in public, as I may say. As the internet connects people to grow closer and closer, all contents can be accessed without any strict gatekeeper. The use of mobile phone which becomes effective as a video or camera is now mistreated by people, especially the young adults. For example, the production of amateur soft-porn by high school students can be found everywhere, even in local or international scale. And that escalated quickly, well, thanks to the hi-tech mobile phone. 
If I discuss the core problem of this media convergence way deeper, it would be a long post to go. However, at least we can see a glimpse of its negative effects despite all the positive influences for public. Now, it is our job to anticipate this modern era with more awareness and to analyze the development or the advantages-disadvantages before it gets tricky and becomes bad viruses in local, regional, and also the global scale.
Written by Adelia Dinda Sani / 1506727734
0 notes
acopyofourminds-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Pernahkah kamu menghubungi keluarga, teman, atau kerabat menggunakan surat? Hal ini terjadi sekitar belasan hingga puluhan tahun yang lalu. Pada saat itu surat menyurat masih menjadi suatu alternatif pilihan untuk berkomunikasi dengan orang yang terpisahkan jarak geografis satu sama lain. Namun bayangkan saja jika saat ini kita masih berkomunikasi dengan orang lain menggunakan surat, proses penyampaian informasi tidak akan dapat berjalan secepat dan selancar saat ini. Kita harus menunggu surat kita sampai kepada orang yang kita tuju, kemudian orang tersebut membalasnya dan kita masih harus menunggu surat balasan tersebut sampai kepada kita. Maka dari itu, surat sudah sangat jarang digunakan lagi pada saat ini.
Manusia sangat diuntungkan dengan adanya inovasi yang dapat menggantikan surat menyurat karena kita dapat berhubungan dengan orang lain secara cepat, intens, dan dengan biaya yang tidak mahal. Kita bisa menggunakan email, SMS, chat, dan sebagainya. Ditambah lagi, saat ini kita dapat bertukar pesan secara berkelompok dengan adanya group chat. Hal ini pun mengubah kebiasaan dan hidup manusia. Manusia sudah tidak membutuhkan amplop dan perangko lagi, yang mereka butuhkan adalah smartphone dengan pulsa dan internet di dalamnya. Manusia pun tidak perlu untuk menunggu datangnya surat selama berhari-hari, karena dengan sekali klik, pesan yang ingin kita sampaikan kepada seseorang akan langsung terkirim. Fenomena ini dapat dikaji dengan gagasan McLuhan “medium is the message”. Konsep “medium is the message” berbicara tentang bagaimana suatu karya atau inovasi dapat mempengaruhi dan membuat perubahan dalam kehidupan manusia.
Selain itu, sekarang ini melalui email, kita juga dapat terhubung dengan berbagai macam fitur, seperti drive untuk menyimpan file, untuk membuat formulir atau kuesioner, kita juga dapat menyimpan foto, calendar untuk menandai jadwal penting kita sehari-hari, terhubung dengan media sosial, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kita sudah mendapatkan berbagai macam fungsi yang dapat memudahkan kehidupan hanya dengan satu macam teknologi. Hal inilah yang disebut dengan konvergensi media, yaitu pengintegrasian media-media menjadi satu. Tentunya, hal ini sangat memudahkan kehidupan manusia karena kita tidak perlu repot-repot dan cukup menggunakan satu platform yang bisa mencukupi kebutuhan kita.
Sumber gambar : http://www.pinterest.com
- Izza Namira (1506736442)
1 note · View note
techloops-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
KONVERGENSI MEDIA DALAM FILM HOLLYWOOD
1. Samantha; Her (2013)
Sebuah film romance bertajuk Her (2013) yang disutradarai oleh Spike Jonze ini menceritakan kisah asmara seorang letter writer bernama Theodore (Joaquin Phoenix) dengan Samantha (Scarlett Johanson). Siapakah Samantha di dalam cerita ini? Karyawan swasta? Ibu rumah tangga? Jika anda menjawab serupa, selamat, jawaban anda salah. Samantha di dalam cerita ini merupakan  OS1, yaitu operating system berbasis artificial intelligence pertama di dunia yang baru dibeli oleh Theodore. Kecanggihan konvergensi Samantha (OS1) di dalam film ini dapat dikatakan luar biasa. Samantha dikatakan sebagai konvergensi media karena Anda dapat menyuruhnya untuk memutarkan lagu favorit anda, mengorganisir email, membacakan email, membacakan berita, bahkan mengetik pesan untuk orang yang anda tuju cukup dengan memberikan perintah melalui suara Anda. Cerdas sekali, bukan? Bahkan saking cerdasnya, Samatha dan Theodore pun kemudian saling jatuh cinta dan kemudian menjalin hubungan asmara satu sama lain.
