#robotika non-ai
Explore tagged Tumblr posts
idmwebid · 10 days ago
Text
Era Robot Pribadi (Non-AI): Antara Solusi Praktis Rumah Tangga dan Ancaman Lapangan Kerja Buruh
Di ambang pintu masa depan, sebuah revolusi senyap namun signifikan telah mulai menyentuh sendi-sendi kehidupan kita: era robot pribadi. Bukan robot cerdas dengan kecerdasan buatan (AI) yang setara manusia, melainkan robotika non-AI yang lebih konvensional, yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas spesifik secara otomatis. Dari robot pembersih lantai yang sigap membersihkan rumah, mesin…
0 notes
prabowokadir · 6 years ago
Text
Logical Thinking Dalam Mathematical Modelling Sebagai Pilar Dasar Artificial Intelligence Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Di era globalisasi saat ini, umat manusia tidak dapat terlepas dari penggunaan teknologi dan informasi. Mulai dari golongan individu, kelompok, hingga perusahaan dengan skala internasional sekalipun telah memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh teknologi dan informasi. Hal ini yang kemudian menjadi penyebab munculnya konsep Revolusi Industri 4.0 yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom terkenal asal Jerman yaitu Profesor Klaus Schwab. Menurut Profesor Klaus Schwab, Revolusi Industri 4.0 diyakini tidak hanya berpotensi merombak ranah industri tapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Sehingga seiring berjalannya waktu, negara-negara yang ada di dunia termasuk Indonesia beserta masyarakat di dalamnya harus siap untuk menyambut dan menghadapi Revolusi Industri 4.0. Dalam pelaksanaannya sendiri, Revolusi Industri 4.0 mencakup beragam teknologi canggih, seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D printing.
Matematika yang merupakan salah satu bidang ilmu akan sangat berperan aktif di era globalisasi, khususnya dalam menyambut Revolusi Industri 4.0. Salah satu contoh peranan yang dapat diberikan oleh matematika adalah berperan penting dalam pembuatan Artificial Intelligence (AI) dengan menggunakan mathematical modelling. Hal inilah yang kemudian akan penulis kembangkan dalam tulisan kali ini.
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, saya memberikan beberapa identifikasi masalah yang di antaranya adalah :
1. Maraknya penggunaan teknologi dan informasi khususnya Artificial Intelligence (AI) yang berdampak munculnya Revolusi Industri 4.0, dan
2. Pentingnya matematika khususnya mathematical modelling sebagai pilar dasar guna menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Artificial Intelligence (AI)
Artificial Intelligence (AI) belakangan ini telah banyak diperbincangkan oleh beberapa lapisan masyarakat. Hal ini disebabkan karena maraknya penggunaan teknologi dan informasi oleh masyarakat luas. Terlebih di zaman yang serba modern dan serba instan, masyarakat pastinya akan lebih banyak memanfaatkan teknologi yang telah disediakan, guna memudahkan aktivitas mereka dalam kehidupan sehari-hari. Adapun salah satu contoh dari pemanfaatan teknologi tersebut adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI).
Menurut John McCarthy (1956), kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain mesin tersebut agar mampu menirukan perilaku manusia. Selain itu, menurut H. A. Simon (1987), mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi, dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Berdasarkan kedua uraian definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa kecerdasan buatan adalah memodelkan proses berpikir manusia dengan menggunakan bantuan pemrograman komputer. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu dasar utama bahwa seorang matematikawan akan sangat berperan aktif dalam perkembangan Revolusi Industri 4.0.
Pemodelan Matematika
Sama halnya dengan bidang ilmu lain, matematika juga memiliki cabang ilmunya tersendiri, yang salah satunya adalah mathematical modelling atau pemodelan matematika. Cabang ilmu inilah yang kemudian banyak dimanfaatkan oleh akademisi atau periset, baik yang merupakan matematikawan ataupun non-matematikawan. Menurut Prayudi (2006), mengungkapkan bahwa pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk mempresentasikan dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem pada dunia nyata ke dalam pernyataan matematika sehingga diperoleh pemahaman dari masalah dunia nyata ini menjadi lebih tepat. Sehingga, banyak hal yang secara kasat mata sulit untuk diprediksi tapi akan sangat memungkinkan jika kita melakukan proses pemodelan matematika terlebih dahulu, guna mengetahui perkiraan jawabannya di dunia nyata.
