#sahabatsurga

[bakwanlovers]

Bagiku setiap teman bukan ada masanya, hanya saja kita perlu mengurus diri sendiri dulu. Tidak berkabar pun belum tentu mengurangi esensi dalam pertemanan, karena aku yakin setiap orang sedang memperjuaangkan apa yg dia mau. Semakin dewasa aku semakin sadar bahwa kita memang tidak butuh kabar setiap harinya, asal kita mau dan tetap menjalani pertemanan yg ada, aku yakin bakal baik-baik saja. Kesepian itu datangnya dari hati, baagi orang-orang yg merasakan ini, dalam keramaian pun rasanya sepi. Jangan mendramatisir perasaanmu, nanti kamu justru terperosok jauh ke dalamnya. Dan, bagiku semua teman-temanku yg terbaik, meski terkadang kita tidak saling memberi kabar atau hanya tau aktivitasnya sebatas lewat story saja. Tapi ini baik-baik saja dan rasanya tidak mengurangi perasaan apapun dalam pertemanan ini

-Normafris17-

23324

[ummiyya]

Sejauh mana kamu mengizinkan prasangka buruk memperkeruh jalinan persahabatan?

- di hati dan pikiranmu, kuncinya.

***

Aku tertegun, mendengar ulang saran dan nasihatnya. Ia temanku, aku mengenalnya sebagaimana iapun mengenalku. Kami berteman baik.

Sebagai teman, diri tentu mengenalkan orang-orang baru yang turut hadir mewarnai hidup. Bersama mereka yang sudah lebih dahulu ada, kurasa pastinya akan memperkaya warna dan cahaya di hidup kita. Once salah satunya redup bahkan hilang, kita tetap bisa berdiri tegak bersama cahaya lainnya yang tersisa. Begitu simpulku tentang pertemanan.

Pastinya kita tak bisa menjamin semua sahabat ini bisa selalu stay bersama kita. Akan selamanya menjadi sefrekuensi, dengan segala kondisi dan perubahan fase-fase hidup yang masing-masing kita jalani. Tiap kita punya dunia sendiri. Dan di dunia ini, tiap waktu punya tokohnya tersendiri. Dan it's okay dengan datang dan pergi. Kita hanya perlu menjalani apa dan siapa yang ada saat ini dengan mindful dan bahagia. toh? 🤗

***

Ya, dia sahabat lamaku. Dua penggal vn ia kirimkan, menyampaikan pendapatnya tentang pertemananku yang baru. Katanya, kayanya ga bakal bertahan. Karena seasonal~

Aku menghela napas agak berat. Jujur, berat buatku menerima pendapatnya itu. Seolah bisa meramalkan gelapnya masa depan yang padahal belum tentu terjadi. Aku tertegun di pojokan, bulir air mata tak bisa kutahan.

Otakku berpikir keras, menganalisa semua kemungkinan yang bakal terjadi di pertemanan baruku ini. Hatiku menerjemahkannya dalam bentuk emosi, dominannya takut, takut kehilangan. Juga menyesal, sebab telah memulai. Dan pastinya sedih, ada banyak sekali kesedihan yang kemudian terpanggil lagi. Banyak... banyak sekali 😭

Lagi, aku menghela napas berat.

Dia sahabatku, dan tak memberi saran apapun selepas ramalannya itu. Membiarkan aku kalut dengan pikiran dan rasaku sendiri. Ya, sendiri.

Aku berantakan, lagi.

Aku meminta izin tuk istirahat. Jujur kepala sakit sekali rasanya, dan hati tak lagi terkondisi. Kuakhiri percakapan whatsapp malam itu.

Kucoba pejamkan mata, tak bisa!

Pikiranku mengajak kembali berkelana ke masa lalu. Tentang bagaimana aku bertemu teman baruku ini. Yakinku, aku tak sedang memaksakan sesuatu di pertemanan baru ini. Semengalir itu, apa adanya~ aku cukup lega.