2. Jarvis; Iron Man (2008)
Tak ada yang tak tahu superhero ciptaan Marvel ini dan asistennya yang cerdas, JARVIS (Paul Bettany) yang selalu membantu Iron Man (Robert Downey Jr.) dalam aksinya. Namun, apakah kalian tahu bahwa JARVIS merupakan singkatan dari Just A Rather Very Intelligent System? Ya, sesuai dengan namanya, Jarvis merupakan teknologi artificial intelligence yang dikomputerisasi yang bertugas mengorganisasi segala kebutuhan Tony Stark, khususnnya segala hal yang berkaitan dengan sains dan teknologi. Dalam Iron Man 3 (2013), peran Jarvis terlihat lebih banyak dibandingkan film Iron Man sebelumnya. Di film tersebut Jarvis dapat mengirim puluhan Iron Man dari Stark Industries ke tempat yang berjarak ratusan mil, hanya dalam waktu kurang dari 5 menit. selain itu, Jarvis juga dapat memberikan berbagai data berupa informasi seputar musuh yang akan dihadapi oleh Iron Man. Jarvis tak jarang sering memberikan nasehat- nasehat untuk Iron Man dalam bentuk audio.
3. Facebook; The Social Network (2010)
The Social Network merupakan film yang menceritakan kisah Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) dalam mendirikan Facebook. Facebook sendiri baik dalam The Social Network maupun di dalam kehidupan nyata merupakan bentuk konvergensi media dalam wujud social media yang memiliki fitur yang sangat lengkap dan sangat mudah digunakan. Kita dapat berbagi pesan baik melalui wall atau chatting, berbagi foto dan video dengan teman, bahkan kita juga dapat bermain game online melalui Facebook seperti Farmville, The sims Social, ninja saga, dan masih banyak lagi. Bahkan berbagai perusahaan pun tertarik untuk mengiklankan produk - produk perusahannya pada Facebook Ads. Luar biasa, bukan?
Written by: Chriselda Armani (1506686311
Source: www.imdb.com, www.facebook.com
1 note · View note
z2v · 8 years ago
Text
Jangan Makan Dulu! Foto Duluu!!
Tumblr media
The medium is the message merupakan konsep yang ditawarkan oleh McLuhan. Medium adalah perpanjangan dari diri manusia, sedangkan pesan merupakan efek yang terjadi akibat medium tersebut.  Sebelum adanya media sosial bernama Instagram atau Snapgram, orang-orang tidak merasa harus memotret dan mengunggah makanan sebelum hendak dinikmati. Tetapi, munculnya Instagram dan Snapgram mendorong orang-orang untuk mengunggah makanan yang disertai dengan lokasi makanan tersebut berasal, sehingga akhirnya menjadi kebiasaan.
Oleh Vir Risky Kustiani, 1506756311
0 notes
media-master-blog1 · 8 years ago
Text
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang...
Tumblr media
“Setiap harinya aku pun terus bertanya-tanya mengapa pemilikku mulai berpaling dariku. Ternyata...itu semua karenamu! Tak ayal lagi, semenjak ada kamu, aku berubah menjadi usang.”
Adanya konvergensi media merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi. Penggabungan berbagai jenis media ini memudahkan kita untuk melakukan berbagai macam hal dalam satu waktu, tapi masyarakat menjadi lupa bahwa segala sesuatu yang praktis dan efisien itu tidak selamanya selalu baik.
Sumber:
https://www.google.co.id
0 notes