Dalam prosesnya, pemodelan matematika memiliki alur pengerjaan tersendiri yang harus dilakukan, berikut dilampirkan grafik pengerjaannya beserta dengan penjelasan di masing-masing langkahnya
Tumblr media
                          Gambar 1. Tahapan Pemodelan Matematika
1. Mendefinisikan terlebih dahulu persoalan yang terdapat di dunia nyata dengan membuat asumsi seperlunya dan juga mendefinisikan variabel yang akan digunakan untuk membuat model matematikanya.
2. Dengan menggunakan cabang ilmu yang ada di matematika, kemudian dapat dibuat model matematika sesuai dengan asumsi dan juga variabel yang telah kita buat sebelumnya.
3. Membuat kesimpulan matematika dan menafsirkannya sebagai informasi yang berkaitan dengan persoalan yang dimodelkan.
4. Melakukan proses analisis dengan menguji data yang ada di dunia nyata. Jika perkiraan yang didapatkan masih belum sesuai dengan data yang ada di dunia nyata maka model yang kita dapatkan sebelumnya dapat diperhalus atau membuat formula baru dan melakukan proses yang sama dari awal.
Korelasi Antara Pemodelan Matematika dan Artificial Intelligence
Kadang kita bertanya-tanya sebenarnya apa kegunaan dari matematika untuk kehidupan kita sehari-hari? Tidak hanya sekadar berhitung dan melatih logika berpikir, semua hal yang ada di matematika akan sangat bermanfaat dalam kehidupan kita. Mulai dari aritmatika sampai dengan kalkulus, semuanya akan sangat berguna jika kita tau cara menggunakannya seperti apa.
Dunia beserta dengan segala sesuatu di dalamnya berisikan banyak pertanyaan-pertanyaan penting di dalamnya yang masih belum terjawab, baik itu pertanyaan tentang kejadian di masa lampau atau kejadian di masa yang akan datang. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi sebuah skenario dunia nyata terlebih untuk seorang matematikawan, untuk membuat model matematika seperti apa yang akan memberikan jawab atas pertanyaan satu dan pertanyaan lainnya.
Pemodelan adalah sebuah proses yang menggunakan matematika untuk merepresentasikan, menganalisis, membuat prediksi, atau sebaliknya memberikan wawasan tentang fenomena dunia nyata. Jadi daripada banyak mempertanyakan kegunaan matematika nantinya apa, maka ada baiknya semua ilmu yang ada di matematika salah satunya dapat kita gunakan untuk proses pemodelan. Hal pertama yang harus dilakukan dalam proses pemodelan adalah mendefinisikan masalah atau pertanyaan yang ada di dunia nyata agar penelitian yang kita lakukan terkait masalah tersebut akan menjadi lebih mudah. Setelah itu, kita harus membuat asumsi terkait masalah yang sedang kita teliti. Dengan membuat asumsi artinya kita akan menyingkirkan hal asing yang merupakan faktor tidak penting dalam masalah yang kita teliti. Selanjutnya, kita perlu untuk mendefinisikan variabel-variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti guna membantu kita dalam membuat sebuah rumus matematika. Sehingga pada akhirnya kita dapat menggunakan semua ilmu di matematika yang telah kita ketahui untuk membuat sebuah model matematika dari permasalahan yang kita punya. Model matematika yang telah kita dapatkan harus dianalsis terlebih dahulu agar sesuai dengan data yang ada sebelum akhirnya membuat laporan terhadap model yang telah dibuat.