Sesekali pikiran negatif menyelinap lagi, mengacaukan segala trust pertemanan yang sudah dijalin rapat. Jujur, hampir tak pernah ada konflik dengan teman terbaruku ini, tapi kenapa diri mengizinkan orang lain hadir memberi pandangan tentang apa yang sedang diri jalani? Siapa sebenarnya yang lebih tahu, kita yang menjalani atau mereka yang kita mintai pandangannya?

Pastinya kitalah yang tahu persis apa yang sedang kita jalani. Bahkan tahu alasan kenapa kita menjalani semua keputusan-keputusan di hidup kita. Tak sampai situ, tentunya kita pun sudah mengantisipasi segala kemungkinan dan konsekuensi yang mungkin menyertai tiap apapun yang kita lakukan. Sungguh tak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan.

Hiburku pada diri sendiri.

Perkara hati memang berat, tapi melogika segala rasa semoga membuat jiwa tetap mindful menjalani seluruh alur ceritanya.

Pesanku pada diri tuh gini:

kita boleh meminta pandangan orang lain yang juga kita percaya, tapi sebelum itu percayalah utuh pada intuisimu sendiri.

Pada kemampuan diri, tuk menjalani segala alur cerita dengan sebaik-baik sikap.

Sebab pertemanan itu ya hanya perlu dijalani. Sebahagia mungkin. Selagi relasi kamu rasa membuatmu tumbuh dan bahagia, you are in the right circle! Teruskan saja dan jangan biarkan prasangka mendominasi hubungan. Apalagi prasangka orang lain di luar dirimu!

Hubungan apapun, seindah apapun akan amat mungkin keruh, jika sering dihinggapi prasangka. Jalani saja dengan bahagia dan logikakan rasamu!

[quranjournals]

[pluviophilestory]

Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya berharap kamu tau keadaanku, bahwa aku tidak baik-baik saja. Itu saja. tapi aku harus menjauh, sejauh yang aku bisa.

Terimakasih sudah lahir, Terimakasih sudah hadir, dan Terimakasih sudah menganggap ku ada.

Alhamdulillah Allah mengijinkan kita untuk bertemu bertukar rasa didunia, semoga qt tidak saling menuntut di Akhirat sana. Semoga kamu ikhlas memaafkan kesalahan ku.

Sehat-sehat ya...

Aku tau jika aku menulis, aku akan tetap diabaikan. tapi tak apa.. Semoga kau membaca suatu saat nanti. Aku Bahagia bisa mengenal mu.

[lindaclaudyaa]

Bismillah…

Dunia ini terlampau luas, begitupun lingkup kehidupan kita.

Jika hari ini kita tersakiti oleh seseorang, percayalah bahwa orang itu hanya sebagian kecil dari luasnya kehidupan yang sudah kita jalani.

Melangkahlah, bergeraklah, berpindahlah.

Temukan orang yang baik yang bisa membawa kita dalam kebaikkannya.

Aku pernah mendengar sebuag ceramah yang mengatakan, jika kamu menemukan seseorang yg membawa kebaikkan untukmu silahkan untuk berteman tapi jika tidak lebih baik jangan. Sendirian jauh lebih baik dari pada kamu memiliki pertemanan yang salah.

Tag sahabatmu :)

Btw aku lagi seneng denger lagu ini !!! Borahae 💜

[edelweisenja]

Kamu hanya memiliki 2 teman dalam hidup ini,

Pertama adalah Allah

Dan yang kedua adalah seseorang yang mengingatkanmu kepada Allah.

Siapapun itu.

