#SDM Sadar
Explore tagged Tumblr posts
Text
RTI Second Appeal: Information Denied in Uttar Pradesh
Welcome UPICR20240000149 UTTAR PRADESH INFORMATION COMMISSIONSecond Appeal under section 19(3) of the Right to Information Act, 2005Appeal Registration Number – A-20241102395Appeallent’s ParticularsApplied Date : 30/11/2024 10:18:18 AM Name Yogi M P SinghGender MaleState UTTAR PRADESHDistrict MIRZAPURTown/Village मिर्जापुरPincode 231001Mobile Number 7379105911Email [email protected]…
7 notes
·
View notes
Text
Grievance Inquiry Regarding Tehsildar District Mirzapur
Grievance Status for registration number : GOVUP/E/2024/0090596Grievance Concerns ToName Of ComplainantDayanand SinghDate of Receipt11/12/2024Received By Ministry/DepartmentUttar PradeshGrievance DescriptionToDistrict MagistrateDistrict-Mirzapur, Uttar PradeshSubject- The matter concerns the dereliction of duty by sub divisional magistrate Sadar in presenting the report before the most respected…
3 notes
·
View notes
Text
Grievance Status: PM Kisan Samman Nidhi Applications
Grievance Status for registration number : GOVUP/E/2024/0091353Grievance Concerns ToName Of ComplainantKeshav Pratap Singh alias Tantrik K P SinghDate of Receipt14/12/2024Received By Ministry/DepartmentUttar PradeshGrievance DescriptionAn application under Article 51 A of the Constitution of India to make inquiry regarding the application submitted for Prime Minister Kishan Samman Nidhi which…
#Deputy Director of Agriculture#india#irregularity and corruption#news#PM Kisan Samman Nidhi#poetry#politics#SDM Sadar
3 notes
·
View notes
Text
Nice
Aku ceritanya memang sedang mau take the day slow (kerjaan padahal banyak banget) tapi kebetulan Selasa aku gaada kelas kuliah (yeay!). Jadi pagi tadi bangun jam 8, turun, ngopi, sarapan, terus sempat banget baca Dream Count-nya Adichie sampai jam 10 baru mandi. Pas di kereta Duolingo Chinese seperti biasa, terus kepikiran: ah ke Perpusat UI dulu deh mau pinjem buku prep TOPIK, kemarin belum sempat jadi ke sana soalnya jam 16 udah tutup Koleksi Khusus-nya. Akhirnya sampailah di Perpusat kayanya tadi jam 11-an lewat apa 11.30 gitu.
Sesampainya di Lantai 4, Ibu yang jaga di pintu minta isi daftar pengunjung di gform terus kuisi dan ku-submit: “sudah ya, Bu.” Mulailah aku wandering around. Aku udah punya nomor buku-nya sih sebetulnya, hasil browsing di lib.ui, tapi lihat-lihat juga nyari kali aja ada buku yang bisa kubaca, tentang geologi Korea kek gitu. Rupanya Bahasa Korea-ku belum se-advanced itu untuk tahu itu buku judulnya apa atau tentang apa wkwkw. Yaudah. Beres tuh kepilih dua buku. Bukan buku yang awalnya pengen kupinjam hasil browsingan dari lib.ui btw.
Nah itu ya, Perpusat UI tuh PANAS BANGET. Itu udah menjadi keluhanku sejak lama, karena ku sebetulnya pengen banget kerja di sana karena internetnya pasti lebih stabil daripada di ruanganku yang mayan painful ini. Jadi tadi pas lagi browsing buku di gang-gang kecil antar shelves pun aku keringetan banget sampe pas Ibu-nya lagi ngescan buku buat didaftarin untuk dipinjam, aku akhirnya berdiri depan kipas angin besar sambil angkat-angkat kerudung (gaada orang lain di ruangan itu selain aku dan si Ibu). Terus Ibu-nya akhirnya nanya “panas ya Mbak?” “Iya, Bu. Ibu emangnya nggak kepanasan duduk di sini seharian? Ini emang Perpusat UI nggak ada AC, Bu? Dulu pas dibangun pasti ada AC-nya kan?” Eh dari situ berujung beliau curhat panjang lebar dari Rektor sekarang nggak pernah berkunjung (ku bilang “Iya, Bu, nanti kalau saya ketemu akan saya sampaikan”, lah kapan juga gua ketemu Rektor kan), sampai dia curhat di pernah di semua bagian di UI: dari Keuangan, SDM, sampai akhirnya dia sekarang ditugaskan di Koleksi Khusus di Perpusat. Dia juga cerita pas dia di Keuangan sempat difitnah orang, kalau dia istri ke-dua, sampai dia bilang dikasih bros sama temannya pas lebaran kemarin karena ku puji brosnya bagus. Brosnya gambar kelinci ada kristal-kristal kecilnya, beneran bagus. “Iya, Mbak, dulu tuh saya kalau belanja padahal jauh-jauh deh, ke Mangga Dua, Pasar Baru, Tamcit. Sekarang mah boro-boro, udah tua, udah gak mikirin duniawi lagi.”
Itu ngobrol sampe ada kali 45 menit tadi. Dari yang awalnya ku berdiri sampai ditawarin duduk. Terus mungkin Ibu-nya sadar kali ya udah curhat banyak banget, terus dia berdiri dan nganterin aku sampai ke lift. Dia juga protes anaknya bayar UKT mahal-mahal di UI tapi fasilitasnya buruk, Perpusat panas, terus sekarang orang tuh kerja sombong-sombong, “dulu tuh ya, Mbak, semua orang dirangkul. Saya yang cuma lulusan SMA gini ya tetap diajak ngobrol sama Prof-Prof, Doktor. Sekarang mana ada.”