Jika dengan menggunakan pemodelan matematika kita dapat membuat model matematika berdasarkan permasalahan yang ada di dunia nyata, maka model matematika tersebut dapat kita interpretasikan ke dalam bentuk software ataupun mesin yang termasuk golongan Artificial Intelligence (AI) guna memudahkan kita untuk memprediksi atau mendapatkan jawaban dari masalah yang ada di dunia nyata. Selain itu, seorang matematikawan akan lebih diuntungkan dalam proses memodelkan suatu masalah, dikarenakan logika dan analisis yang terus diasah selama berhadapan dengan matematika. Dengan adanya hal ini maka akan sangat memudahkan setiap individu dalam menyelesaikan permasalahannya sehari-hari. Tidak hanya itu, sebuah perusahaan dengan skala besar juga dapat tercakup dalam golongan yang diuntungkan dengan adanya Artificial Intelligence (AI), terlebih ketika model matematika yang dibuat berdasarkan masalah yang memang akan atau tengah dihadapi oleh perusahaan tersebut.
Pada dasarnya, seorang matematikawan yang telah diasah logika berpikirnya juga dapat dengan mudah membuat sebuah software atau suatu mesin. Hal ini didukung oleh fakta dalam pemrograman komputer yang sangat dibutuhkan adalah logika berpikirnya agar dapat merampungkan sebuah program yang bahkan telah dimodelkan terlebih dahulu dengan sederhana oleh seorang matematikawan juga. Sehingga, bukan tidak mungkin seorang matematikawan akan mampu mengerjakan banyak hal dalam mendukung Revolusi Industri 4.0 nantinya.
Berdasarkan penjelasan dari Artificial Intelligence (AI) dan juga pemodelan matematika di atas, kita dapat menarik benang merah antara keduanya, di mana pemodelan matematika yang disertai dengan logika berpikir yang bagus akan sangat berperan aktif sebagai pilar dasar dalam Revolusi Industri 4.0 khususnya di bidang Artificial Intelligence (AI). Harapannya, agar dikemudian hari orang-orang yang berkecimpung dalam dunia matematika diberikan kesempatan untuk turun langsung dalam Revolusi Industri 4.0, baik itu sebagai seorang akademisi, periset, ataupun pekerja lapangan sekalipun, guna memperkuat dasar dari Revolusi Industri 4.0 itu sendiri. Selain itu, diharapkan agar bidang ilmu di luar matematika, harus diperkuat logika berpikirnya, salah satu caranya dengan belajar matematika, meskipun hanya hal dasar sekalipun.
Sumber :
https://aiukswgkelompok11.wordpress.com/definisi-artificial-intelligence/
https://himatika.fmipa.ugm.ac.id/2016/11/25/permodelan-matematika/
0 notes
worldnewsworld · 5 years ago
Text
Coronavirus: Pandemi fakta v fiksi pandemi?
Tumblr media
Apakah kebenaran lebih aneh daripada fiksi, seperti yang pernah disarankan oleh penulis Amerika Mark Twain?  Sekarang kita semua memiliki kesempatan untuk menilai sendiri, karena jurnalis veteran AS Lawrence Wright baru saja menulis sebuah novel spine chiller, yang dijadwalkan akhir bulan ini, berjudul The End of October.
Ini Berkaitan Dengan Pandemi di Seluruh Dunia
Ini berkaitan dengan pandemi di seluruh dunia - penyakit seperti influenza - yang berawal di Timur Jauh tetapi kemudian menyebar ke seluruh dunia. Meletus di Arab Saudi selama haji tahunan. Mekah sendiri ditutup dengan tiga juta peziarah. Kedengarannya aneh? Tidak ketika Anda berpikir bahwa Cina baru-baru ini menempatkan sekitar 11 juta orang di Wuhan dalam penutupan dan tindakan serupa telah dilakukan di seluruh dunia.
