#hari model
Explore tagged Tumblr posts
Text

Hari Nef Is That Girl!
Like a modern Marlo Thomas from the landmark TV show, the model and actress is taking over the town. Louis Vuitton coat and dress. Chanel earrings. Beauty Beat: Prep hair with Oribe Très Set Structure Spray to give your style an extra-strong hold.
End Gender Specific Clothing!
#hari nef#gender reassignment#queer#trans#gender stuff#fluid gender#gender identity#gay fashion#queer fashion#trans fashion#unisex model#trans model#alternative model#fashion model#style#genderfluid#gender ideology#alternative fashion#alt fashion
119 notes
·
View notes
Text
⋆˚✿˖° pinned post weeeee ⋆˚✿˖°
#vtuber mascot#vtuber model#vtube model#vtubesona#vtuber#digital drawing#artists on tumblr#digital art#my art#digital illustration#hari’s art
33 notes
·
View notes
Text




Men Striped Pattern Polo Neck Sweater Without Tee
#menstyle#mensfashion#menswear#mens fitness#mens health#mensource#muscles men#hary mens#strong beard#anime#mental health#gay men#mental illness#male model#homoerotic#male#male beauty#masculine
0 notes
Text

Hari Nef
She made her runway debut at New York Fashion Week Spring 2015, walking for both Hood By Air and Eckhaus Latta, and subsequently became the first openly transgender woman signed to IMG Models. She became the first openly transgender woman to appear on the cover of a major British magazine.
Schiaparelli jacket and skirt. Cartier earrings. Dior ring. Jimmy Choo pumps.
End Gender Specific Clothing!
#transsexual#transgender#trans community#beautiful trans woman#trans artist#trans beauty#trans femme#trans goddess#trans girl#trans fem#trans fashion#trans feminine#trans is beautiful#trans is sexy#trans lesbian#trans love#trans model#trans people#trans queen#trans positivity#trans woman#trans women#trans joy#trans are women#trans are beautiful#trans#cute trans#transmodel#transfemme#transfeminine
568 notes
·
View notes
Text
Ide Pernikahan Minimalis ala Saya
Jadi ceritanya dua taun lalu saya sama istri menikah (setelah lewat pergantian mindset dari mencari istri ke menjadi suami, ditolak orang bahkan baru aja ngasih cv taaruf udah ditolak duluan HHH, sampe akhirnya menikahi seorang perempuan sederhana yang membersamai saya sampe sekarang).

Buat saya yang jarang datang ke nikahan orang, konsep pernikahan yang diinisiasi oleh istri saya itu agak unik dan beda. Nikah di Ruang Terbuka Hijau (RTH), ngundang maksimal 80 orang close friend only (kalau kata IG), hujan-hujanan, sampe pake bingo bingo an apalah itu. Mumpung pada nulis resolusi 2025, kayaknya konsep ini mending dibagiin aja ya siapa tau bisa jadi konsep resolusi 2025 temen temen. Check it out . . .
Konsepin pake Wedding Canvas Model
Temen-temen pernah denger Business Canvas Model (BMC)? yups, wedding canvas model ini tuh terinspirasi dari BMC. Canvas ini tuh ngebantu banget buat mapping konsep wedding nya mau kaya gimana, dari mulai konsep uniknya, segmen tamunya kaya gimana, hingga dapet modalnya dari mana HHH. Hmm dari orang tua? Saya engga sih :(
2. Undangan Via Event Brite
Ada yang pernah dateng ke acara FPCI-nya Pak Dino Patti Djalal? sekarang masih pake event brite ga ya? Dulu pas saya masih mahasiswa, suka dateng ke acara itu dan keren masuknya pake QR Code. Dari situ, saya terinspirasi ngebuat hal yang sama. Cuman ini eventnya wedding. Oh iya, yang diundang itu cuman temen yang kebetulan sedang deket aja atau close friend only. Jadi setelah dibuatkan list yang diundang, semuanya diminta ngisi event brite yang udah dibuat biar nanti datang BAWA QR (di hp aja, ga perlu di cetak apalagi fotocopy). Dan ketika sudah mengisi, peserta bakal dikirim undangan google calendar biar ga lupa.
3. Ga Pake Buku Tamu, Pake Canvas

Ceritanya saya lagi mikir, entar kalau buku tamu itu, database nya kemanain ya. Apa di input satu satu ke database di excel. Tapi kalau iya, entar kemanain? Terus ttd nya buat apa HH. Alhasil, kepikiran ngebuat canvas ditengahnya ada ilustrasi saya sama istri. Terus para tamu yang dateng, tanda tangan sama ngasih ucapan disana. Poster ini sampe sekarang dipajang di rumah saya dan lucu jadi kenang-kenangan pas di pajang di rumah.
4. Ga Pake Foto Prewedding, tapi Foto lain

Suatu hari saya dateng ke pernikahan temen, terus pas kesana, saya ga nemu foto prewedding. Tapi justru nemunya sesuatu yang lebih menarik. Apa itu? jadi di depan resepsionis itu ada dua foto dimana si cowok background nya lagi di Hong Kong dan si cewek background nya lagi di USA. Buat saya itu keren sih. Dan alhasil, saya pake konsep yang sama dimana saya sama istri sepakat ga prewedding tapi tempel foto pas kita lagi go overseas aja.
5. Bukan Resepsi, tapi Wedding Party

Istri saya selalu bilang kalau dia pengen konsepnya itu wedding party, bukan resepsi terus dia harus salam sama orang yang ga dikenal. Alhasil setelah mencoba melakukan riset di berbagai konsep wedding, muncullah ide membuat game bingo yang mana tamu disini dilibatkan tidak hanya sebagai orang yang hadir melainkan ikut juga sebagai peserta yang aktif. Mereka dikasih permainan bridal bingo gitu dan akhirnya saya yang nikah malah jadi ikutan jadi MC HHH
Sebenernya masih banyak sih kalau ditulis karena yang awalnya ini konsep wedding dream istri saya yang katanya Minimalist - Industrial, karena saya juga punya ide, alhasil ini bukan lagi wedding dream dia, tapi wedding konsep bersama. Dah lah, mungkin segitu dulu, entar kalau rame atau ada yang mau tanya, boleh chat aja di tumblr ini. Segitu dulu tulisan ini. Dah lama ga nulis, jadi 2025 ini salah satu resolusi saya menulis 100 tulisan tumblr. Ini bakal jadi yang pertama. Merci beaucoup and thanks for having a beautiful mind
191 notes
·
View notes
Text