Aku gak tau apa yang bikin orang gampang banget open ke aku (kita literally baru ketemu pertama kali tapi ku sudah tahu bahwa dia pernah dipinjami temannya uang 100 juta tapi orang ini pas mau dipinjem balik 25 juta nggak kasih, jahat banget dah orang), tapi ya ku syukurin aja. Mungkin muka aku emang kaya orang baik. Dan ya aku skill mendengarkan orang mah udah bukan punya lagi, tapi amat sangat jago (skill yang tumbuh kalau kamu adalah anak perempuan pertama dan lalu kuliah di tempat yang isinya cowok-cowok semua yang banyak omong tapi sebetulnya kamu tahu kamu lebih pinter dari mereka). Ibunya sempat nanya kalau aku gimana, aku cuma cerita kalau baru pulang kuliah. Terus biasa lah dari situ ditanya, “Keluarga?”, ya ku bilang aja aku dua bersaudara, adikku sudah menikah dan melahirkan, tapi aku sendiri sekarang belum menikah. “Minta doanya aja ya, Bu.” “Iya, Mbak, saya juga dulu menikahnya setelah umur 30. Percaya aja sama Allah: rejeki, jodoh, mati, itu semua sudah diatur, Mbak.”
Terus yaudahdeh, beres ngobrol ku jadi berrefleksi aja. Banyak sih yang kupikirin: ‘that was a very nice interaction’ kata aku teh. Di satu sisi aku berharap dengan dia bisa sharing ke aku kaya gitu dia bisa lebih plong (cukup kelihatan bahwa Ibunya lumayan kesepian, kebayang sih sehari-hari kerjanya nungguin buku kaya gitu doang, siapa coba yang ngajak ngobrol), aku pun sebetulnya ya belajar banyak juga dari Ibunya: bahwa orang ya bakal ada aja yang jahat sama kita sebaik apapun kita (well, bukan jahat sih, lebih ke: prinsip hidupnya beda, apa yang di-value beda). Terus yaudah, I wish more people were nicer. It really didn’t cost anyone anything just to listen, to be kind, nyapa, nanya kabar. Yang kuperhatikan sekarang (akupun termasuk) orang tuh jutek-jutek banget, udah kek orang Jerman. Padahal gaada salahnya senyum, ngomong dengan nada yang nggak tinggi, konfirmasi baik-baik, nggak usah ngerasa di-accuse dan nge-accuse balik, kalaupun emang kita buat salah ya minta maaf kalau emang nggak tahu. Ini aku nggak tahu juga lagi di konteks apa, tapi akhirnya aku jadi pengin bikin tulisan aja reminder ke diri aku sendiri: “be kind Non, be nice, orang hidupnya udah susah, jangan sampai ketemu lo mereka ngerasa hidup mereka makin susah, the least you can do is to smile at them and make their day better.”
Udah gitu aja.
Sebetulnya masih ada yang mau dishare recap seminggu kemarin ngapain aja terutama weekend karena ketemu teman-teman Oxford di Jakarta! Dan habis nonton Jumbo juga! Tapi sharing bagian ini-nya nanti lagi aja. Mau kerja dulu.
Ciao!
Gedung A 15 April 13:29
3 notes
·
View notes
Text
Tren Layanan Konsultan Manajemen 2025: Fokus pada Sustainability dan ESG
Di tahun 2025, dunia bisnis mengalami pergeseran besar dalam prioritas dan strategi. Tidak hanya tentang pertumbuhan dan profitabilitas, kini keberlanjutan (sustainability) dan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi elemen penting dalam pengambilan keputusan perusahaan. Hal ini mendorong transformasi besar pada layanan konsultan manajemen, yang kini tak lagi hanya fokus pada efisiensi operasional, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas.
Perusahaan yang ingin tetap relevan dan kompetitif kini semakin menggandeng jasa manajemen konsultan yang memiliki pemahaman mendalam tentang sustainability dan ESG. Artikel ini akan membahas mengapa tren ini berkembang pesat, dan bagaimana bisnis Anda bisa mengambil langkah strategis dengan bantuan konsultan profesional.
Apa Itu Sustainability dan ESG dalam Dunia Bisnis?
1. Sustainability: Lebih dari Sekadar Ramah Lingkungan
Sustainability dalam konteks bisnis merujuk pada praktik yang mendukung keberlangsungan jangka panjang secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ini mencakup efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga pemberdayaan masyarakat lokal dan rantai pasok yang adil.
2. ESG: Kerangka Kerja untuk Bisnis Bertanggung Jawab
Environmental, Social, and Governance (ESG) adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menilai kinerja non-finansial perusahaan. Ketiga aspek ini menjadi indikator penting bagi investor dan konsumen dalam mengevaluasi reputasi dan nilai jangka panjang sebuah perusahaan.
Environmental: dampak terhadap lingkungan (emisi, limbah, energi)
Social: hubungan dengan karyawan, pelanggan, komunitas
Governance: tata kelola perusahaan, transparansi, etika bisnis
Mengapa ESG dan Sustainability Menjadi Tren Utama di 2025?
1. Tuntutan Konsumen yang Lebih Sadar
Konsumen masa kini, terutama generasi milenial dan Gen Z, semakin memilih merek yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. Mereka tak hanya membeli produk, tetapi juga nilai dan etika di baliknya.
2. Regulasi yang Semakin Ketat
Pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, mulai mewajibkan pelaporan keberlanjutan. Perusahaan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi sanksi hukum dan kehilangan akses pasar.
3. Preferensi Investor Global
Lembaga keuangan dan investor kini menempatkan ESG sebagai kriteria penting dalam alokasi dana. Perusahaan dengan skor ESG tinggi cenderung lebih stabil dan menarik dalam jangka panjang.
Peran Konsultan Manajemen dalam Mewujudkan Strategi ESG
Transformasi menuju perusahaan berkelanjutan bukanlah proses yang sederhana. Dibutuhkan pendekatan strategis dan perubahan menyeluruh, mulai dari struktur organisasi hingga budaya kerja. Di sinilah konsultan manajemen berperan sebagai mitra transformasi yang mampu mengarahkan perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutan secara terukur.