"Buku itu bukan ramalan," tulis Wright baru-baru ini, "tetapi kemunculannya di tengah pandemi terburuk dalam ingatan hidup juga tidak sepenuhnya kebetulan." Novel itu, katanya kepada saya, dimulai sebagai skenario film satu dekade lalu, ketika pembuat film Ridley Scott memintanya untuk membuat skenario tentang akhir peradaban. Itu tidak pernah selesai. Tapi, katanya, cerita itu selalu menghantuinya, dan dia memutuskan untuk kembali ke sana sebagai novel.
Sebagai seorang jurnalis terkemuka dan penulis beberapa buku faktual yang sangat sukses, Wright melakukan pendekatan seperti yang dilakukannya pada tugas jurnalistik lainnya, melakukan penelitian dan persiapan terperinci. Ketika ia berpindah dari satu pakar ke pakar lainnya, ia mendengar peringatan yang jelas bahwa sesuatu seperti coronavirus akan terjadi. Ini bukan pertanyaan tentang "jika" tetapi "kapan", dan yang terpenting, banyak yang bertanya seberapa siap pemerintah untuk mengatasinya.
Artikel Terkait : Coronavirus: Trump Memperpanjang Lock Down
"Meneliti tale", katanya, memberinya "kesempatan untuk menyelam cukup dalam untuk memahami bagaimana krisis akan terjadi." Buku itu dibuat pada tahun 2020. Saya benar-benar membuat kalender di komputer saya, katanya kepada saya, menunjukkan di mana pahlawan saya dan bagaimana penyakit itu berkembang.
Banyak dari Penelitiannya yang Menakutkan Sekarang
"Aku melihatnya sebagai panggilan bangun tidur," katanya. Tapi tentu saja, pada saat buku itu akan muncul, itu lebih seperti Defoe's Journal of the Plague Year, menggambarkan peristiwa yang dapat Anda baca di koran setiap hari, sering, menurut saya, bersamaan dengan acara di kalender saya . Penggunaan tale oleh Wright untuk menyajikan argumennya hanyalah bagian dari tren yang berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir sejumlah penulis lain yang ingin bergulat dengan tantangan besar yang mungkin mengancam cara hidup kita, telah berpaling dari buku-buku non-fiksi atau semi-akademis yang berat dan mencoba sendiri equation spine chiller itu.
PW Singer, yang pekerjaan hariannya di think tank, New America, adalah pakar terkemuka tentang cara teknologi baru memengaruhi kehidupan kita, terutama dalam bidang militer dan keamanan. Dia dengan cepat menjadi semacam veteran dari classification.
Pada tahun 2015 ia menulis bersama August Cole sebuah novel berjudul Ghost Fleet yang dibuat dalam waktu dekat dan menggambarkan Cina pasca-komunis meluncurkan serangan militer yang canggih secara teknologi terhadap Amerika Serikat di Pasifik.
Tumblr media
Buku baru mereka, keluar pada bulan Mei, disebut Burn-In, dan menggambarkan dirinya di jaket sebagai novel revolusi robot nyata. Saya telah mewawancarai Singer beberapa kali untuk mendapatkan fakta tentang automaton, persaingan teknologi tinggi dan sebagainya. Jadi, mengapa sekarang beralih ke fiksi untuk berurusan dengan robot dan kecerdasan buatan?
Kami merasa bahwa ada revolusi bersejarah yang terjadi di sekitar kita - secara harfiah salah satu yang withering penting bagi sejarah manusia, yang akan membentuk kembali dunia di sekitar kita, katanya kepada saya. Tetapi tingkat perubahan potensial sebagian besar dikaburkan dari kebanyakan orang.
Jadi," katanya, "kami berpikir untuk memadukan fiksi dan fakta dengan cara baru yang mempertinggi keduanya, dan juga terbukti bermanfaat dalam membantu memberi orang pemahaman yang lebih baik tentang perubahan yang akan terjadi. Kebanyakan orang, termasuk yang withering jujur Para pemimpin, tidak akan meluangkan waktu untuk membaca beberapa makalah akademis standar. Tetapi mereka akan membaca novel spine chiller. "
Memang Singer berpendapat bahwa perubahan dan ancaman yang disoroti dalam Burn-In dibuat lebih akut oleh krisis coronavirus. Semua tren dalam buku ini, katanya kepada saya, Pindah ke lebih banyak AI; pekerjaan jarak jauh; pengawasan; tetapi juga ketidakpercayaan sosial dan politik, sudah bermain sebelum pandemi. Tapi indikasi adalah bahwa mereka akan dipercepat secara drastis oleh mereka.