🛒Men Cotton Washed Straight Leg Jeans
#mensfashion#male beauty#male model#menswear#muscles#male physique#mens health#menstyle#mens fitness#mensource#hary mens#muscles men#strong beard#male#anime
0 notes
Text
Tidak semua yang bernilai harus terlihat. Dan tidak semua yang terlihat, selalu benar-benar bernilai.
Sering kali, yang paling dalam justru tidak berbentuk. Tidak dipublikasikan, tidak dibicarakan, tidak dibagikan. Tapi diam-diam, ia hadir. Tumbuh dalam sunyi, mengakar dalam hati. Salah satunya: niat.
Niat itu senyap, tapi pengaruhnya nyata. Ia tidak selalu diumumkan, tapi menentukan arah. Ia tidak harus diakui orang lain, tapi menjadi saksi utama di hadapan Allah. Niat adalah awal yang tak terlihat, tapi justru menjadi dasar dari segala langkah.
Saya makin menyadari hal ini ketika mulai belajar coaching—khususnya lewat pendekatan khas yang saya kenal: I.S.L.A.M Model. Dalam framework ini, proses selalu dimulai dari huruf pertama: I = Intention. Sebelum bicara tentang tujuan, strategi, atau rencana, yang pertama kali digali dari seorang coachee adalah: untuk apa kamu memulai ini? Mengapa ini penting bagimu? Siapa yang ingin kamu libatkan dalam proses ini?
Sejak saat itu, saya pelan-pelan belajar bahwa niat bukan sekadar “kata pembuka,” tapi fondasi. Ia yang menentukan arah, makna, dan keberkahan dari seluruh proses. Dan semakin saya mendalami pendekatan ini, semakin jatuh cinta rasanya dengan agama ini—Islam—yang begitu memuliakan niat, bahkan menjadikannya pembeda antara amal yang bernilai ibadah atau sekadar rutinitas kosong.
Dulu saya mengira, yang terpenting adalah hasil. Tapi semakin bertumbuh, saya makin paham: yang pertama kali dilihat oleh Allah adalah al-bidāyah=permulaan. Dan permulaan itu selalu terletak pada niat.
Di hari-hari biasa, niat membantu saya kembali pada esensi. Mengerjakan sesuatu bukan karena sedang dilihat orang, tapi karena ingin melibatkan Allah di dalamnya. Kadang hanya lewat ucapan pelan, “Bismillah, niat karena Allah.” Sesederhana itu. Tapi justru di sanalah letak kekuatannya.
Niat adalah bentuk keterhubungan batin. Ia menenangkan langkah, menguatkan makna, dan meluruskan hati yang mudah sekali terombang-ambing oleh penilaian luar.
Kadang saya berpikir, mungkin ini juga yang saya rasakan saat bertemu seseorang yang membawa visi baik dan terasa menyalakan semangat dalam diri. Rasanya seperti teresonansi dengan niatnya. Karena niat, jika cukup kuat, memang bisa menggerakkan. Ia hidup. Ia menular.
Hari ini, kalau ada satu hal yang terus ingin saya latih, semoga itu adalah niat.
Niat tidak menjamin jalan akan selalu mudah, tapi ia menjaga langkah tetap utuh.
Pelan-pelan saja… Yang penting terus mengingat untuk siapa semua ini dimulai.
- 29 Mei 2025 -
41 notes
·
View notes
Text
Cerita Sex Nafsu Ibu Mertuaku Yang Tak Bisa Ditahan
Cerita ini berawal aku hidup berumah tangga baru genap satu tahun Bersama istriku Maya yang memiliki paras wajah cantik, setia, sabar dan sikapnya sangat dewasa dan istriku bekerja disalah satu bank swasta yang ada dikota yogya. Sudah satu tahun aku menikah tapi aku belum juga dikaruniai seorang anak.