1. Audit dan Penilaian ESG
Jasa manajemen konsultan biasanya memulai dengan audit menyeluruh terhadap aktivitas perusahaan. Mereka akan menilai posisi saat ini berdasarkan standar ESG, mengidentifikasi celah, dan menyusun baseline kinerja keberlanjutan.
2. Penyusunan Strategi Keberlanjutan
Konsultan membantu menyusun roadmap keberlanjutan yang realistis dan sesuai dengan core business perusahaan. Ini mencakup perumusan kebijakan ramah lingkungan, strategi sosial inklusif, serta penerapan tata kelola yang transparan dan akuntabel.
3. Integrasi ESG dalam Proses Bisnis
Salah satu tantangan terbesar adalah mengintegrasikan nilai ESG ke dalam operasi sehari-hari. Konsultan manajemen akan merancang SOP, kebijakan SDM, pengelolaan risiko, dan rantai pasok yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.
4. Pelatihan dan Perubahan Budaya
Transformasi tidak akan berhasil tanpa keterlibatan seluruh karyawan. Oleh karena itu, konsultan memberikan pelatihan, workshop, dan change management untuk memastikan pemahaman dan dukungan dari semua lini.
5. Pelaporan dan Sertifikasi ESG
Banyak jasa manajemen konsultan kini menawarkan layanan pelaporan ESG yang sesuai dengan standar global seperti GRI, SASB, atau SDGs. Mereka juga membantu perusahaan meraih sertifikasi seperti ISO 14001, ISO 26000, atau sertifikasi lingkungan lainnya.
Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur yang Bertransformasi dengan ESG
Sebuah perusahaan manufaktur skala menengah di Jawa Barat mulai merasakan tekanan dari mitra global yang meminta transparansi dalam rantai pasok dan jejak karbon. Dengan menggandeng konsultan manajemen, perusahaan ini:
Melakukan audit karbon dan mengurangi emisi sebesar 30% dalam 2 tahun
Menyusun kebijakan anti diskriminasi dan pelatihan inklusi gender
Membentuk dewan tata kelola independen untuk pengawasan internal
Meningkatkan kepuasan investor dan mendapatkan kontrak ekspor baru
Dampaknya bukan hanya pada reputasi, tapi juga pada kinerja finansial yang naik secara signifikan.
Keunggulan Jasa Manajemen Konsultan Berbasis ESG
Menggunakan jasa manajemen konsultan yang memiliki fokus pada ESG memberikan berbagai keunggulan, antara lain:
Pendekatan Strategis & Berbasis Data: Tidak hanya slogan hijau, tetapi strategi yang konkret dan terukur.
Akses pada Standar Internasional: Membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar global.
Efisiensi Operasional: Implementasi keberlanjutan sering kali juga meningkatkan efisiensi biaya.
Keunggulan Kompetitif: Merek yang peduli ESG lebih disukai oleh pelanggan dan investor.
Tantangan dalam Menerapkan ESG dan Peran Konsultan sebagai Solusi
1. Kurangnya Pemahaman Internal
Banyak perusahaan belum memahami pentingnya ESG secara menyeluruh. Konsultan hadir memberikan edukasi dan strategi komunikasi internal.
2. Biaya Implementasi yang Tidak Kecil
Transformasi membutuhkan investasi awal. Konsultan membantu memprioritaskan langkah-langkah yang berdampak besar namun efisien.
3. Kesulitan Mengukur Dampak
Konsultan manajemen menyediakan alat ukur dan KPI keberlanjutan yang relevan, sehingga setiap perubahan dapat dievaluasi secara obyektif.
Bagaimana Memilih Konsultan Manajemen yang Fokus pada Sustainability?
Agar transformasi ESG Anda berjalan optimal, pastikan konsultan yang dipilih memiliki:
Pengalaman proyek keberlanjutan di industri serupa
Tim multidisiplin (lingkungan, sosial, bisnis, hukum)
Pendekatan kolaboratif dan transparan
Koneksi dengan lembaga sertifikasi ESG global
Kesimpulan
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk mengalihkan fokus dari sekadar mengejar keuntungan menjadi menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Konsumen, investor, dan regulator kini menjadikan sustainability dan ESG sebagai standar baru dalam menilai kualitas sebuah bisnis.Melalui jasa manajemen konsultan yang memahami lanskap keberlanjutan, perusahaan dapat merancang strategi ESG yang terukur, meningkatkan reputasi, sekaligus mendorong pertumbuhan jangka panjang. Ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
0 notes
Text
Tren Bisnis 2025: Apa yang Perlu Disiapkan?
Memasuki tahun 2025, dunia bisnis semakin dinamis dengan kehadiran teknologi baru, pergeseran perilaku konsumen, dan meningkatnya tuntutan terhadap keberlanjutan. Untuk bertahan dan berkembang, pelaku usaha harus mampu membaca arah tren dan menyesuaikan strategi secara cepat. Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalah menggali data pasar secara langsung melalui jasa sebar kuesioner yang tepat sasaran.
Artikel ini membahas tren utama bisnis 2025 dan apa saja yang perlu dipersiapkan agar bisnis Anda tetap relevan dan kompetitif.
Tren Utama Bisnis di Tahun 2025
1. Digitalisasi yang Lebih Dalam
Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan analitik big data akan semakin mendominasi operasional bisnis. Bisnis yang tidak mampu mengadopsi teknologi akan tertinggal dari kompetitor yang lebih adaptif.
UMKM pun kini mulai memanfaatkan platform digital, baik untuk pemasaran, penjualan, maupun pelayanan pelanggan. Mengukur kesiapan konsumen dalam menerima teknologi baru bisa dilakukan melalui survei menggunakan jasa sebar kuesioner sebagai alat validasi sebelum investasi dilakukan.