Berbagai peran yang akan melihat transisi yang lebih bertahap dan perlawanan masyarakat telah didorong maju dalam hitungan minggu, ia berpendapat. Seluruh generasi dengan cepat dilemparkan ke pembelajaran jarak jauh dan pekerjaan jarak jauh; obat sedang dilakukan dari jarak jauh pada skala yang tidak diantisipasi selama satu dekade dan AI dan robotika telah dikerahkan ke dalam peran mulai dari pengawasan wabah hingga mengganti kru pembersihan manusia di mana saja dari kereta bawah tanah ke rumah sakit.
Setelah wabah berakhir, ia menegaskan, tidak mungkin 100% peran dan mode ini akan kembali seperti semula.
Melihat ke depan
Novel semacam ini - yang berupaya mengekstrapolasi tren dan memperingatkan potensi jebakan di masa depan - bukanlah hal baru, meskipun mungkin sudah ketinggalan zaman sampai batas tertentu selama beberapa dekade terakhir yang lebih optimis. Pada akhir abad ke-19 dan selama awal abad ke-20 terjadi ledakan buku yang memperingatkan persaingan internasional yang meningkat dan ancaman konflik yang akan datang.
Berbagai penulis, dari HG Wells di Inggris (The War in the Air) dan Capitaine Danrit di Perancis (La Guerre de Demain - The War of Tomorrow), menulis tentang pertempuran futuristik yang memanfaatkan teknologi terbaru, membayangkan bagaimana mereka dapat berkembang di tahun-tahun mendatang. datang. Novel semacam itu berisi tank, kekuatan udara, bahan kimia, dan bahkan senjata biologis. Hanya beberapa tahun kemudian datanglah bencana Perang Besar.
Novel Lawrence Wright, sampai taraf tertentu, telah disusul oleh berbagai peristiwa. Meskipun demikian, akan menarik untuk melihat bagaimana narasinya yang fiksi dibandingkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dia menolak untuk memberi tahu saya bagaimana itu sebenarnya berakhir, dan bahkan jika dia punya, saya tidak akan merusaknya untuk Anda. Tapi dia mencoba untuk memukul nothing optimis di masa-masa yang sangat sulit ini.
Saya pikir krisis ini adalah peluang besar untuk perbaikan peradaban, katanya kepada saya, tidak hanya di AS, tidak hanya dalam perawatan kesehatan, tetapi juga dalam perubahan iklim, dalam politik, dalam kesejahteraan sosial, dan bidang-bidang lain yang belum kami sediakan ' Aku belum membayangkan.  Dan dia kembali ke preseden historis untuk menjelaskan masalahnya. "Kematian Hitam", katanya, "menandai akhir Abad Pertengahan dan awal Renaissance." Pandemi infection korona, menurutnya, "bukan peristiwa epik, setidaknya kita berharap tidak, tetapi memang menawarkan pelajaran tentang siapa kita dan tantangan yang kita hadapi untuk melestarikan dan meningkatkan peradaban kita."