Setiap malam jumat aku selalu melakukan hubungan seks diranjang dengan isteriku, bahkan bukan hanya hari itu juga tapi di hari sabtu itu sering kulakukan dengan isteriku saat kami sama-sama libur kerja.
Selain istriku mempunyai paras cantik aku juga mempunyai mertua yang sangat baik, perhatian, dan sayang terhadap menantunya. Mertuaku masih terbilang cantik seperti anaknya walaupun usianya sudah berumur 45 tahun. Tapi yang aku kagumi dari mertuaku ini masih memiliki tubuh Langsing dan tidak gemuk seperti ibu-ibu yang lain dan bentuk buah dadanya tidak terlalu besar tapi memiliki bentuk putting susu yang besar seperti biji salah dan Kencang, kulitnya pun masih mulus dan putih bersih, maklum ibu mertuaku keturunan indo - eropa.
Ibu mertuaku seorang janda dan masih aktif berkerja disalah satu konsultan yang ada dikota yogya. Isteriku adalah anak tunggal maka saat kami menikah ibu mertuaku tinggal Bersama dengan kita berdua.
Kisah perselingkuhanku dengan mertuaku pada saat aku sedang lagi nikmat-nikmatnya berhubungan seks dengan isteriku dikamar, waktu itu aku lupa menutup pintunya karena dirumah hanya ada kita berdua saja. Tak kusangka ternyata ibu mertuaku sudah pulang dan kami tidak mendengarnya masuk kerumah. Begitu melewati depan kamar dengan pintu terbuka ibu mertuaku langsung terpaku melihatku yang sedang asyik mencumbu denganisteriku diatas ranjang. Spontan kami langsung menghentikan aktifitasku diranjang Bersama istriku.
“Mama… ehmm..ehh….ada apa…..ma??? “ sapa istriku sambil berjalan menuju pintu.
“Maaf, mama gak tahu kalau kalian lagi begituan, lain kali pintunya ditutup”, sahut ibu mertuaku.
Sejak kejadian itu ibu mertuaku berbeda sekali cara memandang saat kita saling bertatap muka. Bahkan sikapnya pun agak berubah terhadapku. Aku tidak tahu apa yang menimpa ibu mertuaku sehingga menjadi seperti itu. Suatu hari aku di minta ibu mertuaku meminta aku untuk mengantarkanya ke Surabaya, karena ada saudaranya yang meninggal tapi istriku tidak bisa ikut karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Aku pun berangkat sabtu pagi kebetulan sabtu itu aku libur kerja. Hari itu aku langsung berangat dengan mobilku kesurabaya dan sesampai disurabaya kami langsung menuju tempat kediaman saudaranya. Waktu terus berlalu, malampun tiba. Akhirnya malam itu aku menginap diHotel yang bisa dibilang hotel berbintang dikota surabaya.
Pukul 01.30 malam aku terbangun oleh dering telepon di ponselku. Aku melihat nomornya ternyata nomer ibu mertuaku dan aku segera menjawab dering telepon itu.
“Halo ya mah, ada apa kok malam-malam belum tidur” tanyaku sambil membuka kedua mataku yang masih mengantuk.
“Andre…kamu uda tidur yah?, Bisa tolongin mama gak?”
“Bisa Ma..ada apa?”.
“Koper mama yang berisi pakaian tadi bisa dibuka sekarang terkunci, Kamu cepetan kesini yah….kekamar mama…” sahut ibu mertuaku ditelepon.
“Ok…mama…”, aku segera kekamar mama yang berdampingan dengan kamarku. aku mengetuk pintu kamar ibu mertuaku.
“Iya Andre… bentar” tak lama kemudian ibu mertuaku membukakan pintu.
Buset malam itu ibu mertuaku sudah memakai baju tidur model daster satin yang sangat seksi sekali. Dan aku sedikit terpaku melihat kedua putting susunya yang terlihat jelas menjeplak menonjol diluar kain satin dasternya itu karena tidak memakai bra.
“Ma… mana tas koper nya katanya gak bissa dibuka”, tanpa piker Panjang dan masuk kekamar ibu mertuaku.
“Itu loh kopernya….Andre didepan ranjang itu loh, tadi sudah bisa dibuka tapi saat mama kunci lagi dan mama coba buka tapi tidak bisa lagi” Jawab ibu mertuaku sambil menutup pintu kamar.
Setelah beberapa menit aku akhirnya aku berhasil membuka kopernya ibu mertuaku denga cara kupaksa. Begitu terbuka ternyata isi koper itu adalah BH dan CD G-string nya ibu mertuaku. Saat melihat hal itu aku mulai membayangka ternyata ibu mertuaku suka dengan CD G-string seperti anak-anak muda jaman sekarang.
“Makasih ya Andre…kamu udah nolongin mama…”.
“Ah iya ma gak papa kok” Aku sejenak duduk disofa kamar hotel.
“Kenapa Andre….kamu capek….” Tanya ibu mertuaku sambil mendekati aku yang duduk disofa.
Sejenak aku memandang wajah ibu mertuaku yang begitu cantik dan seksi dengan baju tidurnya yang dipakainya malam itu dan membuat aku bergairah melihatnya. Kemudian ibu mertuaku juga memandangku. Kami berpandang pandangan sampai aku mencoba mengecup bibirnya yang merah. Saat aku mengecup bibirnya, ibu mertuaku bukanya menolak melainkan membalas kecupan bibirku, lidahku dan lidahnya saling bertabrakan. Saat kedua tangan ibu mertuaku mulai meraih punggungku dan mulai memeluk tubuhku.
Aku melepaskan cumbuanku. “kenapa……Andre…. Kenapa tidak kamu teruskan… ????” kata ibu mertuaku sambil memegangi wajahku.
“Maaf….maaf….atas kelancanganku….sekali lagi maaf…..habis mama pakai baju tidur seperti itu jadi andre bergairah dan jadi gairah Andre tidak bisa dikontrol”.
“Ngak papa Andre kalau memang Andre suka dan apa Kamu takut sama isteri kamu….?”, Tanya mamaku sambil mendekati tubuhku.
“Sekali lagi… maafin aku ma….itu dosa ma….. lagian…uuussttzz” jari telunjuk ibu mertuaku menghentikan ucapanku itu.
“Pokonya kamu gak usah takut disini hanya kita berdua saja, mama akan simpan rehasia ini…..”, sahut ibu mertuaku sambil mencoba mencium pipiku.
“Ma… maafin aku ma… aku ma…. aku sebenernya juga sudah tidak tahan melihat mama…. Malam ini”, aku langsung melumat bibir diatas sofa itu.
Setelah beberapa menit ibu mertuaku minta berhenti.
“Ada apa ma..??? “ tanyaku dengan serius.
“Jangan disini diranjang aja yah…. Mama gak nyaman kalo diatas sofa”, sahut ibu mertuaku.
Kami beruda langsung segera bangun dari sofa dan berjalan menuju ranjang.
“Sayaaaang.. sini dong mama uda tidak sabar…udah lama tidak pernah dijamah oleh laki-laki semenjak papa meninggal” panggilan ibu mertuaku manja.
Kulihat ibu mertuaku sudah terlentang diatas ranjang. Aku Langsung mencopot seluruh bajuku dan celanaku dan hanya melekat celana dalam saja yang ada ditubuhku. Aku segera naik keatas ranjang besar dan empuk itu. Segera kujamah tubuh ibu mertuaku dengan sentuhan lembut dibagian pahanya dengan ciuman bibirku.
“Aaaangghhhhh…..”, desah ibu mertuaku sambil memejamkan mata.
Langsung aku mencumbu bibirnya yang merah dengan lahap. Spontan langsung ibu mertuaku membalasnya dengan liar, bahkan lebih liar dari yang aku kira. Setelah beberapa menit aku beralih ke lehernya yang putih dan mulus.
“Anghhhh…..sudah lama mama pengen merasakan ini…..akhirnya tanpa diminta kamu mengerti apa beban bathin mama selama ini….aaaaahhhhh…..aaaaaahhhhhh” desahan ibu mertuaku yang membuatku Terangsang Berat.
Setelah satu menit lebih aku menciumi bagian lehernnya dengan lidah dan bibirku dan turun beralih ke bagian putting susunya terlihat sanagat menonjol itu keatas menembus kain satin dasternya, membuatku aku semakin menjadi jadi. Kulumat dan kusedot putting susunya dengan lahap dan bringas sambil memeluk erat tubuhnya yang terlentang. Penisku semakin keras dan amat keras seakan akan celana dalamaku tak kuat menahan penisku yang tegak berdiri.
“Anghhaaahhhhhh……. aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… enak baget sayaaaaaaang…. Kamu benar..benar…tahu… apa yang Mama rasakan…ungghhhhh sedot yang keras sayang, gigit sayanggg”, sambil mendesah dan memejamkan mata dia berusaha mengucapkan kata kata itu.
Kuhisap berulang kali secara bergantian tanpa membuka kain satin dasternya yang menghalangi kedua putting susunya, kuhisap dengan kuat sampai hisapan mulutku seperti anak bayi yang sedang kehausan.
Kulihat ibu mertuaku mengeluh kenikmatan “Oungghhh…oooohhhh…..aaaaahhhhh….enak…..sekali sayaaaaang jangan dilepas”, tak hanya itu aku menjilati seluruh permukaan kedua payudaranya dengan bringas sampai sampai seluruh kedua permukaan kain satin dasternya basah karena air liurku.
Ibu mertuaku mengeluh kenikmatan sambil memejamkan kedua mata dan mendesah . Kemudian aku beralih turun kearah perut dan pusarnya sambil kucium dan kujilat dengan mulutku dengan penuh gairah sambil ibu mertuaku melorotkan celana dalamku hingga terlepas dari tubuhku. ibu mertuaku langsung mengelus elus batang penisku yang sudah tegak berdiri sambil mencoba mencium penisku. Dia mendorong tubuhku dan akhirnya aku terbaring diranjang empuk itu. Langsung dia menciumi batang penisku dengan ganas dan bringas, liar sekali ibu mertuaku saat itu. Umur boleh tua tapi gairah seksnya masih seperti anak-anak muda.
Aku segera bangun dari ranjang kemudian aku mendorong tubuh ibu mertuaku terlentang dan akhirnya kepala ibu mertuaku beralas bantal yang empuk dan terbaring diatas ranjang. Langsung aku mencopot G-string yang dia pakai. Begitu terlepas, Wow vaginanya masih terawat dengan baik merah merona tanpa ada bulu-bulu kemaluanya yang sudah dicukup habis. Kulihat vaginanya sudah basah, langsung aku menyosor selakanganya dan menciumi seluruh permukaan vaginanya yang terlihat becek itu.