2. Fokus pada Keberlanjutan dan ESG
Konsumen semakin sadar akan isu lingkungan dan sosial. Perusahaan yang menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) akan lebih dipercaya. Produk ramah lingkungan, kemasan daur ulang, dan praktik bisnis etis akan menjadi keunggulan kompetitif di tahun 2025.
Bisnis perlu memahami bagaimana persepsi pasar terhadap isu ini. Jasa sebar kuesioner bisa membantu Anda mengidentifikasi nilai-nilai yang diharapkan konsumen terhadap produk Anda.
3. Pengalaman Pelanggan yang Dipersonalisasi
Personalisasi akan menjadi strategi utama dalam memenangkan hati konsumen. Data pelanggan menjadi aset penting untuk menciptakan pengalaman yang unik dan relevan. Pelaku bisnis perlu mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh target pasar mereka.
Dengan mengandalkan jasa sebar kuesioner, Anda bisa mendapatkan insight langsung dari pelanggan untuk menyusun strategi personalisasi yang efektif dan berdampak.
Apa yang Harus Dipersiapkan Pelaku Bisnis?
1. Adaptasi Model Bisnis
Tren bisnis yang terus berubah mengharuskan pelaku usaha untuk meninjau kembali model bisnisnya secara berkala. Apakah masih sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini? Apakah sudah cukup fleksibel menghadapi tantangan mendatang?
Melalui survei pasar, Anda dapat mengevaluasi apakah produk atau layanan Anda masih relevan. Jasa sebar kuesioner sangat membantu untuk mengumpulkan data dari pelanggan, mitra, atau stakeholder lainnya.
2. Investasi dalam Teknologi dan SDM
Kesiapan teknologi dan sumber daya manusia harus berjalan seiring. Tidak hanya sekadar memiliki perangkat atau aplikasi digital, tetapi juga memastikan bahwa tim Anda mampu menggunakannya secara efektif.
Menggunakan kuesioner internal juga dapat membantu menilai kebutuhan pelatihan dan kesiapan tim dalam menghadapi era digital.
3. Pemetaan Perilaku Konsumen
Tren dan preferensi konsumen akan terus bergeser. Bisnis perlu secara aktif mendengarkan suara konsumen untuk tetap bisa bersaing. Dengan jasa sebar kuesioner, Anda bisa secara rutin memetakan perubahan kebutuhan, keluhan, dan harapan pasar secara lebih akurat dan efisien.
Kesimpulan
Tahun 2025 menjanjikan peluang besar, tetapi juga tantangan yang tidak sedikit. Untuk menghadapinya, pelaku bisnis harus cermat membaca tren dan gesit dalam beradaptasi. Kunci suksesnya terletak pada pemahaman terhadap konsumen dan fleksibilitas dalam menjalankan strategi.
0 notes
Text
Jangan Menambah Beban Diri, Jangan Bakar Pahala Sendiri
Seorang sahabat pernah bilang, "pantas ya Teh dulu tuh kerjaan kita ga banyak, tapi selalu capek, selalu ga puas, selalu merasa berat padahal dakwah itu harusnya bikin kita makin dekat dengan Allah, makin ringan hati, makin ridho dengan ujian dalam beramal jama'i. Mungkin Allah cabut berkah amal-amal dakwah kita karena kita mengerjakannya di atas aktivitas ghibah."
Aduh! Rasanya kayak ditusuk sembilu. Iya banget lagi.
Beberapa tahun lalu aku dan sahabatku tadi pernah kerja bareng di sebuah organisasi mahasiswa yang entah kenapa aku selalu nangis di sepanjang kepengurusan. Rasanya mata ini kayak dicuci setiap bulan, paling tidak minimal 2 kali. Capekkk banget. Tapi ga tau apa yang bikin capek. Usut punya usut memang ada beberapa orang di circle kami yang dijadikan korban ghibah dengan tameng "si x ga manusiawi, si y kalo kasih kerjaan banyak, si z ga suka turun tangan" dst. Bukannya menengahi, kadang-kadang aku pun justru mengompori obrolan tak bermanfaat tadi.
Pekan lalu, saat mukhayam, mood-ku kurang baik karena sikap seseorang. Tanpa aku cerita dengan utuh, sahabat tadi langsung menangkap situasiku hari itu dan nyeletuk, "lagi ga pengen bahas orang ya aku teh," semacam ingin memberi sinyal, "please jangan curhat yang enggak-enggak, kita lagi nyari pahala di sini." Iya, hari itu aku pun sebenarnya sedang menahan diri untuk tidak merusak agenda mukhayam kami, sayangnya moodku udah terlanjur bubar. Tapi alhamdulillah bi fadhlillah, saat mendengar kalimat preventif dari sahabat tadi, alih-alih kecewa aku justru lega menyadari dititipi seorang sahabat sama Allah yang mampu menahan dirinya untuk tidak memvalidasi semua ceritaku, apalagi cerita-cerita itu mengandung kerusakan di dalamnya.
Akhir-akhir ini aku baru sadar di 1,5 tahun ke belakang aku banyak beramanah di tempat yang sebenarnya secara jumlah SDM sedikit sekali tapi kerjaannya segudang. Rasa-rasanya ga lebih worth it dari amanah yang sebelumnya. Tapi semua kerja keras di 1,5 tahun ini tidak ada perasaan berat yang membuatku sampai pengen resign atau nangis bombay. Bahkan tidak terasa banyak "legacy" yang mulai akan kami tinggalkan satu persatu di kampus kami tercinta. Ternyata benar, kusadari circle tim baru ini yang rata-rata alumni dan dosen lebih senang membahas ide daripada ngomongin personal orang. Bahkan ketika mau tidak mau membahas nama orang, biasanya yang dibahas cuma seputar bagi tugas.
Lalu teringat Abu Hanifah, ulama yang faqih dan zuhud, yang sampai kini kita kenali ilmu-ilmunya.