[gibrantsaqieef]

PULANG

Berkemas pulang sebaiknya dengan bersungguh-sungguh daripada bersiap berangkat. Sebab yang akan menyambut kita adalah "kesetiaan". Sebab yang di rumah menanti dengan penuh senyum kerinduan

Dan ingatlah kawan, rindu ada untuk membuat do'a-do'a rahasia yang membumbung tinggi ke sisi Robb Yang Mahakaya

Dan dijawab-Nya "bagimu juga, seperti apa yang kau pinta, untuk kawanmu tercinta"

[happyqalb]

Semakin bertambah usia, sahabat kian berkurang. Satu persatu telah menemukan teman berjuang dan lapangan pengabdian. Tetapi dimanapun akhirnya muara takdir membawa kita, di sudut kota atau di pelosok desa. Semoga tak hilang rindu di hati kita ya. Meski asap di langit kota lebih tebal, semoga tak mengalahkan ketebalan rindu kita.

[rembulanmerahjambu]

Waktu suami pulang dinas beberapa minggu lalu, sy kan jemput tuh di bandara, trus nitip roti O ini, tapi doi lupa ternyata, rada sedih sih wkwk kok bisa kelupaan.

Nah pas kemaren, doi abis dinas lg kan, pas nyampe rumah, dikeluarin lah roti O ini *padahal sy udah ga mesen wkwk, mungkin tetiba dia ingat kali yaa...

Terima kasih suamikkk, see you next week 🤍🤍

[wardaanissulala]

[makhluksastrasworld]

Rintik Rintik Kenangan

By: Wajid N.J.A

Dulu..

Kita duduk di tempat indah berbalut kelabu

Melawan angin yang menyapu

Dan kau menangis bersandarkan bahu

Kau pergi..

Meninggalkanku dengan mendung sore hari

Menutupi senja yang menghiasi

Merusak suasana indah yang dinanti

Awan yang biasa ku tatap

Mulai digantikan awan gelap

Gemerlapnya hilang tanpa ada gagap

Tetes air turun dari awan gelap

Kemana indahnya awan yang sering ku tatap?

Kenapa dia pergi tanpa menyisakan harap?

Kapan tetes air berhenti?

Agar dia kembali tanpa pergi lagi

Sahabat yang ku tangisi

Bukankah kau senang jika cerah awan kembali?

Sepertinya akan lama berganti

Tapi rintik hujan ini bisa kita nikmati

Dengan segelas kopi

Kita bisa warnai hari

Di bawah atap warung kopi

Kita bisa bertukar cerita kembali

Tetesan air di luar sana

Membuat pertemuan hanya menjadi angan

Rencana hanya sebuah kisah dengan kata jika

Menyisakan kenangan di warung pak Maman

Untuk hujan yang tak kunjung usai

Tenangkan dirimu sejenak kawan

Agar aku bisa melepas rindu yang terbengkalai

Dan kenangan tak hanya sebuah bualan

[serenadefiii]

yang disebut sebagai persahabatan itu,

tidak melulu harus bertemu setiap waktu, tidak selalu harus saling berkirim chat setiap saat, tidak mesti berada pada jarak yang amat dekat.

dan sahabat adalah dia yang memelukmu atas sedihmu, tersenyum atas bahagiamu, pengingat untuk khilafmu, juga terkadang lirih mendoakan kebaikan tanpa sepengetahuanmu.

[quranjournals]

[menjadidewasa]

Menjadi dewasa memang berat.

Sahabatku, menjadi dewasa memang berat. Banyak mimpi-mimpi yang belum tercapai, namun harapan orang tua pun semakin berat.

Sahabatku, menjadi dewasa memang berat. Sudah mulai tertuntut mandiri padahal menguatkan diri saja terasa berat.

Sahabatku, menjadi dewasa memang berat. Harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang semakin kompleks. Memikirkan diri sendiri saja sulit apalagi harus memikirkan orang lain.

Sahabatku, menjadi dewasa memang berat. Saat melihat kenyataan tak seindah ekspektasi. Rumit ternyata.

Sahabatku, menjadi dewasa memang berat. Harus selalu terlihat tersenyum walau hati sedang berantakan.