Begitu lidahku mulai menjilat belahan vaginanya “Angghhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… terus…sayang…jangan berhenti… terus…. Mama pengen kamu terus ciumin punya mama….jilat yang dalam…Sayanggg…Aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh…… mama mohon jangan berhenti”, cairan yang keluar dari dalam vagina ibu mrtuaku keluar sangat banyak membasahi bagian mulutku.
Sebelum melihanya ibu mertuaku akan orgasme aku segera melepaskan jilatanku dari vaginanya dan beralih bebagian leher, dada, dan berhenti di kedua putting susunya. Sambil kutidih tubuhnya batang penisku yang tegak berdiri dengan kokohnya tepat berada dibelahan bibir vaginanya aku gesek gesek dibagian selakangannya.
“Sayanggg….anghhh….aaaaahhhh……kenapa sayaaaang…kenapa gak kamu masukin…. Mama uda gak tahan…ayo sayang masukan sekarang udah lama tidak pernah dimasukan lagi sayang…aaaaahhh…..aaaahhhh….aaaaahhhh……”, sambil memandang wajahku.
“Maaf ma…Andre, takut mama hamil….soalnya aku takut tidak bisa menahan cairan spermaku nanti…..” sahutku menjawab.
“Oungghhh…aaaaahhh….tidak sayang….ayo sayang jangan buat mama tersiksa cepat masukin sekarang…. Mama gak peduli hamil apa tidak….”.
Perlahan dari gesek-gesek kemudian langsung aku menancapkan penisku masuk kedalam vaginanya yang sudah becek itu. Blesss….penisku langsung terbenam semua kedalam dasar Rahim ibu mertuaku.
“Unghhh….anghhhhh….genjot sayang…..anghhhh”, Penisku segera bergerak dengan irama keluar masuk keluar masuk.
Aku terus berulang kali menggenjot penisku kedalam vagina ibu mertuaku, desahan kenikmatan tidak henti-hentinya yang keluar dari mulut ibu mertuaku dan kedua matanya terpejam menikmati gesekan keluar masuk penisku dari dalam vaginanya yang semakin becek.
“Anghhh….aaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh…..aaaaahhhh”, beberapa menit kemudian kami berganti posisi yaitu ibu mertuaku duduk diatas pangkuanku sambil mengelus elus rambutku dan menggenjot genjot tubuhnya.
Akupun menciumi leher, dada dan putting susunya dengan liar dan bringas. Ibu mertuaku mengeluh kenikamatan sambil memejamkan kedua mata dan terus mendesah tanpa henti. Dengan terus bergoyang diatas tubuhku seperti joki pecuan kuda ibu mertuaku menikmati setiap gesekan-gesekan batang penisku yang dijepit oleh dinding vaginanya.
Tak lama kemudian tubuh ibu mertuaku mengejang-ngejang sangat hebat sekali dengan tubuhnya yang begetar merasakan datangnya puncak orgasme “Andreee….sayangggg….mamaaa….maauuuu….oungggaaaahhh….ooooohhhh……aaaahhhh….oooooohhhh …..aaaaahhhh……”.
“Terus Maaa…..andreee….juga….mauuu…keluarrr…..anghhh….ahhhhh”, Tak lama kemudian kurasakan penisku seperti ada yang memijat-mijat dari dalam dinding vaginanya saat ibu mertua orgasme dan disusul cairan spermaku juga keluar sangat banyak membasahi ruang bagian Rahim ibu mertuaku.
Crooottt…..crottt….crottt…..”Maaaa…..anghhhh….ahhhh….Andree….keluarr….Ma….anghhhh”.
“Keluariiii….didalam sayanggg….terus….keluar…sampai,,,,habisss….anghhhh….aahhhh”, tubuhku kami sama-sama mengejang-ngejang saat sama-sama orgasme.
Ibu mertuaku langsung jatuh diatas pelukan tubuhku dengan posisi penisku masih tertancap didalam vaginanya. Kita sama-sama saling mengatur nafas yang masih ngos-ngosan.
“Kenapa gak dari dulu sih kamu melakukan ini pada mama…..andreee……unghhh”, sambil mengatur nafas dia bertanya kepadaku.
“Aku tidak tahu ma… kalau sebenernya mama pengen banget bercinta dengan aku….” Jawabku dengan nada lirih.
Setelah beberapa menit kami berganti posisi lagi. Posisiku sekarang tubuhku berbaring diatas ranjang dan ibu mertuaku menindih tubuhku. Dia berkali kali menggenjot genjot tubunya sendiri sambil mendesah dan memejamkan mata. Dan kami tertidur sampai pagi diatas ranjang besar itu.
Saat sinar matahari menyorot wajahku dari jendela. Kulihat ibu mertuaku sedang duduk tersenyum diatas ranjang sambil memandangku. “ayo bangun sayaaaang udah pagi nih” sapa ibu mertuaku sambil mengeringkan rambutnya yang basah yang baru saja selesai mandi.
“Mama…uda pagi yah…ma…. Ma aku pengen lagi nih.. langsung ku ciumi lehernya sambil memeluknya dari belakang.
“Eits… eits… jangan jangan jangan gak boleh gak boleh…. Kemarin aja jual mahal sama mama…. Sekarang kamu sendiri yang minta” sahut mamaku sambil ketawa kecil.
“Habis mama seksi kalua pakai daster satin seperti itu bikin Andre ketagihan Ma”.
“Mending kamu mandi dulu sana gi….Habis itu kita sarapan dulu baru deh kita lanjutin lagi ronde keduanya…. Gimana sayang tawaran mama? Mau gak? Kalo gak mau yah kamu gak boleh nyentuh mama lagi” tawar ibu mertuaku.
“Ya deh ya deh… aku mau” sahutku dengan ketawa.
Habis mandi dan sarapan pagi direstoran, siang sampai sore aku melakukannya lagi dikamar ibu mertuaku. Malamnya kita cari makan malam disebuah Mall disurabaya, selesai makan ibu mertuaku mengajak aku shopping mencari baju tidur satin dan dia menyuruhku untuk memilih mana yang aku suka dipakai malam ini. Dan kupilih semua model daster warna pink, merah dan putih. Selesai shopping dimall kami segera Kembali ke Hotel, Malam hari kira kuhabiskan untuk berhungan seks dengan ibu mertuaku diatas ranjang dan memakai daster yang baru saja kita beli dimall.
Malam itu hingga menjelang cek out dari hotel aku hampir melakukan permainan seks hingga sampai 4 kali dengan dengan ibu mertuaku.
Waktu terus berlalu. Sepulang dari Surabaya secara diam diam kami juga sering melakukan hubungan seks kadang dirumah saat istriku tidak ada dan kadang diHotel hingga saat ini.
391 notes
·
View notes
Text
So I've finally finished Agents of S.H.I.E.L.D., and not only did I enjoy the last three seasons way more than I thought I would, but I was not prepared for how delightfully unhinged the show became. Some of my favourite plot points included:
The female protagonist has a long-lost sister with superpowers who becomes the key to the entire crew returning to their original timeline through the Quantum Realm. Said long-lost sister is not introduced or even hinted at until the last five episodes of the entire show.
Half of one season takes place in a dystopian 2091 where the young twenty-something scientist couple not only meet their grandson who is the same age as them but said grandson returns to the present, becomes a series regular, and calls them "Nana" and "Bobo" in some Once Upon A Time worthy family tree shenanigans. Oh he also gets stuck in the 80s and claims he wrote Don't You (Forget About Me)
Phil Coulson dies in Season 5 because in order to stop an evil AI -turned-human-turned evil because she got dumped by a small Scottish man he has to become Ghostrider. The entire season builds up to this in a way that makes it feel very much like the actor is stepping away from the show and retiring the character, only for them to cast Clarke Gregg as an evil deity from another dimension in Season 6 and as a Life Model Decoy that may as well just be Phil Coulson in Season 7
Patton Oswalt plays multiple identical characters who all work for SHIELD. This is never fully explained.
“Mata Hari Calamari”
The final season is a decade-hopping gimmick with matching genre episodes that beat WandaVision to the punch
One character is a robot anthropologist who just wants to be best friends with the same small Scottish man. He has canonically been trained to perform in alien brothels and eventually becomes a bartender in the Crazy Canoe in 1955. He is one of the absolute best parts of the show.
One plot line follows said same Scottish Man and robot anthropologist as they get stranded in outer space with their only way home being to gamble in an alien casino while their friends attempt to rescue them but accidentally take LSD instead
"I found that bluffing was much easier if you kill someone and take their skin."
Area 51 is canonically a SHIELD base
#agents of shield#spoilers#agents of shield spoilers#marvel#mcu#honestly this show isn't perfect but it was much stronger than I was anticipating#esp as CA:TWS literally blew up their premise before their first season was even finished
410 notes
·
View notes
Text
Story time:
So I play D&D right? We play at the DMs house, and the party make up is as follows:
Me
Our DM
DM's spouse
DM's [adult] child
DM's child-in-law (married to a child not in the game)
A friend of DM's child-in-law
A childhood friend of DM
A friend of mine and the DMs
So I'm being menacing, all in character badass and shit right? And I make a deal with an NPC we suspect to be a god that I will help him with a quest if and only if he helps us succeed in OUR mission without anyone dying. He counters with "okay but the party has some......expendables.....if THEY didn't make it would that count." And my character thinks about it and says "okay, but you need to PICK THE EXACT RIGHT MOMENT, and if I disagree with your logic when you do, I will *end you on the spot.*"
Now, I'm not TELLING the DM this. I am simply saying it, looking the DM dead in the face, in character and all. And when I tell you that the table lost it's shit in the funniest way possible, allow me to contextualize some things for you:
The friend of the DM and I sitting next to me fully in actual real life bluescreens [not the first time I've done this to it] and on the spot decides that her character, explicitly identified as aro-ace, fell for my character on the spot.