Abdullah bin Mubarak pernah berdiskusi dengan Sufyan at-Tsauri tentang Abu Hanifah, ما أبعد أبا حنيفة من الغِيبة! ما سمعته يغتاب عدوًّا له، قال: والله هو أعقل من أن يسلِّط على حسناته ما يذهب بها "Sungguh Abu Hanifah sangat menghindari ghibah. Belum pernah aku mendengar beliau meng-ghibah seseorang sampaipun musuhnya." Lalu Sufyan mengatakan, "Demi Allah, beliau sangat menyadari sehingga jangan sampai pahalanya hilang." (Manaqib Abu Hanifah, 1/190)
Mungkin itulah salah satu keutamaan beliau sampai ilmunya berkah melimpah ruah dan masih menjadi legacy beliau hingga detik ini ya. Beliau tidak membiarkan dirinya terlarut dalam kerusakan diri meski tentu tak mudah menjadi ulama di masa itu. Pasti akan ada masanya beliau ingin curhat, tapi tidak dieksekusi.
Satu pelajaran penting dari agenda mukhayam terakhir, mau seburuk apapun hari yang kita lewati, jaga diri untuk tidak menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam karena nafsu kita untuk meng-ghibah. Ghibah ini biasanya halus banget, awalnya pengen curhat aja, pengen berkeluh kesah aja, tapi lama-lama nyebut nama, lama-lama nyebut kejelekan si fulan/ah, lama-lama nyari-nyari kesalahan, eh lama-lama fitnah.
Secara psikis tanpa sadar atau tidak, semakin kita meng-ghibah seseorang dalam circle kita, semakin tervalidasi semua emosi negatif kita dan semakin berat beban dalam beraktivitas bersama. Belum lagi hangusnya pahala-pahala amal kita. Padahal pahala kita tak seberapa, bahkan belum cukup menjadi alasan masuk surga. Maka, jangan dibuang sia-sia hanya dengan perilaku buruk yang Allah dan RasulNya saja tak suka.
Bandung, 11 Mei 2025 Pasca Tracking Kedua
0 notes
Text
Titan Infra Sejahtera, Sinergi K3 dan SDM Unggul untuk Masa Depan Industri Berkelanjutan
Memasuki tahun 2025, Titan Infra Sejahtera melalui PT. Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) kembali mengukuhkan komitmennya dalam menyelenggarakan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional. Dihelat dari 12 Januari hingga 12 Februari 2025, program ini menjadi wadah kolaborasi bagi karyawan, kontraktor, vendor, dan mitra kerja untuk bersama-sama meningkatkan standar keselamatan serta produktivitas. Sebagai pelopor dalam industri infrastruktur, Titan Infra Sejahtera memandang K3 sebagai fondasi utama dalam membangun ekosistem kerja yang tidak hanya aman, tetapi juga mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Membangun SDM Tangguh melalui SMK3: Kunci Peningkatan Produktivitas
Tema Bulan K3 Nasional 2025, “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas”, menegaskan peran sentral SDM dalam menciptakan lingkungan kerja ideal. Titan Infra Sejahtera menyadari bahwa pelatihan dan pengembangan kompetensi pekerja adalah kunci mengoptimalkan SMK3. “Pekerja yang terampil dan sadar keselamatan akan menjadi penggerak utama efisiensi operasional,” jelas perwakilan manajemen Titan.
Dalam upacara pembukaan, Muhammad Salim Wantapao, selaku Inspektur Upacara, menekankan bahwa penerapan K3 harus menjadi budaya, bukan sekadar rutinitas. “Lingkungan kerja yang aman adalah cerminan tanggung jawab kolektif. Setiap individu harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan diri dan rekan kerja,” ujarnya.
Adaptasi terhadap Perubahan: Inovasi dalam Menghadapi Dinamika Industri
Di tengah perubahan kebijakan pemerintah dan perkembangan teknologi, Titan Infra Sejahtera menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam strategi K3. Perusahaan tidak hanya fokus pada pencapaian target keselamatan, tetapi juga menyelaraskan program K3 dengan tren industri terkini. “Kami menggunakan platform digital untuk pelatihan SMK3, memastikan seluruh pekerja di lokasi terpencil tetap bisa mengakses materi secara real-time,” papar tim HSE Titan.
Selain itu, perusahaan memperkenalkan sistem pemantauan berbasis IoT untuk mendeteksi potensi risiko di area kerja. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi insiden kecelakaan sekaligus meningkatkan respons darurat.
Aksi Sosial Donor Darah: Wujud Kepedulian terhadap Kesehatan dan Keselamatan
Sebagai bagian dari Bulan K3 2025, Titan Infra Sejahtera menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten PALI mengadakan kegiatan donor darah pada 13 Januari 2025. Acara ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan stok darah regional, tetapi juga mengedukasi pekerja tentang pentingnya kesehatan diri sebagai bagian integral dari K3.
Dr. Chindy Tri Andini dari PMI PALI mengapresiasi antusiasme peserta: “Donor darah adalah kontribusi nyata untuk masyarakat. Selain menyelamatkan nyawa, kegiatan ini juga mendorong gaya hidup sehat di kalangan pekerja.” Sebanyak 150 kantong darah berhasil terkumpul, menandai kesuksesan kolaborasi antara dunia usaha dan lembaga kemanusiaan.
Investasi K3: Dukungan bagi Keberlanjutan Bisnis dan Masyarakat
Bagi Titan Infra Sejahtera, anggaran yang dialokasikan untuk K3 bukanlah biaya, melainkan investasi strategis. Dalam tiga tahun terakhir, komitmen ini telah menurunkan angka kecelakaan kerja hingga 30%. “Kami mengintegrasikan SMK3 dengan tujuan bisnis jangka panjang. Keselamatan pekerja adalah prasyarat untuk mencapai operasional yang berkelanjutan,” tegas perwakilan divisi HSE.