Sahabatku, menjadi dewasa memang berat. Pencarian jati diri memerlukan perjuangan yang hebat. Berkali kali gagal mengambil arah tujuan.

Iya, memang berat. Ibarat padi semakin tinggi semakin kencang badai menerpa.

Kita mulai menemukan halangan, kendala, kesulitan, ujian, yang makin hari makin sulit.

Tapi percayalah, dewasa mengajarkan kita untuk berdiri lebih kuat juga kokoh. Ombak yang datang silih berganti itu tanda level up.

Proses menuju puncak memang tak mudah namun proses itulah yang menjadikannya bernilai. Tanpanya berada diatas terasa hambar. Tak ada artinya. Proses itulah yang akan menjadikan sebuah pencapaian berharga. Terbalas sudah segala peluh keringat perjuangan. Tanpanya kita tak akan pernah merasakan arti kebahagian saat kita tak pernah merasakan kesedihan dan kepedihan.

Percayalah, segala kegagalan, kesulitan, kepedihan ada untuk memaknai sebuah kebahagiaan setelah perjalanan panjang.

Selamat berproses! Selamat bertumbuh! Kamu kuat dari yang kamu bayangkan. Jalani segala proses yang ada dengan sepenuh hati, kebahagiaan menantimu di masa depan.

[penahana]

Membangun kebahagiaan itu sederhana, cukup bertemu mereka saling bertukar cerita dan tersenyum bersama.

Bahagia diantara mereke, pejuang cinta dan peradaban.

Kenangan:

Sentolo - Jogjakarta

[jejakperadaban]

Dear, kamu

Yang pernah seperjalanan denganku

Inget nggak? Dulu kita kemana-mana bareng. Pokoknya, hampir di setiap potret kehidupanku, ada wajah kamu. Sampai-sampai orang-orang kalau nanyain kamu dimana, nanya ke aku. Pun, kalau nanyain aku dimana, nanyanya ke kamu. Haha, dulu kita sedeket itu, ya?

Dulu, kalau mau deeptalk tinggal ketok pintu. Atau tiba-tiba nanyain, "Di kos gak? Mau main. Nginep ya." Atau, yaudah tiba-tiba telpon aja, ber-jam-jam pun, gak masalah. Yang penting lega.

Dulu, kalau aku salah, langsung kamu tegur. Kalau lagi males, suka disemangatin. Seneng, bareng-bareng jadi bikin semangat. Nggak ngerasa sendiri.

Meski mungkin, nggak bisa romantis kaya orang-orang. Saling gengsi. Haha. Atau, suka nyakitin hati. Kadang males banget buat ngomong, gapapa, mager aja. Bosen kali ya. Haha.

Sekarang, udah nggak bisa gitu lagi. Udah berjuang di jalannya masing-masing. Cukup ngelihatin story whatsapp atau story instagrammu aja udah lebih dari cukup. Yang penting tahu, oh kamu baik-baik aja ya. Alhamdulillah. Seneng ngeliatnya.

Pun, sekarang kalau mau nanya sesuatu, atau mau ngobrol nanya dulu, "Kamu sibuk nggak? Mau nanya nih. Maaf ganggu waktunya yaa." Yaa, kadang juga biar ada obrolan, nyoba aja kirim postingan lucu lewat direct message aja. Kalau dibalas syukur, enggak juga nggak papa. Yang penting pengen berbagi kebahagiaan ajaa haha. "Ni postingan lucu, ngakak. Lu harus liat!" kurang lebih begitu, ketika aku aku klik kirim ke kamu.

Baik-baik ya kamu. Sehat-sehat. Terimakasih, udah pernah ada jadi bagian cerita hidupku. Meski sekarang kita dipisahkan oleh jarak. Kita udah nggak kaya dulu. It's okei nggak papa.

Selamat berjuang yaa. Semangat! Semoga kita bisa ketemu lagi. Kalau nggak di dunia ini, semoga kita bisa ketemu lagi, di surganya Allah.