DM's wife immediately high fives me
Child-in-law gets that look on his face that he always has when I do something that both fascinates and terrifies him and his friend just stares with very wide eyes and a very tight jaw
DM's childhood friend quietly whimpers "yes, mommy" from across the table
DM has to hide behind his screen for a minute with his head in his hands
DM's child goes "oh god not again" because it turns out I leave impressions like this on the party a lot, and he has started to figure out the social context in which it is occuring because....
....I am fucking the DM. Pretty sure four of the others [not including me and DM] know this, and child is for sure one of them. Five of them have seen me in full form as a [clothed] fetish model at a gig. They know my interests and proclivities. I have seen four people at this table naked, and they have seen me naked as well. This is at least HALF THE TABLE.
And the reason I tell you all of this is to set the stage for what happens about 15min later when mine and DM's friend has it's character make a comment along the lines of "I'm not the one who makes the plans, my entire life I have been a dog on a leash."
And without missing a beat, still in character, and making full eye contact with my dialogue partner yet again, "Then for now, I'll be the one holding your leash."
And fully out of character, my friend goes red, screams "fuck I'm gay" and lays it's head on the table for a few minutes.
We have fun at game night, and I remain the living embodiment of what happens if Betty Page and Mata Hari had a baby.
#if yall think my blog is hot you should see the effect on people I have in the flesh#realistically i should be classified as a menace to polite society#domi is the op#domi writes#i feel like i should clarify: the dm's kid who reacted that way likes me we get along great#before and after he knew me and his dad were an item#just last night in fact#he was showing me some of the gifts he got from a big event recently because he got a gravity falls thing#some book? with bill cipher and a bunch of fun light horror shit#it was really neat and he knows i watch gravity falls too so he wanted to show me all the easter eggs he'd found#so we're copacetic don't worry#he just does the usual 'kid' thing of being mildly grossed out when adults in his life are openly flirting in front of him lol
20 notes
·
View notes
Text
🌈 Queer Books Coming Out in October 2024 🌈
🌈 Good afternoon, my bookish bats! Here are a FEW of the stunning, diverse queer books you can add to your TBR before the year is over. Happy reading!
❓What was the last queer book you read?
[ Release dates may have changed. List below! ]
❤️ Back in the Hunt - K. Sterling 🧡 The Connoisseur's Christmas Courtship - L.M. Bennett 💛 Shoestring Theory - Mariana Costa 💚 The Black Hunger - Nicholas Pullen 💙 Wild Fire - Radclyffe 💜 Because Fat Girl - Lauren Marie Fleming ❤️ The Ace and Aro Relationship Guide - Cody Daigle-Orians 🧡 Soul Survivors - River Kai 💛 Stolen Hearts - Michele Castleman 💙 Reverence - Milena McKay 💜 Love Immortal - Kit Vincent
❤️ Take a Sad Song - Ona Gritz 🧡 Showmance - Chad Beguelin 💛 Redundancies & Potentials - Dominique Dickey 💚 Alexander - Karla Nikole 💙 Rest in Peaches - Alex Brown 💜 Rise of the Wrecking Crew - Kalynn Bayron ❤️ Language Lessons - Sage Donnell 🧡 Legend of the White Snake - Sher Lee 💛 Sorcery and Small Magis - Maiga Doocy 💙 Cried Out - Kate Hawthorne 💜 Skysong - C.A. Wright 🌈 No Rules Tonight - Kim Hyun Sook, Ryan Estrada
❤️ My Mother's Ridiculous Rules for Dating - Philip William Stover 🧡 I Shall Never Fall in Love - Hari Conner 💛 Castle Swimmer - Wendy Martin 🧡 The Hollow and the Haunted - Camilla Raines 💙 How Does That Make You Feel, Magda Eklund? - Anna Montague 💜 The Arizona Triangle - Sydney Graves ❤️ Every Rule Undone - Nancy S.M. Waldman 🧡 Mister Nice - Jamie Jennings 💛 Under the Mistletoe with You - Lizzie Huxley-Jones 💙 How to Fall in Love in a Time of Unnameable Disaster - Muriel Leung 💜 The Snowball Effect - Haley Cass 🌈 This Will Be Fun - E.B. Asher
❤️ Our Evenings - Alan Hollinghurst 🧡 Don't Let the Forest In - C.G. Drews 💛 Finding Delaware - Bree Wiley 💚 The Reeds - Arjun Basu 💙 The Bloodless Princes - Charlotte Bond 💜 Women's Hotel - Daniel M. Lavery ❤️ Alex McKenna and the Academy of Souls - Vicki-Ann Bush 🧡 A Vile Season - David Ferraro 💛 Synchronicity - J.J. Hale 💙 Writ of Love - Cassidy Crane 💜 Di-Curious - Erin Branch 🌈 Swordcrossed - Freya Marske
❤️ Stand Up! - Tori Sharp 🧡 Haunt Me, Baby - Rose Santoriello 💚 Planet Drag: Uncover the Global Herstory - Various 💙 Until We Shatter - Kate Dylan 💜 Metal from Heaven - August Clarke ❤️ Vicious Fates and Vast Futures - Tilly Bramley 🧡 The Daughter of Danray - Natalia Hernandez 💛 If I Stopped Haunting You - Colby Wilkens 💙 The Darkness Behind The Door - Mira Gonzalez 💜 Hunt Monsters, Do Magic, and Fall in Love - A.M. Weald 🌈 Jasmine Is Haunted - Mark Oshiro
❤️ Model Home - Rivers Solomon 🧡 Haunting Melody - Chloe Spencer 💛 The Door in Lake Mallion - S.M. Beiko 💚 The City in Glass - Nghi Vo 💙 Fang Fiction - Kate Stayman-London 💜 The Merriest Misters - Timothy Janovsky ❤️ Make the Season Bright - Ashley Herring Blake 🧡 My Kind of Trouble - L.A. Schwartz 💛 To Become A Flower - CEON 💙 What Was Lost - Melissa Connelly 💜 The Forbidden Book - Sacha Lamb 🌈 This Dark Paradise - Erin Luken
❤️ The Sound of Storms - Anya Keeler 🧡 Country Queers - Rae Garringer 💛 A Spell for Heartsickness - Alistair Reeves 💚 The Stars Inside Us - Kristy Gardner 💙 October's Ocean - Delaine Coppock 💜 Haunt Your Heart Out - Amber Roberts ❤️ The Dark Becomes Her - Judy I. Lin 🧡 Power Pose - Emily Silver 💛 The Magic You Make - Jason June 💙 House of Elephants - Claribel A. Ortega 💜 Tegan and Sara: Crush - Tegan Quin, Sara Quin, Tillie Walden 🌈 The Brightness Between Us - Eliot Schrefer
❤️ The Spring before Obergefell - Benjamin S. Grossberg 🧡 Pray For Him - Tyler Battaglia 💛 Coup de Grâce - Sofia Ajram 💚 Coal Gets In Your Veins - Cat Rector 💙 He Who Bleeds - Dorian Valentine 💜 The Revenge of Captain Vessia - Leslie Allen ❤️ Camelot's Tower - Brooke Matthews 🧡 The Manor - Tiffany E. Taylor 💛 Arcanum - Ashlyn Drewek 💙 Strange Beasts - Susan J. Morris 💜 On Vicious Worlds - Bethany Jacobs 🌈 Death Song - B. Ripley
❤️ Best Hex Ever - Nadia El-Fassi 🧡 I'll Be Gone for Christmas - Georgia K. Boone 💛 Make My Wish Come True - Rachael Lippincott, Alyson Derrick 💚 Gentlest of Wild Things - Sarah Underwood 💙 Troth - E.H. Lupton 💜 Solis - Paola Mendoza & Abby Sher ❤️ Lucy, Uncensored - Mel Hammond, Teghan Hammond 🧡 Mama - Nikkya Hargrove 💛 Under All the Lights - Maya Ameyaw 💙 Reclaimed - Seth Haddon 💜 The Devil's Dilemma - Alex J. Adams 🌈 The Jovian Madrigals - Janneke de Beer
❤️ Blood Price - Nicole Evans 🧡 Worship Me - K.C. Blume 💛 All the Hearts You Eat - Hailey Piper 💚 The Nightmare Before Kissmas - Sara Raasch 💙 Rogue Community College - David R. Slayton 💜 Mistress of Hours - Emma Elizabeth ❤️ The Dog Trainer's Secret - Sav Uong 🧡 Most Wonderful - Georgia Clark 💛 Antenora - Dori Lumpkin 💙 House of Frank - Kay Synclaire 💜 Sir Callie and the Witch's War - Esme Symes-Smith 🌈 Prince of Fortune - Lisa Tirreno
#queer books#queer#books#book list#gay books#lesbian romance#lesbian pride#lesbian books#lesbian fiction#lesbian#bi books#bisexual romance#bisexual visibility#bisexual pride#bisexuality#queer romance#queer pride#queer community#bookish#book community#book releases#book release#batty about books#battyaboutbooks#wlw romance#wlw post#wlw fiction#gay romance#gay pride#gay
72 notes
·
View notes
Text
Hari ini kembali me time dengan cara berjalan kaki. Sebenarnya tujuan utamanya ialah membeli kipas angin karena kipas angin di kosanku tiba-tiba rusak sedari tiga hari yang lalu.
Sebelum membeli kipas angin, aku mengambil uang terlebih dahulu ke ATM (akhirnya aku mengambil uang tunai setelah satu Minggu bertahan menjadi manusia cashless haha).
Sesampainya aku di toko untuk membeli kipas angin, ternyata kipas angin dengan model yang aku cari ngga ada. Cuma ada model kipas angin seperti kipas angin yang aku punya di kosan. Berdasarkan pengalamanku sebelumnya, kipas angin model ini ngga bisa bertahan lama, jadi aku pikir lebih baik membeli di Shoope saja, karena ada banyak pilihan model kipas angin yang bisa aku pilih dan bisa aku lihat reviewnya dari pembeli.
Akhirnya, aku pulang kembali ke kosan, namun melalui jalan yang berbeda dari sebelumnya. Sambil berjalan, aku bertemu penjual es teh dan membelinya.
Sembari berjalan, aku memikirkan juga akan makan siang apa. Akhirnya aku memutuskan makan siang hari ini adalah makan makanan warteg yang pernah sekali aku beli dan rasanya cukup enak dengan pilihan menu yang bervariasi.
Perjalananku sebentar lagi sampai di warteg, tetapi perhatianku malah tertuju ke penjual ketoprak. Tanpa berpikir ulang, aku melipir memesan satu piring ketoprak. Lucu sekali, karena sebelumnya tidak pernah terpikir olehku untuk membeli ketoprak.