Perusahaan juga aktif melibatkan pekerja dalam program safety reporting melalui aplikasi mobile, memungkinkan pelaporan potensi bahaya secara instan. Inisiatif ini memperkuat transparansi dan partisipasi aktif seluruh pihak.
Kolaborasi Multisektor: Penggerak Transformasi Budaya Keselamatan
Untuk memperdalam pemahaman K3, Titan Infra Sejahtera mengadakan serangkaian kegiatan kolaboratif, mulai dari kompetisi inovasi keselamatan hingga forum dialog antara manajemen dan mitra kerja. “Kami ingin menciptakan budaya di mana setiap orang merasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi satu sama lain,” ungkap Salim.
Kompetisi antar-divisi, misalnya, mendorong tim untuk merancang solusi kreatif terkait pencegahan risiko. Hasilnya, beberapa ide seperti modifikasi alat pelindung diri (APD) dan sistem tanda bahaya berbasis suara telah diimplementasikan di lapangan.
Inspirasi Global: Keselamatan sebagai Tanggung Jawab Kolektif
Mengutip pesan Sir Brian Appleton, pakar keselamatan ternama asal Inggris, Titan Infra Sejahtera mengingatkan bahwa “Keselamatan adalah soal hidup dan mati. Setiap keputusan kita hari ini menentukan nasib rekan kerja esok hari.” Pernyataan ini menjadi landasan filosofi perusahaan dalam membangun sistem manajemen yang berorientasi pada manusia.
Visi 2025: Menciptakan Lingkungan Kerja yang Berbudaya K3
Titan Infra Sejahtera menutup rangkaian Bulan K3 Nasional 2025 dengan optimisme tinggi. Perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas SDM, mengadopsi teknologi terkini, dan memperluas jejaring kolaborasi. “Kami ingin menjadi contoh bagi industri lain. Keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi DNA setiap perusahaan di Indonesia,” tegas manajemen Titan.
Dengan semangat ini, Titan Infra Sejahtera tidak hanya berambisi meningkatkan produktivitas, tetapi juga berkontribusi pada terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera melalui lingkungan kerja yang manusiawi dan berkelanjutan.
0 notes
Text
SDM, kanungo among 6 booked in 2010 fraudulent land deal case - The Tribune
The Himachal Pradesh Vigilance Bureau has registered a fraud case against six individuals, including the incumbent Dalhousie Subdivisional Magistrate (SDM), for allegedly manipulating land records and causing revenue losses to the state government. The case, filed at Sadar Police Station in Chamba, revolves around irregularities in land mutation and stamp duty evasion. The matter came to light…
0 notes
Text
TURISIAN.com - Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengambil langkah tegas dengan menutup sementara destinasi wisata kawasan Grojogan Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Keputusan ini resmi tertuang dalam surat bernomor 500.13/50/427.12/2025 yang ditandatangani pada Minggu, 9 Maret 2025. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah Kabupaten Lumajang menyebutkan bahwa penutupan Grojogan Sewu didorong oleh masalah dalam sistem pengelolaan dan tata kelola sumber daya manusia (SDM). Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, mengungkapkan bahwa pengelolaan yang kurang tertib menjadi faktor utama di balik kebijakan ini. "Kami menemukan sejumlah kendala dalam sistem pengelolaan wisata Grojogan Sewu, terutama dalam hal penataan SDM dan keteraturan operasionalnya," ujar Yuli. BACA JUGA: Air Terjun Tukad Cepung, Hidden Game di Bali yang Wajib Kalian Kunjungi Tumpak Sewu Tetap Berjalan Di sisi lain, wisata Air Terjun Tumpak Sewu yang berada di lokasi yang sama tetap beroperasi. Bedanya, pengelolaan destinasi ini mendapat pendampingan dari pemerintah daerah. Ada perbedaan mendasar dalam tata kelola kedua wisata air terjun ini. Tumpak Sewu dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Sementara Grojogan Sewu berada di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Struktur pengelolaan yang lebih solid di Tumpak Sewu menjadi alasan mengapa wisata ini tetap dibuka. Meski demikian, wisatawan masih dapat menikmati keindahan air terjun di perbatasan Malang-Lumajang dengan masuk melalui jalur Tumpak Sewu. Ke depan, Pemkab Lumajang berharap ada perbaikan sistem pengelolaan di kawasan Grojogan Sewu agar destinasi ini bisa kembali dibuka untuk wisatawan. ***
0 notes
Text
Membangun Masa Depan Babel: Erzaldi Fokus pada Kerjasama Ekonomi Global
PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM – Keberhasilan Erzaldi Rosman Djohan melalui Rosman Djohan Institut (RDI) dalam mengirimkan pelajar untuk menimba ilmu keluar negeri, sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas SDM Bangka Belitung (Babel) ternyata secara tidak sadar telah membuka ruang-ruang baru yang bisa di kolaborasikan dengan negara maju khususnya di sektor perekonomian. Tak hanya di…
0 notes
Text
Understanding RTI: Prime Minister Kisan Nidhi Rejections
Registration NumberDMOMR/R/2025/60003NameYogi M P SinghDate of Filing06/01/2025StatusRTI REQUEST RECEVED as on 06/01/2025 PIO Details PIO NAMEHemant KumarDesinnationTehsildarPhone No.9454416823Email [email protected] Nodal Officer Details NameShiv Pratap [email protected] Online RTI Request Form Details Public Authority Details :- * Public AuthorityDISTRICT…
#agriculture#india#news#PM Kisan#PM Kisan Samman Nidhi#politics#Right to information act 2005#SDM Sadar#technology#tehsildar Hemant Kumar
5 notes
·
View notes
Text
RTI Appeal Highlights: Anil Kumar Maurya vs SDM Sadar
Registration NumberDMOMR/A/2024/60064NameAnil Kumar MauryaDate of Filing04/12/2024StatusRTI APPEAL RECEVED as on 04/12/2024 FAA Details FAA NAMEAsha Ram VermaDesignationSDM SadarPhone No.9454416810Email [email protected] Nodal Officer Details NameShiv Pratap [email protected] Online RTI Appeal Form Details Public Authority Details :- * Public AuthorityDISTRICT…
#construction in danger zone#construction in prohibited area#risk to life due to negligence#SDM Sadar#tehsil Sadar
3 notes
·
View notes
Text
Corruption Exposed: Tehsil Sadar Mirzapur
Grievance Status for registration number : GOVUP/E/2024/0083141Grievance Concerns ToName Of ComplainantYogi M. P. SinghDate of Receipt18/11/2024Received By Ministry/DepartmentUttar PradeshGrievance DescriptionSub Divisional Magistrate Sadar Mirzapur is overlooking corruption arbitrarily.It is quite obvious that the matter concerns the corruption as the concerned staff who conveyed communication…
3 notes
·
View notes
Text
instagram
“You can still burn out from doing what you love”
Suka merhatiin situasi prodi kampusku yang kalau dibandingkan sama prodi lain, prodiku lebih rame. Bukan cuma ruang kosong dengan meja-meja yang gatau orangnya kemana. Pelan-pelan mulai sibuk satu per satu, dilempar ke bagian yang lain, ada yang sekolah lagi, ada yang pensiun. Hingga hari ini bener-bener sepi. Ga ada orang. Eh aku orang kan? Hahaha. Yah, sesuai dugaan sekarang meja-meja itu sedang merindukan pemiliknya buat dikunjungi.