youtube
0 notes
atticeyewear · 6 years ago
Text
Masa Depan Ekonomi Manusia Dianggap
Rekomendasikan Artikel Artikel Komentar Cetak Artikel Bagikan artikel ini di Facebook Bagikan artikel ini di Twitter Bagikan artikel ini di Google+ Bagikan artikel ini di Linkedin Bagikan artikel ini di StumbleUpon Bagikan artikel ini di Delicious Bagikan artikel ini di Digg Bagikan artikel ini di Redgit Bagikan artikel ini di Reddit Bagikan artikel ini di Penulis Pakar Pinterest Lance Winslow Tak perlu dikatakan bahwa think tank membutuhkan aliran ide-ide dan inovasi baru untuk menjadi nilai bagi masyarakat dan peradaban kita. Jadi, tentu saja, kami meminta sesama anggota kami untuk bermurah hati dengan ide-ide mereka. Dari waktu ke waktu kami juga mendapatkan orang luar dari sekitar pekerjaan mengirimkan badai otak mental terbaik mereka. Belum lama ini, kami memiliki seseorang yang menjelaskan rencana mereka untuk membuang ras uang tikus di masyarakat, sebenarnya untuk membuang uang bersama-sama dan meningkatkan produktivitas kami sekitar 30%, inilah yang dia katakan:
"Saya punya ide yang dapat meningkatkan efisiensi dunia secara keseluruhan mungkin sekitar 30%. Saya perlu bantuan di bagian bagaimana mengubah kapitalisme menjadi pemerintahan terstruktur yang tidak menggunakan uang, non-komunisme. Juga bagaimana membujuk pemerintah untuk pindah ke sana dan berpikir itu adalah ide mereka sejak awal. "
Yah, pikiran pertama saya adalah; jika kita dapat meningkatkan efisiensi dalam peradaban manusia hingga 30%, saya ALL-IN. Memang, saya seorang kapitalis dan cinta pasar bebas, namun saya harus mengakui bahwa saya setuju bahwa unit perdagangan, saat ini kami sebut USD (mata uang cadangan) memiliki tantangan dalam menghargai banyak hal yang kita butuhkan untuk mendorong manusia ke masa depan. Jika kita dapat menemukan cara untuk menggunakan (unit digital) dan memberikan unit digital untuk hal-hal seperti kesukarelaan, mengambil sampah di jalan harian, inovasi, pendampingan, pemikiran asli, dan kontribusi lain kepada masyarakat kita dapat memiliki dukungan "nilai nyata" nilai intrinsik dari unit digital.
Tentu saja, kita mungkin dapat menggunakan mata uang digital, skema jenis Bitcoin atau BlockChain, dengan cara yang sama seperti Kapitalisme Pasar Bebas dengan bentuk "unit" baru untuk berdagang. Ini mungkin membantu kita mengekang kronisme elit sosialis, rezim Komunis dan hubungan inses perusahaan / pemerintah yang diperingatkan oleh Adam Smith. Unit perdagangan dapat mempertahankan nilai berdasarkan "pekerjaan nyata" - pekerjaan positif menuju upaya mulia, sedangkan unit yang diperdagangkan untuk perdagangan tetap sama. Pembayaran "kebaikan" akan didasarkan pada penawaran dan permintaan, lebih banyak membayar untuk apa yang dibutuhkan, lebih sedikit membayar untuk apa yang sudah ada dalam pasokan berlimpah. Matriks keputusan AI menentukan ini, bukan manusia?
Dan sungguh itu adalah langkah logis berikutnya ketika AI menggantikan pengambilan keputusan (eksekutif, analis, dan manajemen) dan robotika menggantikan sebagian besar pekerjaan tenaga kerja, dan robotika AI + menggantikan sebagian besar pekerjaan kreatif (artis, penulis, dll.) Dan AI + VR menggantikan pengajaran pekerjaan.
Dalam banyak hal kita akan menghindari kapitalisme, setidaknya cara itu dipraktikkan dalam kenyataan (crony capitalism), tetapi kita juga perlu memastikan bahwa tidak ada yang mempermainkan sistem - termasuk yang mengendalikannya - sayangnya, ada juga masalah sifat manusia . Juga kelompok, pemerintah, kepemimpinan sistem akan memiliki kekuatan terlalu banyak dan di dalamnya mengingatkan kita pada kutipan; kekuasaan absolut merusak secara absolut, dan / atau kenyataan bahwa kekuasaan memunculkan dan memperkuat cacat karakter apa pun, bahkan dari raja filsuf yang baik hati.
1 note · View note