Satu porsi ketoprak ini harganya 14 ribu. Cukup murah karena selama ini aku seringnya beli ketoprak di dekat kosan, harganya 18 ribu. Dan aku ngga kecewa perihal rasanya, karena enakkkkk pollll. Biasanya kalau makan ketoprak, aku ngga sanggup menghabiskannya dikarenakan kurang suka dengan bumbu kacangnya.
Setelah ketoprak habis, aku melanjutkan perjalanan me time ku. Meskipun seperti anak hilang karena jalan sendirian, kegiatan berjalan kaki adalah salah satu caraku dalam mengendalikan perasaan yang tidak karuan.

- 17 Mei 2025 #17haridari30
24 notes
·
View notes
Text




🛒Men's Embossed Crew Neck Casual Versatile Tank Top, Summer
#mensfashion#male beauty#male model#menswear#muscles#male physique#male#anime#menstyle#mensource#mens fitness#hary mens#mens health#muscles men#strong beard
0 notes
Text
Post-Oscars blathering.
-Host Conan O'Brien had treats for attendees.

-I felt bad for Jeremy Strong who lost out on Best Supporting for his incredible job as Roy Cohn in THE APPRENTICE. But I had far greater sympathy for the poor dog during the SNL 50th skit who just wanted petting from Adam Driver's huge paws. I mean, I yearn for Anora/Ani and Igor

but the dog really yearned for those huge mitts.


-Rumoured divorcé Dan Stevens made the rounds with Natasha Lyonne, Jodie Turner-Smith, Hari Neff and his CUCKOO costar Hunter Schafer. I'm hoping he sloppily made out with Hunter and Hari.


He has great taste, ladies.



-Oscars night was a time for reunions
Last year Best Actor winner Cillian Murphy was able to present to his one-time PEAKY BLINDERS costar Adam Brody.

Cillian was so happy to escape the press line and just present!

Little did he know that Brody would give the longest speech in Oscar history.

At least you looked good, Cillian.


GHOST costars Whoopi Goldberg and Demi Moore.

THE SOCIAL NETWORK costars Andrew Garfield and Jesse Eisenberg.

Garfield and rumoured paramour Monica Barbaro afterwards.

THE LITTLE MERMAID's Halle Bailey and Jonah Hauer-King.

CONCLAVE's Carlos Dietz with Isabella Rossellini (and Laura Dern).

Oscar presenters WHEN HARRY MET SALLY costars Billy Crystal and Meg Ryan.

Brady Corbett and his THE BRUTALIST composer Daniel Blumberg.


Blumberg looking like the twin cousin of ANORA's Yura Borisov.

Isabella Rossellini reuniting with her potion prop from DEATH BECOMES HER.


Isabella Rossellini is a "nepo" baby, but here are some of the latest scions.
Milo Manheim - Son of Camryn, star of Paramount+'s SCHOOL SPIRITS.

Charlie Foster - Son of Jodie Foster. He will appear in the upcoming Amazon Prime series SCARPETTA starring classic nepo baby Jamie Lee Curtis and Nicole Kidman.

Kidman recently worked with the daughter of her MOULIN ROUGE costar Ewan McGregor in the film BABYGIRL. Esther McGregor played Kidman's oldest daughter. Esther can also be seen in Pedro Almodovar's THE ROOM NEXT DOOR.

THE WHITE LOTUS S3 star Sam Nivola (son of Alessandro (The Brutalist) and Emily Mortimer (Paddington in Peru). He is dating Iris Apatow (daughter of Judd and Leslie Mann). Sam and his sister May were also in Noah Baumbach's WHITE NOISE playing the children of Adam Driver and Greta Gerwig; and Sam played son of Bradley Cooper's Leonard Bernstein in MAESTRO (which also starred Maya Hawke, son of Ethan and Uma Thurman).

There's also Asa Germann of Amazon Prime Video's GEN V (son of Gregg German (Grey's Anatomy, Ally McBeal). The series also featured Patrick Schwarzeneggar.
A sure entry to the entertainment industry for many a celebrity child is modeling. That's the path Deva Cassel (the eldest daughter of Vincent Cassel (who has just had his latest child; a boy, with partner Narah Baptista) and Monica Bellucci) forged after years of spending time with her mother on photo shoots.
Now she is acting. She can be currently be seen Netflix's IL GATTOPARDO/ THE LEOPARD; a six-part adaptation of the classic Italian novel, which was made into a three-hour film starring Burt Lancaster.

#oscars#awards season#cillian murphy#adrien brody#isabella rossellini#celebrity kids#nepo babies#sam nivola#the white lotus#deva cassel#the leopard#il gattopardo#milo manheim#asa germann#esther mcgregor#demi moore#brady corbet#daniel blumberg#the brutalist#conclave#andrew garfield#monica barbaro#jonah hauer king#halle bailey#dan stevens
34 notes
·
View notes
Note
I am not sure if you got this question yet but what would be the jobs for the Shie Hassaikai (Chronostasis, Mimic, and the Eight Bullets) if they weren’t yakuza/villains
Tengai-Priest: Tengai was a priest before he joined the Yakuza. So I guess he'd still be doing that if he wasn't a villain. Probably the most boring answer on this list, but the most true to canon.
Tabe-Professional Eater: It's a win win. Tabe can eat however much he wants without worrying about stealing food. And people get to benefit seeing him act like a human black hole for food.
Joi-Security Consultant: I imagine this work by Mimic possessing whatever you want him to protect. So if anyone tries to steal your super rare vase, it can literally sprout legs and runaway.
Katsukame-Anesthesiologist: I like to imagine Katsukame coming up to a patient, grabbing them, open his mouth, and then seemingly suck out their soul. Then they are out and ready to have their tonsils removed.
Deidoro-Party Goer: He's the guy you pay to come over to your party to make it fun. He shows up and then it is a proper party. He's making sure everyone is drunk and tispy withing seconds of him getting there.
Hojo-Male Model: Since there isn't much personality going on with him, I just thought this would be funny. Plus, I can imagine fashion designers going nuts with someone who can make crystals over any part of their body.
Rappa-MMA Fighter: About as close as you can get to a pit fighter without it being illegal. Because even when Rappa is given a chance at a normal life. He will choose violence every single time. At least he get's paid for it now.
Hari-Personal Assistant: Hari's personality just screams "lackie". I can't really see him doing anything that doesn't involve him helping another person. A PA just seems to be the most fitting for him considering who he works with.
Shin-Reality TV Host: Is the option to be a police officer right there? Yes. However, I think that Shin would find this line of work more satisfying. Stirring the pot by forcing terrible people to tell the truth on national television would be grimm lesson about honesty.
Toya-Trophy Husband: Look, I just feel really bad about Toya's backstory. So I want to take this chance to give him some kind of happiness. He gets to be a trophy husband to rich successful wife. Preferably Mount Lady to fuel the crack ship.
#My Hero Academia#Not Quirks#Hari Kurono#Joi Irinaka#Kendo Rappa#Hekiji Tengai#Toya Setsuno#Soramitsu Tabe#Yu Hojo#Shin Nemoto#Deidoro Sakaki#Rikiya Katsukame#MHA Meta#MHA Theory
35 notes
·
View notes
Text
Cerita Sex Teman Kampusku yang menjadi Pemuas Nafsuku