Dengan komposisi personil yang dulu aja, sering banget 4L. Lo lagi, lo lagi. Hari ini semakin aneh, dampak SDM semakin dikit tapi tidak seimbang dengan load pekerjaan. Semakin aneh karena situasi begini bikin siapapun yang didalamnya jadi tertekan. Kalau sudah begitu, sifat lain dari seseorang suka terpaksa muncul. Yang biasanya friendly di hadapan, di belakang (gatau dengan sadar apa engga) seperti ada niatan menjebak 😓 ah mungkin cuma prasangka aku aja. Cuma prasangka juga engga muncul tanpa alasan kan ya.
Masih inget diriku di 2020 atau 2021 masih bisa mengejar ketinggalan, menyelesaikan banyak hal, hampir tiap hari abis kerja di kampus pasti pulangnya WFC. Beresin semampunya, karena kalau ke rumah pengen cuma fokus sama anak. Saat itu anak belum sekolah juga sih ahahha dan Ibuku masih bisa bantu jaga anakku. Dari kisaran 2021 sampai sekarang kerasa udah melendoy. Burned out. 2023 anak udah sekolah, ketambahan variabel baru kehidupan ala sirkus ahahha.
Sejak 2020-2021 itulah merasa kaya engga terhubung sama kerjaanku. Ya mungkin karena sebagian dari diriku berusaha fokus sama anak. Lalu sebagiannya lagi dengan tuntutan dari pekerjaan. Sempet galau 😫 down banget juga pernah, kalau dibandingkan dulu, saat ini tuh aku mendingan. Aku mulai bisa cari sisi menyenangkannya lagi. Bisa jadi diriku lagi. Pinjem energi dari mahasiswa jadi mood booster. Di tengah gempuran kerjaan administratif yang never ending, juga syukur alhamdulillah, amanah mengembangkan prodi bisa terealisasi pake jurus maju tak gentar, tak trabas aeee. Wkwkkwkw. Berkat temen-temen di prodi juga sih, yang bantu colek-colek mengingatkan.
Di prodi, pekerjaanku itu akan disebut “bekerja” kalau sampe terealisasi. Ga akan disebut “bekerja” kalau duitnya gak cair. Gak kerasa udah 3 tahun ajuin sampe berulang-ulang. Gak sia-sia juga tapi terus ajuin sampe akhirnya di notis dan terlaksana. Bukan untuk klaim keberhasilan pribadi, cuma aku cukup bangga bisa turut andil memantau. Cukup happy, akhirnya mahasiswa nantinya bisa menikmati fasilitas kampus. Dan lain lain.
Hari ini capek sebetulnya, lagi minggu UTS dan menilai. Belum termasuk kerjaan lain yang belum disebutkan. Bukannya sok sibuk, kalau aku santai mah mungkin aku jadi orang yang kalem ga akan punga keluh kesah. Melihat effort dari proses dan karya mahasiswa memberikan aku kepercayaan diri lagi (cieee lagi duongs) pengen do my best for them, for my team (my adventure~). Dari sini muncul keinginan aktualisasi diri lagi. Bikin 1001 macam ide yang ada dikepalaku. Cuma sampe sini aja kok udah ngantukan 🥺
0 notes
Text
Pelatihan SDM Indonesia: Mengelola Perasaan Negatif

Perasaan negatif merupakan bagian alami dari kehidupan setiap individu, termasuk di lingkungan kerja. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat mempengaruhi kinerja, produktivitas, dan hubungan antarpekerja. Pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang efektif harus mencakup strategi dan teknik untuk mengelola perasaan negatif, baik untuk kepentingan pribadi maupun organisasi. Artikel ini akan membahas bagaimana pelatihan SDM di Indonesia dapat membantu karyawan dalam menghadapi tantangan emosional yang dihadapi sehari-hari.
Mengapa Perasaan Negatif Harus Dikelola dengan Baik?
Mengelola perasaan negatif adalah hal penting yang harus dipahami oleh setiap individu di tempat kerja. Perasaan negatif seperti marah, stres, kecewa, atau frustrasi jika dibiarkan begitu saja dapat berdampak buruk pada produktivitas serta kesehatan mental. Dengan demikian, penting bagi organisasi untuk menyediakan pelatihan SDM yang berfokus pada pengelolaan emosi.
Dampak Perasaan Negatif pada Kinerja Karyawan
Perasaan negatif dapat mengurangi motivasi, kreativitas, dan kemampuan untuk bekerja secara efektif. Ini juga dapat menyebabkan konflik dengan rekan kerja, yang pada gilirannya menurunkan moral tim dan produktivitas. Oleh karena itu, karyawan harus dibekali dengan keterampilan yang tepat untuk mengendalikan dan mengelola perasaan negatif ini.
Manfaat Mengelola Perasaan Negatif dalam Pekerjaan
Pelatihan untuk mengelola perasaan negatif memungkinkan karyawan untuk lebih fokus, tetap tenang dalam situasi yang menantang, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih bijaksana. Selain itu, pelatihan ini juga bisa membantu mereka untuk:
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi – Karyawan yang mampu mengelola emosi mereka cenderung berkomunikasi lebih baik dengan rekan kerja dan atasan.
Mengurangi Tingkat Stres – Dengan menggunakan teknik yang dipelajari dalam pelatihan SDM, karyawan dapat mengurangi stres di tempat kerja.
Meningkatkan Kepuasan Kerja – Ketika perasaan negatif dikelola dengan baik, karyawan merasa lebih puas dan termotivasi di tempat kerja.
Metode Pelatihan SDM untuk Mengelola Perasaan Negatif
Ada berbagai teknik yang dapat digunakan dalam pelatihan SDM untuk membantu karyawan mengelola perasaan negatif. Berikut adalah beberapa metode yang paling umum:
1. Latihan Mindfulness
Mindfulness adalah teknik yang digunakan untuk melatih seseorang agar lebih sadar akan pikiran dan perasaan mereka di saat ini tanpa menilai atau bereaksi terhadapnya. Latihan mindfulness dapat membantu karyawan untuk tetap tenang dan terfokus meskipun berada dalam situasi yang penuh tekanan.
Manfaat Mindfulness di Tempat Kerja:
Membantu karyawan untuk lebih fokus.
Mengurangi rasa cemas dan stres.
Meningkatkan pengambilan keputusan yang rasional.
2. Teknik Relaksasi dan Pernapasan
Pelatihan SDM sering kali melibatkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau visualisasi untuk membantu karyawan meredakan stres. Teknik ini mudah dipelajari dan dapat dilakukan kapan saja selama hari kerja untuk menurunkan ketegangan dan menjaga emosi tetap stabil.
3. Program Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional)
Kecerdasan emosional (EI) adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memanfaatkan emosi dengan cara yang positif. Pelatihan EI membantu karyawan memahami perasaan mereka dan orang lain, sehingga mereka dapat merespons situasi dengan lebih efektif.
Kecerdasan emosional terdiri dari lima komponen utama:
Kesadaran Diri: Mengenali emosi pribadi.
Pengaturan Diri: Mengontrol reaksi emosional.
Motivasi: Dorongan untuk mencapai tujuan meskipun menghadapi tantangan.
Empati: Memahami emosi orang lain.
Keterampilan Sosial: Mengelola hubungan interpersonal.
Pelatihan EI dapat mengubah cara karyawan berinteraksi dengan rekan kerja dan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif.
Langkah-Langkah Praktis Mengelola Perasaan Negatif di Tempat Kerja
Setelah karyawan menjalani pelatihan SDM, penting untuk menerapkan keterampilan ini dalam situasi sehari-hari di tempat kerja. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Identifikasi Pemicu Emosi
Karyawan harus belajar untuk mengenali pemicu yang menyebabkan perasaan negatif. Dengan memahami apa yang memicu stres atau frustrasi, mereka dapat lebih mudah mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola emosi tersebut.
2. Menggunakan Teknik Relaksasi Secara Konsisten
Teknik seperti pernapasan dalam atau meditasi singkat dapat diterapkan setiap kali karyawan merasa tegang atau marah. Teknik ini tidak hanya membantu menenangkan pikiran tetapi juga dapat mencegah reaksi emosional yang berlebihan.
3. Berkomunikasi dengan Jelas
Ketika merasa stres atau marah, komunikasi sering kali menjadi salah satu korban pertama. Pelatihan SDM mengajarkan karyawan untuk tetap tenang dan berkomunikasi secara jelas bahkan dalam situasi yang sulit. Hal ini membantu mencegah konflik dan memperbaiki hubungan kerja.
Mengukur Keberhasilan Pelatihan SDM dalam Mengelola Perasaan Negatif
Mengukur efektivitas pelatihan SDM adalah langkah penting dalam memastikan bahwa program ini berhasil membantu karyawan mengelola perasaan negatif. Berikut beberapa cara untuk menilai keberhasilan pelatihan ini:
1. Penilaian Kinerja Karyawan
Setelah pelatihan, organisasi dapat melihat peningkatan dalam kinerja karyawan, seperti berkurangnya konflik, meningkatnya produktivitas, dan peningkatan kepuasan kerja.
2. Umpan Balik dari Karyawan
Meminta umpan balik dari karyawan tentang pengalaman mereka setelah mengikuti pelatihan adalah cara lain untuk mengukur keberhasilan. Karyawan yang merasa lebih siap menghadapi situasi emosional di tempat kerja adalah indikator positif dari efektivitas program pelatihan.
3. Penurunan Tingkat Absensi dan Turnover
Karyawan yang merasa tertekan atau tidak mampu mengelola stres di tempat kerja sering kali absen lebih sering atau bahkan keluar dari perusahaan. Pelatihan yang efektif akan mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan, menunjukkan bahwa mereka merasa lebih terhubung dan nyaman dengan peran mereka di perusahaan.
Kesimpulan
Mengelola perasaan negatif di tempat kerja merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap karyawan. Melalui pelatihan SDM yang tepat, karyawan dapat belajar mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas, hubungan kerja, dan kepuasan pribadi.
0 notes