By penikmat satin 24 Mei 2024
Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan teman kampusku dan dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku.
Akhir-akhir ini aku sering jalan Bersama Maya, dia teman satu kampus yang paling dekat denganku. Mulai dari pulang bareng, makan bareng hingga nonton bareng. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 1 tahun yang lalu dalam kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen.
Semenjak Maya putus dengan pacarnya, kami semakin dekat saja dan kemana-mana selalu bareng dan suatu malam pas malam minggu setelah aku dan Maya baru saja selesai menonton acara petunjukan seni budaya disalah satu gedung yang ada dikampus, malamnya aku langsung mengantarkan Maya pulang ke rumah kontrakanya.
Saat perjalanan dari kampus ke tempat kontarakannya dengan motorku. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tak disangka Maya merapatkan duduknya dan memeluku dari belakang sehingga bagian dadanya menempel sekali dibagian punggungku.
Maya tergolong cewek yang manis dan pintar bergaul. Penampilan yang sangat seksi banyak mata laki-laki selalu meliriknya Seperti sekarang ini, dia menggunakan kemeja satin berwarna merah dibalut bawahan dengan rok warna hitam dengan bahan satin sama seperti kemejanya seatas lututnya.
Sesampai rumah kontakanya terlihat sangat gelap sekali.
“Loh, May lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Biasa Tom kalau sudah hari sabtu dan minggu mereka pada balek kerumah orang tuanya kecuali aku. Masuk Tom”
“Lah emang teman-teman kamu orang mana sih pakai pulang segala?”, tanyaku.
“Lah mereka kan Cuma asli orang Solo dan Wonogiri aja”.
Kulihat rumah kontrakan Maya cukup besar dan terdapat 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak disini juga sama-sama teman satu kampus dengan Maya.
Malam itu aku duduk diruang tamu sambil menunggu Maya keluar dari kamar dan setelah menunggu sekitar 5 menitan begitu keluar dari kamar Maya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur model daster berkain satin berwarna krem sambil membawa sebuah laptop dan mengajaku pidah ke ruang tengah.
Diruang tengah kami duduk santai diatas karpet lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini.
“Oh ya Tom, ini data-data tugas yang diberiakan oleh dosen kemarin kamu tinggal pidah ke hardisk aja”.
Setelah beberapa tugas aku copy dari laptop ke hardisk ku, aku menemukan beberap file film-film semi thailand yang ada dilaptopnya dan sempat aku buka beberapa filmnya saat Maya meninggalkan aku untuk membuat secangkir kopi panas. Tapi saat aku baru beberapa menit membuka film itu tiba-tiba dari belakang Maya datang.
“Gimana udah belum copynya ke hardisk Tom”, Tanya Maya kepadaku.
“Tinggal dikit May…tapi lama juga copynya”, kataku.
“Gimana ngak lama kalau pakai nonton film juga”
“Hehehe….”, aku sedikit malu saat Maya berkata seperti itu, aku kira dia tidak tau.
“Ya udah nonton aja Tom”, dengan santainya Maya duduk disampingku.
“Kamu suka ya May nonton film seperti ini”.
“Ya suka aja sih dari pada dikontrakan sendiri, kadang iseng-iseng nonton seperti ini”.
Sekitar 30 menit, kami nonton beberapa koleksi film yang ada dilaptopnya, tak terasa kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 23:45. Sebenernya copy tugas-tugas kuliah yang dilaptop sudah selesai aku pindah ke dalam hardisk ku tapi karena kita berdua masih focus melihat beberapa adegan seks difilm itu aku jadi lupa waktu.
“Oh ya May, udah malam aku pulang dulu ngak enak kalau ada orang yang lihat”.
“Pulang besok pagi aja Tom, malam ini kamu nginep aja disini, apalagi hari udah larut malam”, jawab Maya.
“Tapi ngak enak May, nanti ada orang lihat aku nginep disini”.
“Udah santai aja disini ngak ada siapa-siapa dan bebas kok”.
“Ya udah lah kalau gitu malam ini aku tidur disini, tapi tidur dimana May?”.
“Tidur di kamar aku aja”, katanya sambil senyum.
“Wah ngak enak May, mendingan aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah.
“Ya udahlah terserah kamu aja”, kemudian Maya masuk kedalam kamar untuk istirahat.
Malam itu aku tidak memiliki pikiran yang macam-macam soal Maya karena aku anggap dia sahabat paling dekat denganku dilingkungan kampus dan Kedekatan kita hanya sebatas teman. Malam itu aku tidak langsung tidur aku masih menonton koleksi film-film semi yang ada dilaptop milik maya.
“Cekreeeeek…” tiba-tiba pintu kamar Maya terbuka dan sejenak aku memperhatikan Maya keluar dari kamar.
“Kenapa May?” terlihat Maya telah melepas Branya dibalik dasternya yang dikenakanya itu, karena jelas sekali ada benjolan kecil yang menjeplak dikain satin dasternya.
“Belum bisa tidur Tom”, kata Maya sambal duduk di sampingku.
“Ya udah, ikutan nonton Film-film koleksi kamu ini, Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Maya sambil tersenyum.
“Bukanya ngantuk Tom, malah nanti jadi terangsang kalau nonton setiap ada adegan seksnya”.
“Ya tergantung sih”, kataku sambil kita berdua menonton diatas Kasur kecil diruang tengah.
Setengah jam berlalu kita berdua menonton, lama-lama Maya menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini Maya bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya agak sayu sambil memperhatikan film yang ada dilaptop.
“May pindah kamar dikamar saja, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya.
“Iya Tom”, jawabnya.
Tanganku tidak di tepis olehnya. Maya kemudian beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku dan menariknya.
“Temenin yuk Tom”, pintanya, sedikit memaksa dan manja.
“Tapi May”, aku tidak percaya.
Maya menarikku masuk kedalam kamarnya lalu dia merebahkan tubuhnya di sisi ranjang yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya dengan prilaku Maya malam ini dan aku masih posisi berdiri dekat ranjang. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan tubuhku diatas ranjang itu.
“Tomi, sini dong”, kata Maya dengan nada manja sambil menepuk ranjang, menunjukkan kalau maya minta aku tidur disebelahnya.
Maya sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengannya walaupun dirumah itu tidak ada siapa-siapa hanya kita berdua.
Kemudian aku rebahkan tubuhku diatas ranjang disamping Maya. “Tomii…”, panggil Maya. Kedua mata kita langsung saling berpandangan dan Maya mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembut.
“Kenapa May?”, aku dibuatnnya kaget dan baru kali ini bibirku dicium oleh seorang wanita yang tanda kutip dia bukan pacar tapi melainkan hanya teman dekat saja dan ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Tom…efek nonton film semi tadi aku jadi pengen”, jawab Maya sambil merapatkan tubuhnya. Aku hanya tersenyum mendengar itu.
“Hahaha, Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Iiihhhh….Tomiii…”, Maya memukul tanganku.
Karena aku juga sudah sangat bergairah melihat Maya yang hanya mengenakan daster satin itu dan efek nonton film-film koleksi Maya tadi kemudian aku membalas ciuman dibibirnya. Mayapun membalasnya dengan penuh nafsu dan kita sudah sama-sama saling menyedot antara bibir dan lidah. Aku mulai meraba buah dadanya yang sudah tidak memakai Bra itu. Kuremas-remas buah dadanya sambil kumainkan putting susunya yang masih terhalang kain satin dasternya.
“Uuuhhh…”, suara desahan kecil yang keluar dari sela-sela mulutnya Maya.
Maya juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Dalam hitungan detik saja baju dan celanakau sudah tergeletak disamping kasur. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua buah dadanya yang memiliki putting mungil menojol menjeplak dikain satin dasternya itu.
“Aaaannggghhh…Tomiiiii…”, Maya mendesah.
Aku jiliat bagian puttingnya dan kusedot secara bergantian kiri dan kanan sambil memintir puttingnya yang tidak kusedot tanpa membuka penghalang kain satin yang menetupi kedua putting susunya.
“Teruuus Tomiiii…ungghhh…enaaaak…sedot yang kuat gigit tomiii….”, Maya mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku.
Kemudian tangannya mencoba meraih batang penisku yang sudah sangat tegang lalu dikocok-kocoknya penisku.
“Uuuhhh..enak Mayaaaa…”, lembut banget tangan.
Aku masih tetep meremas buah dadanya dan terus tanpa henti menyedotnya dan kedua tanganku berusaha mencoba membuka celana dalamnya.
“Boleh dibuka May?”, kemudian Maya menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Boleh Tom, tapi aku takut…”
“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku jadi penasaran.
“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacarku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya dia hanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Maya.
Kemudian Maya mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Tom, kalau cuma digesekin?”, tanya Maya dan aku hanya berusaha tersenyum dan mengangguk saja.
Maya lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang sudah bersih dicukur habis. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Maya kita main gaya 69 yuk”, kataku memancingnya.
“Ayo aja…Tom biar sama-sama menikmati”.
Maya beranjak berdiri dan menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh…Mayaaaa…”, Maya sudah melahap penisku bagaikan es krim.
Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Maya juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Maya membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vaginanya. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan.
“Aaahhhh…”, suara lenguhan Maya tiba-tiba terdengar dikesunyian malam didalam kamarnya.
Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati bagian lubang vaginanya. Desahan Maya makin lama semakin keras. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vaginanya semakin basah dan becek, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Maya beranjak dan merebahkan tubuhnya di sampingku.
Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak buah dadanya. Puttingnya sudah tegang maksimal.
Maya begitu menikmati semua perlakuanku terhadap tubuhnya masih terbalutnya licinya kain satin dasternya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling sama-sama berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Mayapun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap kedua mataku.
“Digesekin aja ya Tom”, kata Maya mengingatkan.
“Aku udah gak tahan lho May. Ntar kalo keenakan terus masuk gimana?”, ledekku.
“Iiihhh…Tomiiii…”, Maya tertawa kecil sambil mencubit lenganku.
“Aku yang nahan Tom, udah pengalaman…”, lanjutnya.
“Tapi aku yang gak tahan. Apa gak usah aja?”, kataku sambil berpura-pura beranjak dari tubuhnya Maya.
“Tomiiii…….”, Maya merengek dan kemudian menarik tanganku.
Bibir kita berciuman lagi. Maya melebarkan kedua pahanya dan meraih penisku supaya tepat berada di depan bibir vaginanya. Kemudian Maya menggesek-gesekkan sendiri penisku dengan tangannya.
“Uuuuhhh…ssshh…”, Maya mulai mendesah ketika aku menggerakkan pinggulku. Kedua tangannya kini merangkul leherku.
“Enak May?”, Maya mengangguk dan ikut menggoyangkan pinggulnya.
“Tomiii… Uuuhhh…”, desah Maya diiringi kepalanya yang bergerak ke kiri dan ke kanan.
Di bawah sana, kepala penisku hanya menggesek-gesek bibir vaginanya yang semakin basah. Ujungnya benar-benar tepat di lubang vagina sehingga kalau aku nekat dan khilaf perawan Maya bisa-bisa tembus oleh penisku.
“Aku ganti diatas aja Tom”, kata Maya.
Kita bertukar posisi, women on top. Maya menekan penisku tepat di belahan vaginanya. Maya lalu mulai bergerak maju mundur. Payudaranya ikutan bergoyang.
“Aaanggghhh…uuugggghhh…Tomiiiii…”, mulut Maya mendesah semakin nyaring
“Tomiiiii…mainin tetek akuuu…ssshh…”. Tanganku lantas meraih dua buah dadanya yang menggantung terhalang kain satin dasternya itu.
Ternyata Maya semakin mempercepat gerakannya. Pinggulnya bergeak ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mungkin sebentar lagi dia akan mendapatkan orgasmenya. Aku sebenarnya juga sudah tidak tahan karena efek gesekan belahan bibir vaginaya. Tapi sayang sekali kalau cuma petting saja membuat orgasme.
“Aaaaahhhh…Aaahhh….Anghhhh!!!”, Desahan panjang sekali.
Tubuhnya mengejang-ngejang beberapa saat merasakan orgasme kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya langsung lemas tergeletak ditubuhku. Maya memeluk tubuhku dan nafas masih memburu. Aku mengelus rambut hitam bergelombang miliknya. Cukup lama juga, kita diposisi seperti itu.
“Tom, belum keluar yah?”,
“Belum May. Tapi kalau kamu capek, ya gak pa-pa kok”, aku mencoba mengerti walaupun
sebenarnya merasa nanggung.
Maya mengubah posisi dan langsung memegang penisku yang masih tegang. Lagi-lagi Tindakan tiba-tiba yang mengasyikkan, Maya melakukan blowjob. Kepalanya terlihat naik turun.
“Aaaaahhh…”, aku hanya bisa mendesis seperti itu.
Kemudian secara reflek aku memegang kapalanya dan menahannya. Aku menggerakkan pinggul seoalah-olah aku sedang ML dengan mulut mungilnya. Seketika Maya melepas emutannya dan melihatku. Aku agak kaget karena takut dia tidak suka ketika aku menahan kepalanya seperti tadi.
“Mayaaa…aku udah mau keluar? Jangan di mulut may?”, kataku.
“Terus dimana Tom?”
“Aku pingin gesek-gesek dikain satin dastermu”.
Kemudian maya terlentang diatas ranjang dengan cepat aku naik keatas tubuhnya dan langsung saja aku gesek-gesekan batang penisku diatas permukaan perutnya.
“Unggghhh….Mayaaa….enak…banget….”, gesekan penisku dipermukaan kain satin dasternya terasa licin sekali dan membuat cairan spermaku mucrat sangat banyak.
Crottt….crottt…crottt…tubuhku mengejang-ngejag dibawah tubuhnya Maya diiringi cairan sperma yang keluar dan muncrat hingga mengenai bagian buah dadanya. Kemudian Maya menjilat penisku untuk dibersihkan dari sisa-sisa cairan spermaku yang masih keluar.
“Enak Tom gesek disitu”, kata Maya ketika sudah selesai.
“Enak banget terasa licin dan bikin ketagihan May”, Maya langsung merebahkan tubuhnya di sampingku.
“Kapan-kapan kalua mau nanti aku pakai baju tidur seperti ini biar kamu puas Tom, Yuk tidur…”. Katanya.
“Oh ya May aku pakai baju dulu biar ngak kedinginan”, kataku sambil mencoba beranjak dari kasur. Tapi tangan Maya menahan.
“Kenapa May?”
“Kan bisa minta peluk aku Tom”, jawabnya sambil memelukku.
“Tapi kan AC kamarmu dingin banget May”.
Kemudian Maya beranjak bangun dari ranjang dan mengambil sesuatu dari dalam lemari dan ternyata selimut satin yang sangat lebar bermotif gambar mawar dan langsung menetupi tubuh bugil dan saling berpelukan diatas ranjang.
“Gimana enakan tambah licin dan hangat Tom”, katanya.
“Iya May, kamu ngerti aja sich”, Tiba-tiba tangannya iseng mengelus-elus penisku. Mataku yang hampir terpejam menjadi sedikit melirik ulah iseng Maya.
“Ntar kalau tegang lagi, aku masukin punya kamu nanti”, ancamku.
“Mau dong Tom, hihihi…”, Maya malah menggodaku.
Kemudian dia membalik tubuhnya dan membelakangiku dengan posisi nungging lalu kupeluk dari belakang sambil kugesek-gesekan dikain satin dasternya .
“Sabar ya Tom, ntar ada waktunya pasti kamu akan rasakan kok”, Maya menggumam.
Samar-samar aku mendengar kata-kata yang diucapkannya itu. Namun tidak terlalu yakin dengan maksud kata-kata itu. Perasaanku campur aduk, kaget, senang dan berharap bisa melakukan seperti ini lagi bersama Maya walau sekadar kita masih berteman dan belum menjadi pacar.
236 notes
·
View notes